PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
PT. HM Sampoerna dalam perkembangan operasional hariannya mengalami
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Manfaat Penulisan
1.4
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan SCM
dalam suatu perusahaan. Selain itu penulisan makalah ini juga akan dijadikan sebagai
slah satu aspek penilaian untuk ujian akhir semester. Dan juga untuk
kemampuan mahasiswa dalam menyusun sebuah makalah.
melatih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
E-Commerce.
Mengurangi biaya.
Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu
perusahaan).
Mengurangi waktu.
2.3
Kepuasan pelanggan
Meningkatkan profit
Menurunnya biaya
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
PT. HM
Sampoerna
Aliran material
Aliran keuangan
Aliran informasi
Aliran material dari petani langsung ke PT HM Sampoerna tanpa melalui
tengkulak. Puluhan ribu petani tembakau HMS semuanya sudah dikelola dengan
bantuan TI, yakni sistem berbasis bar code. Di bar code ini mengandung informasi
dari petani berupa nama petani, luas petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan
sebagainya. Pada sistem informasi aliran material ini hanya terjadi satu arah,
dikarenakan perkebunan merupakan milik perusaan. Berapapun hasil panen akan
ditampung sepenuhnya oleh perusahaan, jadi para petani tidak menerima inormasi
apapun dari pihak perusahaan seperti jumlah pesanan tembakau dan sebagainya.
Ketika panen, tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim dengan bar
code. Dengan begitu, di tempat penampungan yakni di Lombok dan Madura hasil
panen tadi sudah bisa langsung dipindai (scan), sehingga tidak perlu ada petugas yang
mencatat lagi. Selanjutnya inormasi hasil scan barcode akan diberitaukan kepada para
petani.
Sistem barcoding telah diterapkan pula dalam kegiatan pembelian material
dan proses di gudang. Sistem barcoding digunakan karena grade daun tembakau yang
dihasilkan para petani berbeda-beda. Saat ini, HMS mengonsumsi 60-70 ribu ton
7
tembakau kering per tahun. Sedangkan untuk luas lahan total yang dipakai oleh para
petani tembakau yang memasok panennya buat HMS tidak diketahui secara pasti.
Sebagai gambaran, per hektare kebun tembakau bisa berproduksi 15-20 ton. Sesuai
dengan prosesnya, daun tembakau yang dipanen akan disimpan di gudang selama 1824 bulan supaya mengalami proses fermentasi alami.
PT. Panamas
Agen
(Wholesaler)
Konsumen
Pengencer
(Retail Outlet)
Aliran material
Aliran keuangan
Aliran informasi
Strategi distribusi yang digunakan oleh Sampoerna dalam mendistribusikan
rokoknya menggunakan distributor tunggal, yaitu melalui PT Panamas. Sedangkan
dalam tingkatan saluran distribusi, PT HM Sampoerna menggunakan saluran
distribusi tiga tingkat, dimana distributor tunggalnya
yaitu
PT Panamas
menyalurkannya ke dua perantara lain yaitu agen dan pengecer yang didistribusikan
ke semua wilayah di Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah maupun pedesaan.
PT Panamas merupakan suatu unit marketing yang memasarkan produkproduk rokok yang dihasilkan oleh PT Sampoerna. PT Panamas memiliki beberapa
divisi, salah satunya adalah divisi distribusi yaitu divisi yang bertugas untuk
mendistribusikan rokok kepada para direct selling (outlet). Untuk itu diperlukan suatu
aplikasi yang dapat memberikan kecepatan dan kemudahan pengadministrasian data
yang berkaitan dengan pendistribusian rokok. PT Panamas menerima infomasi dari
PT HM Sampoerna berupa berapa banyak jumlah produk rokok yang telah dikirim ke
Panamas selaku distributor tunggal PT HM Sampoerna dan kapan batas tanggal
pembayaran akan produk tersebut. Dan ketika rokok tersebut telah diterima oleh PT
Panamas, pihak mereka juga akan mengirim informasi berupa pemberitahuan
bahwasanya rokok yang dikirim dari PT HM Sampoerna telah sampai.
Aplikasi pendistribusian rokok pada berbasis web di PT Panamas merupakan
suatu aplikasi pengolah data distribusi rokok. Dengan adanya aplikasi ini, dapat
dengan mudah untuk mengetahui daerah mana saja yang potensial dalam artian
memiliki persebaran yang baik, mempertimbangkan prestasi dari sales, mengetahui
jenis rokok yang memiliki potensi bagus pada distrik tertentu.
Aplikasi ini dibuat berdasarkan suatu analisa dan desain dengan metode
terstuktur (waterfall). Proses implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP Triad 2.11, MySQL Front sebagai Editor MySQL,
Macromedia Dreamweaver sebagai editor HTML.
Setelah produk rokok diterima oleh PT Panamas, kemudian PT Panamas akan
melanjutkan pendistribusian kepada para agen yang ada di seluruh Nusantara.
Regional Jawa I dengan pusat dikota bandung, meliputi 7 cabang yaitu Bandung,
Sukabumi, Tasikmalaya, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta.
2.
3.
Regional Medan dengan pusat di kota Medan, meliputi 6 cabang, yaitu Banda
Aceh, Loukseumawe, Medan, Padang Sidempun, Padang dan Pekanbaru.
4.
Regional Jakarta dengan pusat di kota Jakarta, meliputi 10 cabang, yaitu Jakarta
I, Jakarta II, Jakarta III, Jakarta IV, Serang, Jambi, Palembang, Bengkulu,
Lampung dan Pontianak.
5.
Regional Indonesia Timur dengan pusat kota Ujung Pandang, meliputi 3 cabang,
yaitu Ujung Pandang, Manado, Ambon.
11
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Aliran material dari petani langsung ke PT HM Sampoerna tanpa melalui tengkulak.
Puluhan ribu petani tembakau HMS semuanya sudah dikelola dengan bantuan TI, yakni
sistem berbasis bar code. Di bar code ini mengandung informasi dari petani berupa nama
petani, luas petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan sebagainya. Pada sistem informasi
aliran material ini hanya terjadi satu arah, dikarenakan perkebunan merupakan milik
perusaan.
yaitu
PT Panamas
menyalurkannya ke dua perantara lain yaitu agen dan pengecer yang didistribusikan
ke semua wilayah di Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah maupun pedesaan.
12