Kode Mortalitas
Kode Mortalitas
Underlying cause of death (sebab kematian utama) adalah penyakit atau cedera yang
serangkaian
kejadian
yang
berakhir
dengan
kematian
atau
kecelakaan
atau
menimbulkan
kekerasan
yang
Penyakit Penyebab kematian menurut ICD-10 secara nasional dan menurut kawasan.
Monitoring
Evaluasi program
Penelitian epidemiologi
KEMATIAN
Kejadian final
KESAKITAN
1.
Penyakit yang berhubungan dengan rangkaian kejadian yang langsung menyebabkan kematian.
2.
Penyakit penting lainnya yang membantu menimbulkan kematian, tetapi tidak ada hubungannya
dengan penyakit yang menimbulkan kematian.
Rangkaian kejadian 1
Contoh :
(a)
Pulmonary embolism
(b)
Pathological fracture
(c)
(d)
Carcinoma of breast
Bagian II adalah kondisi yang membantu menyebabkan fatal outcame, tetapi tidak berhubungan langsung
dengan penyakit atau kondisi yang langsung menyebabkan kematian
Mencatat perkiraan interval (menit, jam, minggu, bulan atau tahun) antara onset setiap kondisi dan
kematian akan membantu dalam menegakkan rangkaian kejadian yang menyebabkan kematian dan juga
berguna sebagai petunjuk bagi pemberi kode untuk memilih kode yang tepat.
Contoh :
(a)
Asphyxia
Minutes
(b)
Cerebellar hemorrage
Hours
(c)
Hypertension
About 3 years
(d) Heart
disease
15 years
Prinsip Umum
(a)
Cerebral Haemorrhage
(b)
Hypertension
(c)
Chronic pyelonephritis
(d)
Prostatic Adenoma
(d) menyebabkan (c), (c) menyebabkan (b) dan (b) menyebabkan (a). Yang dipilih (d)
Peraturan 1
Bila didapat rangkaian laporan pada kondisi yang pertama, pilih originating cause nya. Bila lebih dari 1
rangkaian yang berakhir pada kondisi yang disebut pertama, pilih originating cause dari kejadian yang
disebut pertama.
I (a) Bronchopneumonia
Cerearbral infarction and Hypertension heart disease dapat menyebabkan bronchopneumonia, maka yang
dipilih cerebral infarction.
Yang dipiih penyebab yang disebut pertama, disebut pertama Oesophageal varices yaitu cirrhosis of liver
Peraturan 2
Bila tidak ada laporan kejadian yang berakhir pada kondisi pertama, dipilih kondisi yang disebut pertama.
Peraturan 3
Bila kondisi yang dipilih pada prinsip umum atau peraturan 1 atau peraturan 2 adalah suatu akibat langsung
dari kondisi lain yang
Diagnosa yang diklasifikasikan di C46, atau C81-C96 dipandang sebagai akibat langsung dari HIV. Tidak ada
asumsi femikian untuk neoplasma yang lain.
II
AIDS
Maka yang dipilih adalah HIV disease resulting in Kaposis sarcoma (B21.0)
II
HIV disease
Penyakit infeksi yang diklasifikasi A00-B19, B25-B64,B99 atau J12-J18, dianggap sebagai akibat langsung
dari penyakit HIV yang dilaporkan.
I (a) Tuberculosis
II
HIV disease
Maka yang dipilih adalah HIV disease resulting in mycobacterial infection (B20.0).
Komplikasi post operasi tertentu (semua macam pneumonia, hemorrhage, thrombophlebitis, embolism,
thrombosis, septicemia, cardiac arrest, renal failure (akut), aspirasi, atelectasis dan infarct) dianggap
sebagai akibat langsung dari operasi, kecuali jika operasi dilakukan dalam 4 minggu atau lebih sebelum
kematian.
Pneumonia dan bronchopneumonia dapat diterima sebagai akibat langsung dari wasting disease (neoplasma
ganas,malnutrisi) dan penyakit yang menyebabkan paralysis (brain atau spinal cord injury, cerebral
hemorrhage/thrombosis dan poliomyelitis).
I (a) Bronchopneumonia
II
Maka yang dipilih chronic lymphatic leukemia bukan secondary anemia, karena secondary anemia dan
bronchopneumonia dianggap sebagai alibat langsung dari chronic lymphatic leukemia.
Emboli dapat diduga sebagai akibat langsun dari venous thrombosis, phlebitis, valvular heart disease, atrial
fibrilasi, persalinan atau setiap operasi.
Penyakit yang dinyatakan sekunder diasumsikan sebagai akibat langsung dari penyebab primer yang paling
mungkin yang dicatat.
Anemia, malnutrisi, marasmus atau cachexia dapat diduga sebagai akibat langsung dari setiap keganasan.
Nephritic syndrome dapat dianggap sebagai akibat dari setiap infeksi streptococcus (scarlet fever).
Setiap operasi pada suatu organ harus dipandang sebagai akibat dari suatu kondisi pembedahan (tumor
atau cedera) dari anggota yang sama yang dilaporkan.
Ringkasan kode yang tidak digunakan pada pemberian kode penyebab kematian
F01-F09, F70-F79, G81-G83, H54, H90-H91, N46, N47, O30, P07, P08, T79
Tidak digunakan, yang digunakan dalam tanda kurung (jika tidak ada gunakan kode R99)
I23
I24.0
I65
I66
O80-O84
R69
S00-T98
Sertifikat penyebab kematian perinatal yang terpisah harus dilengkapi dengan urutan sbb:
(a)
(b)
(c)
Penyakit maternal utama atau kondisi ibu yang mempengaruhi janin atau bayi
(d)
Penyakit maternal lain atau kondisi ibu yang mempengaruhi janin atau bayi
(e)
Untuk analisa yang menyeluruh diperlukan data dari ibu dan bayi.
Data Ibu :
Tanggal lahir
Tanggal dan hasil dari kehamilan sebelumnya : lahir hidup, lahir mati, abortus
Hari pertama dari saat menstruasi terakhir (perkiraan hamil dalam minggu)
Data Anak :
Jenis kelamin
Variabel lain :
(sebutkan).
bagian (a) dan (b) diisi penyakit atau kondisi janin atau bayi, yang penting pada (a) dan yang lain pada (b)
bila ada. Bagian (a) adalah yang mempunyai kontribusi terbesar terhadap kematian janin atau bayi.
Cara kematian seperti heart failure, asphyxia atau anoxia tidak dimasukkan pada bagian (a) kecuali hanya
pada janin atau bayi yang tidak diketahui kondisinya, begitu juga halnya untuk prematuritas.
Pada bagian (c) dan (d) diisi semua penyakit atau kondisi ibu yang mempunyai pengaruh terburuk pada
janin atau bayi. Sementara bagian (e) adalah kejadian lain yang berhubungan dengan kematian tetapi tidak
dapat menggambarkan suatu penyakit atau kondisi bayi atau ibu, misalnya persalinan tanpa kehadiran
penolong.
Contoh 1 :
Riwayat seorang wanita mengalami abortus spontan pada minggu 12 dan 18, masuk rumah sakit pada
kehamilan 24 minggu dengan diagnosa persalinan premature. Dilakukan persalinan spontan dengan Berat
Bayi 700 gram, bayi meninggal pada hari pertama. Diagnosa Bayi disebutkan pulmonary immaturity.
(a)
Pulmonary immaturity
(b)
(c)
Persalinan premature
(d)
Abortus berulang
(e)
Contoh 2 :
Seorang ibu hamil umur 30 tahun mempunyai anak umur 4 tahun yang lahir dengan kehamilan normal
dengan hidramnions. Pada kehamilan saat ini, usia kehamilan 36 minggu dilakukan pemeriksaan X-ray
didapat anencephali. Persalinan dilakukan dengan induksi dan bayi lahir mati dengan anencephalic berat
badan 1500 gram.
(a)
Anencephaly
(b)
(c)
Hydramnios
(d)
(e)
Peraturan yang terpilih untuk mortalitas umum tidak dapat diterapkan pada sertifikat kematian perinatal.
(a)
Prematurity (P07.3)
(b)
(c)
Placental insuffisiensi
(d)
Prematurity di beri kode pada (b) dan spina bifida pada (a).
Yang perlu dicatat kode ICD Q pada (a) dan kode P pada (b).
Peraturan 2. Dua atau lebih kondisi dimasukkan pada bagian (a) atau (c).
(a)
Antepartum anoxia
(b)
(c)
Placenta praevia
(d)
(e)
Light for dates dengan severe fetal malnutrition pada (a) dan antepartum anoxia pada (b), severe pre
eclampsia pada (c) dan placenta praevia pada (d).
(a)
(b)
Tentorial tear
(c)
(d)
Tentorial tear pada (a) dan pada (c) diisi xxx.x (artinya kondisi ibu tidak dilaporkan).
(a)
(b)
(c)
(d)
Eclampsia
Pada (a) disi Unspecified perinatal cause dan eclampsia pada (c).
(a)
(b)
Persistent occipitoposterior
(c)
(d)
(e)