Disusun oleh:
SevinaYanti
201110170311300
Tri Kusmiati
201310170311293
Ririn Okatia
201310170311299
GaidaAfra
201310170311306
Karina Ismurossa
201310170311312
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan karunia
akal budi serta hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudulManajemen Persediaan MRP (Material Requirement Planning)dengan
baik dan terselesaikan tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
pengajuan tugas mata kuliah Manajemen Operasi di jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
banyak sekali bantuan yang di terima baik berupa bimbingan, maupun dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar- besarnya kepada :
1. Allah SWT.
2. IbuDraTriningsih Sri Supriati MP.
3. Orang tua kami selakupemberimotivasi.
4. Teman-temanAkuntansi III-F selakupemberisemangat.
Dalam pembuatan makalahini kami banyak menemukan kendala. Salah satunya saat
mencari literature yang sesuai. Selain itu, mengatur waktu saat mengerjakan makalah
bersama. Kami menyadari bahwa makalah ini belum pada tingkat kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan yang perlu di benahi. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Kami juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wacana baru bagi pembaca dan bermanfaat bagi
tugas kami selanjutnya.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan arahan dari semua
pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian MRP
2.2.
2.3.
Proses MRP
2.4.
2.5.
Kegunaan MRP
2.6.
2.7.
2.8.
Implementasi MRP
2.9.
2.10.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
9
10
BAB I
PEMBUKAAN
1.1.PENDAHULUAN
Permintaan dependen diartikan sebagai permintaan terhadap satu jenis item
berhubungan dengan permintaan untuk item lain, permintaan satu item bersifat dependen
ketika hubungan dengan item yang lain dapat ditentukan. Oleh karena itu perusahaan
dapat menentukan jumlah kebutuhan setiap item berdasarkan produk akhir yang akan
dibuat. Untuk merencanakan dan mengendalian permintaan yang bersifat dependen ini,
maka digunakan alat analisis yang disebut Material Requirement Planning (MRP).
MRP merupakan sistem informasi dengan menggunakan computer yang didesain
untuk melakukan pemesanan dan penjadwalan persediaan dependen. Rencana produk
akhir dihubungkan dengan kebutuhan komponen dan persediaan untuk menentukan kapan
dan berapa yang akan dipesan. Dalam perhitungannya MRP membutuhkan komponen
dalam level yang lebih rendah yang dirancang dalam periode tertentu (biasanya
mingguan), sehingga pemasaran, pabrikasi dan perakitan dapat dijadwalkan pada setiap
level persediaan.
1.2.RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari MRP?
b. Apa saja macam-macam sistem MRP?
c. Apa yang dimaksud implementasi MRP?
d. Apa tujuan dari MRP?
1.3.TUJUAN PEMBAHASAN
a. Menjelaskan penegrtian dari MRP
b. Mengetahui macam-macam sistem MRP
c. Mengetahui maksud implementasi MRP
d. Mengetahui tujuan dari MRP
BAB II
PEMBAHASAN
Tipe II : Sistem Pengendalian Inventori dan Produksi Sistem MRP tipe II adalah
sistem informasi yang digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan kapasitas
inventori dalam perusahaan manufaktur. Dalam sistem tipe II, pesanan yang dihasilkan
dari pemisahan suku cadang diperiksa untuk mengetahui apakah kapasitas yang memadai
tersedia. Jika tidak ada cukup kapasitas, maka kapasitas atau jadwal induk harus diubah.
Sistem tipe II memiliki putaran umpan balik antar pesanan yang dilepaskan dan jadwal
induk untuk menyesuaikan diri dengan ketersediaan kapasitas. Akibatnya, sistem MRP
tipe II disebut putaran tertutup. Sistem ini mengendalikan inventori sekaligus kapasitas.
Tipe III : Sistem Perencanaan Sumber Daya Manufaktur sistem MRP tipe III
digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan semua sumber daya manufaktur;
inventori, kapasitas, kas, personel, fasilitas, dan peralatan modal. Dalam kasus ini, sistem
pemisahan suku cadang MRP juga menggerakan semua subsistem perencanaan sumber
daya lain dalam perusahaan.
Kebutuhan kotor merupakan jumlah total setiap item yang dibutuhkan untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu.
Lead time yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mengasilkan peroduknya
merencanakan waktu mulai dari persiapan sampai penyelesaian dimana dalam
penyelesaian ini akan berhadapan dengan waktu menunggu, pemidahan, pembelian,
dan persiapan komponen yang akan dibeli dan waktu untuk kegiatan-kegiatan.
ketenagakerjaan dengan baik. Sistem ini dapat mengendalikan item yang tidak dapat
diperbarui seperti tenaga kerja. Dengan demikian MRP merupakan asset yang penting dalam
produksi jasa, apabila persediaan dalam industry jasa berupa peralatan, ruangan dan
personalia, maka metode ini sangat tepat digunakan.
2.6. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN SISTEM MRP
Berikut ini terdapat tujuh keuntungan menggunakan sistem MRP
a. Persediaan, MRP memberikan informasi koordinasi pesanan yang lebih baik untuk
komponen-komponen dengan rencana item sehingga jumlah rata-rata persediaan item
permintaan independen dapat dikurangi.
b. Produksi, sumberdaya manusia dan modal digunakan lebih baik karena informasi
MRP menunjukan adanya penundaan komponen yang disebabkan oleh penting
lainnya tidak tersedia. MRP juga digunakan untuk memperbaiki arus kerja dan
hasilnya dapat mengurangi waktu proses produksi.
c. Penjualan, karena pengiriman dilakukan tepat seperti yang diinginkan oleh konsumen,
maka akan terjadi perbaikan kemampuan perusahaan dalam melayani pelanggan
dengan melakukan perakitan tepat waktu dan menghilangkan leadtime.
d. Perencanaa, MRP dapat merupakan jadwal induk berdasarkan evaluasi yang
dilakukan dan memberikan fasilitas sistem yang berupa gambar perlengkapan dan
kebutuhan fasilitas, rencana tenaga kerja, dan pengeluaran pemebeli persediaan yang
berdasarkan MPS.
e. Pemebeliaan, MRP memberikan saran perubahan jatuh tempo pesanan, sehingga
dapat memperbaiki hubungan dengan penjual karena terdapat prioritas reall.
f. Penjadwalan, MRP menyebabkan penjadwalan yang lebih baik karena prioritas
pengetahuan.
g. Keuangan, MRP memfasilitasi rencana kebutuhan arus kas yang lebih baik karena
identifikasi karena adanya batasan kapasitas dan menghasilkan keputusan modal yang
lebih baik.
Dalam perkembangannya MRP memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan yang
menerapkannya.
DIMENSI
MRP
ORDER POINT
Permintaan
Dependent
Independent
Filosofi Permintaan
Kebutuhan
Penggantian
Peramalan
Berdasarkan MPS
Pengendalian
Semua Item
ABC
Tujuan
Pemenuhan Kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan
Pelanggan
perusahaan
Ukuran Lot
Pasti
EOQ
Model Permintaan
Acak
Jenis Persediaan
untuk membuat program dibutuhkan tenaga ahli, dan waktu, perusahaan harus
mempertimbangkan paket yng menyertainya.
e. Akurasi data, tersedianya data yang akurat dalam file catatan data akan menyebabkan
operasional < RP berjalan lebih efketif artinya BOM harus diperiksa, update dan
dibuat struktur sehingga memberikan data yang dibutuhkan oleh MRP.
f. Jadwal induk yang rill, semua kegiatan yang dilakukan harus benar-benar rill agar
tercapai tujuan perusahaan termasuk juga jadwal induk produksi. Perusahaan dapat
mengembangkan jadwal induk tanpa harus kekurangan atau kelebihan persediaan.
2.9. MRP DALAM SEKTOR JASA
Industri jasa biasanya membutuhkan pohon struktur produk, daftar bahan, dan tenaga
kerja, serta penjadwalan. MRP sangat membantu kinerja operasional dalam industry jasa
semacam itu. Berikut beberapa contoh (1) Restoran, Penentuan komponen-komponen
makanan itu bergantung pada permintaan makanan, (2) Rumah Sakit, penerapannya ketika
RS sedang melakukan kegiatan operasi yang memerlukan perlatan, bahan, dan pasokan, (3)
Hotel, MRP menyediakan kebutuhan netonya dan sebuah jadwal untuk digunakan dengan
pembelian dan kontraktor.
2.10. PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN
Peranti lunak yang memungkinkan perusahaan untuk: (1) mengotomatisasi dan
mengintregasikan banyak proses bisnis mereka, (2) berbagai basis data dan pratik bisnis yang
umum diseluruh perusahaan, (3) mengahsilkan informasi dalam waktu terkini. Tujuan suatu
sistem ERP adalah mengkoordinasikan bisnis perusahaan secara menyeluruh, mulai dari
mengevaluasi pemsok hingga menagih ke pelanggan. Sistem ERP juga mencakup hal-hal
berikut:
Peranti lunak manajemen hubungan pelanggan. CRM ini dirancang untuk membantu
analisis penjualan, membidik kelompok pelanggan yang paling menguntungkan, dan
mengelola petugas penjualan.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
MRP merupakan salah satu alat perhitungan persediaan yang telah mengalami
perkembangan, analisis MRP lebih rinci dan efektif karena menghitung keseluruhan bahan
yang bersifat dependent yang digunakan dalam proses produksi. Dalam perkembangannya
metode ini lebih banyak menggunakan software, sehingga mempermudah operasionalnya.
Perusahaan harus mengetahui jadwal induk produksi, lead time, on-hand, dan struktur
produk secar rinci untuk memperoleh hasil yang maksimal. Penyelesaiaan metode ini dengan
menggunakan table-tabel, sehingga mempermudah melakukan pengendalian dan mengurangi
kesalahan perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
10