Anda di halaman 1dari 15

RANCANGAN LISTRIK

PEMILIHAN CURRENT TRANSFORMER (CT) UNTUK


KEPERLUAN PENGUKURAN ARUS DAN DAYA PADA PHB-TR
DENGAN KAPASITAS TRAFO 630 KVA , 20/0,4 kV .

Disusun Oleh:
Adhi Satria Bakti
3312120009
Teknik Listrik 5C

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara besar yang tidak liput dari perkembangan teknologi.
Dengan tumbuhnya berbagai industry dalam rangkau untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
hidup maka diperlukan peralatan-peralatan yang besar dan kapasitas supply listrik besar pula.
Dengan supply listrik yang besar tersebut maka dibutuhkan peralatan yang mengukur arus dan
daya pada PHB-TR yang mengalir pada peralatan-peralatan agar penggunaan arus dapat terukur
secara baik dan efisien pada penggunaan untuk mengukur arus yang besar diperlukan alat
pengukur yang menstransformasikan arus yang besar menjadi arus yang kecil sehingga dapat
diukur oleh alat ukur yang ada. Yaitu dengan menggunakan CT (Current Transformer). Maka
pemahaman CT (Current Transformer) sebagai alat ukur (instrumentation)harus dirubah
menjadi sebuah titik transaksi (point oftransaction).Di dalam sistem tenaga listrik terdapat
sebuah peralatan yang dikenal dengan istilah CT. CT merupakan singkatan dari Current (arus)
Transformer (perubah). Sesuai dengan namanya, CT adalah merupakan peralatan yang
mengubah besaran arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan.Untuk sistem tenaga listrik berdaya besar diperlukan CT untuk merubah nilai nominal
arus sistem menjadi lebih kecil sehingga bisa terbaca oleh peralatan proteksi ataupun pengukuran
(metering). Peralatan proteksi dan metering hanya akan membaca nilai keluaran CT (dari
terminal sekunder CT) kemudian menghitung/merubahnya kembali sebagai pembacaan sisi
primer (nilai arus yang mengalir sebenarnya). Nilai perhitungan yang dilakukan oleh peralatan
proteksi dan metering didasarkan pada nilai rasio dari sebuah CT.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Current Transformer (CT)?
2. Fungsi Current Transformer ( CT )?
3. Pemilihan Current Transformer ( CT ) untuk PHB-TR?

1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah

Untuk mendapatkan nilai

Untuk mengetahui fungsi Current Transformer (CT)

Untuk mengetahui pemilihan Current Transformer (CT) yang digunakan untuk


pengukuran arus dan daya pada PHB-TR dengan kapasitas trafo 630 KVA ,
20/0,4 kV .

1.4 SISTEMATIK PENULISAN


Sistematik penulisan yang digunakan pada makalah ini dibagi dalam beberapa
bab,dengan sususan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Perumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Sistematik Penulisan,
BAB II LANDASAN TEORI,
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA
BAB IV Kesimpulan dan saran
BAB V Daftar Kepustakaan

BAB II
LANDASAN TEORI

Trafo Arus (Current Transformer) adalah sebuah trafo yang digunakan untuk mengkonversi
arus bolak-balik yang nilainya puluhan hingga Ribuan ampere yang mengalir disisi primer,
menjadi hanya 1 atau 5 ampere disisi kumparan sekunder.Trafo arus digunakan untuk aplikasi
pengukuran dan juga perlindungan/proteksi.peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran besaran arus pada intalasi tenaga listrik disisi primer yang berskala besar dengan
melakukan transformasi dari besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil secara
akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi.
Prinsip kerja trafo arus adalah sebagai berikut:

N1
P1
I1

N2
P2
S1
S2

I2

Gambar 1.1. Rangkaian pada Trafo Arus

Untuk trafo yang dihubung singkat : I 1 N1 I 2 N 2


Untuk trafo pada kondisi tidak berbeban:

E1 N 1

E2 N 2
Dimana

N1
,
N2

I1 I 2 sehingga N1 N 2 ,

N1 jumlah lilitan primer, dan

N 2 jumlah lilitan sekunder.


Secara fungsi trafo arus dibedakan menjadi dua yaitu:
a). Trafo arus pengukuran
o Trafo arus pengukuran untuk metering memiliki ketelitian tinggi pada daerah
kerja (daerah pengenalnya) 5% - 120% arus nominalnya tergantung dari
kelasnya dan tingkat kejenuhan yang relatif rendah dibandingkan trafo arus
untuk proteksi.
o Penggunaan trafo arus pengukuran untuk Amperemeter, Watt-meter, VARhmeter, dan cos meter.
b). Trafo arus proteksi

Trafo arus untuk proteksi, memiliki ketelitian tinggi pada saat terjadi
gangguan dimana arus yang mengalir beberapa kali dari arus pengenalnya dan
tingkat kejenuhan cukup tinggi.

Penggunaan trafo arus proteksi untuk relai arus lebih (OCR dan GFR), relai
beban lebih, relai diferensial, relai daya dan relai jarak.

Perbedaan mendasar trafo arus pengukuran dan proteksi adalah pada titik
saturasinya seperti pada kurva saturasi dibawah (Gambar 4).

proteksi

pengukuran

I
Gambar 1.4.Kurva kejenuhan CT untuk Pengukuran dan Proteksi

Trafo arus untuk pengukuran dirancang supaya lebih cepat jenuh dibandingkan trafo
arus proteksi sehingga konstruksinya mempunyai luas penampang inti yang lebih
kecil (Gambar 5).

CT Pengukuran

CT Proteksi
A2

A1

Gambar 1.5. Luas Penampang Inti Trafo Arus

Jenis trafo arus berdasarkan pemasangan


Berdasarkan lokasi pemasangannya, trafo arus dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
o Trafo arus pemasangan luar ruangan (outdoor)

Trafo arus pemasangan luar ruangan memiliki konstruksi fisik yang kokoh,
isolasi yang baik, biasanya menggunakan isolasi minyak untuk rangkaian
elektrik internal dan bahan keramik/porcelain untuk isolator ekternal.

Gambar 1.8. Trafo Arus Pemasangan Luar Ruangan

Trafo arus pemasangan dalam ruangan (indoor)


Trafo arus pemasangan dalam ruangan biasanya memiliki ukuran yang lebih
kecil dari pada trafo arus pemasangan luar ruangan, menggunakan isolator dari
bahan resin.

Gambar 1.9 Trafo Arus Pemasangan Dalam Ruangan

Jenis Trafo arus berdasarkan jumlah inti pada sekunder

Trafo arus dengan inti tunggal


Contoh: 150 300 / 5 A, 200 400 / 5 A, atau 300 600 / 1 A.

Trafo arus dengan inti banyak


Trafo arus dengan inti banyak dirancang untuk berbagai keperluan yang
mempunyai sifat pengunaan yang berbeda dan untuk menghemat tempat.

Jenis trafo arus berdasarkan pengenal


Trafo arus memiliki dua pengenal, yaitu pengenal primer dan sekunder.
Pengenal primer yang biasanya dipakai adalah 150, 200, 300, 400, 600, 800, 900,
1000, 1200, 1600, 1800, 2000, 2500, 3000 dan 3600.
Pengenal sekunder yang biasa dipakai adalah 1 dan 5 A.
Berdasarkan pengenalnya, trafo arus dapat dibagi menjadi:

Trafo arus dengan dua pengenal primer


Trafo arus multi rasio/sekunder tap
Trafo arus dengan dua tap
Trafo arus dengan tiga tap

Rumus kejenuhan untuk CT pengukuran:

Fs adalah instrument security factor,CT yang dipergunakan untuk pengukuran biasanya


mempunyai nilai 5 (Fs5) atau 10 (Fs10).

BAB III
PEMBAHASAN DAN ANALISA

Pemilihan Current Tranformer harus diliat sebagai berikut


PEMILIHAN CT

Ratio arus (dihitung dari arus beban dalam (Amp)


Missal: 20/5-5 (untuk pelanggan TM sekunder 2 belitan)
100/5 (untuk pelangga TR sekunder 1 belitan )

Class Proteksi :5P5,5P10,5P15,5P20,5P25,5P30


P = Proteksi

Class Pengukuran : 0,2S , S= Saturation

Class isolasi; Class E

Burden = Batas kemampuan CT menampung beban (VA) sesuai standard IEC 60044-1
Burden CT adalah 2,5 VA , 3VA ,5VA , 7,5 VA , 10 VA , 20VA , 25VA , dan 30 VA
Untuk pemilihan burden CT perlu dilihat beban yang disambung pada CT (beban : CT +
kabel+alat ukur yang akan disambung ke VA)

I th = arus thermos adalah kemampuan CT menerima arus besar selama 1 detik,untuk


pelamggan TM dapat dipilih (5KA-12,5KA) dalam pemilihan arus termis sebaiknya
dihitung arus gangguan disisi tegangan 20Kv ,untuk TR pelanggan TR dapat dipilih
besarnya pembatas arus yang terpasang dan lamanya waktu trip

Idy = Arus dynamic =2,5Xlth adalah nilai puncak dari arus primer CT tanpa ada
kerusakan secara electric dan magnetic yang dihasilkan dari tenaga electromagnetic

FS = instrument secutity factor adalah ratio anatar nilai arus lebih primer (Ips) dan nilai
arus primer (Ip),nilainya 5 atau 10 dipilih 5

Tegangan(Um) = 0,6/12/24/50/125 kV

Frekuensi = 50Hz

Hal-hal tersebut diatas harus tercantum pada nameplate CT atau spec teknic CT

Apabila sebuah current transformer beleum diketahu rasio terdapat rumus

Diketahui tegangan 20/0.4 kV


Pelanggan TR,daya 630 Kva tegangan 20 KV,pemilihan ratio CT adalah

= 18.1 A
Maka dipilih ratio CT pada sisi primer sebeesar 20/5-5
Contoh :mencari kejenuhan pada CT pengukuran
Apabila sudah diketahui:

class pengukuran = 0,2S

burden = 7,5 VA

beban yang dipikul CT= 5,11 VA (beban kabel+KWh)

Rct = 0,07

Ratio CT 20/5-5,Class pengkuran 0,2S ,Fs= 5 dan burden = 7,5 VA dengan mempergunakan
persamaan diatas bila diketahui beban yang dipikul CT= 5,11 VA (beban kabel+KWh) dan
Rct=0,07
7,5 +
n=5

5,11 +

* 0,07
*0,07

= 6,74

artinya dengan Fs = 5 dan burden CT 7,5 VA, CT tersebut akan jenuh pada arus 6,74 x arus
pengenalnya = 6,74 x 5 = 33,71 A disis sekunder,Bagaimana dilihat dari sisis primer (Ict) =
33,71 x 20/5 = 134,84 A
apa arti dari contoh diatas adalah CT ini dapat menampung arus maksimum sisi primer s/d
134,84 A bila arus yang melewati CT > 134,84 A maka CT akan jenuh
Dalam hal ini CT untuk pengukuran harus cepat jenuh dibandingkan dengan CT untuk proteksi
,karena untuk mengamankan alat ukur dari arus besar ,seperti terlihat contoh diatas untuk
sekunder =33,71A artinya arus pada KWh meter harus lebih besar dari arus 33,71 misal 5(60)A
Trafo yang dipakai yaitu trafo model cincin karna biasanya digunakan tegangan TR biasanya digunakan
pada pasangan dalam ruangan yang bertegangan 20 kv
Trafo arus jenis ring atau kabel tidak mempunyai penghantar primer.

Trafo arus jenis ini pada umumnya menggunakan kabel


berinsulasi pada sisi primernya. Hal ini disebabkan karena tipe cincin atau kabel tidak memiliki
kemampuan insulasi yang tinggi. Kemampuan insulasi dihasilkan oleh kabel primernya. Untuk kebutuhan
khusus, trafo arus tipe ring juga dapat dibuat dengan kemampuan insulasi yang tinggi sehingga bisa
menggunakan bus bas pada sisi primernya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Setelah dilakukannya pembahasan dan setelah dianalisa maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pemasangan CT di sumber harus melihat besanya arus gangguan 3 fasa,hal ini untuk
melihat kejenuhan CT. Dengan melihat burden,beban yang dipikul CT dan melihat
Fs,Ratio arus (dihitung dari arus beban dalam (Amp)
2. Burden = Batas kemampuan CT menampung beban (VA) sesuai standard IEC 600441 Burden CT adalah 2,5 VA , 3VA ,5VA , 7,5 VA , 10 VA , 20VA , 25VA , dan 30
VA.Untuk pemilihan burden CT perlu dilihat beban yang disambung pada CT
(beban : CT + kabel+alat ukur yang akan disambung ke VA)
3. FS = instrument secutity factor adalah ratio anatar nilai arus lebih primer (Ips) dan
nilai arus primer (Ip),nilainya 5 atau 10 dipilih 5
.

SARAN
Adapun saran yang bisa di berikan adalah :
1. Sebaiknya sebelum ada pekerjaa dalam CT terlebih dahulu periksa data-data yang
tercantum pada nameplate CT atau spec teknic CT
2.

Dalam melakukan pekerjaan harus sesuai dengan SOP.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

BUKU SAKU PELAYANAN TEKNIK, Garamond edisi kedua: September 2011,Ir.Wahyudi


Sarimun,N.MT ,
http://arisulistiono.wordpress.com/2009/10/20/teori-dasar-ct-current-transformer/
https://trafoinstrumen.wordpress.com/trafo-instrumentasi/

Anda mungkin juga menyukai