Anda di halaman 1dari 129

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DISKUSI DENGAN

MEDIA AJAR JENIS LEAFLET DALAM MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK SISTEM
PENCERNAN PADA MANUSIA PADA SISWA KELAS XI
SMA SULTAN FATAH WEDUNG DEMAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Disusun oleh:
KHUMAIDAH
073811032

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG TAHUN 2010/2011

NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011

NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang

Assalamu`alaikum wr. wb.


Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul

: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan


Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Materi

Pokok Sistem

Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI


SMA Sultan Fatah Wedung Demak
Nama

: Khumaidah

NIM

: 073811032

Jurusan

: Tadris

Program Studi

: Tadris Biologi

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah

Wassalamu`laikum wr. wb.

Pembimbing I,

Lianah,M.Pd

NOTA PEMBIMBING
Semarang, 30 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang

Assalamu`alaikum wr. wb.


Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul

: Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi dengan


Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Materi

Pokok Sistem

Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI


SMA Sultan Fatah Wedung Demak
Nama

: Khumaidah

NIM

: 073811032

Jurusan

: Tadris

Program Studi

: Tadris Biologi

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah

Wassalamu`laikum wr. wb.

Pembimbing II,

Nasirudin, M.Ag

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa


sekripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga sekripsi ini tidak berisi satu pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang,17 Mei 2011


Deklarator

Khumaidah
NIM. 073811032

ABSTRAK
Khumaidah (NIM: 073811032). Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi
Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Materi Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA
Sultan Fatah Wedung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi Tadris
Biologi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah menggunakan
metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet itu efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak pada materi
pokok sistem pencernaan pada manusia. Penilitian ini menggunakan metode
eksperimen yang didesain dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Populasi dari penelitian ini adalah semua kelas XI
SMA Sultan Fatah.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk
memperoleh data nama peserta didik dan nilai ulangan untuk mengetahui
normalitas dan homogenitas sampel, metode tes untuk memperoleh data nilai
hasil belajar biologi dengan jumlah 20 butir. Sedangkan teknik analisis data
yang digunakan adalah uji-t.
Data awal dalam penelitian ini adalah nilai ulangan peserta didik kelas
XI semester 1 pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia dari
data tersebut diperoleh kedua kelompok baik kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol mempunyai varians dan rata-rata yang sama secara statistik
. setelah kelompok eksperimen diberi perlekuan dan kelompok kontrol dengan
tetap menggunakan pembelajaran konvensional, kemudian kedua kelompok
diberi tes.
Berdasarkan hasil tes pada kedua kelompok, diperoleh rata-rata nilai
kelompok kontrol 61,2500 dan rata-rata kelompok eksperimen 70,7813.
Berdasatkan uji perbedaan rata-rata dengan uji fihak kiri diperoleh thit=3.9693
sedangkan ttab=1.697, jadi nilai thitung>ttabel sehingga nilai Ho diterima. Dengan
kata lain rata-rata hasil ulangan dari kelompok eksperimen lebih baik dari nilai
sebelumnya yaitu materi dan nilai hasil ulangan pada kelompok kontrol pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa . Utuk itu peneliti menyarankan agar
pembelajaran dengan metode diskusi dapat diterapkan serta dikembangkan
dan digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran biologi khususnya dan
pembelajaran lain pada umumnya.

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberikan
rahmat, taufiq, hidayat serta inayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyusun skripsi dengan judul Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan
Media Ajar Jenis Leaflet dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Biologi Materi

Pokok Sistem Pancernaan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak' dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan
kepada baginda Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman islamiyah.
Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung
jawab, Allah SWT telah meridloi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan
dan bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak DR. Sujai, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Ibu Lianah, M.Pd, selaku pembimbing I dan Bapak Nasirrudin, M. pd,
selaku pembimbing II, yang berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan
pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyususnan
skripsi ini hingga selesai.
3. Dosen Tadris Biologi, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo
Semarang yang membekali berbagai pengetahuan.
4. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang serta seluruh staf dan
karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.
5. Amar Luqman Hakim, S.Hi, selaku kepala sekolah SMA Sultan Fatah Wedung
Demak yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di
SMA Sultan Fatah.
6. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik kelas XI SMA
Sultan Fatah yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak ibu tercinta, terima kasih atas doa, nasihat, dukungan dan segala
pengorbanan serta kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan
penuh kesabaran.
8. Suamiku tercinta yang senantiasi memberikan motivasi dan dukungan baik
moral maupun material.
9. Kakak-kakakku tersayang(Mb Khusnah, Mas Rozi, Mb Qomariyah, Mb
dhiroh) dan keponakan ku (Ayu, Bagus, Rotul) terimakasih atas
motivasinya
10. Teman perjuangan Tadris Biologi 2007 yang senantiasa menjadi penyemangat
penulis.
11. Ikhwah Darul Mukharibin angkatan 2007 (Damay, Romi, Mur, Sair, Ari, Novi,
Nafi, Dewi, Ais, Kandu, Multazam, Pamuji, Ella,Mut) yang selalu menjadi
inspiring in my life

12. Ikhwah Al-kautsar (Faiz, Imas, Mur, Ferri, Tuti, Aris, Sair, Ziaul, Ilmi,
Isni, Imah, Faid, Kholid, Re) yang selalu memberikan motivasi dan
menjadi inspirasi
13. Ikhwah perjuangan KAMMI Komosariat IAIN Walisongo Semarang,
Pesantren Mahasiswa Qolbun Salim, Tim PPL dan keluarga SMAN 5
semarang, Tim KKN posko 55 Cacaban, terimakasih telah memberikan
banyak pengalaman.
Kepada mereka semua, penulis ucapkan Jazakullah Khoiroti wa
Saatiddunya wal Akhiroh semoga amal baik dan jasa-jasanya di berikan oleh
Allah balasan yang sebaik-baiknya.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 17 Mei 2011
Penulis

Khumaidah
NIM. 073811032

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ iii
DEKLARASI ....................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 3
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 4
E. Penegasan Istilah ...................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HEPOTISIS
A. Diskripsi Teori .......................................................................................... 6
1. Metode Diskusi .................................................................................. 6
a. Pengertian Metode Diskusi ........................................................... 6
b. Tujuan Metode Diskusi ................................................................ 6
c. Faktor yang Berkaitan dengan Metode Diskusi ........................... 7
d. Jenis-jenis Diskusi ........................................................................ 9
e. Kelebihan Metode Diskusi ........................................................... 11
f. Kelemahan dan Hambatan dalam Diskusi .................................... 12
2. Media Pembelajaran ........................................................................... 13
a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................... 13
b. Ciri-ciri Media Pembelajaran ....................................................... 15
c. Klasifikasi Media Pembelajaran ................................................... 17

d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media


Pembelajaran ................................................................................ 19
e. Media Leaflet ................................................................................ 20
3. Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet ............................. 20
4. Pembelajaran Biologi ......................................................................... 21
5. Hasil Belajar ....................................................................................... 22
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 22
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................... 23
6. Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia ............................... 24
a. Saluran Pencernaan ...................................................................... 24
b. Kelenjar Pencernaan ..................................................................... 29
c. Kelainan pada Sistem Pencernaan ................................................ 32
7. Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet
terhadap Hasil Belajar Biologi ........................................................... 33
B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................... 34
C. Hipotisis Penelitian .................................................................................. 35
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Tujuan penelitian ...................................................................................... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 36
C. Variabel Penelitian .................................................................................... 36
D. Metodologi Penelitian .............................................................................. 37
E. Populasi .................................................................................................... 38
F. Analisis Uji Coba Instrumen ..................................................................... 38
G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 48
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 54
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 55
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 56
B. Saran ......................................................................................................... 56

C. Penutup ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Daftar Peserta Didik Kelompok Eksperimen

Lampiran 2

: Daftar Peserta Didik Kelompok

Lampiran 3

: Instrumen Soal Uji Coba Hasil Belajar

Lampiran 4

: Kunci Jawaban Soal Uji Coba Hasil Belajar

Lampiran 5

: Analisis Validitas Soal

Lampiran 6

: Contoh Perhitungan Validitas Soal

Lampiran 7

: Analisis Reliabelitas Butir Soal

Lampiran 8

: Contoh Perhitungan Reliabelitas Butir Soal

Lampiran 9

: Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

Lampiran 10

: Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Lampiran 11

: Analisis Daya Pembeda Soal Instrumen

Lampiran 12

: Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal Instrumen

Lampiran 13

: Instrumen Tes Hasil Belajar Biologi

Lampiran 14

: Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Biologi

Lampiran 15

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 16

:Silabus

Lampiran 17

: Lembar Soal Diskusi

Lampiran 18

: Data Awal Nilai Ulangan Kelas Eksperimen

Lampiran 19

: Data Awal Ulangan Kelas Kontrol

Lampiran 20

: Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen

Lampiran 21

: Uji Normalitas Data Awal Kelas Kontrol

Lampiran 22

: Uji Homogenitas Data Awal

Lampiran 23

: Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Eksperimen

Lampiran 24

: Data Nilai Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol

Lampiran 25

: Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Lampiran 26

: Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Lampiran 27

: Uji Homogenites Hasil Belajar

Lampiran 28

: Pengujian Hipotesis

Lampiran 29

: Kisi-kisi Soal

Lampiran 30

: Media Leaflet

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Organ Pencernaan ....................................................................... 25

Gambar 2.2

Mulut ........................................................................................... 26

Gambar 2.3

Lidah ........................................................................................... 26

Gambar 2.4

Esophagus ................................................................................... 27

Gambar 2.5

Lambung ..................................................................................... 27

Gambar 2.6

Usus Halus .................................................................................. 29

Gambar 2.7

Colon ........................................................................................... 30

Gambar 2.8

Rektum dan Anus ........................................................................ 31

Gambar 2.9

Kelenjar Saliva ............................................................................ 31

Gambar 2.10

Pankreas ...................................................................................... 32

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan bukan hanya proses transfer of knowledge (menambah
pengetahuan pada siswa) tapi juga transfer of value, yaitu nilai-nilai moral
Islam. Sebagi firman Allah surat Al-Imran ayat 110

x69$# t ys?u y9$$/ t's? $=9 My_z& >& uyz G.


i 4 9 #Zyz t%s3s9 =tG69$# r& t#u s9u 3 !$$/ t?u
t)x9$# sY2r&u 9$#
Artinya Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik. (QS. Alimran:110)1
Hasil yang diharapkan dari sebuah pembelajaran tidak hanya satu
aspek yaitu siswa menjadi tahu, namun meliputi tiga aspek yaitu aspek
kognitif meliputi perubahan dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan , aspek
afektif meliputi perubahan segi mental, perasaan dan kesadaran, aspek
psikomotor meliputi perubahan dalam segi tindakan berbentuk psikimotorik.
Pemerintah

sebenarnya

telah

merencanakan

bahwa

fokus

pembangunan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan


pendidikan sebagai kunci utamanya. Meski terbilang sulit untuk menentukan
ukuran mutu pendidikan , tetapi ada beberpa indikator yang dapat digunakan
yaitu kualitas guru dan alat Bantu proses pendidikan2. Untuk meningkatkan
mutu

pendidikan

maka

seorang

pendidik

harus

dapat

mengelolah

pembelajaran dengan baik dalam beberapa aspek, antara lain segi pemilihan
metode, media, pendekatan dan tehnik mengajar.
1

Depertemen Agama RI, Mushaf Al-Qurn Alhuda, (Jakarta: Alhuda, 2002) hlm.65
. Munawar Shaleh, Politik Pendidikan, (Jakarta : IPE Grafindo Khasanah Ilmu,
2005)cet1, hlm 91-92
2

Pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu proses komunikasi. Dalam


proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar pesan yang
disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara efektif
dan efesien, maka diperluka media pembelajaran yang memudahkan peserta
didik belajar. Apalagi pembelajaran biologi yang cenderung bersifat abstrak.
Sejalan dengan hal tersebut, di dalam bukunya Azhar Arsyad
menyatakan bahwa dalam suatu proses pembelajran, ada dua unsur yang
sangat penting, yaitu metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
metode mengajar yang akan digunakan. Media pembelajaran merupakan alat
bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan guru.3
Pemilihan dan penggunaan metode dalam pembelajaran bertujuan
untuk mecapai tujuan dalm sebuah pembelajaran, jadi sagatlah penting bagi
seorang guru untuk memiliki multi metode agar dalam proses pembelajaran
tidak membosankan, dan belajar terasa bermakna dan menyenangkan bagi
mereka.
Namun kenyataannya, dalam proses pembelajaran biologi di SMA
Sultan Fatah para guru masih cenderung menggunakan metode konvensional,
sehingga hal ini menyebabkan kurangnya motivasi peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran biologi. Permasalan lain yang sering terjadi adalah
kurangnya perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh
guru, hal ini karena siswa susah untuk membayangkan materi-materi biologi
yang bersifat abstrak dan peserta didik juga sering lupa terhadap materi yang
telah disampaikan oleh guru, sehingga hal ini menjadi masalah yang serius
bagi sekolah khususnya para guru yang mengajar disana.
Melihat permasalah tersebut, maka perlu adanya solusi yang tepat
untnk mengatasi hal tersebut. Berdasarkan diskusi yang dilakukan muncullah
suatu hasil diskusi yaitu perlu adanya media pembelajaran yang tepat dalam
proses pembelajaran. Dengan demikian peneliti menawarkan solusi untung
3

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakasrta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm 15

menerapkan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dalam materi
pokok sistem pencernaan pada manusia.
Demikian sedikit gambaran latar belakang ini, bahwa pemilihan
metode yang sesuai dengan kebutuhan dan media ajar yang efektif, efesian
dan menarik mampu meningkatkan motivasi membaca siswa sehingga tujuan
dari proses pembelajaran yaitu meningkatnya hasil pembelajaran bisa tercapai.
Maka atas dasar itulah saya berusaha untuk membahas bagaimana efektivitas
metode diskusi dengan bahan jenis leaflet dalam meningkatkan hasil belajar
siswa dengan melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Penggunaan
Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan pada Manusia pada Siswa
Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat masalah yang
dapat diidentifikasikan sebagai berikut
1. Metode pembelajaran memiliki peranan penting dalam menentukan hasil
belajar siswa, sehingga, perlu ada metode pembelajaran yang tepat
2. Materi pembelajaran yang bersifat abstrak menyebabkan munculnya suatu
permasalahan. Peserta didik merasa kesulitan dalam memahami konsep
tersebut sehingga diperlukan metode dan media pembelajaran yang lebih
efektif agar materi lebih mudah di pahami oleh siswa
C. PEMBATASAN MASALAH
Dari latar belakan masalah yang telah dipaparkan di muka, maka
masalah dalam sekripsi ini akan peneliti batasi pada pembelajaran biologi
yang menggunakan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet. Sedangkan
hasil belajar peserta didik, peneliti batasi pada aspek kognitif atau penguasaan
peserta didik, dan peserta didik yang menjadi obyek penelitian adalah kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak.
D. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah


Seberapa besar efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar
jenis leaflet dalam meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem
pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung
Demak?
E. PENEGASAN ISTILAH
1. Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet
Dengan menggunakan metode diskusi dimana siswa belajar
menemukan

masalah

dan

memecahkan

masalah

tersebut

secara

berkeloimpok serta diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya di


depan kelas, sehingga siswa merasa senang karena dapat bertukar pikiran
dan akhirnya siswa akan mendapatkan wawasan pengetahuan yang lebih
luas dan pembelajaranpun lebih bermakna dengan bantuan media
pembelajaran yang relevan misalnya media pembelajaran jenis leaflet,
dengan media jenis tersebut, siswa mendapatkan suplemen materi yang
akan dibahas dalam forum diskusi, sehingga siswa tidak merasa bosan saat
proses pembelajaran karena sebelumnya siswa sudah mendapatkan bekal
pengetahuan, dengan demikian akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajar4.
3. Sistem Pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia adalah salah satu materi pokok dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan SMA atau sederajat kalas XI semester
genap. Materi pokok sistem pencrnaan manusia mempelajari zat makan,
pencernaan mekanis dan kimiawi, dan kelainan serta penyakit pada sistem
pencernaan manusia

St, Vembrianto,dkk, Kamus Pendidikan, (Jakarta:Grasindo, 1994) hlm 22

F. MANFAAT PENELITIAN
Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat
bagi seluruh komponen akademik, sebagai berikut
1. Membantu siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran biologi khususnya materi pokok sistem pencernaan pada
mausia.
2. Menambah inovasi dan mempermudah guru dalam menerapkan strategi
pengajaran agar siswa tidak merasa bosan, sehingga pelajaran dapat
diterima dengan mudah oleh siswa khususnya pembelajaran biologi materi
pokok sistem pencrnaan padamanusia.
3. Membantu sekolah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode diskusi dengan media ajar leaflet

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTISIS

A. Diskripsi teori
1. Metode Diskusi
a. Pengertian metode diskusi
Kata diskusi berasal dari bahasa latin discusses, yang terdiri
dari 2 kata yaitu dis yang artinya terpisah dan curture yaitu
menggunjang atau memikul. Secara etimologi discuture berarti suatu
pukulan yang menjadikan sesuatu berpisah dengan kata lain membuat
sesuatu menjadi lebih jelas dengan cara memecah atau menguraikan.
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang
bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat
tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk
mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah.5
Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok
siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna menyampaikan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas sesuatu masalah6
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode diskusi
adalah suatu cara penyampaian pelajaran melalui cara pertukaran
pikiran untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
b. Tujuan Metode Miskusi
Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih cocok
dan diperlukan apabila guru hendak melibatkan siswa dalam proses
belajar secara aktif, dimana guru dapat memanfaatkan kemampuan
yang dimliki oleh setiap peserta didik dengan memberi kesempatan
kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.
5
6

Surya Subroto, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipto, 2002), hlm. 129
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Isalam I, (Jakarta : Logis, 1997), hlm.104

Selain itu juga metode diskusi sangat bagus ketika seorang guru ingin
membantu para siswa agar dapat menghadapi dan merumuskan
berbagai masalah yang dilihat baik dari pengalaman diri sendiri
maupun pelajaran sekolah dengan berfikir secara teoristis dan praktis
lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
Tujuan metode diskusi
1) Dengan metode diskusi mendorong siswa untuk menyalurkan
kemampuannya

untuk

memecahkan

masalah

tanpa

selalu

bergantung pada pendapat orang lain7


2) Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan karena hal itu
perlu untuk melatih kehidupan yang demokratis.
3) Diskusi memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar
berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu
masalah bersama.8
c. Faktor yang berkaitan dengan metode diskusi
Salah satu faktor yang berkaiatan dengan metode diskusi
adalah peran guru. Guru mempunyai peranan yang berbeda-beda
dalam diskusi, diantaranya guru sebagai ahli, guru sebagai pengawas,
guru sebagai penghubung kemasyarakatan, guru sebagai pendorong9
Dalam diskusi guru berperan sebagai seorang ahli yang
mengetahui lebih banyak mengenai berbagai hal dari pada siswanya,
dan guru juga berperan sebagai pengawas agar diskusi dalam masingmasing kelompok kecil berjalan lancar dan benar serta mencapai
tujuanya, guru bertindak sebagai pengawas untuk menentukan
tujuannaya dan prosedur untuk mencapainya.
Tujuan yang telah ditetapkan oleh guru untuk didiskusikan
para siswa, meski bagaimanapun dicoba dikhususkan, masih juga
mempunyai sangkut paut yang luas dengan hal-hal lain dalam
kehidupan masyarakat. Dalam hal ini guru dapat memperjelasnya dan
7

Suryo Subroto, op. cit, hlm. 181


NK. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008) hlm. 5
9
Surya Subroto, op.cit, hlm 182
8

menunjukan jalan-jalan pemecahannya sesuai dengan kreteria yang


ada dan hidup dalam masyarajkat. Perana guru disini adalah sebagai
Guru sebagai penghubung kemasyarakatan (sosializing agen),
sehingga dengan berdiskusi siswa dapat berfikir secara rasional dan
obyektif10
Tugas seorang guru dalam forum diskusi selain di atas adalah
sebagai pemdorong11 dimana seorang guru memotivasi siswa
Terutama bagi siswa yang belum cukup mampu untuk mencerna
pengetahuan dan pendapat orang lain maupun merumuskan serta
mengeluarkan pendapatnya sendiri maka agar formasi diskusi dapat
diselenggarakan dengan baik, guru masih perlu membantu dan
mendorong setiap (anggota) kelompok untuk menciptakan dan
mengembangkan kreatifitas seipa siswa seoptimal mungkin
Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi adalah :
1) Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan
memberikan

pengarahan

seperlunya

mengenai

cara-cara

pemecahannya.
2) Dengan pimpinan guru para siswa membentuk kelompok diskusi.
Memilih pemimpin diskusi (ketua dan sekretaris), mengatur tempat
duduk, ruangan, sasaran dan sebagainya. Pemimpin diskusi
sebaiknya dipilih dari siswa
3) Para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya masing-masing,
sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang
lain (jika dalam di dalam diskusi terdiri lebih dari satu kelompok),
dan memberikan arahan bagi siswa yang belum paham agar diskusi
berjalan dengan lancar , agar hal tersebut terlaksana maka setiap
anggota diskusi harus paham betul tentang apa yang didiskusikan.
Selain itu diskusi harus berjalan dalam suasana bebas dimana
setiap anggota diskusi memeliki hak bicara yanag sama.
10

M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta ; Ciputat


Pres, 2002), hlm 36
11
Surya Subroto, op.cit, hlm 183

4) Kemudian setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya , hasil


yang dilaporkan tesebut ditanggapi oleh semua peserta diskusi,
guna memberi alasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
5) Para siswa mencatat hasil diskusi dan guru melaporkan atau
menyampaikan hasil diskusi dari tiap kelompok sesudah para
anggota diskusi mencatatnya untuk file.12Serta guru memberikan
penilaian terhadap hasil diskusi.
d. Jenis-Jenis Diskusi
Ada beberapa jenis diskusi yang dapat dilakukan oleh guru
dalam membimbing belajar siswa, antara lain ;
1) Whole group
Whole group merupakan bentuk diskusi kelas dimana
pesertanya duduk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru
bertindak sebagai pemimpin dan topik yang akan dibahas
direncanakan sebelumnya.13
2) Diskusi kelompok
Dalam diskusi klompok biasanya dapat berupa diskusi
kelompok kecil terdiri dari 4-6 orang peserta, dan juga diskusi
kelompok besar terdiri dari 7-15 orang anggota. Dalam diskusi
tersebut dibahas sesuatu topic tertentu dan didampingi oleh seorang
ketua dan seorang sekretaris. Para anggota diskusi diberikan
kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat dalam
pemecahan masalah14
3) Buzz Group
Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi
menjadi kelompok-kelompok kecil 3-4 orang peserta. Tempat
duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar
pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya
12

Suryosubroto, op.cit, hlm 182


M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 39
14
Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. Wardani, Teori Belajar, Motivasi, dan
Keterampilan Mengajar, (Jakarta : Universitas Terbuka,2000), hlm.147
13

10

diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhiri pelajaran dengan


maksud untuk memperjelas dan mempertanjam kerangka bahan
pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang muncul.15
Hasil belajar yang diharapkan adalah agar segenap individu
membandingkan persepsinya yang membandingkan interpretasi
dan informasi yang diperoleh masing-masing. Dengan demikian
masing-masing individu dapat saling memperbaiki pengertian
presepsi, informasi, interprestasi, sehingga dapat dihindarkan
kekeliruan-kekeliruan.
4) Panel
Yang dimaksud panel disini adalah suatu bentuk diskusi
yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatu topic
tertentu dan duduk dalam bentuk semi melingkar yang dipimpin
oleh seorang moderator. 16
5) Syndicate Group
Dalam bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi bebera;pa
kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 peserta, masing-masing
kelompok mengerjakan tugas tertentu atau tugas yang bersifat
komplementer.17

Guru

menjelaskan

garis

permasalahan,

menggambarkan aspek-aspeknya dan kemudihan tiap kelompok


diberi tugas untuk mempelajari aspek-aspek tetentu
6) Symposium
Dalam symposium biasanya terdiri dari pembawa makalah,
penyanggah, moderator dan notulis, serta beberapa peserta
symposium.

Pembawa

makalah

diberi

kesempatan

untuk

menyampaikan makalahnya di mika peserta dengan singkat antara


(10-15 menit). Selanjutnya diikuti oleh penyanggah dan tanggapan

15

Ibid M. Basyiruddin Usman, hlm 40


Dra. Roestiyah, Strategi belajar Mengajar, (Jakarta :PT.Rineka Cipta, 2008), hlm 141
17
M. Basyiruddin Usman, op. cit, hlm 41
16

11

para audien. Bahasan diskusi kemudian dikumpulkan dalam bentuk


rumusan hasil symposium.18
7) Informal Debate
Biasanya untuk diskusi ini kelas dbagi menjadi 2 tim yang
agak berimbang besarnya dan mendiskusikan subyek yang cocok
untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan
formal.19
8) The Open Discussion Group
Jumlah aggota kelompok terdiri antara 3-9 orang peserta.
Dengan

diskusi

ini

dapat

membantu

para

siswa

belajar

mengemukakan pendapat secara jelas, memecahkan masalah,


memahami apa yang

dikemukakan oleh orang lain, dan dapat

menilai kembali pendapatnya.20


9) Brainstorming
Jumlah anggotanya terdiri 8-12 orang peserta. Setiap
anggota kelompok diharapkan dapat menyumbangkan ide dalam
pemecahan masalah. Hasil belajar yang diinginkan adalah
menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri
dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditentukan atau
dianggap benar.21
e. Kelebihan Metode Diskusi
Kelebihan metode diskusi adalah ;
1) Suasana kelas lebih hidup sebab siswa menyerahkan perhatian atau
pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan.
2) Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti sikap
toleran, demokrasi, berfikir kritis, sistematis, sabar dan sebagainya.
3) Kesimpulan diskusi mudah dipahami siswa karena mereka
mengikuti proses berfikir sampai pada proses kesimpulan.
18

Dr. Prasetya Irwan, M.Sc, Suciati, Dr. op. cit. Wardani, hlm.149
Dra. Roestiyah. Op. cit hlm 14.
20
M. Basyiruddin Usman, op. cit . hlm 42
21
Ibid. hlm43
19

12

4) Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan mematuhi


aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan refleksi
kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan menghargai
pendapat orang lain.
5) Membantu murid dalam mengambil keputusan yang lebih baikt.
6) Tidak terjebak dalam pemikiran individu yang terkadang sudah
penuh prasangka dan sempit.

Dengan diskusi seseorang dapat

mempertimbangkan alasan-alasan atau pikiran-pikiran orang lain.22


f. Kelemahan dan hambatan dalam diskusi
Kelemahan metode diskusi adalah :
1) Adanya sebagian siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif
dalam diskusi, acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggung jawab
terhadap hasil diskusi.
2) Sulit meramalkan hasil yang ingin dicapai karena penggunaan
waktu yang terlalu panjang.
3) Para siswa megalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat
mereka secara ilmiah dan sistematis.23
Selain

kelemahan

tersebut

juga

terdapat

factor-faktor

penghambat dalam mencapai tujuan belajar lewat formasi diskusi, baik


yang ada pada pihak siswa maupun materi (bahan yang didiskusikan).
Factor-faktor penghambat dari pihak siswa sudah jelas
persoalannya, mereka memang sedang belajar dan latar belakang
mereka jelas-jelas berbeda , adalah tugas guru untuk membimbing
mereka melalui berbagai macam peranan. Namun janganlah dilupakan
hendaknya guru membatasi diri dari kebiasaan atau kecenderungan
dalam mencampuri (intervese) proses pemikiran atau percakapan para
siswa dan seorang guru tidak boleh tergesah-gesah memberikan atau
memecahkan masalah

sebelum siswa mencoba mencari sendiri.

Kecuali siswa itu sendiri yang perlu mendapat perhatian guru.


22

Armaarif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,(Jakarta : ciputat pres,


2002), hlm. 149
23
M.Basyiruddin, op. cit, hlm 38

13

Hambatan lain dalam diskusi biasanya ialah setiap orang


menginginkan segera dicapai nya persetujuan atau kesimpulan. Sikap
seperti ini menghalangi jalan menuju terjadinya perubahan sikap para
siswa oleh mereka sendiri. Perubahan sikap ini lebih penting dari pada
yang lain dalam proses belajar mengajar lewat formasi diskusi.
Perubahan sikap yang dimaksudkan antara lain ialah agar setiap siswa
mau mendengarkan pendapat orang lain, sensitive dan kritis terhadap
pendapat yang berbeda, maupun menghadapi pendapat orang lain yang
berbeda, dalam konteks yang sama dan sebagai nya. Dalam hubungan
ini sama sekali tidak bijaksana apabila guru selalu mengkritik pendapat
siswa, apalagi kritik secara pribadi kepada siswa.24 Untuk mengatasi
kelemahan ini maka diperlukan
1) Pemimpin diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara
pergantian
2) Pemimpin diskusi yang diberikan kepada murid perlu bimbingan
dari pihak guru.
3) Guru mengupayakan agar seluruh siswa ikut berpartisipasi dalm
diskusi.
4) Mengusahakan agar semua siswa dapat giliran bicara, sementara
siswa lain belajar mendengarkan pendapat teman-temannya.
5) Mengoptimalkan waktu yang ada untuk mendaptkan hasil atau
kesimpilan yang diinginkan.25
Dengan memperhatikan hal tersebut kelemahan-kelemahan
dalam diskusi dapat dikurangi, tentu saja pada akhirnya berhasil atau
tidaknya penggunaan metode diskusi ini banyak bergantung pada guru.
2. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medias yang secara
harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar dalam bahasa arab
24
25

Suryosubroto, op.cit, hlm 18


Arma Arif, op. cit, hlm 145

14

(HIJK )yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim


kepada penerima pesan.26 Sedang AECT (Association of Education
and Communication Technology) memberi batasan mengenai media
sebagai segala bentuk

yang digunakan untuk menyampaikan

informasi.27
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.28 Sehingga dapat diartikan sebagai alat
yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.29
Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.30 Sedangkan Azhar
Arsyad mengartikan belajar adalah suatu proses komplek yang terjadi
pada setiap orang sepanjang hidupnya. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri
orang itu yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya. 31
Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau
pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi
dengan peserta didik.32 Sedangkan Gagne dan Briggs secara implisit
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri
dari buku, tape-recorder, kaset, video camera, film, slide, foto, gambar,
grafik, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen
26

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3.
Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,
2002), hlm. 11.
28
Azhar Arsyad, loc. cit, hlm.3.
29
Ibid, hlm. 4.
30
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1986), Cet. I, hlm. 22.
31
Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 1.
32
Sudarman Denim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet.
I, hlm. 7
27

15

sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi


instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar.33
Proses pembelajaran itu sendiri memegang peranan penting
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.34 Oleh karena itu hal
utama yang seyogyanya mendapat perhatian serius oleh para pendidik
adalah menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Untuk
menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas terdapat banyak
aspek yang mempengaruhinya. Aspek tersebut meliputi: guru yang
profesional, metode pengajaran, kondisi dan suasana belajar yang
kondusif untuk belajar, dan penggunaan media pembelajaran.35 Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya media dalam proses belajar mengajar.
b. Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media, yaitu:
1) Ciri Fixative
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
obyek.
2) Ciri Manipulatif
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan
kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit, misalnya
bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dapat dipercepat
dengan teknik rekaman fotografi.
Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula
diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman
video.

33

Ibid, hlm. 4.
Winarno, dkk, Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, (Genius Prima Media,
2009), cet. I, hlm. 2.
35
Loc. cit, hlm. 2.
34

16

3) Ciri Distributif
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek/
kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik
dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian
itu.36
c. Fungsi Media Dan Manfaat Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran
akan

sangat

membantu

keefektifan

proses

pembelajaran

dan

penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping


membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran
juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik, dan memadatkan informasi.37
Fungsi media pembelajaran diantaranya:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalis
2) Meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar
3) Menjadikan proses pembelajaran lebih bersifat interaktifi
4) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
5) Memberikan pengalaman yang konkret bagi hal-hal yang abstrak,
dan sebagainya.38
Sedang Levie Lentz dalam Azhar Arsyad mengemukakan
empat fungsi media pengajaran, yaitu:
1) Fungsi Atensi, yaitu: menarik perhatian peserta didik untuk
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang ditampilkan
2) Fungsi Afektif, yaitu: media dapat menggugah emosi dan sikap
peserta didik, dan peserta didik dapat menikmati pembelajaran
36

Ibid, hlm. 12-13.


Ibid, hlm. 15-16.
38
Winarno, op. cit, hlm. 3.
37

17

3) Fungsi Kognitif, yaitu: media memperlancar pencapaian tujuan


untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar (media visual)
4) Fungsi Kompensatoris, yaitu: media mengakomodasi peserta didik
yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran
yang disajikan dengan teks/ secara verbal.39
Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1) Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar.
2) Media pengajaran dapat meningkatkan motivasi belajar
3) Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
waktu
Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka.40
d. Klasifikasi Media Pembelajaran
Leshin, Pollock, dan Reigeluth mengklasifikasikan media
pembelajaran kedalam lima kelompok, yaitu:
1) Media berbasis manusia : guru, instruktur, tutor, kegiatan
kelompok.
2) Media

berbasis

cetak,

meliputi

buku

penuntun,

buku

latihan,brosur,komik, leaflet.
3) Media berbasis visual : buku, alat Bantu kerja, charts, grafik, peta,
gambar.
4) Media berbasis audio visual : film, video, program slide, televisi.
5) Media berbasis komputer : interaktif video.41

39

Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 16-17.


Ibid, hlm. 26-27.
41
Ibid, hlm. 36.
40

18

Sedang Oemar Hamalik membagi media pembelajaran menjadi


empat, yaitu:
1) Media Auditif, yaitu: radio, telepon, kaset recorder, piringan audio,
dan sebagainya.
2) Media Visual: foto, gambar, lukisan, cetakan, grafik, dan
sebagainya.
3) Media Audio-visual: film suara, televisi, video kaset.
4) Dramatisasi: bermain peran, sandiwara, boneka.42
Menurut

Gagne,

media

diklasifikasikan

menjadi

tujuh

kelompok, yaitu:
1) Benda untuk didemonstrasikan
2) Komunikasi lisan
3) Media cetak
4) Gambar diam
5) Gambar bergerak
6) Film bersuara
7) Mesin belajar.43
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, Gerlach dan Ely membagi media
menjadi delapan kelompok yaitu:
1) Benda sebenarnya
2) Presentasi verbal
3) Presentasi grafis
4) Gambar diam
5) Gambar bergerak
6) Rekaman suara
7) Rekaman terprogram
8) Simulasi.44

42

Asnawir dan Basyirudin Usman, op. cit, hlm. 29


Daryanto, Media Pembelajaran,(yogyakarta: gava media, 2010), hlm. 17
44
Ibid, hlm, 18.
43

19

e. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Media Pembelajaran


Penggunaan

suatu

media

pembelajaran

harus

mempertimbangkan faktor-faktor yang menyeluruh dan umum sebagai


berikut :
1) Dana, fasilitas yang tersedia, dan waktu.
2) Isi dan jenis pembelajaran, setiap kategori pembelajaran menuntut
perilaku yang berbeda sehingga akan memerlukan teknik dan
media penyajian yang berbeda pula.
3) Hambatan dari sisi peserta didik dengan mempertimbangkan
kemampuan seperti membaca, mengetik, menggunakan komputer,
dan sebagainya.
4) Media mampu mengakomodasi penyajian stimulus, respon peserta
didik, umpan balik, sehingga peserta didik memiliki kesempatan
belajar/ berinteraksi sesuai kebutuhan belajar mereka secara
perorangan.45
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip
psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media adalah:
1) Motivasi
2) Tujuan pembelajaran
3) Persiapan sebelum belajar
4) Emosi
5) Partisipasi
6) Umpan balik
7) Penerapan
8) Latihan dan pengulangan46
Kriteria pemilihan media, meliputi:
1) Sesuai tujuan yang ingin dicapai

45
46

Ibid, hlm. 68-69.


Ibid, hlm. 70-71

20

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,


prinsip.
3) Guru terampil menggunakannya
4) Pengelompokan sasaran47
f. Media leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang
dilipat tapi tidak dimatikan atau dijahit. Media ajar jenis leaflet
merupakan jenis media cetak. Media cetakan meliputi bahan-bahan
yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.
Kelibihan media cetakan termasuk leaflet adalah
1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masingmasing. Materi pelajaran dapat dirancang sedamikian rupa
sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat
maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun, pada
akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai nateri pelajaran itu.
2) Di samping dapat mengulangi materi dalam media berbentuk
cetakan khususnya leaflet, siswa akan mengikuti urutan pikiran
secara logis
3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak yang dikemas
sedemikian rupa dapat menambah daya tarik, serta dapat
memperlancar pemahaman informasi yang disajikan.
Keterbatasan media cetakan termasuk leaflet
1) Tidak dapat menampilkan gerak dalam media leaflet
2) Biaya percetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi,
gambar, atau foto yang berwarna.
3) Proses percetakan media sering kali memakan waktu lama.
3. Metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet
Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa yang
bergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang
suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan
47

Ibid, hlm. 73-74

21

jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Namun tidak jarang saat
proses diskusi berlangsung banyak peseta didik yang diam, hal ini di
disebabkan karena peserta didik tidak meliki pengetahuan tentang topic
yang dibahas, dan sulit untuk membayangkan materi biologi yang
cenderung bersifat abstrak. Maka dari itu dibutuhkan alat pengantar atau
media yang dapat membantu.
Metode diskusi Dengan memanfaatkan media ajar jenis leaflet di
harapkan agar siswa mendapatkan suplemen sebelum mereka melakukan
diskusi sehingga proses diskusi dapat brjalan dengan lanjar dan hasil dari
sebuah pembelajaran akan tercapai dengan maksimal.
Selain itu diskusi dengan menggunakan media ajar jenis leaflet
bertujuan agar siswa tidak merasa bosan karena tidak tahu tentang apa
yang dibahas dan diskusi berjalan sesuai dengan tujuan. Sedangkan
kelemahan dan kelebihan dari metode diskusi dan media ajar jenis leaflet
telah dijelaskan diatas.
Adapun implementasinya adalah (1). Media leaflet dibagikan
kesiswa untuk dipelajari sehari sebelumnya, (2) Pada awal proses
pembelajaran guru memberi gambaran umum tentang topik yang akan
dibahas serta menggali sejauh mana pengetahuan siswa tentang bab yang
akan dibahas, (3) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan
mendiskusikan sub bab yang diberikan, (4) Siswa mempresentasikan hasil
diskusinya dan siswa lain memberi sanggahan serta mengajukan
pertanyaan, (5) Guru memberi penegasan materi.
4. Pembelajaran Biologi
Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan sikap dan nilai serta tanggung jawab kepada lingkungan
masyarakat, bangsa, negara dan agama. Biologi berkaiatan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga pembelajaran bilogi
bukan hanya penguasaan kumpulan-kumpulan pengetahuan yang berupa

22

fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu


proses penemuan.48
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani bios (hidup) dan logos
(ilmu).jadi biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan
sifat-sifat makhluk hidup.49 dalam bahasa arab ilmu biologi dikenal
dengan istilah ilmu hayat yaitu ilmu kehidupan.
5. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu hasil dan belajar. Hasil
berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha.50 Sedangkan kata belajar
memiliki beberapa pengertian :
1) Belajar adalah tahapan perubahan tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif.51
2) Gage mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu
organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.
3) Menurut Morgan, belajar adalah: setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman.52
Benjamin S. Bloom membagi kawasan hasil belajar menjadi
tiga ranah, yaitu:
1) Ranah Kognitif, adalah: ranah yang mencakup kemampuan
intelektual mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam
kemampuan yang disusun secara hierarki dari yang paling
48

. Pusat Kurikilum, Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


SD/MI, SMP/Mts, dan SMA, (Jakarta : Balitbang Depdiknas, 2006 ), hlm4
49
Dr. Abdul Kahfi Assidig, M.Sc, Kamus Langkap Biologi, (Yogyakarta:Panji Pustaka,
2008), hlm48
50
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), Cet. III, hlm. 391.
51
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, (Bandung,: Remaja
Rosda Karya, 2003), Cet. V, hlm. 92.
52
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm. 13.

23

sederhana sampai yang paling kompleks, yaitu : pengetahuan atau


ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.53
2) Ranah Afektif, adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilainilai, ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik
dalam

berbagai

tingkah

laku,

seperti

menerima

atau

memperhatikan, menanggapi, menilai atau menghargai, mengatur


atau mengorganisir, karakterisasi dengan satu nilai komplek nilai
3) Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan
ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.54
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1) Faktor Internal, adalah: faktor yang berasal dari diri siswa sendiri,
yang meliputi dua aspek, yaitu aspek psikologis dan aspek fisiologis.
a) Aspek psikologis, yang meliputi:
(1) Intelegensi siswa
(2) Bakat siswa.
(3) Sikap siswa
(4) Minat siswa.
(5) Motivasi siswa.55
b) Aspek fisiologis, kondisi jasmani yang kurang sehat akan
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran.56
2) Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa,
faktor eksternal meliputi :
a) Faktor Lingkungan, meliputi : alam dan social

53

Ibid, hlm. 33.


Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 49-57.
55
Muhibbin Syah, op. cit hlm. 135-136.
56
Ibid, hlm. 132.
54

24

b) Faktor instrumental, meliputi : kurikulum atau bahan ajar, guru


atau

pengajar,

sarana

dan

fasilitas,

administrasi

dan

manajemen.57
6. Materi Pokok System Pencernaan pada Manusia
Pencernaan adalah proses pemecahan bahan makanan secara fisik
dan enzimatis menjadi zat gizi yang siap diserap oleh tubuh.

Gambar 2.158
a. Saluran pencernaan
1) Rongga mulut
Di dalam rongga mulut terdapat lidah, kelenjar ludah, dan
gigi. Pada rongga mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik
dengan bantuan gigi dan lidah, dan terjadi pencernaan makanan
secara kimiawi dengan bantuan enzim amilase yang berfungsi
mengubah amilum menjadi glukosa.59
a) Gigi
Berdasarkan fungsinya gigi dibedakan menjadi empat
yaitu: gigi seri (incicivus), gigi taring (caninus), gigi geraham
depan (premolar), gigi geraham belakang (molar)

57

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, , (Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2002), Cet. XIV, hlm. 107.
58
http//matanews. Com/system pencernaan pada manusia. html/saluran pencernaan/21-02-2011
59
D.A Pratiwi dkk, Biologi untuk SMA Kelas XI, (Jakarta : Erlangga,2007), hlm 133

25

Gambar 2.260
b) Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu
mengaduk makanan yang ada di dalam rongga mulut,
membantu

mendorong

makanan

pada

waktu

menelan,

membantu membersihkan ulut, sebagai indra pengecap.

Gambar 2.361
2) Esofagus
Kerongkongan atau esophagus berupa tabung otot yang
panjangnya sekitar 25cm, memanjang dari akhir rongga mulut
hingga lambung.62 Pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.

Gambar 2.463
60

http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/bagian-bagian


mulut/20-10-2010
61
http://www.google.co.id/imglanding?q=sistem pencernaan makananpada manusia/2012-2010
62
Slamet Prawirohartono, Sri Hidayati, Sains Biologi 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)
hlm.159
63
http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa

26

3) Lambung
Lambung yaitu bagian saluran pencernaan yang berupa
kantong besar terletak di dalam rongga perut sebelah bawah tulang
rusuk terakhir agak kekiri
Lambung berupa kantong yang besar yang terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut
a) Kardia, terletak disebelah atas dekat jantung
b) Fundus, bagian yang membulat dan terletak ditengah
c) Pilorus, bagian yang berada didekat usus.

Gambar 2.564
Lambung merupakan tempat terjadinya sejumlah proses
pencernaan. Lambung menghasilkan enzim-enzim. Enzim adalah
zat kimia yang menimbulkan perubahan susunan kimia terhadap
zat lain, tanpa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan.65
Fungsi lambung:
a) menampung makanan, menghancurkan, dan menghaluskan
makanan oleh gerak peristaltik lambung dan getah lambung.
b) Tempat produksi kimus, aktifitas lambung menyebabkan
terbentuknya kimus.66

64

http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/ bagian-bagian


lambung/20-10-2010
65
Evelyn pearce, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2002), cet 24, hlm 177
66
Setiadi, op. cit, hlm. 71.

27

c) Produksi mucus, mucus yang dihasilkan oleh kelenjar mucus


lambung berfungsi untuk melindungi lambung dari aksi
pencernaan dan sekresinya.67
Beberapa getah/ enzim yang dihasilkan lambung, meliputi:
a) pepsin, berfungsi memecah albumin dan peptone menjadi asam
amino.
b) HCL / asam klorida, berfungsi untuk mengasamkan makanan,
sebagai antiseptik dan desinfektan
c) Rennin, berfungsi sebagai ragi untuk membekukan susu dan
membentuk kasein dari kasinogen yang larut .
d) Lipase gastritis, jumlahnya sedikit, berfungsi memecah lemak
menjadi asam lemak yang merangsang getah lambung.68
4) Usus halus
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian yaitu usus dua belas
jari (duodenum), usus kosong (jejunum), usus penyerap (ileum)
Fungsi usus halus, meliputi:
a) Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap
melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
b) Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air,
garam, vitamin.
Kelenjar yang dihasilkan usus halus, yaitu:
a) Enteroknase,

mengaktifkan

enzim

tripsinogen

pancreas

menjadi tripsin kemudian mengurai protein dan peptide yang


lebih kecil.
b) Aminopeptidase, tetrapeptidase, dipeptidase, yang mengurai
peptide menjadi asam amino bebas.
c) Amylase usus yang menghidrolisis tepung menjadi disakarida
(maltosa, sukrosa, laktosa)

67
68

Loc. cit.
Ibid, hlm. 72.

28

d) Maltase, isomaltase, lactase dan sukrase, yang memecah


diasakarida maltosa, sukrosa, laktosa menjadi monosakarida
e) Lipase usus yang memecah monogliserida menjadi asam lemak
dan gliserol
f) Erepsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam
amino.69

Gambar 2.670
5) Usus besar (colon)
Usus besar terdiri dari Kolon dan rektum. Makanan yang
kita makan tidak semua masuk kedalam illium, makanan yang
tidak di serap ini akan masuk ke dalam kolon, dan didalam kolon
sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli.
Fungsi usus besar antara lain adalah:
a) Menyerap air dan elektrolit 80%-90% dari makanan dan
mengubah dari cair menjadi padat
b) Tempat tinggal sejumlah bakteri koli.
c) Memproduksi vitamin antara lain, vitamin K, ribovlafin, dan
tiamin serta berbagai gas.
d) Penyimpan selulosa yang berupa hidrat arang dan tumbuhtumbuhan, buah-buahan, dan sayuran hijau.71

69

Setiadi, op. cit, hlm. 74-76.


http// radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia html/anatomi isi lambung
dan usus halus/20-10-2010
71
Ibid, hlm. 87.
70

29

Gambar 2.772
6) Rektum dan anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk
dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu
cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.73

Gambar 2.874
b. Kelenjar pencernaan
Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim
pencernaan. Kelenjar pencernaan pada sistem pencernaan manusia
antara lain kelenjar saliva (parotis, submaksilaris, sublingualis),
pancreas, dan hati.
1) Kelenjar ludah
Di dalam rongga mulut terdapat tiga kelenjar ludah, yaitu
kelenjar parotis, sub maksilaris, dan kelenjar sub lingualis75
72

http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/gambar anatomi usus


besar/20-10-2010
73
Slamet Prawirohartono, Sri Hidayat Op cit . hlm 156
74
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/anatomi rektu/20-102010

30

Gambar 2.976
Fungsi saliva:
a) Memudahkan makanan untuk dikunyah oleh gigi dan dibentuk
menjadi bolus.
b) Membuat mulut dan lidah tetap basah sehingga memudahkan
lidah bergerak saat berbicara
c) Mengandung enzim ptyalin atau amylase
d) Sebagai zat buangan seperti asam urat dan urea, serta berbagai
zat lain seperti obat, virus, dan logam diekskresi kedalam
saliva.77
2) Pankreas
Kelenjar pankreas mensekresi beberapa enzim pencernaan,
antara lain: enzim amylase pankreatik, tripsin, kemotripsin, dan
karboksi polipeptidase78

Gambar 2.1079
75

Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007) Cet. 1, hlm.

66.
76

http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kelainan-pada-bibir-mulut-lidah/
Setiadi, op. cit, hlm. 67.
78
Soewoto, dkk, Fisiologi Manusia, (Malang: JIKA, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas
Matematika Dan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang) edisi revisi, hlm. 309
79
http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa
77

31

Fungsi pankreas antara lain:


a) Fungsi eksokrin, yaitu membentuk getah pankreas yang berisi
enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung
ion bikarbonat dalam konsentrasi tinggi
b) Fungsi endokrin, sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau
kecil/ pulau langenhans, bersama-sama membentuk organ
endokrin yang mensekresi insulin dan glukagon yang langsung
dialirkan ke dalam peredaran darah dibawa kejaringan tanpa
melewati duktus untuk membantu metabolisme karbohidrat.
Cairan pankreas mengandung enzim untuk mencerna
protein, karbohidrat dan lemak, yaitu:
a) Enzim

Proteolitik

Pancreas

meliputi:

Tripsinogen,

Kimotripsin, Karboksi peptidase, Aminopeptidase.


b) Lipase Pancreas
c) Amylase Pancreas
d) Ribonuklease dan Deoksiribonuklease.80
3) Hati
Hati adalah organ paling besar dalam tubuh manusia,
warnanya coklat dan beratnya 150 gr. Terletak di bagian atas
abdomen tepatnya dibawah diafragma yang dilindungi costae.81
Hati memiliki fungsi yang sangat kompleks yaitu meliputi:
membentuk empedu, hati merupakan tempat penyimpanan dan
pelepasan karbohidrat, tempat pembentukan urea, dll.82
4) Empedu
Empedu memiliki fungsi sebagai tempat persediaan getah
empedu dan membuat getah empedu menjadi kental, menetralkan
racun, dll.83

80

Setiadi, op. cit, hlm. 84-85.


Setiadi,op. cit, hlm. 79
82
Soewoto, dkk, op. cit, hlm. 309.
83
Setiadi, op. cit, hlm. 82.
81

32

c. Kelainan pada sistem pencernaan


Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan
oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat
pencernaan.
1) Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri
maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses
penyerapan air di usus besar terganggu, akibatnya feses menjadi
encer.84
2) Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat
lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses
menjadi keras dan kering.
3) Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya
juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim
pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan
permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya
tukak lambung.
4) Peritonitis
Merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang
merangsang

lambung,

seperti

alkohol

dan

cabe

yang

mengakibatkan rasa nyeri.


5) Gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks
terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.85

84

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/09/10/berbagai-kelainan-dan-penyakit-saluranpencernaan/
85
Fitri, Idatul, Mini Ensiklopedi Sistem Pencernaan, Yogyakarta: Gara Ilmu, 2010, hlm
63

33

6) Kanker usus besar


Kanker usus besar atau kanker kolorektal, termasuk
pertumbuhan sel kanker pada usus, anal dan usus buntu. Banyak
kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada
usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama.86
7. Efektivitas Metode Diskusi dengan Media Ajar Jenis Leaflet terhadap
Hasil Belajar Biologi
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran
dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompokkelompok

siswa)

untuk

mengadakan

perbincangan

ilmiah

guna

menyampaikan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai


alternatif pemecahan atas sesuatu masalah. Sedangkan media ajar jenis
leaflet adalah media yang berbentuk selembar kertas yang diberi gambar
dan tulisan serta pada kedua sisi kertas dilipat sehingga berukuran kecil
dan praktis dibawa dan praktis untuk menyampaikan pesan atau materi
pembelajaran.
Hasil be;lajar pada dasarnya merupakan perubahan tingkah laku.
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
Kalangan pendidik harus menyadari bahwa peserta didik meiliki
bermacam cara belajar. Perlu kita sadari bahwa proses pembelajaran di
dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan.
Sehingga pembelajaran yang tidak bermutu yang pada dasarnya berasal
dari kelas itu akan berdampak sangat luas. Pembelajaran di dalam kelas
yang bermutu tentu akan menghasilkan hasil yang lebih baik.
Dalam hal ini guru memiliki peran yang sangat besar dalam
mengorganisasikan kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan
siswa sebagai subyek yang sedang belajar. Pilihan strategi dalam
pembelajaran menjadi sangat penting ketika guru dalam menyiapkan
proses pembelajaran
86

http://www.facebook.com/topic.php?uid=266613487856&topic=12310

34

Pemilihan metode dan media ajar yang tepat dalam pembelajaran


biologi akan mengaktifkan peserta didik serta menyadarkan peserta didik
bahwa biologi tidak selalu membosankan. Melelu metode pembelajaran
diskusi dengsn media ajar jenis leaflet siswa diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan berfikir dan motivasi dalam belajar bilogi.
Di muka telah dijelaskan bahwa untuk memperoleh hasil belajar
yang maksimal bagi peserta didik perlu adanya unsure-unsur yang
mendukung dalam proses pembelajaran, seperti pemilihan metode dan
media ajar yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian pemelihan motode pembelajaran dan media
pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh, baik pada proses belajar
mengajar maupun hasil belajaranya. Artinya antara pemilihan metode
diskusi dan media ajar yang tepat terhadap hasil belajar biologi merupakan
kegiatan yang saling menunjang, dimana hasil belajar biologi tidak dapat
dicapai dengan maksimal jika dalam pemilihan metode dan media
pembelajaran yang digunakan tidak tepat.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan


Dari

penelitian

yang

dilakukan

Afifatul

khaurok

(053811200)Efektifitas pembelajaran STAD dengan media komik terhadap


hasil belajar biologi siswa kelas VII MTs Yarobi Brobogan materi pokok
sistm pencernan pada manusia menyimpulkan bahwa pembelajaran STAD
dengan mengunakan media komik lebih efektif dari pada pembelajaran dengan
metode ceramah tehadap hasil belajar biologi materi pokok system pencernaan
pada manusia di MTs Yarobbi tahun ajaran 2009/2010
Imam kustono (3104066) efektifitas penggunaan metode diskusi
terhadap hasil belajar siswa pada peljaran biologi materi pokok sel hewan dan
sel tumbuhan di MTs Nu Nurul Hikmah Polaman Mijen dengan
menggunakan metode diskusi di MTs ternya dapat meningkatkan mutu proses
belajar mengajar, kegiatan belajar mengajar jadi lebih efectif dengan metode

35

diskusi, sarana dan bahan ajar serta pengetahuan siswa dapat digunakan
sebagai media dalam diskusi.
C. Hipotisis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat
teoritis. Hipotesis dikatakan sementara karena kebenarannya masih perlu diuji
kebenarannya.87 Hipotesis juga dapat dipandang sebagai konklusi, akan tetapi
konklusi tersebut sifatnya sangat sementara. Sebagai konklusi, hipotesis tidak
dibuat dengan sembarangan, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan
tertentu. Maka hipotesis pada penelitian ini adalah Pemggunaan metode
diskusi dengan media jenis leaflet lebih efektif delam meningkatkan hasil
belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia.

87

hlm. 41.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009). Cet. VII,

36

BAB III
METODE PENELITIAN

A. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetehui seberapa besarkah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan
media ajar jenis leaflet untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok
sistem pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai tanggal 7 Januari 2011 sampai dengan tanggal 30
januari 2011
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun
ajaran 2010/2011
C. VARIABEL PENELITIAN
Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Variabel Independen
Variabel independen atau veriabel bebas dalam penelitian ini
adalah efektivitas penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis
leaflet. Dan indikator dari keefektivan metode diskusi adalah dimana siswa
belajar secara berkelompok, siswa belajar bekerja sama untuk menemukan
permasalahan dan memecahkan bersama, saling bertukar pendapat.
2. Variabel dependen
Variabel dependen atau variabil terikat dalam penelitian ini adalah
hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Sultan Fatah Demak Wedung
materi poko system pencernaan pada manusia. Dan indikatornya adalah tes
atau hasil tes dari siswa.

37

D. METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah sebuah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan
dengan pengajuan prosedur yang reliabel dan terpercaya.88
Jenis

penelitian

yang

digunakan

adalah

jenis

penelitian

eksperimen,yaitu penelitian yang mengungkap hubungan antara dua


variabel atau lebih untuk mencari pengaruh suatu variabel terhadap
variabel lainya.89 Yang berdesain postest-only control design karena
tujuan dari penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment90
2. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam peneliti menggunakan metode tes.
Tes adalah alat yang prosedural yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian .Metode ini di gunakan dengan cara
memberikan 20 soal kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
masing-masing berjumlah 32 siswa , soal tersebut berupa soal pilihan
ganda. Tes ini digunaka untuk untuk memperoleh data hasil belajar siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol.
Tes di sini diberikan setelah kelompok eksperimen diberi
perlakuan. Sebelum tes di berikan , soal tes terlebih dahulu dicobakan
untuk mengetahui validitas reliabilitas, daya perbedaan dan taraf
kesukaran dari tiap butir soal. Jika ada butir soal yang tidak valid maka
dilakukan perbaikan pada butir soal tersebut. Tes yang sudah melewati
tahap perbaikan dan valid, akan diberikan pada kelas eksperimen.

88

Ibnu Hajar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan (Jakarta


: Raja grafindo,2006), hlm10
89
Dr. Nana sudjana dan Dr, Ibrahim,M.A, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan
(Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2007)cet IV, hlm 19
90
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R& D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm 112

38

E. POPULASI
Populasi adalah wilaya generelisasi yang terdiri atas obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.91
Dalam penilian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas XI
SMA Sultan Fatah Wedung Demak tahun ajaran 2010/2011 semester genap,
yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas yang akan dijadikan kelas eksperiment
dan kelas kontrol, kedua kelas tersebut memiliki varians yang sama
(homogen).
F. ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN
Perangkat tes yang telah disusun harus dilakukan analisa dengan
langkah-langkah sebagai berikut
1. Validitas
Untuk mengetahui validitas soal maka digunakan rumus korelasi
product moment.92 Rumus yang digunakan adalah :

rxy =

N XY ( X )( Y )

{N X

}{

( X ) N Y 2 ( Y )
2

Keterangan :
rxy

: Koefisien korelasi

: skor butir soal

: skor total butir soal

: jumlah peserta didik


Apabila harga rxy > rtabel maka butir soal tersebut adalah valid. Soal

yang tidak valid akan didrop (dibuang) dan tidak digunakan. Butir soal
yang valid berarti butir soal tersebut dapat mempresentasikan materi
terpilih yaitu system pencernaan pada manusia. Untuk perhitungannya
terlampir.
91

Prof,Dr,Sugiyono, Metode Peneletian Pendidikan, (Bandung : CV.Alfabeta,2008),


cet,VI,hlm, 80
92
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), hlm.72

39

2. Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas perangkat tes bentuk obyektif maka
digunakan rumus K-R.2093
2
k S pq
r11 =

S2
k 1

Keterangan :
r11

: reliabilitas tes secara keseluruhan

: proporsi jumlah peserta didik yang menjawab benar

: proporsi jumlah peserta didik yang menjawab salah (q=1-

: banyaknya butir soal

: standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varian)


Setelah diperoleh harga r11 kemudian dikonsultasikan dengan

rtabel.apabila r11 >rtabel, maka instrument tersebut dikatakan reliable.


3. Tingkat kesukaran94
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal digunakan rumus

P=

B
JS

Keterangan:
P

: indeks kesukaran

: jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar

JS

: jumlah seluruh peserta didik peserta te


Adapun indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai

berikut
0,00 < P < 0,30

(Soal Sukar)

0,30 < P < 0,70

(Soal Sedang)

0,70 < P < 1,00

(Soal mudah)

93

Ibid, hlm. 100-101


Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Cet. 9, hlm. 208-210.
94

40

Indeks kesukaran di atas dapat diartikan bahwa soal dengan P=


0,70 lebih mudah jika dibandingkan dengan P=0,20, sebaliknya soal
dengan P=0,30 lebih sukar dari pad soal dengan p=0,80.
4. Daya pembeda95
Untuk mengetahui daya pembeda setiap peserta didik maka
digunakan rumus ;

D=

B A BB

= PA PB
JA JB

Keterangan
J

: jumlah peserta didik

JA

: jumlah peseta didik kelompok atas

JB

: jumlah peserta didik kelompok bawah

BA

: jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan


benar

BB

: jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan


benar

PA

: proporsi peserta didik atas yang menjawab soal dengan benar


kelompok

PB

: proporsi peserta didik bawah yang menjawab soal dengan benar


kelompok
Selanjutnya daya pembeda soal yang diperoleh diinterpretasikan

dengan klasifikasi daya pembeda soal. Daya beda diklasifikasikan sebagai


berikut.
0,00 < D < 0,20

(jelek)

0,20 < D < 0,40

(cukup)

0,40 < D < 0,70

(baik)

0,70 < D < 1,00

(baik sekali)

Semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya


dibuang. Menurut Suharsimi butir-butur soal yang baikadal butir-butir soal
yang menpunyai indeksdiskriminasi 0,4 sampai 0,7.
95

Suharsimi, Op. cit. hlm. 213-314

41

G. TEKNIK ANALISIS DATA


Tehnik analisis data yang yang digunakan merupakn data kuantitatif
1. Uji tahap awal
Tehnik dilakukan untuk menguji populasi yang akan digunakan,
apakah sudah memenuhi atau belum.adapun uji yang digunakan adalah
sebagai berikut
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah sempel yang digunakan dalam
penelitian, berdistribusi normal atau tidak, dengan menggunakan uji
normalitas menggunakan pretest, dan untuk mengetahuinya dapat diuji
dengan menggunakan Chi-kuadrat
a. Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
b. Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus K= 1+ (3,3)
log n
c. Menentukan panjang interval (PK) Membuat tabel distribus
PK :

ren tan g
banyakkelas

d. Menghitung rata-rata dengan rumus


:

fi.xi
fi

Keterangan :
X : nilai rata-rata

i : 1, 2, 3......k
fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi
xi : nilai tengah kelas interval ke-i
e.

Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus


:

keterangan:
Z : Nilai standar Deviasi
X : Batas kelas

42

: Nilai rata-rata
f. Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelas
interval
g. Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id
dengan n jumlah sempel
h. Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut
Daftar frekuensi observasi
Kelas

BK Z

fo fh Fo-fh

(Fofh)2

fo fh

fh

i. Menghitung nilai Chi kuadrat


fo fh

=
fh

: Nilai Chi-Kuadrat
Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi
Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkan
j. Menentukan daftar kebebasan (dk)
k. Menghitung X2tabel
l. Menentukan distribusi normalitas dengan kreterianpengujian jika
X2hitung>X2tabel maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya
jika X2hitung<X2tabel maka data berdistribusi normal96
b. Uji Homoginetas
Uji homoginetas dilakukan untuk memastikan apakah asumsi
homogenitas pada masing-masing katagori data sudah terpenuhi atau
belum
Ho = Varian Homogeny
Ha = Varian Non Homogeny

96

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bamdung: Alvabeta, 2005), hlm 136

43

Adapun rumus yang digunakan adalah97


F=

VarianTerb esar
Varianterkecil

Dimana rumus varian yang digunakan adalah


S2 =

(xi x ) 2
(n 1)

Keterangan
S2 : Varian Sampel
X : Rata-rata
Xi : Nilai x ke i sampai ke n
n : banyak atau jumlah sampel
Untuk menguji kedua varian tersebut homogen atau tidak, maka F
hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung<Ftabel, maka Ho homogen,
dan jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak itu berarti kedua kelompok tidak
mempunyai varian yang sama atu tidak homogen.
c. Uji kesamaan dan rata-rata data awal
Uji kesamaan dan rata-rata data awal ini bertujuan untuk
mnegetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
mempunyai rata-rata yang tidak berbeda pada tahap awal. Jika rata-rata
kedua kelompok tersebut tidak berbeda berarti kedua kelompok itu
mempunyai kondisi yang sama. Dan dalam analisis data menggunakan
teknik t-test. Yaitu tehnik statistik yang digunakan untuk menguji
signifikasi perbedaan kedua kelompok.

t:

1 2
s12 s 22
+
n1 n2

dengan S

n1 1)S12 + (n2 1)S 22


(
:
n + n2 2

Keterangan :

x1 : rata-rata sampel 1 (kelas eksperimen)


x2 : rata-rata sampel 2 (kelas kontrol)

97

Ibid, hlm.140

44

S1 : simpangan kelas eksperiomen


S2

: simpangan kelas kontrol

S12

: nilai varian data awal kelas eksperiomen

S 22

: nilai varian data awal kelas kontrol

S2

: varian gabungan

n1

: jumlah individu sampel eksperimen

n2

: jumlah individu sampel kontrol

: korelasi antara dua sampel.

Ho diterima, jika-t (1-1/2

)< thitung <t(1-1/2

dari daftar distribusi t

dengan dk : n1+n2-2 dan peluang (1-1/2 ). Untuk harga-harga lainnya Ho


ditolak.
2. Uji tahap akhir
Langkah analisis tahap akhir pada dasarnya sama dengan analisis
tahap awal, akan tetapi data yang digunakan adalah data hasil tes setelah
diberi perlakuan atau post test.
a. Uji Normalitas Hasil Tes
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan data yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun rumus
yang digunakan adalah uji Chi kuadrat, dengan langkah-langkah sebagi
berikut
1) Menentukan rentang (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
2) Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus K= 1+ (3,3)
log n
3) Menentukan panjang interval (PK) Membuat tabel distribus
PK :

ren tan g
banyakkelas

4) Menghitung rata-rata dengan rumus


:

fi.xi
fi

Keterangan :
X : nilai rata-rata

45

i : 1, 2, 3......k
fi : frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas xi
xi : nilai tengah kelas interval ke-i
5) Menghitung harga Z disetiap batas kelas Xi dengan rumus
:

keterangan:
Z : Nilai standar Deviasi
X : Batas kelas
: Nilai rata-rata

6) Menentukan luas S (nilai simbangan baku) daerah tiap kelas


interval

(Xi X )
S:
n 1

7) Menghitung frekuensi ekspositori (fh) dengan rumus : n x Id


dengan n jumlah sempel
8) Membuat daftar frekuensi observasi (fo), dengan frekuensi
ekspositori sebagai berikut
Daftar frekuensi observasi
Kelas

BK Z

fo fh Fo-fh

(Fofh)2

m. Menghitung nilai Chi kuadrat


fo fh

=
fh

: Nilai Chi-Kuadrat
Fo : Frekuensi atau jumlah data hasil observasi
Fh : Frekuensi atau jumlah yang diharapkan
9) Menentukan daftar kebebasan (dk)
10) Menghitung X2tabel

fo fh

fh

46

11) Menentukan distribusi normalitas dengan kreterianpengusjian jika


X2hitung>X2tabel maka data tidak berdistribusi normal dan sebaliknya
jika X2hitung<X2tabel maka data berdistribusi normal
b. Uji homoginitas hasil belajar
Uji homoginetas dilakukan untuk memastikan apakah asumsi
homogenitas pada masing-masing katagori data sudah terpenuhi atau
belum
Ho = Varian Homogeny
Ha = Varian Non Homogeny
Adapun rumus yang digunakan adalah
F=

VarianTerb esar
Varianterkecil

Dimana rumus varian yang digunakan adalah


S

2
xi x )
(
=
(n 1)

Keterangan
S2 : Varian Sampel
X : Rata-rata
Xi : Nilai x ke i sampai ke n
n

: banyak atau jumlah sampel


Untuk menguji kedua varian tersebut homogen atau tidak,

maka F hitung dibandingkan dengan F tabel. Jika Fhitung<Ftabel, maka


Ho homogen, dan jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak itu berarti kedua
kelompok tidak mempunyai varian yang sama atu tidak homogen.
c. Pengujian hepotisis
Uji hipotisis digunakan untuk menguji hipotisis yang
dikemukakan peneliti yaitu pembelajaran dengan metode diskusi
dengan bahan ajar jenis leaflet lebih efektif terhadap peningkatan hasil
belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia, dengan
menggunakan uji t yaitu uji t satu pihak yaitu pihak kiri.
Digunakan apabila rumusan Ho dan Ha adalah sebagai berikut

47

Ho :

Ditertima apabila hasil belajar dengan metode diskusi dengan


media

ajar jenis leaflet lebih besar atau sama dengan 63

(KKM)
Ha :

Ditertima apabila hasil belajar dengan metode diskusi dengan


media ajar jenis leaflet lebih kecil dari 63 (KKM)

Ho :

o 63

Ha :

o < 63

Rumus yang dipakai adalah


t=

X
s
n

Keterangan
t : nilai t yang dihitung
X : rata-rata xi

o : nilai yang dihipotesiskan


S : Simpangan baku
N : Jumlah anggota sampel/populasi
Kreteria pengujian :
Ho diterima jika thitung >ttabel, jika Ho diterima maka ada
perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode
diskusi dengan media ajar jenis leaflet dengan pembelajaran yang
konvensional, dalam arti hasil belajar peserta didik kelas XI SMA
Sultan Fatah sebagai kelompok eksperimen semester genap pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia dengan menggunakan
metode diskusi dengan media jar jenis leaflet lebih baik dari pada kelas
XIB sebagi kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional.

48

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitia eksperimen dengan desain postes-only
control design, yakni menempatkan subyek penelitian kedalam dua kelompok

(kelas) yang dibedakan, yaitu kelompok eksperimen atau yang memperoleh


perlakuan dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet dan kelompok
kontrol yang tidak memperoleh perlakuan.
A. HASIL PENELITIAN
1. Diskripsi pelaksanaan pembelajaran
Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen dilaksanakan
sebanyak 3 kali pertemuan (6 jam pembelajaran) untuk menyelesaikan
materi sistem pencernaan pada manusia dan satu kali pertemuan untuk
evaluasi guna memperoleh nilai tes hasil belajar peserta didik pada materi
pokok sistem pencernaan pada manusia.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
dengan media ajar jenis leaflet adalah
a. Lefalet dibagikan ke siswa sehari sebelum pembelajaran untuk
dipelajari
b. Pada awal proses pembelajaran guru memberi gambaran umum
tentang topik yang akan dibahas serta menggali sejauh mana
pengetahuan siswa tentang bab yang akan dibahas
c. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan mendiskusikan
sub bab yang diberikan
d. Tiap kelompok mendiskusikan sub bahasan yang diberikan
e. Tiap kelompok mengirimkan wakil untuk mempresentasikan hasil
diskusinya
f. Kelompok lain memberi tanggapan dan mengajukan pertanyaan.
g. Guru menyimpulkan hasil diskusi

49

Adapun lebih lengkapnya untuk pelaksanaan pembelajaran


ditunjukan dengan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran). Sedangkan
pembelajaran pada kelompok kontrol dilaksanakan seperti biasa,
Pada pembelajaran dikelas eksperimen peserta didik terlihat aktif,
kretif dan senang mengikuti proses pembelajaran , sehinggga pembelajaran
sangat bermakana bagi mereka. Akan tetapi pembelajaran di kelas kontrol
merupakan pembelajaran satu arah sehingga peserta didik cenderung pasif,
tidak ada motivasi dan jenuh. Hal ini kemudian mengakibatkan
pembelajaran kurang bermakana bagi mereka.
2. Diskripsi hasil belajar
Setelah pembelajaran dilaksanakan pada kedua kelompok dengan
treatment yang berbeda, diperoleh data-data akhir penelitian untuk
dianalisa. Di antaranya lembar kerja kelompok, lembar kerja individu, dan
hasil belajar peserta didik yang ditunjukan dengan nilai tes akhir pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia. Adapun data nila tes hasil
belajar peserta didik dapat dilihat pada table berikut
Table 4.1
Data nilai hasil belajar kelompok eksperimen
No

Student Code

NAMA

Nilai

E-001

Ahmad Afiyandi

60

E-002

Ahmad Shoim

70

E-003

Ahmad Sholikul huda

80

E-004

Aldi Reza

60

E-005

Anik Rhohmawati

95

E-006

Aris Setiawan

65

E-007

Atika Wulandari

65

E-008

Ayu Wulandari

80

E-009

Dewi Puspita sari

70

10

E-010

Fitriyah

70

11

E-011

Habibur rahman

70

50

12

E-012

Helfa Yanti Safitri

60

13

E-013

Ida Lailatil R.

70

14

E-014

Ika Zulana

70

15

E-015

Ike Yunita

50

16

E-016

Ikrar Ali Fandi

70

17

E-017

Ismainah

90

18

E-018

Isyatun Musyaadah

50

19

E-019

Karina Wijayanti

60

20

E-020

Khotimatun

65

21

E-021

Khusniyah

95

22

E-022

Mustofiah

75

23

E-023

Mutiara Hafita

90

24

E-024

Nur Afiyanti

75

25

E-025

Rifqiana Azizah

70

26

E-026

Rohmatul Adhimah

80

27

E-027

Sri Endang Wati

75

28

E-028

Sri Rahayu Ningsih

70

29

E-029

Susiyanti

70

30

E-030

Syaiful Ambiya

65

31

E-031

Uswatun Khasanah

60

32

E-032

Wiwik Nur Hidayatur

70

Table 4.2
Data nilai hasil belajar kelompok kontrol
No

Student Code

NAMA

Nilai

C-001

Ana Amalia

55

C-002

Anika Rifatun

65

C-003

Anis Wulan Sari

70

C-004

Arus Nashir Muttaqin

50

C-005

Farida Nur Santi

60

51

C-006

Faridhotis Sholikhah

75

C-007

Fatmala Dewi Wiranti

70

C-008

Febri Eko Stiyawan

65

C-009

Hevi Mariyana

65

10

C-010

Khosiatun

55

11

C-011

Linda Meliyana

70

12

C-012

M. Abdul Ghofur

60

13

C-013

Masruroh

65

14

C-014

Maulana Habib

50

15

C-015

Maulida Zaidatur R

70

16

C-016

Muamaroh

55

17

C-017

Nur Azizah

60

18

C-018

Nur Khasanah

50

19

C-019

Nur Layli

55

20

C-020

Nurul Wulan Sari

75

21

C-021

Rifaan

75

22

C-022

Rikha Ukhrowati

50

23

C-023

Rizky maulana

55

24

C-024

Robiatul Adawiyah

75

25

C-025

Rofiatun

65

26

C-026

Selamet rozikin

65

27

C-027

Sholikul Huda

55

28

C-028

Siti Malikhah

60

29

C-029

Siti Rohmah

50

30

C-030

Tri Mahmudah Isnaini

65

31

C-031

Wilia Hariyanti

65

32

C-032

Yuni Rahmawati

60

Dari tabel diatas dapat dilihat prosentase ketuntasan belajar siswa


baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen

52

Grafik Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa


90%
80%
70%
60%
50%
40%

Prosentase

30%
20%
10%
0%
Nilai Awal
Eksperimen

Hasil Belajar
Eksperimen

Nilai Awal
Kontrol

Hasil Belajar
Kontrol

3. Analisis data
a. Analisis awal
Analisis awal dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bahwa kedua kelompok berangkat dari titik tolak yang sama. Apabila
hal ini dipenuhi langkah selanjutnya adalah memberi treatmen
(perlakuan) tertentu yaitu pada pembelajaran kelompok eksperimen
diterapkan dengan menggunakan metode diskusi dengan media ajar
jenis leaflet pada materi pokok sistem pencenaan pada manusia kelas
XI SMA Sultan Fatah semester genap tahun ajaran 2010/2011,
sedangkan kelompok kontrol diberi treatment seperti keadaan biasanya
Adapun analisa awal yang dilakukan adalah sebagai berikut
1) Uji normalitas
Berdasarkan

hasil

perhitungan

normalitas

dengan

menggunakan uji Chi kuadrat diperoleh kelas XIA = 10,4202 dan


kelas XIB 2= 3,3073 dengan taraf signifikan 5% dari table Chi
kuadrat diperleh 2tabel= 11.07 ternyata 2hitung< 2tabel sehingga
dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
2) Uji homogenitas
Berdasarkan hasil perhitungan pada pada lampiran,
diperoleh harga Fhitung=1,0846 harga tersebut dikonsultasikan

53

ketabel distribusi F dengan dk pembilang n-1=32-1=31 dan dk


penyebut n-1=32-1=31, didapat Ftabel= 2.38 dengan demikian
Fhitung<Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
memiliki varians yang sama
b. Analisis akhir
1) Uji normalitas
Berdasarkan

hasil

perhitungan

normalitas

dengan

menggunakan uji Chi kuadrat diperoleh kelompok eksperimen 2=


3.2099 dan kelompok kontrol 2= 5.3962 dengan taraf signifikan
5% dari table Chi kuadrat diperleh 2tabel= 11.07 ternyata 2hitung<
2tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi
normal.
2) Uji homogenitas
Berdasarkan hasil perhitungan pada pada lampiran,
diperoleh harga Fhitung=2.002 harga tersebut dikonsultasikan
ketabel distribusi F dengan dk pembilang n-1=32-1=31 dan dk
penyebut n-1=32-1=31, didapat Ftabel= 2.38 dengan demikian
Fhitung<Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
memiliki varians yang sama.selanjutnya pengujian hipotesis dapat
dilakukan
3) Uji hipotesis
Dari analisis tahap awal dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai awal
yang relative sama. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi
perlakuan tertentu dengan menggunakan metode diskusi dengan
media jar jenis leaflet pada materi pokok sistem pencernaan pada
manusia, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan seperti
keadaan biasanya.
Untuk mengetahui adanya perbedaan kedua kelompok
tersebut

maka

menggunakan

analisis

uji-t.

Berdasarkan

54

perhitungan yang telah diperoleh dalam penelitian menunjukan


bahwa rata-rata nilai kelompok eksperimen diperoleh X1= 70.7813
sedangkan X2= 61.2500 dan standar deviasi gabungan S=9.5929
setelah perhitungan akhir dengan uji t diperoleh thitung= 3,9693
kemudian dikonsultasikan table distribusi t dengan dk=32-1=31
dan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel=1.697.
Dengan demikian thitung>ttabel maka hipotesis Ho diterima,
sehingga ada perbedaan antara hasil belajar peserta didik yang
mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
dengan media ajar jenis leaflet materi pokok sistem pencernaan
pada manusia dengan hasil belajar peserta didik yang tidak
mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi
dengan media ajar jenis leaflet. Dengan demikian hasil belajar
kelompok ekspermen lebih baik dari pada kelompok kontrol.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Skor kemampuan awal (nilai awal)
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas
pada nialai awal, dari kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol adalah berdistribusi normal dan homogen. Hal ini dapat
dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai
perlakuan adalah homogen.
2. Skor kemampuan akhir (nilai akhir)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung=3.9693
sedangkan ttabel=1.697, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran biologi
dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet lebih baik dari pada
pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional. Selain itu dapat
dilihat nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai
rata-rata kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mempunyai nilai ratarata X1=70.7812sedangkan kelompok kontrol X2=61.2500 dari data awal

55

nilai rata-rata kelompok eksperimen X1=59.1875, sehingga rata-rata


kelompok eksperimen ada peningkatan.
Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
biologi peserta didik yang mendapatkan pembelajaran menggunakan
metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet lebih baik dari pada hasil
belajar peseta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional pada
materi pokok sistem pencernaan pada manusia kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak tahun ajaran 2010/2011.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Meskipun penelitian ini telah dilakukan secara optimal, namun
penelitian menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari adanya
kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan
dalam penelitian sebagai berikut.
1. Keterbatasan kemampuan
Dalam melakukan penelitian tidak lepas dari pengetahuan, dengan
demikian penelitian menyadari keterbatasan kemampuan khususnya dalam
pengetahuan untuk membuat karya ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk melakukan penelitian sesuai dengan
kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing.
2. Keterbatasan materi dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan hanya sebatas materi system pencernaan
pada manusia kelas XI SMA Sulta Fatah Wedung Demak. Apabiala
dilakukan pada materi dan tempat yang berbeda kemungkinan hasilnya
tidak sama.
3. Keterbatasan biaya
Hal terpenting yang menjadi faktor penunjang dalam sebuah
penelitian adalah biaya, sehinga peneliti menyadari bahwa dengan biaya
yang dikeluarkan yang dapat peneliti sajikan walaupun penelitian ini sudah
layak, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan, hal itu semata-mata
adalah karena keterbatasan biaya dalam melakukan penelitian.

56

BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan halhal sebagai berikut:
Rata-rata awal nilai kelompok eksperimen dengan pembelajarn
konvensional adalah 59,18 setelah menggunakan metode diskusi dengan
media ajar jenis leaflet, nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 70,7812,
dan setelah , di uji-t hasil thitung:3,9693 dan ttabel dengan taraf signifikan 5%
:1,697 jadi thitung>ttabel,jadi Ho diterima, Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif
untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan
pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak.
B. Saran-saran
Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, ada beberapa saran yang
ditunjukan kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan antara lain:
1. Bagi guru
a. Diharapkan guru dapat menggunakan metode diskusi di dalam proses
pembelajaran.
b. Diharapkan guru dapat memanfaatkan media leaflet sebagai media
untuk menyampaikan sebuah konsep biologi
c. Diharapkan guru lebih inovatif dalam hal menggunakan metode di
dalam pembelajaran, supaya pembelajaran biologi menjadi suatu
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
2. Bagi peserta didik
a. Diharapkan peserta didik dapat memotivasi diri supaya dapat
meningkatkan hasil belajar secara optimal.

57

b. Diharapkan peserta didik sebagai generasi yang cerdas dan penerus


bangasa dapat mengubah sikap untuk lebih aktif, kreatif dan kritis
untuk mencapai prestasi dan hasil belajar yang optimal.
3. Bagi pembaca, dapat memberikan khasanah dan wawasan pengetahuan
tentang proses pembelajaran di dalam dunia pendidikan.
C. Penutup
Segala puji bagi Allah SWT zat yang Maha luas akan ilmu-Nya
meliputi seluruh alam raya yang tiada batas serta karena dengan rahmat,
karunia dan cinta kasih-Nya, peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berdoa, semoga bermanfaat
bagi semuapihak yang berkepentingan serta bagi para pembaca. Amin Ya
Robbal Alamin. Semoga Allah meridhoinya.

Lampiran 1
Daftar Kelompok Eksperimen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Student Code
E-001
E-002
E-003
E-004
E-005
E-006
E-007
E-008
E-009
E-010
E-011
E-012
E-013
E-014
E-015
E-016
E-017
E-018
E-019
E-020
E-021
E-022
E-023
E-024
E-025
E-026
E-027
E-028
E-029
E-030
E-031
E-032

NAMA
Ahmad Afiyandi
Ahmad Shoim
Ahmad Sholikul huda
Aldi Reza
Anik Rhohmawati
Aris Setiawan
Atika Wulandari
Ayu Wulandari
Dewi Puspita sari
Fitriyah
Habibur rahman
Helfa Yanti Safitri
Ida Lailatil R.
Ika Zulana
Ike Yunita
Ikrar Ali Fandi
Ismainah
Isyatun Musyaadah
Karina Wijayanti
Khotimatun
Khusniyah
Mustofiah
Mutiara Hafita
Nur Afiyanti
Rifqiana Azizah
Rohmatul Adhimah
Sri Endang Wati
Sri Rahayu Ningsih
Susiyanti
Syaiful Ambiya
Uswatun Khasanah
Wiwik Nur Hidayatur

Lampiran 2
Daftar Kelompok Kontrol
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Student Code
C-001
C-002
C-003
C-004
C-005
C-006
C-007
C-008
C-009
C-010
C-011
C-012
C-013
C-014
C-015
C-016
C-017
C-018
C-019
C-020
C-021
C-022
C-023
C-024
C-025
C-026
C-027
C-028
C-029
C-030
C-031
C-032

NAMA
Ana Amalia
Anika Rifatun
Anis Wulan Sari
Arus Nashir Muttaqin
Farida Nur Santi
Faridhotis Sholikhah
Fatmala Dewi Wiranti
Febri Eko Stiyawan
Hevi Mariyana
Khosiatun
Linda Meliyana
M. Abdul Ghofur
Masruroh
Maulana Habib
Maulida Zaidatur R
Muamaroh
Nur Azizah
Nur Khasanah
Nur Layli
Nurul Wulan Sari
Rifaan
Rikha Ukhrowati
Rizky maulana
Robiatul Adawiyah
Rofiatun
Selamet rozikin
Sholikul Huda
Siti Malikhah
Siti Rohmah
Tri Mahmudah Isnaini
Wilia Hariyanti
Yuni Rahmawati

Lampiran 3

NAMA

No.Absen

INSTRUMEN SOAL UJI COBA


Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a,b,c atau d)
1. Unsur berikut yang bukan termasuk penyusun lemak adalah.
a. Karbon
c. Sulfur
b. Hydrogen
d. Oksigen
2. Gambar makan disamping banyak mengandung zat makan berupa.
a. Protein
c. Lemak
b. Karbohidrat
d. Vitamin
3. Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraia di
dalam tubuh kita prosespenguraiannya adalah.
a. Nasimaltose glikosa energy
b. Nasigliserolglukosa.energy
c. Nasiasam lemakasam aminoenergy
d. Nasipeptonglukosaenergy
4. Kekurangan vitamin.pada tubuh seseorang akan menunjukan gejala adanya gangguan pada
pertukaran karbohidrat syaraf pusat, jantung, transport cairan
a. B1
c. B6
b. B2
d. B12
5. Zat makanan yang menghasilkan energy tertinggi untuk satuan berat adalah.
a. Karbohidrat
c. Protein
b. Lemak
d. Mineral
6. Setelah mengalami proses pencernaan makanan akan diangkut oleh darah setelah terlebih
dahulu diserap oleh.
a. Yeyenum
c. Lambung
b. Illeum
d. Sektum
7. Rasa lapar disebabkan karena
a. Tidakd adanya makan dalam tubuh
b. Berkurangnya zat makann dalam
tubuh

c. Menurunnya kadar gula darah


d. Menuunnya persediaan energy dalam
tubuh

8. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein yaitu.


a. Pembentukan sel-sel baru
c. Pembentukan enzim
b. Sebagai cadangan energy utama
d. Pembentukan zat antibody
9. Berikut ini yang termasuk senyawa mono sakarida yaitu
a. Glukosa, fruktosa dan galaktosa
c. Glukosa dan maltose
b. Glukosa dan sukrosa
d. Glukosa dan laktosa

10. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar prankeas yang mampu mengubah pepton
menjadi asam amino adalah .
a. Amylase
c. Tripsin
b. Lipase
d. Ptialin
11. Nilai gizi suatu makan dideskripsikan dari hal-hal dibawah ini kecuali.
a. Kandungan, protein, lemak dan
c. Kandungan serat nabati
karbohidrat
d. Kandungan zat aditif
b. Kandungan, vitamin dan mineral
12. Makan yang mengandung protein akan mengalami proses pencernaan secara mekanisa dan
kimiawi, kemudian diserap oleh usus dalam bentut.
a. Glukosa
c. Asam lemak
b. Asam amino
d. Gliserol
13. Fungsi makan yang paling utama bagi tubuh kita adalah.
a. Mengenyangkan perut
c. Sebagai sumber energy
b. Menambah nutrisi
d. Pembentuk body
14. Enzim-enzim dibawah ini yang tidak dihasilkan oleh lambung adalah.
a. HCl
c. Pepsin
b. Asam amino
d. Renin
15. Kekurangan protein pada makan menyebabkan busung lapar karena protein selain merupakan
penyusus enzim juga berfungsi dalam.
a. Menyusun penimbunan lemak
c. Memelihara keseimbangan tekanan
b. Merusak zat bersifat racun
osmosis darah
d. Menjaga keseimbangan energy
16. Proses pencernaan makan dibedakan menjadi dua, yaitu secara dan .
a. Kenetik dan mekanik
c. Alami dan kimiawi
b. Kimiawi dan kinetic
d. Mekanik dan kimiawi
17. Kebanyakan zat besi akan menyebabkan penyakit.
a. Asam urat
c. Maag
b. Kencing manis
d. Lumpuh
18. Sisa-sisa pencernaan dalam usus besar mengalami proses dan,..oleh bakteri Escherichia
coli, yang akhirnya akan menjadi feses
a. Reabsorbsi dan pembusukan
c. Pembusukan dan pemadatan
b. Pencernaan dan pembusukan
d. Produksi enzim dan pencernaan
19. Bagian usus halus yang paling panjang adalah.
a. Deudenum
b. Yeyenum

c. Illeum
d. Sektum

20. Zat makanan yang diperlukan untuk pembentukan tulang


a. Ca dan vitamin D
b. Ca dan Fe

c. Fe dan vitamin D
d. Kalsium dan vitamin C
21. Gambar disamping banyak mengandung lemak,yang tersusun dari senyawa
dan
a. Asam amino dan gliserol
c. Asam lemak dan gliserol
b. Protein dan karbohidrat
d. Asamlemak dan vitamin
22. Hati dalam system bencernaan berfunsi sebagai
a. Menghasilkan empedu
c. Menghasilkan sel darah
b. Menghasilkan zat makana
d. Menghancurkan eritrosit tua
23. Eterokinase yang dihasilkan oleh usus halus berfungsi untuk .
a. Mengubah amilum menjadi glukosa
c. Mengangtifkan erepsinogen menjadi
b. Mengemulasi lemak menjadi asam
erepsin
lemak dan gliserol
d. Memecah pepton menjadi asam
amino
24. Organ yang dapat terkena penyakit appendiksitis merupakan peradangan yang terjadi pada
a. Usus besar
c. Lambung
b. Usus halus
d. Hati
25. Berikut ini adalah organ-organ pencernaan yang dilewati makan secara urut.
a. Mulutlambungkerongkonganusus besarusus halusanus
b. Mulutkerongkonganlambungusus halususus besaranus
c. MulutKerongkonganlambungusus halususus besaranus
d. Mulutkerongkonganusus haluslambungusus besaanus
26. Rasa nyeri pada lambung akibat salah cerna disebut
a. Parotitis
c. Onstipasi
b. Peritonitis
d. Kolik
27. Lapisan gigi yang terluar yang terdirir dari bahan yang lebih keras dari tulang adalah
a. Karang gigi
c. Email
b. Dentin
d. Semen
28. Hubungan makanan yang benar antara organ enzim,yang dihasilkan serta fungsinya
adalah.
a. Mulutptialinamilummenjadi glukosa
b. Lambungpepsin,renninproteinmenjadi glukosa
c. Pankreaslipasegliserolmenjadi asam lemak
d. Usus 12 jarisakarasesukrosaasam amino
29. Organ pencernaa yang merupakan pencernaan lemak.
a. Kolon
c. Pankreas
b. Hati
d. Lambung

30. Proses pencernaan yang terjadi dimulut berlangsung secara mekanik dan kimiawi dengan
menggunakan enzim sebagai katalisatornya. Zat yang diubah didalam mulut dengan
perantara enzim adalah.
a. Protein
b. Lemak
c. Karbohidrat
d. Vitamin

Selamat mengerjakan!!!

Lampiran 4

1. C
2. A
3. A
4. A
5. B
6. A
7. C
8. B
9. A
10. C

KUNCI JAWABAN
11. D
12. B
13. C
14. B
15. C
16. D
17. A
18. A
19. C
20. B

21. C
22. A
23. C
24. A
25. C
26. D
27. C
28. A
29. A
30. C

Nama

No. Absen :

LampirIan 13
Soal Tes
Pilihlah salah satu jawaban yang benar (a,b,c atau d)

1. Apabila kita makan nasi, maka nasi tersebut akan mengalami penguraia di
dalam tubuh kita prosespenguraiannya adalah.
a. Nasimaltose glikosa energy
b. Nasigliserolglukosa.energy
c. Nasiasam lemakasam aminoenergy
d. Nasipeptonglukosaenergy
2. Kekurangan protein pada makan menyebabkan busung lapar karena protein
selain merupakan penyusus enzim juga berfungsi dalam.
a. Menyusun penimbunan lemak
b. Merusak zat bersifat racun
c. Memelihara keseimbangan tekanan osmosis darah
d. Menjaga keseimbangan energy
3. Setelah mengalami proses pencernaan makanan akan diangkut oleh darah
setelah terlebih dahulu diserap oleh.
a. Yeyenum
c. Lambung
b. Illeum
d. Sektum
4. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi dari protein yaitu
c. Pembentukan enzim
a. Pembentukan sel-sel baru
d. Pembentukan zat antibody
b. Sebagai cadangan energy
utama
5. Berikut ini yang termasuk senyawa mono sakarida yaitu
c. Glukosa dan maltose
a. Glukosa,
fruktosa
dan
galaktosa
d. Glukosa dan laktosa
b. Glukosa dan sukrosa
6. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar prankeas yang mampu
mengubah pepton menjadi asam amino adalah .
a. Amylase
c. Tripsin
b. Lipase
d. Ptialin
7. Nilai gizi suatu makan dideskripsikan dari hal-hal dibawah ini kecuali.
a. Kandungan, protein, lemak
c. Kandungan serat nabati
dan karbohidrat
d. Kandungan zat aditif
b. Kandungan, vitamin dan
mineral

8. Makan yang mengandung protein akan mengalami proses pencernaan secara


mekanisa dan kimiawi, kemudian diserap oleh usus dalam bentut.
a. Glukosa
c. Asam lemak
b. Asam amino
d. Gliserol
9. Enzim-enzim dibawah ini yang tidak dihasilkan oleh lambung adalah.
a. HCl
c. Pepsin
b. Asam amino
d. Renin
10. Unsur berikut yang bukan termasuk penyusun lemak adalah.
a. Karbon
c. Sulfur
b. Hydrogen
d. Oksigen
11. Proses pencernaan makan dibedakan menjadi dua, yaitu secara dan .
a. Kenetik dan mekanik
c. Alami dan kimiawi
b. Kimiawi dan kinetic
d. Mekanik dan kimiawi
12. Sisa-sisa pencernaan dalam usus besar mengalami proses dan,..oleh bakteri
Escherichia coli, yang akhirnya akan menjadi feses
a. Reabsorbsi dan pembusukan
b. Pencernaan dan pembusukan
c. Pembusukan dan pemadatan
d. Produksi enzim dan pencernaan
13. Organ yang dapat terkena penyakit appendiksitis merupakan peradangan yang
terjadi pada.
a. Usus besar
c. Lambung
b. Usus halus
d. Hati
14. Bagian usus halus yang paling panjang adalah.
a. Deudenum
c. Illeum
b. Yeyenum
d. Sektum
15. Gambar disamping banyak mengandung lemak,yang tersusun dari senyawa
dan
a. Asam amino dan gliserol
c. Asam lemak dan gliserol
b. Protein dan karbohidrat
d. Asam lemak dan vitamin
16. Hati dalam system bencernaan berfunsi sebagai.
a. Menghasilkan empedu
c. Menghasilkan sel darah
b. Menghasilkan zat makanan
d. Menghancurkan eritrosit tua
17. Rasa lapar disebabkan karena.
a. Tidakd adanya makan dalam tubuh
b. Berkurangnya zat makann dalam tubuh
c. Menurunnya kadar gula darah

d. Menuunnya persediaan energy dalam tubuh


18. Berikut ini adalah organ-organ pencernaan yang dilewati makan secara urut.
a. Mulutlambungkerongkonganusus besarusus halusanus
b. Mulutkerongkonganlambungusus halususus besaranus
c. MulutKerongkonganlambungusus halususus besaranus
d. Mulutkerongkonganusus haluslambungusus besaanus
19. Eterokinase yang dihasilkan oleh usus halus berfungsi untuk .
a. Mengubah amilum menjadi glukosa
b. Mengemulasi lemak menjadi asam lemak dan gliserol
c. Mengangtifkan erepsinogen menjadi erepsin
d. Memecah pepton menjadi asam amino
20. Hubungan makanan yang benar antara organ enzim,yang dihasilkan serta
fungsinya adalah.
a. Mulutptialinamilummenjadi glukosa
b. Lambungpepsin,renninproteinmenjadi glukosa
c. Pankreaslipasegliserolmenjadi asam lemak
d. Usus 12 jarisakarasesukrosaasam amino

Innallaha Maa

Lampiran 14
KUNCI JAWABAN
1. A
2. C
3. B
4. B
5. A
6. C
7. D
8. B
9. B
10. C

11. D
12. A
13. A
14. C
15. C
16. A
17. C
18. C
19. C
20. A

Lampiran 23

Data Nilai Hasil Belajar Kelompok Eksperimen


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Student Code
E-001
E-002
E-003
E-004
E-005
E-006
E-007
E-008
E-009
E-010
E-011
E-012
E-013
E-014
E-015
E-016
E-017
E-018
E-019
E-020
E-021
E-022
E-023
E-024
E-025
E-026
E-027
E-028
E-029
E-030
E-031
E-032

NAMA
Ahmad Afiyandi
Ahmad Shoim
Ahmad Sholikul huda
Aldi Reza
Anik Rhohmawati
Aris Setiawan
Atika Wulandari
Ayu Wulandari
Dewi Puspita sari
Fitriyah
Habibur rahman
Helfa Yanti Safitri
Ida Lailatil R.
Ika Zulana
Ike Yunita
Ikrar Ali Fandi
Ismainah
Isyatun Musyaadah
Karina Wijayanti
Khotimatun
Khusniyah
Mustofiah
Mutiara Hafita
Nur Afiyanti
Rifqiana Azizah
Rohmatul Adhimah
Sri Endang Wati
Sri Rahayu Ningsih
Susiyanti
Syaiful Ambiya
Uswatun Khasanah
Wiwik Nur Hidayatur

Nilai
60
70
80
60
95
65
65
80
70
70
70
60
70
70
50
70
90
50
60
65
95
75
90
75
70
80
75
70
70
65
60
70

Lampiran 24

Data Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Student Code
C-001
C-002
C-003
C-004
C-005
C-006
C-007
C-008
C-009
C-010
C-011
C-012
C-013
C-014
C-015
C-016
C-017
C-018
C-019
C-020
C-021
C-022
C-023
C-024
C-025
C-026
C-027
C-028
C-029
C-030
C-031
C-032

NAMA
Ana Amalia
Anika Rifatun
Anis Wulan Sari
Arus Nashir Muttaqin
Farida Nur Santi
Faridhotis Sholikhah
Fatmala Dewi Wiranti
Febri Eko Stiyawan
Hevi Mariyana
Khosiatun
Linda Meliyana
M. Abdul Ghofur
Masruroh
Maulana Habib
Maulida Zaidatur R
Muamaroh
Nur Azizah
Nur Khasanah
Nur Layli
Nurul Wulan Sari
Rifaan
Rikha Ukhrowati
Rizky maulana
Robiatul Adawiyah
Rofiatun
Selamet rozikin
Sholikul Huda
Siti Malikhah
Siti Rohmah
Tri Mahmudah Isnaini
Wilia Hariyanti
Yuni Rahmawati

Nilai
55
65
70
50
60
75
70
65
65
55
70
60
65
50
70
55
60
50
55
75
75
50
55
75
65
65
55
60
50
65
65
60

Lampiran 17

Pertanyaan Diskusi
Soal Kelompok A
1.
2.
3.
4.
5.

MULUT

Jelaskan anatomi mulut (gigi,lidah)?


Sebutkan fungus mulut (gig,lidah)
Bagai manakak proses makan yang terjadi
Sebutkan dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi
Sebutkan dan jelaskan penyakit yang mungkin
terjadi

Soal Diskusi Kelompok B

ESOPHAGUS

1. Jelaskan anatomi eshofagus


2. Sebutkan fungsi esophagus
3. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada
esophagus
4. Sebutkan dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi
5. Sebutkan
dan
jelaskan
penyakit
yang
kemungkinan terjadi
Soal Diskusi Kelompok C
1.
2.
3.
4.
5.

LAMBUNG

Jelaskan anatomI lambung


Sebutkan fungsi lambung
Jelaskan proses pencernaan pada lambung
Sebut dan jelaskan jenis sekresi yang terjadi
Sebut dan jelaskan penyakit yang mungkin terjadi

Soal Diskusi Kelompok D

USUS

1. Jelaskan anatomi usus


2. Sebutkan fungsi usus
3. Jelaskan proses pencernaan yang terjadi pada
usus
4. Sebutkan dan jelaskan jenis sekreso yang terjadi
5. Sebutkan penyakit yang mungkin terjadi

Soal Diskusi Kelompok E Kelenjar

1. Apa
yang
disebut
kelenjar
pencernaan
2. Sebutkan
fungsi
kelenjar
pencernaan
3. Jelaskan anatomi organ yang
termasuk kelenjar pencernaan
4. Sebutkan
penyakit
yang
kemungkinan terjadi

Lampiran 17

Pertanyaan Diskusi

KARBOHIDRAT

PROTEIN

1. Apa yang disebut karbohidrat


2. Sebutkan
dan
jelaskan
pembagian
karbohidrat
berdasarkan gugus gulanya
3. Jelaskan fungsi karbohidrat
4. Sebutkan contoh makan yang
mengandung karbohidrat
5. Sebutkan
kelainan
yang
desebabkan jika kekurangan
atau kelebihan karbohidrat

1. Apa yang disebut protein


2. Sebutkan dan jeaskan jenis
protein
3. Jelaskan fungsi protein
4. Sebutkan contoh makann yang
mengandung protein
5. Sebutkan
kelainan
yang
disebabkan jika kekurangan
atau kelebihan protein

LEMAK
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang disebut mineral dan air


Sebutkan dan jelaskan macam-macam mineral
Jelaskan fungsi mineral dan air
Sebutkan makana yang mengandung mineral
Sebutkan kelainan yang disebabkan jika kekurangan atau kelebihan
mineral

VITAMIN

1. Apa yang disebut vitamin


2. Sebutkan
dan
jelaskan
macam-macam vitamin
3. Jelaskan fungsi vitamin
4. Sebutkan
makan
yang
mengandung vitamin
5. Sebutkan kelaianan yang
disebabkan jika kekuranagan
atau kelebiha vitamin

MINERAL
1. Apa yang disebut mineral dan
air
2. Sebutkan
dan
jelaskan
macam-macam mineral
3. Jelaskan fungsi mineral dan
air
4. Sebutkan
makana
yang
mengandung mineral
5. Sebutkan
kelainan
yang
disebabkan jika kekurangan
atau kelebihan mineral

Lampiran 18
DATA AWAL NILAI ULANGAN KELOMPOK EKSPERIMENT
No Student Code
NAMA
Nilai
70
1
E-001
Ahmad Afiyandi
66
2
E-002
Ahmad Shoim
60
3
E-003
Ahmad Sholikul huda
63
4
E-004
Aldi Reza
50
5
E-005
Anik Rhohmawati
70
6
E-006
Aris Setiawan
60
7
E-007
Atika Wulandari
65
8
E-008
Ayu Wulandari
50
9
E-009
Dewi Puspita sari
70
10
E-010
Fitriyah
70
11
E-011
Habibur rahman
65
12
E-012
Helfa Yanti Safitri
63
13
E-013
Ida Lailatil R.
63
14
E-014
Ika Zulana
53
15
E-015
Ike Yunita
57
16
E-016
Ikrar Ali Fandi
60
17
E-017
Ismainah
50
18
E-018
Isyatun Musyaadah
50
19
E-019
Karina Wijayanti
50
20
E-020
Khotimatun
50
21
E-021
Khusniyah
40
22
E-022
Mustofiah
60
23
E-023
Mutiara Hafita
65
24
E-024
Nur Afiyanti
53
25
E-025
Rifqiana Azizah
50
26
E-026
Rohmatul Adhimah
50
27
E-027
Sri Endang Wati
75
28
E-028
Sri Rahayu Ningsih
53
29
E-029
Susiyanti
70
30
E-030
Syaiful Ambiya
63
31
E-031
Uswatun Khasanah
60
32
E-032
Wiwik Nur Hidayatur

DATA AWAL NILAI ULANGAN KELOMPOK KONTROL


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Student Code
C-001
C-002
C-003
C-004
C-005
C-006
C-007
C-008
C-009
C-010
C-011
C-012
C-013
C-014
C-015
C-016
C-017
C-018
C-019
C-020
C-021
C-022
C-023
C-024
C-025
C-026
C-027
C-028
C-029
C-030
C-031
C-032

NAMA
Ana Amalia
Anika Rifatun
Anis Wulan Sari
Arus Nashir Muttaqin
Farida Nur Santi
Faridhotis Sholikhah
Fatmala Dewi Wiranti
Febri Eko Stiyawan
Hevi Mariyana
Khosiatun
Linda Meliyana
M. Abdul Ghofur
Masruroh
Maulana Habib
Maulida Zaidatur R
Muamaroh
Nur Azizah
Nur Khasanah
Nur Layli
Nurul Wulan Sari
Rifaan
Rikha Ukhrowati
Rizky maulana
Robiatul Adawiyah
Rofiatun
Selamet rozikin
Sholikul Huda
Siti Malikhah
Siti Rohmah
Tri Mahmudah Isnaini
Wilia Hariyanti
Yuni Rahmawati

Nilai
55
65
70
50
60
75
70
65
65
55
70
60
65
50
70
55
60
50
55
75
75
50
55
75
65
65
55
60
50
65
65
60

Lampiran 20
UJI NORMALITAS DATA AWAL
KELOMPOK EKSPERIMEN

Hipotesis
H0

: Data berdistribusi normal

H1

: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

f fh

X = o
f h
i =1
k

Kriteria yang Digunakan


2
2
Diterima jika H0 X hitung
< X tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal

: 75

Nilai minimal

: 40

Rentang nilai (R)

: 75 40 = 35

Banyaknya kelas (k)

: 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas

Panjang kelas

: 35/6 = 5,8333 = 5 atau 6 = 6

Tabel Penolong Mencari Simpangan Baku

X1 X

NO

X1 X

70

10,81

116,91

66

6,81

46,41

60

0,81

0,66

63

3,81

14,54

50

-9,19

84,41

70

10,81

116,91

60

0,81

0,66

65

5,81

33,79

50

-9,19

84,41

10

70

10,81

116,91

11

70

10,81

116,91

12

65

5,81

33,79

13

63

3,81

14,54

14

63

3,81

14,54

15

53

-6,19

38,29

16

57

-2,19

4,79

17

60

0,81

0,66

18

50

-9,19

84,41

19

50

-9,19

84,41

20

50

-9,19

84,41

21

50

-9,19

84,41

22

40

-19,19

368,16

23

60

0,81

0,66

24

65

5,81

33,79

25

53

-6,19

38,29

26

50

-9,19

84,41

27

50

-9,19

84,41

28

75

15,81

250,04

29

53

-6,19

38,29

30

70

10,81

116,91

31

63

3,81

14,54

32

60

0,81

0,66

1894

Rata-rata X =

2206,93

Standar deviasi (s)

1894
= 59,1875
32

X1 X

S2 =
n 1

S2 =

2206,88
(32 1)

S 2 = 71,19

S = 8,4374
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas

BK

P (21)

39,5

-2.33

0,4901

40 45
45,5

-1,62

-0,91

-0,20

0,51

1,22

1,93

f0 fh

(f0 fh)

0,0427

1,4

-0,4

0,16

0,1142

0,1288

4,1

3,9

15,21

3,7097

0,2393

7,7

-3,7

13,69

1,7779

0,2743

8,8

0,2

0,04

0,0045

0,1938

6,2

-2,2

4,84

0,7806

0,0844

2,7

3,3

10,89

4,0333

fh

0,3888

70 75
75,5

fh

0,1950

64 69
69,5

f0

Daerah

0,0793

58 63
63,5

( f 0 f h )2

0,3186

52 57
57,5

0,4474

46 51
51,5

Luas

0,4732
32

2
= 11,07
Untuk = 5% dengan dk = 6 1 = 5 diperoleh X tabel
2
2
Karena X hitung
maka data tersebut berdistribusi normal.
< X tabel

X 2 = 10,4202

Lampiran 21

UJI NORMALITAS DATA AWAL


KELOMPOK KONTROL

Hipotesis
H0

: Data berdistribusi normal

H1

: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

f fh

X = o
f h
i =1
k

Kriteria yang Digunakan


2
2
Diterima jika H0 X hitung
< X tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal

: 78

Nilai minimal

: 45

Rentang nilai (R)

: 78 4 = 33

Banyaknya kelas (k)

: 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas

Panjang kelas

: 33/6 = 5,5 = 5 atau 6 = 6

Tabel Penolong Mencari Simpangan Baku

X1 X

NO

X1 X

50

-8,41

70,67

53

-5,41

29,23

54

-4,41

19,42

56

-2,41

5,79

56

-2,41

5,79

59

0,59

0,35

47

-11,41

130,10

47

-11,41

130,10

47

-11,41

130,10

10

78

19,59

383,92

11

70

11,59

134,42

12

57

-1,41

1,98

13

65

6,59

43,48

14

66

7,59

57,67

15

59

0,59

0,35

16

45

-13,41

179,73

17

60

1,59

2,54

18

66

7,59

57,67

19

73

14,59

212,98

20

78

19,59

383,92

21

65

6,59

43,48

22

49

-9,41

88,48

23

52

-6,41

41,04

24

59

0,59

0,35

25

58

-0,41

0,17

26

65

6,59

43,48

27

49

-9,41

88,48

28

55

-3,41

11,60

29

55

-3,41

11,60

30

65

6,59

43,48

31

59

0,59

0,35

32

52

-6,41

41,04

1869

Rata-rata X =

2393,76

Standar deviasi (s)

1869
= 58,40625
32

X1 X

S2 =
n 1

S2 =

2393,72
(32 1)

S 2 = 77,21673

S = 8,787305
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas

BK

P (2)

44,5

-1,58

0,4429

45 50
50,5

-0,90

-0,22

0,47

1,15

1,83

2,51

f0 fh

(f0 fh)

0,1270

4,1

-2,9

8,41

2,0512

0,2288

7,3

0,7

0,49

0,0671

0,2679

8,6

-1,6

2,56

0,2976

0,1941

6,2

-0,2

0,04

0,0072

0,0915

2,9

-0,9

0,81

0,2793

0,0276

0,9

1,1

1,21

0,6050

0,4940
32

BK

= Batas kelas

fh

0,4664

75 80
80,5

fh

0,3749

69 74
74,5

f0

Daerah

0,1808

63 68
68,5

( f 0 f h )2

0,0871

57 62
62,5

0,3159

51 56
56,5

Luas

X X
= 1
s

P (2)

= Luas kurva norma

Luas daerah

= Selisi antara peluang 2 , kecuali untuk peluang 2 yang

f0

= Frekuensi hasil pengukuran

X 2 = 3,3073

fh

= Selisi kelas n

2
= 11,07 0
Untuk = 5% dengan dk = 6 1 = 5 diperoleh X tabel
2
2
maka data tersebut berdistribusi normal.
Karena X hitung
< X tabel

Lampiran 22

DAFTAR UJI HOMOGENITAS


DATA AWAL

Hipotesis

H o = 12 = 22
H a = 12 22
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji kesamaan dua varians data digunakan rumus :

F=

Varians terbesar
Varians terkecil

Kriteria Uji yang Digunakan


H o diterima jika Fhitung < F1 / 2 (n1 1)(n 2 1)
Varians Kelompok Eksperimen

2
=
n 1

2 =

2393,72
32 1

2 = 77,21673
Varians Kelompok Kontrol

2
=
n 1

2 =

2206,88
32 1

2 = 71,19
F=

77,21673
71,19

= 1,0846

Untuk = 5% untuk dk pembilang = (32 1) dan dk penyebut = (32 1),


diperoleh
homogen.

Ftabel = 2,38 . Karena

Fhitung < F1 / 2 (n1 1)(n 2 1) , kedua varian

Lampiran 22

UJI PERSAMAAN RATA RATA

Sumber Variansi

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

1869

1894

32

32

Rata-Rata

58,4062

59,1875

Varians (S2)

77,2167

71,19

Standar Deviasi

8,7873

8,4374

Jumlah
n

Varian Total Kelompok Eksperimen


S

(n 1)S + (n 1)S
=
(n + n 2)
2
1

S2 =

2
2

(32 1)(77,2167) + (32 1)(71,19)


64 2

S2 =

31.(77,2167) + 31.(71,19)
62

S2 =

2393,7177 + 2206,89
62

S2 =

4600,6077
62

S 2 = 74,20335

Varian Total Kelompok Kontrol


S

(n 1)S + (n 1)S
=
(n + n 2)
2
1

S2 =

2
2

(32 1)(71,19) + (32 1)(77,2167)


64 2

S2 =

31.(71,19) + 31.(77,2167)
62

S2 =

2206,89 + 2393,7177
62

S2 =

4600,6077
62

S 2 = 74,20335

Signifikasi Perbedaan

t=

t=

t=

X 1 X 2
S12 S 22
+
n1 n 2
58,4062 59,1875
71,19 77,2167
+
32
32
0,7813
4,6377

t = 0,3628
Jika taraf signifikan 5% dk (n1 + n2 ) 2 = 62 di dapat ttabel = 1,671

t hitung < t tabel jadi data homogen.

Lampiran 25

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR


KELOMPOK EKSPERIMEN

Hipotesis
H0

: Data berdistribusi normal

H1

: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

f fh

X = o
f h
i =1
k

Kriteria yang Digunakan


2
2
Diterima jika H0 X hitung
< X tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal

: 95

Nilai minimal

: 50

Rentang nilai (R)

: 95 50 = 45

Banyaknya kelas (k)

: 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas

Panjang kelas

: 45/6 = 7,5 = 6 atau 7 = 7

Tabel Mencari Rata Rata dan Standar Deviasi

X1 X

NO

X1 X

70

-0,78

0,61

60

-10,78

116,24

65

-5,78

33,42

70

-0,78

0,61

70

-0,78

0,61

75

4,22

17,80

80

9,22

84,99

60

-10,78

116,24

70

-0,78

0,61

10

80

9,22

84,99

11

60

-10,78

116,24

12

95

24,22

586,55

13

65

-5,78

33,42

14

65

-5,78

33,42

15

80

9,22

84,99

16

70

-0,78

0,61

17

70

-0,78

0,61

18

70

-0,78

0,61

19

60

-10,78

116,24

20

70

-0,78

0,61

21

70

-0,78

0,61

22

50

-20,78

431,86

23

70

-0,78

0,61

24

90

19,22

369,36

25

50

-20,78

431,86

26

60

-10,78

116,24

27

65

-5,78

33,42

28

95

24,22

586,55

29

75

4,22

17,80

30

90

19,22

369,36

31

75

4,22

17,80

32

70

-0,78

0,61

2265

Rata-rata X =

3805,47

Standar deviasi (s)

2265
= 70,7812
32

X1 X

S2 =
n 1

S2 =

3805,47
(32 1)

S 2 = 122,76

S = 11,0796
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas

BK

P (2)

49,5

-1,92

0,4726

50 57
57,5

-1,20

-0,48

0,25

0,97

1,69

2,41

f0 fh

(f 0 f h )

0,0877

2,8

-0,8

0,64

0,2285

0,2005

6,4

2,6

6,76

1,0562

0,2831

11

9,1

1,9

3,61

0,3967

0,2353

7,5

-1,5

2,25

0,3

-0,1134

-3,6

3,6

12,96

-3,6

0,0446

1,4

2,6

6,76

4,8285

fh

0,4474

90 97
97,5

fh

0,3340

82 89
89,5

f0

Daerah

0,0987

74 81
81,5

( f 0 f h )2

0,1844

66 73
73,5

0,3849

58 65
65,5

Luas

0,4920

Jumlah
2
= 11,07
Untuk = 5% dengan dk = 6 1 = 5 diperoleh X tabel
2
2
Karena X hitung
maka data tersebut berdistribusi normal.
< X tabel

X 2 = 3,2099

Lampiran 26

UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR


KELOMPOK KONTROL

Hipotesis
H0

: Data berdistribusi normal

H1

: Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis

f fh

X = o
f h
i =1
k

Kriteria yang Digunakan


2
2
Diterima jika H0 X hitung
< X tabel

Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal

: 75

Nilai minimal

: 50

Rentang nilai (R)

: 75 50 = 25

Banyaknya kelas (k)

: 1 + 3,3 log 32 = 5,966 = 6 kelas

Panjang kelas

: 25/6 = 4,16667 = 4 atau 5 = 5

Tabel Mencari Rata Rata dan Standar Deviasi

X1 X

NO

X1 X

60

-1,25

1,56

65

3,75

14,06

65

3,75

14,06

50

-11,25

126,56

60

-1,25

1,56

55

-6,25

39,06

65

3,75

14,06

70

8,75

76,56

50

-11,25

126,56

10

60

-1,25

1,56

11

75

13,75

189,06

12

70

8,75

76,56

13

65

3,75

14,06

14

65

3,75

14,06

15

55

-6,25

39,06

16

70

8,75

76,56

17

60

-1,25

1,56

18

65

3,75

14,06

19

50

-11,25

126,56

20

70

8,75

76,56

21

55

-6,25

39,06

22

55

-6,25

39,06

23

60

-1,25

1,56

24

50

-11,25

126,56

25

55

-6,25

39,06

26

75

13,75

189,06

27

50

-11,25

126,56

28

55

-6,25

39,06

29

75

13,75

189,06

30

65

3,75

14,06

31

65

3,75

14,06

32

55

-6,25

39,06

1960

Rata-rata X =

1900,00

Standar deviasi (s)

1960
= 61,2500
32

X1 X

S2 =
n 1

S2 =

1900,00
(32 1)

S 2 = 61,2903

S = 7,8288
Daftar Nilai Frekuensi Observasi
Kelas

BK

P (2)

49,5

-1,50

0,4332

50 54
54,5

-0,86

-0,22

0,42

1,05

1,69

2,33

f0 fh

(f 0 f h )

0,1281

4,1

0,9

0,81

0,1975

0,2180

7,0

0,0001

0,2499

8,0

-3

1,1250

0,1903

6,1

1,9

3,61

0,5918

0,1014

3,2

0,8

0,64

0,2

0,0356

1,1

1,9

3,61

3,2818

fh

0,4545

75 79
79,5

fh

0,3531

70 74
74,5

f0

Daerah

0,1628

65 69
69,5

( f 0 f h )2

0,0871

60 64
64,5

0,3051

55 59
59,5

Luas

0,4901

Jumlah
2
= 11,07
Untuk = 5% dengan dk = 6 1 = 5 diperoleh X tabel
2
2
Karena X hitung
maka data tersebut berdistribusi normal.
< X tabel

X 2 = 5,3962

Lampiran 27

DAFTAR UJI HOMOGENITAS


NILAI TES HASIL BELAJAR

Hipotesis

H o = 12 = 22
H a = 12 22
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji kesamaan dua varians data digunakan rumus :

F=

Varians terbesar
Varians terkecil

Kriteria Uji yang Digunakan


H o diterima jika Fhitung < F1 / 2 (n1 1)(n 2 1)
Varians Kelompok Eksperimen

2
=
n 1

2 =

3805,47
32 1

2 = 122,76
Varians Kelompok Kontrol

2
=
n 1

2 =

1900,00
32 1

2 = 61,2903
F=

122,76
61,2901

= 2,002

Untuk = 5% untuk dk pembilang = (32 1) dan dk penyebut = (32 1),


diperoleh Ftabel = 2,38 . Karena Fhitung < Ftabel 1 / 2 (n1 1)(n 2 1) , kedua varians
homogens.

Lampiran 28

UJI PERBEDAAN RATA RATA HASIL BELAJAR


ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL

Hipotesis
H o = 1 = 2
H a = 1 2

Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus

X1 X 2

t=

1
1
+
n1 n2

Dimana :

S=

(n1 1)S12 + (n2 1)S 22


n1 + n2 2

H a diterima apabila t t (1 a )(n1 + n2 2 )


Dari data diperoleh

Sumber Variansi

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

2265

1960

32

32

70,78

61,25

122,7571

61,2903

11,1

7,8288

Jumlah

n
Rata-Rata
Varians (S2)
Standar Deviasi

Berdasarkan rumus di atas diperoleh :


S=

t=

(32 1)122,7571 + (32 1)61,2903


32 + 32 2

70,78 61,25
1
1
9,5929
+
32 32

= 3,9743

= 9,5929

Pada a = 5% dengan dk 32 + 32 2 = 62 diperoleh t (0,95 )(82 ) = 1,67

Daerah
Penerimaan Ho

1,6698

3,974

Karena t berada pada daerah penerimaan H a , maka dapat disimpulkan bahwa


kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol.

Lampiran 28

ANALISIS UJI t

Hipotesis
H o : 0 63
H a : 0 < 63

Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji fihak kiri

t=

X 0
S

X1 X

dengan S =
n 1

Kriteria Pengujian
H o diterima jika t hitung > t tabel , H a diterima jika t hitung < t tabel

Pengujian Hipotesis

X 0
t=
S
n

70,78 63
= 3,9693
11,1
32

Dengan taraf signifikan 5% dan dk n-1 = 32 -1 = 31 untuk uji satu fihak diperoleh

ttabel = 1,697. Karena t hitung > t tabel , maka H o diterima artinya rata-rata nilai
kelompok eksperimen meningkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif dalam
meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada siswa
kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak.

Lampiran 6

PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL HASIL BELAJAR BIOLOGI

Rumus :
n XY ( X )( Y )

rxy =

{n X

}{

( X ) n Y 2 ( Y )
2

Kriteria
Butir tes valid jika rxy hitung > rtabel
Perhitungan
Contoh perhitungan validitas no. 1

: 32

X
X
XY

: 25

: 335

: 25
: 335

: 5165

Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh

rxy =
=
=

32(335 ) 25(355)

{32(25) 625}{32(5165) (126025 )}


1845

{250}{39255}
1845
9813750

= 0,6132137
Dengan taraf signifikan 5% dan n = 32 = 0,349

Lampiran 8

PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL HASIL BELAJAR BIOLOGI

Rumus
2
k S Pa
r11 =

S2
k 1

Kriteria
Instrumen tersebut dikatakan reliabel apabila r11 > rtabel , maka perhitungan :
k

: 20

Pa

: 4,251953

S2

: 31,06

Dengan menggunakan rumus diatas diperoleh :


2
k S Pa
r11 =

S2
k 1

20 31,06 4,251953
=

31,06
20 1

536,16094
590,14

= 0,9085
Dengan taraf signifikansi 5% dan n = 32 diperoleh rtabel = 0,349 karena r11 > rtabel ,
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes tersebut adalah reliabel.

Lampiran 10

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN TES


HASIL BELAJAR BIOLOGI

Rumus

P=

B
Js

Kriteria
Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P = 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

Perhitungan
Contoh perhitungan butir soal no.7

: 18

: 32

dengan menggunakan rumus di atas diperoleh

P=
=

B
Js

18
32

= 0,5625
Berdasarkan kriteria di atas, maka soal no.7 mempunyai tingkat kesukaran sedang.

Lampiran 12

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES


HASIL BELAJAR BIOLOGI

Rumus

D=

Ba Bb

Ja Jb

Kriteria
0,00 0,20 kategori soal jelek
0,20 0,40 kategori soal sedang
0,40 0,70 kategori soal baik
0,70 1,00 kategori soal baik sekali

Perhitungan
Contoh perhitungan soal tes no.3

Ba

: 15

Bb

:8

Ja

: 16

Jb

: 16

Dengan menggunakan rumus diatas diperoleh

D=

Ba Bb

Ja Jb

15 8

16 16

7
16

= 0,4375
Berdasarkan kriteria di atas maka, soal no.3 mempunyai daya pembeda baik.
Perhitungan butir soal yang lain analog dengan cara diatas.

SURAT KETERANGAN
No.0 /SMA-SULFA/VI/20011s

Assalamualaikum Wr. Wb.


Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama

: Umar Luqman Hakim

Jabatan

: Kepalah SMA Sultan Fatah Wedung Demak

Menerangkan bahwa
Nama

: Khumaidah

NIM

: 073811032

Fakultas

: Tarbiyah

Jurusan

: Tadris Biologi

Benar-benar telah melaksanakan penelitian untuk keperluan penulisan sekripsi


dengan judul Efektifitas Penggunaan Metode Diskusi dengan Media Ajar

Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok


Sistem Pencernaan pada Manusia pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah
Wedung Demak

Waktu penelitian

: 3 Januari 2011- 28 Januari 2011

Guru Pembimbing

: Ana Mardhiana, S.Pd

Wassalamualaikum Wr. Wb

Wedung, 9 April 2011


Kepala Sekolah

Umar Luqman Hakim

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

:
:
:
:
:

SMA Sultan Fatah


Biologi
XI IPA / II
5 x 45 menit (pertemuan ke1, 2 dan ke 3)
Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan atau penyakit yang mungkin
terjadi serta implikasinya pada salingtemas
: Menjelaskan keterkaitan antara struktu, fungsi dan
proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi
pada sistem gerak pada manusia
:
1. Siswa mampu menjelaskan cirri - ciri makanan sehat
2. Siswa dapat menerangkan contoh makanan sehat
3. Siswa mampu menjelaskan struktur pencernaan pada
manusia
4. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan pada
manusia.
5. Siswa mampu menerangkan proses pencernaan
makanan pada manusia
6. Siswa dapat mendeskripsikan kelainan pada system
pencernaan pada manusia dan cara pencegahannya

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu:
1. Siswa mampu menjelaskan ciri - ciri makanan sehat
2. Siswa dapat menerangkan contoh makanan sehat
3. Siswa mampu menjelaskan struktur pencernaan pada manusia
4. Siswa dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan pada manusia.
5. Siswa mampu menerangkan proses pencernaan makanan pada manusia
6. Siswa dapat mendeskripsikan kelainan pada system pencernaan pada
manusia dan cara pencegahannya
II. Materi
1. Zat makanan
2. Sistem pencernaan pada manusia
3. Kelainan pada system pencernaan makann pada manusia
III. Metode Pembelajaran
Diskusi denga Media Ajar Jenis Leaflet
IV. Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertema
A. Kegiatan Pembukaan
 Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar
 Guru mereview materi kemarin

 Guru menanyakan hal-hal yang masih berkaitan dengan mata


pelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
 Guru menggali pengetahuan siswa tentang makanan sehat,melalui
beberapa pertanyaan
 Guru memberi gambaran umum materi tentang zat-zat makanan
dengan media leaflet
 Guru membagi siswa menjadi lima kelompok
 Masing-masing mendiskusikan zat makanan yang dibutuhkan
tubuh dan kemungkinan yang terjadi jika kekurangan atau
kelabihan zat makanan
Elaborasi:
 Maing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi, dan
kelompok lain menanggapi
 Guru sebagai moderator
Konfirmasi:
 Guru memberi penegasan
C. Kegiatan Penutup
 Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat
 Guru memberikan post tes
Pertemuan kedua
A. Kegiatan Pembukaan
 Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar
 Guru mereview materi kemarin
 Guru menanyakan hal-hal yang masih rkaitan dengan mata
pelajaran
 beGuru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
 Guru menggali seberapa jauh pengetahuan siswa terkait materi
sistem pencernaan pada manusia
 Guru menjelaskan materi struktur fungsi dan proses serta
kelainan/penyakit yng dapat terjadi pada sistem pencernaan pada
manusia
 Guru membagi siswa menjadi lima kelompok
 Masing-masing mendiskusikan anatomi, fisiolog, proses terjadinya
pencernaan, dan penyakit yang kemungkinan terjadi.
Elaborasi:

 Maing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi,dan


kelompok lain menanggapi
 Guru sebagai moderator
Konfirmasi:
Guru memberi penegasan
C. Kegiatan Penutup
 Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat
 Guru meminta siswa untuk mencari dari beberapa sumber tentang
kelainan sistem pencernaan pada manusia dan pencegahannya
 Guru memberikan post tes
Pertemuan ketiga
B. Kegiatan Pembukaan
 Guru Memberi motivasi agar siswa bersemangat dalam belajar
dengan memberi beberapa pertanyaan
 Guru mereview materi kemarin
 Guru menanyakan hal-hal yang masih rkaitan dengan mata pelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
C. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
 Guru menggali pengetahuan siswa dengan memberi beberapa
pertanyaan terkait materi yang dibahas
 Guru menjelaskan materi kelenjar pencernaan dan kelainan pada
sisitem pencernaan pada manusia dengan media leflet
 Guru membagi siswa menjadi lima kelompok besar
 Masing-masing mendiskusikan kelainan system pencernaan pada
manusia
Elaborasi:
 Maing-masing kelompok mempresentasikan kelompok lain
menanggapi
 Guru sebagai moderator
Konfirmasi:
 Guru memberi penegasan
D. Kegiatan Penutup
 Guru merefleksikan materi dan hal-hal yang masih belum tepat
 Guru memberikan post tes
V. Sumber/Media Pembelajaran
1. Sumber:
b. Syamsuri,istamar. Biologi SMA XI 2A:Malang. Erlangga. 2007
c. Riandary,Henny. Theory and aplication Biology 2: Solo. Tiga
serangkai. 2009
d. Tim penyusun buku biologi. BiologiXI 2A: Jakarta. Sunda

e. Amin,mohammad. Biologi SMA/MA XI: Jakarta. Bailmu. 2009


f. LKS
2. Alat dan Bahan
Gambar , LKS, Power point, Laeflet
VI. Penilaian
1. Jenis Tagihan:
a. Kognitif
Paper & pensil (Tes Tertulis)
b. Psikomotor
Proyek (Penugasan)
c. Afektif
Performence (Unjuk Kerja)
2. Bentuk Instrumen:
a. Uraian
b. Meringkas materi
c. Keaktifan

Demak, 3 Maret 2011


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
SMA Sultan fatah

Ana Mardhiana, S.Pd


Khumaidah
NIM: 073811032

Kepala Sekolah
SMA Sultan Fatah Wedung

Amar Luqman Hakim, S.Hi

SILABUS

Lampiran 16
Nama Sekolah

: SMA Sultan Fatah

Mata pelajaran

: Biologi

Kelas

: XI

Semester

:2

Standar kompetensi
pada salingtemas.

: Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan / atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya

Kompetensi dasar
Materi Pokok
Menjelaskan
Makanan
keterkaiatan
antara
struktur, fungsi, dan
proses
serta
kelainan/penyakit yang
terjadi pada system
pencernaan
makanan
pada manusia (misalnya
: riminansia)

System
pencernaan
pada
manusia

Sub Materi
Ciri dan contoh
makanan sehat

Langkah Kegiatan
Indikator
Siswa menjelaskan ciri Siswa mampu
ciri
makanan
sehat
menjelaskan
melalui
diskusi
dan
cirri - ciri
menerangkan
contoh
makanan
makanan sehat dengan
sehat
Tanya jawab.
Siswa dapat
menerangkan
contoh
makanan
sehat

Sumber Belajar
Makanan,
buku,
Literatur,

Kandungan
dalam makanan

Siswa melakukan uji Siswa mampu


kandungan zat makaanan
melakukan uji
(karbohidrat,protein dan
coba
lemak) dari
berbagai
kandaungan
makanan yang umum
zat
pada
dikonsumsi dengan kerja
makanan
kelompok (praktek)
(karbohidrat,
protein,dan
lemak)

Makan

Struktur
pencernaan pada
manusia

Menjelaskan
struktu Siswa
pencernaan pada manusia
mampu
melalui penjelasan guru
menjelaskan
dengan
menggunakan
struktur
turso
pencernaan

Manusia,
model,buku,lea
flet

Bahan Ajar
Makanan, LKS.
Leaflet
LKS,
bahanbahan
kimia,
makanan ,
alat-alat
praktikum
LKS, Turso

leaflet ,LKS,

pada manusia

Fungsi
alat
pencernaan

Proses
pencernaan

Kelainan
pada
pencernaan

System
pencernaan
pada hewan
rumaninsia

Menjelaskan fungsi alat Siswa dapat


pencernaan
melalui
menjelaskan
diskusi dengan media CD
fungsi organ
interaktif
pencernaan
pada
manusia.

Manusia,buku,
leflat

LKS, Siswa,
leaflet

Manusia, buku,

LKS,
lingkungan,
leflet

Menjelaskan
proses Siswa
pencernaan
makanan
mampu
pada manusia melalui
menerangkan
metode play rool dan
proses
diskusi
pencernaan
makanan
pada manusia

Melakukan study leteratur Siswa dapat


tentang berbagai penyakit
mendeskripsi
pada pencernaan dan
kan kelainan
mendiskusikannya.
pada system
pencernaan
pada manusia
dan
cara
pencegahann
ya

Manusia
lingkungan,
buku,

Struktur
pencernaan pada
hewan
rumaninsia

Menjelaskan
struktu Siswa
pencernaan
mampu
padarumaninsia melalui
menjelaskan
penjelasan guru dengan
struktur
menggunakan power point
pencernaan
interaktif
pada hewan
rumaninsia

kerbau,
model,buku,
LKS

Perbedaan sistem
pencernaan pada

Menjelaskan Perbedaan
sistem pencernaan pada

Buku, imternet,
gambar

Siswa
menjelaskan

LKS, bahan
presentasi
(Powr
point)

LKS, bahan
diskusi

Leaflet,
gambar

manusia
hewan
rumaninsia

dan

manusia
dan
rumaninsia
diskusi.

hewan
melalui

Perbedaan
sistem
pencernaan
pada manusia
dan hewan
rumaninsia

SIS DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA


Butir Soal
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
12
0,75

14
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
12
0,75

15
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
11
0,6875

16
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
13
0,8125

18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
1

19
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
13
0,8125

21
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
12
0,75

22
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
14
0,875

23
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
8
0,5

24
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
15
0,9375

25
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
15
0,9375

28
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
9
0,5625

0
1
1
0
1
1
0
0

0
1
1
1
0
0
1
0

1
0
0
0
0
0
0
0

1
1
0
1
0
0
0
0

0
0
1
1
1
1
1
0

0
1
0
1
1
1
1
0

1
0
0
0
0
0
0
0

1
1
0
1
1
1
1
0

0
1
0
0
0
0
0
0

1
0
1
1
1
1
1
0

1
1
1
0
0
0
0
1

0
0
0
0
0
0
0
0

20
20
19
19
19
18
17
17
17
16
16
15
14
14
12
12

12
11
11
11
10
10
8
8

0
0

0
0
1
0
1
0
0
0
6
0,375
0,375

1
0
0
0
0
0
0
0
5
0,313
0,438

Cukup

Baik

0
0
0
0
0
0
0
0
1
0,063
0,625
Baik
Skl

0
1
0
0
1
0
0
0
5
0,313
0,500

0
0
0
1
1
1
0
0
8
0,500
0,500

0
0
1
0
0
0
0
0
6
0,375
0,438

0
1
1
0
0
0
0
0
3
0,188
0,563

0
1
0
0
1
0
0
0
8
0,500
0,375

0
0
0
0
0
0
0
0
1
0,063
0,438

1
0
0
0
0
1
0
0
8
0,500
0,438

1
0
0
0
0
1
0
0
6
0,375
0,563

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,000
0,563

Baik

Baik

Baik

Baik

Cukup

Baik

Baik

Baik

Baik

6
6
6
5
5
4
2
0

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, Jakarta:
Bumi Aksara, 2006.
Armaarif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam,Jakarta : Ciputat
pres, 2002.
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Asnawir dan M. Basyarudin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press,
2002.
Assidig, Abdul Kahfi, Kamus Langkap Biologi, Yogyakarta:Panji Pustaka, 2008.
Daryanto, Media Pembelajaran,yogyakarta: gava media, 2010.
Denim, Sudarman, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995,
Cet. I.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007, Cet. III.
Depertemen Agama RI, Mushaf Al-Qurn Alhuda, Jakarta: Alhuda, 2002.
Fitri, Idatul, Mini Ensiklopedi Sistem Pencernaan, Yogyakarta: Gara Ilmu, 2010.
Hajar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan
Jakarta : Raja grafindo, 2006.
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia html/anatomi isi
lambung dan usus halus/20-10-2010
http//matanews. Com/system
pencernaan/21-0-2-2011

pencernaan

pada

manusia.

html/saluran

http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/ bagian-bagian


lambung/20-10-2010
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/anatomi rektu/2010-2010
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/bagian-bagian
mulut/20-10-2010
http//radenbeletz. Com/system pencernaan pada manusia. html/gambar anatomi
usus besar/20-10-2010

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/09/10/berbagai-kelainan-dan-penyakitsaluran-pencernaan/
http://lawalangy.wordpress.com/2007/06/28/kelainan-pada-bibir-mulut-lidah/
http://www.facebook.com/topic.php?uid=266613487856&topic=12310
http://www.google.co.id/imglanding?q=alat+pencernaan&hl=id&sa
http://www.google.co.id/imglanding?q=sistem
manusia/20-12-2010

pencernaan

makanan

pada

Irwan, Prasetya, dkk., Teori Belajar, Motivasi, dan Keterampilan Mengajar,


Jakarta : Universitas Terbuka,2000.
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta ; Ciputat
Pres, 2002.
Mulyasa, E., Menejemen Berbasis Sekolah, Bandung : Remaja Rodaskarya, 2002,
cet 7.
Nata, Abudin, Filsafat Pendidikan Isalam I, Jakarta : Logis, 1997.
Pearce, Evelyn, Anatomi dan Fisiologi Untuk Para Medis, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2002, cet 24.
Pratiwi, D.A dkk, Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta : Erlangga,2007.
Prawirohartono, Slamet, Sri Hidayati, Sains Biologi 2, Jakarta: Bumi Aksara,
2007.
Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, , Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002, Cet. XIV.
Roestiyah, NK., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1986, Cet. I.
Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007 Cet. 1.
Shaleh, Munawar, Politik Pendidikan, Jakarta : IPE Grafindo Khasanah Ilmu,
2005, cet1.

Soewoto, dkk, Fisiologi Manusia, Malang: JIKA, Jurusan Pendidikan Biologi


Fakultas Matematika Dan Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
edisi revisi.
Subrata, Surya, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Reneka Cipta, 2002.
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan Bandung : Sinar
Baru Algensindo, 2007cet IV.
Sugiyono, Metode Peneletian Kuantitatif, Kualitatif R & D, Bandung : CV.
Alfabeta, 2008.
__________, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R& D, Bandung: Alfabeta, 2009.
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bamdung: Alvabeta, 2005.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Cet.
VII.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Sebagai Pendekatan Baru, Bandung,:
Remaja Rosda Karya, 2003, Cet. V.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Khumaidah

Tempat/Tgl Lahir

: Demak, 27 Mei 1989

NIM

: 073811032

Jurusan

: Tadris Biologi

Alamat Asal

: Ds. Tambak Seklenting No.55 RT.01 RW XI Wedung Demak

Pendidikan

1. SD N Wedung IV

Tahun 1998.

2. Mts Roudlotul Mualimin

Tahun 2001

3. SMA Sultan Fatah

Tahun 2004.

4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

Tahun 2011

Semarang, 22 Mei 20101


Yang menyatakan;

Khumaidah
NM: 073811032

Anda mungkin juga menyukai