Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STATISTIK DESKRIPTIF
Diajukan untuk memenuhi tugas UTS mata
kuliah Statistik semester V

Disusun Oleh :
Nama

: Roji Muhidin

NIM

: 1202080

STIMIK MUHAMMADIYAH BANTEN


2014

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini, serta salawat serta
salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Semoga di hari
kiamat nanti kita mendapatkan syafaat darinya. Amin ya RabbaAlaamin. Dalam hal ini
penulis tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak, maka penulis ingin menyampaikan
terima kasih semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini. Penulis juga menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya dari pembaca makalah
ini. Sehingga di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Lebak, 20 Desember 2014

Penulis

STATISTIK DESKRIPTIF

A. Pengertian
Pada dasarnya statistik dibedakan menjadi dua jenis yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensia. Statistik deskriptif adalah metode-metode atau cara
pendeskripsian yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data
sehingga memberikan informasi yang berguna. Sedangkan Statistika inferensia adalah
yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia
dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Statistika deskriptif
hanya
memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik
inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh
statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaranbesaran lain di majalah dan koran-koran. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data
yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi
inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika
deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta
kecenderungan suatu gugus data.
B. Penyajian Data
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka
yang disebut data kasar (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum
diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana
data itu diperoleh yang biasanya berupa skor dan relatif banyak tidak beraturan. Dalam
pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat
memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam
tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun
dalam sebuah tabel atau gambar-gambar grafik. Penyajian data ini bertujuan
memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data sebagai dasar pengambilan
keputusan. Penyajian data dalam sebuah tabel ataupun gambar grafik memiliki maksud
tertentu, seperti halnya pepatah yang mengatakan satu gambar sama halnya dengan
seribu kata, yang bermakna bahwa penyajian data dalam bentuk gambar akan lebih cepat
bisa ditangkap atau dimengerti daripada kata-kata yang puitis sifatnya. Seorang manajer
perusahaan atau seorang pejabat tinggi pemerintahan akan lebih mudah mengetahui
perkembangan harga dengan melihat grafik trend yang naik daripada harus membaca
laporan dengan penuh kata-kata yang bagus, akan tetapi kurang sistematis
penyusunannya. Itulah sebabnya, dalam suatu laporan sering disertai tabel-tabel atau
grafik-grafik. Setelah disajikan dalam bentuk tabel, data sering digambarkan grafiknya.
C. Cara Penyajian Data dalam Bentuk Tabel dan Grafik
Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan daftar atau tabel
dan diagram atau grafik. Dua cara penyajian data ini saling berkaitan karena pada

dasarnya sebelum dibuat grafik data tersebut berupa tabel. Penyajian data berupa
grafik lebih komunikatif.
Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu :
Cross section data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu.
Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data
berkala dapat dibuat garis kecenderungan atau trend.
Penyajian data dengan tabel
Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau
karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data.
Ada tiga jenis tabel berdasarkan komponennya yaitu :
Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu
kategori atau karakteristik data. Tabel berikut ini adalah contoh tabel satu arah.
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Menurut
Golongan Tahun 1990
Golongan Banyaknya (orang)
I
703.827
II
1.917.920
III
309.337
IV
17.574
Jumlah
2.948.658
Sumber : BAKN, dlm Statistik Indonesia,
1986
Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori
atau dua karakteristik. Tabel berikut ini adalah contoh tabel dua arah.

Jumlah
Mahasiswa
UPH
menurutFakultas
Kewarganegaraan 1995
Fakultas
WNI
WNA Jumlah
Fak. Ekonomi
1850
40
1890
Fak.
Teknologi 1320
10
1330
Industri
Fak. Seni Rupa & 530
5
535
Design
Fak. Pasca Sarjana 250
10
260
Jumlah
3950
65
4015
Sumber : Data Buatan

dan

Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukkan tiga kategori
atau tiga karakteristik. Contoh tabel berikut ini.

Jumlah Pegawai Menurut Golongan,Umur dan


Pendidikan pada Departeman A
Tahun 2000
Golongan
I
II
III
IV
Jumlah

Umur (tahun) Pendidikan


Bukan
25 35 > 35
Sajana
Sarjana
400
500
900
0
450
520
970
0
1200 2750
1850
2100
0
250
0
250
2.050 4020
3720
2350

Terdapat dua jenis berdasarkan jenis datanya, yaitu:


1. Daftar Distribusi Data Tunggal
Contoh :
Diketahui data berat badan siswa (dalam kg) sebagai berikut :
43, 40, 47, 40, 40, 43, 47, 43, 43, 43
51, 51, 40, 43, 43, 43, 48, 47, 48, 40
48, 43, 47, 48, 51, 47, 51, 43, 43, 43
48, 43, 51, 47, 43, 47, 51, 51, 47,43

Tabel distribusi frekuensi data di atas adalah :


Berat Badan
Turus
40
IIIII
43
IIIII IIIII IIII
47
IIIII III
48
IIIII I
51
IIIII II
2.

Frekuensi
5
14
8
6
7

Daftar Distribusi Data Kelompok (Bergolong)


Contoh :
Diketahui data nilai ulangan matematika sebagai berikut :
70, 68, 44, 40, 89, 46, 70, 71, 83, 92
51, 51, 43, 53, 63, 73, 58, 77, 78, 80
58, 63, 67, 78, 68, 81, 87, 61, 54, 49
88, 93, 71, 47, 67, 66, 71, 74, 47, 60
Tabel distribusi frekuensi data di atas adalah :
Berat Badan
Turus
Frekuensi
40 49
IIIII II
7
50 59
IIIII I
6
60 69
IIIII IIII
9
70 79
IIIII IIII
10
80 8
IIIII I
6
90 99
II
2

Penyajian data dengan grafik/diagram


Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat
dapat diketahui karakteristik dari data yang disajikan.
Terdapat beberapa jenis grafik yaitu :
Grafik garis (line chart)
Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik
garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda. Contoh:

Grafik batang / balok (bar chart)


Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk
menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal
dan grafik batang ganda.
Contoh:

Grafik lingkaran (pie chart)


Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data
tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase. Contoh :

Grafik Gambar (pictogram)


Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang
dilambangkan.
Grafik Berupa Peta (Cartogram).
Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan
peramalan cuaca dibeberapa daerah.
PENYAJIAN DATA HASIL PENELITIAN :
Nama
Negara

Proyeksi Pertumbuhan PDB beberapa negara Asia tahun 2008 versi IMF

China
Persentase
(%)
10

India Pakistan Singapura Indonesia

Malaysia Filipina Thailand Korsel Taiwan

8.4

5.6

6.5

5.8

Sumber : http://dataskripsi.blogspot.com/
Dalam bentuk Grafik :
1. Grafik Batang

6.1

5.8

4.5

4.6

3.8

2. Grafik Lingkaran

3. Grafik Garis

4. Grafik Peta

5. Grafik Gambar

Interpretasi Data:
Dari hasil penyajian data menggunakan tabel dan grafik di atas, dapat
diinterpretasikan bahwa dari 10 sampel yang diambil dari benua Asia
menunjuk bahwa Negara yang proyeksi pertumbuhan PDBnya paling tinggi
menurut IMF adalah Negara China yaitu dengan presentase 10%, lalu diikuti
Negara India dengan presentasi 8.4 %, kemudian negara Pakistan dengan
presntase 6.5%, dan posisi terakhir diduki oleh Negara Taiwan yaitu dengan
prsentase 3.8%.
Keterangan Data:
Data hasil penelitian ini merupakan jenis data kuantitatif, karena berupa
angka yang mendeskripsikan jumlah proyeksi pertumbuhan PDB di Asia
dengan 10 sampel menurut IMF. Dan data ini merupakan jenis data
kuantitatif diskrit, karena diperoleh dari hasil perhitungan.
Pengambilan data ini berasal dari sumber luar, sehingga data ini disebut data
ekstern serta data ekstern sekunder, karena diperoleh dari pihak lain, yaitu
seperti data ini diperoleh dari blog seseorang yaitu dataskripsi.blogspot.com.
Populasi dari data penelitian ini adalah benua Asia dan sampelnya adalah 10
negara di Asia. Data ini merupakan jenis data tunggal. Metode pengumpulan
data ini menggunakan metode observasi, karena cara mengumpulkan data
dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik berupa manusia, benda
mati maupun gejala alam.

D. Distribusi Frekuensi Relatif


Distribusi frekuensi relative menyatakan proporsi data yang berada pada suatu
kelas interval. Sebuah distribusi frekuensi relatif mencakup batas-batas kelas yang
sama seperti TDF, tetapi frekuensi yang digunakan bukan frekuensi aktual melainkan
frekuensi
relatif.
Distribusi frekuensi relatif merupakan suatu jumlah persentase yang menyatakan
banyaknya data pada suatu kelompok tertentu. Dalam hal ini pembuat distribusi
terlebih dahulu harus dapat menghitung persentase pada masing-masing kelompok.
Distribusi akan memberikan informasi yang lebih jelas tentang posisi masing-masing
bagian dalam keseluruhan, karena kita dapat melihat perbandingan antara kelompok
yang satu dengan kelompok yang lainnya.
Perhatikan tabel distribusi frekuensi di bawah ini! Kita akan mencoba
membuat tabel distribusi frekuensi Relatif dari tabel di bawah ini

Tabel 1
Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi fi
1
31 40
2
2
41 50
3
3
51 60
5
4
61 70
13
5
71 80
24
6
81 90
21
7
91 100 12
Jumlah
80
frekuensi relatif kelas ke-1:
fi = 2; n = 80
Frekuensi relatif = 2/80 x 100% = 2.5%
Dengan cara yang sama diperoleh frekuensi relatif untuk kelas selanjutnya
adalah sebagai berikut.
Tabel 2
Kelas ke- Nilai Ujian Frekuensi relatif (%)
1
31 40
2.50
2
41 50
3.75
3
51 60
6.25
4
61 70
16.25
5
71 80
30.00
6
81 90
26.25
7
91 100 15.00
Jumlah
100.00

Anda mungkin juga menyukai