Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kimia
Kelas / Semester
X/ I
Materi Pokok
Ikatan Kimia
Alokasi Waktu
6 x 45
A. Kompetensi inti
KI 1
KI 2
:Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang di pelajarinya disekolahsecara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel
(atom, ion, molekul)materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Indikator :
Membedakan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan kovalen
koordinasi.
Menganalisis konfigurasi elektron dan struktur Lewis dalam proses pembentukan
ikatan kimia.
Memprediksi jenis ikatan yang terbentuk melalui beberapa contoh senyawa.
Membandingkan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.
Menganalisis sifat logam dengan proses pembentukan ikatan logam.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa
dapat
menjelaskan
kecenderungan
suatu
unsur
untuk
mencapai
kestabilannya.
2. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam
suatu persamaan reaksi
3. Siswa dapat menunjukkan sikap positif (individu dan social) dalam diskusi
kelompok
4. Siswa dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai dan
melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab.
5. Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion,
6. Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen
7. Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi
8. Siswa dapat menjelaskan proses terbentuknya ikatan logam
9. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa ion
10. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa kovalen
11. Siswa dapat membedakan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, dan
ikatan kovalen koordinasi.
12. Siswa dapat menganalisis konfigurasi elektron dan struktur Lewis dalam proses
pembentukan ikatan kimia.
13. Siswa dapat memprediksi jenis ikatan yang terbentuk melalui beberapa contoh
senyawa.
14. Siswa dapat membandingkan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.
15. Siswa dapat menganalisis sifat logam dengan proses pembentukan ikatan logam.
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Garam (NaCl)
Air (H2O)
Konsep
ikatan ion,
ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi
ikatan logam
Prinsip
Konfigurasi elektron
Elektron valensi
Struktur Lewis
Teori oktet dan duplet
E. Materi Inti
Teori Oktet dan Duplet
W. Kossel dan G.N Lewis berpendapat atom disebut stabil jika mempunyai konfigurasi
elektron mirip gas mulia yaitu pada kulit terakhir mempunyai 8 elektron (oktet) atau 2
elektron (duplet jika jumlah kulit hanya 1)
Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang
stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia).
Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atom-atom akan membentuk konfigurasi
elektron seperti pada unsur gas mulia.
Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu
atom Helium).
Nomor
Periode Unsur
Atom
He
Ne
10
Ar
18
Kr
36
18
Xe
54
18
18
Rn
86
18
32
18
Ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut :
a) atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron
Melepaskan elektron
contoh:
11Na
12Mg
Menangkap elektron
contoh: 9F : 2.7 (tidak stabil) + e
8O
b) Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang
berikatan. Terjadi pada atom-atom yang mempunyai energi
ionisasi yang tinggi sehingga sukar melepaskan elektron dan yang
mempunyai afinitas elektron rendah sehingga sukar sukar mengikat
elektron.
contoh : HCl
1H
xx
x
H x Cl
x
xx
Cl xx
xx
c) Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang
berikatan
Struktur Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.
Melukis Struktur Lewis
Titik-titik mewakili elektron valens ini diisi satu persatu dahulu; biasanya dalam urutan:
kanan kiri atas bawah, sehinggalah kesemua empat sukuan tersebut berisi dengan
satu elektron. Elektron ke-5 seterusnya akan diisikan secara berpasangan.
H
Na
Mg
Al
Ne
Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka
ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.
Ikatan Ion
Ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negatif karena gaya elektrostatis
Ion positif terjadi karena melepaskan elektron
11 Na
dengan
17 Cl
Konfigurasi elektronnya :
11 Na =
17 Cl
2, 8, 1
= 2, 8, 7
(2,8,1)
Na
(2,8)
Cl e
Cl
(2,8,7)
(2,8,8)
**
*
( Na ) Cl
**
*
*
Antara ion Na+ dengan Cl terjadi gaya tarik-menarik elektrostatis sehingga terbentuk
senyawa ion NaCl.
(2,6)
(2,8)
Na
(x2)
O 2e
(x1)
+
2 Na + O
2
2 Na+ + O
Na2O
Sulit menguap
Ikatan Kovalen
Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh
2 atom yang berikatan.
Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk
melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi
serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non
logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara
mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk
1H
=1
Rumus struktur
= HH
Rumus kimia
= H2
Contoh 2 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF
Konfigurasi elektronnya :
1H
=1
9F
= 2, 7
H F H F
Rumus struktur
= H F Rumus kimia = HF
Sifat
Titik didih
Senyawa Ion
Tinggi
Senyawa Kovalen
Rendah
Titik leleh
Tinggi
Rendah
Wujud
kamar
kamar
Padat = isolator
Lelehan =
konduktor
Larutan =
konduktor
Kelarutan dalam
trikloroetana (CHCl3)
Padat = isolator
Lelehan = isolator
Larutan = ada yang
konduktor
Umumnya larut
Tidak larut
Larut
**
* F*
* *
**
*o
*o
**
*o
*o
**
** F
**
*o
o*
**
F*
*o * H
H
o*
*
*
*o
*o
* F*
* *
**
H
*o
**
** F
**
* **F *
* *
*o
B
+
Rumus Lewis
atau
Rumus struktur
Contoh 2:
o
2.8.6
8O:
2.6
Ikatan
koordinasi
xx
x
xx
O
xx
O xx S
x
x
Rumus Lewis
Ikatan rangkap 2
Ikatan koordinasi
Ikatan Logam
Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam. Ikatan
logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan muatan
negatif dari elektron yang bergerak bebas.
Sifat-sifat logam tidak dapat dimasukkan dalam kriteria ikatan seperti ikatan kovalen
maupun ikatan ion. Senyawa ionik tidak dapat mengantarkan listrik pada fase padatan, dan
senyawa ionik bersifat rapuh (berlawanan dengan sifat logam). Atom dari senyawa logam
hanya mengandung satu sampai tiga elektron valensi. Dengan demikian atom tersebut tidak
mampu membentuk ikatan kovalen. Senyawa kovalen merupakan penghantar listrik yang
buruk dan umumnya berupa cairan (dengan sifat berkebalikan dengan pembentukan logam).
Dengan demikian, logam membentuk model ikatan yang berbeda.
Model Lautan Elektron
Untuk menjelaskan ikatan pada logam, Lorentz mengusulkan sebuah model yang
dikenal dengan model gas elektron atau model lautan elektron. Model ini didasarkan pada
sifat logam berikut:
Energi ionisasi yang rendah
Logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah. Secara tak langsung,
pengertian ini merujuk pada elektron valensi yang tidak terikat dengan kuat oleh inti.
Elektron valensi dapat bergerak dengan bebas diluar pengaruh inti. Dengan demikian, logam
mempunyai elektron yang bebas bergerak.
Skema ikatan logam dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Elektron valensi menjadi
terdisosiasi dengan inti atomnya dan membentuk lautan elektron.
Contoh ikatan unsur yang mempunyai ikatan logam adalah sebagian besar logam seperti Cu,
Al, Au, Ag, dsb. Logam transisi seperti Fe, Ni, dsb membentuk ikatan campuran yang terdiri
dari ikatan kovalen (pada elektron 3d) dan ikatan logam
: PBL
Metode Pembelajaran
Algatamia
LCD Projektor
Laptop
LKS
Alat
Sumber Belajar
1.
Internet
2.
3.
Literatur lainnya
Deskripsi Kegiatan
Waktu
kestabilannya
dan
sifat
apa
yang
dihasilkannya.
3.
menjelaskan
cara
menggunakan
media
algatamia.
6. Guru membimbing siswa untuk dapat memnjelaskan
proses terbentuknya ikatan antara unsur Na dan
Pertemuan 2
Kegiatan
Pendahuluan
Waktu
Deskripsi Kegiatan
Di
pertemuan
sebelumnya
kita
mempelajari
Mengamati :
1. Siswa mengamati fenomena berupa data perbedaan
titik didih air dan garam dapur yang ditayangkan di
slide power point
a.
b.
65 menit
air
Menanya :
1. Guru bertanya mengenai fenomena perbedaan titik
didih yang terjadi pada air dan garam dapur
S: Mengapa air mendidih lebih cepat yaitu pada suhu
yang lebih rendah daripada garam dapur?
S: Apakah unsur pembentuk air sama dengan unsur
pembentuk garam dapur?
S: Mengapa perbedaan unssur pembentuk air dan
garam dapur bisa menyebabkan perbedaan titik
didih?
S: Apakah ada perbedaan ikatan antara unsur
pembentuk air dengan unsur pembentuk garam
dapur?
Mengumpulkan data :
1. Siswa diminta mengidentifikasi rumus molekul air
(H2O)
2. Siswa diminta untuk menghitung elektron valensi
untuk atom hidrogen dan oksigen
3. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab bagaimana
cara atom oksigen dan hidrogen mencapai kestabilan
4. Siswa diarahkan untuk bisa menjawab berapa
elektron yang dibutuhkan atom oksigen dan hidrogen
agar stabil
G: Nah, sesuai dengan aturan oktet untuk mencapai
kestabilan, berapa banyak lagi elektron yang
dibutuhkan atom O untuk menjadi oktet?
S: 2 elektron valensi
G:Coba sekarang hitung, berapa banyak elektron yang
dibutuhkan atom H untuk mencapai aturan duplet?
S: 1 elektron valensi
Mengasosiasi :
1. Siswa diminta untuk mencoba mengerjakan LKS
yang sudah diberikan sesuai dengan pertanyaan yang
bersifat menuntun di LKS
2. Siswa secara berkelompok diamati jawabannya oleh
guru
3. Siswa secara berkelompok membahas LKS melalui
diskusi antar kelompok.
Mengkomunikasikan :
Siswa menyajikan hasil analisis proses terbentuknya
dan perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap, dan
rangkap tiga serta sifat-sifat ikatan kovalen melalui
tugas LKS yang telah diberikan.
Penutup
1. Siswa
membuat
pembelajaran
yang
kesimpulan
telah
dari
dilaksanakan
proses 15 menit
(ikatan
Pertemuan 3
Kegiatan
Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
memberikan
motivasi
dengan
menanya
dengan
menanya
melakukan
mengapa
atom
apersepsi
logam
cenderung
melepaskan
1. Guru Menanya :
65 menit
awan
elektron
valensi
ikatan
(berhubungan
dengan
sifat
logam
dengan
proses
depan
kelas,
menyajikan
hasil
analisis
1. Teknik Penilaian:
Tugas :
-
Observasi
-
2. Prosedur Penilaian:
No
1.
Aspek
Sikap
Mekanisme dan
Instrumen
Prosedur
-
Observasi
Keterangan
- Lembar Observasi
Kerja
Kelompok
2.
3.
Pengetahuan
Ketrampilan
Penugasan
Soal Penugasan
Tes Tertulis
Soal Objektif
Kinerja
Kinerja Presentasi
Presentasi
Jambi ,
Oktober 2014
Mengetahui,
Kepala SMAN 10 Kota Jambi
Nama Guru
NIP.
NIP. ..
Lampiran 1 LembarPengamatan
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: X/2
Tahun Ajaran
: 2013/2014
Waktu Pengamatan
: 2 jam
Na
ma
Sis
wa
1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
..
Religius
Tanggugjawab
Peduli
Responsif
Santun
B M M M B M M M B M M M B M M M B M M M
T
Keterangan
1
BT= kurang
MT= sedang
MB= baik
MK= sangatbaik
Lampiran 2
Lembar Observasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
Mata Pelajaran
: KIMIA
Kelas/Program
: X/M-IPA
Observasi
No NamaSiswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Keteranganpengisianskor
4. Sangattinggi
3. Tinggi
2. Cukuptinggi
Jujur
Disl
Tgjwb
peduli
Krjsm
Juml
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
20
1. Kurang
4. Peduli
a. Menjagakebersihankelas, membantuteman yang membutuhkan
b. Menunjukkan rasa empatidansimpatiuntukikut menyelesaikan masalah
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di
sekitarnya
d. Memberikanbantuansesuaidengankemampuannya
5. Kerja sama
a. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
b. Menunjukkan sikap bersahabat
c. Berusaha menemukan solusi permasalahan
secarabersamadlmkelompoknya
d. Menghargaipendapat lain
PEDOMAN PENILAIAN:
a.
b.
Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.