Anda di halaman 1dari 19

Bagian-Bagian Trafo Tenaga

OLEH MAS BEJO MEI 2, 2013

Bagian-bagian Trafo Tenaga

Apa sajakah bagian-bagian trafo tenaga itu??


Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mari kita bahas tuntas apa sajakah bagian trafo tenaga itu.
Bagian-bagian penting pada trafo tenaga tegangan tinggi sebagai berikut.
1.

Electromagnetic

Circuit

(Inti

besi)

Inti besi digunakan sebagai media jalannya flux yang timbul akibat induksi arus bolak balik pada
kumparan yang mengelilingi inti besi sehingga dapat menginduksi kembali ke kumparan yang lain.
Dibentuk dari lempengan lempengan besi tipis berisolasi yang di susun sedemikian rupa.

inti besi trafo


2.

Current

carying

circuit

(Winding)

Belitan terdiri dari batang tembaga berisolasi yang mengelilingi inti besi, dimana saat arus bolak
balik mengalir pada belitan tembaga tersebut, inti besi akan terinduksi dan menimbulkan flux
magnetik.

belitan trafo tenaga

3.

Bushing

Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar. Bushing terdiri dari
sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Isolator tersebut berfungsi sebagai penyekat
antara konduktor bushing dengan body main tank transformator.

Bushing Trafo Tenaga

4.

Pendingin

(Radiator)

Suhu pada transformator yang sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan jaringan,
losses pada trafo itu sendiri dan suhu lingkungan. Suhu operasi yang tinggi akan mengakibatkan
rusaknya isolasi kertas pada transformator. Oleh karena itu pendinginan yang efektif sangat
diperlukan. Minyak isolasi transformator selain merupakan media isolasi juga berfungsi sebagai
pendingin. Pada saat minyak bersirkulasi, panas yang berasal dari belitan akan dibawa oleh minyak
sesuai jalur sirkulasinya dan akan didinginkan pada sirip sirip radiator. Adapun proses pendinginan
ini dapat dibantu oleh adanya kipas dan pompa sirkulasi guna meningkatkan efisiensi pendinginan.

Radiator Trafo Tenaga

5.

Oil

preservation

&

expansion

(Konservator)

Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi akan memuai sehingga
volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak akan
menyusut dan volume minyak akan turun. Konservator digunakan untuk menampung minyak pada
saat transformator mengalamui kenaikan suhu. Untuk menghindari agar minyak trafo tidak
berhubungan langsung dengan udara luar, maka saat ini konservator dirancang dengan
menggunakan brether bag/rubber bag, yaitu sejenis balon karet yang dipasang didalam tangki
konservator.

Konservator Trafo Tenaga

6.

Dielectric

(Minyak

isolasi

transformator

&

Isolasi

kertas)

Minyak isolasi pada transformator berfungsi sebagai media isolasi, pendingin dan pelindung belitan
dari oksidasi. Minyak isolasi trafo merupakan minyak mineral yang secara umum terbagi menjadi
tiga jenis, yaitu parafinik, napthanik dan aromatik. Antara ketiga jenis minyak dasar tersebut tidak
boleh dilakukan pencampuran karena memiliki sifat fisik maupun kimia yang berbeda.

Minyak Isolasi Trafo Tenaga

7.

Tap

Changer

Kestabilan tegangan dalam suatu jaringan merupakan salah satu hal yang dinilai sebagai kualitas
tegangan. Transformator dituntut memiliki nilai tegangan output yang stabil sedangkan besarnya
tegangan input tidak selalu sama. Dengan mengubah banyaknya belitan pada sisi primer
diharapkan dapat merubah ratio antara belitan primer dan sekunder dan dengan demikian tegangan
output/sekunder

pun

dapat

disesuaikan

dengan

kebutuhan

sistem

berapapun

tegangan

input/primernya. Penyesuaian ratio belitan ini disebut Tap changer.

Tap Changer

8.

NGR

(Neutral

Grounding

Resistant)

Salah satu metoda pentanahan adalah dengan menggunakan NGR. NGR adalah sebuah tahanan
yang dipasang serial dengan neutral sekunder pada transformator sebelum terhubung ke
ground/tanah. Tujuan dipasangnya NGR adalah untuk mengontrol besarnya arus gangguan yang
mengalir dari sisi neutral ke tanah.

Netral Grounding Resistor

9.

Proteksi

Mekanik

Rele

transformator
Bucholz

Pada saat transformator mengalami gangguan internal yang berdampak kepada suhu yang sangat
tinggi dan pergerakan mekanis didalam transformator, maka akan timbul tekanan aliran minyak yang
besar dan pembentukan gelembung gas yang mudah terbakar. Tekanan atau gelembung gas
tersebut akan naik ke konservator melalui pipa penghubung dan rele bucholz. Tekanan minyak
maupun gelembung gas ini akan dideteksi oleh rele bucholz sebagai indikasi telah terjadinya
gangguan internal.

Buccholz Relay

Rele

Jansen

Sama halnya seperti rele Bucholz yang memanfaatkan tekanan minyak dan gas yang terbentuk
sebagai indikasi adanya ketidaknormalan / gangguan, hanya saja rele ini digunakan untuk
memproteksi kompartemen OLTC. Rele ini juga dipasang pada pipa saluran yang menghubungkan
kompartemen OLTC dengan konservator.

Jansen Relay

Suden

Pressure

Rele sudden pressure ini didesain sebagai titik terlemah saat tekanan didalam trafo muncul akibat
gangguan. Dengan menyediakan titik terlemah maka tekanan akan tersalurkan melalui sudden
pressure dan tidak akan merusak bagian lainnya pada maintank.

Sudden Pressure

Rele

Thermal

Suhu pada transformator yang sedang beroperasi akan dipengaruhi oleh kualitas tegangan jaringan,
losses pada trafo itu sendiri dan suhu lingkungan. Suhu operasi yang tinggi akan mengakibatkan
rusaknya isolasi kertas pada transformator. Untuk mengetahui suhu operasi dan indikasi
ketidaknormalan suhu operasi pada transformator digunakan rele thermal. Rele thermal ini terdiri
dari sensor suhu berupa thermocouple, pipa kapiler dan meter penunjukan.

Thermal Relay

Bagian-Bagian penting Trafo Tenaga meliputi inti besi, winding, Bushing, Radiator, Konservator, Minyak
Isolasi, Tap Changer, NGR, Relay Mekanik dan masih banyak lainya.

http://ilmulistrik.com/bagian-bagian-trafo-tenaga.html
ransformator Tenaga (Power Transformer)

Trafo tenaga adalah suatu peralatan tenaga


listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan
rendah
atau
sebaliknya.
a. Bagian-bagian utama transformator tenaga:

Inti besi : Berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus
listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi,
untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.

Kumparan : Adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu


kumparan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang
diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat
seperti karton, pertinak dan lain-lain.

Minyak Trafo : Seluruh kumparan dan inti besi transformator direndam dalam
minyak trafo. Minyak berfungsi sebagai media pemindah panas trafo (pendingin) serta
berfungsi sebagai isolasi.

Tangki dan Konservator : Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam
minyaktrafo berada (ditempatkan) dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo,
tangki dilengkapi dengan konservator.

Bushing : Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing
yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai
penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.
b. Peralatan bantu transformator:

Pendingin : Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugirugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, akan merusak isolasi (di dalam transformator). Maka untuk mengurangi
kenaikan suhu trafoyang berlebihan maka perlu dilengkapi dengan alat/sistem pendingin
untuk menyalurkan panas keluar transformator. Media yang dipakai pada sistem pendingin
dapat berupa minyak dan udara. Sedangkan dalam pengalirannya (sirkulasi) dapat berupa
alamiah (natural) dan tekanan/paksaan.

Tap changer : Alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan


tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan/primer yang
berubah-ubah.

Alat
Pernapasan
(Silicagel) :
Karena
pengaruh
naik
turunnya
beban transformator maupun suhu udara luar, maka suhu minyak pun akan berubah-ubah,
sehingga mengakibatkan adanya pemuaian dan penyusutan minyak trafo. Menyusutnya
minyak trafo mengakibatkan permukaan minyak menjadi turun dan udara akan masuk ke
dalam tangki. Proses demikian disebut pernapasan trafo. Akibat pernafasan tersebut maka
minyak trafo akan bersinggungan dengan udara luar. Untuk mencegah hal ini maka ujung
pipa penghubung udara luar dilengkapi dengan alat pernapasan berupa tabung berisi kristal
zat hygrokopis (silicagel).

Indikator : Untuk mendeteksi transformator yang beroperasi maka dilengkapi dengan


indikator suhu minyak, indikator suhu kumparan, indikator level minyak, indikator sistem
pendingin serta indikator kedudukan tap changer.

Peralatan proteksi : Untuk mengamankan transformator yang diakibatkan karena


gangguan maka dipasang relai pengaman seperti; Relai differensial, Buchloz, tekanan
lebih, relai tangki tanah, relai hubung tanah, relai thermis, relai tekanan lebih, sudden
pressure, relai jansen, arus lebih dan Arrester
http://ichsandi.blogspot.com/2010/04/transformator-tenaga.html

Transformator Daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya.
Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat dikatakan jantung dari
transmisi dan distribusi.Dalam kondisi ini suatu transformator diharapkan dapat
beroperasi secara maksimal (kalau bias secara terus menerus tanpa
berhenri).Mengingat kerja keras dari suatu transformator seperti itu, maka cara
pemeliharaan juga dituntut sebaik munkin.Oleh karena itu tranformator harus
dipelihara dengan menggunakan system dan peralatan yang benar,baik
dan tepat.Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui bagian-bagian tranformator
dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi bagian lainnya.
Berdasarkan tegangan operasinya dapat dibedakan menjadi tranformator 500/150 kV
dan 150/70 kV biasa disebut Interbus Transformator (IBT).Transformator 150/20 kV
dan 70/20 kV disebut juga trafo distribusi.Titik netral transformator ditanahkan sesuai
dengan kebutuhan unutk system pengamanan / proteksi,sebagai contoh transformator
150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral 150 kV dan transformator 70/20 kV
ditanahkan dengan thanan rendah atau tahanan tinggi atau langsung disisi netral 20 kV
nya.
Transformator dapat dibagi menurut fungsi / pemakaian seperti :
Transformator Mesin (Pembangkit)
Transformator Gardu Induk
Transformator Distribusi
Transformator dpat juga dibagi menurut Kapasitas dan Tegangan seperti :

Transforamator besar
Transforamtor sedang

Transforamtor kecil
Konstruksi Bagian-Bagian Transformator
Transformator terdiri dari :

A. Bagian Utama
1. Inti besi
2. Kumparan Transformator
3. Miyak Tasnformator

4. Bushing
5. Tagki Konservator
B. Perlatan Bantu
1. Pendingin
2. TapChanger
3. Alat Pernapasan (Dehydration Breather)
4. Indikator-indikator : Thermometer , permukaan minyak
C. Peralatan Proteksi
1. Rele Bucholz
2. Pengaman tekanan lebih (Explosive Membrane ) / Burstin Plate
3. Rele tekanan lebih (sudden Pressure Relay )
4. Rele pengaman tangki
5. Pemadam kebakaran (transformator transformator besar )
6. Rele Differensial
7. Rele arus lebih
8. Rele hubung tanah
9. Rele thermis
10. Arrester
D. Peralatan tambahan untuk Pengaman Transformator
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pemadam kebakaran (transformator transformator besar )


Rele Differensial
Rele arus lebih
Rele hubung tanah
Rele thermis
Arrester

https://electricdot.wordpress.com/2011/04/04/power-tranformator-trafo-daya/

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya


Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya
listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan). Dalam
operasi umumnya, trafo-trafo tenaga ditanahkan pada titik netralnya sesuai dengan kebutuhan untuk sistem
pengamanan/proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi netral
150 kV, dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan di sisi netral 20 kV nya. Transformator
yang telah diproduksi terlebih dahulu melalui pengujian sesuai standar yang telah ditetapkan.
Klasifikasi
Transformator tenaga dapat di klasifikasikan menurut:
Pasangan:

Pasangan dalam
Pasanga luar

Pendinginan
Menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut: (lihat Tabel 1)
Fungsi/Pemakaian

Transformator mesin
Transformator Gardu Induk
Transformato

r Distribusi Kapasitas dan Tegangan


Untuk mempermudah pengawasan dalam operasi trafo dapat dibagi menjadi: Trafo besar, Trafo sedang,
Trafo kecil.
Cara Kerja dan Fungsi Tiap-tiap Bagian
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai fungsi masing-masing:
Bagian utama
- Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui
kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai
rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.
- Kumparan trafo
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap
inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain.
Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan
tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila
pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada kumparan ini. Jadi
kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

- Kumparan tertier
Kumparan tertier diperlukan untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua
keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta. Kumparan tertier sering dipergunakan juga
untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt,
namun demikian tidak semua trafo daya mempunyai kumparan tertier.
- Minyak trafo
Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama
trafo-trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah
panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi
sebagai media pendingin dan isolasi. Untuk itu minyak trafo harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

kekuatan isolasi tinggi


penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat
mengendap dengan cepat
viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat membahayakan
tidak merusak bahan isolasi padat
sifat kimia y

ang stabil.
- Bushing
Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah busing yaitu sebuah konduktor yang
diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut denga
tangki trafo.
- Tangki dan Konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada (ditempatkan) dalam tangki.
Untuk menampung pemuaian minyak trafo, tangki dilengkapi dengan konservator.
Peralatan Bantu
- Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila
panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam trafo, maka
untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin
untuk menyalurkan panas keluar trafo.
Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, minyak dan air. Pengalirannya
(sirkulasi) dapat dengan cara :

Alamiah (natural)
Tekanan/paksaan (forced).

Macam-macam dan sistem pendingin trafo berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat diklasifikasikan
seperti pada Tabel 1.

- Tap Changer (perubah tap)


Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder
sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik
dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), tergantung jenisnya.
- Alat pernapasan
Karena pengaruh naik turunnya beban trafo maupun suhu udara luar, maka suhu minyakpun akan
berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak
udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak
menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki.
Kedua proses di atas disebut pernapasan trafo. Permukaan minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan
udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada
ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis.
- Indikator
Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indicator pada trafo sebagai berikut:

indikator suhu minyak


indikator permukaan minyak
indikator sistem pendingin
indikator kedudukan tap
dan sebagainya.

Peralatan Proteksi
- Rele Bucholz
Rele Bucholz adalah rele alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo
yang menimbulkan gas.
Gas yang timbul diakibatkan oleh:
a. Hubung singkat antar lilitan pada/dalam phasa
b. Hubung singkat antar phasa
c. Hubung singkat antar phasa ke tanah
d. Busur api listrik antar laminasi
e. Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.
- Pengaman tekanan lebih
Alat ini berupa membran yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, berfungsi sebagai
pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada
tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari kakuatan tangi trafo.
- Rele tekanan lebih
Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni mengamankan terhadap gangguan di dalam
trafo. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan
P.M.T.
- Rele Diferensial

Berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain flash over antara kumparan dengan
kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda
kumparan.
- Rele Arus lebih
Befungsi mengamankan trafo arus yang melebihi dari arus yang diperkenankan lewat dari trafo terseut dan
arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat.
- Rele Tangki tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan
bagian yang tidak bertegangan pada trafo.
- Rele Hubung tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah.
- Rele Termis
Berfungsi untuk mencegah/mengamankan trafo dari kerusakan isolasi kumparan, akibat adanya panas
lebih yang ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur.
Pengujian Transformator
Pengujian transformator dilaksanakan menurut SPLN50-1982 dengan melalui tiga macam pengujian,
sebagaimana diuraikan juga dalam IEC 76 (1976), yaitu :
- Pengujian Rutin
Pengujian rutin adalah pengujian yang dilakukan terhadap setiap transformator, meliputi:

pengujian
pengujian
pengujian
pengujian
pengujian
pengujian
pengujian

tahanan isolasi
tahanan kumparan
perbandingan belitan Pengujian vector group
rugi besi dan arus beban kosong
rugi tembaga dan impedansi
tegangan terapan (Withstand Test)
tegangan induksi (Induce Test).

- Pengujian jenis
Pengujian jenis adalah pengujian yang dilaksanakan terhadap sebuah trafo yang mewakili trafo lainnya
yang sejenis, guna menunjukkan bahwa semua trafo jenis ini memenuhi persyaratan yang belum diliput
oleh pengujian rutin. Pengujian jenis meliputi:

pengujian kenaikan suhu


pengujian impedansi

- Pengujian khusus
Pengujian khusus adalah pengujian yang lain dari uji rutin dan jenis, dilaksanakan atas persetujuan pabrik
denga pmbeli dan hanya dilaksanakan terhadap satu atau lebih trafo dari sejumlah trafo yang dipesan

dalam suatu kontrak. Pengujian khusus meliputi :

pengujian dielektrik
pengujian impedansi urutan nol pada trafo tiga phasa
pengujian hubung singkat
pengujian harmonik pada arus beban kosong
pengujian tingkat bunyi akuistik
pengukuran daya yang diambil oleh motor-motor kipas dan pompa minyak.

Pengujian Rutin
- Pengukuran tahanan isolasi
Pengukuran tahanan isolasi dilakukan pada awal pengujian dimaksudkan untuk mengetahui secara dini
kondisi isolasi trafo, untuk menghindari kegagalan yang fatal dan pengujian selanjutnya, pengukuran
dilakukan antara:

sisi HV - LV
sisi HV - Ground
sisi LV- Groud
X1/X2-X3/X4 (trafo 1 fasa)
X1-X2 dan X3-X4 )trafo 1 fasa yang dilengkapi dengan circuit breaker.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan megger, lebih baik yang menggunakan baterai karena dapat
membangkitkan tegangan tinggi yang lebih stabil. Harga tahanan isolasi ini digunakan untuk kriteria kering
tidaknya trafo, juga untuk mengetahui apakah ada bagian-bagian yang terhubung singkat.
- Pengukuran tahanan kumparan
Pengukuran tahanan kumparan adalah untuk mengetahui berapa nilai tahanan listrik pada kumparan yang
akan menimbulkan panas bila kumparan tersebut dialiri arus.
Nilai tahanan belitan dipakai untuk perhitungan rugi-rugi tembaga trafo.
Pada saat melakukan pengukuran yang perlu diperhatikan adalah suhu belitan pada saat pengukuran yang
diusahakan sama dengan suhu udara sekitar, oleh karenanya diusahakan arus pengukuran kecil.
Peralatan yang digunakan untuk pengukuran tahanan di atas 1 ohm adalah Wheatstone Bridge, sedangkan
untuk tahanan yang lebih kecil dari 1 ohm digunakan Precition Double Bridge.
Pengukuran dilakukan pada setiap fasa trafo, yaitu antara terminal:
Untuk terminal tegangan tinggi:
a. Trafo 3 fasa
- fasa A - fasa B
- fasa B - fasa C
- fasa C - fasa A
b. Trafi 1 fasa

- terminal H1-H2 untuk trafo double bushing


- terminal H1-Ground untuk trafo single bushing
Untuk sisi tegangan rendah
a. Trafo 3 fasa

- fasa a - fasa b
- fasa b - fasa c
- fasa c - fasa a
b. Trafo 1 fasa
- terminal X1-X4 dengan X2-X3 dihubung singkat.
Pengukuran dengan Wheatstone bridge digunakan untuk tahanan di atas 1 ohm. Rangkaian pengukuran
dapat dilihat pada Gambar 1. Pada keadaan seimbang berlaku rumus:
Rx adalah hagra tahanan belitan yang diukur = factor pengali. Pengukuran dengan Precition double bridge
digunakan untuk tahanan yang lebih kecil dar 1 ohm. Rangkaian pengukuran seperti Gambar 2. Tahanan
yang diukur Rx dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
- Pengukuran perbandingan belitan
Pengukuran perbandingan belitan adalah untuk mengetahui perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan
tinggi dan sisi tegangan rendah pada setiap tapping, sehingga tegangan output yang dihasilkan oleh trafo
sesuai dengan yang dikehendaki. toleransi yang diijinkan adalah:
a. 0,5 % dari rasio tegangan atau b. 1/10 dari persentase impedansi pada tapping nominal.
Pengukuran perbandingan belitan dilakukan pada saat semi assembling yaitu setelah coil trafo di
assembling dengan inti besi dan setelah tap changer terpasang, pengujian kedua ini bertujuan untuk
mengetahui apakah posisi tap trafo telah terpasang secara benar dan juga untuk pemeriksaan vector group
trafo.
Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Transformer Turn Ratio Test (TTR), misalnya merk
Jemes G. Biddle Co Cat. No.55005 atau Cat. No. 550100-47.
- Pemeriksaan Vector Group
Pemeriksaan vector group bertujuan untuk mengetahui apakah polaritas terminal-terminal trafo positif atau
negatif. Standar dari notasi yang dipakai adalah ADDITIVE dan SUBTRACTIVE.
- Pengukuran rugi dan arus beban kosong
Pengukuran ini untuk mengetahui berapa daya yang hilang yang disebabkan oleh rugi histerisis dan eddy
current dari inti besi (core) dan besarnya arus yang ditimbulkan oleh kerugian tersebut. Pengukuran
dilakukan dengan memberikan tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka.
- Pengukuran rugi tembaga dan impedansi
Pengukuran ini bertujuan untum mengetahui besarnya daya yang hilang pada saat trafo beroperasi akibat
dari tembaga (Wcu) dan strey loss (Ws) trafo yang digunakan.

Pengukuran dilakukan dengan memberi arus nominal pada salah satu sisi dan pada sisi yang lain dihubungsingkat, dengan demikian akan terbangkit juga arus nominal pada sisi tersebut, sehingga trafo seolah-olah
dibebani penuh.
Perhitungan rugi beban penuh (Wcu) dan impedansi (Iz), dimana pada waktu pengukuran tahanan belitan
(R), Wcu dan Iz dilakukan pada saat suhu rendah (udara sekitar (t)), maka Wcu dan Iz perlu dikoreksi
terhadap suhu acuan 75C, dimana factor koreksi (a) adalah :
- Pengujian tegangan terapan (Withstand Test)
Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji kekuatan isolasi antara kumparan dan body tangki.
Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan uji sesuai denga standar uji dan dilakukan pada:
- sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan body yang di ke tanahkan
- sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan body yang di ke tanahkan.
- waktu pengujian 60 detik.
- Pengujian tegangan induksi
Pengujian tegangan induksi bertujuan untuk mengetahui kekuatan isolasi antara layer dari tiap-tiap belitan
dan kekuatan isolasi antara belitan trafo. Pengujian dilakukan dengan memberi tegangan supply dua kali
tegangan nominal pada salah satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. Untuk mengatasi kejenuhan pada
inti besi (core) maka frekwensi yang digunakan harus dinaikkan sesuai denga kebutuhan. Lama pengujian
tergantung pada besarnya frekwensi pengujian berdasarkan rumus:
waktu pengujian maksimum adalah 60 detik.
- Pengujian kebocoran tangki
Pengujian kebocoran tangki dilakukan setelah semua komponen trafo terpasang. Pengujian dilakukan untuk
mengetahui kekuatan dan kondisi paking dan las trafo. Pengujian dilakukan dengan memberikan tekanan
nitrogen (N2) sebesar kurang lebih 5 psi dan dilakukan pengamatan pada bagian-bagian las dan paking
dengan memberikan cairan sabun pada bagian tersebut. Pengujian dilakukan sekitar 3 jam apakah terjadi
penurunan tekanan.
Pengujian Jenis (Type Test)
- Pengujian kenaikan suhu
Pengujian kenaikan suhu dimaksudkan untuk mengetahui berapa kenaikan suhu oli dan kumparan trafo
yang disebabkan oleh rugi-rugi trafo apabila trafo dibebani. Pengujian ini juga bertujuan untuk melihat
apakah penyebab panas trafo sudah cukup effisien atau belum.
Pada trafo dengan tapping tegangan di atas 5% pengujian kenaikan suhu dilakukan pada tappng tegangan
terendah (arus tertinggi), pada trafo dengan tapping maksimum 5% pengujian dilakukan pada tapping
nominal.
Pengujian kenaikan suhu sama dengan pengujian beban penuh, pengujian dilakukan dengan memberikan
arus trafo sedemikian hingga membangkitkan rugi-rugi trafo, yaitu rugi beban penuh dan rugi beban
kosong.
Suhu kumparan dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
t adalah suhu sekitar pada saat akhir pengujian.

- Pengujian tegangan impulse


Pengujian impulse ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik dari sistem isolasi trafo
terhadap tegangan surja petir.
Pengujian impuls adalah pengujian dengan memberi tegangan lebih sesaat dengan bentuk gelombang
tertentu. Bila trafo mengalami tegangan lebih, maka tegangan tersebut hampir didistribusikan melalui effek
kapasitansi yang terdapat pada :
- antar lilitan trafo
- antar layer trafo
- antara coil denga ground.
- Pengujian tegangan tembus oli
Pengujian tegangan tembus oli dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dielektrik oli. Hal ini dilakukan
karena selain berfungsi sebagai pendingin dari trafo, oli juga berfungsi sebagai isolasi.
Persyaratan yang ditentukan adalah sesuai denga standart SPLN 49 - 1 : 1982, IEC 158 dan IEC 296 yaitu:
- > = 30 KV/2,5 mm sebelum purifying
- > = 50 KV/2,5 mm setelah purifying
Peralatan yang dapat digunakan misalnya merk Hipotronics type EP600CD. Cara pengujian:
- bersihkan tempat sample oli dari kotoran dengan mencucinya dengan oli sampai bersih.
- ambil contoh/sample oli yang akan diuji, usahakan pada saat pengambilan sample oli tidak tersentuh
tangan atau terlalu lama terkena udara luar karena oli ini sanga sensitive.
- tempatkan sample oli padaalat tetes.
- nyalakan power alat tetes.
- tekan tombol start dan counter akan mencatat secara otomatis sejauh mana kemampuan dielektrik oli
tersebut. Setelah counter berhenti dan tombol reset menyala, tekan tombol reset untuk mengembalikan ke
posisi semula.
- hasil pengujian tegangan tembus diambil rata-ratanya setelah dilakukan 5 (lima) kali dengan selang waktu
2 menit.

Kesimpulan
1.
2.
3.

Kelayakan operasi dari suatu transformator daya dapat ditetapkan setelah melalui tahapan-tahapan
pengujian berdasarkan standar yang berlaku.
Ketelitian dari proses pengujian transformator daya sangan dipengaruhi oleh temperatur ruang serta
ketepatan waktu pelaksanaannya.
Keandalan transformator selama masa operasi, sangat ditentukan oleh cara pemeliharaannya, sehingga
jadwal waktu pemeliharaan perlu dikaji lebih lanjut. q

Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.

IEC 156/1963 Method for the determination of electric strength of insulating oils 1963
IEC 76/1976 Power Transformer 1976.
P.T. Bambang Djaya Methode Pengujian Transformator Distribusi P.T. Bambang Djaya, Surabaya 1995.
P.T. PLN Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan untuk Transformator Tenagan Perusahaan Umum Listrik
Negara, Jakarta 1981.
SPLN 17 : 1979 Pedoman Pembebanan Transformator Terendam Minyak Jakarta, 1979.
SPLN 50 - 1982 Pengujian Transformator Jakarta, 1982.

http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener36b.html

Anda mungkin juga menyukai