TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
Oleh :
LAMGANDA SIMANJORANG
NIM : 080425047
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBUATAN CRUDE CORN OIL (CCO)
DARI BIJI JAGUNG
DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 3.000 TON / TAHUN
Oleh :
LAMGANDA SIMANJORANG
NIM : 080425047
Telah Diperiksa / Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Dosen Penguji I
Dosen Penguji II
(Dr.Ir.Rosdanelli Hasibuan,MT)
NIP : 132 096 129
Dosen Penguji II
Mengetahui,
Koordinator Tugas Akhir
INTI SARI
Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) dari biji jagung dengan kapasitas bahan baku 3.000
ton/tahun, dengan 300 hari kerja dalam 1 (satu) tahun. Pabrik ini diharapkan dapat memproduksi Crude
Corn Oil yang mampu memenuhi kebutuhan pasar di Sumatera Utara khususnya dan daerah-daerah
Indonesia yang lain pada umumnya. Proses yang digunakan untuk memperoleh CCO dari biji jagung
dilakukan dengan pengepresan menggunakan Screw Press, yang kemudian filtratnya disaring
menggunakan Vibrating Filter. CCO yang diperoleh kemudian dipekatkan lagi kadarnya dari kandungan
air melalui sistem evaporasi mengunakan media pemanas CPO titik didih 1200C.
Lokasi pabrik
Dairi,
: Rp. 34.446.146.768,-
Biaya Produksi
: Rp. 10.798.821.332,-
: Rp. 25.102.958.040,-
Laba Bersih
: Rp. 10.030.395.695,-
Profit Margin
: 57 %
: 40 %
: 29 %
: 2 tahun
: 37,8 %
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Dari hasil analisa aspek ekonomi, maka dapat disimpulkan bahwa Pabrik Pembuatan Crude Corn
Oil (CCO) dari biji jagung ini layak didirikan.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
INTI SARI ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... I-1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. I-1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................. I-2
1.3. Tujuan Perancangan .......................................................................... I-3
1.4. Manfaat Perancangan ........................................................................ I-3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ II-1
2.1. Minyak Jagung ................................................................................. II-1
2.1.1 Komposisi Biji Jagung ............................................................. II-1
2.1.2 Komposisi Asam Lemak Minyak Jagung ................................. II-2
2.2. Minyak dan Lemak ........................................................................... II-4
2.3. Deskripsi Proses ............................................................................... II-9
BAB III NERACA MASSA ...............................................................................III-1
BAB IV NERACA ENERGI ............................................................................ IV-1
BAB V SPESIFIKASI PERALATAN .............................................................. V-1
BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA .......................VI-1
6.1. Instrumentasi ..................................................................................VI-1
6.2. Keselamatan Kerja Pabrik.............................................................VI-18
BAB VII UTILITAS ...................................................................................... VII-1
7.1. Kebutuhan Air ........................................................................... VII-1
7.2. Kebutuhan Bahan Kimia ............................................................ VII-5
7.3. Kebutuhan Listrik ...................................................................... VII-5
7.4. Kebutuhan Bahan Bakar ............................................................ VII-6
7.5. Unit Pengolahan Limbah ........................................................... VII-7
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB X
BAB XI
KESIMPULAN .................................................................................XI-1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA
LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI
LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS
LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6.1
Gambar 6.2
Gambar 6.3
Gambar 6.4
Gambar 6.5
Gambar 8.1
Gambar 9.1
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 9.3
Tabel 10.1
Tabel 10.2
Tabel 10.3
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Tabel 10.4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Minyak jagung pertama kali ditemukan di Meksiko Tengah pada 5000 SM. Tanaman jagung (Zea
mays) di Indonesia merupakan bahan pangan pokok kedua setelah padi. Jagung termasuk dalam famili
rumput-rumputan Graminae dan menurut jenisnya dibagi dalam beberapa golongan yaitu Dent Corn (Zea
mays indenronta), Flint Corn (Zea mays indurata), Sweet Corn (Zea mays saccharata), Pop Corn (Zea
mays everata), Waxy Corn (Zea mays tumicata), Solf atau Floue (Zea mays anylaceal) (Ketaren, 1986).
Minyak jagung diperoleh dengan mengekstrak bagian dalam dari jagung. Sistem ekstraksi yang
digunakan biasanya adalah sistem penekanan (pressing). Minyak jagung mempunyai nilai gizi yang
sangat tinggi yaitu sekitar 250 kilo kalori/ons. Selain itu juga minyak jagung lebih disenangi konsumen
karena selain harganya yang murah juga mengandung sitosterol sehingga para konsumen dapat terhindar
dari gejala atherosclerosis (endapan pada pembuluh darah) yang diakibatkan terjadinya ikatan kompleks
antara sitosterol dan Ca++ dalam darah (Ketaren, 1986).
Pada tahun 2005 luas areal tanaman jagung di Sumatera Utara mencapai 218.569 Ha dengan
produksi jagung sebesar 735.456 ton, dan tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 200.146 Ha dengan
jumlah produksi 682.042 ton turun sebesar 53.414 ton atau 7,26 persen dibandingkan produksi jagung
tahun 2005. Penurunan produksi jagung disebabkan penurunan luas panen sebesar 18.423 hektar atau
8,43 persen. Pada tahun 2007 komoditi jagung diperkirakan mengalami kenaikan produksi sebesar 47.241
ton atau 6,92 persen dibandingkan produksi jagung tahun 2006 (Angka Tetap). Luas panen juga
mengalami kenaikan sebesar 12.772 hektar atau 6,38 persen (Badan Pusat Statistik, 2007). Data produksi
minyak jagung di Sumatera Utara seperti pada Tabel 1.1 berikut.
Luas
(Ha)
Panen
Produksi
Minyak
(ton)
(ton)
Jagung
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
2005
218.569
735.456
61.822
2006
200.146
682.042
57.332
2007
233.694
786.349
66.100
1.2
Perumusan Masalah
Sehubungan dengan meningkatnya produksi jagung serta tingginya kebutuhan akan minyak
jagung, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah biji jagung menjadi minyak goreng. Hal ini secara
tidak langsung dapat menambah ketersediaan akan minyak goreng dari bahan baku jagung yang
merupakan kebutuhan primer. Dengan demikian Tugas akhir ini memaparkan bagaimana Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil yang berdasarkan aspek ekonomi dan teknik.
1.3
teknik kimia meliputi neraca massa, neraca energi, spesifikasi peralatan, operasi teknik kimia, utilitas,
dan bagian ilmu teknik kimia lainnya serta untuk mengetahui aspek ekonomi dalam pembagian pabrik
sehingga akan memberikan gambaran kelayakan Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil
(CCO) dari biji jagung.
1.4
Manfaat Rancangan
Manfaat dari Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil adalah :
1. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan minyak mentah dari biji jagung dan mendorong
pertumbuhan industri yang menggunakan biji jagung sebagai bahan baku dan bahan pendukung.
2. Dengan didirikannya pabrik minyak mentah dari biji jagung akan menciptakan lapangan kerja
serta mengurangi pengangguran yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Minyak Jagung
Minyak jagung merupakan trigliserida yang disusun oleh gliserol dan asam-asam lemak.
Persentase trigliserida sekitar 98,6 persen. Sedangkan sisanya merupakan bahan non minyak seperti abu,
zat warna atau lilin. Asam lemak yang menyusun minyak jagung terdiri dari asam lemak jenuh dan asam
lemak tidak jenuh (Ketaren, 1986).
Minyak jagung diperoleh dengan mengekstrak bagian lembaga dari jagung. Sistem ekstraksi yang
digunakan biasanya adalah sistem penekanan (pressing). Minyak jagung mempunyai nilai gizi yang
sangat tinggi yaitu sekitar 250 kilo kalori/ons. Selain itu juga minyak jagung lebih disenangi konsumen
karena selain harganya yang murah juga mengandung sitosterol sehingga para konsumen dapat terhindar
dari gejala atherosclerosis (endapan pada pembuluh darah) yang diakibatkan terjadinya ikatan kompleks
antara sitosterol dan Ca++ dalam darah (Ketaren, 1986).
Selama ini jagung hanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung dan bahan pakan
ternak dengan jumlah 76,5% dari jumlah produksi jagung setiap tahunnya. Sisanya hanya dipergunakan
untuk keperluan lainnya misalnya minyak jagung.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Hasil analisa menunjukkan kandungan protein pada biji jagung sebesar 8,6-9,4 persen.
Kandungan protein ini lebih tinggi lagi (11-15 persen) pada jagung hibrida yang dipupuk dengan
nitrogen.
Protein jagung miskin akan lisin dan triptofan sehingga dapat menimbulkan penyakit pelagra pada
orang yang makanannya hanya bersumber dari jagung. Dengan mencampur jagung dengan makanan
lainnya yang mengandung lisin dan triptofan penyakit tersebut dapat dicegah.
Lemak jagung terutama terdapat dalam lembaga, dengan kadar lemak sekitar 30 persen. Kadar
lemak biji jagung secara keseluruhan yaitu 4,2 5 persen. Pada tabel 2.1 dibuat komposisi biji gagung
kering.
Tabel 2.1 Komposisi Biji Jagung Kering
No
Komponen
Jumlah (%)
Protein kasar
9,29
Lemak
4,73
Serat kasar
2,03
Ekstrak
71,7
kasar
5
Abu
1,37
Energi
8,81
(kal/gr)
Sumber : Ketaren (1986)
tidak jenuh yang menyusun trigliserida minyak jagung berjumlah sekitar 86 persen yang terdiri dari:
asam oleat dan asam linoleat. Pada tabel 2.2 dapat dilihat komposisi asam lemak dalam minyak jagung.
2.2
Jumlah (%)
0,1
8,1
4,9
30,1
56,8
O
CH2 O C R1
O
CH O C R2
O
CH2 O C R3
Angka (1), (2) dan (3) pada rumus struktur di atas menyatakan gugus alkil yang sama atau berbeda.
Minyak atau lemak dapat juga dikatakan sebagai hasil esterifikasi asam lemak (fatty acid) dengan
gliserol. Reaksi sebagai berikut :
CH2 OH
CH2 OOCR
CH OH + 3 RCOOH
CH OOCR + 3H2O
CH2 OH
CH2 OOCR
Gliserol
asam lemak
trigliserida
air
2. Pada suhu kamar berupa zat padat, sedang minyak berupa zat cair.
Berdasarkan sumbernya minyak yang terdapat di alam dibedakan atas 3, yaitu sebagai berikut:
1. Minyak mineral, yaitu minyak hidrokarbon makromolekul yang berasal dari fosil-fosil zaman
dulu karena pengaruh tekanan dan temperatur.
Contoh: minyak lampu, bensin dan lain-lain.
2. Minyak nabati/hewani, yaitu berasal dari tumbuhan/hewan.
3. Minyak esensial/atsiri, yaitu minyak yang diperoleh dari tanaman melalui proses ekstraksi
menggunakan pelarut tertentu lalu didistilasi.
Lemak nabati memiliki beberapa jenis asam lemak tak jenuh yang dibedakan atas tiga, yaitu
sebagai berikut:
1. Drying Oil, yaitu minyak yang sifatnya mudah mengering bila dibiarkan di udara.
Contoh: pernis, cat.
2. Semi Drying Oil, yaitu minyak yang berubah karena pengaruh suhu.
Contoh: minyak biji kapas, minyak bunga matahari.
3. Non Drying Oil, yaitu minyak yang tidak mengering karena pengaruh suhu.
Contoh: minyak kelapa, minyak kelapa sawit.
Polymerphism penting untuk mempelajari titik cair minyak atau lemak dan asam-asam lemak
beserta ester-ester. Untuk selanjutnya polymerphism mempunyai peranan penting dalam berbagai
proses untuk mendapatkan minyak atau lemak.
4. Titik didih
Titik didih dari asam-asam lemak akan semakin bertambah besar dengan bertambahnya rantai
karbon dari beberapa asam lemak tersebut.
Titik didih dan titik cair asam-asam lemak jenuh dari minyak dijelaskan pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Titik Didih dan Titik Cair Asam-Asam Lemak Jenuh dari Minyak
Rumus
Nama
Titik Didih
Titik
Molekul
Asam
(oC)
(oC)
C4H8O2
Butirat
160
-8
C6H12O2
Kaproat
107
-3.4
C8H16O2
Kaplirat
135
16,7
C10H20O2
Kapriat
159
31,6
C12H24O2
Laurat
182
44,2
C14H28O2
Miristat
202
54,4
C16H32O2
Palmitat
222
62,9
C18H36O2
Stearat
240
Cair
titik cairnya tinggi. Pada penentuan bobot jenis, temperatur dikendalikan dengan hati-hati dalam
kisaran temperatur yang pendek.
6. Indeks bias
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Indeks bias adalah derajat penyimpanan dari cahaya yang dilewatkan pada suatu medium yang
cerah. Indeks bias tersebut pada minyak dan lemak dipakai untuk pengenalan unsur kimia dan
pengujian kemurnian minyak/lemak.
Abbe refractometer mempergunakan alat temperatur yang dipertahankan pada
25 0C. Untuk
pengukuran indeks bias lemak yang bertitik cair tinggi, dilakukan pada temperatur 40 0C atau 60
0
C, selama pengukuran temperatur harus dikendalikan dan dicatat. Indeks bias ini akan meningkat
pada minyak atau lemak dengan rantai karbon yang panjang dan juga dengan terdapatnya
sejumlah ikatan rangkap. Nilai indeks bias dari asam lemak juga akan bertambah dengan
meningkatnya bobot molekul, selain dengan naiknya ketidakjenuhan dari asam-asam lemak
tersebut.
7. Aroma dan rasa
Aroma dan rasa pada minyak/lemak selain terdapat secara alami juga terjadi karena terdapatnya
asam-asam yang berantai sangat pendek sekali sebagai hasil penguraian yang menyebabkan
kerusakan pada minyak/lemak.
8. Titik lebur (melting point)
Titik lebur pada minyak dan lemak akan semakin tinggi dengan semakin panjangnya rantai atom
C.
9. Minyak dan lemak jika dituangkan di atas air akan membentuk lapisan tipis yang merata di atas
permukaan air tersebut.
10. Odor dan flavor
Odor dan flavor adalah bau yang terdapat pada minyak yang disebabkan oleh komponen bukan
minyak. Odor dan flavor pada lemak/minyak selain terdapat secara alami, juga terjadi karena
pembentukan asam-asam berantai pendek sebagai hasil dari penguraian pada kerusakan
lemak/minyak. Sebagai contoh, bau khas dari minyak kelapa sawit dikarenakan terdapatnya beta
ionone, sedangkan bau yang khas dari minyak kelapa ditimbulkan oleh nonyl methylketon.
11. Titik asap, titik nyala, dan titik api
Apabila minyak atau lemak, dapat dilakukan penetapan titik asap, titk nyala dan titk api. Titik
asap adalah temperatur pada saat lemak atau minyak menghasilkan asap tipis yang kebiru-biruan
pada pemanasan. Titik nyala adalah temperatur pada saat campuran uap dan minyak dengan udara
mulai terbakar. Sedangkan titik api adalah temperatur pada saat dihasilkan pembakaran yang terus
menerus sampai habisnya contoh uji.
12. Shot melting point
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Shot melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak atau lemak.
Pada umumnya lemak atau minyak mengandung komponen-komponen yang berpengaruh
terhadap titik cairnya (Ketaren, 1986).
B. Sifat Kimia
1. Hidrolisa
Dalam proses hidrolisa, minyak/lemak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas.
Proses hidrolisa yang dapat mengakibatkan kerusakan pada minyak/lemak karena terdapatnya
sejumlah air pada minyak/lemak tersebut. Proses ini dapat menyebabkan terjadinya hydrolitic
rancidity yang menghasilkan aroma dan rasa tengik pada minyak/lemak.
Reaksi:
O
CH2 O C R
CH2OH
O
CH O C R + 3H OH
CHO
O
CH2 O C R
CH2OH
Trigliserida
air
gliserol
O
3RCOOH
2. Oksidasi
Reaksi ini menyebabkan ketengikan pada minyak/lemak. terdapatnya sejumlah O2 serta logamlogam seperti tembaga (Cu), seng (Zn) serta logam lainnya yang bersifat sebagai katalisator
oksidasi dari minyak/lemak. Proses oksidasi ini akan bersifat sebagai katalisator aldehid dan keton
serta asam-asam lemak bebas yang akan menimbulkan bau yang tidak disenangi. Proses ini juga
menyebabkan terbentuknya peroksida. Untuk mengetahui tingkat ketengikan minyak/lemak dapat
ditentukan dengan menentukan jumlah peroksida yang terbentuk pada minyak/lemak tersebut.
Reaksi:
R (CH2)n C = C H + O2
H H
asam lemak
H H
R (CH2)n C C H
O O
peroksida
R (CH2)n C = O + - C -
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
aldehid
keton
3. Hidrogenasi
Tujuan dari proses ini adalah untuk menjernihkan ikatan rangkap dari rantai atom karbon C asam
lemak pada minyak/lemak. Reaksi ini dilakukan dengan menggunakan hidrogen murni ditambah
dengan serbuk nukel sebagai katalisator yang mengakibatkan kenaikan titik cair dari asam lemak dan
juga menjadikan minyak/lemak tahan terhadap oksidasi akibat hilangnya ikatan rangkap.
4. Esterifikasi
Reaksi esterifikasi bertujuan untuk merubah asam-asam lemak dari trigliserida dalam bentuk ester.
Minyak dan lemak juga mengandung komponen non gliserida dalam jumlah kecil. Non-gliserida akan
menyebabkan aroma, warna, rasa yang kurang disenangi konsumen. Komponen-komponen nongliserida ini adalah:
2.3
Deskripsi Proses
Bahan baku biji jagung yang dimasukkan ke dalam gudang (G-101) kemudian diangkut
menggunakan bucket elevator (BE-101), selanjutnya di press dalam twin screw press (SP-101) dengan
efisiensi 94% (Perry, 1999). Minyak yang keluar dari twin screw press (SP-101), dihilangkan partikelpartikel ampasnya dengan menggunakan vibrating filter (VF-101) dan ampas hasil pengepressan dari
vibrating filter tersebut ditampung dalam bak penampung ampas (BP-101). Ampas dari bak penampung
di jual untuk bahan baku pembuatan pakan ternak. Minyak keluaran vibrating filter ditampung dalam
tangki penampung (T-101), kemudian dipompakan (P-101) ke evaporator (EV-101) dimana media
pemanas yang digunakan pada proses ini adalah CPO dengan temperatur 120oC. Tujuan dari proses ini
adalah untuk menguapkan air sehingga diperoleh minyak dengan kandungan airnya 0,15 %. Agar
diperoleh minyak pada suhu kamar, maka minyak tersebut dimasukkan ke dalam cooler (C-101) yang
kemudian minyak jagung tersebut dipompakan (P-103) ke dalam tangki produk (TP-101).
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB III
NERACA MASSA
Kapasitas bahan baku/tahun
: 3.000 ton/tahun
: 833,333 kg/jam
Waktu operasi/tahun
: 300 hari/tahun
Waktu operasi/hari
: 12 jam/hari
Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan perhitungan
: kg/jam
Keluar (Kg/jam)
Alur 1
Alur 2
Alur 3
Air
75,000
4,500
70,500
Minyak
316,166
19,000
297,666
Protein
78,333
73,633
4,700
Karbohidrat
244,166
229,516
14,650
No.
Komponen
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Lemak
91,666
Serat
16,666
Abu
10,833
TOTAL
3.2
86,166
5,500
15,666 1,000
833,333
10,183
0,650
438,664
394,669
833,333
Masuk (Kg/jam)
Keluar (Kg/jam)
Alur 3
Alur 4
Alur 5
Air
70,500
70,500
Minyak
297,666
297,666
Protein
4,700
4,700
Karbohidrat
14,650
14,650
Lemak
5,500
5,500
Serat
1,000
1,000
Abu
0,650
0,650
26,500
368,166
TOTAL
3.3
394,669
394,669
Komponen
Masuk (Kg/jam)
Keluar (Kg/jam)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Alur 5
Alur 6
Air
70,500
70,500
Minyak
297,666
297,666
368,166
368,166
TOTAL
3.4
Keluar (Kg/jam)
Alur 6
Alur 7
Alur 8
Air
70,504
69,952
0,552
Minyak
297,662
297,662
368,166
368,166
No.
Komponen
1
2
TOTAL
3.5
Cooler (C 101)
Tabel 3.5 Neraca Massa pada Cooler (C 101)
Masuk (Kg/jam)
Keluar (Kg/jam)
Alur 8
Alur 9
Air
0,552
0,552
Minyak
297,215
297,215
297,767
297,767
No.
Komponen
1
2
TOTAL
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB IV
NERACA PANAS
Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan operasi
: kJ/jam
Panas
masuk
(kJ/jam)
Minyak
alur 6
Alur 7
Alur 10
35.481,1240
3.226,1786
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Air
Panas
yang
2.397,6285
276.165,8488
1966,8854
258.686,3392
296.566,2522
296.566,2522
dilepas
Total
Panas
masuk
Panas
(kJ/jam)
(kJ/jam)
Alur 10
Alur 11
Minyak
-3.226,1786
2.905,471
Air
1966,8854
196,3365
-17.298,5964
20.400,4034
3.101,807
Panas
yang
keluar
diserap
Total
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
Bentuk
: Persegi panjang
: 1 unit
Kapasitas
: 126,244 m3
Kondisi operasi
: -Temperatur = 250C
-Tekanan
Kondisi fisik
- Panjang
: 6,3132 m
- Lebar
: 6,3132 m
- Tinggi
: 3,1565 m
= 1 atm
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
2.
: Mengangkut biji jagung dari gudang penyimpanan ke tangki umpan screw press
(SP-101)
Bentuk
: 1 unit
Laju alir
: 833,333 kg/jam
Kondisi operasi
: -Temperatur = 250C
-Tekanan
= 1 atm
Kondisi fisik
Tinggi elevator
: 7,62 m
Ukuran bucket
: (6 x 4 x 4) in
: 17,78 cm
Daya motor
: 0,1973 hp
Bentuk
: Twin Screw
: 1 unit
Kapasitas
: 833,333 kg/jam
Kondisi operasi
: -Temperatur = 250C
-Tekanan
= 1 atm
Kondisi fisik
- Kapasitas
: 3,5 ton/jam
- Panjang
: 3,373 m
- Lebar
: 0,92 m
- Tinggi
: 1,46 m
- Daya
: 8,125 kW
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
: Menampung ampas biji jagung dari Screw Press (SP-101) dan Vibrating Filter
(VF-101)
Bentuk
: 1 unit
Kapasitas
: 5269,272 kg/jam
Kondisi operasi
: -Temperatur = 250C
-Tekanan
Kondisi fisik
- Panjang
: 2,523 m
- Lebar
: 2,523 m
- Tinggi
: 1,682 m
= 1 atm
Bentuk
: Vibrating Filter
: 1 unit
Kapasitas
: 394,669 kg/jam
Kondisi operasi
: -Temperatur = 250C
-Tekanan
Kondisi fisik
= 1 atm
: 21 kg/cm2
- Bukaan filter
: 25 micron
- Berat
: 13,2 kg
Fungsi
Bentuk
: 1 unit
Kapasitas
: 6,306 m3
Kondisi operasi
: -Temperatur = 250C
-Tekanan
Kondisi fisik
= 1 atm
Silinder
- Diameter
: 1,748 m
- Tinggi
: 2,623 m
- Tebal
: 0,2794 m
Tutup
- Diameter
: 0,8455 m
- Tebal
: 1,307 in
7. Evaporator (EV-01)
Fungsi
Jenis
Bahan
Jumlah
: 1 unit
Vapour Space:
Ruang uap evaporator dengan tutup elipsoidal (rasio axis )
Diameter shell
: 0,409 m m
Tinggi shell
: 0,3 m
Tinggi tutup
: 0,102 m
8. Cooler ( C-101 )
Fungsi
Jenis
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jumlah
: 1 Unit
Shell side:
Shell ID
: 12 in
Baffle space
: 5 in
Passes
:6
Tube side:
Diameter luar
: 1 in
BWG
: 18
Pitch
Panjang tube
: 15 ft
Passes
: 22 buah
Bahan konstruksi
Bentuk
Lama penyimpanan
: 7 hari
Jumlah
: 2 buah
Kapasitas
: 447,1607 m3
Kondisi operasi
: -Temperatur = 250C
-Tekanan
Kondisi fisik
= 1 atm
Silinder
- Diameter
: 3,4687 m
- Tinggi
: 5,2031 m
- Tebal
: 0,2794 m
Tutup
- Diameter
: 3,4687 m
- Tebal
: 0,2797 m
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Fungsi
Jenis
: Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
: 552,2500 kg/jam
Spesifikasi pipa,
-
Diameter nominal
: 3/4 in
: 1,05 in
Schedule
: 40
Spesifikasi pompa
Jenis
: Sentrifugal
Efisiensi
: 80 %
Daya
: 1/2 hp
Jenis
: Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
: 446,4900 kg/jam
Spesifikasi pipa,
-
Diameter nominal
: 3/4 in
: 1,05 in
Schedule
: 40
Spesifikasi pompa,
-
Jenis
: Sentrifugal
Efisiensi
: 80 %
Daya
: 1/2 hp
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jenis
: Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
: 446,4900 kg/jam
Spesifikasi pipa,
-
Diameter nominal
: 3/4 in
: 1,05 in
Schedule
: 40
Spesifikasi pompa,
-
Jenis
: Sentrifugal
Efisiensi
: 80 %
Daya
: 1/2 hp
BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1
Instrumentasi
Alat instrumentasi merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam suatu pabrik.
Instrumentasi adalah rangkaian peralatan yang dipakai di dalam suatu proses kontrol untuk mengatur
jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya alat kontrol maka
dapat diketahui dan dikoreksi segala kesalahan ataupun penyimpangan proses yang mungkin terjadi.
Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut adalah agar kondisi proses di pabrik mencapai
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
tingkat kesalahan (error) yang paling minimum sehingga produk dapat dihasilkan secara optimal (Perry,
1999).
Fungsi instrumen adalah sebagai pengontrol, penunjuk (indicator), pencatat (recorder), dan
pemberi tanda bahaya (alarm). Instrumen bekerja dengan tenaga mekanik atau tenaga listrik dan
pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Instrumen digunakan dalam industri kimia
untuk mengukur variabel-variabel proses seperti temperatur, tekanan, densitas, viskositas, panas spesifik,
konduktifitas, pH, kelembaman, titik embun, tinggi cairan (liquid level), laju alir, komposisi, dan
moisture content. Instrumen-instrumen tersebut mempunyai tingkat batasan operasi sesuai dengan
kebutuhan pengolahan (Timmerhaus, 2004).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol / diukur oleh instrumen adalah (Considine, 1985)
I:
1. Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2. Variabel tambahan seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH, humiditas, titik
embun, komposisi kimia, kandungan kelembaman di variabel lainnya.
Secara umum, kerja dari alat-alat instrumentasi dapat dibagi dua bagian yaitu operasi secara
manual dan operasi secara otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses bergantung pada
pertimbangan ekonomis dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumentasi juga
harus ditentukan apakah alat-alat itu dapat dipasang pada peralatan proses (manual control) atau
disatukan dalam suatu ruang kontrol yang dihubungkan dengan bagian peralatan (automatic control).
(Perry, 1999)
Menurut sifatnya konsep dasar pengendalian proses ada dua jenis, yaitu :
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Mempertahankan variabel-variabel proses seperti temperatur dan tekanan tetap berada dalam
rentang operasi yang aman dengan harga toleransi yang kecil.
Mengontrol setiap penyimpanan operasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja maupun kerusakan
pada alat proses.
Sistim pengendali yang dapat menyesuaikan parameternya secara otomatis sedemikian rupa untuk
mengatasi perubahan yang terjadi dalam proses yang dikendalikannya, umumnya ditandai dengan
adanya reset input pada controller.
4. Infevential control
Sering kali variabel yang ingin dikendalikan tidak dapat diukur secara langsung sebagai solusinya
digunakan sistim pengendalian dimana variabel yang terukur digunakan untuk mengestimasi variabel
yang akan dikendalikan, variabel terukur dan variabel tak terukur tersebut dihubungkan dan suatu
persamaan matematika.
Pengendali yang banyak digunakan adalah jenis feedback (umpan balik) berdasarkan
pertimbangan kemudahan pengendalian.
Pada dasarnya sistim pengendalian terdiri dari (Considine,1985):
a. Elemen Primer
Elemen primer berfungsi untuk menunjukkan kualitas suatu variabel proses dan menerjemahkan nilai
itu dalam bentuk sinyal dan menggunakan transducer sebagai sensor. Ada banyak sensor yang
digunakan bersambung variabel proses yang ada:
b. Elemen Pengukuran
Elemen pengukuran berfungsi mengkonversikan segala perubahan nilai yang dihasilkan elemen
primer yang berupa sinyal kedalam sebuah harga pengukuran yang dikirimkan transmitter ke elemen
pengendali.
Tipe konvensional
Tipe ini menggunakan prisip perbedaan kapasitansi
Tipe smart
Tipe smart menggunakan microprocessor elektronik sebagai pemproses sinyal.
c. Elemen Pengendali
Elemen pengendali berfungsi menerima sinyal dari elemen pengukur yang kemudian di bandingkan
dengan set point di dalam pengendali. Hasilnya berupa sinyal koreksi yang akan dikirim ke elemen
pengendali menggunakan processor (computer, microprocessor) sebagai pemproses sinyal
pengendali. Jenis elemen pengendali yang digunakan tergantung pada variabel prosesnya.
Untuk variabel proses yang lain misalnya :
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Valve, merupakan elemen pengendali proses. Ada banyak tipe valve berdasarkan bentuknya
seperti butterfly valve, valve bola, valve segmen.
2. Pompa Listrik
Elemen pompa terdiri dari dua bagian yaitu:
Actuator Pompa
Sebagai Aktuator pompa adalah motor listrik. Motor listrik mengubah tenaga listrik menjadi
tenaga mekanik. Prinsip kerjanya berdasarkan induksi elektromagnetik yang menggerakkan
motor.
Pompa Listrik berfungsi memindahkan/menggerakkan fluida baik itu zat cair, gas dan padat.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Level Controller (LC) adalah instumentasi yang digunakan untuk mengamati ketinggian
cairan di dalam suatu alat. Dengan menggunakan Level Controller, para engineer juga
dapat melakukan pengendalian ketinggian cairan di dalam peralatan tersebut.
Level Indicator (LI) adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati ketinggian
cairan di dalam suatu alat.
Pressure Controller (PC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati tekanan
operasi dari suatu alat. Para engineer juga dapat melakukan perubahan tekanan dari
peralatan operasi. Pressure Controller dapat juga dilengkapi pencatat tekanan dari suatu
peralatan secara berkala Pressure Recorder (PR).
Pressure Indicator (PI) adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati tekanan
operasi dari suatu alat.
Flow Controller (FC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati laju alir
larutan atau cairan yang melalui suatu alat dan bila terjadi perubahan dapat melakukan
pengendalian.
Flow Indicator (FI) adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati laju alir
larutan atau cairan suatu alat.
Tekanan
Peralatan untuk mengukur tekanan fluida adalah kombinasi silikon oil dalam membran / plat tipis
dengan pengukur kuat arus listrik. Prinsipnya adalah perubahan kuat arus listrik akibat perubahan
tekanan. Instrumen ini digunakan antara lain untuk mengukur tekanan pada reaktor, dan tekanan keluaran
blower.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
2.
Temperatur
Peralatan untuk mengukur temperatur adalah thermocouple. Instrumen ini digunakan antara lain
Laju Alir
Peralatan yang digunakan untuk mengukur laju alir fluida adalah venturimeter.
Instrumen ini
digunakan antara lain dalam pengukuran laju alir zat masukan reaktor.
4.
disesuaikan (adjustable), pneumatik, atau elektronik. Hasil pengukuran laju alir aliran yang satu
menentukan (me-reset) set point laju alir aliran lainnya. Instrumen ini digunakan pada pengukuran laju
alir umpan reaktor
5.
Permukaan Cairan
Peralatan untuk mengukur level permukaan cairan adalah pelampung dan lengan gaya. Prinsipnya
adalah perubahan gaya apung yang dialami pelampung akibat perubahan level cairan. Pelampung yang
mengapung pada permukaan cairan selalu mengikuti tinggi permukaan cairan sehingga gaya apung
pelampung dapat diteruskan ke lengan gaya, sehingga dapat diketahui tinggi cairan. Penggunaannya
adalah untuk mengukur level permukaan fluida seperti pada kolom waste heat boiler, dan tangki.
aliran.
position 70 %.
4. Dilakukan pemasangan check valve pada mixer dan pompa dengan tujuan untuk
menghindari
5. Seluruh pompa yang digunakan dalam proses diletakkan di permukaan tanah dengan
pertimbangan
mempermudah
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Tabel 6.1 Daftar Penggunaan Instrumentasi pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Oil dari Biji Jagung.
No
Nama alat
Jenis instrumen
Kegunaan
Pompa
FC
LC
Tangki cairan
Bucket
Crude Corn
tangki
LI
FC
TC
elevator
4
Evaporator
ke dalam evaporator.
Contoh jenis-jenis instrumentasi yang digunakan pada pra rancangan pabrik pembuatan crude
corn oil dari biji jagung :
1. Pompa
Variabel yang dikontrol pada pompa adalah laju aliran (flow rate). Untuk mengetahui laju aliran
pada pompa dipasang flow control (FC). Jika laju aliran pompa lebih besar dari yang diinginkan
maka secara otomatis katup pengendali (control valve) akan menutup atau memperkecil pembukaan
katup.
FC
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
LC
FC
3. Bucket Elevator
Instrumentasi pada bucket elevator mencakup flow controller (FC) yang berfungsi untuk
mengatur laju bahan pada bucket elevator dengan mengatur jumlah putaran motor terhadap kecepatan
elevator.
FC
4. Evaporator
Instrumen yang digunakan pada evaporator adalah Temperature Control (TC) yang berfungsi untuk
mengatur temperatur CPO yang merupakan media pemanas yang akan masuk ke dalam evaporator.
Fluida Keluar
TC
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Umpan Fluida
Fluida Keluar
Gambar 6.4 Evaporator beserta instrumennya.
6.2
kematian. Keselamatan kerja dan keamanan pabrik merupakan faktor yang perlu diperhatikan secara
serius. Keselamatan kerja merupakan jaminan perlindungan bagi keselamatan karyawan dari bahaya
cacat jasmani dan kematian. Dalam hubungan ini bahaya yang dapat timbul dari mesin, bahan baku dan
produk, sifat zat, serta keadaan tempat kerja harus mendapat perhatian yang serius sehingga dapat
dikendalikan dengan baik untuk menjamin kesehatan karyawan.
Makin tinggi tingkat keselamatan kerja dari suatu pabrik makin meningkat pula aktivitas kerja para
karyawan. Hal ini disebabkan
menyenangkan. Untuk mencapai hal tersebut adalah menjadi tanggung jawab dan kewajiban para
perancang untuk merencanakannya sehingga bangunan yang dirancang dengan baik akan menciptakan
rasa aman bagi para pekerja. Dengan adanya keselamatan kerja berarti para pekerja pabrik dan
lingkungan sekitarnya dapat terhindar dari bahaya.
Statistik menunjukkan bahwa angka kecelakan rata-rata dalam pabrik kimia relatif tidak begitu
tinggi. Tetapi situasi beresiko memiliki bentuk khusus, misalnya reaksi kimia yang berlangsung tanpa
terlihat dan hanya dapat diamati dan dikendalikan berdasarkan akibat yang akan ditimbulkannya.
Kesalahan-kesalahan dalam hal ini dapat mengakibatkan kejadian yang fatal (Bernasconi, 1995).
Dari 330
i ti
300
Hanya
kerusakan benda
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
28
Cedera ringan
USU Repository 2009
Memasang sistem alarm pada tempat yang strategis dan penting, seperti power station,
laboratorium dan ruang proses.
Mobil pemadam kebakaran harus selalu dalam keadaan siap siaga di fire station.
Fire extinguisher disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api yang relatif kecil.
Gas detector dipasang pada daerah proses, storage, dan daerah perpipaan dan dihubungkan
dengan gas alarm di ruang kontrol untuk mendeteksi kebocoran gas.
Smoke detector ditempatkan pada setiap sub-stasiun listrik untuk mendeteksi kebakaran melalui
asapnya.
Pakaian kerja
Pakaian luar dibuat dari bahan-bahan seperti katun, wol, serat sintetis, dan asbes. Pada musim
panas sekalipun tidak diperkenankan bekerja dengan keadaan badan atas terbuka.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Sepatu pengaman
Sepatu harus kuat dan harus dapat melindungi kaki dari bahan kimia dan panas. Sepatu pengaman
bertutup baja dapat melindungi kaki dari bahaya terjepit. Sepatu setengah tertutup atau bot dapat
dipakai tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan.
Topi pengaman
Topi yang lembut baik dari plastik maupun dari kulit memberikan perlindungan terhadap
percikan-percikan bahan kimia, terutama apabila bekerja dengan pipa-pipa yang letaknya lebih
tinggi dari kepala, maupun tangki-tangki serta peralatan lain yang dapat bocor.
Sarung tangan
Dalam menangani beberapa bahan kimia yang bersifat korosif, maka para operator diwajibkan
menggunakan sarung tangan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Masker
Berguna untuk memberikan perlindungan terhadap debu-debu yang berbahaya ataupun uap bahan
kimia agar tidak terhirup.
Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup luas dan tidak menghambat kegiatan kerja karyawan.
Setiap instansi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekering atau pemutus
hubungan arus listrik secara otomatis lainnya.
Sistem perkabelan listrik harus dipasang secara terpadu dengan tata letak pabrik, sehingga jika ada
perbaikan dapat dilakukan dengan mudah.
Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan dan mematuhi setiap
peraturan dan ketentuan yang diberikan.
Setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang merugikan segera dilaporkan ke atasan.
Setiap karyawan harus saling mengingatkan akan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya.
Mengaktifkan alat pemadam kebakaran, dalam hal ini alat pemadam kebakaran yang digunakan
disesuaikan dengan jenis kebakaran yang terjadi, yaitu (Bernasconi, 1995):
Instalasi pemadam dengan air
Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang, kertas, dan bahan
berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk kabut. Sebagai sumber air, biasanya
digunakan air tanah yang dialirkan melalui pipa-pipa yang dipasang pada instalasi-instalasi
tertentu di sekitar areal pabrik. Air dipompakan dengan menggunakan pompa yang bekerja
dengan instalasi listrik tersendiri, sehingga tidak terganggu apabila listrik pada pabrik
dimatikan ketika kebakaran terjadi.
Instalasi pemadam dengan CO2
CO2 yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung gas yang bertekanan
yang disambung secara seri menuju nozel-nozel. Instalasi ini digunakan untuk kebakaran
dalam ruang tertutup, seperti pada tempat tangki penyimpanan dan juga pemadam pada
instalasi listrik.
Keselamatan kerja yang tinggi dapat dicapai dengan penambahan nilai-nilai disiplin bagi para
karyawan, yaitu :
Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan.
Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipenuhi.
Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan kepada pimpinan.
Setiap karyawan harus saling mengingatkan perbuatan yang dapat menimbulkan bahaya.
Dilakukan kontrol secara periodik terhadap seluruh alat instalasi pabrik oleh petugas
perawatan.
BAB VII
UTILITAS
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar jalannya suatu proses produksi.
Dalam suatu pabrik, utilitas memegang peranan penting, karena suatu proses produksi dalam suatu pabrik
tidak akan berjalan dengan baik tanpa utilitas. Oleh sebab itu, segala sarana dan prasarananya harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu pabrik.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan Crude Corn Oil dari biji jagung adalah
sebagai berikut :
1. Kebutuhan Air
Kebutuhan air terdiri dari:
a. Kebutuhan air pendingin
b. Kebutuhan air laboratorium
c. Kebutuhan air domestik
2. Kebutuhan Bahan Kimia
3. Kebutuhan CPO sebagai media pemanas
(Lampiran B)
Kebutuhan Air
Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk kebutuhan proses maupun
kebutuhan domestik. Adapun kebutuhan air pada pabrik pembuatan Crude Corn Oil dari biji jagung
adalah sebagai berikut:
Nama
Kode Alat
Alat
1
Cooler
Total
Kebutuhan
(kg/jam)
C-101
75,1541
75,1541
Air pendingin bekas digunakan kembali setelah didinginkan dalam menara pendingin air. Dengan
menganggap terjadi kehilangan air selama proses sirkulasi, maka air tambahan yang diperlukan adalah
jumlah air yang hilang karena penguapan, drift loss, dan blowdown (Perry, 1999).
Air yang hilang karena penguapan dapat dihitung dengan persamaan ;
We = 0,00085 Wc
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Dimana :
Wc
T1
T2
Maka :
We
Air yang hilang karena drift loss biasanya 0,1 0,2 % dari air pendingin yang masuk ke menara air
(Perry, 1999). Diperkirakan drift loss 0,2 %, maka :
Wd
Air yang hilang blowdown bergantung pada jumlah siklus sirkulasi air pendingin, biasanya antara 3 5
siklus (Perry, 1999). Diperkirakan 5 siklus, maka :
Wb
We
6,3242
=
=1,5811 kg / jam
S 1 5 1
(Metcalf, 1991)
= (1 + 0,1) x 119,6237
kg/jam = 131,5861 kg/jam. Total kebutuhan air pada Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil dari Biji Jagung
dapat dilihat pada tabel 7.2.
Tabel 7.2 Total kebutuhan air pada Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil dari Biji Jagung
No
Kebutuhan
Jumlah
(kg/jam)
75,1541
83,072
domestik
3
19,9373
11,9623
131,5861
Total Akhir
Sumber air untuk pabrik pembuatan Crude Corn Oil ini berasal dari air tanah yang diperoleh
dengan membuat sumur bor. Kualitas air tanah Dairi sebagai berikut:
Parameter
Kadar (mg/l)
1.
pH
6,45
2.
Magnesium (Mg)
2,43
3.
Klorida (Cl)
8,00
4.
Kalsium (Ca)
11,22
5.
CO2
39,76
6.
HCO3
64,86
7.
Kesadahan
2,13
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas
penampungan air (water intake) yang merupakan tempat pengolahan air sumur bor. Pengolahan air pada
pabrik ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Pengendapan
2. Filtrasi
7.1.1 Pengendapan
Pengendapan merupakan tahap pertama dari pengolahan air. Pada bak penampung, partikel
partikel padat akan mengendap secara grafitasi tanpa bantuan bahan kimia sedangkan partikel partikel
yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya.
7.1.2 Filtrasi
Filtrasi berfungsi untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Pada proses
ini juga dilakukan penghilangan warna air dengan menambahkan karbon aktif pada lapisan pertama yaitu
lapisan pasir. Penyaring pasir (sandfilter) yang digunakan terdiri dari tiga lapisan yaitu :
a.
= 60,96 cm
b.
= 31,75 cm
c.
= 17,78 cm
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya
saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian
balik ( back washing). Dari sand filter, air dipompakan ke tangki utilitas-02, kemudian didistribusikan
untuk berbagai keperluan.
Untuk air domestik (laboratorium, kantin dan tempat ibadah, poliklinik serta perkantoran) dilakukan
proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor
yang digunakan biasanya berupa kaporit, Ca(ClO)2. Khusus untuk air minum, setelah dilakukan proses
klorinasi diteruskan ke penyaring air (water treatment system) sehingga air yang keluar dari penyaring
merupakan air sehat dan memenuhi syarat-syarat air minum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Saat ini
telah tersedia beberapa jenis water treatment system di pasaran, sehingga dapat dipilih salah satu yang
memenuhi persyaratan.
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 16,6144 kg/jam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 %
(Gordon, 1968)
7.2
Bahan Kimia
Jumlah (Kg/jam)
1.
Kaporit
0,00005
2.
Na2CO3
1,1875
1,18755
Total
7.3
Kebutuhan listrik
Perincian kebutuhan listrik dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7.5 Perincian kebutuhan listrik pada unit proses
No
Nama Alat
Kode
Jumlah
Jumlah
Alat
Daya
(unit)
(hp)
Alat
Bucket elevator
BE-101
0,5
Screw press
SP-101
10, 8958
Pompa I
P-101
0,5
Pompa II
P-102
0,5
Pompa III
P-103
0,5
Total
12,8958
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Kode
Nama Alat
Jumlah
Jumlah
Alat
Daya
(unit)
(hp)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
5
Alat
Pompa I
Pompa II
Pompa III
Pompa IV
Pompa V
Pompa VI
Pompa VII
Pompa VIII
Pompa IX
Tangki Pelarut
PU-01
PU-02
PU-03
PU-04
PU-05
PU-06
PU-07
PU-08
PU-09
TP
= 12,8958 hp
2. Unit utilitas
= 5 hp
= 20 hp
= 20 hp
5. Bengkel
= 20 hp
6. Perumahan
= 25 hp
= 1,2 x 76,7294 kW
= 92,0752 kW
7.4
92,0752 kW
=115,0941kW
0,8
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Bahan bakar yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik adalah minyak solar karena solar
mempunyai nilai bakar yang tinggi.
Keperluan bahan bakar :
a. Bahan bakar untuk generator :
Nilai bahan bakar solar
: 19.860 Btu/lbm
(Perry,1997)
: 0,89 kg/l
: 115,0941 kW
hp
Btu / jam
= 157,1265 hp
Jumlah solar yang dibutuhkan untuk bahan bakar generator adalah :
: 19.860 Btu/lbm
: 0,89 kg/l
(Perry,1997)
7.5
mengandung bermacam-macam zat yang dapat membahayakan alam sekitarnya maupun manusia itu
sendiri, seperti : metil ester, gliserol, etanol, sabun, KOH, trigliserida, asam palmitat, dan lain-lain. Demi
kelestarian lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah.
Sumber-sumber limbah cair pabrik pembuatan biodiesel ini meliputi:
1. Limbah cair hasil sisa proses produksi
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Dari proses pabrik tidak ada limbah yang terbuang, tetapi bila terjadi kebocoran dianggap sebagai
limbah.
2. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik
Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan pabrik.
3. Limbah laboratorium
Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan-bahan kimia yang digunakan untuk
menganalisa mutu bahan baku yang dipergunakan untuk penelitian dan pengembangan proses.
4. Limbah domestik
Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari kamar mandi di lokasi
pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah padat dan limbah cair.
Perhitungan untuk Sistem Pengolahan Limbah
Diperkirakan jumlah air buangan pabrik:
= 50 liter/jam
Domestik
= 20 ltr/hari
Kantor
= 10 ltr/hari
= 100 + 50 + 87,5
1 m3
3
= 237,5 ltr/jam x
= 0,2375 m /jam
1000 ltr
= 0,2375 m3/jam
= 10 hari
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
28,5 m3
=
= 35,625 m3
0,8
= lebar bak, l
35,625
= 2,8744 m
1,5
= 2,8744 m
Luas bak
= 0,2375 m3/jam
= 2 jam
0,475 m3
= 0,5938 m3
0,8
= lebar bak, l
0,5938
= 0,8405 m
1
= 0,8405 m
= 0,7065 m2
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 0,2375 m3/jam
= 3 hari
8,55 m3
=10,6875 m3
0,8
= lebar bak, l
10,6875
= 1,9243 m
1,5
= 1,9243 m
= 5,5543 m2
Air buangan pabrik yang mengandung bahan organik mempunyai pH = 5 (Hammer, 1998).
Limbah pabrik yang terdiri dari bahan-bahan organik harus dinetralkan sampai pH = 6
(Kep.42/MENLH/10/1998). Untuk menetralkan limbah digunakan soda abu (Na2CO3). Kebutuhan
Na2CO3 untuk menetralkan pH air limbah adalah 0,15 gr Na2CO3/30 ml air limbah (Lab. Analisa MIPA
USU, 1999).
Jumlah air buangan = 0,2375 m3/jam = 237,5 liter/jam
Kebutuhan Na2CO3 = 237,5 liter/jam x
150 mg
1 kg
x 6
0,03 liter 10 mg
= 1,1875 kg/jam
7.6
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: commercial steel
: 1/2 hp
Bentuk
Bahan konstruksi
: Beton
Kondisi operasi
: Temperatur = 25C
Tekanan
= 1 atm
12dengan air.
Jumlah
1 unit
Kapasitas
: 5,7092 m3
Panjang
: 2,8371 m
Lebar
: 1,4186 m
Tinggi
: 1,4186 m
7.6.4
Fungsi
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: commercial steel
Laju volumetrik
: 0,0013 ft3/s
Daya motor
: 1/2 hp
Bentuk
Bahan konstruksi
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Kondisi operasi
: Temperatur = 25C
Tekanan
= 1 atm
Jumlah
1 unit
Kapasitas
: 0,0515 m3
: 0,8241 m
: 0,0179 m
7.6.6
Fungsi
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Kapasitas
: 0,0013 ft3/s
Daya motor
: 1/2 hp
Bentuk
Bahan konstruksi
Kondisi operasi
: Temperatur = 25C
Tekanan
7.6.7
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 1,8842 m3
Diameter
: 1,6002 m
Tinggi
: 2,4 m
Tebal dinding
: = 0,75 in
m,didistribusikan
= 1 atm
Bentuk
Bahan konstruksi
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Kondisi operasi
: Temperatur = 25C
Tekanan
= 1 atm
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 0,00004 m3
Diameter
: 0,0324 m
Tinggi
: 0,1594 m
Tebal dinding
: 3/16 in = 0,0048 m
Pengaduk
: - Jenis pengaduk
: Marine propeler
: 1/2 hp
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Kapasitas
: 0,0002 ft3/s
Daya motor
: 1/2 hp
Bentuk
Bahan konstruksi
Kondisi operasi
: Temperatur = 25C
Tekanan
= 1 atm
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 0,24 m3
Diameter
: 0,5887 m
Tinggi
: 0,8831 m
Tebal dinding
: 1/2 in = 0,0048 m
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Kapasitas
: 0,0002 ft3/s
Daya motor
: 1/2 hp
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Kapasitas
: 0,0007 ft3/s
Daya motor
: 1/2 hp
Jenis
Bahan konstruksi
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
: 0,0773 m3/jam
Luas menara
: 0,3269 ft2
Daya kipas
: hp
: Memompa air pendingin dari menara pendingin air (WCT) ke unit cooler
(C-101)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jenis
: pompa sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 0,0007 ft3/s
Daya motor
: 1/2 hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 0,0001 ft3/s
Daya motor
: 1/2 hp
Bentuk
Bahan konstruksi
Kondisi operasi
: Temperatur = 120C
Tekanan
= 1 atm
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 40,8118 m3
Diameter
: 3,2604 m
Tinggi
: 4,8905 m
Tebal dinding
: 1/2 in = 0,0127 m
Jenis
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jumlah
: 1 unit
Kondisi Operasi
: 1 atm
Jenis
: pompa sentrifugal
Bahan konstruksi
: Commercial steel
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 0,0279 ft3/s
Daya motor
: 1/2 hp
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
Susunan peralatan dan fasilitas dalam rancangan proses merupakan syarat penting dalam
memperkirakan biaya sebelum mendirikan pabrik atau untuk disain yang meliputi disain perpipaan,
fasilitas bangunan fisik, tata letak peralatan dan kelistrikan. Hal ini akan memberikan informasi terhadap
biaya bangunan dan tempat sehingga diperoleh perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian
pabrik.
Oleh sebab itu pemilihan tempat bagi berdirinya suatu pabrik harus memperhatikan beberapa
faktor yang berperan yaitu faktor utama dan faktor khusus.
8.1
Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan dan kelangsungan dari industri, baik pada
masa sekarang maupun pada masa yang akan datang, karena hal ini berpengaruh terhadap faktor produksi
dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan yang tepat mengenai lokasi pabrik harus memberikan
suatu perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta pertimbangan sosiologi, yaitu
pertimbangan dalam mempelajari sikap dan sifat masyarakat di sekitar lokasi pabrik.
Faktor utama
a. Bahan baku
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan daerah
pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai
bahan baku adalah :
Besarnya kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama sumber tersebut dapat diandalkan
pengadaannya
Kemungkinan pengadaan tenaga listrik dan bahan bakar di lokasi pabrik untuk saat sekarang
dan masa yang akan datang
c. Sumber air
Air merupakan kebutuhan penting bagi suatu pabrik industri kimia, baik itu untuk keperluan proses
maupun untuk keperluan lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan air adalah :
a. Kapasitas sumber air
b. Kualitas sumber air
c. Jarak sumber air dari lokasi pabrik
d. Pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan air sesuai dengan kebutuhan rutin pabrik
d. Iklim alam sekitarnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada faktor ini adalah :
a. Keadaan lingkungan alam yang sulit akan memperbesar biaya konstruksi pembangunan pabrik
b. Keadaan angin, kecepatan dan arahnya
c. Kemungkinan terjadinya gempa
d. Pengaruh alam terhadap perluasan di masa mendatang
e. Daerah pemasaran
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Faktor khusus
a. Transportasi
Fasilitas-fasilitas yang perlu diperhatikan :
Jalan raya yang dapat dilalui mobil dan angkutan darat lainnya
Pelabuhan laut dan lapangan udara yang terdekat dengan lokasi pabrik
b. Tenaga kerja
Masalah tenaga kerja sangat berpengaruh didalam kelangsungan suatu pabrik/perusahaan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan :
c. Limbah pabrik
Buangan pabrik harus mendapat perhatian yang cermat, terutama dampaknya terhadap kesehatan
masyarakat sekitar lokasi pabrik. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Cara menangani limbah tersebut agar tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Hal ini perlu diperhatikan agar jangan sampai pajak memberi beban yang berat bagi perusahaan.
Demikian pula untuk menjaga agar tidak terjadi kerugian akibat kecelakaan terhadap pabrik seperti
kebakaran, maka perusahaan sebaiknya diasuransikan.
f. Pengontrolan terhadap bahaya banjir dan kebakaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil ini direncanakan
berlokasi di daerah Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Dasar pertimbangan
dalam pemilihan lokasi pabrik adalah:
1. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku dan daerah
pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Bahan baku direncanakan diperoleh
melalui kebun-kebun masyarakat di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
2. Letak dari pasar dan kondisi pemasaran
Produk Crude Corn Oil ini dapat diangkut dengan mudah ke daerah pemasaran dalam negeri.
Kebutuhan Crude Corn Oil mulai tahun 2006 menunjukkan peningkatan, dengan demikian
pemasarannya tidak akan mengalami hambatan. Daerah Sitinjo, mempunyai sarana transportasi darat
yang baik sehingga mempermudah untuk transportasi produk menuju pelabuhan Belawan yang relatif
dekat dengan negara lain seperti Singapura, Malaysia.
3. Fasilitas transportasi
Pabrik ini direncanakan didirikan dekat dengan jalan raya (lintas Sidikalang Medan) sehingga
mempermudah transportasi untuk pengiriman produk. Bahan baku yang berbentuk biji diangkut
dengan truk. Sedangkan produk yang dihasilkan diangkut dengan mobil tangki.
4. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor penunjang yang paling
penting. Kebutuhan tenaga listrik untuk operasi pabrik dapat diperoleh generator pabrik.
5. Kebutuhan air
Air merupakan kebutuhan penting bagi suatu pabrik industri kimia, baik itu untuk keperluan
proses maupun untuk keperluan lainnya. Kebutuhan air diperoleh dari air tanah yang mengalir di
sekitar pabrik. Kebutuhan air ini berguna untuk proses, sarana utilitas, dan keperluan domestik.
6. Tenaga kerja
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Tenaga kerja termasuk hal yang sangat menunjang dalam operasional pabrik, tenaga kerja untuk
pabrik ini direkrut dari :
-
Perguruan tinggi lokal seperti perguruan tinggi di Medan, masyarakat sekitar dan perguruan tinggi
lainnya.
Tenaga ahli yang berasal dari daerah sekitar dan luar daerah.
Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para tenaga kerja yang mencari
kerja. Para tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang produktif dari berbagai tingkatan, baik yang
terdidik maupun yang belum terdidik.
7. Harga tanah dan bangunan
Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas, biaya tanah bangunan untuk pendirian
pabrik relatif terjangkau.
8. Kemungkinan perluasan dan ekspansi
Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan disekeliling pabrik
belum banyak berdiri pabrik serta tidak mengganggu pemukiman penduduk.
9. Kondisi Iklim dan Cuaca
Seperti kebanyakan daerah lain di Indonesia, maka kondisi cuaca dan iklim di sekitar lokasi
pabrik relatif stabil. Untuk daerah ini belum pernah terjadi bencana alam yang berarti sehingga
memungkinkan pabrik berjalan dengan lancar.
10. Masyarakat di sekitar pabrik
Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik pembuatan Crude Corn Oil ini
karena selain akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka, pabrik pembuatan Crude Corn Oil ini
ramah lingkungan, karena limbah yang dihasilkan tidak berbahaya dan diperkirakan tidak akan
mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat di sekitarnya.
11. Perumahan
Mengingat di daerah lokasi belum banyak tersedia perumahan bagi karyawan, maka direncanakan
untuk mendirikan fasilitas perumahan karyawan (mess) beserta lapangan olah raga (terbuka ataupun
tertutup) sebagai salah satu daya tarik bagi karyawan yang akan bekerja di pabrik.
8.2
produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan yang efisien dan efektif antara operator,
peralatan dan gerakan material dari bahan baku menjadi produk. Tata letak suatu pabrik memainkan
peranan yang penting dalam menentukan biaya konstruksi, biaya produksi, serta efisiensi dan
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
keselamatan kerja. Oleh karena itu tata letak pabrik harus disusun secara cermat untuk menghindari
kesulitan di kemudian hari.
Suatu rancangan tata letak pabrik yang rasional mencakup penyusunan area proses, storage
(persediaan) dan area pemindahan/area alternatif (area handling) pada posisi yang efisien dan dengan
melihat faktor-faktor sebagai berikut (Timmerhaus, 2004) :
1. Urutan proses produksi dan kemudahan / aksebilitas operasi, jika suatu produk perlu diolah lebih
lanjut maka pada unit berikutnya disusun berurutan sehingga sistem perpipaan dan penyusunan letak
pompa lebih sederhana.
2. Pengembangan lokasi baru atau penambahan / perluasan lokasi yang telah ada sebelumnya.
3. Distribusi ekonomis dari fasilitas logistik (bahan baku dan bahan pelengkap), fasilitas utilitas
(pengadaan air steam, tenaga listrik dan bahan bakar), bengkel untuk pemeliharaan / perbaikan alat
serta peralatan pendukung lainnya.
4. Bangunan, menyangkut luas bangunan, kondisi bangunan dan konstruksinya yang memenuhi syarat.
5. Pertimbangan kesehatan, keamanan dan keselamatan seperti kemungkinan kebakaran/peledakan.
6. Masalah pembuangan limbah.
7. Alat-alat yang dibersihkan / dilepas pada saat shut down harus disediakan ruang yang cukup sehingga
tidak mengganggu peralatan lainya.
8. Pemeliharaan dan perbaikan.
9. Fleksibilitas, dalam perencanaan tata letak pabrik harus dipertimbangkan kemungkinan perubahan
dari proses / mesin, sehingga perubahan-perubahan yang dilakukan tidak memerlukan biaya yang
tinggi.
10. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya diatur sedemikian rupa
sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
Jadi penyusunan tata letak peralatan proses, tata letak bangunan dan lain-lain akan berpengaruh
secara langsung pada industri modal, biaya produksi, efisiensi kerja dan keselamatan kerja.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan, seperti :
Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi material handling.
Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan mesin dan
peralatan yang rusak atau di-blowdown.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
8.3
Luas (m2)
1.
Pos Keamanan
20
2.
Tempat Parkir
300
3.
Rumah Timbangan
90
4.
Bengkel
200
5.
400
6.
Perkantoran
300
7.
Laboratorium
200
8.
Ruang Kontrol
250
9.
Daerah Proses
1.000
10.
400
11.
700
12.
Areal produk
500
13.
Areal Perluasan
2.500
14.
600
15.
800
16.
Kantin
50
17.
Poliklinik
80
18.
Perpustakaan
80
19.
Tempat Ibadah
100
20.
Taman
500
21.
Perumahan Karyawan
3500
22.
Jalan
600
Total
13.170
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB IX
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini menyangkut efektivitas
dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam memproduksi dan mendistribusikan produk yang
dihasilkan. Dalam upaya peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau
manajemen harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak akan ada
usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang teratur baik dari kinerja sumber daya
manusia maupun terhadap fasilitas yang ada secara otomatis organisasi akan berkembang.
9.1
9.1.2 Manager
Manager merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan Komisaris. Adapun tugastugas Manager adalah sebagai berikut :
1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien
2. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan kebijaksanaan RUPS
3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan
4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian-perjanjian dengan pihak
ketiga
5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang bekerja pada perusahaan.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
9.2
orang. Status tenaga kerja pada perusahaan ini dibagi atas beberapa tahap :
1. Tenaga kerja bulanan dengan pembayaran gaji sebulan sekali
2. Tenaga kerja harian dengan upah yang dibayar 2 minggu sekali
3. Tenaka kerja honorer/kontrak dengan upah dibayar sesuai perjanjian kontrak
9.3
Sistem Kerja
Pabrik direncanakan beroperasi selama 12 jam/hari dalam 300 hari setahun. Karyawan dibedakan
Waktu kerja
Waktu istirahat
Waktu kerja
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jumat
Sabtu
Waktu kerja
Waktu istirahat
Waktu kerja
Waktu kerja
Shift II (sore)
Hari
1
10
11
12
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
9.4
Jumlah Pendidikan
Manager
Sekretaris
Sekretaris (D3)
Akuntansi/Managemen (S1)
Pensiunan ABRI
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Instrumentasi
Kepala Seksi Laboratorium, Proses,
Akuntansi/Managemen (S1)
Karyawan Produksi
24
T.Kimia (DIV)/Politeknik
Karyawan Utilitas
T.Kimia (DIV)/Politeknik
Karyawan Teknik
T.Kimia (DIV)/Politeknik
Keuangan (D3)
Keuangan (D3)
Dokter
Kedokteran (S1)
Perawat
Petugas Kebersihan
SMU
Petugas Keamanan
SMU/Pensiunan ABRI
Supir
STM/SMU
Buruh Angkat
SMU
Jumlah
70
Utilitas
Gaji total/bulan
(Rp)
(Rp)
9.000.000
9.000.000
3.500.000
3.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
Jabatan
Jumlah
Manager
Sekretaris
Kepala
Seksi
Marketing,
Pembelian, Personalia
Kepala Seksi Keamanan
Kepala Seksi Maintenance, Listrik,
dan Instrumentasi
Kepala Seksi Laboratorium, Proses,
Utilitas
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
9.6
4.500.000
4.500.000
Karyawan Produksi
24
1.500.000
36.000.000
Karyawan Utilitas
1.500.000
3.000.000
Karyawan Teknik
1.500.000
9.000.000
1.500.000
7.500.000
1.500.000
7.500.000
Dokter
3.500.000
5.000.000
Perawat
1.700.000
3.400.000
Petugas Kebersihan
850.000
4.250.000
Petugas Keamanan
1.300.000
6.500.000
Supir
1.000.000
3.000.000
Buruh Angkat
Jumlah
70
1.000.000
-
3.000.000
140.500.000
jam kerja dan resiko kerja. Untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal dari setiap tenaga kerja
diperlukan dukungan fasilitas yang memadai. Fasilitas yang tersedia pada Pabrik Crude Corn Oil ini
adalah sebagai berikut :
1. Fasilitas cuti tahunan
2. Tunjangan hari raya dan bonus
3. Tunjangan kecelakaan kerja
4. Tunjangan kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang meninggal dunia baik
karena kecelakaan bekerja maupun di luar pekerjaan
5. Penyediaan tempat ibadah, balai pertemuan dan sarana olahraga
6. Pelayanan kesehatan secara cuma-cuma
7. Penyedian seragam dan alat-alat pengaman (sepatu, seragam, helm, kaca mata dan sarung tangan).
8. Beasiswa kepada anak-anak karyawan yang berprestasi.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB X
EKONOMI DAN PEMBIAYAAN
Untuk mengevaluasi kelayakan berdirinya suatu pabrik dan tingkat pendapatannya, maka
dilakukan analisa dan perhitungan secara teknis. Selanjutnya dilakukan pula analisa terhadap aspek
ekonomi dan pembiayaannya. Dari hasil analisa terhadap aspek ekonomi tersebut diharapkan berbagai
kebijaksanaan dapat diambil untuk pengarahan secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak
didirikan bila dapat beroperasi dalam kondisi yang memberikan keuntungan.
Berbagai parameter ekonomi digunkanan sebagai pedoman untuk menentukan layak tidaknya
suatu pabrik didirikan dan besarnya tingkat pendapatan yang dapat diterima dari segi ekonomi.
Parameter-parameter tersebut antara lain :
1. Modal investasi / Capital Investment (CI)
2. Biaya produksi total / Total Production Cost (TC)
3. Waktu pengembalian modal / Pay out Time (POT)
4. Marjin keuntungan / Profit Margin (PM)
5. Laju pengembalian modal / Return on Investment (ROI)
6. Titik impas / Break Even Point (BEP)
7. Laju pengembalian internal / Internal Rate of Return (IRR)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)/Direct Fixed Capital Investment (DFCI), yaitu modal yang
diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik, membeli dan memasang mesin, peralatan proses, dan
peralatan pendukung yang diperlukan untuk operasi pabrik.
2. Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL)/Indirect Fixed Capital Investment (IFCI), yaitu modal
yang diperlukan pada saat pendirian pabrik (construction overhead) dan semua komponen pabrik
yang tidak berhubungan secara langsung dengan operasi proses.
Berikut ini beberapa point yang termasuk MITL dan MITTL beserta besar biaya yang dibutuhkan
dimana biaya tersebut telah diperhitungkan pada Lampiran E. Keseluruhan data tersebut dapat dilihat
pada Tabel 10.1 dibawah ini.
Komponen
(Rp.)
1.382.850.000,-
Harga bangunan
3.353.000.000,-
4.314.297.423,-
431.429.742,-
Biaya perpipaan
862.859.485,-
431.429.742,-
Biaya insulasi
345.143.794,-
43.142.974,-
43.142.974,1.410.000.000,-
Biaya konstruksi
431.429.742,Total
13.048.725.877,-
1.304.872.588,-
Biaya Kontraktor
1.304.872.588,-
1.304.872.588,-
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Biaya Perizinan
652.436.294,-
1.304.872.588,Total
5.871.926.645,-
Jenis Biaya
Jumlah (Rp)
12.212.974.552,1.031.400.000,189.206.525,2.066.768.806,15.525.494.247,-
Modal sendiri / saham-saham sebesar 60 % dari total modal investasi dari Lampiran E diperoleh
modal sendiri = Rp. 34.446.146.768,-
Pinjaman dari bank sebesar 40 % dari total modal investasi dari Lampiran E diperoleh pinjaman
bank = Rp. 13.778.458.707,-
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
10.2
mulai dari pengadaan bahan baku, biaya pemasaran dan biaya umum. Biaya poduksi total terdiri dari :
Jumlah
(Rp.)
Gaji karyawan
2.107.500.000,-
2.066.768.806,-
2.489.002.249,-
955.794.613,-
946.032.626,-
141.904.894,-
189.206.525,-
141.904.894,-
Biaya asuransi
197.861.325,-
Hak paten
189.206.525,Total
9.425.182.458,-
Jumlah
(Rp.)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
1.221.297.455,-
9.460.326,-
95.579.461,-
47.301.631,1.373.638.874,-
Total
Maka, Total biaya produksi :
Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
10.3
Total Penjualan
Penjualan di peroleh dari hasil penjualan produk Crude Corn Oil (CCO) dan dan ampas (limbah
10.4
= Rp. 4.273.741.012,-
10.5
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
(Timmerhaus, 1991)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
BAB XI
KESIMPULAN
Dari hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO)
dari Biji Jagung dengan kapasitas bahan baku
sebagai berikut :
2. Pabrik di rencanakan beroperasi selama 300 hari dalam setahun.
3. Jumlah tenaga kerja yang di butuhkan untuk mengoperasikan pabrik sebanyak 70 orang dan
bentuk badan usaha yang direncanakan adalah perseroan terbatas (PT) dan bentuk organisasinya
adalah organisasi garis.
4. Lokasi pabrik yang di rencanakan adalah di daerah Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi,
Sumatera Utara, dengan luas tanah yang dibutuhkan adalah 13.170 m2
5. Hasil analisa ekonomi adalah sebagai berikut :
: Rp. 34.446.146.768,-
Biaya Produksi
: Rp. 10.798.821.332,-
: Rp. 25.102.958.040,-
Laba Bersih
: Rp. 10.030.395.695,-
Profit Margin
: 57 %
: 40 %
: 29 %
: 2 tahun
: 37,8 %
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Statisitik Perdagangan Luar Negeri, Medan : Badan Pusat Statistik, 2000 2007
Brownell, L.E, Young, E. H, 1959, Process Equipment Design, Wilay Eastern Ltd, New York.
Considine, Douglas M. 1985, Instruments and Control Handbook, 3 rd Edition, Mc Graw-Hill, Inc.,
USA
Degremont, 1979, Water Treatment Handbook, 5th Edition, Jhon Willey, London
Foust, A.S, 1979, Principle of Unit Opertions, 3rd Edition, Jhon Willey & Sons, Inc, London
Geankoplis,C.J, 1997, Transport Process and Unit Opertion, Prentice-Hall, Inc, New York.
Kern, D.Q, 1965, Process Heat Transfer, Mc Graw-Hill Book Company, New York.
Kawamura, 1991, An Integrated Calculation of Waste Water Engineering, New York : Jhon Willey
& Sons Inc.
Ketaren, S, 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Cetakan I, UI-Press, Jakarta
Kirk, R.E, Othmer, D.F, 1949, Encyclopedia of Chemical Engineering Technology, Vol. 18, The
Intescience Publisher Division of Jhon Willey & Sons Inc, New York
Levenspiel, Octave, 1999, Chemical Reaction Engineering, Jhon Willey & Sons Inc, New York
Lorch, Walter, 1981, Handbook of Water Purification, Britain, Mc Graw-Hill Book Company, Inc.
Manulang, M. (Alih Bahasa, 1982, Dasar dasar Marketing Modern, Edisi 1, Yogyakarta : Penerbit
Liberty
Metcalf and Eddy Inc, 1991, Waste water Engineering Treatment Disposat and Reuse, Mc GrawHill Book company, New York
Nalco, 1988, The Nalco Water Handbook, New York : Mc Graw-Hill Book Company
Perry, R.H, Green, D, 1999, Chemical Engineering Handbook, Mc Graw-Hill Company, New York
Reklaitis, G.V., 1983, Introduction to Material and Energy Balance, Mc Graw-Hill Book Company,
New York
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Rusjdi, Muhammad, 2004, PPN dan PPnBM : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas Barang
Mewah, PT. Indeks Gramedia, Jakarta
Rusjdi, Muhammad, 2004, PPh Pajak Penghasilan, PT. Indeks Gramedia, Jakarta
Smith, J.M, H.C. Van Ness dan M.M. Abot, 1996, Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamic, Mc Graw-Hill Book Company, New York
Sutarto, 2002, Dasar-Dasar Organisasi, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Timmerhaus, K. D., Peters, M.S., 2004, Plant Design and Economics for Chemical Engineering 5th
edition, Jhon Willey & Sons Inc, New York
Ulrich, D. A., 1984, A Guide to Chemical Engineers Process Design and Economics, Jhon Willey
& Sons Inc. New York
Walas & Stanley M, Chemical Process Equipment, United States of America : Butter worth
Publisher, 1988.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
A. Neraca Massa
Kapasitas bahan baku biji jagung adalah sebesar 3.000 ton/tahun, dengan ketentuan sebagai berikut:
Waktu operasi
= 300 hari/tahun
Basis perhitungan
= 1 jam operasi
1 hari kerja
= 12 jam
= 3.000
ton
1tahun 1000kg 1hari
x
x
x
12 jam
1ton
tahun 300hari
= 833,333
kg
jam
:9%
o Minyak
: 38 %
o Protein
: 9,4 %
o Karbohidrat
: 29,3 %
o Lemak
: 11 %
o Serat
:2%
o Abu
: 1,3 %
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
A.1
Twin Screw
Press
2
Air
Minyak
Protein
Karbohidrat
Lemak
Serat
Abu
Air
Minyak
Protein
Karbohidrat
Lemak
Serat
Abu
Dari Tabel 18-17 Perry (1997), Twin Screw Press dapat menghasilkan minyak sebesar 94% dari
kandungan minyak dalam biji. Sehingga efisiensi Twin Screw Press = 94 %
Minyak yang terkandung pada biji jagung dengan kandungan minyak sekitar 30 60% (Svele,
2007). Dengan mengasumsi rata-rata biji olahan mengandung 38% minyak maka :
Neraca Massa Total
F1 = F2 + F3
F1 = 833,333 kg/jam
Neraca Massa Komponen
Air
F1air
= w1air x F1
= 9% x 833,333 = 75 kg/jam
F3air
= 94% x F1air
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= F1air F3air
= (75 70,5) kg/jam
= 4,5 kg/jam
Minyak
F1minyak
= w1minyak x F1
= 38% x 833,333 = 316,666 kg/jam
F3minyak
= 94% x F1minyak
= 94% x (316,666) = 297,666 kg/jam
F2minyak
= F1minyak F3minyak
= (316,666 297,666) = 19 kg/jam
Protein
F1protein
= w1protein x F1
= 9,4% x 833,333 = 78,333 kg/jam
F2protein
= 94% x F1protein
= 94% x (78,333) = 73,633 kg/jam
F3protein
= F1protein F2protein
= (78,33373,633) = 4,7 kg/jam
Karbohidrat
F1Karbohidrat = w1karbohidrat x F1
= 29,3% x 833,333 = 244,166 kg/jam
2
Karbohidrat
= 94% x F1karbohidrat
= 94% x (244,166) = 229,516 kg/jam
Lemak
F1lemak
= w1lemak x F1
= 11% x 833,333 = 91,666 kg/jam
F2lemak
= 94% x F1lemak
= 94% x 91,666 =86,166 kg/jam
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
F3lemak
= F1lemak F2lemak
= (91,666 86,166) = 5,500 kg/jam
Serat
F1Serat
= w1serat x F1
= 2% x 833,333 = 16,666 kg/jam
F2Serat
= 94% x F1serat
= 94% x (16,666) = 15,666 kg/jam
Serat
= F1serat F2serat
= (16,666 15,666) = 1 kg/jam
Abu
F1abu
= w1abu x F1
= 1,3% x 833,333 = 10,833 kg/jam
F2abu
= 94% x F1abu
= 94% x (10,833) = 10,183 kg/jam
F3abu
= F1abu F2abu
= (10,833 10,183) = 0,65 kg/jam
= 0,97 %
W2Protein
= 16,79 %
W2minyak
= 4,33 %
W2karbohidrat
= 52,32 %
lemak
= 19,64 %
serat
= 3,57 %
abu
= 2,32 %
minyak
lemak
W3serat
= 1,03 %
= 80,75 %
= 0,025 %
W3Protein
3
= 0,021 %
karbohidrat
= 0,067 %
abu
= 0,003 %
= 0,004 %
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
A.2
3
Vibrating
Filter
Minyak
Air
4
Protein
Karbohidrat
Lemak
Serat
Abu
= 297,666 kg/jam
F3air
= 70,5 kg/jam
= F5air
Maka,
Laju massa pada alur 5, F5 = F3minyak + F3air = 368,166 kg/jam dengan demikian persen komposisi
masing-masing : W5minyak = 80,85 %
W5air
= 19,15 %
= F4protein
= 4,7 kg/jam
F3Karbohidrat
= F4karbohidrat
= 14,65 kg/jam
F3lemak
= F4lemak
= 5,5 kg/jam
serat
F3abu
=F
serat
= F4abu
= 1 kg/jam
= 0,65 kg/jam
W4Protein
= 17,74 %
W4karbohidrat
= 55,28 %
W4lemak
= 20,76 %
= 3,77 %
serat
W4abu
= 2,45 %
A.3
6
Minyak
Air
T-101
Minyak
Air
= F5minyak
= 297,666 kg/jam
F6air
= F5air
= 70,5 kg/jam
A.4
Evaporator (EV-101)
8
EV 101
Minyak = 99,85 %
Air
= 0,15
Neraca Komponen :
F6 Minyak : 0,8085 x F6
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
minyak
F6 Air : 0,1915 x F6
F8 Air : 0,0015 x F6
F7
F8
Cooler (C-101)
Fungsi
9
C 101
F9
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS
Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan operasi
: kJ/jam
Basis temperatur
: 250C = 298 K
B.1
Qi = N
Cp dT
298 K
CpdT =
T1
T2
(a + bT + CT
+ dT 3 )dT
T1
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
T2
CpdT
= a (T2 T1 ) +
T1
b
c 3
d
2
2
3
4
4
(T2 T1 ) + (T2 T1 ) + (T2 T1 )
2
3
4
Untuk sistem yang melibatkan perubahan fasa persamaan yang digunakan adalah :
T2
Tb
T1
T1
T2
CpdT = Cp dT
+ H Vl + Cp v dT
Tb
Perhitungan estimasi Cp(l) dan Cp(g) (kal/mol. C) dengan menggunakan metode Rihani dan
Doraiszwamy yaitu :
B.2
Data-Data Kapasitas Panas, Panas Perubahan Fasa, dan Panas Reaksi Komponen
Harga Cp (J/mol. K)
A
H2O(g)
34,0471
-9,65064.10^-3
3,29983.10^-5
-2,04467.0^-8
H2O(l)
18,2964
4,72118.10^-1
-1,33878.10^-3
1,31424.10^-6
Harga Cp (kal/mol. C)
a
b .10-2
c .10-4
d .10-6
-CH3
0,6087
2,1433
-0,0852
0,001135
-CH2-
0,3945
2,1363
-0,1197
0,002596
=CH
0,5266
1,8357
-0,0954
0,001950
-CH=
-3,5232
3,4158
-0,2816
0,008015
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
-COO-
2,7350
1,0751
0,0667
-0,009230
-COOH
1,4055
3,4632
-0,2557
0,006886
Harga Cp (kal/mol. C)
A
b .10-2
c .10-4
d .10-6
1(-CH3)
1(0,6087)
1(2,1433)
1(-0,0852)
1(0,001135)
12(-CH2-)
12(0,3945)
12(2,1363)
12(-0,1197)
1(0,002596)
4(=CH)
4(0,5266)
4(1,8357)
4(-0,0954)
4(0,001950)
1(-COOH)
1(2,7350)
1(1,0751)
1(0,0667)
1(-0,009230)
8,8546
38,5849
-2,1589
0,046973
Total
Komponen
Komposisi
Trigliserida
Trigliserida
b .10-2
c .10-4
d .10-6
Miristat
0,001
6,7482
31,2421
-1,7773
0.039173
Palmitat
0,081
7,5372
35,5147
-2,0167
0,044365
Stearat
0,025
8,3262
39,7873
-2,2561
0,049557
Oleat
0,313
8,5904
39,1861
-2,2075
0,048265
Linoleat
0,58
8,8546
38,5849
-2,1589
0,046973
8,6498
38,5471
-14,1468
0,047222
Campuran
Trigliserida
(Reklaitis,1983)
= 2258,67 kJ/kg
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
LB.1 Evaporator ( EV )
Uap Air
7
Air
6
Minyak
300C; 1 atm
EV
10
Minyak
1200C;1
atm
Media
pemanas CPO
1400C
Suhu referensi = 25 oC = 298 K
Panas masuk (Q6):
303
= N x Cp dT
6
298
- Minyak:
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
303
(8,6498 + 38,5471.10
303
Cp dT
298
-2
T - 14,1468.10 -4 T 2 + 0,047222.10 -6 T 3 dT
298
= [8,6498T +
303
Cpl dT
(18,29646 + 4,72118.10
298
T 1,33878.10 3 T 2 + 1,31424.10 6 T 3 ) dT
298
= [18,29646T +
374,688
5671,654
kJ/kmol
303
=N x
Cp dT
298
BP
413
298
BP
= N x ( Cp l dT + Hvl +
7
BP
Cpl dT
Cpv dT
BP
298
(18,29646 + 4,72118.10
T 1,33878.10 3 T 2 + 1,31424.10 6 T 3 ) dT
298
= [18,29646T +
kJ/kmol
413
Cpv dT
BP
413
(34,0471 9,65064.10
T + 3,29983.10 5 T 2 2,04467.10 8 T 3 ) dT
BP
= [34,0471T
= 679,0989 kJ/kmol
Q7
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Q10
= N10 x
Cp
dT + Hvl
298
- Minyak:
393
Cp
(8,6498 + 38,5471.10
393
l
dT
298
-2
T 14,1468.10 -4 T 2 + 0,047222.10 -6 T 3 dT
298
Cp
393
l
dT
298
(18,29646 + 4,72118.10
T 1,33878.10 3 T 2 + 1,31424.10 6 T 3 ) dT
298
3753,5980
kJ/kmol
393
393
Cpv dT
373
(34,0471 9,65064.10
T + 3,29983.10 5 T 2 2,04467.10 8 T 3 ) dT
373
= [34,0471T
= 679,0989 kJ/kmol
10
375
373
375
298
298
373
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Q
t
= Qkeluar - Qmasuk
= 208.752,085 25.252,502
= 183.499,583 kJ/jam
Media pemanas yang digunakan adalah CPO panas dengan temperatur 120oC dan diasumsikan keluar
pada temperatur 800C.
Q
t
Cp x T
183.499,583 kJ / jam
2,2424 kJ / kg.K (393 353) K
= 2.045,794 kg/jam
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
L.B.2 Cooler
Air pendingin
250C
Air
Minyak
1200C
Cooler
Minyak
300C
Q10
= N10 x
Cp dT
298
Cp dT
298
(8,6498 + 38,5471.10
303
-2
T - 14,1468.10 -4 T 2 + 0,047222.10 -6 T 3 dT
298
= [8,6498T +
Cpl dT
298
303
(18,29646 + 4,72118.10
T 1,33878.10 3 T 2 + 1,31424.10 6 T 3 ) dT
298
= [18,29646T +
374,688
kJ/kmol
303
Q11
= N11 x Cp dT
298
Q
t
= Qmasuk Qkeluar
= 13.626,224 2.071,818
= 11.554,405 kJ/jam
Air pendingin yang dibutuhkan dengan temperatur 25oC dan diasumsikan keluar pada temperatur 80oC.
25 0C, 1 atm. Cp air = 4,185 kJ/kg.K
(Geankoplis, 1997)
Q
t
CpxT
11.554,405 kJ/jam
4,185 kJ / kg.K x (298 353)
= 50,198 kg/jam
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT
1. Gudang Bahan Baku (-101)
Fungsi
: Persegi panjang
= 250C
= 1 atm
= 720,826 kg/m3
m 69.999,972 kg
=
= 97,111 m3
kg
720,826 m 3
= (1+0,3) . 97,111 m3
= 126,244 m3
V
126,244
=3
= 3,1565 m
4
4
= 2 x 3,1565 = 6,3132 m
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
: Mengangkut biji jagung dari gudang penyimpanan ke tangki umpan ascrew press
(SP-101)
Jenis
Bahan
: Malleable-iron
Jumlah
: 1 unit
= 12 %
Spesifikasi :
- Tinggi elevator
= 25 ft = 7,62 m
- Ukuran bucket
= (6 x 4 x 4) in
= 12 in = 0,305 m
- Kecepatan bucket
- Kecepatan putaran
= 43 rpm
- Lebar belt
= 7 in = 0,1778 m =17,78 cm
(Timmerhaus, 2004)
Dimana: P
= daya (kW)
1,341hp
= 0,1973 hp
1kW
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
: Twin Screw
: 30 0C
- Tekanan (P)
= 833,333 kg/jam
Kapasitas
= 3,5 ton/jam
Panjang
= 3,373 m
Lebar = 0,92 m
Tinggi = 1,46 m
(www.stord-international.no)
: menampung ampas biji jagung dari Screw Press (SP-101) dan Vibrating
Filter (VF-101)
Bentuk
Bahan
: beton
Jumlah
: 1 unit
Lama penyimpanan
: 1 hari
Kondisi operasi :
- Temperatur (T)
: 25 0C
- Tekanan (P)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Massa (kg)
Densitas
Volume
(kg/m3)
(m3)
Ampas
4.987,272
577
8.643
Minyak
228
917,17
0.248
Air
54
995,647
0.054
Total
5269,272
8,945
= 439,106 kg/jam
Massa bahan
campuran
Volume bahan
m 5269,272 kg
=
= 8,945 m 3
kg
589,075 m3
= 5269,272 kg
3 xV
3 x 10,734
=3
= 2,523 m
2
2
Jenis
: Vibrating filter
Bahan
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jumlah
: 1 unit
= 30 0C
= 1 atm
= 394,669 kg/jam
Densitas bahan,
= 587,222 kg/m3
473,603 kg / jam
= 0,806 m 3 / jam
3
587,222 kg / m
= 12,54s l/min
- Tekanan
- Bukaan filter
= 25 micron = 0,001 in
- berat
= 29 lbm = 13,2 kg
(www.nowata.com)
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
Bentuk
Kondisi penyimpanan
: Temperatur = 25 0C
A. Volume tangki
Tabel LC-2 Data-data Alur 3
Komponen
Massa (kg)
Densitas
Volume
(kg/m3)
(m3)
Minyak
3.571,992
917,17
3,894
Air
846
995,647
0,850
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Ampas
318
577
0,511
Total
4.735,992
5,255
= 394,666 kg/jam
Berat bahan
campuran
= 4.735,992 kg
Massa campuran
4.735,992 kg
=
= 901,235 kg 3
3
m
Volume campuran
5,255 m
1lbm
1 m3
= 901,235 kg/m3 x
= 56,264 lbm/ft3
x
3
0,4536 kg 35,314 ft
Volume bahan
4.735,992 kg
= 5,255 m 3
kg
901,235 m3
= (1 + 0,2) x 5,255 m3
Volume tangki, VT
= 1,2 x 5,255 m3
= 6,306 m3
B. Diameter dan Tinggi tangki
Volume silinder tangki (Vs)
Vs
x Dt 2 x Hs
4
= 3 : 2 , Maka :
Vs
1
Dt2 Hs (Hs : Dt = 3 : 2)
4
Vs
3
Dt3 = 1,1775 Dt3
8
1
Dt3 = 0,1308 Dt3
24
= Vs
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 5,355
Dt
= 1,748 m
Dt
39,37 in
= 1,748 m x
= 68,840 in
1m
3
3
x Dt = x 1,748 m = 2,623 m = 8,606 ft = 103,268 in
2
2
= 11,407 m3
= 9,506 m3
= 3,195 m
5,255 x 2,623
= 2,186 m = 86,056 in
6,306
= 12650 psia
= 0,85
= 1/8 in/tahun
= 10 tahun
Cc = n x CA
Tekanan hidrostatik (Ph)
( Hs 1)
144
(8,606 ft 1) . 58,097 lb / ft 3
= 3,068 psi
144
tt =
P.r
+ Cc
S .Ej 0,6 P
dimana :
P = maximum allowable internal pressure
r
= jari-jari tangki
ts =
P.r
+ n .Cc
S . E j 0,6 . P
P.D
+ n .Cc
2 . S . E j 0,2 . P
7. Evaporator ( EV 101)
Fungsi
Jenis
Bahan
Jumlah
: 1 unit
= 368,166 kg/jam
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
1lbm
1 m3
= 917,170 kg/m3 x
x
3
0,4536 kg 35,314 ft
= 56,8822 lbm/ft3
Volume total umpan masuk (V) =
368,166
= 0,401 m3
917,17
Perhitungan :
A. Ukuran Tangki
Faktor kelonggaran
= 20 %
Volume tangki
Volume
Volume shell tangki (Vs) :
Vs = 14 Dt2Ht
Direncanakan perbandingan diameter dengan silinder tangki ; Dt : Ht = 3 : 4
Vs =
8
24
Dt3
24
Dt3
9
24
Dt3
0,482 m3 =
9
24
Dt3
Dt = 0,409 m
Ht = 0,545 m
Tinggi tutup, He =
Dt 0,409
=
= 0,102 m
4
4
= 0,482 m3
Volume cairan
= 0,401 m3
Tinggi tangki
= 0,504 m
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
0,401 0,504
0,482
= 0,420 m
= x g x tinggi cairan dalam tangki
Tekanan hidrostatis
= (917,17)(9,8)(0,420)
= 3.775,07 Pa
= 3,775 kPa
Faktor keamanan
= 20 %
Tekanan design
= (1,2)( 3,775)
= 4,53 kPa
PD
2 SE 1,2 P
(4,53 kPa)(0,409 m)
2(87218,714 kPa)(0,8) 1,2(4,53 kPa)
= 0,000013 m = 0,000523 in
Faktor korosi = 0,125
Maka tebal dinding tangki tang dibutuhkan = 0,000523 in + 0,125 in = 0,1255 in
Tebal tutup = tebal dinding tangki = 0,1255 in
D. CPO Pemanas
Kondisi operasi :
Temperatur masuk tangki penyimpanan = 25oC
= 77oF
= 140oC = 284oF
= 80oC
= 176oF
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
LMTD =
Fluida
Fluida
panas (oF)
dingin (oF)
284
Rumus
176
108
t2
284
77
207
t1
99
-99
t2-t1
t 2 t1 108 207
=
= 114,4512 o F
t 2
108
ln
ln
207
t1
(LB)
UD untuk fluida panas heavy organik dan fluida dingin heavy organik
= 10 40, UD yang digunakan = 40 Btu/jam ft2 oF
(Kern,1965)
183.499,583 kJ / jam
Q
=
= 37,991 ft 2
o
U D x t 42,2024 x 114,4512 F
8.
Cooler ( C )
Fungsi
Jenis
Jumlah
: 1 Unit
Fluida panas
Dari perhitungan neraca panas pada lampiran A diperoleh:
Laju alir fluida masuk (W)
= 297,767 kg/jam
= 656,467 lb/jam
= 120 oC
= 248 oF
= 30 oC
= 86 oF
= 50,198 kg/jam
= 110,666 lb/jam
= 80 oC
= 176 oF
= 11.554,405 kJ/jam
= 10.951,420 Btu/jam
Fluida dingin
(1)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
t2 = T1 t2 = 248 176 = 72 oF
t1 = T2 t1 = 86 77 = 9 oF
t2 t1 = 72 9 = 63 oF
LMTD =
t 2 t 1
t
2,3 Log 2
t 1
63
72
2,3 log
9
= 30,3306 o F
Menentukan nilai t :
R=
T1 T2 248 86
=
= 1,6364
t 2 t1 176 77
S=
t 2 t1 176 77
=
= 0,5789
T1 t1 248 77
Temperatur Kalorik
Tc =
T1 + T2 248 + 86
=
= 167 0 F
2
2
tc =
t 1 + t 2 176 + 77
=
= 126,5 0 F
2
2
Jenis pendingin Shell and Tube, asumsi instalasi pipa dari tabel 9 dan tabel 10 hal 841 843 (Kern,
1965) :
Tube :
Diameter luar
: 1 in
BWG
: 18
Pitch
Panjang tube
: 15 ft
: 0,3271 ft2/ft
A=
10.951,420 Btu/jam
Q
=
= 9,026 ft 2
2 0
o
U D xt 40 Btu/jam.ft . F 30,3306 F
b. Jumlah tube, N t =
9,026 ft 2
A
=
l x a" 15 ft 0,3271 ft 2
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
16
in square pitch
(Kern, 1965)
c. Koreksi UD
A = L x Nt x a
= 15 x 22 x 0,3271 = 107,943 ft2
10.951,420 Btu
Q
jam
UD =
=
= 3,345 Btu
jam. ft 2 .0 F
A x t 107,943 x 30,3306 o F
Flow Area
AS =
IDS x C ' x B
144 x PT
Dimana :
AS =
(4)
IDS
: Baffle spacing = 5 in
PT
: Clearance = PT OD = 0,25 in
12 x 0,25 x 5 31,25
=
= 0,0833 ft 2
144 x 1,25
180
Gs =
(5)
W 656,467
=
= 7.880,756 lbm
jam.ft 2
As
0,0833
R es =
D e G s 0,0758 7.880,756
=
= 116,490
5,128
(6)
(7)
Pada Tc = 167 oF
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Cp = 1,0038 Btu/lbm.oF
(Geankoplis, 1997)
Cp
k
(8)
1,0038 5,128
=
= 13,301
0,387
hi
k c.
Heat transfer coefisien (inside fluid), hi
= jH .
s
De k
= 12
0,387
13,301
0,0758
Flow area
Dari tabel 10 (Kern, 1965) diperoleh at = 1,04 in2
At =
(4)
Kecepatan massa, Gt
w 110,666
=
at
0,527
Gt =
(5)
= 209,992 lbm
jam.ft 2
Bilangan Reynold
Tube ID = 1,25 in Dt = 1,25/12 = 0,1042 ft
Pada tc = 126,5 oF, diperoleh air = 0,8007 cp = 1,937 lbm/ft.jam
Ret =
Dt Gt 0,1042 209,992
=
= 11,296
1,937
(6)
(7)
Pada tc = 126,5oF
Cp = 0,9987 Btu/lbm.0F
cp.
k
(8)
0,9987 1,937
=
= 5,434
0,356
k Cp.
= jH .
t
Dt k
ho
= 6
0,356
5,434
0,096
hi
ID
1,15
= 556,170 Btu / jam.ft2.0F
= 120,906
OD
0,25
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
h i s
(Tc t c )
h i s + h o t
= 126,5 +
814,905
(168,8 126,5)
814,905 + 120,906
= 163,434 oF
(9)
Untuk Shell
s = 11,5 cp = 27,83 lb/ft.jam
s = s
w
ho =
(9)
ho
0 ,14
5,128
=
27,83
0 ,14
= 0,789
Untuk Tube
w = 1,2 cp = 2,904 lb/ft.jam................................................ (Kern, 1965)
t = t
w
hio =
(10)
hio
1,937
=
2,904
0 ,14
= 0,945
Koefisien Uc
Uc =
(11)
0 ,14
Faktor Pengotor Rd
Rd =
U C U D 289,187 3,345
=
= 0,295
U C U D 289,187 3,345
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Penurunan Tekanan
Shell
(1) Res
= 841,644
= 1,1983
f Gs 2 Ds ( N + 1)
5,22 x 1010 De s s
0,0033 7.880,756 2 22 36
(5,22 1010 ) 0,0758 1,1983 0,789
= 0,043 psi
= 1,000
f G t L n
5,22 1010 Dt s t
2
(2) Pt =
0,00033 209,992 2 15 22
(5,22 1010 ) 0,096 1 0,945
= 0,000102 psi
Pr =
42
4.n V 2
=
.
.0,04 = 0,32 psi
s 2 g ' 1,000
PT = Pt + Pr
= 0,000102 + 0,32 = 0,3201 psi
PT 10 psi , maka design dapat diterima
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
: Menyimpan CCO.
Bahan konstruksi
Bentuk
: 1 unit
Kondisi operasi
: -Temperatur = 250C
-Tekanan
= 1 atm
= 297,767 kg/jam
Densitas
= 57,257 lbm/ft3
Massa bahan
Volume bahan
m 50.024,856 kg
=
= 54,543 m 3
kg
917,17 m3
= (1 + 0,2) x 54,543 m3
Volume tangki, VT
= 65,451 m3
A. Diameter dan Tinggi tangki
Volume silinder tangki (Vs)
Vs
x Dt 2 x Hs
= 3 : 2 , Maka :
Vs =
1
Dt2 Hs
4
Vs =
3
Dt3 = 1,1775 Dt3
8
(Hs : Dt = 3 : 2)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
1
Dt3 = 0,1308 Dt3
24
= Vs
= 3,811 m = 150,050 in
3
3
x Dt = x 3,811 m = 5,717 m = 18,756 ft = 225,078 in
2
2
= 65,451m3
= 54,543 m3
= 5,717 m
54,543 x 5,717
= 4,764 m = 187,567 in
65,451
= 1/8 in/tahun
= 10 tahun
= 12650 psia
Cc = n x CA
Tekanan hidrostatik (Ph) =
=
( Hs 1)
144
(18,756 ft 1) x 57,257 lb / ft 3
= 7,060 psi
144
tt =
P.r
+ Cc
S .Ej 0,6 P
dimana :
P
= jari-jari tangki
Ej
= joint efficiency
ts =
P.r
+ Cc
S . E j 0,6 . P
ts =
P.D
+ Cc
2 . S . E j 0,2 . P
: Memompa minyak dan air dari Vibrating filter (VF-101) ke tangki penampung
sementara (T-101)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jenis
: Pompa sentrifugal
: 1 unit
Kondisi operasi
- Viskositas ( )
0,225 lbm / s
= 0,0036 ft 3 / s
61,154 lbm / ft.s
Perencanaan Pompa :
Dopt
(Timmerhaus, 2004)
= 1,05 in = 0,09 ft
Q 0,0036 ft 3 / s
=
= 0,970
A 0,00371 ft 2
:
VD
= 2035,470 (Laminar)
f
16
16
=
= 0,078
N Re 2035,470
A v2
= 0,551 2
A1 2
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
(0,970) 2
= 0,55(1 0 )
= 0,008 ft.lbf / lbm
2(1)(32,174)
0,9702
v2
= 0,022 ft.lbf / lbm
= 2.(0,75).
2.g c
2 x 32,174
0,9702
v2
= 0,030 ft.lbf / lbm
= 1.(2,0).
2.g c
2
x
32
,
174
= 4f
L.v
D.2.g c
20(0,9702 )
= 4(0,0065)
= 0,108 ft.lbf / lbm
(0,07)(2)(32,174)
2
A v2
= 1 2
A1 2 .g c
= (1 0 )
0,9702
= 0.015 ft.lbf / lbm
2.(1).32,174
1 2 2
P P
0 (Geankoplis, 1997)
v2 v1 ) + g ( z2 z1 ) + 2 1 + F + Ws =
(
2
Dimana :
v1 = v2
P1 = 101,325 kPa = 2116,2281 lbmf/ft2
P2 = 112,43931 kPa = 2348,3565 lbmf/ft2
P = 232,12845
Z = 8 ft
0+
232,12845 lbf / ft 2
32,174 ft / s 2
+
+ 0,183 ft.lbf / lbm + Ws = 0
.(
8
ft
)
61,154lbm / ft 3
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -11,979 ft.lbmf/lbmm
Effisiensi pompa,
= 80%
Ws = - x Wp
-11,979 ft.lbmf/lbmm = -80% x Wp
Wp = 14,974 ft.lbmf/lbmm
Daya pompa :
P = m x Wp
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
1hp
550 ft.lbf / s
= 0,006 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 hp
: Memompa minyak dan sdikit kandungan air dari evaporator (EV-101) ke cooler
(C-101)
Jenis
: Pompa sentrifugal
: 3 unit
Kondisi operasi
- Viskositas ( )
0,225 lbm / s
= 0,0036 ft 3 / s
61,154 lbm / ft.s
Perencanaan Pompa :
Dopt
(Timmerhaus, 2004)
= 1,05 in = 0,09 ft
Q 0,0036 ft 3 / s
=
= 0,970
A 0,00371 ft 2
:
VD
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 2035,470 (Laminar)
f
16
16
=
= 0,078
N Re 2035,470
A v2
= 0,551 2
A1 2
= 0,55(1 0 )
(0,970) 2
= 0,008 ft.lbf / lbm
2(1)(32,174)
0,9702
v2
= 0,022 ft.lbf / lbm
2 elbmow 90 (hf) = n.Kf .
= 2.(0,75).
2.g c
2 x 32,174
0,9702
v2
= 0,030 ft.lbf / lbm
= 1.(2,0).
2.g c
2 x 32,174
= 4f
L.v
D.2.g c
= 4(0,0065)
20(0,9702 )
= 0,108 ft.lbf / lbm
(0,07)(2)(32,174)
A2 v 2
= 1
A1 2 .g c
= (1 0 )
0,9702
= 0.015 ft.lbf / lbm
2.(1).32,174
1 2 2
P P
v2 v1 ) + g ( z2 z1 ) + 2 1 + F + Ws =
0 (Geankoplis, 1997)
(
2
Dimana :
v1 = v2
P1 = 101,325 kPa = 2116,2281 lbmf/ft2
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
232,12845 lbf / ft 2
32,174 ft / s 2
+
+ 0,183 ft.lbf / lbm + Ws = 0
ft
.(
8
)
61,154lbm / ft 3
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -11,979 ft.lbmf/lbmm
Effisiensi pompa,
= 80%
Ws = - x Wp
-11,979 ft.lbmf/lbmm = -80% x Wp
Wp = 14,974 ft.lbmf/lbmm
Daya pompa :
= m x Wp
= 0,225 lbm / s x14,974 ftlbf / lbm x
1hp
550 ft.lbf / s
= 0,006 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 0,5 hp
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS
1. Pompa Sumur Bor (PU-01)
Fungsi
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
(BP)
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 25 oC
Laju alir massa (F)
= 131,5861 kg/jam
= 0,0806 lbm/s
Densitas air ()
= 995,68 kg/m3
= 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,0806 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 0,0013 ft3/s
Desain pompa :
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 4 in
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Schedule number
: 40
: 4,026 in = 0,3355 ft
: 4,50 in = 0,375 ft
: 0,0884 ft2
0,0013 ft 3 / s
= 0,0147 ft/s
0,0884 ft 2
v D
= 613,1138 (laminar)
maka harga f = 16/613,1138 = 0,0261
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0 )
0,0147 2
2(1)(32,174)
0,0147 2
v2
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)
1 check valve = hf = n.Kf.
Pipa lurus 50 ft = Ff = 4f
0,0147 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,01 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
= 0,037 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,004)
(50)(. 0,0147 )2
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,30 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
0,0147 2
2(1)(32,174)
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,39 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Z = 30 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(30 ft ) + 0 + 0,39 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 30,39 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws = - x Wp
-30,389 = -0,8 x Wp
Wp = 37,996 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
131,5861
lbm / s 37,985 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0056 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
: Tempat menampung air sementara dari pompa sumur bor untuk diproses.
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 25 oC
Laju alir massa (F)
= 131,5861 kg/jam
= 0,0806 lbm/s
Densitas air ()
= 995,68 kg/m3
= 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,0806 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 0,0013 ft3/s
: 3 hari
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Faktor Kelonggaran : 20 %
Perhitungan :
a. Volume Bak
Volume larutan, Vl =
= 2L x L x L
= 1,4186 m
= 2 x 1,4186 = 2,8371 m
= L = 1,4186 m
131,5861 kg/jam
= 130,2832 kg/jam
1 + 0,01
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 25 oC
Laju alir massa (F)
= 130,2832 kg/jam
= 0,0798 lbm/s
Densitas air ()
= 995,68 kg/m3
= 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
0,0798 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 0,0013 ft3/s
Desain pompa :
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 4 in
Schedule number
: 40
: 4,026 in = 0,3355 ft
: 4,50 in = 0,375 ft
: 0,0884 ft2
0,0013 ft 3 / s
= 0,0147 ft/s
0,0884 ft 2
v D
= 613,1138 (laminar)
maka harga f = 16/613,1138 = 0,0261
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,0147 2
2(1)(32,174)
0,0147 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 50 ft = Ff = 4f
0,0147 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,01 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
= 0,037 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
2
(
50)(
. 0,0147 )
= 4(0,004)
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,30 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
0,0147 2
2(1)(32,174)
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,39 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Z = 30 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(30 ft ) + 0 + 0,39 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 30,39 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws = - x Wp
-30,389 = -0,8 x Wp
Wp = 37,996 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
131,5861
lbm / s 37,985 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0056 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
Bentuk
= 1 atm
Densitas air
(Perry, 1997)
2
volume total = 0,0343 m3
3
3
Volume total = 0,0343 m3 = 0,0515 m3
2
-
.Di 2 Hs
4
3 .Di 3
4
Di 2 H h
6
= Hh : Di = 1:4
Di 3
24
19
.Di 3
24
24 0,0515
Di =
19 3,14
(1 / 3)
= 0,2747 m = 10,8145 in
Hs = 3 x 0,2747 = 0,8241 m
Tinggi penyaring = x 0,8241 = 0,2060 m
Tinggi air =
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
PD
+ nC
2SE 1,2P
(16,8549) (10,8145)
=
+ (10 0,125)
2(12650)(0,85) 1,2(16,8549)
= 0,0179 in
t=
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1
Temperatur
= 25C
Tekanan operasi
= 1 atm
(Perry, 1997)
(Othmer, 1967)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
0,0798 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 0,0013 ft3/s
Desain pompa :
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 4 in
Schedule number
: 40
: 4,026 in = 0,3355 ft
: 4,50 in = 0,375 ft
: 0,0884 ft2
0,0013 ft 3 / s
= 0,0147 ft/s
0,0884 ft 2
v D
= 613,1138 (laminar)
maka harga f = 16/613,1138 = 0,0261
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,0147 2
2(1)(32,174)
0,0147 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 50 ft = Ff = 4f
0,0147 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,01 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
= 0,037 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
2
(
50)(
. 0,0147 )
= 4(0,004)
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,30 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
0,0147 2
2(1)(32,174)
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,39 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Z = 30 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(30 ft ) + 0 + 0,39 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 30,39 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws = - x Wp
-30,389 = -0,8 x Wp
Wp = 37,996 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
131,5861
lbm / s 37,985 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0056 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
Bentuk
= 1 atm
= 130,2832 kg/jam
= 0,0798 lbm/s
Densitas air
(Perry, 1997)
Faktor keamanan
Perhitungan:
Ukuran Tangki :
Volume air, Va =
3 3,14
(1 / 3)
= 1,6002 m = 62,9991 in
H = 2,4 m
Tinggi air dalam tangki =
1,5702 m3
1
2
(1,6534 m )
4
= 0,7316 m
= 18,8823 Psi
Joint efficiency = 0,85
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
PD
+ nC
2SE 1,2P
(18,8823) (62,9991)
=
+ (10 0,125)
2(12650)(0,85) 1,2(18,8823)
= 0,0791 in
t=
(Brownell,1959)
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan tebal tutup 3/4 in
Tebal shell standar yang digunakan = 0,75 in
Bentuk
: 1 unit
= 0,00005 kg/jam
Waktu regenerasi
= 12 jam
(Perry, 1999)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
1 2
D H
4
1
3
0,00004 m3 = D 2 D
4
2
3
0,00004 m3 = D3
8
V=
Maka:
D = 0,0324 m = 0,1063 ft
H = 0,0486 m = 0,1594 ft
Tinggi larutan dalam tangki =
0,00003 m3
= 0,0023 m
1
2
(0,129 m)
4
: 0,8
-Faktor korosi
: 1/8 in
- Tekanan hidrostatik, Po
- Faktor Keamanan
: 20 %
- Tekanan desain, P
(Timmerhaus, 1980)
t=
: 4 buah
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
(fig.3.4-4 Geankoplis,1983)
- Dt = 0,1063 ft
- Da = 0,0425 ft
Kecepatan pengadukan, N = 1 rps
Viskositas, = 4,25 . 10-7 kg/ft.det
x N x Da 2 79,411 x1 x 0,0425
Bilangan Reynold, NRe =
=
= 79,411.105
7
4,25.10
K T . N 3 . Da 5 .
g c . 550
0,0009 hp
= 0,001 hp
0,8
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Temperatur
= 25C
Tekanan operasi
= 1 atm
(Perry, 1997)
(Othmer, 1967)
0,0102 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 0,0002 ft3/s
Desain pompa :
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 2 in
Schedule number
: 40
: 2,067 in = 0,1723 ft
: 2,375 in = 0,1979 ft
: 0,0233 ft2
0,0002 ft 3 / s
Kecepatan linear, v = Q/A =
= 0,0086 ft/s
0,0233 ft 2
Bilangan Reynold : NRe =
v D
= 184,2107 (laminar)
maka harga f = 16/184,2107 = 0,0868
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,0147 2
2(1)(32,174)
0,0147 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 50 ft = Ff = 4f
0,0147 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,01 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
= 0,037 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
2
(
50)(
. 0,0147 )
= 4(0,004)
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,30 ft.lbf/lbm
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
0,0147 2
2(1)(32,174)
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,39 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Z = 30 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(30 ft ) + 0 + 0,39 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 30,39 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws = - x Wp
-30,389 = -0,8 x Wp
Wp = 37,996 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
16,6144
lbm / s 37,985 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0007 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
Jenis
Jumlah
: 1 unit
Bahan konstruksi
Kondisi operasi
- Temperatur
= 25 0C
- Tekanan
= 1 atm
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 16,6144 kg/jam
xt =
16,6144 kg / jam
x12 jam
995,68 kg / m3
= 0,2 m3
Faktor kelonggaran, fk = 20% = 0,2
Volume tangki, VT = VC (1 + f k ) = 0,2 m3 (1 + 0,2)
= 0,24 m3
b. Diameter (DT) dan Tinggi tangki (HT) :
Direncanakan bahwa tinggi silinder : diameter (HT : D) = 3 : 2
Rumus :
Volume silinder, Vs =
Volume tangki, VT
D2 .H s =
3
D 2 D =1,1775 D 3
4
2
= VS
= 1,1775 D3
1/ 3
V
D= T
1,1775
1/ 3
0,24 m3
=
1,1775
= 0,5887 m
Tinggi silinder, HS
3
D =1,5 x 0,5887 m = 0,8831 m
2
VC x H T 0,2 m3 x 0,8831 m
=
VT
0,24 m3
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 0,7359 m
= 2,4144 ft = 28,9727 in
d. Tekanan desain, P :
Tekanan hidrostatis =
(H C 1)
144
= 0,042 in/thn
(Brownell,1959)
= 0,85
PxR
+ (C x A)
S .E 0,6 P
(Timmerhaus,2004)
16,23 x11,5892
+ (0,042 x10)
(16250 x 0,85) 0,6 x16,23
188,0927 psi.in
+ 0,42 in = 0,43 in
13812,5 lb / in 2 9,74 psi
= 0,042 in/thn
(Brownell,1959)
= 0,85
P x Di
+ (C x A)
2 S .E 0,2 P
(Timmerhaus,2004)
16,23 x 23,1784
+ (0,042 x10)
2 (16250 x 0,85) (0,2 x16,23)
376,1854 psi.in
+ 0,42 = 0,43 in
27625 lb / in 2 3,25 psi
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Temperatur
= 25C
Tekanan operasi
= 1 atm
(Perry, 1997)
(Othmer, 1967)
0,0102 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 0,0002 ft3/s
Desain pompa :
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 2 in
Schedule number
: 40
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
: 2,067 in = 0,1723 ft
: 2,375 in = 0,1979 ft
: 0,0233 ft2
0,0002 ft 3 / s
= 0,0086 ft/s
0,0233 ft 2
v D
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,0147 2
2(1)(32,174)
0,0147 2
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)
0,0147 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,01 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
= 0,037 ft.lbf/lbm
L.v 2
Pipa lurus 50 ft = Ff = 4f
D.2.g c
2
(
50)(
. 0,0147 )
= 4(0,004)
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,30 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
0,0147 2
2(1)(32,174)
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,39 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Z = 30 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(30 ft ) + 0 + 0,39 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 30,39 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws = - x Wp
-30,389 = -0,8 x Wp
Wp = 37,996 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
16,6144
lbm / s 37,985 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0007 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
11.
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 25 oC
Laju alir massa (F)
= 75,1541 kg/jam
= 0,046 lbm/s
Densitas air ()
= 995,68 kg/m3
= 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
0,046 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 3 in
Schedule number
: 40
: 3,068 in = 0,2556 ft
: 3,5 in = 0,2917 ft
: 0,0513 ft2
0,0007 ft 3 / s
= 0,0136 ft/s
0,0513 ft 2
v D
= 433,5834 (Laminar)
maka harga f = 16/433,5834 = 0,0369
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,01362
2(1)(32,174)
0,01362
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)
0,01362
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0067 ft.lbf/lbm
= 0,0201 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
L.v 2
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c
2
(
30)(
. 0,0136 )
= 4(0,004)
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,13 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
0,01362
2(1)(32,174)
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,20 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Z = 10 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(10 ft ) + 0 + 0,20 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 10,20 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
-10,20
Wp
= - x Wp
= -0,8 x Wp
= 12,75 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
75,1541
lbm / s 12,75 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0011 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
Fungsi
Jenis
Bahan konstruksi
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
Suhu air masuk menara (TL2)
= 80oC = 176 oF
= 25oC = 77 oF
= 971,83 kg/m3
= 75,1541 kg/jam
(Perry,1999)
75,1541 kg/jam
= 0,0773 m 3 / jam
971,83 kg/m3
= (1 + 0,2)
0,3405 gal/menit
= 0,3269 ft2
2
1,25 gal / ft .menit
13.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Fungsi
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 25 oC
Laju alir massa (F)
= 75,1541 kg/jam
= 0,046 lbm/s
Densitas air ()
= 992,68 kg/m3
= 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,046 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 3 in
Schedule number
: 40
: 3,068 in = 0,2556 ft
: 3,5 in = 0,2917 ft
: 0,0513 ft2
0,0007 ft 3 / s
= 0,0136 ft/s
0,0513 ft 2
v D
Friction loss :
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,01362
2(1)(32,174)
0,01362
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
0,01362
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0067 ft.lbf/lbm
= 0,0201 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
2
(
30)(
. 0,0136 )
= 4(0,004)
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,13 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
0,01362
2(1)(32,174)
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,20 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Z = 10 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(10 ft ) + 0 + 0,20 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 10,20 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
-10,20
Wp
= - x Wp
= -0,8 x Wp
= 12,75 ft.lbf/lbm
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
75,1541
lbm / s 12,75 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0011 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
14.
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 25 oC
Laju alir massa (F)
= 19,9373 kg/jam
= 0,0122 lbm/s
Densitas air ()
= 995,68 kg/m3
= 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,0122 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 0,0001 ft3/s
Desain pompa :
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
3
= 3,9 (0,0001 ft /s )
(Timmerhaus,1991)
0,45
3 0,13
(62,1586 lbm/ft )
= 0,1057 ft = 1,2688 in
Dari Appendiks A.5 Geankoplis, 1997, dipilih pipa commercial steel dengan ukuran sebagai berikut :
Ukuran nominal
: 1 1/4 in
Schedule number
: 40
: 1,380 in = 0,115 ft
: 1,660 in = 0,1383 ft
: 0,0104 ft2
0,0001 ft 3 / s
= 0,0096 ft/s
0,0104 ft 2
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
v D
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,00962
2(1)(32,174)
0,00962
v2
= 2(0,75)
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
0,00962
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0067 ft.lbf/lbm
= 0,0201 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,004)
(30)(. 0,0096)2
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,13 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
0,00962
2(1)(32,174)
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,20 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Z = 10 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(10 ft ) + 0 + 0,20 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 10,20 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
-10,20
Wp
= - x Wp
= -0,8 x Wp
= 12,75 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
19,9373
lbm / s 12,75 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0003 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
Bentuk
Bahan Konstruksi :
Kondisi Operasi
Data :
Laju Massa CPO
Kebutuhan perancangan
= 12 jam
Faktor Keamananan
= 20 %
Volume bahan, Vc =
bahan
2401,7903 kg / jam
x12 jam
847,4466 kg / m3
xt =
= 34,0098 m3
Faktor kelonggaran, fk = 20% = 0,2
Volume tangki, VT = VC (1 + f k ) = 34,0098 m3 (1 + 0,2)
= 40,8118 m3
b. Diameter (DT) dan tinggi tangki (HT) ;
Direncanakan bahwa tinggi silinder : diameter (HT : D) = 3 : 2
Rumus :
Volume silinder, Vs =
Volume tangki, VT
D2 .H s =
3
D 2 D =1,1775 D 3
4
2
= VS
= 1,1775 D3
1/ 3
V
D= T
1,1775
1/ 3
40,8118 m3
=
1,1775
= 3,2604 m
Tinggi silinder, HS
3
D =1,5 x 3,2604 m = 4,8905 m
2
VC x H T 34,0098 m3 x 4,8906 m
=
VT
40,8118 m3
= 4,0754 m
= 160,4485 in
d. Tekanan desain, P ;
Tekanan hidrostatis =
=
(H C 1)
144
= 14,74 psi
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 0,042 in/thn
= 16250 lb/in2
(Brownell,1959)
= 0,85
= 10 tahun
PxR
+ (C x A)
S .E 0,6 P
(Timmerhaus,2004)
d =
16,21 x 64,1809
+ (0,042 x10)
(16250 x 0,85) 0,6 x16,21
1040,3723 psi.in
+ 0,42 in = 0,4954 in
13812,5 lb / in 2 9,73 psi
= 0,042 in/thn
(Brownell,1959)
= 0,85
P x Di
+ (C x A)
2 S .E 0,2 P
(Timmerhaus,2004)
dh =
16,21 x 128,3618
+ (0,042 x10)
2 (16250 x 0,85) (0,2 x16,21)
2080,7447 psi.in
+ 0,042 = 0,4954 in
27625 lb / in 2 3,23 psi
Jenis
Jumlah
: 1 unit
Kondisi Operasi
: 1 atm
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
P = 1 atm
T = 120 oC
Laju alir massa (F)
= 847,4466 kg/m3
= 52,9067 lbm/ft3
= 0,0306 lbm/in3
Viskositas CPO ()
Laju alir volume, Q =
= 22,5365 cP
= 0,0151 lbm/ft.s
F 1,4763 lb m /detik
=
= 0,0279 ft 3 /s
3
52,9067 lb m /ft
Desain pompa :
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
= 1,31 ft = 15,66 in
Dari Appendiks A.5 Geankoplis, 1997, dipilih pipa commercial steel dengan ukuran sebagai berikut :
Ukuran nominal
: 18 in
Schedule number
: 20
: 17,25 in = 1,4375 ft
: 18 in = 1,5 ft
: 1,625 ft2
0,0279 ft 3 / s
= 0,02 ft/s
1,625 ft 2
v D
= 3042,1353 (turbulen)
Material pipa merupakan commercial steel, maka diperoleh :
= 4,6.10-5
(Geankoplis, 1997)
/D = 0,0001
(Geankoplis, 1997)
(Geankoplis, 1997)
= 0,01
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2g c
= 0,5 (1 0)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,9303 2
2(1)(32,174 )
0,9303 2
v2
= 2(0,75)
2(32,174)
2.g c
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
0,9303 2
v2
= 1(2,0)
2(32,174)
2.g c
= 0,0067 ft.lbf/lbm
= 0,0201 ft.lbf/lbm
= 0,027 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
2
(
30)(
. 0,9303)
= 4(0,004)
(0,797 ).2.(32,174)
= 0,13 ft.lbf/lbm
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0)
0,9303 2
2(1)(32,174 )
= 0,02 ft.lbf/lbm
= 0,20 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = P2
Z = 10 ft
maka : 0 +
32,174 ft / s 2
(10 ft ) + 0 + 0,20 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 10,20 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
-10,20
Wp
= - x Wp
= -0,8 x Wp
= 12,75 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
2401,7903
lbm / s 12,75 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0342 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor standard 1/2 Hp.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI
Dalam rencana Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil dari biji jagung digunakan
asumsi sebagai berikut :
1. Pabrik beroperasi selama 300 hari dalam setahun
2. Kapasitas maksimum bahan baku adalah 4.500 ton/tahun
3. Perhitungan didasarkan pada harga peralatan tiba di pabrik atau Purchased Equipment Delivered
(Peters, dkk. 2004)
4. Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dolar terhadap rupiah adalah :
US$ 1 = Rp. 11.775,- (Harian Analisa, 05 Desember 2008)
= 13.170 m2
= 13.170 m2 x Rp 100.000,-/m2
= Rp 1.317.000.000,-
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 % dari harga tanah seluruhnya (Timmerhaus, 2004)
Biaya perataan tanah
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Jenis Areal
Luas
Harga/m2
(m2)
(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Pos keamanan
20
150.000
3.000.000
2 Tempat parkir
300
60.000
18.000.000
90
200.000
18.000.000
4 Bengkel
300
300.000
90.000.000
400
300.000
120.000.000
6 Perkantoran
200
300.000
60.000.000
7 Laboratorium
200
300.000
60.000.000
8 Ruang kontrol
250
300.000
75.000.000
9 Daerah proses
1.000
3 Rumah timbangan
1.000.000 1.000.000.000
400
300.000
120.000.000
700
300.000
210.000.000
2.500
50.000
125.000.000
600
300.000
180.000.000
800
300.000
240.000.000
15 Kantin
50
200.000
10.000.000
16 Poliklinik
80
200.000
16.000.000
17 Perpustakaan
80
200.000
16.000.000
18 Tempat ibadah
100
200.000
20.000.000
19 Taman
500
80.000
40.000.000
3.500
200.000
700.000.000
21 Jalan
600
70.000
42.000.000
500
300.000
150.000.000
12 Areal Perluasan
20 Perumahan karyawan
Total
13.170
3.313.000.000
X
Cx = Cy 2
X1
Ix
Iy
(Timmerhaus, 2004)
Dimana
Cx
Cy
Xi
Xi
Ix
Iy
1
1989
2
1990
3
1991
4
1992
5
1993
6
1994
7
1995
8
1996
9
1997
10
1998
11
1999
12
2000
13
2001
14
2002
Total
27937
(Timmerhaus, 2004)
895
915
931
943
967
993
1028
1039
1057
1062
1068
1089
1094
1103
14184
Xi2
Yi2
Xi.Yi
3.956.121
3.960.100
3.964.081
3.968.064
3.972.049
3.976.036
3.980.025
3.984.016
3.988.009
3.992.004
3.996.001
4.000.000
4.004.001
4.008.004
28.307.996
801.025
837.225
866.761
889.249
935.089
986.049
1.056.784
1.079.521
1.117.249
1.127.844
1.140.624
1.185.921
1.196.836
1.216.609
14.436.786
1.780.155
1.820.850
1.853.621
1.878.456
1.927.231
1.980.042
2.050.860
2.073.844
2.110.829
2.121.876
2.134.932
2.178.000
2.189.094
2.208.206
28.307.996
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2007 digunakan metode regresi koefisien korelasi:
r=
[n X i Yi X i Yi ]
(n X i 2 (X i )2 ) (n Yi 2 (Yi )2 )
Dengan memasukkan harga-harga pada Tabel LE 2, maka diperoleh harga koefisien korelasi:
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
r=
Harga koefisien yang mendekati +1 menyatakan bahwa terdapat hubungan linier antar variabel X dan Y,
sehingga persamaan regresi yang mendekati adalah persamaan regresi linier.
Persamaan umum regresi linier, Y = a + b X
dengan:
= variabel tahun ke n 1
(n X i Yi ) (X i Yi )
(n X i 2 ) (X i )2
persamaan
Batasan
Satuan
Ukuran
Eksponen
(m)
Evaporator
102- 104
Ft2
0,54
Pompa
0,5 1,5
Hp
0,63
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
sentrifugal
Pompa
sentrifugal
Separator
Tangki
1,5 40
Hp
0,09
50-250
ft3
0,49
102 - 104
gallon
0,57
Gambar LE.1
0 ,57
1.223,27
1103
Cx = US$ 80.555,Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Biaya transportasi
= 5%
Biaya asuransi
= 1%
Bea masuk
= 15 %
(Rusjdi, 2004)
PPn
= 10 %
(Rusjdi, 2004)
PPh
= 10 %
(Rusjdi, 2004)
= 0,5 %
Transportasi lokal
= 0,5 %
= 0,5 %
= 43 %
Total
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai berikut:
-
PPn
= 10 %
(Rusjdi, 2004)
PPh
= 10 %
(Rusjdi, 2004)
Transportasi lokal
= 0,5 %
= 0,5 %
= 21 %
Total
(Timmerhaus, 1991)
Nama Alat
Kode
Alat
Harga/unit
Harga Total
(Rp)
(Rp)
Unit
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Gudang
Bucket
Screw
Vibrating
Bak
Tangki
Pompa I
Evaporator
Pompa II
Cooler
Pompa III
Tangki
GBESPVFBPTPEVPEPTTotal
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
240.000.000,32.417.268,28.560.900,16.723.245,17.000.000,441,542.641,18.421.000,71.746.758,18.421.000,47.853.094,18.421.000,948.538.175,-
240.000.000,32.417.268,28.560.900,16.723.245,17.000.000,441,542.641,18.421.000,71.746.758,18.421.000,47.853.094,18.421.000,948.538.175,1.899.645.081,-
N
o
Nama Alat
Ko
de
Ala
t
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
1
1
1
1
1
1
Pompa I
Bak Penampung
Pompa II
Sand Filter
Pompa III
Menara Air
Tangki Pelarut
Pompa IV
Tangki Air
Pompa V
Pompa VI
Menara
Pompa VII
Pompa VIII
Tangki
Pompa IX
PUBP
PUSF
PUMA
TP
PUTD
PUPUCT
PUPUTPPUTotal
t
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Harga/un
it
(Rp)
18.421.00
30.000.00
18.421.00
110.776.4
18.421.00
192.849.5
12.335.04
18.421.00
218.873.9
18.421.00
18.421.00
63.571.88
18.421.00
18.421.00
466.101.5
18.421.00
Harga
Total
(Rp)
18.421.000
30.000.000
18.421.000
110.776.41
18.421.000
192.849.53
24.670.088
18.421.000
218.873.94
18.421.000
18.421.000
63.571.888
18.421.000
18.421.000
466.101.55
18.421.000
1.272.632.
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 10 %
PPh
= 10 %
= 0,5 %
= 21 %
(Timmerhaus, 1991)
Total harga peralatan proses dan utilitas, Cost Insurance Freight (CIF)
CIF = (1 + 0,21) (Rp 3.172.277.517,-)
= Rp 3.838.455.796,Biaya pemasangan diperkirakan 15% dari FOB
(Timmerhaus,2004)
(Timmerhaus, 2004)
Biaya instrumentasi dan alat control = 0,1 x Rp 4.314.297.423,= Rp 431.429.742,E. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 20 % dari HPT
Biaya perpipaan
(Timmerhaus, 2004)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
(Timmerhaus, 2004)
G. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 8 % dari HPT
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
Unit
Merek
Harga (Rp)
Total
Manajer
Sedan
375.000.000
375.000.000
Kepala Seksi
Kijang
125.000.000
625.000.000
Krista
Ambulance
L-300
110.000.000
110.000.000
Pemadam
Truk
300.000.000
300.000.000
kebakaran
TOTAL
1.410.000.00
0
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
K. Biaya Kontruksi
Diperkirakan biaya kontruksi 10 % dari HPT
Biaya untuk kontruksi
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
C. Biaya Legalitas
Diperkirakan sebesar 5 % dari MITL
(Timmerhaus, 2004)
D. Biaya Kontraktor
Diperkirakan sebesar 10 % dari MITL
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
= 833,333 Kg/jam
Harga
= Rp 2200,-/Kg
Harga total
(BPS, 2007)
= Rp 1.979.999.208,b. CPO
Kebutuhan
= 2401,7903 Kg/jam
Harga
= Rp 3.900,-/Kg
Harga total
= Rp 12.096.339.952,-
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 16,719 liter/jam
Harga
= Rp 5.500,-/ltr
Harga total
(Pertamina, 2008)
= Rp 99.310.860,-
b. Kaporit
Kebutuhan
= 0,00005 Kg/jam
Harga
= Rp 18.500,-/Kg
Harga total
= Rp 9.900,-
= 1,1875 kg/jam
Harga
= Rp 13.500,-/Kg
Harga total
= Rp 116.634.600,-
Maka, total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan adalah
= Rp. 12.096.339.952,- + Rp 116.634.600,= Rp. 12.212.974.552,Dengan demikian total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun adalah :
=
12
x Rp. 12.212.974.552,- = Rp. 48.851.898.206,3
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
E.2.3 Kas
E.2.3.1 Gaji Pegawai
Sistem upah untuk karyawan pada saat pendirian pabrik hanya diperuntukkan pada karyawan
yang terlibat pada unit unit vital pendirian pabrik
Tabel LE.7 Jumlah gaji Karyawan yang Terlibat dalam Pendirian Pabrik
Jabatan
Jumlah
Gaji/bulan
Gaji total/bulan
(Rp)
(Rp)
Manager
9.000.000
9.000.000
Sekretaris
3.500.000
3.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
Karyawan Produksi
24
1.500.000
36.000.000
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Karyawan Utilitas
1.500.000
3.000.000
Karyawan Teknik
1.500.000
9.000.000
1.500.000
7.500.000
1.500.000
7.500.000
Dokter
3.500.000
5.000.000
Perawat
1.700.000
3.400.000
Petugas Kebersihan
850.000
4.250.000
Petugas Keamanan
1.300.000
6.500.000
Supir
1.000.000
3.000.000
Buruh Angkat
1.000.000
-
3.000.000
140.500.000
Jumlah
70
Gaji karyawan selama 1 Bulan = Rp 140.500.000,Gaji karyawan selama 3 Bulan = Rp 421.500.000,a. Biaya administrasi umum
Diperkirakan sebesar 10 % dari gaji 3 bulan
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
Luas (m2)
NJOP (Rp)
2
Bumi
13.170
Per m
100,000,-
Bangunan
13.170
300,000,-
Jumlah
1.317.000.000,3.951.000.000,-
Nilai Jual Kena Pajak = 20 % x Rp 5.256.000.000,- = Rp. 1.051.200.000,Tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Jenis Biaya
Gaji Pegawai
Administrasi Umum
Pemasaran
Pajak Bumi dan Bangunan
Total
Jumlah (Rp)
421.500.000,42.150.000,42.150.000,525.600.000,1.031.400.000,-
(Timmerhaus, 2004)
IP
x HPT
12
Dimana :
PD
Piutang dagang
IP
HPT
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
= 297,767 kg/jam
Harga produk Crude Corn Oil diperkiran lebih mahal dari harga Crude Palm Oil.
Harga produk Crude Corn Oil =
Rp 21.700,-/liter
Rp 1100,-/kg
liter 12 jam
x
xRp.21.700 / literx300hari
jam hari
= Rp 23.261.558.040,-
kg 12 jam
xRp.1100 / literx300hari
x
jam hari
Rp 23.261.558.040,- + Rp 1.841.400.000,-
Rp 25.102.958.040,-
1
x Rp. 25.102.958.040,12
= Rp 2.091.913.170,-
Jenis Biaya
Bahan baku proses dan utilitas
Kas
Start up
Piutang Dagang
Total
Jumlah (Rp)
12.212.974.552,1.031.400.000,189.206.525,2.066.768.806,15.525.494.247,-
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
Masa
Tarif
Harta Berwujud
(Tahun)
(%)
25
I.
Bangunan
Bukan
Mesin kantor, alat
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
1. Kelompok 1
2. Kelompok 2
kantor, perangkat/tool
8
12,5
industri
16
6,25
3. Kelompok 3
mesin industri
II.
Bangunan
20
Permanen
Biaya (Rp)
3.353.000.000,4.314.297.423,431.429.742,862.859.485,431.429.742,345.143.794,43.142.974,43.142.974,1.410.000.000,-
Umur
(tahun)
20
10
4
4
4
4
4
4
8
Depresiasi
(Rp)
167.650.000,431.429.742,107.857.436,215.714.871,107.857.436,86.285.948,10.785.744,10.785.744,176.250.000,-
Total
1.314.616.920,Semua modal investasi tetap langsung (MITL), kecuali tanah mengalami
penyusutan yang disebut depresiasi, sedang modal investasi tetap tidak langsung (MITTL) juga
mengalami penyusutan yang disebut amortisasi,
Biaya amortisasi diperkirakan 20% dari MITTL, sehingga :
Amortisasi = 0,2 x Rp. 5.871.926.645,= Rp. 1.174.385.329,Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
= Rp 43.142.974,-
Perawatan insulasi
Diperkirakan sebesar 10 % dari harga insulasi
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
= Rp 955.794.613,-
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
(Timmerhaus, 2004)
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
(Timmerhaus, 2004)
i. Biaya Asuransi
a, Asuransi pabrik diperkirakan 1% dari modal investasi tetap (MIT)
= 0,01 x Rp 18.920.652.522,= Rp 189.206.525,b. Asuransi karyawan 2,54 % dari total gaji karyawan, dimana 1 % ditanggung oleh karyawan dan
1,54 % ditanggung oleh perusahaan
= 0,0154 x (12/3) x Rp 161.500.000,= Rp 8.654.800,Total biaya asuransi = Rp 189.206.525,- + Rp 8.654.800,= Rp 197.861.325,-
Jenis Biaya
Jumlah (Rp)
Gaji karyawan
2.107.500.000,-
2.066.768.806,-
2.489.002.249,-
Perawatan
955.794.613,-
Tambahan
946.032.626,-
Administrasi umum
141.904.894,-
189.206.525,-
141.904.894,-
Asuransi
197.861.325,-
10
Hak paten
Total
189.206.525,9.425.182.458,-
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
(Timmerhaus, 2004)
10
15
30
= Rp.
5.000.000,-
= Rp.
7.500.000,-
= Rp. 4.261.241.012,- +
= Rp. 4.273.741.012,-
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
PM =
PM =
= 57 %
Biaya Tetap
x 100%
Total Penjualan - Biaya Variabel
BEP =
= 40 %
= 29 %
1
x 1 Tahun
ROI
POT =
1
x 1 Tahun = 2 Tahun
0,29
Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan pengeluaran dari tahun ke
tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh cast flow diambil ketentuan sebagai berikut :
- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun.
- Harga tanah diasumsikan mengalami kenaikan 10 % tiap tahun.
- Amortasi dihitung untuk 5 tahun.
- Masa pembangunan disebut tahun ke-nol.
- Jangka waktu cash flow dipilih 10 tahun.
- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke-10.
- Cash flow = Laba sesudah pajak + Depresiasi + Harga tanah + Amortasi
Internal rate of return merupakan persentase yang menggambarkan keuntungan rata - rata bunga
pertahun dari semua pengeluaran dan pemasukan, apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga rill
yang berlaku, maka pabrik akan menguntungkan, tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga rill yang
berlaku maka pabrik dianggap rugi.
Dari Tabel LE.13 diperoleh IRR = 37,8 %, sehingga pabrik akan menguntungkan karena lebih besar
dari bunga pinjaman bank saat ini yaitu sebesar 15 % (Bank BRI, Juni 2008).
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
GRAFIK BEP
30000000000
Biaya Tetap
Biaya Variabel
25000000000
Harga (Rupiah)
Penjualan
20000000000
15000000000
BEP
40%
10000000000
5000000000
0
0
20
40
60
80
Gambar LE.1 Break Even Chart Pabrik Crude Corn Oil dari biji jagung.
Tabel LE.13 Data Perhitungan Internal of Rate Return (IRR)
THN
Laba Sebelum
Pajak
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
14304136708
15734550379
17164964050
18595377720
20025791391
21456205062
22886618733
24317032404
25747446074
27177859745
Pajak
Laba Sesudah
Pajak
Depresiasi
4273741012
4702865114
5131989215
5561113316
5990237417
6419361519
6848485620
7277609721
7706733822
8135857924
10030395696
11031685265
12032974835
13034264404
14035553974
15036843543
16038133113
17039422683
18040712252
19042001822
1314616920
1314616920
1314616920
1314616920
1314616920
1314616920
1314616920
1314616920
1314616920
1314616920
-34446146768
11345012616
12346302185
13347591755
14348881324
15350170894
16351460463
17352750033
18354039603
19355329172
20356618742
P/F
pada
I = 37
%
1
0.7299
0.5328
0.3889
0.2839
0.2072
0.1512
0.1104
0.0806
0.0588
0.0429
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009
PV
-34
82
65
51
40
31
24
19
14
11
87
73
Rp 737.770.631
IRR = 37% +
x ( 38 37) % = 37,8 %
Rp 737.770.631 - (-Rp177.335.362
Lamganda Simanjorang : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Crude Corn Oil (CCO) Dari Biji Jagung Dengan Kapasitas Bahan Baku 3.000
Ton/Tahun, 2009.
USU Repository 2009