PERENCANAAN BENDUNG
I. Data-data perencanaan
A. Karakteristik sungai
1. Lebar dasar sungai (b)
25 m
-3
0.003 = 3 . 10
-3
0.004 = 4 . 10
3
40 m /dtk
1
2
25
B. Karakteristik Bendung
1. Elevasi dasar sungai lokasi bendung
75.00
81.00
3. Tinggi genangan
0.15
0.10
=
=
0.10
0.15
m
m
0.40
0.10
- Untuk eksploitasi
0.15
4. Kehilangan tekanan
: Lempung
: Batu kali
2200
kg/m3
- Beton massa
2300
kg/m3
- Beton bertulang
2400
kg/m3
500
Ha
1.4
l/dtk/Ha
C. Lain - lain
Data - data dan hal - hal lain yang diperlukan dapat dilengkapi dan ditentukan sendiri dgn
persetujuan asisten tugas.
III. Teori
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
1.2. Latar Belakang
1.3. Tujuan Perencanaan
BAB II
BENDUNG
2.1. Umum
2.2. Klasifikasi Bendung
2.3. Bagian - Bagian Bendung
2.4. Penelitian dan Pemilihan Tempat Kedudukan Bendung
STABILITAS BENDUNG
BAB VI KESIMPULAN
Lampiran - lampiran ( Gambar, grafik, tabel, dll. )
DAFTAR PUSTAKA
( mercu bendung,
A = ( B + m.h)h
R=
(B + 2 h
+1
A
P
Kecepatan (v)
v=
2
1/2
= 25 + 2 . 0,5 (2 +1)
1 2 3 12
.R .I
n
= 27.24 m
= 47.00 m
Kemiringan dasar sungai rata - rata ( i )
= A. v
= Q0.003
= Lempung
0.004
h
m
0.00
0.10
0.20
0.30
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
1.10
A
m2
0.00
2.52
5.08
7.68
10.32
13.00
15.72
18.48
21.28
24.12
27.00
29.92
P
m
0.000
25.447
25.894
26.342
26.789
27.236
27.683
28.130
28.578
29.025
29.472
29.919
R
m
0.000
0.099
0.196
0.292
0.385
0.477
0.568
0.657
0.745
0.831
0.916
1.000
V
m/dtk
0.000
2.931
4.623
6.020
7.249
8.363
9.390
10.348
11.249
12.103
12.916
13.693
Q
m /dtk
0.000
7.385
23.484
46.237
74.814
108.717
147.605
191.226
239.385
291.930
348.737
409.702
3
h (m)
0.8
0.6
0.4
0.2
50
100
150
200
250
Q (m3/dtk)
23.48)
(0.3 - 0.2)
(46.24 - 23.48)
= 0.272 m
h2 = 0.2 +
(40.00 -
300
350
400
450
500
Elevasi
314.00
314.50
315.00
315.50
316.00
316.50
317.00
317.50
318.00
318.50
319.00
319.50
320.00
320.50
321.00
321.50
322.00
322.50
h
m
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
1.40
1.60
1.80
2.00
A
m2
0.00
10.25
21.00
32.25
44.00
59.25
75.00
91.25
108.00
125.25
143.00
161.25
180.00
199.25
219.00
239.25
260.00
281.25
P
m
0.000
21.414
31.113
24.243
25.657
33.157
34.657
36.157
37.657
39.157
40.657
42.157
43.657
45.157
46.657
48.157
49.657
51.157
R
m
0.000
0.479
0.675
1.330
1.715
1.787
2.164
2.524
2.868
3.199
3.517
3.825
4.123
4.412
4.694
4.968
5.236
5.498
V
m/dtk
0.000
0.425
0.534
0.840
0.995
1.025
1.166
1.294
1.403
1.509
1.607
1.700
1.787
1.870
1.949
2.024
2.096
2.165
Q
m /dtk
0.000
18.211
56.931
110.145
175.518
251.003
335.622
428.309
528.220
634.568
746.935
3
2.0
h(m)
1.5
1.0
0.5
0.0
0
100
200
300
400
Q ( m3/dtk )
500
600
700
800
BAB IV
81.00
Kehilangan tekanan :
Dari saluran tersier ke sawah
Dari saluran induk ke tersier
Sepanjang saluran
Pada bangunan ukur
Pada bangunan pelimpah
Untuk eksploitasi
Tinggi genangan
=
=
=
=
=
=
=
0.10
0.10
0.15
0.40
0.15
0.10
0.15
m
m
m
m
m
m
m
S=
1.15
75.00
= 81.00 + 1.15
= 82.15 m
= 82.15 - 75.00
= 7.15 m
Mercu bulat
He
+ 82.15
P
+ 75.00
L = L' - 2 (N Kp + Ka) H
L ' = B - b - St
= 25 m
Jumlah pilar
Lebar pintu penguras
= 2 pilar
= 2.5 m (1/10 x lebar bendung)
direncanakan menggunakan 2.5 m
Kp
= 0.01
Ka
= 0.10
dimana :
L' =
B=
b=
St =
1. b =
3. b =
1
x lebar bendung
10
Pada perencanaan ini dipilih alternatif 3 sebagai dasar perencanaan. Jadi lebar pintu penguras :
B = 1/10 x 25
= 2.5 m
digunakan 2.5 m
4.1.4 Perhitungan Tinggi Air diatas Mercu
Bangunan ini direncanakan memakai type bulat, sehingga debit yang melimpah diatas mercu :
Q = Cd 2
g Be . He 1.5
Rumus ini digunakan untuk menghitung debit yang melalui bendung tanpa memperhatikan dasar
aliran airnya.
3
Dimana : Q = Debit rencana yang melewati bendung (m /detik)
Cd = Koefisien pengaliran
Be = Lebar efektif bendung (m)
He = Total energi diatas mercu (m)
Penentuan besarnya Cd
Harga Cd dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain :
1. Kedalaman air disaluran bagian hulu
2. Tinggi puncak bendung dari dasar sungai
3. Tinggi air diatas mercu bendung
4. Kemiringan permukaan bendung dibagian hulu
5. Tinggi muka air dibagian hilir
40
m3/d
Be =
20.50
Cd =
1.2
( asumsi awal )
g=
9.8
Nilai - nilai diatas dimasukan ke rumus debit pelimpah
40 .00 = 1.2 2
9 .8
(20 .50
- 0.24 He
m/dtk2
- 0.24 He ) He 1.5
3
3
40 .00 = 0.8 . 2.556 .( 20 .50 - 0.24 He ) He 1.5
40 .00 = 2.0448 (20 .50 - 0.24 He ) He 1.5
40 .00 = 41 .9184 He 1.5 - 0.491 He 2.5
Setelah dengan trial and error didapatkan nilai
He =
0.9767 m
2.00
3.660
> 1.5
L' - 2 (N . Kp + Ka) He
20,50 - 2 ( 2 . 0,01 + 0,10) He
20,50 - 0,24 He
20,50 - 0,24 . 0,9767
= 20.266
= 0.2720 m
= 75.2720 m
= 0.9767 m
h = tinggi air max. mercu + elevasi mercu - elevasi air banjir dihulu sebelum dibendung
= 0.9767
+
82.1500
75.2720
= 7.8547 m
Persamanaan panjang aliran balik
X2 I2
- X (I ) + h - z = 0
4h
X 1.85 = 2 Hd 0.85 . Y
0.282 Hd
He
Hd
0.175 Hd
R=0.2 Hd
R=0.5 Hd
X1.85 = 2 . (3.928)0.85 . Y
1.85
Y = 0.156 X
Tabel perhitungan
Titik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
X (m)
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
5.0
Y (m)
0.043
0.156
0.330
0.562
0.850
1.192
1.584
2.027
2.521
3.064
=
=
=
=
1.964
0.786
0.687
1.108
Untuk mementukan lengkung akhir, harus memenihu syarat Dy / Dx = 1 merupakan kemiringan dibawah
ambang rencana.1 : 1, maka
0.85
dy/dx = 1.85 . 0.156 X
X0.85 =
X=
Y=
= 1
3.465
2.877
1.102
un induk serta
nnya, lebar
ar dan pintu
efisien pilar
rolika untuk
atikan dasar
gan dibawah
P + He = h +
v2
2g
7 . 150 + 0 . 9767 = h +
diperoleh
(40 . 00 ) 2
2
2 . 9 . 81 . ( 20 . 266 )
persamaan :
h 3 - 8 . 1267 h 2 + 0 . 1986 = 0
dengan trial dan error diperoleh :
h = 0.1579 m
Rumus Angka Froude
Fr =
v
g yu
dimana :
Fr = Angka Froude
v = Kecepatan aliran
g = Percepatan gravitasi
yu = Kedalaman air
Data :
He = 0.9767 m
P =
7.150
Persamaan energi :
2
P + He = yu + v1
2g
dimana :
P = Tinggi bendung
He = Ketinggian air diatas mercu
yu = Kedalaman air pada kaki pelimpah
v1 = Kecepatan aliran rata - rata pada kaki belakang pelimpah pada saat Q100
v1 =
Q
L . yu
Data :
Q=
40.00
m3/dtk
L = 20.266 m
Kecepatan air dihulu bendung
A = L . (P + He)
Q
= 20.266 . (7.15 + 0.9767 )
Vo =
A
= 164.696 m2
= 40.00
164.696
= 0.243 m/dtk
Besarnya kecepatan aliran
v1 =
Q
L yu
40.00
20.266 . yu
= 1.974
yu
Dari persamaan energi
2
P + He = yu + v1 / 2g
7.15 +0.9767= yu + (1.974 / yu)2
8.1267 =
19.6
yu +
0.199
yu2
yu3 - 8.1267 yu2 + 0.199
Dengan trial & error didapat
yu = 0.158 m
Kecepatan air pada penampang 1 (V 1 )
V1 = 1.974
0.158
= 12.492 m/dtk
Mencari Angka Froude
Fr =
=
V1
g . yu
12 . 492
9 . 81 . 0 . 158
= 10 . 033
1 + 8 Fr
- 1
y2
1
=
1 + 8 . ( 10 . 033 ) 2 - 1
0 . 158
2
y2
= 0 . 6976
0 . 158
y 2 = 2 . 1642
m
(0.912) = 0.0424 m
V2
=
2g
2 . 9.8
2
Maka :
Persamaan energi :
P + He = y 2 +
v22
+ DH f
2g
v12
2 g
- yu
n = yu (18 + Fr)
18
= 2.7 . 2.1642
= 5.84334 m
= 6.00 m
v0 =
Q/A
A = L ( P + Hd )
L ( P + He - v02 / 2 g )
= 40.000
20 ( 7.15 + 0.9767 - v02 / 19.6 )
Di peroleh persamaan :
v03 - 159,347 v + 39.215 = 0
Dengan cara trial and error di dapat
v0 = 0.247
2
v0
= 0.003
2.g
Sehingga :
v0
= 0.003
2.g
=0.003 m
Hd = 0.9737m
DH
He = 0 . 9767 m
P = 7.15m
2
v2
2g
r
V1
y 2 = 2 . 1642 m
Vo
V2
y u = 0 . 158
2 . 7 y 2 = 6 . 00 m
Blok Muka
jumlah
jarak
tinggi
=
=
=
Blok Halang
jumlah
jarak
tinggi
jarak datar pd blok
=
=
=
=
Ambang Ujung
tinggi
20.19 m
64 buah
0.16 m
0.16 m
28
0.36
0.475
0.09
buah
m
m
m
0.25 m
1.77
5.84
lak yang
0.17808
20.0875
83.127 m
77.207 m
- DH banjir
5.920 m
82.150 m
75.000 m
- DH normal
7.150 m
3.00
LV + (1/3 . LH)
Z
3.998
>
3.00
(OK !)
Dimana :
CL = angka rembesan lane
LV = Jumlah panjang vertikal (m)
LH = Jumlah panjang horizontal (m)
Z = Beda tinggi muka air (m)
4.3.1 Perhitungan Blok Muka Dan Belakang
Sumber : KP dan Perencanaan Hidraulis ( Hal 59 )
Diketahui : Panjang Kolam olak = 6 m
2,7 x =
6
x = 2.222 = y2
Jarak blok penghalang dari blok muka :
0,82 x = 0,82 . 2.222
0,82 x = 1.822 m
Jarak blok penghalang dari ambang ujung
5.920
6 - 1.822 = 4.178 m
Dari perhitungan Fr = 10,033 > 4,5
( USBR type III )
Dari perhitungan sebelumnya didaapat nilai n = 0,246 m
y 1 ( 4 + Fr )
6
= 0 , 3695 m
n2 =
n2
dimana :
Fb = Tinggi jagaan (m)
v = Kecepatan aliran (m/dtk)
d = Kedalaman air (m)
Desain Jagaan Pada Kolam Olakan
Kecepatan aliran pada kolam olak (v2)
v2 = 0.912 m/dtk
d2 = 2.1642 m
1/3
Fb = 0.6 + 0.0037 (0.912) . (2.1642)
= 0.604 = 0.60 m
2.g .z
dimana
Q = Debit rencana yang masuk untuk saluran irigasi
m = Koefisien debit (diambil 0,8)
b = Lebar bukaan
a = Tinggi bukaan
2
g = Percepatan gravitasi = 9,8 m/dtk
z = Kehilangan tinggi energi pada bukaan diambil 0,2 m
Elevasi dasar bangunan pengambilan sebaiknya 0.2 m diatas muka kantong dalam
keadaan penuh guna mencegah pengendapan partikel sedimen didasar pengambilan
itu sendiri ( Petunjuk Teknis Perencanaan Irigasi, Hal.77)
data - data
- Kebutuhan air tanam
- Luas daerah irigasi
- Debit yang dibutuhkan seluruhnya
- m
- Tinggi bersih bukaan pintu direncanakan
- Lebar bersih bukaan pintu direncanakan
=
1.4
lt/dtk/Ha
=
500 Ha
= q . A . 120 %
Kapasitas pengambilan sekurang- kurangnya
120 % dari kebutuhan pengambilan guna menambah fleksibilitas agar dpt memenuhi kebutuhan yg lbh tinggi selama umur proyek.
(KP. 02, hal 84)
=
840 l/dtk
3
= 0.84 m /dtk
=
0.8
= 0.8
m
=
1
m
Maka :
Q=m .b a
2g z
1/2
Q = 0.8 . 1 . 0.8 (2 . 9.8 . 0.2)
3
= 1.267 m /dtk
Kecepatan recana yang diperlukan selama pembilasan dapat diambil 0.0064 m/dtk.
dan besarnya kecepatan hendaknya selalu dibawah kecepatan kritis, karena kecepatan superkritis
akan mengurangi efektivitas proses pembilasan. (KP. 02, hal.148)
Kedalaman kritis
hc =
Kecepatan kritis
Vc =
q2
g
g . hc
dimana :
3
q = Debit rencana permeter lebar (m /dtk/m')
L = Lebar pintu penguras
= 2.5
q=
hc =
Vc =
0.336
0.226
2.213
m3/dtk/m'
m
m/dt
>
0.006
m/dtk
Karena kecepatan kritis melebihi kecepatan pembilas maka kecepatan kritis telah memenuhi
4.6.1 Kemiringan Lantai Penguras
Untuk mempertahankan agar Vkritis tetap mempunyai nilai sebesar 3.11 m/dtk, maka kemiringan
lantai penguras harus dihitung.
Perhitungan menggunakan rumus Manning
1/3
1/2
V = 1/n . R . S
dimana :
V = Kecepatan pada saat pembilasan (m/dtk)
n = Koefisien kekasaran
=
R = Jari - jari hidrolis (m)
=
S = Kemiringan dasar saluran
=
0.004
0.226 m
0.003
2
S = 9.8 . 0.004
0.226
1/3
= 0.0003
dimana :
Vs = Kecepatan rata - rata selama pembilasan (m/dtk)
Ks = Koefisien kekasaran
Rs = Jari - jari hidrolis
Ss = Kemiringan energi
An = Luas penampang basah
Qs = Debit untuk membilas
As = Luas penampang basah
Bila pembilasan dilakukan seminggu sekali, sedang debit pengambilan rencana = 0.840 m /dtk,
maka volume kantong lumpur.
V = 0.0005 . 0.840 . 7 . 24 . 3600
3
= 254.02 m
dari grafik hubungan antara kecepatan W dgn diameter butir partikel d, kecepatan endap bisa
diketahui :
- diameter partikel (d) = 7 mm = 0.07 mm
- partikel berupa lempung
1/2
Fb = C (a . b)
a,b,c = Tiga sumbu butir yang saling tegak lurus
a = besar
b = sedang
c = kecil
- unsur lempung Fb = (Faktor bentuk) = 0.07 mm
- berdasarkan data tersebut maka dari grafik 3.5 Petunjuk Teknis, hal. 64 didapat kecepatan
endap partikel.
W = 4 m/dtk
maka :
LB = Qn/W
=
210
210
210
26.250
5.123 m
5
m
210
42
0.004
L=8B
3. Penentuan Sn
Kecepatan aliran yang tidak menimbulkan adanya endapan tetapi tumbuhan air tidak bisa
tumbuh, besarnya sekitar 0.4 m/dtk.
Luas penampang basah (An)
An = 0.84
0.4
2
= 2.100 m
Dengan harga B = 5.0 m, maka kedalaman air hn adalah :
hn =
An
= 2.100
B
5
= 0.42 m
4. Kemiringan talud direncanakan 1 : 1, maka lebar dasar saluran b dapat dihitung :
bn1 = B - 2 (hn/2)
bn2 = B + 2 (hn/2)
= 5 - 2 (0.42/2)
= 5 + 2 (0.42/2)
= 4.58 m
= 5.42 m
@
5
m
=
6
m
Penampang melintang kantong lumpur pada saat penuh
bn2 =
bn1 =
hn = 0.42
hs = 0.25
Vn
Sn = 2
2
K . R
Sn = 0.00033
Penentuan Ss (pada saat pengambilan, kantong lumpur dalam keadaan kosong kecepatan aliran
pada saat pembilasan "(Vs) direncanakan sebesar 0.8 m/dtk
Maka debit untuk pembilasan Qs
Penampang basah pada saat pembilasan As
Qs = 1.2 Qn
As = Qs/Vs
3
2
= 1.008 m /dtk
= 1.26 m
Lbr dsr (bs) = bn1 =
As = bs . hs
hs = As/bs
= 0.252
5.00
Vs
Ks . Rs2/3
= 0.010
Pada saat pembilasan harus diusahakan kecepatan alirannya dalam sub kritis (Fr < 1), hal ini untuk
menghindari terangkutnya saluran akibat kecepatan aliran.
Fr =
Vs
g . hs
0.955
< 1.00
OK !
Sn = 0.00033
Ss = 0.010
L=
80.00
h = (Ss . L - Sn . L)
pur dibuang
BAB V
STABILILTAS BENDUNG
U/ mengetahui keamanan dari tubuh bendung harus diadakan analisa stabilitasnya. Dlm analisa stabilitas
bendung dilakukan kontrol terhadap :
- Guling
- Geser
- Daya dukung tanah
Dalam perhitungan ditinjau duan keadaan
- Keadaan normal
- Keadaan gempa
Rumus - rumus analisa stabilitas
1. Stabilitas terhadap guling (KP. 02, hal 123)
- Keadaan normal
S MT
SF =
> 1.5
S Mg
- Keadaan gempa/ekstrem
SF=
SMT
> 1.25
SMg
dimana :
SF = Angka keamanan
S MT = Jumlah momen penahan
S Mg = Jumlah momen guling
2. Stabilitas terhadap geser
f . Sv + CA
SF =
SH
- Keadaan normal
:
SF > 2.00
- Keadaan gempa
:
SF > 1.25
dimana :
SF = Angka keamanan
f = Koefisien geser : tg f
SV = Jumlah gaya vertikal
2
C = Kohesi tubuh bendung = 0 (ton/m )
f = Sudut geser dalam tanah ( o )
Bila :
Maka :
s max
e=
=
min
SV
A
6e
1 L < s
SM
L
L
>
SY
2
6
s max =
2 SV
<s
L
3 - e B
2
dimana :
e=
SM =
SV =
B=
A=
1. Tekanan air
Pd
Ps
Pw
Y = 1
Y =2
dimana :
Pd =
gw =
Kh =
H=
Y=
3. Tekanan tanah
W
H
Pa
(1-sin f) / (1+sin f)
4. Tekanan UP Lipt
Pu = 1 . m . H . A
2
dimana :
Pu = Tekanan Up Lipt
m = Koefisien
H = Tinggi air
A = Luas penampang permeter lebar
2
Cos(q + a ) Cos(q + a )- Cos (q + a )-Cosf
Cos3 q
Cos(q + a )+ Cos2 (q + a )- Cosf
dimana :
a = Sudut inklinasi material
q = tg-1 K
K = Ch/(1 - CV)
CV = Koefisien gempa arah vertikal = 0
Ch = Koefisien gempa arah horizontal = 0.15
f = Sudut geser dalam tanah
sa stabilitas
Perhitungan Up Lift
Konstruksi bendung pada waktu air banjir
Rumus : (KP. 02, hal 116)
Lx
Px = Hx . DH g w
L
dimana :
Px
L
Lx
DH
Hx
=
=
=
=
=
cw=
3
gw = 1 t/m
Hx
(m)
7.15
8.65
8.65
7.65
7.65
9.65
9.65
8.15
8.15
8.65
8.65
9.65
9.65
7.15
Lx
(m)
0.0
2.5
5.0
6.5
8.5
9.0
11.0
11.5
13.5
14.0
16.0
17.5
18.5
L
(m)
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
GARIS
Vertikal Horizontal
(m)
(m)
A-B
lw
cw
Px = H - DH
H
2
( kN/m ) ( kN/m2 )
lw
(m)
(m)
DH
( kN/m2 )
0.0000
0.0000
7.1500
7.1500
2.0000
0.7274
9.1500
8.4226
2.4333
0.8849
9.1500
8.2651
B
B-C
DH =
1/3 H
Px
(t/m 2 )
7.150
7.593
6.536
4.901
4.056
5.844
4.999
3.287
2.441
2.730
1.884
2.250
1.827
2.74965
Panjang Rembesan
TITIK
DH
(m)
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
5.92
0.4333
C-D
D-E
F-G
H-I
J-K
L-M
N-O
8.1000
2.9458
10.1500
7.2042
9.6000
3.4913
8.6500
5.1587
10.1667
3.6974
8.6500
4.9526
11.1667
4.0610
9.6500
5.5890
11.8333
4.3035
9.6500
5.3465
12.3333
4.4853
10.1500
5.6647
13.0000
4.7278
10.1500
5.4222
15.0000
5.4551
8.1500
2.6949
15.3333
5.5764
8.1500
2.5736
16.3333
5.9400
9.1500
3.2100
16.6667
6.0613
9.1500
3.0887
17.6667
6.4249
8.1500
1.7251
18.0000
6.5462
8.1500
1.6038
19.0000
6.9098
9.1500
2.2402
19.3333
7.0311
9.1500
2.1189
20.3333
7.3947
0.7553
20.6667
7.5160
8.1500
.
8.1500
21.6667
7.8796
9.1500
1.2704
22.0000
8.0009
9.1500
1.1491
P-Q
0.3333
R-S
0.3333
T-U
0.3333
V-W
0.3333
0.6340
X
Y
7.4467
0.3333
X-Y
10.1500
W-X
2.7033
0.6667
U-V
7.4333
S-T
6.1740
0.6667
Q-R
8.1500
O-P
1.9760
0.5667
M-N
5.4333
K-L
6.9014
0.6667
I-J
8.1500
G-H
1.2486
2.0000
E
E-F
3.4333
0.3333
Y-Z
Z
2
24.0000
8.7282
6.9040
-1.8242
Untuk mengetahui keamanan dari tubuh bendung harus diadakan analisa stabilitasnya. Dalam analisa sta bilitas bendung dilakukan kontrol terhadap guling, geser, dan daya dukung tanah.
Dengan data - data sebagai berikut :
- CL untuk lempung
- berat volume tanah
- sudut geser dalam (f)
=
=
=
3.0
1.9
30o
= 1 - sin 30
1 + sin 30
0.333
Kp = 1 + sin q
1 - sin q
= 1 + sin 30
1 - sin 30
3.000
gt =
1.9
gL = gt - gw
=
0.9
t/m3
SV =
SH =
SMT =
=
SMG =
=
SMS =
=
Uraian
Gaya
55.123 tm
11.971 tm
SMV (-)
397.218 tm
SMV (+)
+
142.938
+
SMT - SMG
397.218
-
SV(-) =
0.411
0.128
0.128
10.013
36.20
13.200
1.870
6.600
13.200
0.334
0.077
1.100
25.561
9.202
23.005
2.342
1.265
0.316
0.079
6.413
11.400
1.217
26.919
83.259
7.345
7.573
7.117
7.345
4.671
6.700
4.850
3.000
1.000
7.345
7.292
3.581
5.381
5.381
4.430
3.721
0.660
0.830
0.165
0.495
0.660
3.850
5.136
SMV(-) =
3.021
0.972
0.914
73.547
169.092
88.440
9.070
19.800
6.000
2.451
0.563
3.937
137.544
49.516
101.913
8.713
0.835
0.263
0.013
3.174
7.524
4.684
138.254
377.806
SV(+) =
SV =
28.136
55.123
SMV(+) =
SMV =
142.938
234.868
SMH
11.971
154.910 tm
154.910
254.280 tm
> 1.5
397.218
154.910
> 1.5
2.564
> 1.5
(OK !)
> 2.0
2.302
> 2.0
(OK !)
s max =
=
SM
L
L
<
SV
2
6
0.763
<
1.28333
SV
6e
1<s
A
L
2.813
t/m2
< 3
t/m2
Berat
5.819
7.590
25.300
33.000
Koefisien
gempa
0.15
0.15
0.15
0.15
gaya
0.873
1.139
3.795
4.950
Lengan
8.267
8.267
5.000
5.000
Momen
guling
7.216
9.412
18.975
24.750
Ge5
Ge6
Ge7
Ge8
Ge9
Ge10
SHge =
SMGe =
SH =
=
=
SMG(total)
57.200
13.750
4.400
6.600
8.800
11.000
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
0.15
8.580
2.063
0.660
0.990
1.320
1.650
26.019
4.167
1.250
2.000
1.750
1.500
1.250
35.753
2.578
1.320
1.733
1.980
2.063
105.779
26.019 tm
105.779 tm
SGGe
+
26.019
+
37.990 tm
=
=
=
SH
11.971
SMGe
+
105.779
+
260.688 tm
SMG
154.910
SMT
SMG(total)
SF = 397.218
260.688
SF = 1.524
SF =
> 1.25
SF =
> 1.25
(OK)
SF =
SV
SHge
55.123
11.971
4.605
> 1.25
> 1.25
> 1.25
vasinya 83.127
(OK)