Anda di halaman 1dari 6

Tugas : Individu

Perang Salib

BAYU ALFIAN
60800110019

TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Perang Salib.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini,
khususnya kepada :
1. Ibu pembimbing mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
2. Rekan-rekan semua di jurusan Teknik PWK UIN Alauddin Makassar
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik
selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan
dalam penulisan makalah ini.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Aamiin Yaa Rabbal Alamiin

Makassar 10 Juli 2013

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dipungkiri lagi, sebuah peradaban tidak lepas dari sejarah. Karena sejarahlah yang
membentuk sebuah peradaban. Seperti halnya Perang Salib, yaitu peristiwa sejarah peradaban
Islam pada masa klasik.
Begitu besarnya pengorbanan Islam demi berdirinya Daulah Islamiyah. Tetapi, di era
globalisasi ini, sejarah seperti dianggap hanya hiasan masa lalu. Padahal, inti dari sejarah itu
sangat berarti.
Maka dari itu untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah peradaban Islam pada masa
Perang Salib, disini kami akan membahasnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa pengertian Perang Salib?


2. Apa penyebab terjadinya Perang Salib?
3. Bagaimana Perang Salib terjadi?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perang Salib

Perang Salib adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang memerangi umat Muslim di
Palestina secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai abad ke-13. Perang Salib (10961291) terjadi sebagai reaksi dunia Kristen di Eropa terhadap dunia Islam di Asia, yang sejak
632 M., dianggap sebagai pihak penyerang, bukan saja di Siria dan Asia kecil, tetapi juga
di Spanyol dan Sisilia.
Disebut Perang Salib, karena ekspedisi militer Kristen mempergunakan tanda salib
pada bahu, lencana dan panji-panji mereka sebagai simbol pemersatu untuk menunjukkan
bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang suci dan bertujuan untuk
membebaskan kota suci Baitulmakdis (Yerusalem) dari tangan orang-orang Islam dan
mendirikan gereja dan kerajaan Latin di Timur.
Perang Salib berakhir ketika iklim politik dan agama di Eropa berubah secara
signifikan selama masa Renaissance.
Perang Salib pada hakikatnya bukan perang agama, melainkan perang merebut
kekuasaan daerah. Hal ini dibuktikan bahwa tentara Salib dan tentara Muslim saling bertukar
ilmu pengetahuan
B. Penyebab Perang Salib
Penyebab Terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut :

1. Permintaan kaisar dari Bizantium, yaitu Alexius Conneus pada tahun 1095 kepada kaisar
dari Romawi, yaitu Paus Urbanus II, karena daerah-daerah yang tersebar sampai ke
pesisir Laut Marmora dibinasakan oleh Bani Saljuk.
2. Isi pidato yang disampaikan oleh Paus Urban pada 26 November 1095 di Clermont,
bagian tenggara Perancis dan memerintahkan orang-orang Kristen agar Memasuki
lingkungan Makam Suci, merebutnya dari orang-orang jahat dan menyerahkannya
kembali kepada mereka.
3. Faktor sosial ekonomi. Para pedagang besar yang berada di pantai timur Laut Tengah
berambis untuk menguasai sejumlah kota dagang di sepanjang pantai timur dan selatan
Laut Tengah untuk memperluas jaringan perdagangan mereka.

4. Jaminan untuk masuk surga, sebab mati dalam perang salib, menurut mereka, adalah
mati sebagai pahlawan agama dan langsung masuk surga walaupun mempunyai dosadosa pada masa lalunya.
C. Bagaimana Perang Salib Terjadi

1. Periode I
Periode pertama, disebut periode penaklukan (1009-1144), dipimpin oleh Pierre
Iermite sebagai gerombolan rakyat jelata yang tidak memiliki pengalaman perang,
tidak disiplin, dan tanpa persiapan. Pasukan salib ini dapat dikalahkan oleh pasukan
Dinasti Saljuk
2. Periode II
Periode kedua atau disebut periode reaksi umat Islam (1144-1192), Kemenangan kaum
muslimin ini, terlihat jelas setelah munculnya Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (Saladin) di
Mesir yang berhasil membebaskan Baitulmakdis pada 2 Oktober 1187.
3. Periode III
Periode ketiga (1193-1291) lebih dikenal dengan periode perang saudara kecil-kecilan
atau periode kehancuran didalam pasukan salib. Dalam periode ini, muncul pahlawan
wanita dari kalangan kaum muslimin yang terkenal gagah berani, yaitu Syajar Ad-Durr.
Ia mampu menunjukkan kebesaran Islam dengan membebaskan dan mengizinkan Raja
Louis IX kembali ke negerinya, Perancis.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perang Salib adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang memerangi umat Muslim di
Palestina secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai abad ke-13, dengan tujuan untuk
merebut kota suci Baitul Makdis dari kekuasaan kaum Muslim dan mendirikan gereja dan
kerajaan Latin di Timur.
Dinamakan Perang Salib, bukan berarti ini adalah perang agama, melainkan karena
setiap orang Eropa yang ikut bertempur dalam peperangan memakai tanda salib pada bahu,
lencana dan panji-panji mereka, atau mereka menggunakan salib sebagai simbol peperangan
yang mereka lakukan.
Penyebab terjadinya Perang Salib adalah permintaan langsung Alexius Conneus kepada
Paus Urbanus II, pidato oleh Paus Urban, faktor sosial ekonomi, dan alasan dengan jamina
masuk surga.
Periodisasi Perang Salib disederhanakan kedalam tiga periode, periode pertama atau
periode penaklukan (1009-1144), periode kedua atau periode reaksi umat Islam (1144-1192),
dan periode ketiga atau periode perang saudara kecil-kecilan atau periode kehancuran
didalam pasukan Salib.
Perang salib membawa hal positif bagi Eropa karena dengan terjadinya Perang Salib,
bangsa Eropa dapat menambah lapangan perdagangan, mempelajari kesenian, dan penemuan
penting, seperti kompas pelaut, kincir angin, dan sebagainya dari orang Islam.
Peninggalan Perang Salib sangat terasa dalam bidang politik dan budaya, perdagangan,
dalam dunia Islam, komunitas Yahudi, dan pegunungan Kaukasus.
B. SARAN
Didalam penulisan makalah ini, kami menyadari belum sempurna dan lengkap
menjelaskan tentang Perang Salib, untuk itu diharapkan kepada setiap orang yang membaca
makalah ini untuk mencari dari sumber-sumber atau media yang lain.

Anda mungkin juga menyukai