A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Sosialisasi dan Konsultasi :
- Penyedia Jasa wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah, camat,
kepala desa / lurah, masyarakat setempat sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan untuk membangun
saling pengertian dan menghindari salah paham/ masalah serta mengajak partisipasi masyarakat
setempat dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Sosialisasi dan Konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia Jasa paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia Jasa harus menyerahkan jadwal, isi
dan materi sosialisasi kepada Pengguna Jasa paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna mendapat persetujuan.
2. Papan Nama dan Administrasi :
- Penyedia Jasa diwajibkan membuat papan nama kegiatan proyek yang dilaksanakan dan
dipasang dilokasi yang bisa dengan mudah terbaca umum dengan tulisan sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan.
3. Mobilisasi dan Demobilisasi
- Membuat rencana mobilisasi dan diserahkan kepada pimpinan proyek dan direksi serta
pemberitahuan ke aparat setempat menggingat area pengerjaan di pulau terpencil.
4. Direksi Keet :
- Penyedia Jasa menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana lapangan dan gudang material
tempat menyimpan bahan material serta alat-alat yang akan dan sedang dipakai selama
pelaksanaan pekerjaan.
- Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga bahan material yang akan
dipakai tidak rusak saat akan digunakan.
- Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan seperti gambargambar kerja,
buku laporan kemajuan phisik, data cuaca, buku saran direksi, buku tamu, photo-photo pelaksanaan
dan lain sebagainya harus selalu ada dan dipelihara serta disimpan secara baik di kantor lapangan.
- Semua sarana administrasi pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan, harus diserahkan kepada
Direksi pekerjaan setelah semua pekerjaan selesai seluruhnya.
- Bentuk, ukuran, lokasi serta tata ruang barak kerja dan gudang material harus dipersiapkan oleh
Penyedia Jasa dalam bentuk gambar rencana dan dikonsultasikan kepada Direksi pekerjaan.
- Apabila tidak tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka semua biaya yang timbul akibat
pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia
- Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada analisa harga satuan pekerjaan .
- Direksikeet beserta kalengkapan peralatan administrasi baik berupa Komputer / Laptop lengkap
dengan kaertas atau kesemuanya yang mendukung administrasi.
5. Jalan Kerja :
- Untuk menuju ke lokasi pekerjaan, mengangkut bahan material yang akan dipakai, dan transportasi
pembuangan bahan material tidak terpakai keluar lokasi pekerjaan, dan pemeriksaan berkala
Direksi pekerjaan atau Pemberi Pekerjaan serta keperluan lainnya, Penyedia Jasa diwajibkan
menyiapkan atau membuat jalan kerja yang layak guna kegiatan tersebut diatas untuk menunjang
dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan.
- Jalan kerja yang dimaksud, bisa mempergunakan jalan kampung atau jalan desa yang sudah ada
kemudian ditingkatkan kapasitas pelayanan tingkat jalannya, atau mempergunakan lahan
penduduk yang disewa selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
- Dari waktu ke waktu selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa berkewajiban memelihara jalan
kerja agar selalu layak dilalui sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan
masyarakat disekitarnya maupun masyarakat lain yang juga memerlukan dan melewati jalan kerja
tersebut.
- Kelancaran fungsi drainase lingkungan disepanjang jalan kerja, juga yang secara langsung
terpengaruh adanya jalan kerja, juga termasuk menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dari segi
pemeliharaannya.
- Pada kondisi sarana jalan kerja yang dibuat oleh Penyedia Jasa, merupakan jalan desa atau jalan
kampung yang sudah ada, atau lahan penduduk yang disewa sementara untuk dipergunakan
sebagai sarana jalan kerja, setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa
berkewajiban mengembalikan kondisi lahan sesuai dan seperti kondisi awal sebelum dipergunakan.
- Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sarana jalan kerja ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk overhead pada
analisa harga satuan pekerjaan.
6. Keamanan dan Keselamatan Kerja :
- Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan, antara
lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin, pemagaran
sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh Penyedia Jasa
atas biaya Penyedia Jasa.
7. Poto Dukumentasi
Photo dokumentasi tersebut, pelaksanaan pengambilannya dilakukan pada kondisi tahap kegiatan
pelaksanaan pekerjaan :
- saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0 %
- saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50 %
- saat selesai pelaksanaan pekerjaan atau prestasi 100 %.
8. Uitzet + Bouplank
- Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menggerakkan personel teknik-nya untuk melakukan
survey dan membuat laporan mengenai kondisi fisik lapangan khususnya lokasi rencana konstruksi
apakah terdapat ketidak-sesuaian. Kontraktor bersama-sama dengan Direksi harus secara
bersama-sama mengambil peil permukaan dan sounding areal kerja dan menyetujui semua
kekhususan terhadap mana semua pekerjaan didasarkan.
- Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur selama pekerjan berlangsung berikut ahli ukur yang
berpengalaman sehingga apabila dianggap perlu setiap saat siap mengadakan pengukuran ulang.
- Pengukuran titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat optik dan sudah ditera
kebenarannya/dikalibrasi.
- Untuk pekerjaan konstruksi bouwplank ini, perlu diperhatikan rencana gambar dan bestek.
- Untuk membantu ketepatan berdirinya bangunan / titik sumbu pondasi / kolom konstruksi, maka
harus dibuat konstruksi bouwplank yang kuat / tidak dapat bergeser karena pekerjaan disekitarnya.
- Papan bouwplank harus diratakan dibagian atas dengan jalan diketam sehingga lurus.
- Pembuatan konstruksi bouwplank dinyatakan selesai, bila mendapat persetujuan Pengawas
Lapangan dari Konsultan Pengawas.
- Papan bouwplank bagian atas harus dibuat setinggi peil lantai 0,00.
B. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN :
1. Galian Tanah Pondasi
1. Galian
- Gambar-gambar hasil pengukuran pra-konstruksi diatas untuk selanjutnya dipergunakan sebagai
acuan dan dasar perhitungan kuantitas pekerjaan galian.
- Mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah dibawah elevasi galian pekerjaan permanen:
saluran dan bangunan agar tetap dalam keadaan yang baik, kerusakan tanah pada tanah pondasi
tersebut yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Jasa harus segera diperbaiki dengan biayanya
sendiri.
- Dalam hal pekerjaan galian melampaui batas yang ditetapkan dalam gambar kerja (gambar hasil
pengukuran pra-konstruksi) Penyedia Jasa dengan biayanya sendiri harus menimbun bagian
tersebut dengan bahan timbun yang disetujui Pengguna Jasa .
2. Urugan Pasir
- Pengurugan harus dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas Lapangan. Dan bila ternyata baik
untuk pasir urug, artinya tidak bercampur dengan humus atau bahan-bahan lain yang mengganggu
pemadatan tanah, maka dapat dipakai sebagai bahan urugan tersebut.
- Pengurugan pasir urug dibawah pondasi bangunan, harus dilaksanakan sesuai gambar rencana
dengan ketebalan urugan pasir 10 cm atau sesuai ketentuan dalam gambar.
- Pekerjaannya dimulai dari pengalian sesuai dimensi sampai dengan peil rencana mengikuti alur dari
patok profil yang dibuat terlebih dahulu (profil harus sepengetahuan dan persetujuan direksi baik
dimensi maupun titik titik stationnya) barulah pondasi pasangan batukali dipasangkan.
- Untuk mengindari gangguan air, maka pada area pemasangan pasangan ini dibuat kisdam persap
sepanjang 20 meter sebelumnya.
- Sambungan antar batu pada permukaan harus dikerjakan hampir rata dengan permukaan pekerjaan,
tetapi tidak sampai menutup batu, sebagaimana pekerjaan dilaksanakan.
- Segera setelah batu ditempatkan, dan sewaktu adukan masih baru, seluruh permukaan batu
harus dibersihkan
dari bekas adukan.
- Permukaan terbuka dari pasangan batu yang telah selesai harus dijaga tetap lembab dan dalam
keadaan basah selama sedikitnya lima hari setelah pekerjaan selesai.
Pasangan Bata
- Semua pasangan batu bata menurut spesifikasi ini semua tujuan yang bersangkutan untuk hal yang
mungkin diperintahkan oleh direksi, harus terdiri dari bahan- bahan yang dipeirnci disini dan harus
dicampur teratur dibentuk dan ditempatkan sesuai dengan syarat syarat dan ketentuan gambar
bestek.
- Cara dan alat yang digunakan untuk mencampu adukan harus sedemikian agar nudah ditentukan
dan diawasi seteliti mungkimengenai jumlah ramuan terpisah yang tercampur pada adukan dan
harus menurutpersetujuan direksi.
Pemasangan batu bata yang akan dipasang harus direndam dengan air sampai titik jenuh.
Pasangan dinding harus selalu dikontrol dengan waterpass baik arah vertikal maupun horisontal.
Pemasangan dinding bata tidak boleh melebihi ketinggian 1 m dalam setiap hari. Pada Waktiu
pemasangan terjadi hujan lebat pemasangan harus dihentikan karena bisa menghayutkan adukan
spesi dan pasangan bisa roboh.
3.
4.
5.
Pasangan Roster
Pemasangan harus sesauai denag gambar, sehingga bangunan tampak lebih rapi.
Pemasangan lurus mengikuti alur pasangan roster.
Batu harus dibersihkan dan dibasahi dengan seksama sebelum dipasang.
Pemasangan harus dengan tangan untuk memastikan setiap roster pada semua permukaannya rata.
Pasangan Kansteen beton
- Dipasang pada pinggir jalan dan pembatas sesuai dengan gambar rencana.
6.
a.
Persipan Permulaan
Persiapan Permukaan akan diplester harus dibersihkan, bebas dari material lepas, minyak,
cat, kotoran dan bahan bahan lain yang dapat menghalangi lekatan yang baik antara
plesteran dan pasangan batu. Permukaan yang diplester dengan semen mortar dengan
perbandingan campuran satu (1) bagian semen (P.C) dan empat (4) dan (1) bagian semen
(P.C) dan lima (5) bagian pasir, tebal 2 cm, harus dijaga agar terus menerus lembab selam
sedikitnya dua (2) jam kemudian dibiarkan sampai lapisan basah pada permukaan hilang.
- Plester yang rusak, menggmbung harus dibungkar dan diperbaiki atas biaya kontraktor
dengan cara sedimikian sehingga pada saat pekerjaan selesai. Plesteran tersebut harus halus
dan berpenampilan baik.
b.
Penerapan Plesteran
- Plesteran dilaksanakan dalam dua lapisan terdiri dari garuk dan lapis akhir harus ditetapkan
pada pekerjaan plesteran semen
- Lapisan garuk harus disapukan bersilang untuk mendapatkan pemasangan awal dan harus
dijaga tetapa basah dengan semprotan halus sealam dua hari, dan kemudaian dibiarkan
mongering.
- Lapis akhir (kedua) harus diterapkan di atas lapisan garuk setelah dipelihara dua hari.
Segera sebelum pelaksanaan lapis akhir. Lapis garuk harus dibasahi lagi dengan semprotan
halus. Lapis akhir harus pertama tama diapungkan pada permukaan dengan benar dan rata,
kemudian diolah sedimikian rupa, sehingga akan memaksa partikel pasir turun kedalam
plestern sampai permukaan harus mengkilat dan bebas dari bidang kasar, bekas pemeriksaan
atau noda lainya. Lapis akhir harus dijaga agar tetap basah dengan semprotan halus selama
sedikitnya dua hari dan harus dijaga dari pengeringan yang terlalu cepat.
- Semen mortar sebagaimana ditentukan dalam Spektek harus dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan plesteran. Ketebalan harus seminimal mungkin, dan dalam segala hal
cukup menhilangkan kekesaran permukaan.
c. Pekerjaan Penyelesaian
-
Plesteran lapis akhir harus benar dan dikerjakan sampai permukaan rata tanap gelombang
atau noda noda dalam bentuk apapun.
- Tidak boleh dari 1 mm, diukur dengan mempergunakan sisi pengganti atau plat sepanjang 1
mm untuk pengujian.
7.
Acian
- Dipakai perekat semen portland bahan dan pengisi dari pasir pasang yang diayak.
- Dilaksanakan pada seluruh permukaan pasangan yang ada.
8.
Benangan Sudut
- Pada setiap sudut plesteran dibuatkan benangan sepanjang sepanjang plesteran itu sendiri
- Benangan berfungsi sebagai pembentuk sudutan pekerjaan plesteran agar mempunyai estetika
yang bagus.
9.
D. PEKERJAAN BETON
a.
Persiapan
- Pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, dan
harus membersihkan serta menggaru tempat di sekeliling pekerjaan beton yang cukup luas
sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh sudut pekerjaan. Jika diperlukan harus disediakan
jalan kerja yang stabil untuk menjamin dapat diperiksanya seluruh sudut pekerjaan dengan mudah
dan aman
b.
-
Cetakan Beton
Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari tanah harus dibentuk dari galian, dan sisi-sisi
samping serta dasarnya harus dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan.
Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum pengecoran beton.
Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan membentuk beton sesuai dengan
keinginan. Cetakan dapat dibuat dari kayu, besi atau bahan lainnya yang cukup kuat sesuai
dengan ukuran-ukuran yang ada di dalam gambar.
Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat sendiri
adukan beton,
penggetaran beton, beban konstruksi, angin dan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk.
Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar cetakan sesuai dengan
ketentuan diatas, untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan, sebelum memulai pekerjaan,
walaupun demikian penyerahan tersebut kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui, tidak
mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi keberhasilannya.
Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus bebas dari sampah, paku, aluralur, belahan, atau cacat-cacat lainnya. Mengisi celah-celah sambungan cetakan beton harus
berhati-hati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggup mengembang dibawah pengaruh
kelembaban beton tanpa menimbulkan perubahan bentuk cetakan, celah-celah harus diisi
secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun penggunaan kertas dengan
tegas dilarang.
Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan, pembuangan air dapat dilakukan
untuk itu cetakan dapat dibuat sedemikian rupa hingga dapat dengan mudah ditutup sebelum
pengecoran dimulai.
Penggunaan kawat yang diikat untuk menyangga cetakan tidak diijinkan dilakukan pada dinding
beton yang akan tampak.
Lubang-bekas ikatan kawat harus ditutup dengan beton setelah cetakan dibongkar.
- Jika batangan logam digunakan untuk menyangga cetakan ujungnya tidak boleh kurang dari 3
cm dari permukaan beton yang terbentuk. Semua permukaan cetakan yang menempel dengan
beton harus dilumasi dengan oli untuk memastikan bahwa cetakan dapat dibuka dengan mudah.
- Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang dan harus berhati-hati
mencegah pelumas jangan sampai mengenai besi tulangan. Sebelum pengecoran dan
pembesian semua celah-celah cetakan yang telah diisi harus dibersihkan dan dikeringkan. Bila
cetakan beton dibuat dan siap untuk pengecoran maka harus diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.
Tidak diperkenankan mengecor bila cetakan belum disetujui Direksi Pekerjaan.
- Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan sekurang- kurangnya 24
(dua puluh empat) jam sebelum cetakan siap untuk diperiksa.
c.
Pencampuran Beton
- Perbandingan Campuran Beton harus mengandung semen, agregat bergradasi baik, air dan bahan
additive bila diperlukan, dicampurkan bersama sama dan digunakan untuk menghasilkan
kekuatan yang diharapkan.
- Beton diklasifikasikan berdasarkan tekanan pada 7 hari dan umur 28 hari
- Proporsi campuran untuk masing-masing klas beton diatas akan diberikan oleh Direksi,
berdasarkan hasil-hasil test percobaan campuran yang dikerjakan Penyedia Jasa.
- Penyedia Jasa dapat merubah proporsi dari waktu ke waktu untuk mendapatkan kepadatan
maksimum dari beton, kemudahan pengerjaan, kekentalan dan kekuatan dengan faktor air
semen yang sekecil mungkin dengan persetujuan Direksi tidak ada tambahan biaya atas
perubahan tersebut.
- Kandungan air di dalam beton akan diatur oleh Direksi, dalam batas yang ditetapkan untuk
mendapatkan faktor air semen pada
beton
dengan
kekentalan
yang
benar.
Tidak
diperkenankan penambahan air untuk mengatasi mengerasnya beton sebelum ditempatkan.
Keseragaman kekentalan beton pada setiap adukan adalah perlu. Slump dari pada adukan beton
harus mengikuti tabel yang telah ditentukan, setelah beton diendapkan.
d.
Mesin Pengaduk Beton
- Material beton harus dimasukkan dalam pengaduk yang berpenakar dalam waktu yang tidak
lebih dari satu setengah menit, kecuali sejumlah air yang diperlukan sudah ada dalam alat
pengaduk tersebut.
- Alat pencampur beton tidak boleh dibebani volume yang melebihi kapasitas maksimum, atau
dioperasikan melebihi kecepatan yang dianjurkan pabrik pembuatnya. Alat tersebut dapat
menghasilkan beton dengan kekentalan dan warna yang merata secara menerus dan disetujui
Direksi Pekerjaan.
- Semua peralatan pencampur harus selalu dibersihkan sebelum melakukan pekerjaan.
Pencampuran pertama setelah pembersihan, tidak boleh digunakan dalam pekerjaan. Blades
penumbuk yang ada dalam alat pencampur perlu diganti bila telah aus menjadi 2 cm.
e.
-
Pelaksanaan Pengecoran
Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran beton jika pengecoran beton
telah ditunda lebih dari 6 jam (final setting).
Pemberitahuan harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton. Direksi Pekerjaan akan memberi tanda terima atas pemberitahuan tersebut
dan akan memeriksa acuan, tulangan dan mengeluarkan persetujuan tertulis untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan. Penyedia Jasa tidak boleh melaksanakan
pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
Walaupun persetujuan untuk memulai pengecoran sudah diterbitkan, pengecoran beton tidak
boleh dilaksanakan jika Direksi Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi
pencampuran dan pengecoran secara keseluruhan
Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
pelumas di sisi dalamnya yang tidak meninggalkan bekas.
Pengecoran beton harus dibuat sedemikian rupa hingga penempatan dan penanganannya
mudah dilakukan tanpa adanya pemisahan butiran.
Adukan beton dicor lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu, berurutan mulai dari bawah. Agar
lapisan yang baru dapat menyatu dengan lapisan dibawahnya, adukan beton digetar dari lapisan
bawah dengan alat penggetar (vibrator).
- Tidak diperkenankan melakukan pengecoran bila persiapan besi tulangan dan bagian - bagian
yang ditanam, cetakan dan perancah belum diperiksa dan disetujui Direksi Pekerjaan secara
tertulis.
- Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan sampai terjadi pemisahan butiran. Apabila
bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup rapat, dicor terlebih dahulu lapisan selimut beton setebal
3 cm, dengan spesi yang sama dengan yang dibutuhkan oleh beton diatasnya.
- Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari yang ditentukan oleh Direksi,
kelebihan ini harus segera dibuang. Semua pengecoran harus selesai dalam waktu 60 menit telah
keluar dari mesin pengaduk, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi.
- Beton jangan dicor di dalam atau pada aliran kecuali jika ditentukan atau disetujui
sebelumnya. Air yang mengumpul selama pengecoran harus segera dibuang. Beton jangan dicor
diatas beton lain yang baru saja dicor selama lebih dari 30 menit, kecuali jika ada konstruksi
sambungan yang akan ditentukan kemudian.
- Jika pelaksanaan pengecoran dihentikan, lokasi sambungan harus ditempatkan pada posisi
yang benar secara vertikal maupun horizontal, dengan permukaan dibuat kasar atau bergerigi
untuk menahan gesekan dan membentuk ikatan sambungan beton berikutnya, seperti yang
diinginkan oleh Direksi Pekerjaan .
- Sebelum pengecoran berakhir, permukaan beton harus dibuat kasar atau disambungkan untuk
menyingkap agregat. Permukaan beton harus tetap lembab dan dilindungi dengan mortel semen
(perbandingan berat) 1 : 2 setebal 1 cm.
- Beton harus dicor pada posisi dan urutan - urutan seperti yang ditunjukkan dalam gambar, atau
atas petunjuk Direksi Pekerjaan. Beton yang dicor ditempatkan langsung pada cetakannya
sedemikian rupa untuk menghindari pemisahan butiran dan penggeseran tulangan beton, acuan,
atau bagian - bagian yang tertanam, serta membentuk lapisan - lapisan yang tidak lebih tebal dari 40
cm padat.
- Pengecoran harus secara menerus hingga mencapai sambungan ditentukan pada gambar
atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.
- Beton tidak boleh diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan kereta dorong lebih tinggi dari 1,5 m
kecuali jika diijinkan oleh Direksi Pekerjaan untuk menjatuhkan ketempat penampungan sementara
dan kemudian diambil lagi dengan sekop sebelum dicorkan.
- Pengecoran beton tumbuk/lantai kerja dikerjakan pada urutan sebelumnya atau mengikuti
petunjuk Direksi dan harus dikerjakan secara menerus sampai dengan selesai. Bila perlu
Penyedia Jasa harus bekerja lembur untuk mencapai target tersebut.
f.Pembongkaran Cetakan akhir
- Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis dan bangunan yang
sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton tanpa mengabaikan perawatan. Acuan yang
ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau bangunan busur, tidak boleh dibongkar
hingga pengujian kuat tekan beton menunjukkan paling sedikit 85 % dari kekuatan rancangan
beton.
- Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digunakan untuk pekerjaan yang diberi hiasan,
tiang sandaran, tembok pengarah (parapet), dan permukaan vertikal yang terekspos harus
dibongkar dalam waktu paling sedikit 9 jam setelah pengecoran dan tidak lebih dari 30 jam,
tergantung pada keadaan cuaca dan tanpa mengabaikan perawatan.
g.
Perawatan Beton
- Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yang terlalu
panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi
seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk
menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
- Pekerjaan perawatan harus segera dimulai setelah beton mulai mengeras (sebelum terjadi retak
susut basah) dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran
bahan penyerap air ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 7 hari. Semua
bahan perawatan atau lembaran bahan penyerap air harus menempel pada permukaan yang
dirawat.
- Jika acuan kayu tidak dibongkar maka acuan tersebut harus dipertahankan dalam kondisi
basah sampai acuan dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan dan
pengeringan beton.
- Permukaan beton yang digunakan langsung sebagai lapis aus harus dirawat setelah permukaannya
mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut basah) dengan ditutupi oleh lapisan pasir lembab
setebal 5 cm paling sedikit selama 21 hari.
- Beton semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi, harus dibasahi sampai kuat
tekannya mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.
h.
Besi Tulangan
- Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa untuk pengadaan besi tulangan yang
akan dipergunakan dan menyerahkan sertifikat produksi pabrik setiap pengirimannya ke lokasi
pekerjaan. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus melakukan uji material bila diminta
Pengguna Jasa dengan prosedur baku uji yang disetujui Pengguna Jasa.
- Tampang melintang besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus sama pada seluruh panjangnya
dengan yang disetujui Pengguna Jasa.
- Dua besi tulangan dengan diameter yang sama yang diambil secara random dari besi tulangan yang
dikirim ke lokasi kerja harus tidak boleh berbeda lebih dari 2% (dua persen) dari diameter yang
disyaratkan. Besi tulangan harus bersih dari karat, oli, kotoran dan tidak cacat.
i. Pemasangan Besi Tulangan
- Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan ukuran/dimensi yang
ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah disepakati. Besi tulangan harus dipasang pada
lokasi dan posisi yang tepat sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton.
- Besi tulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain sebagai suatu
rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah bentuk dan diikat dengan kuat pada
cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak mudah bergeser selama proses penuangan dan
pemadatan beton.
- Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan beton, tidak diijinkan
mencuat keluar permukaan beton.
- Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus dibersihkan dari
material lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil pengecoran sebelumnya yang
menempel/mengeras dan bahan lainnya yang dapat melemahkan ikatan dengan beton.
- Penyedia Jasa wajib memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum pelaksanaan
penulangan beton, kepada Pengguna Jasa untuk melakukan pemeriksaan kesiapan
pelaksanaan secara menyeluruh dan memberi persetujuan bila semuanya sesuai dengan
ketentuan dalam spesifikasi.
j. Penyambungan Besi Tulangan
- Semua besi tulangan harus dipasang dengan susunan dan panjang seperti pada gambar kecuali
bila ditentukan dan disetujui berbeda oleh Pengguna Jasa.
Kecuali yang sudah ditetapkan dalam gambar penyambungan besi tulangan lainnya tidak
diperkenankan tanpa persetujuan Pengguna Jasa Penyambungan harus dilakukan dengan
overlap sepanjang mungkin.
- Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung harus sesuai dengan gambar. Bila
tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap harus tidak kurang dari 30 (tiga puluh) diameter
besi tulangan. Untuk penyambungan dengan cara overlap, besi tulangan harus dipasang dan
diikat dengan kawat sedemikian sehingga tebal selimut beton tetap memenuhi ketentuan.
k. Selimut Beton
- Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut beton sesuai dengan ketentuan
dalam gambar, atau atas perintah Pengguna Jasa.
E. PEKERJAAN LANTAI
a. Pasangan Keramik Lantai uk 30 x 30
- Sebelum material didatangkan kami akan mengajukan contoh terlebih dahulu ke direksi, kami
akan mengerjakan pekerjaan pemasangan keramik setelah mendapat persetujuan dari direksi.
- Pemasangan keramik dikerjakan sesuai gambar dengan baik, tertata rapi dan diawasi oleh
direksi.
- Pemotongan keramik untuk menyisipkan atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin
potong yang sesuai dengan cara yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada ujung
keramik menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu.
Pengecatan disyaratkan menggunakan Roller. Untuk permukaan dimana pemakaian roller tidak
memungkinkan, dipakai kuas yang baik/halus.
Lapisan pengecatan dinding dalarn terdiri dari I (satu) lapis alkali resistance sealer yang dilanjutkan
dengan 3 lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer (tambahan 20% air)
- Lapis II kental
- Lapis III encer
Setiap kali lapisan cat dilaksanakan, harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda dan
pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
Untuk warna dan jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng, dengan nornor
pencampuran (batch number) yang sama.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin tidak ada
bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
Pembuatan septiktanknya harus sesuai dengan gambar kerja yang ada,terutama yang
mengenai sudut kemiringan dari pemasangan pipa PVC 4 biar alirannya bisa lancer.
boleh dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian. - Jika terjadi kerusakan pada pipa atau
perlengkapan lain dalam penangannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada
Direksi.
Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut. Pipa dan
accesorienya harus baru dan sesuai dengan spesifikasinya yang ditentukan.
Sebelum dan sesudah pemasangan pipa dan accesorisnya harus diperiksa lagi bagian dalam harus
dijaga kebersihanya dan harus diperiksa kualitas serta kerusakan yang mungkin terjadi.
Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka tanah, jalan harus sesuai dengan gambar
rencana. Apabila pekerjaan pipa dihentikan, untuk mencegah masuknya benda benda asing serta
kotoran kedalam pipa, maka ujung ujung pipa harus ditutup rapat.
Pemasangan Flange Las, Flange Socket dekerjakan dengan baik, rapat sehingga tidak terjadi
kebocoran.
Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan bebas dari benda
asing dankotoran disepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain pembersih
dan alat bantu lain yang memadai menurut petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan
penyumbatan yang rapat semualubang/celah yang ada pada setiap akhir hari kerja.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan
dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum
menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian dan alinyemen akhir harus diperiksa terlebih dahulu
dengan menggunakan peralatan survey.
Pipa, valve, dan fitting harus diperiksa secara teliti dari kerusakan pada saat pemasangan. Bahan
yang didapati rusak sebelum, selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda secara permanen;
disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik.
Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah agar pelaksanaan penyambungan
lebih mudah dan pada kondisi yang stabil.
Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakkan kedalam galian dan didalam galian
pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan "coupling".
Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat untuk "Heat - shinkable
sleeves" atau
"Sleeves", harus digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan.
h.
Pemasangan Pipa
Penurunan Pipa ke Dalam Galian
Peralatan Perkakas, dan fasilitas direksi yang memuaskan direksi harus disediakan dan digunakan
olehkomperator untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa "fitting", dan "valve" harus
diturunkansecara hati-hati kedalam galian, satu persatu, dengan batasan diameter memakai "crane",
derek, tali, atau dengan mesin, perkakas, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara
sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan, lapisan pelindung luar (protective
coating) serta lapisan pelindung dalam (Unning).Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan
dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.
Jika kerusakan terjadi pada pipa "valve" atau perlengkapan pada saat penanganannya, harus
segera dilaporkan kepada direksi. Direksi akan menentukan perbaikan yang diperlukan atau menolak
bahan yang rusak tersebut.
Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa "Fitting" harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan, pada saat di atas
galiansesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah
mengalami kerusakan dalam penanganannya.
Pipa atau "Fitting" yang rusak/cacat harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan dan direksi yang
akan menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.
-
Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada saat
pipadiletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakkan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda
lainnyaditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa
yangsebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa
dimantapkanditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan
ketinggian yang sama kecualipada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk
mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk kesambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan
bahan yangmemadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.
-
Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau "Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan
denganmesin potong yang sesuai dengan cara yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan
pada pipa maupunlapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang
tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan
potongan yanghalus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan
pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled)
dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada "Fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan spigot" dipotong untuk pekerjaan
pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada penyedia jasa dari
direksi.
-
Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat
dengan menyikat dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada
kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana
yang ditentukan.Fitting tidak boleh dipotong di lapangan.
Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus
(berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Penyedia Jasa harus memperhatikan keadaan cuaca seperti
hujan,temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca
seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari Direksi.
Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih
dan ketidakrataan.
Pengujian Tanpa Merusak Pengelasan di Lapangan
Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan pengelasan setelah
pemasangan pipa.
Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan
penembus dengan pewarna (dye penetrant test).
Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari
badan yang berwenang.
Penyedia Jasa harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa
merusak pada sambungan dengan pengelasan di lapangan.
Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh
Direksi.
Penyedia Jasa harus menunjukkan kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam
mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan.
Penyedia Jasa harus menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan
dengan pengelasan yang dilakukan di lapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari
pengujian, film,rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.
i. Perlintasan Sungai
- Galian Tanah, Galian tanah digali sampai pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan
pada gambar rencana.
- Dalam dan lebar galian disesuaikan gambar atau petunjuk direksi.
- Urugan Pasir, Urugan pasir dilaksanakan sesudah pekerjaan galian selesai, pasir dihampar dalam
galian dengan ketebalan 10 cm (sesuai gambar rencana) sebagai landasan pasangan.
- Pekerjaan Aanstamping, Batu yang digunakan batu yang bersih dan keras, tahan lama dan
homogen menurut persetujuan direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang pasir,
cacat atau ketidak-sempurnaan lainnya, batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui oleh
direksi, batu dipasang dan rongga-rongga di isi dengan pasir urug dan disiram dengan air sampai
pasir mengisi penuh rongga-rongga batu.
Trust Block, Pekerjaan trust block dibuat dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar atau petunjuk
direksi, dikerjakan dengan rapi, tidak mudah pecah dan kuat menahan pipa diatasnya.
Pekerjaan Perpipaan, Sebelum material didatangkan kami akan mengajukan contoh terlebih dahulu
ke direksi, kami akan mengerjakan pekerjaan perpipaan dan accesoris setelah mendapat
persetujuan dari direksi.
Pemasangan pipa dan assesoris dikerjakan sesuai gambar dengan baik dan rapat. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan
bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.
Pemotongan pipa untuk menyisipkan atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong
yang sesuai dengan cara yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun
lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan
potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan
pelindung pipa dalam.
Pengecatan, Pekerjaan pengecatan dikerjakan dengan merata menutup semua bidang agar bahanbahan yang dicat bisa bertahan lama. Pengecatan dikerjakan dengan rapi dan baik sesui petunjuk
direksi.
j. Perlintasan Jalan
- Galian Aspal, Sebelum kami menggali aspal kami akan memasang tanda/rambu agar pada saat
penggalian tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Sebelum penggalian Kami akan memberitahu
Direksi sebelum mulai mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil dan pengukuran
dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum terganggu. Dasar galian harus digali sampai pada
batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada Gambar Rencana. Kalau ternyata dijumpai
kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan pada Gambar, maka penggalian
harus diperdalam atau diubah sampai disetujui Direksi. Penggalian dikerjakan sebagian-sebagian
dari badan jalan agar tidak mengganggu pengguna jalan.
- Galian Tanah, Galian tanah dalam dan lebar sesuai dengan gambar. Kemiringan galian mengikuti
kemiringan jalan dengan kedalaman dan lebar yang telah diatur oleh direksi.
- Urugan Pasir Padat, Sebelum pipa dipasang diberi pasir urug sebagai alas pipa. Semua galian
diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari
lapisan pasir alas hingga garis tengah pipa, diletakkan secara berlapis dengan ketebalan tidak lebih
dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering maksimum 95%. Bahan
urugan ditempatkan dalam galian secara penuh selebar galian di masing masing sisi pipa, dan
perlengkapan lainnya secara menerus. Urugan pasir dilaksanakan selapis demi selapis, setiap lapis
disiram merata dan hingga padat.
- Urugan Tanah Kembali, Urugan tanah kembali sebelum diurug tanah bekas galian di pilah pilah
dahulu, yang mengandung kotoran dibuang dan yang tidak mengandung kotoran atau bahan
organik dapat dipakai untuk pengurukan kembali sesuai dengan petunjuk direksi. Dari kedalaman 10
cm diatas pipa sampai permukaan, galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau
yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm, dan dipadatkan
dengan tongkat pemadat untuk mencegah amblesnya tanah setelah penyelesaian pekerjaan
pengurugan. Atau urugan lapis demilapis disusuaikan pada Standart Galian pipa baik di jalan
kabupaten / lokal maupu jalan propinsi.
- Pekerjaan Pengembalian Aspal, Pelapisan Atas Batu Pecah 5/7 (Penyempurnaan), Lapisan batu
pecah 5/7 (penyempurnaan) terbuat dari batu pecah ukuran 5/7 dengan kemiringan 1 : 50 dari as
jalan ke arah tepi atau menyesuaikan dengan jalan yang ada atau sesuai petunjuk direksi. Batu
pecah ukuran 5/7 dipasang atas bekas galian setelah pekerjaan urugan pasir, pasang pipa dan
urugan diatasnya selesai dipadatkan/digilas dengan mesin 3x gilas sehingga tidak bergerak lagi.
- Pengembalian Penetrasi, Lapisan penterasi dipergunakan batu pecah ukuran 3/5 cm, 2/3 cm, split
1/2 dan 1/1 cm pecah mesin, dan pasir grosok atau abu batu dengan aspal panas AC 60/70.
Penyiraman dilakukan 3 (tiga) kali dengan menggunakan aspal panas AC 60/70 secara manual :
Pertama permukaan perkerasan dibersihkan sampai bebar benar bersih, Kedua di atas lapisan
batu pecah ukuran 3/5 - 2/3cm, 1,5 kg/m2 dan Ketiga lapisan batu pecah ukuran dan 1/1 cm, 2
kg/m2.Lapisan penutup permukaan pasir grosok sebelum dilaksanakan terlebih dahulu disiram
dengan panas AC 60/70 sebanyak 2kg/m2 kemudian digilas dengan mesin gilas hingga rata betul
sampai dengan kemiringan yang tercantum dalam gambar. Pengerjaan lapisan penetrasi
disesuaikan dengan gambar kerja yang disetujui oleh direksi pekerjaan.
k. Pengetesan Pipa
Pengetesan pipa dilaksanakan dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan. Pengetesan pipa
dilaksanakan sesudah pemasangan pipa selesai dikerjakan untuk memastikan bahwa pipa berfungsi
dengan baik
- Jika terjadi kerusakan pada pipa atau perlengkapan lain dalam penangannya, kerusakan tersebut
harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan
bahan yang rusak tersebut.
- Pipa diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya.
- Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedudukan
akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan.
- Apabila pekerjaan pipa dihentikan, untuk mencegah masuknya benda benda asing serta kotoran
kedalam pipa, maka ujung ujung pipa harus ditutup rapat.
- Pada saat pemasangan pipa, kedudukan pipa harus diperhatikan, agar benar-benar lurus terhadap
peil yang benar.
K. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN PEMASANGAN LAMPU
1. Instalasi listrik penerangan/ stop kontak :
Untuk semua pekerjaan instalasi listrik (penerangan + stop kontak) harus menggunakan pipa
PVC hight impact yang ditanam dalam plat beton lantai 2 sedangkan pada lantai-2 dipasang
diatas rangka plafond lantai 2 dan setiap penyambungan harus menggunakan kotak hubung/ dos
dengan penutup yang disekrup.
Kabel yang digunakan untuk instalasi penerangan menggunakan kabel jenis NYA 1,5 mm2 x 2
dan untuk instalasi stop kontak, NYA 2,5 mm2 x 3 yang dimasukkan pada pipa PVC hight impact.
Cara pemasangan instalasi listrik pada langit-langit diatas plafond harus diatur serapi mungkin
bentuk penyilangan dan pertemuan menggunakan kontak sambung yang ditutup dengan
LASDOP semua instalasi pengkabelan listrik harus masuk pada Panel yang telah ditentukan
pada gambar.
Sebelum mendatangkan material lampu tersebut pihak pemborong harus mengajukan contoh
terlebih dahulu, untuk mendapat persetujuan dari pihak pengawas.
Dan yang masuk pada dinding harus menggunakan pipa yang sesuai dengan kebutuhan kabel
yang masuk pada panel termasuk penyedian pipa untuk saklar/ stop kontak.
Dalam pelaksanaan instralasi listrik, pihak pemborongan harus melaksanakan sesuai dengan
gambar rancangan/ shof drawing, dimana shof drawing tersebut sudah diketahui/ disetujui oleh
pihak pengawas.
Akhir dalam pelaksanaan instalasi listrik harus diadakan pengujian MEGGER TEST dengan nilai
tahanan tidak kurang dari 1000 ohm.
2. Panel Box :
- Panel Box yang digunakan harus mengikuti standart VDE/ SNI/ IEC dan PUIL th 2000.
Jenis panel box yang dipasang adalah Wall maunted ukuran kecil/ disesuaikan dengan
kebutuhan group masing-masing panel.
- Pemasangan box harus rata/ atau masuk pada dinding 10 cm dengan ketinggian 180 top.
Komponen-komponen pengaman panel yang dapat dipakai adalah, MCB dengan nilai
kemampuan sesuai dengan sigle line diagram panel, sedangkan produk komponen yang
digunakan adalah ex MG, ABB atau Setara.
- Warna yang ditentukan dalam instalasi listrik pada pekerjaan ini adalah :
- R = Merah
- S = Kuning
- T = Biru
- N = Hitam
- G = Lurik (kuning belang hijau)
Dalam merangkai atau wiring panel harus diatur sedemikian rapi pengaturannya sehingga dalam
pemeliharaan tidak mengalami kesulitan.
- Kabel-kabel tegangan rendah :
Kabel tegangan atau daya yang digunakan dalam mensuplay listrik kabel jenis twisted NYAF 2 x
2 x 10 mm2.
Semua kabel dikeduanya ujungnya harus diberi tanda arah tarikan ke masing-masing panel.
Kabel dari ke panel box pada bangunan tidak diperkenankan adanya sambungan serta diatur
serapi mungkin.
Besaran penampang kabel yang dibutuhkan telah ditunjuk pada gambar/ BQ dengan merk kabel
yang digunakan Supreme, LMK setara.
Pemborong harus menyediakan pengaman yaitu MCB dengan kemampuan yang disesuaikan
dengan kebutuhan daya yang digunakan gambar/ BQ.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
Pekerjaan water Tank Kap 150 m3 seluruh yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar
atau, sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas.
TEGUH LAKSONO. ST
Direktur Utama