BLOK 18
UNIT PEMBELAJARAN 5
Rakhitis
Oleh :
Monica Kuswandari H.P
11/315854/KH/07138
Kelompok 13
A. Learning Objective
1. Mengetahui etiologi, pathogenesis, gejala klinis, diagnosis, terapi dan pencegahan
2) Umur
Perkembangan penyakit skeletal rakhitis biasanya terjadi pada hewan yang
sedang mengalami pertumbuhan.
3) Breed
Biasanya yang menderita rakhitis adalah anjing dengan Giant-size breed
seperti Rottweiler, Great Dane.
4) Sex
Biasanya yang sering terkena skeletal disease adalah anjing jantan, namun
pada beberapa ras hip displace lebih tinggi kejadiannya pada yang betina.
5) Pertumbuhan yang cepat
Untuk bertumbuh dengn cepat, maka membutuhkan nutrisis yang lebih
banyak, factor pentingnya adalah jumlah energy yang cukup.
6) Nutrisi
Ricktes terjadi karena defisiensi vitamin D , Ca. Nutritional Secondary
Hyperparathyroidism dapat terlihat pada puppies yang diberi pakan hanay daging
yang mengandung P tinggi dan rendah Ca.
7) Exercise
Exercise tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap kejadian skeletal
disorder. Dengan exercise, dapat membantu pertumbuhan tulang, namun jika
exercise diberi secara berlebihan dan terlalu berat maka dapat menimbulkan
kerusakan ligament, osteoarthritis.
(Heddhamar, 2009)
Faktor yang menyebabkan defisiensi Ca
1) Kekurangan Ca pada diet (misal pakan daging dan olahannya)
2) Kekurangan karena kegagalan/ kekurangan absorpsi dari intestinum yang
disebabkan karena kekurangan vitamin D, pH ingesta yang alkalis, pembentukan
insoluble complexes (misalnya oksalat)
3) Ketidakseimbangan antara Ca dan P, misalnya terlalu banyaknya kandungan
fosfor dan olahannya membentuk insoluble Ca3(PO4)2 yang akan diekskresikan
di feses.
4) Steatorrhoea karena penyakit pankreatik dan hepar
dan tipis, digunakan untuk menyangga berat tubuh terjadi perubahan bentuk tulang dan
kegagalan pertumbuhan tubuh (Nelson, 2003).
Pada hewan yang sedang mengalami pertumbuhan, endochondralossifikasi terjadi
ketika kartilago berproliferasi, dewasan menjadi hipertrofi dan akhirnya degenerasi dan
menjadi mineralisasi membentuk anyaman tulang. Pada kasus rakhitis, kondrosit
berproliferasi namun tidak mengalami pendewasaan/pematangan dan berdegenerasi
dengan baik, sehingga kartilago tertahan dan terakumulasi di tulang (Lopez, 2007).
c. Gejala Klinis
Gejala klinis yang muncul antara lain:
1) Kerdil, gangguan pertumbuhan
2) Bow leg kondisi yang berkaitan dengan lengkungan abnormal pada tulang
20-155 U/L
Phosphor
2,8-6,1 mg/dl
Ca
9,8-11,7 mg/dl.
(Merck, 2005)
4) Pemeriksaan radiography
Densitas berkurang, pembesaran epiphyseal plate dan ephiphyseal line (Merck,
2005)
Inspeksi cara berdiri dan berjalan hewan. Pada kasus rakhitis, saat berdiri kaki
terlihat kaki membengkok, mengalami kepincangan, atau apabila sudah terjadi
kekakuan sendi hewan lebih sering berbaring.
c. Pemeriksaan Klinis
1) Tulang
Pemeriksaan klinis terhadap tulang dapat dilakukan dengan cara inspeksi
dan palpasi pada bagian tubuh tempat tulang muncul ke superfisial tubuh dan
tidak tertutup oleh massa otot. Beberapa penyakit tulang dapat menyebabkan
hewan memiliki postur tubuh dan cara berjalan yang khas dan perubahanperubahan pada tulang yang dapat ditemukan pada saat palpasi seperti
abnormalitas konsistensi, bentuk dan sensitifitas.
Pada kasus rakitis saat dipalpasi pada bagian costochondral terdapat nodul
yang membentuk seperti tasbih atau disebut rachitis rosary. Dan pada inspeksi
terlihat tulang pada kaki membentuk bow leg yaitu lengkungan abnormal pada
tulang yang mengarah ke luar dari lutut.
2) Sendi
Pemeriksaan klinis terhadap sendi dilakukan dengan cara yang sama
sebagaimana yang digunaan untuk pemeriksaan tulang. Inspeksi dan palpasi sendi
tulang-tulang apendikular dapat pula ditambah dengan observasi rentang fleksi
dan ekstensi sendi-sendi yang bersangkutan. Pada kasus rakhitis terdapat
pembesaran sendi pada ujung distal radius ulna.
(Toll, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Coles, Embert H. 1986. Veterinary Clinical Pathology. W. B. Saunders Company:
Philadelphia.
A.
2009.
Preventive
Measures
in
Canine
Orthopaedic
Medicine.
http://www.vin.com/proceedings/Proceedings.plx?
CID=WSAVA2003&PID=6834&O=Generic,
diakses
Rabu,
25
Juni
2014,
Yogyakarta.
Holick, M.F. 2006. Resurrection of Vitamin D Deficiency and Rickets. J. Clin. Invest.
116:20622072, USA.
Lopez, A. 2007. Metabolic Bone Disease. University of Prince Edward Island. Canada.
Merck, 2005, The Merck Veterinary Manual, Ninth Edition, National Publishing, Inc.
Philadelphia.
Nelson, R.W. and Couto, C.G. 2003. Small Animal Internal Medicine 3rd Edition, Mosby Inc.
Missoury.
Toll, R.P.W. 2009. Relationship of Nutrition to Developmental Skeletal Disease in Young
Dogs. http://www.joint-health-for-dogs.com/nutrition-dogs.html, diakses Rabu, 25
Juni 2014, Yogyakarta.