Pendahuluan
Sehingga perusahaan kehilangan banyak tenaga kerja yang telah direkrut dan
memerlukan perekrutan kembali untuk mendapatkan tenaga kerja baru.
Oleh karena itu, kematangan dalam perencanaan dan pelaksanaan proses
induksi dan orientasi sangat penting dalam keberhasilan tenaga kerja baru
untuk beradaptasi dengan lingkungan kerjanya sehingga dapat mencapai
produktivitas yang maksimal.
1.3
Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud induksi dan orientasi.
2. Mengetahui tujuan induksi dan orientasi.
3. Mengetahui bagaimana prosedur induksi dan orientasi.
4. Mengetahui kontribusi lingkungan kerja terhadap efektivitas induksi dan
orientasi.
Bab 2
Kajian Pustaka
3. Familiarize employes with their role, their organization, its policies, and
other employees. (mengakrabkan karyawan dengan peran, organisasi,
kebijakan organisasi, dan karyawan lain) Wether & Davis, 19:251
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa orientasi adalah
pengenalan dan adaptasi terhadap suatu situasi atau lingkungan. Orientasi
dilakukan untuk mengembangkan hubungan tenaga kerja baru dengan
tenaga kerja lain dan pekerjaan di perusahaan. Bagi tenaga kerja baru yang
telah memperoleh surat penempatan tugas, orientasi merupakan proses
untuk mengetahui dan mengenal tempat kerjanya dalam totalitas hubungan
pekerjaan. Dalam praktik, orientasi sering hanya berupa indoktrinasi
terhadap filosofi, kebijakan dan peraturan organisasi yang bersangkutan.
Induksi dan orientasi merupakan dua kegiatan yang dilaksanakan dengan
maksud yang sama, yaitu memperkenalkan tenaga kerja baru dengan tenaga
kerja yang lain atau manajemen seluruh hierarki perusahaan, serta tempat
mereka dalam tim kerja. Kegiatan ini dipandang penting oleh manajemen
karena banyak nilai tambahnya.
Oleh karena itu, induksi dan orientasi terhadap tanaga kerja baru
merupakan kegiatan penting dan harus dilaksanakan. Sukses tidaknya tenaga
kerja yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawab dalam bidang tugas
dan pekerjaan yang diberikan kepadanya dipengaruhi oleh induksi dan
orientasi yang tepat.
2.
Memberi informasi
4.
5.
6.
pendahuluan yang
dilakukan antara tenaga kerja baru yang mengalami induksi dan orientasi
dengan para penyelia (manajemen langsung pada hierarki di atasnya)
dilakukan sebaik mungkin, sehingga para tenaga kerja baru merasa betah
dan senang bekerja di perusahaan.
ketenagakerjaan
dalam
perusahaan
termasuk
selanjutnya
adalah
menunjukkan
tempat-tempat
pada
pelaksanaan
tugas
kepadanya.
e. Tempat-tempat kerja dan jumlah tenaga kerja yang menjadi
bawahannya, khususnya bagi tenaga kerja yang akan menduduki
jabatan tertentu.
f. Tempat-tempat lain yang ada hubungannya dengan tenaga kerja
yang bersangkutan untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang
diberikan kepadanya.
3. Pengadaan Pertemuan Kelas
Seringkali jumlah tenaga kerja yang harus diberikan induksi dan
orientasi jumlahnya tidak sedikit. Sehingga kemungkinan untuk
diadakan penyeliaan maupun wawancara pertemuan diri dengan
masing-masing tenaga kerja perlu alokasi waktu yang tidak sedikit. Ini
penyeliaan
langsung
kepada
tenaga
kerja
yang
dengan
tingkat
bawah,
termasuk
para
tenaga
operasional
10
Tanggung
jawab
tenaga
kerja
yang
bersangkutan
beserta
batasannya.
g. Kemajuan dalam bekerja demi kelangsungan perusahaan. Pada
11
12
13
bagi tenaga kerja baru, perusahaan tempat mereka bekerja mungkin memberi
suasana baru bagi dirinya yang akan mambawa pengaruh terhadap
keberhasilan tugas dan pekerjaannya. Lingkungan kerja baru yang harmonis
akan mempengaruhi lancarnya pelaksanaan program induksi dan orientasi
sekaligus efektivitasnya tercapai.
Meciptakan lingkungan kerja yang harmonis bukan hal yang mudah. Ini
bukan hanya menjadi tanggung jawab manajemen puncak, tetapi juga seluruh
tenaga kerja pada semua tingkatan perusahaan. Sehingga banyak pihak dalam
perusahaan yang terlibat dalam proses induksi dan orientasi. Lingkungan
kerja yang harmonis dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern perusahaan.
Pada faktor intern, misalnya kebijakan yang diambil manajemen puncak,
tenaga kerja structural dan sebagainya. Sedangkan faktor ekstern, seperti
kondisi politik, kebijakan pemerintah yang menyangkut dunia usaha,
masyarakat sekitar, dan sebagainya. Oleh karena itu, analisis situasi, baik
ekstern maupun intern menjadi tantangan bagi perusahaan.
14
15
Pengaruh
Pendekatan Psikologis
Imitasi
Induksi dan
Orientasi
Identifikasi
Pengaruh terhadap
Tenaga Kerja
terhadap
Karakteristik
Lingkungan
Pengaruh
Pendekatan Lingkungan
Kerja
Sugesti
Gambar 1: Peran faktor imitasi dan sugesti dalam induksi dan orientasi
16
17
18
Bab 3
Contoh Aplikatif
Studi Kasus
Berikut adalah desain program induksi dan orientasi yang digunakan pada
suatu perusahaan:
Panduan
Progam Orientasi
19
Aktivitas:
20
No
Sesi
Waktu
Aktivitas
Peserta diminta memilih satu orang sebagai partner
(bisa diacak atau tidak)
Peserta saling berkenalan dengan partnernya
mengikuti panduan pertanyaan berikut ini
i.
Perkenalan
Orientasi
5 menit
22
No
Sesi
Waktu
Aktivitas
1. Fasilitator menjelaskan mengenai peraturan HRD
Peraturan
4
HRD
Closing
5 menit
23
Panduan
Program Induksi
24
25
Panduan
Penugasan The Great Story
27
c. Apa ide cemerlang yang pernah anda usulkan dan diterima oleh perusahaan?
Bagaimana sebuah ide cemerlang dapat diterima di perusahaan ini?
6. Format Pelaporan
a. Laporan dibuat dalam format majalah dinding yang terdiri dari:
i. Ceritacerita inspiratif. Cerita dituliskan dari sudut pandang orang
pertama.
ii. Mind Map yang melukiskan keseluruhan inspirasi.
b. Satu keluarga membuat satu majalah dinding. Oleh karena itu, para reporter
28
disarankan sharing temuan mereka dalam satu keluarga pada saat makan siang
atau di luar jam kerja
Panduan
Penugasan The Great Workflow
1. Karyawan ditugaskan mencatat proses bisnis atau pekerjaan pada posisinya yang
dilakukan setiap harinya.
2. Karyawan diperbolehkan mengajukan usulan proses bisnis atau pekerjaan yang
sekiranya bisa meningkatkan kualitas dan/atau efisiensi.
3. Bentuk laporan:
a. Catatan proses bisnis atau pekerjaan dalam bentuk bagan alur
i. input, seperti perintah kerja, aturan kerja, manual, informasi harga dll
ii. proses, seperti aktivitas, keputusan, dll
iii. output, seperti keadaan atau barang yang dihasilkan beserta kriteria
keberhasilannya
b. Usulan perbaikan, yang terdiri dari:
a. Kejadian yang dicatat beserta dampaknya
b. Usulan perbaikan beserta dampak positifnya
Analisis
29
Contoh di atas adalah salah satu desain atau model induksi dan orientasi pada
suatu organisasi. Kebanyakan model induksi dan orientasi pada organisasi atau
perusahaan memberikan materi kepada karyawan baru yang sifatnya komunikasi satu
arah. Harapannya, agar karyawan baru tahu dan bisa menyesuaikan dengan keadaan
perusahaan. Karyawan baru hanya sebagai pendengar yang pasif tanpa dapat
memberikan umpan balik pada kegiatan tersebut. Dalam banyak riset, mendengarkan
lebih dari 20 menit tidak efektif. Materi yang diserap hanya sampai 30% dari yang
disampaikan.
Konsep yang diterapkan pada program induksi dan orientasi tersebut berbeda
dengan metode yang ada pada teori maupun yang biasanya diselenggarakan
perusahaan pada umumnya. Bisa dibilang desain tersebut inovatif, yaitu
mengembangkan metode induksi dan orientasi menjadi efektif dan dapat mencapai
tujuannya. Salah satu kelebihannya adalah metode ini tidak monoton karena
melibatkan peran aktif pegawai lama dan baru. Dapat dilihat dari aktivitas-aktivitas
pada panduan program, pegawai lama dan baru dituntut untuk saling berinteraksi dan
bekerja sama.
Desain yang pertama yaitu sebuah aktivitas yang disebut sebagai the great story.
Dalam aktivitas ini, karyawan baru diberi panduan yang berisi 3-4 pertanyaan untuk
setiap sesi. Karyawan baru diminta untuk membuat janji makan siang dengan
karyawan senior baik didepartemen sendiri maupun departemen lain. Selama makan
siang ini, karyawan baru ngobrol melalui pengajuan pertanyaan yang ada dalam
panduan. Pertanyaan yang diberikan adalah disusun untuk menggali pengalaman
terbaik karyawan senior terkait dengan sebuah nilai budaya. Karyawan senior akan
30
pada proses imitasi, pegawai baru dapat melakukan meniru ilmu yang dimiliki
pegawai lama atau sebaliknya. Sehingga didapatkan pertukaran informasi antara
kedua belah pihak.
sehingga, harapan dari desain induksi dan orientasi tersebut adalah dapat
menjadikan program induksi dan orientasi efektif dan efisien, pegawai baru dapat
menyerap apa yang ingin disampaikan perusahaan tanpa melalui proses yang
membosankan.
32
Bab 4
Kesimpulan
Induksi adalah suatu kegiatan untuk memperkenalkan tenaga kerja baru dengan
tugas dan pekerjaannya, para penyelia, serta tenaga kerja yang sudah ada.
Orientasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan tenaga kerja baru dalam
mengembangkan pengertian tentang hubungannya dengan tenaag kerja lain serta
dengan tugas dan pekerjaan dalam perusahaan.
2.
3.
4.
Menghemat waktu dan tenaga bagi tenaga kerja baru dengan memberitahukan
ke mana mereka harus berkonsultasi.
5.
6.
Memberi pengertian kepada tenaga kerja baru bahwa mereka merupakan salah
suatu unsur penting dalam perusahaan.
33
Saran
http://bukik.files.wordpress.com/2010/05/panduan-program-induksi-bukikcom1.pdf
Sedarmayati.2010.manajemen sumber daya manusia. Bandung: refika Aditama
34