Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
) TUGAS
KELOMPOK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang Perusahaan Go Public (PT.
Astra Internasional Tbk.). Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Internasional. Makalah ini berisikan tentang informasi perusahaan Go Public yang
secara spesifik membahas contoh salah satu perusahan yang mengalami Go Public.
Semoga makalah Perusahaan Go Public (PT. Astra Internasional Tbk.)" memberikan
informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Terima kasih kepada semua anggota kelompok Jepang yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini serta refrensi dan sumber-sumber informasi yang kami peroleh.
Depok 2014
Kelompok Jepang
BAB I
LATAR BELAKANG
A.
Latar Belakang
Pada saat ini pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang
ketat diantara para pelaku usaha. Mereka semua berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik
di bidangnya. Banyak alasan yang mendasari sebuah perusahaan melakukan go public, salah
satunya adalahanggapan bahwa dengan menjadikan perusahaannya sebagai salah satu
perusahaan yangGo Public akan meningkatkan citra perusahaan tersebut. Hal ini tidak
sepenuhnya salah, karena pada faktanya, perusahaan-perusahaan terbaik di Indonesia
sebagian besar merupakan perusahaan terbuka atau perusahaan yang telah Go Public.Namun
alasan yang paling sering melatar belakangi perusahaan melakukan go public adalah karena
perusahaan membutuhkan persediaaan modal yang cukup besar dengan biaya modal yang
minimalis. Dan hal itu dapat dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat
atau go public di pasar modal.
Dengan melakukan go public, perusahaan akan mendapatkan tambahan dana
yang akan dimanfaatkan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan yang
memungkinkan pembiayaan rencana ekspansi, pembuatan produk baru atau
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya untuk
menambah wawasan pengetahuan dan daya nalar sebagai bagian dari proses belajar, sehingga
dapat lebih memahami bagaimana sebenarnya aplikasi dari teori teori pengukuran
kesehatan dengan melihat laporan keuangan sebuah perusahaan. Serta untuk mengetahui
perbedaan-perbedaan yang mendasar antara teori yang ada dengan praktek yang
sesungguhnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
perusahaan dengan menambahkan kata Tbk di belakang nama lama mereka. Tbk yang
berarti terbuka, misalnya:PT Buana Finance Indonesia menjadi PT Buana Finance
Indonesia Tbk. Perubahan nama perusahaan public dengan menambahkan kataTbk
dibelakang nama yang lain sesuai dengan UU perseroan terbatas (UUPT) No.1/1995.
Banyak perusahaan di Indonesia maupun diluar negeri menjual obligasi
kepada masyarakat tetapi perusahaan tersebut tidak di sebuat perusahaan public atau tidak
dikatakan perusahaan tersebut go-public. Misalnya PT.PLN yang banyak menerbitkan
obligasi tidak disebut perusahaan public terbuka. Dengan demmikian istilah go-public hanya
digunakan untuk penawaran umum saham tidak termasuk obligasi.
Sebagai contoh dalam perusahaan yang terdapat di Indonesia adalah PT. Indofood,
PT. Aneka Tambang, Indosat, dan masih banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go
Public.
Perusahaan Publik adalah suatu proses perusahaan yang menjadi perusahaan terbuka
tanpa lewat proses penawaran umum. perusahaan terbuka diketahui dengan penembatan kata
"Tbk" dibelakang nama Perusahaan. Misalnya: PT Telkom Tbk, PT Kalbe Farma Tbk.
Perusahaan tertutup adalah Suatu perseroan terbatas yang saham-sahamnya masih
dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual-beli sahamnya dilakukan
dengan cara-cara yang ditentukan oleh anggaran dasar perseroan, yang pada umumnya
diserahkan kepada kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan.
Dan Perseroan Terbuka adalah Suatu perseroan terbatas yang modal dan sahamsahamnya dipegang oleh banyak orang/banyak perusahaan, yang penawaran sahamnya
dilakukan kepada publik sehingga jual-beli sahamnya dilakukan melalui pasar modal. Salah
satu ciri perusahaan terbuka adalah perlunya keterbukaan (disclosure) atas informasi
perusahaan kepada publik.
Bagi perusahaan yang telah go public, pasar modal merupakan sarana bagi
peningkatan nilai perusahaan. Pasar modal memberikan sarana bagi peningkatan nilai melalui
berbagai aksi korporasi yang ditopang oleh keterbukaan informasi secara penuh. Transparansi
berdampak pada efisiensi usaha, peningkatan laba, peningkatan harga saham, competitive
position, dan peningkatan kemakmuran pemegang saham.
B.
Tujuan dilakukannya Go Public
Ada dua hal secara garis besar yang melatarbekangi perusahaan melakukan go public.
Dua hal tersebut berkaitan dengan aspek finansial maupun nonfinansial.
1.
Aspek Finansial : Perusahaan melakukan go public untuk refinancing atau
restrukturasi permodalan, yaitu meningkatkan permodalan, memperbaiki struktur
keuangan perusahaan (Debt Equity Ratio), mengurangi Cost Of Fund, dan
merupakan sumber pendanaan Jangka Panjang.
2.
Aspek nonfinansial : perusahaan melakukan go public untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat, meningkatkan profesionalisme, dalam rangka pemasaran
perusahaan melalui ekspansi bisnis atau perluasan usaha, investasi baru dan
mengambil alih usaha lain.
C.
Dasar hukum Go Public di Indonesia
Adapun dasar hukum pelaksanaan go public diatur di dalam UU No. 8 Tahun 1995
tentang pasar modal yang didalamnya mencakup beberapa pasal yang berkaitan dengan go
public:
1.
Pasal 1 ayat 15 : Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Efek yang
dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.
2.
Bab IX Pasal Bab 70-84 yang mengatur tentang Emiten dan Perusahaan
Publik
D.
Sukuk: sukuk adalah sertifikat bernilai sama dengan bagian atau seluruhnya
dari kepemilikan harta berwujud untuk mendapatkan hasil dan jasa di dalam
kepemlikan aset dari proyek tertentu atau aktivitas investasi khusus. Sertifikat ini
berlaku setelah menerima nilai sukuk, saat jatuh tempo, dengan menerima dana
sepenuhnya sesuai dengan tujuan sukuk tersebut. Pengertian ini sejalan dengan
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP130/BL/2006 Tahun 2006 Peraturan No. IX.A.13 tentang sukuk.
6.
Efek Beragun Aset (EBA) : adalah efek (surat berharga) ( yang terdiri
sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial
seperti tagihan kartu kredit, pemberian kredit, termasuk kredit pemilikan rumah,
kredit mobil, efek bersifat utang yang dijamin pemerintah, dan arus kas. Dalam
prosesnya, kreditor awal (originator) mengalihkan aset keuangannya kepada para
pemegang EBA.
E.
Tahapan-tahapan go public
Untuk menjadi perusahaan public yang sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan perlu memperoleh persetujuan dari BEI dengan
mengajukan permohonan pencatatan kepada BEI dengan melampirkan dokumen-dokumen
yang diperlukan. Sepanjang dokumen-dokumen dan informasi yang disampaikan telah
mencukupi dan lengkap, BEI hanya memerlukan waktu 10 hari Bursa untuk memberikan
persetujuan. Jika memenuhi syarat, BEI memberikan surat persetujuan prinsip pencatatan
yang dikenal dengan istilah Perjanjian Kontrak Pendahulu Pencatatan Efek.
Setelah mendapatkan Perjanjian Pendahuluan dari BEI, calon perusahaan terbuka
tersebut mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran umum.
Apabila pernyataan pendaftaran calon emiten telah dinyatakan efektif oleh
BAPEPAM-LK, maka calon emiten tersebut dapat melakukan proses Penawaran Umum.
Pada umumnya, keseluruhan proses Penawaran Umum dari surat pernyataan efektif sampai
dengan perusahaan tercatat di bursa hanya memerlukan waktu 8 12 hari kerja, tergantung
berapa lama masa penawaran kepada publik yang ditentukan oleh calon perusahaan terbuka
dan penjamin emisi. Setelah masa penawaran umum tersebut berakhir, maka perusahaan
resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa.
Berdasarkan evaluasi dan penilaian Bursa, Bursa menyampaikan penolakan atau
memberikan persetujuan prinsip atas permohonan pencatatan selambat-lambatnya 10
(sepuluh) Hari Bursa sejak Bursa memperoleh dokumen dan atau informasi secara lengkap.
Dalam proses evaluasi atas permohonan pencatatan tersebut, Bursa akan meminta calon
Perusahaan Tercatat melakukan presentasi mengenai rencana pencatatan sahamnya, dan
Bursa juga melakukan company visit ke calon Perusahaan Tercatat
a.
b.
c.
d.
Hal-hal yang Harus Dipersiapkan Calon Emiten dalam Rangka Penawaran Umum
1.
Persetujuan pemegang saham pendiri melalui Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
2.
Menunjuk penjamin emisi untuk membantu penyiapan semua dokumen yang
diperlukan, termasuk upaya pemasaran agar penawaran umum tersebut sukses.
Dengan koordinasi dengan penjamin emisi, perusahaan menyiapkan berbagai
dokumen yang diperlukan seperti:
Laporan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Bapepam-LK;
Anggaran dasar berikut amandemennya yang dipersiapkan notaris dan disahkan oleh instansi
yang berwenang;
Legal Audit dari konsultan hukum yang terdaftar di Bapepam-LK;
Laporan penilai independen, jika ada;
e.
f.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
5.
telah IPO tersebut tetap mengikuti aturan mengenai keterbukaan di pasar modal. Itu berarti
laporan keuangan, corporate action dan ketebukaan informasi lainnya harus disampaikan ke
publik.
4.
Persiapan: Langkah awal yang perlu ditempuh oleh perusahaan yang akan
melakukan emisi yaitu persiapan internal perusahaan, yakni melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui perusahaan akan melakukan go
public.
2.
Setelah persiapan ditingkat internal perusahaan selesai dan mendapatkan
persetujuan, maka langkah selanjutnya perusahaan harus menyampaikan pernyataan
maksud kepada BAPEPAM. Setelah menyampaikan maksud ke Bapepam, segera
menghubungi penjamin emisi atau Underwriter yang akan membantu perusahaan
dalam proses emisi efek.
3.
Underwriter atas nama emiten menyampaikan pernyataan pendaftaran emisi
efek kepada Bapepam dalam menyerahkan berbagai persyaratan yang diperlukan.
4.
Setelah pernyataan pendaftaran, Bapepam melakukan evaluasi terhadap
permintaan emiten untuk go public.
5.
Bila dalam evaluasi dianggap cukup dan memenuhi persyaratan, maka
Bapepam akan memberikan izin kepada emiten untuk menawarkan sahamnya ke
pasar perdana.
6.
Setelah mendapat izin, perusahaan segera memasuki pasar perdana yakni
malakukan penawaran efek langsung kepada masyarakat. Untuk itu perusahaan
segera menerbitkan prospektus ringkas yang isinya antara lain:
a.
Penjatahan saham: Apabila jumlah permintaan efek oleh investor lebih besar
dibanding dengan jumlah efek yang ditawarkan, perlu dilakukan penjatahan supaya
adil.
8.
Pengambilan dana, bila terjadi kelebihan permintaan berarti juga terjadi
kelebihan bayar oleh investor, oleh karena itu setelah penjatahan, kelebihan setor
tersebut segera dikembalikan.
9.
Penyerahan efek kepada pemesan sesuai dengan jatah yang diterima oleh
masing-masing investor
10. Pencatatan efek ke bursa, agar efek yang telah dibeli oleh investor bias segera
diperjualbelikan di bursa.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
1.
2.
3.
4.
5.
Para pemilik perusahaan harus memperhatikan kepentingan bersama para pemegang saham,
tidak bisa lagi melakukan praktek nepotisme, kecurangan dalam pengambilan keputusan dan
lainnya, karena perusahaan tersebut milik publik.
4.
Hubungan antar Investor
Perusahaan terbuka harus menjaga hubungan antara perusahaan dengan para investornya dan
di informasikan mengenai perkembangan dari perusahaan tersebut.
BAB III
PEMABAHASAN
3.1.
Sejarah Perusahaan
Astra Internasional (IDX : ASII), merupakan perusahaan multinasional yang
memproduksi otomotif yang bermarkas di Jakarta. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1957
dengan nama PT. Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan mengubah
namanya menjadi PT. Astra International Tbk. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek
Jakarta (BEJ) sejak tanggal 4 April 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki
oleh Jardine Cycle & Carriages sebesar 50,1%.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam anggaran dasarnya
adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian,
pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak meliputi
perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan
penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa
keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.
3.2. Jenis dan Bentuk Perusahaan
3.2.1. Jenis Perusahaan
Menurut jenisnya, PT. Astra International tbk merupakan Perusahaan Dagang,karena
awal pembentukannya perusahaan ini di katakan sebagai perusahaan perdagangan, selain itu
PT. Astra International tbk dapat di katakan perusahaan dagang karena perusahaan ini
merupakan agen penjualan mobil,motor,mesin kontruksi dan berbagai bisnis lainnya.
3.2.2. Bentuk Perusahaan
Jika di lihat dari bentuknya, PT. Astra International tbk merupakan Perseroan Terbatas
(PT) karena PT. Astra International karena perusahaan ini termasuk dalam badan hukum dan
PT. Astra International tbk juga menggunakan pedoman Good Coorporate
Governance(GCG) agar menjadi acuan bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
dalam menjalankan perusahaan agar senantiasa memperhatikan perundang-undangan,
anggaran dasar Perseroan.
3.3.
Evaluasi keberhasilan Perusahaan
3.3.1. Efisiensi PT. Astra International tbk
Efisiensi merupakan kemampuan untuk memperoleh hasil dari sebuah pengeluaran,
PT. Astra International tbk mengalami sedikit penurunan pada tahun 2013 di bandingkan
dengan tahun sebelumnya. Pendapatan bersih Astra per September 2013 mencapai Rp 141,8
triliun, turun 1% dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Sementara laba bersih
mencapai Rp 13,5 triliun, mengalami penurunan sebesar 8% dari Rp 14,7 triliun. Laba bersih
per saham turun sebesar 8% selain itu PT. Astra International tbk juga berfokus pada enam
lini bisnis :
1.
Divisi otomotif
Laba bersih Divisi Otomotif turun sebesar 5% menjadi Rp 6,9 triliun, terdiri dari Rp 3,2
triliun yang berasal dari Perseroan dan anak-anak perusahaan, serta Rp 3,7 triliun dari
perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities di bidang otomotif.
2.
Divisi Jasa Keuangan
Laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami kenaikan 17% menjadi Rp 3,3 triliun. Total
pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra yang terdiri dari PT Federal
International Finance (FIF), PT Astra Sedaya Finance (yang dikenal dengan nama Astra
Credit Companies ACC) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) meningkat 11%
menjadi Rp 43 triliun, termasuk pembiayaanmelalui joint bank financing without recourse.
3.
Divisi Alat Berat dan Pertambangan
Laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan turun 23% menjadi Rp 2,1 triliun. PT United
Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan penurunan
pendapatan bersih sebesar 15%, sementara laba bersih turun 24% menjadi Rp 3,4 triliun.
4.
Divisi Agribisnis
Laba bersih Divisi Agribisnis mengalami penurunan sebesar 45% menjadi Rp 726 miliar. PT
Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan
penurunan laba bersih menjadi Rp 911 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2012
sebesar Rp 1,7 triliun
5.
Divisi Infrastruktur dan Logistik
Laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 28% menjadi Rp 339 miliar.
6.
Divisi Teknologi dan Informasi
Laba bersih Divisi Teknologi dan Informasi sebesar Rp 101 miliar, naik 23% dibandingkan
periode yang sama tahun 2012.
3.3.2. Efeksitifitas PT. Astra International tbk
Efektifitas merupakan derajat keberhasilan sebuah Perusahaan sampai suatu
perusahaan di nyatakan berhasil. Efektifitas PT. Astra International tbk dapat di lihat dari
beberapa penghargaan yang diterima oleh PT. Astra International tbk, yaitu PT Astra
International Tbk meraih penghargaan dari FinanceAsia Award 2010. Astra meraih beberapa
kategori, yaitu No.1 Best Managed Company, Best Corporate Governance, Best Investor
Relations, No.3 untuk Best Corporate Social Responsibility serta Most Committed to A
Strong Dividend Policy, Penerima Nominasi Emiten Saham Terbaik kapitalisasi pasar di atas
Rp 10 T dan penerimaan penghargaan lainnya.
3.3.3. Produktivitas PT. Astra International tbk
Peningkatan produktivitas selalu di lakukan oleh PT. Astra International tbk. Dalam
peningkatan produksitivitas PT. Astra International tbk melakukan kegiatan InnovAstra yang
terdiri dari lima kategori yaitu Suggestion System atau Sistem Saran (SS), Quality Control
Circle (QCC), Quality Control Project (QCP), Business Performance Improvement (BPI),
dan Value Chain Innovation (VCI).
Penyelenggaraan InnovAstra ini merupakan cermin konsistensi dan keyakinan seluruh
insan Astra untuk terus menerus berusaha melakukan yang terbaik demi membangun Astra
dari waktu ke waktu. Hasilnya adalah Astra bisa terus berkembang dan menjadi salah satu
aset yang sangat berpotensi di negeri ini yang pada akhirnya diharapkan mampu menjadi
perusahaan kebanggaan bangsa .
3.4.
Laporan Keuangan
:
:
:
:
:
:
7.900
Neraca (2012)
7.900
- Total Aset
: 182.274.000.000.000
7.725
- Total Liabilities :
92.460.000.000.000
7.850
- Modal Disetor
:
3.130.000.000.000
35.880.000
- Saldo Laba Total :
66.289.000.000.000
279.616.892.500 - Total Ekuitas
:
89.814.000.000.000
Laba Rugi (2013)
- Pendapatan Usaha
:
193.880.000.000.000
- Laba (Rugi) Kotor
:
35.311.000.000.000
- Total Laba (Rugi) Tahun Berjalan
:
22.297.000.000.000
- Total Laba (Rugi) Komprehensif Thn Berjalan :
23.708.000.000.000
Arus Kas (2013)
- Lap. Arus Kas dari Aktiva Operasi
- Lap. Arus Kas dari Aktiva Investasi
- Lap. Arus Kas dari Aktiva Pendanaan
- Arus Kas Tahun Berjalan
: 21.250.000.000.000
: -8.306.000.000.000
: -6.665.000.000.000
: 6.279.000.000.000
BAB IV
PENUTUP
Perusahaan PT. astra ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sejak tanggal 4
April 1990, kepemilikan perusahaan bukan lg milik perseorangan tp oleh para pemegang
saham , kepemilikan perusahaan dalam bentuk saham yg dijual resmi di bursa pasar , laporan
aliran keuangan atau laba rugi dilaporkan secara rutin dan dipublikasikan, intervensi
pemerintah terbatas, perusahaan dipimpin oleh direksi yg pilih oleh pemegang saham. Jadi
dapat dikatakan perusahaan PT. Astra Internasional Tbk dapat mempertahankan eksistensinya
sebagai perusahaan go public sejak tahun 1990 hingga kini.Berdasarkan laporan ikhitisar
keuangan PT. Astra International tbk, pendapatan bersih pada tahun 2012 Rp. 193,880
Miliar, Asset Lancar Rp. 88,352 Miliar dan laba bersih naik sebesar 3% dibandingkan tahun
2012. Dengan cara pengendalian manajemen yang baik utuk tetap menjaga kepercayaan
public terhadap perusahaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.carajadikaya.com/keuntungan-dan-kerugian-perusahaan-go-public/
http://metyalutviani93.blogspot.com/2012/04/perusahaan-go-public.html
http://www.sekolahoke.com/2012/08/pengertian-go-public.html
http://memebali.blogspot.com/2013/06/go-public-dan-proses-pencatatannya-di.html
http://sehatwalafiatsehatterus.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-langkah-langkahproses.html
http://muhammadyuza.blogspot.com/2013/01/go-public.html
http://tieqhaagustincliq.blogspot.com/2013/04/pengertian-go-public-jenis-kepemilikan.html
http://inspirationofmylive.blogspot.com/2012/12/pt-astra-interational-tbk.html
http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/619/content.pdf?sequence=1
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab1/2011-2-01619-MC%20Bab1001.pdf
http://www.tempo.co/read/news/2012/07/13/093416926/Sepuluh-Daftar-Perusahaan-GoPublic-Terbaik
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perusahaan_yang_tercatat_di_Bursa_Efek_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Astra_International
http://orintalo.wordpress.com/2013/12/31/analisis-pt-astra-international-tbk-2/
http://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia