18
1.Lokasi gangguan jauh (di luar daerah jangkauan setting relay) : I <, V >
restrain > operating = restrain (rele tidak bekerja)
2. Lokasi gangguan dekat (di dalam daerah jangkauan setting relay) : I >, V <
restrain < operating = operate (rele bekerja)
19
20
Keterangan :
ZL = Impedansi saluran transmisi
ZR = Setelan jangkauan reaktansi rele jarak
RF = Setelan jangkauan resistansi rele jarak
32Q = Elemen arah (directional)
Rele dengan karakteristik quadrilateral akan bekerja apabila impedansi
yang terukur oleh rele berada di dalam bidang yang dibatasi oleh empat garis yang
telah disebutkan di atas. Quadrilateral mempunyai jangkauan resistansi yang lebih
luas daripada karakteristik mho. Karakteristik kerja quadrilateral mempunyai
kelebihan dalam hal pengukuran impedansi untuk gangguan ke tanah atau ground
fault. Gangguan ke tanah, mempunyai resistansi yang cukup tinggi yang di
akibatkan oleh busur api (resistive arc) dan impedansi ke tanah itu sendiri
sehingga menyebabkan resistansi gangguan ke tanah mempunyai nilai yang cukup
signifikan.
21
22
agar jangkauan zona dua maksimum tidak melebihi jangkauan minimum zona
dua dari saluran transmisi seksi berikutnya.
Jika pada gardu induk di depannya terdapat trafo daya, maka jangkauan
zona dua sebaiknya tidak melebihi impedansi trafo. Hal ini dimaksudkan jika
terjadi gangguan pada sisi tegangan yang lebih rendah, rele tidak akan bekerja.
= faktor infeed
Untuk pemilihan zona tiga dipilih nilai terbesar antara Zone-3min dan Zone3max. Jika pada gardu induk di depannya terdapat trafo daya, maka jangkauan
zona-3 sebaiknya tidak melebihi impedansi trafo. Jika terjadi kondisi
overlapping dengan zona tiga seksi berikutnya maka waktu tunda zona tiga
dapat dikoordinasikan waktunya dengan waktu tunda zona tiga seksi berikutnya.
23
24
Jika terjadi gangguan pada titik f, di luar daerah pengaman rele maka pada
kondisi normal (tidak ada pembangkitan dari B) maka tegangan yang terukur oleh
rele pada saat terjadi gangguan di f adalah :
ZAf =
VAf = ZAB +
( I1 + I 2 ) .ZBf
I1
25
k=
( I1 + I 2 ) ....................................................................................................(3.13)
I1
Jika terjadi gangguan pada titik f, maka impedansi yang terlihat oleh relai
A adalah:
ZRA =
ZRA =
I1 =
IZAB + I1ZBf
I1
= ZAB + ZBf ............................................................(3.15)
I
I
( 2 I x ) 2 I ................................................................................................(3.16)
I
ZRA = ZAB +
( 2I x ) ZBf ..............................................................................(3.17)
I
( 2 I x ) ........................................................................(3.18)
I
26
ZRA =
I1 =
IZAB + I1ZBf
I1
= ZAB + ZBf ............................................................(3.19)
I
I
( 2 I x ) I ..................................................................................................(3.20)
2I
ZRA = ZAB +
( 2 I x ) ZBf ..............................................................................(3.21)
2I
k=
( 2 I x ) ....................................................................................................(3.22)
2I
Untuk gangguan diantara rel B dan C nilai infeed bervariasi antara 0.5 - 1
27
mengirimkan sinyal. Saluran komunikasi yang digunakan dapat berupa serat optik
(fiber optic), Power Line Comunication (PLC) atau melalui gelombang mikro
(microwave).
Dasar pemilihan pola pengaman dengan menggunakan teleproteksi adalah
untuk meningkatkan keandalan sistem yaitu jika terjadi gangguan di luar zona
satu rele tetapi masih berada pada saluran yang diamankan (ujung saluran
transmisi), maka rele jarak yang telah dilengkapi teleproteksi akan bekerja lebih
cepat dibandingkan rele jarak tanpa teleproteksi. Waktu pemutusan gangguan
yang cepat pada saluran transmisi mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
28
Salah satu kekurangan dari pola teleproteksi ini adalah adanya kemungkinan
kesalahan tripping (unwanted tripping) yang disebabkan gangguan pada peralatan
teleproteksi seperti timbulnya noise maupun interferensi pada saluran komunikasi.
29
Sinyal yang diterima oleh rele, umumnya di monitor oleh kontak arah rele
(directional relay contact) agar dapat bekerja (tripping) hanya jika zona dua
forward rele bekerja.
30
Rele di ujung terminal yang lain mendeteksi gangguan di zona dua dan
pada saat yang bersamaan tidak menerima sinyal blocking
31
Pada umumnya ada dua setelan yang harus dilakukan terhadap rele arus
lebih. Pertama adalah menghitung besarnya setelan arus dan yang ke dua adalah
menghitung setelan waktu pengali atau TMS (Time Multiplier Setting). TMS
merupakan faktor pengali terhadap waktu kerja dasar rele arus lebih.
Perhitungan setelan arus dan TMS sebaiknya melihat kurva karakteristik yang
dibuat oleh masing masing pabrikan.
32
Pada sistem tiga fasa yang seimbang atau pada kondisi normal, arus yang
mengalir ke tanah relatif mempunyai nilai yang kecil dibandingkan arus yang
mengalir saat terjadinya gangguan ke tanah. Rele gangguan tanah atau ground
fault relay (GFR) merupakan rele yang bekerja berdasarkan besarnya arus residu
yang mengalir dari sistem. Arus gangguan ke tanah dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti besarnya impedansi pentanahan (ground resistance), sehingga dapat
menyebabkan level arus hubung singkat ke tanah menjadi kecil. Gambar 3.17
menunjukan pengukuran arus residu dari sistem tiga fasa.
33