Anda di halaman 1dari 18

GLOBALISASI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dahulu kala, ketika nenek moyang datang ke Indonesia mereka masih
sangat sederhana. Mulai dari makanan, pakaian sampai tempat tinggalnya.
Kebanyakan dari mereka menggunakan pakaian dari tumbuh-tumbuhan,
makanannya tergolong dari makanan yag sangat sederhana apalagi tempat
tinggalnya. Tetapi, setelah peradaban mulai berganti, muncul lah Globalisasi yang
mengubah pandangan seseorang tentang arti keserdehanaan.
Indonesia sudah terpengaruh oleh dampak Globalisasi. Termasuk wilayahwilayah lainnya di antero bumi ini. Pada pertengahan abad ini, Bangsa Barat
menjajah dunia dengan cara yang kelihatannya lebih halus. Globalisasi adalah
suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam
masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi ini. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul
sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru
sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah
diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai
sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Teknologi pada

zaman ini berkembang dengan pesat dan saling menyaingi pasar produk di
Indonesia.
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para
pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut
mengandung suatu pengetianakan hilangnya satu situasi dimana berbagai
pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan
terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara
lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola
konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.
Pengaruh globalisasi bukan saja lewat dunia film, namun juga lewat media
cetak dan TV dengan satelitnya bahkan sampai dunia internet. Di era ini,
pergesekan dan saling mempengaruhi antar nilai-nilai budaya yang tidak bisa
dihindarkan. Menerima pengaruh Barat secara membuta tidak benar; dan bersikap
anti-Barat juga tidak tepat dan tidak akan memberi solusiterhadap permasalahan
yang sedang dan akan dihadapi oleh masyarakat. Kini, dunia ini seolah tanpa
memiliki lagi batas-batas wilayah dan waktu. Sehingga terjadi pertemuan dan
gesekan nilai-nilai budaya dan agama di seluruh dunia yang memanfaatkan jasa
komunikasi, transformasi dan informasi hasil modernisasi teknologi tersebut.
Pertemuan ini akan menghasilkan kompetisi liar yang berarti saling dipengaruhi
dan mempengaruhi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di muka, rumusan
masalahnya sebagai berikut.
1.
2.

Apakah perubahan budaya yang ditimbulkan dari globalisasi?


Bagaimana globalisasi bercampur dengan kebudayaan tradisional di

3.

Indonesia?
Apakah globalisasi diterima sebagai ancaman atau tantangan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk:

1.
2.

Menjelaskan perubahan-perubahan budaya akibat globalisasi.


Mendeskripsikan bercampurnya globalisasi dengan kebudayaan tradisional

3.

Indonesia.
Menjelaskan 2 pandangan masyarakat terhadap globalisasi.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Globalisasi

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai
suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi
tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara
kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi
cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh
terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte
merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun
1985. Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang
dengan globalisasi:

1. Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan


internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
2. Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan
batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa,
maupun migrasi.
3. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya
hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas
dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
4. Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi
dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga
mengglobal.
5. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda
dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing
negara masih mempertahankan status ontologinya.
Http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi.
Istilah globalisasi sering diberi arti yang berbeda antara yangsatu dengan
lainnya, sehingga, disini perlu penegasan lebih dulu. Akbar S. Ahmed dan
Hanstings Donnan memberi batasan batasan bahwa globalisasi pada prinsipnya
mengacu pada perkembangan-perkembangan yang cepat di dalam teknologi
komunikasi, transformasi, informasi yang bisa membawa bagian-bagian dunia
yang jauh yang bisa dijangkau dengan mudah.

Hanya dalam waktu ukuran jam, apa yang terjadi di Inggris, dengan
mudah sudah ada respons di Pakistan dan India, sebagaiperwujudan era
komunikasi, transformasi dan informasi. Kini, dunia ini seolah tanpa memiliki
lagi batas-batas wilayah dan waktu. Di belahan separuh dunia dengan mudahnya
dan jelasnya berbicara lewat telpon atau satelit.Contoh ini bisa kita perkecil lagi
dengan acara dan program TV di negara kita. Jika pergi ke Mall atau pusat
perbelanjaan, kita dapat melihat mode pakaian sampai makanan. Disinilah, kita
akan sulit menyaksikan orang Jawa memakai blankon, dan pakaian tradisional
lainnya. Dari sekian contoh itu, yang paling menonjol adalah nilai dan peran
materialisme. Hampir semuanya diukur dengan seberapa tebal kantog kita, ketika
kita berada di situasi seperti itu dan akan muncul penilaian, meskipun kemajuan
itu pada dasarnya netral, maka yang dominan pada akhirnya adalah dominasi itu
sendiri. (A. Qodri Azizy, 2003:19)
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :
1. Laurence E. Rothenberg. Globalisasi adalah percepatan dan
intensifikasi interaksi dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan
pemerintah dari negarayang berbeda.
2. Selo Soemardjan. Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem
organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi
adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya
terbentuknya PBB, OKI.

3. Ahmad Suparman. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan


sesuatu(benda atau perilaku) sebagai ciri dari dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah.
4. Scholte. Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing namun menjadi semakin tergantung sama satu sama
lain.
5. Leonor Briones, demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan
ekonomi, namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis,
pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
6. Steger, kondisi sosial yang yang ditandai dengan adanya interkoneksi
ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global dan dan arus yang membuat
banyak dari perbatasan saat ini sudah ada dan batas-batas tidak relevan.
7. Anthony Giddens(1989), proses peningkatan ksalingtergantungan
masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan
tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang
pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian).
8. Emanuel Ritcher. Globalisasi adalah jaringan kerja global secara
bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan
terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
9. Beerkens. Keterkaitan seluruh dunia antara negara-negara menjadi
dilengkapi dengan globalisasi sebagai sebuah proses di mana pengaturan sosial
dasar(seperti kekuasaan, budaya, pasar, politik, hak, nilai, norma, ideologi,

identitas, kewarganegaraan, solidaritas) karena massification percepatan, difusi


flexibilisation dan perluasan arus transnasional orang, produk, gambar dan
informasi keuangan.
10. Tom G. Palmer globalisasi sebagai penyusutan atau penghapusan negara
diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas dan sistem global yang semakin
terintegrasi dan kompleks produksi dan pertukaran yang telah muncul sebagai
akibat.

Http://www.scribd.com/doc/78357992/Definisi-Globalisasi-Menurut-25-

Ahli.

B. Ciri-ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya
fenomena globalisasi di dunia.
1. Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barangbarang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa
komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan
massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya
yang berbeda.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi
semacam World Trade Organization (WTO).
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional).

saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru
mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang
fashion, literatur, dan makanan.Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada
bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah
membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa
dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa
sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah
tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,
perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan
dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi
sosial. Http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi.

C. Macam-macam Globalisasi
1.

Globalisasi Informasi
Kemajuan teknologi informasi melalui satelit, komputer, internet dan

media massa memungkinkan berita dari belahan dunia dapat cepat sampai ke
belahan dunia lain. Mengecilnya ruang dan waktu telah mengakibatkan bahwa
hampir tak ada kelompok orang atau bagian dunia yang hidup dalam isolasi.
Informasi ttg keadaan/situasi lain dapat menciptakan suatu pengetahuan umum yg
jauh lebih luas dan aktual dari yang ada sebelumnya. Batas-batas teritorial suatu
negara menjadi tidak relevan . Batas negara tidak lagi menjadi batas informasi
karena seseorang mahasiswa di Indonesia dapat dengan cepat berkomunikasi

langsung dengan seorang mahasiswa di Harvard ( AS ).


2.

Globalisasi Ekonomi
Dalam bidang ekonomi ada tuntutan dunia yang berupa perdagangan

internasional tanpa hambatan batas-batas negara ( eksport dan import ). Proteksi


berupa bea masuk yg tinggi atau larangan masuknya barang dari luar negeri
dianggap bertentangan dgn arus globalisasi.
3. Globalisasi Kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal
abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku.
Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan
identitas nasional yg sesuai dgn nilai-nilai luhur budaya bangsa. Ciri-ciri
berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain :
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
b. Penyebaran prinsip multikebudayaan
c. Berkembangnya industri pariwisata
d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain
e. Berkembangnya mode yang berskala global
f. Bertambah banyaknya event-event berskala global.
Http://episentrum.com/search/macam-macam%20globalisasi%20menurut
%20para %20ahli/page/6/

10

BAB III
PEMBAHASAN
A. Perubahan Budaya Dalam Globalisasi
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni
perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari
nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial
merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana
transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi
peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Sekarang ini
setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di TV yang bermuara dari negaranegara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll, melalui stasiun televisi di
tanah air. Belum lagi siaran TV Internasional yang bisa ditangkap melalui
parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia.
Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset,
VCD, dan DVD yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya
di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa
negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali
dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural
seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita.
Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah
kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan

11

teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh
banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang
mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita.
Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang
bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi.
Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya
kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia. Misalnya
saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun
istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan
datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan
sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai
bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial.
Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan
fungsinya.Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita
lenyap begitu saja. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai
terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi.Bisa jadi fenomena demikian
tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam
berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia.Sekalipun
demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan
Merebaknya globalisasi. Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap
eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi.

12

B. Globalisasi Dalam Kebudayaan Tradisional Indonesia


Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi
antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa
Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara
(sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan
mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam
kebudayaan manusia.Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri
dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini
berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak
negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan,
padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa
generasi.
Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang
karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi
dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena
itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah
atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih
tetap berarti..Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam
berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah
geografisnya.Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula
dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan
pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan

13

keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi


model-model pengetahuan dalam masyarakat.

C. Globalisasi sebagai Ancaman atau Tantangan


Ketika seseorang membaca surat kabar, menonton TV, atau dengan
menggunakan alat lainnya, terlebih lagi dengan menggunakan internet, ia akan
tetap terperangkap dalam proses dan model pergaulan global Istilah globalisasi
yang sangat populer itu, dapat berarti alat dan dapat pula berarti ideologi. Ketika
globalisasi berarti alat, maka globalisasi sangat netral. Artinya, ia berarti dan
sekaligus mengandung hal-hal positif, ketika dimanfaatkan untuk hal-hal yang
baik. Sebaliknya, ia dapat berakibat negatif, ketika hanyut daam hal-hal yang
negatif. Denga demikian, globalisasi, akan tergantung kepada siapa yang
menggunakannya dan untuk tujuan apa ia dipergunakan. Sedangkan ketika
globalisasi sebagai ideologi sudah mempunyai arti tersendiri. Banyakorang yang
menolaknya karena nantinya akan terjadi benturan nilai, antara nilai yang
dianggap sebagai ideologi globalisasi dan nilai agama, termasuk agama islam.
Globalisasi sebagai ancaman. Artinya, dengan alat komuikasi seperti TV,
para bola, telepon, VCD, DVD, dan internet kita dapat berhubungan dengan dunia
luar. Dengan para bola atau internet, kita dapat menyaksikan hiburan porno dari
kamar tidur kita. Kita dapat terpengaruh oleh segala macam bentuk iklan yang
sangat konsumtif. Anak-anak dapat terpengaruh oleh segala macam film karton
dan film-film yang tidak seharusnya dilihat. Dan kita juga dapat terpengaruh oleh
gaya hidup seperti yang terjadi di sinetron. Pergaulan kelompok ABG gedongan,
kelompok eksekutif, kelompok anak muda sukses, kelompok anak orang kaya,
dan masih seribu satu contoh kelompok yang dibangun atas dasar gengsi.

14

Biasanya kelompok kelompok ini mempunyai tata aturan tersendiri dalam


mendefinisikan keperluan sehari-hari. Yang semua itu tidak lepas dari pengaruh
gaya global.
Globalisasi sebagai tantangan. Di pihak lain, jika globalisasi itu memberi
pengaruh hal-hal, nilai dan praktek, yang positif, maka seharusnya menjadi
tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mampu menyerapnya. Dengan kata lain,
bagaimana agar nilai-nilai positif yang ada di Barat atau bahkan di belahan negara
lai, dapatmasuk ke bangsa kita dan dapat pula dipraktekkan di tengh-tengah
masyarakat

kita,

seperti

budaya

disiplin,

kebersihan,

tanggung

jawab,

egalitarianisme, kompetisi, kerja keras, penghargaan terhadap oranng lain,


demokratisasi, dan semacamnya. Lebih dari itu, bagaimana kita mampu memberi
pendidikan kepada anak-anak maupun remaja dan bangsa agar ketika mereka tahu
nilai yang negatif, mereka akan menghindarinya, bukan meniru, dan begitu
sebaliknya.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

15

Pada pertengahan abad ini, Bangsa Barat menjajah dunia dengan cara yang
kelihatannya lebih halus. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam
peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan
bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu,
dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun
terakhir. Globalisasi akan tergantung kepada siapa yang menggunakannya dan
untuk tujuan apa ia dipergunakan. Pengaruh globalisasi bukan saja lewat dunia
film, namun juga lewat media cetak dan TV dengan satelitnya bahkan sampai
dunia internet. Di era ini, pergesekan dan saling mempengaruhi antar nilai-nilai
budaya yang tidak bisa dihindarkan. Ada dua tanggapan mengenai globalisasi
yaitu sebagai tantangan dan ancaman. . Di pihak lain, jika globalisasi itu memberi
pengaruh hal-hal, nilai dan praktek, yang positif, maka seharusnya menjadi
tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mampu menyerapnya. Dengan kata lain,
bagaimana agar nilai-nilai positif yang ada di Barat atau bahkan di belahan negara
lai, dapatmasuk ke bangsa kita dan dapat pula dipraktekkan di tengh-tengah
masyarakat

kita,

seperti

budaya

disiplin,

kebersihan,

tanggung

jawab,

egalitarianisme, kompetisi, kerja keras, penghargaan terhadap oranng lain,


demokratisasi, dan semacamnya. Lebih dari itu, bagaimana kita mampu memberi
pendidikan kepada anak-anak maupun remaja dan bangsa agar ketika mereka tahu
nilai yang negatif, mereka akan menghindarinya, bukan meniru, dan begitu
sebaliknya.

16

B. Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk
mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah

perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang

dapat

menyebabkan pergeseran budaya bangsa.


2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masingmasing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap
berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan
pergeseran budaya.
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru,
sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan
baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada
kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.

DAFTAR PUSTAKA

Azizy, A. Qodri. 2003. Melawan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Http://www.scribd.com/doc/78357992/Definisi-Globalisasi-Menurut-25-Ahli /di
unduh 4 Mei 2012: 9.30 WIB
Http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi /di unduh 11 April 2012: 12.01 WIB

17

Http://episentrum.com/search/macam-macam%20globalisasi%20menurut
%20para %20ahli/page/6 /di unduh 4 Mei 2012: 9.50 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai