STERILISASI
Oleh:
Putri Permata Sari
NIM A1H012001
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat ini memerlukan
suatu solusi yang tepat dari permasalahan yang ada, terutama dalam bentuk industry.
Persoalan yang timbul adalah bagaimana membawanya kedalam bentuk matematika
sehingga nantinya dapat diselesaikan menggunakan metode matematika dengan
memperhatikan syarat-syarat batasnya. Proses sterilisasi makanan dengan pemanasan
dilakukan untuk penentuan jaminan keselamatan bahan makanan, jaminan ini
meliputi tepat atau tidaknya tanggal kadaluarsa yang tercantum pada label, rusak
tidaknya kualitas makanan dan jumlah kandungan nutrisi yang ada. Namun demikian,
proses sterilisasi makanan yang diberikan tidak semata-mata membunuh mikroba,
tetapi juga harus mempertimbangkan mutu akhir dari produk, dimana kerusakan mutu
oleh pemanasan.
B. Tujuan
1. Mengetahui prinsip-prinsip sterilisasi bahan pangan.
2. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada produk/bahan akibat
sterilisasi.
3. Mengetahui prinsip sterilisasi menggunakan autoclave
uap panas secara merata tanpa mengalami kerusakan (2) Kondisi steril harus
bebas udara (vacum) (3) Suhu yang terukur harus mencapai 121oC dan
dipertahankan selama 15 menit.
3. Sterilisasi kimiawi
Digunakan pada alat/bahan yang tidak tahan panas atau untuk kondisi aseptis
(Sterilisasi meja kerja dan tangan). Bahan kimia yang dapat digunakan adalah
Alkohol, asam parasetat, formaldehid dan lain-lain.
III. METODOLOGI
Autoclave
Botol U-C 1000
Berbagai macam jus (mangga, strawberry, susu, jambu, tomat, apel)
Plastik
Karet
B. Prosedur Praktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan sedikit jus kedalm botol U-C 1000
3. Setiap masing-masing praktikan mencicipi jus yang belum disterilisasi tersebut
dengan memberi penilaian dari aspek warna, larutan, aroma, tekstur dan rasa
4. Memasukkan jus kedalam botol sampai penuh
5. Menutup botol dengan plastik dan kemudian diikat dengan karet. Selanjutnya
ditutup dengan tutup botol dan tutup kembali dengan plastik dan diikat dengan
6.
7.
8.
9.
karet kembali
Mengisi autoclave dengan air
Memasukkan botol berisi jus kedalam autoclave kemudian menutup alat tersebut.
Mengatur suhu pada autoclave dan waktunya
Menjalankan/mengoperasikan alat dan menunggu proses sterilisasi sampai 15
menit
10. Mengeluarkan botol dari autoclave kemudian mendinginkannya
11. Mencicipi kembali jus setelah disterilisasi dan memberikan penilaian terhadap jus
tersebut
A. Hasil
1. Sebelum disterilisasi
Warna
Larutan
1 2 3 4 1 2 3 4
Putri
Dida
Dhamar
Dimas
Khoirunni
sa
Fattya
Sohib
Lailli
1
1
Nama
Aroma
2 3 4
Tekstur
Rasa
1 2 3 4 1 2 3 4
1,25
2. Setelah disterilisasi
Warna
Larutan
Aroma
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Putri
Dida
Dhamar
Dimas
Khoirunni
sa
Fattya
Sohib
Lailli
3
3
3
Nama
Tekstur
Rasa
1 2 3 4 1 2 3 4
Keterangan:
1. Tidak (cerah, jernih, kuat, lunak, enak)
2. Agak (cerah, jernih, kuat, lunak, enak)
3. Cerah, jernih, kuat, lunak, enak
4. Sangat (cerah, jernih, kuat, lunak, enak)
Bagian-bagian,fungsi serta mekanisme autoclave ( Terlampir )
B. Pembahasan
Sterilisasi adalah membebaskan tiap benda atau substansi dari semua
kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha
mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas
(kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh
bermacam-macam larutan kimia, oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma.
Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan
tinggi atau oleh filtrasi.
Macammacam sterilisasi yang dapat digunakan sebagai berikut :
1. Steriliasi Panas Dengan Tekanan (Autoclave).
Autoclave yaitu alat serupa tangki minyak yang terdapat diisi dengan uap.
Medium yang disterilkan ditempatkan didalam autoclave ini selama 15 sampai 20
menit, hal ini tergantung pada banyak sedikitnya yang diperlukan untuk sterilisasi.
Medium yang akan disterilkan itu lebih baik ditempatkan dalam beberapa botol agak
kecil dari pada dikumpul dalam satu botol yang besar.
Pada saat melakukan sterilisasi, kita sebenarnya memaparkan uap jenuh pada
tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek, sehingga terjadi
pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan pembunuhan mikroorganisme secara
inversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel.
Sterilisasi demikian merupakan metode yang paling efektif dan ideal karena:
Uap merupakan pembawa (carrier) energi termal paling efektif dan semua
lapisan
pelindung
luar
mikroorganisme
dapat
dilunakkan,
sehingga
c. Gamma
5. Sterilisasi Plasma
Plasma terdiri dari elektron, ion, maupun partikel netral. Plasma buatan
dapat terjadi pada suhu tinggi maupun rendah. Plasma berasal dari beberapa gas
seperti logam, nitrogen, dan oksigen yang menunjukan aktivitas sporisidal.
6. Sterilisasi Filtrasi
Medium di saring dengan saringan porseli atau dengan tanah diatom.
Dengan jalan ini, maka zat-zat anorganik tidak akan mengalami penguraian sama
sekali. Hanya sayang, virus tak dapat terpisah dengan penyaringan, medium
masih perlu dipanasi dalam autoclave, meskipun tidak selama 15 menit dengan
temperatur 121C. Penyaringan dapat dilakukan juga dengan saringan yang
dibuat dari abes (Hadiotomoto, 1993).
Dari praktikum yang telah dilakukan penilaian terhadap jus pir sebelum
disterilisasi mendapatkan data untuk warna agak cerah dengan nilai pada warna 1;
larutan kental dengan nilai 1; aroma banyak yang memilih agak kuat dengan nilai 1;
tekstur dominan agak lembut dengan nilai tekstur 1; rasa tidak enak dengan nilai rasa
1,25.
Manfaat Sterilisasi
1. Sterilisasi Komersial :
a) Kondisi dimana sebagian besar mikroba telah mati dan masih terdapat
beberapa mikroba yang tetap hidup setelah pemanasan.
b) Kondisi dalam kemasan (kaleng/ botol/ retort pouch) selama penyimpanan
tidak memungkinkan mikroba tumbuh dan berkembang biak.
c) Mikroba yang membahayakan: INAKTIF.
pH
Vakum
Pengemasan hermetis
Mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk dan patogen
Pemanasan harus cukup. Jika tidak cukup mikroorganisme yang ada menjadi
aktif, yang menyebabkan :
2.
3.
4.
5.
a) Produk busuk
b) Timbul racun
c) Kaleng gembung
Mencegah terjadinya infeksi
Mencegah makanan menjadi rusak
Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam melakukan
biakan murni.
Karena pada saat penutupan dengan plastik dan karet tidak rapat, sehingga
Pasteurisasi
tidak
sama
dengan
sterilisasi.
Digunakan
untuk
mengurangi jumlah populasi bakteri pada cairan seperti susu dan untuk
membunuh organism yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Spora
tidak hilang dengan proses pateurisasi.
5. Sterilisasi Panas
Waktu sterilisasi panas adalah 120 menit pada 160C. Sterilisasi panas
digunakan untuk alat-alat seperti alat gelas laboratorium, alat yang terbuat dari
logam
yang
dapat
tahan
pada
suhu
tinggi.
A. Kesimpulan
Sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi.
1. Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)
Di dalam sterilisai secara mekanik (filtrasi), menggunakan suatu saringan
yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan
pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misal nya larutan enzim dan antibiotik.
Jika terdapat beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan
tinggi akan mengalami perubahan atau penguraian, maka sterlisasi yang digunakan
adalah dengan cara mekanik, misalnya dengan saringan. Didalam mikrobiologi
penyaringan secara fisik paling banyak digunakan adalah dalam penggunaan filter
khusus misalntya filter berkefeld, filter chamberland, dan filter seitz. Jenis filter yang
dipakai tergantung pada tujuan penyaringan dan benda yang akan disaring.
Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui
suatu bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan
mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan akan tercemar sedangkan cairan
atau gas yang melaluinya akan steril. Alat saring tertentu juga mempergunakan bahan
yang dapat mengabsorbsi mikroorganisme. Saringan yang umum dipakai tidak dapat
menahan virus. Oleh karena itu, sehabis penyaringan medium masih harus dipanasi
dalam otoklaf. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka
tehadap panas seperti serum,enzim,toksin kuman,ekstrak sel, dan sebagainya.
2. Sterilisasi secara fisik
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
3. Sterilisaisi secara kimiawi
B. Saran
Lebih diperhatikan lagi pada saat sebelum memasukkan bahan kedalam
autoclave supaya tidak terjadi kegagalan pada saat percobaan.
DAFTAR PUSTAKA