com/
1
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
RAGE OF ANGELS
by Sidney Sheldon
Copyright © 1980 by Sidney Sheldon
All Rights reserved including the rights of reproduction in
whole or in part in any form
MALAIKAT KEADILAN
Alihbahasa: Ny. Suwarni A.S
GM 85.106
Hak cipta terjemahan Indonesia PT Gramedia, Jakarta
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Sampul digambar kembali oleh Floren
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia,
Jakarta. Juli 1985 Anggota IKAPI
Dilarang mengutip, menerjemahkan, memfotokopi atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin
tertulis dari Penerbit
Dicetak oleh
Percetakan PT Gramedia Jakarta
Buku ini dipersembahkan untuk Mary tercinta
Keajaiban Dunia yang Kedelapan
2
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
1
New York: 4 September 1969
3
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
4
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
6
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
7
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
8
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
11
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
12
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
13
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
14
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
15
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
16
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
17
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
2
Sedang Jennifer berjalan ke luar dari Gedung Pengadilan
Kriminal untuk makan siang, dia melewati pintu ruang sidang
yang kini kosong. Dia tak dapat menahan keinginannya untuk
masuk ke ruang itu sebentar.
Di kedua belah sisi di bagian belakang ruang masing-
masing terdapat lima belas barisan bangku tempat penonton.
Menghadap meja hakim terdapat dua buah meja panjang,
yang di sebelah kiri bertanda terdakwa dan yang di sebelah
kanan bertanda pembela.
Ruang anggota juri berisi dua barisan yang masing-masing
terdiri dari delapan buah kursi. Ini adalah sebuah ruang sidang
biasa, pikir Jennifer, sederhana .... bahkan buruk .... tapi inilah
jantung kebebasan. Ruangan ini seperti juga semua ruang
sidang lainnya menunjukkan perbedaan antara dunia
berbudaya dan kebiadaban. Hak untuk diadili oleh suatu
badan, juri demi kedudukan seseorang merupakan inti dari
setiap bangsa yang bebas. Jennifer terpikir akan semua
negara di dunia, yang tidak mempunyai ruangan kecil seperti
ini, negeri-negeri di mana warga negaranya diambil begitu
saja di tengah malam ketika mereka sedang tidur, untuk
kemudian disiksa dan dibunuh oleh musuh-musuh yang tak
dikenal dengan alasan yang tak diketahui pula, seperti Iran,
Uganda, Argentina, Peru, Brasilia, Rumania, Rusia,
Cekoslowakia... daftarnya panjang sekali.
Bila pengadilan-pengadilan Amerika tidak lagi diberi
kekuasaan, pikir Jennifer, bila para warga negara tidak lagi
diberi hak untuk diadili oleh badan juri, maka Amerika akan
tidak lagi merupakan bangsa yang merdeka. Kini dia sendiri
merupakan bagian dari sistem peradilan itu, dan sedang
berdiri di situ, Jennifer merasa dirinya dipenuhi oleh rasa
bangga. Dia akan melakukan apa saja demi menghormatinya,
untuk membantu melestarikannya. Lama dia berdiri di situ,
sebelum dia berbalik dan pergi.
18
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
19
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
20
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
21
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
22
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
3
Jennifer Parker menjadi bahan berita utama di surat-surat
kabar sore. Kisah tentang dirinya yang menyampaikan seekor
burung kenari yang sudah mati pada saksi utama dari jaksa,
tersiar ke mana-mana. Semua saluran tv menyiarkan gambar
Jennifer yang sedang meninggalkan kamar kerja Hakim
Waldman, dengan menerobos kepungan para wartawan dan
orang banyak.
Jennifer merasa tak bisa percaya betapa luas tersebarnya
berita mengerikan tentang dirinya. Mereka menghantamnya
terus dari segala pihak: reporter tv, reporter radio, dan para
wartawan. Ingin benar rasanya dia melarikan diri dari mereka,
namun rasa harga dirinya mencegah.
"Siapa yang memberikan burung kenari kuning itu pada
Anda, Nona Parker?"
"Pernahkah Anda bertemu dengan Michael Moretti
sebelumnya?"
"Tahukah Anda bahwa Di Silva telah merencanakan akan
memanfaatkan perkara itu untuk mendapatkan jabatan
gubernur?"
23
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kata jaksa itu, dia akan meminta agar hak Anda sebagai
pengacara dicabut. Apakah Anda akan melawan hal itu?"
Semua pertanyaan itu dijawab Jennifer dengan kata-kata
'No comment' yang diucapkannya dengan rahang terkatup.
Pada siaran berita tv CBS malam itu, dia dicap 'Parker yang
Salah Langkah', gadis yang telah sesat. Penyiar tv ABC
menamakannya 'si Burung Kenari Kuning'. Pada siaran tv NBC,
seorang penyiar olahraga menyamakannya dengan Roy
Riegels, si pemain bola yang telah menggiring bola ke garis
gol kesebelasannya sendiri.
Di Tony's Place, restoran milik Michael Moretti, orang
sedang mengadakan perayaan. Dua belas orang sedang
makan-minum dan beriang-ria.
Michael Moretti duduk seorang diri di bar bersepi-sepi
sambil menonton Jennifer di tv. Diangkat gelasnya ke arah
Jennifer, lalu minum.
Para ahli hukum di mana-mana membahas perkara Jennifer
itu. Sebagian berpendapat bahwa dia telah disuap oleh mafia,
dan sebagian lain mengatakan bahwa dia telah menjadi
korban yang tak bersalah. Tetapi di pihak mana pun mereka
berada, mereka berpendapat mengenai satu hal: karir Jennifer
Parker yang singkat sebagai ahli hukum, berakhirlah sudah.
Karirnya itu hanya bertahan empat jam, tak kurang tak
lebih.
Jennifer lahir di Kelso, Washington, sebuah kota penghasil
kayu yang didirikan dalam tahun seribu delapan ratus empat
puluh tujuh, oleh seorang perintis dari Skotlandia yang rindu
akan kampung halamannya dan yang lalu menamakan kota itu
sama dengan kota tempat asalnya.
Ayah Jennifer adalah seorang ahli hukum, mula-mula
khusus untuk suatu perusahaan kayu terbesar di kota itu,
kemudian untuk para buruh di pabrik-pabrik penggergajian.
24
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
25
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
27
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
28
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
29
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
***
30
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
31
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
33
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
34
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
35
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
36
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
37
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
38
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
39
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
40
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
41
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
42
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
43
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
44
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
45
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
46
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
47
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
48
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di Silva: Apa yang tak benar? Bahwa Anda tak tahu Anda
menyerahkan amplop itu?
Parker: Saya tak tahu apa isinya.
Di Silva: Jadi benarlah bahwa seseorang telah membayar
Anda.
Parker: Saya tidak akan membiarkan Anda
memutarbalikkan kata-kata saya. Tak ada seorang pun
membayar saya.
Di Silva: Jadi Anda hanya menolong secara sukarela?
Parker: Saya sangka saya menjalankan perintah Anda.
Di Silva: Kata Anda orang itu menyebut nama Anda.
Parker: Ya.
Di Silva: Bagaimana dia tahu nama Anda?
Parker: Saya tak tahu.
DiSilva: Ah, ayolah. Anda tentu tahu. Mungkin dia menerka
saja dan ternyata benar. Mungkin dia hanya melihat ke
sekeliling ruang sidang itu dan berkata, 'Itu ada orang yang
kelihatannya bernama Jennifer Parker.' Begitukah menurut
Anda?
Parker: Sudah saya katakan, saya tak tahu.
Di Silva: Sudah berapa lama Anda pacaran dengan Michael
Moretti?
Parker: Tuan Di Silva, kita telah membicarakan soal itu tadi.
Sudah lima jam Anda menanyai saya. Saya letih. Tak ada lagi
yang bisa saya tambahkan. Bolehkah saya pergi?
Di Silva: Kalau Anda beranjak dari kursi itu. Anda akan saya
suruh kurung. Anda sedang dalam kesulitan besar, Nona
Parker. Hanya ada satu jalan ke luarnya. Jangan berbohong
lagi dan mulailah berkata benar.
49
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
50
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
51
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
52
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
53
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
54
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
55
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
56
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
57
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
58
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
59
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
60
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
61
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
62
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
63
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
64
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
65
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
66
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
67
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
68
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
70
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
71
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
73
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
74
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
75
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
76
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
77
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
78
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Bukan?"
"Bukan. Beberapa minggu yang lalu, Abraham membunuh
seseorang lagi — sesama narapidana yang bernama Raymond
Thorpe. Dia akan diadili karena pembunuhan, dan akan
dijatuhi hukuman mati."
Jennifer telah membaca berita tentang perkara itu. "Kalau
saya tak salah ingat, dia telah menghantam orang itu sampai
mati."
"Begitulah kata mereka"
Jennifer mengambil sebuah buku catatan dan sebuah pena.
"Apakah ada saksi-saksi?"
"Ada."
"Berapa orang?"
"Yah. Kira-kira seratus orang. Karena hal itu terjadi di
halaman penjara."
"Luar biasa. Lalu apa yang harus saya lakukan?”
Pater Ryan hanya berkata, "Bantulah Abraham."
Jennifer meletakkan penanya. "Pater, saya rasa hanya
Tuhanlah yang bisa membantunya."
Dia. duduk bersandar di kursinya. "Dia menghadapi tigaj
pukulan. Dia berkulit hitam, dia sudah diadili karena
pembunuhan, dan dia membunuh seseorang lagi di hadapan
seratus orang saksi. Kalau dia memang melakukannya, maka
sama sekali tak ada dasar pembelaan terhadap dirinya. Bila
seorang narapidana lain mengancamnya, bukankah ada para
pengawal yang bisa dimintainya bantuan. Dia malah main
hakim sendiri. Tak akan ada seorang pun juri di dunia ini yang
tidak akan mendakwanya."
"Bagaimanapun juga, dia adalah sesama manusia. Maukah
kau sekedar berbicara saja dengannya?"
79
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
80
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
81
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
82
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
83
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
84
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
85
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
86
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
87
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
88
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa?"
"Kau menjadikan dirimu bulan-bulanan. Jennifer, aku
mendengar berita-berita burung. Pers sudah mulai
mengincermu lagi, mereka ingin sekali menghancurkan kau
lagi."
"Aku seorang pengacara," kata Jennifer keras kepala.
"Abraham Wilson berhak diadili dengan wajar. Aku sedang
mencoba supaya dia mendapatkan keadilan dalam sidang
nanti."
Jennifer melihat kekuatiran di wajah Ken Bailey. "Jangan
kuatir. Perkara ini tidak akan tersebar seluas yang kausangka."
"Oh, tidak ya? Tahukah kau siapa yang akan menjadi
penuntut umum?"
"Tidak."
"Robert Di Silva."
Jennifer tiba di Gedung Pengadilan Kriminal melalui jalan
masuknya yang di Leonard Street. Dia harus mendesak-desak
di antara orang-orang yang memenuhi lobby, melewati polisi-
polisi yang berseragam, para detektif yang berpakaian seperti
kaum hippi, para ahli hukum yang dapat dibedakan dari
orang-orang lain karena tas kantor yang mereka jinjing.
Jennifer berjalan ke arah meja informasi yang bulat, di mana
tak pernah ditempatkan seorang petugas, lalu dia pergi ke
lantai enam naik lift. Dia akan menemui Pak Jaksa. Hampir
setahun yang lalu terakhir Jennifer bertemu dengan Robert Di
Silva, dan Jennifer tak ingin bertemu sekarang ini. Dia akan
memberitahukan pada jaksa bahwa dia akan menarik diri dari
pembelaan Abraham Wilson.
Tiga malam Jennifer tak bisa tidur untuk mengambil
keputusan itu. Akhirnya dia memutuskan bahwa yang menjadi
pertimbangannya yang utama itu adalah kepentingan klien.
Perkara Wilson itu sebenarnya tak cukup penting bagi Di Silva
89
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
90
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
91
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
92
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
7
Pukul empat subuh hari Senin, di akhir bulan Desember
seribu sembilan ratus tujuh puluh, pada hari akan dimulainya
sidang Abraham Wilson.
94
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
96
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
biru tua. Akan sama saja halnya bila dia mengenakan pakaian
penjaranya, pikir Jennifer dengan semangat lemah.
Wilson memandang ke segala pelosok ruang sidang dengan
menantang, dia membelalak pada siapa saja yang bertemu
pandang dengannya. Jennifer kini sudah cukup mengenal
kliennya dan mengerti bahwa sikap permusuhannya itu adalah
untuk menutupi rasa takutnya; tetapi yang didapatkan oleh
setiap orang — termasuk hakim dan juri — adalah kesan
permusuhan dan kebencian. Laki-laki besar itu merupakan
ancaman. Mereka akan menganggapnya sebagai seseorang
yang harus ditakuti dan dimusnahkan.
Tak ada sedikit pun dalam kepribadian Wilson yang bisa
menimbulkan rasa suka. Tak sedikit punl pada penampilannya
yang bisa menimbulkan simpati. Yang tampak adalah wajah
cacat yang jelek-itu, dengan hidung yang patah dan gigi
ompong, serta tubuh besar yang menimbulkan ketakutan
orang.
Jennifer berjalan ke arah meja tertuduh di mana Abraham
Wilson duduk, lalu duduk di samping laki-laki itu. "Selamat
pagi, Abraham."
Abraham menoleh padanya lalu berkata, "Tak kusangka
kau akan datang."
Jennifer teringat akan mimpinya. Dia memandang ke mata
Abraham yang kecil dan sipit. "Kau tahu betul aku pasti
datang."
Abraham mengangkat bahunya tanpa acuh. "Tidak akan
ada pengaruhnya. Mereka pasti akan menghukumku. Mereka
pasti akan menuduhku telah membunuh dan kalau perlu
mereka akan mensahkan sebuah undang-undang baru yang
memungkinkan mereka merebusku dalam minyak. Ini tidak
akan merupakan sidang. Ini hanya suatu show saja. Adakah
kau membawa jagung goreng?"
97
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
98
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
99
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
100
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
101
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
103
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
104
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
105
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
106
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
107
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
108
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
109
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
110
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
111
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
112
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
113
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
114
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
115
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
8
"Nama Anda?"
"Abraham Wilson."
116
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya."
"Terima kasih."
Jennifer berpaling pada Di Silva. "Silakan."
Robert Di Silva bangkit lalu berjalan perlahan lahan ke meja
saksi.
"Saudara Wilson, Anda sudah pernah membunuh
sebelumnya, bukan? Maksud saya pembunuhan dalam penjara
itu bukan yang pertama kalinya Anda lakukan?"
“Saya membuat kesalahan dan saya sedang menjalani
hukumannya. Saya....”
“Tak usah berkhotbah pada kami. Jawab saja ya atau
tidak."
"Ya."
“Jadi nyawa manusia tidak terlalu berharga di mata Anda."
"Itu tidak benar. Saya....”
"Apakah melakukan dua kali pembunuhan itu Anda sebut
menghargai nyawa manusia? berapa orang akan Anda bunuh
bila nyawa manusia tidak Anda hargai? Lima? Sepuluh? Dua
puluh.'"
Dia sedang mengumpan Abraham Wilson dan Wilson
terpancing. Rahangnya terkatup rapat dan wajahnya penuh
kemarahan.
Hati-hati.
"Saya hanya membunuh dua orang."
"Hanya! Anda hanya membunuh dua orang!” Jaksa
menggeleng berpura-pura murung. Dia berjalan mendekati
meja saksi dan menengadah memandang tertuduh. "Saya
yakin Anda merasa diri Anda hebat karena Anda begitu besar.
118
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Anda merasa diri Anda seperti Tuhan. Kapan saja Anda mau
Anda bisa membunuh di mana pun juga....”
Abraham Wilson melompat berdiri tegak. “Keparat!"
"Jangan!" Jennifer berdoa. Jangan!
"Duduk!" bentak Di Silva. "Dalam keadaan naik darah
seperti itukah Anda waktu Anda membunuh Raymond
Thorpe?"
"Thorpe telah mencoba membunuh saya”.
"Dengan ini?" Di Silva mengangkat pisau jagal dan tang.
"Saya yakin Anda bisa saja merampas pisau itu dari dia." Dia
mengangkat tangannya sambil memutar-mutarkan kedua
benda itu. "Dan Anda takut akan benda-benda ini?" Dia
berpaling lagi pada juri dan mengangkat tang itu untuk
memperlihatkannya. "Barang ini kelihatannya bukan benda
pembawa maut. Kalaupun korban mampu memukul kepala
Anda dengan ini, paling-paling hanya akan menyebabkan
benjol kecil. Apalah arti tang ini, Tuan Wilson?"
"Itu dipakai untuk menghantam kemaluan," kata Abraham
Wilson dengan suara halus.
Juri meninggalkan ruangan selama delapan jam.
Robert Di Silva dan para asistennya meninggalkan ruangan
untuk beristirahat, tetapi Jennifer tetap duduk di kursinya,
seolah-olah tak bisa melepaskan dirinya.
Setelah juri meninggalkan ruangan beriring-iringan, Ken
Bailey mendatangi Jennifer. "Mau minum kopi?"
"Aku tak bisa menelan apa-apa."
Jennifer tetap duduk di ruang sidang, dia takut bergerak,
dan hanya samar-samar saja dia menyadari orang-orang di
sekelilingnya. Semuanya berlalu sudah. Dia telah cukup
berusaha. Ditutupnya matanya dan mencoba berdoa, tetapi
rasa takutnya terlalu kuat. Dia merasa seolah-olah dia sendiri
119
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
120
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
121
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
122
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
123
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
124
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
125
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sudah."
"Aku suka pada Ahab. Aku suka pada semua orang!
Tahukah kau mengapa Ken? Karena malam mi Abraham
Wilson masih hidup. Ya, dia masih hidup. Mari kita buka
sebotol anggur lagi untuk merayakannya...."
Pukul dua subuh baru Ken mengantar Jennifer pulang.
Dibantunya Jennifer menaiki tangga sampai ke tingkat empat
ke apartemennya yang kecil. Dia terengah karena harus naik
setinggi itu.
"Aku sudah mulai merasakan akibat buruk dari anggur
sebanyak itu," kata Ken.
Jennifer memandangnya dengan rasa iba. "Kalau tak biasa
jangan minum."
Lalu dia pingsan.
Dia terbangun oleh bunyi dering telepon yang nyaring.
Dengan berhati-hati dia menjangkau gagang telepon, dan
dengan gerakan yang seringan itu saja pun, setiap urat
ototnya serasa akan putus. “Halo...."
"Jennifer? Di sini Ken."
"Halo, Ken."
"Kedengarannya kau seperti tak beres. Kau tak apa-apa?"
Jennifer berpikir sebentar. "Aku memang merasa tidak
sehat. Jam berapa sekarang ya?"
"Sudah hampir tengah hari. Sebaiknya kau kemari. Kacau
sekali di sini."
"Ken.... aku rasanya mau mati."
"Dengarkan. Bangun dari tempat tidurmu — perlahan-lahan
— minum dua butir aspirin dan siramlah badanmu dengan air
dingin, kemudian minumlah secangkir kopi pahit, maka kau
barangkali masih bisa hidup lagi."
126
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
9
“Aku berani sumpah dia bukan orang penting lagi. Seumur
hidupnya dia selalu main senjata."
"Si tolol itu mendatangi aku, minta bantuanku untuk
membicarakan tentang dia pada Mike. Kataku, 'Hei, Kawan,
aku ini hanya serdadunya tahu?' Kalau Mike memang
memerlukan seorang penembak baru, dia tak perlu mencari ke
lorong-lorong gelap."
"Dia mau mempermainkan kau, Sal."
127
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, tapi kusikut saja dia. Dia tak punya hubungan apa-apa
dalam urusan ini, kalau tak punya hubungan apa-apa, tidak
akan ada artinya."
Mereka sedang bercakap-cakap dalam dapur sebuah rumah
pertanian bergaya Belanda yang sudah berumur tiga ratus
tahun, di Negara Bagian New Jersey.
Mereka bertiga dalam ruangan itu: Nick Vito, Joseph
Colella, dan Salvatore Fiore si 'Bunga Mungil'.
Nick Vito adalah seorang laki-laki berwajah seperti mayat,
yang berbibir tipis hingga hampir tak kelihatan, dan bermata
cekung, berwarna hijau, dan tak bercahaya. Dia mengenakan
sepatu yang berharga dua ratus dolar dan kaus kaki putih.
Josept Colella 'si Joe Besar' seorang laki-laki yang tinggi
besar, seperti tiang besar dari batu granit, dan bila dia
berjalan, tak ubahnya seperti sebuah bangunan yang
bergerak. Seseorang pernah menamakannya kebun sayuran.
'Colella punya hidung seperti kentang, telinga seperti bunga
kol, dan otak seperti kacang polong.'
Suara Colella tinggi melengking dan pembawaannya halus
menyesatkan. Dia mempunyai seekor kuda balap dan dia
punya perasaan tajam yang tak diragukan untuk
menentukan pemenang dalam balap kuda. Dia mempunyai
keluarga yang terdiri dari seorang istri dan enam orang anak.
Dialah dalam menangani pistol, menyiksa orang, dan
menggunakan rantai. Istri Joe, Carmelina, adalah seorang
Katolik yang taat, dan pada hari-hai minggu bila Colella tidak
sedang bekerja, dia selalu membawa keluarganya ke gereja.
Orang yang ketiga, Salvatore Fiore, hampir hampir seperti
orang katai. Tingginya hanya satu meter lima puluh tujuh
sentimeter, dan berat badannya enam puluh dua setengah
kilogram. Wajahnya polos bagai seorang putra altar, namun
cekatan pula dengan pistol maupun pisau. Kaum wanita
merasa tertarik pada laki-laki kecil itu, dan dia
128
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
129
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
130
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
131
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
132
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
134
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
135
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
136
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari satu wajah ke wajah yang lain, mencari dan menilai. Apa
yang direncanakannya memang berbahaya, tetapi amat berani
dan bisa membawa hasil. Dia berurusan dengan pemula-
pemula muda yang masih akan terlalu gugup hingga tidak
akan bertanya banyak. Mereka tentu ingin sekali membantu
dan ingin sekali menonjolkan diri. Yah, pokoknya seorang di
antaranya akan menonjol.
Michael akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Jennifer
Parker. Dia memilihnya karena melihat bahwa gadis itu belum
berpengalaman serta tegang, tetapi berusaha untuk
menyembunyikannya. Michael memilihnya karena dia adalah
wanita, dan wanita lebih mudah merasa tertekan daripada
pria. Setelah Michael merasa yakin akan pilihannya, dia
menoleh pada seorang laki-laki yang bersetelan abu-abu yang
duduk di antara para penonton, lalu mengangguk ke arah
Jennifer. Hanya itu saja.
Michael memperhatikan waktu jaksa selesai menanyai si
keparat Camilo Stella. Jaksa itu berpaling pada Thomas Colfax
dan berkata, Silakan menanyai saksi. Thomas Colfax bangkit.
Jika berkenan, Yang Mulia, sekarang sudah hampir tengah
hari. Saya lebih suka kalau tanya-jawab saya tidak terganggu.
Bolehkah saya mohon agar sidang diistirahatkan untuk makan
siang sekarang dan saya akan mengadakan tanya-jawab saya
nanti petang.
Dan Hakim menyatakan penundaan sidang. Kinilah saatnya!
Michael melihat anak buahnya berjalan dengan santai
menggabungkan diri dengan orang-orang yang sedang
mengelilingi jaksa. Laki-laki tadi menyatu dengan kumpulan
orang-orang itu. Beberapa saat kemudian dia berjalan ke arah
Jennifer dan memberikan sebuah amplop besar. Michael tetap
duduk saja sambil menahan napasnya, memperhatikan apakah
Jennifer mau menerima amplop itu. Ternyata menerimanya
dan berjalan ke arah tempat saksi. Setelah gadis itu kembali
tanpa amplop itu, barulah Michael Moretti lega.
137
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
10
138
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
139
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
140
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
141
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
142
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
143
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
144
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
145
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
147
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
148
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
149
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
150
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
151
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Oh."
"Dia.... kami sendiri yang memutuskan untuk tidak
mendapatkan anak. Kami berdua masih muda sekali waktu
kami menikah. Aku sudah lama sekali kenal padanya. Orang
tua kami bertetangga di suatu tempat peristirahatan musim
panas yang kami miliki di Maine. Waktu dia berumur delapan
belas tahun, orang tuanya tewas dalam suatu kecelakaan
pesawat terbang. Mary Beth hampir gila karena sedih. Dia
tinggal sebatang kara. Aku.... kami lalu menikah."
Adam mengawininya karena belas kasihan, tapi dia terlalu
ksatria untuk mengakuinya, pikir Jennifer.
"Dia wanita yang baik sekali. Hubungan kami selalu sangat
baik."
Adam menceritakan lebih banyak daripada yang ingin
diketahui Jennifer, lebih banyak daripada yang dapat
dicernakannya. Nalurinya mengingatkannya supaya melarikan
diri. Dahulu, dengan mudah dia bisa menangani laki-laki yang
sudah beristri, yang ingin main-main dengan dia, tetapi
nalurinya pula mengatakan bahwa yang seorang ini lain dari
yang lain. Bila dia membiarkan dirinya jatuh cinta pada laki-
laki ini, tidak akan ada jalan ke luar lagi. Gila sekali dia kalau
dia mau mulai macam-macam dengan laki-laki ini.
"Adam," kata Jennifer dengan berhati-hati, "aku suka sekali
padamu. Tapi aku tak mau berhubungan dengan laki-laki yang
sudah beristri."
Adam tersenyum, dan mata di balik kaca matanya
mengandung kejujuran dan kehangatan. "Aku tidak mau
mencari hubungan jalan belakang. Aku senang bersamamu.
Aku ikut bangga sekali padamu. Aku ingin kita sekali-sekali
bertemu lagi."
Jennifer ingin mengatakan, Apa gunanya berbuat begitu?
tetapi kata-kata yang terucapkan adalah, "Baik sekali."
152
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jadi kita akan makan siang bersama satu kali sebulan, pikir
Jennifer. Itu tidak akan merugikan siapa-siapa.
Salah seorang yang pertama-tama mengunjungi Jennifer di
kantornya yang baru adalah Pater Ryan. Dia berjalan melihat-
lihat ketiga kamar yang kecil-kecil dan berkata, "Bagus sekali.
Kita akan maju di dunia ini, Jennifer."
Jennifer tertawa. "Ini belum berarti maju di dunia, Pater.
Masih jauh jalan yang harus saya tempuh."
Pastor itu memperhatikannya dengan tajam. "Kau akan
berhasil. Omong-omong, aku mengunjungi Abraham Wilson
minggu yang lalu."
"Bagaimana keadaannya?"
"Baik. Dia ditempatkan bekerja di toko mesin dalam
penjara. Dia minta sampaikan salamnya padamu."
"Saya ingin mengunjunginya sendiri dalam beberapa hari
ini."
Pater Ryan duduk di kursi sambil menatap Jennifer terus,
hingga Jennifer bertanya, "Adakah sesuatu yang bisa saya
perbuat untuk Anda, Pater?"
Wajah Pastor itu menjadi cerah. "Yah, aku tahu kau tentu
sibuk, karena kau sekarang sudah maju. Tapi seorang
temanku menghadapi kesulitan. Dia mengalami kecelakaan.
Kurasa kaulah orang yang bisa menolongnya."
Otomatis Jennifer menjawab, "Suruh dia kemari berbicara
dengan saya, Pater."
"Kurasa kaulah yang harus mendatanginya. Kaki tangannya
buntung."
Connie Garret tinggal dalam sebuah apartemen kecil yang
rapi di Houston Street. Yang membukakan pintu untuk
Jennifer adalah seorang wanita yang sudah berumur dan
beruban, yang mengenakan celemek.
153
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
154
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
155
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
156
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
12
157
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
158
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
159
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
160
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
13
Tiga minggu telah berlalu sejak Jennifer makan malam
bersama Adam di Lutece. Dia mencoba melupakannya, tetapi
segala-galanya mengingatkannya kembali pada Adam;
kalimat-kalimat tertentu, bagian belakang dari kepala orang
yang tak dikenalnya, dasi yang sama dengan yang pernah
dipakai Adam. Banyak pria yang mengajaknya kencan. Dia
pernah dilamar oleh beberapa di antara kliennya, oleh
pengacara-pengacara yang pernah menjadi lawannya di
pengadilan, dan oleh seorang hakim pengadilan malam, tetapi
Jennifer tak menginginkan seorang pun di antara mereka.
Ahli-ahli hukum mengundangnya untuk apa yang mereka
sebut 'makan siang sambil bersenang-senang', namun dia
tidak pernah tertarik. Dia memberikan kesan kebebasan yang
membuat laki-laki merasa ditantang.
Ken Bailey selalu ada di dekatnya, tetapi kenyataan itu pun
tidak pula mampu untuk mengusir rasa sunyi yang dialami
Jennifer. Hanya satu orang yang dapat mengusirnya, sialan
benar!
Adam meneleponnya pada pagi hari Senin. "Kupikir, aku
ingin coba-coba saja, kalau-kalau kau kebetulan bebas hari ini
dan bisa makan siang bersamaku."
Jennifer sebenarnya tak bebas. Tapi dia berkata, "Tentu
aku bebas."
161
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
162
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
163
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
164
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
165
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
166
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
167
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
168
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
14
Hampir setiap malam Jennifer bersama Adam.
Malam yang pertama, Adam menginap di apartemen
Jennifer yang kecil dan tak nyaman itu, dan pagi harinya dia
berkata, "Kita tak usah bekerja hari ini untuk mencari tempat
tinggal yang lebih pantas bagimu."
Mereka berdua pergi mencari apartemen, dan senja harinya
Jennifer sudah menandatangani surat perjanjian sewa-
menyewa di sebuah bangunan baru di luar Sutton Place, yang
bernama The Belmont Towers. Di depan gedung itu terpasang
papan pemberitahuan Penuh.
"Untuk apa kita masuk?" tanya Jennifer.
"Lihat saja."
Apartemen yang mereka lihat adalah apartemen bertingkat
dua yang bagus, yang berkamar lima buah dan diperaboti
dengan bagus pula. Itulah apartemen yang termewah yang
pernah dilihat Jennifer. Di lantai atas ada sebuah kamar tidur
169
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
170
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
171
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
172
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
173
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
174
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
15
Obat penghilang rasa sakit itu adalah kerja, dan Jennifer
membenamkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan, hingga dia
tak punya waktu untuk berpikir.
Dia menjadi sasaran empuk pers, dan keberhasilannya
dalam ruang sidang selalu disebarluaskan. Klien-klien
berdatangan padanya, demikian banyaknya hingga tak
tertangani, dan walaupun perhatian khusus Jennifer adalah
pada bidang hukum kriminal, atas anjuran Ken dia juga mulai
menerima perkara-perkara lain.
Ken Bailey jadi lebih penting bagi Jennifer daripada semula.
Dia menangani bagian penyelidikan dalam perkara-
perkaranya, dan dia pandai sekali. Dia bisa pula membahas
masalah-masalah lain dengan Ken, dan Jennifer menghargai
pendapat-pendapat Ken.
Jennifer dan Ken pindah lagi, kali ini ke sebuah gedung
perkantoran yang luas di Park Avenue. Jennifer
mempekerjakan dua orang ahli hukum muda yang cerdas-
cerdas, Dan Martin dan Ted Harris, keduanya bekas staf
Robert Di Silva, dan dua orang sekretaris lagi.
Dan Martin adalah bekas pemain bola di Universitas
Northwestern, dia berpenampilan olahragawan, dan berotak
seorang sarjana.
Ted Harris adalah seorang anak muda yang kurus kecil dan
pemalu. Dia memakai kaca mata yang kacanya setebal botol
dan sangat pintar.
Martin dan Harris mengurus semua pekerjaan tulis-menulis,
dan Jennifer menangani pemunculan dalam sidang-sidang.
Papan nama pada pintu bertuliskan: JENNIFER PARKER &
ASSOCIATES.
175
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
177
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
178
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
179
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
lakian, tetapi dia tak mau. Namun dia juga menjaga agar
caranya berpakaian tidak sampai menimbulkan rasa iri pada
anggota juri yang wanita, meskipun dia tetap menampilkan
kewanitaannya, untuk tidak memberikan kesan pada kaum
laki-laki bahwa dia seorang lesbian. Suatu saat, Jennifer
mungkin akan menertawakan pertimbangan semacam itu.
Tetapi dalam ruang sidang hal itu merupakan kenyataan
paling keras. Karena dia sudah memasuki dunia laki-laki, maka
dia harus bekerja dua kali lebih berat dan dua kali lebih baik
daripada saingan-saingannya. Jennifer jadi tahu bahwa dia
tidak hanya harus mempersiapkan perkaranya sendiri dengan
sebaik-baiknya, tetapi dia juga harus mempelajari perkara
lawannnya dengan baik. Dia berbaring di tempat tidurnya
malam hari, atau duduk di meja tulisnya di kantor dan
membayangkan siasat lawannya. Apa yang akan dilakukannya
seandainya dia berada di pihak lawan? Kejutan apa yang akan
dibuatnya? Dia adalah seorang jenderal, yang merencanakan
pertempuran yang mematikan di kedua belah pihak.
Cynthia berbicara melalui intercom. "Ada seorang laki-laki
di saluran tiga yang ingin berbicara dengan Anda. Tapi dia tak
mau memberitahukan namanya atau mengatakan pada saya
mengenai hal apa."
Enam bulan yang lalu, Cynthia pasti sudah menolak laki-laki
itu. Tetapi Jennifer mengajarnya supaya tak pernah menolak
siapa pun juga.
"Hubungkan dia," kata Jennifer.
Sesaat kemudian didengarnya suara seorang laki-laki yang
bertanya dengan berhati-hati, "Apakah ini Jennifer Parker?"
"Benar."
Suara itu ragu-ragu. "Apakah saluran ini aman?"
“Ya, aman. Apa yang bisa saya perbuat untuk Anda?"
180
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
181
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tak ada yang dapat saya — atau begini saja. Coba beri
saya nama dan alamat teman Anda itu dan bila ada
kesempatan, akan saya lihat."
Lama keadaan sepi. Akhirnya laki-laki itu berkata, “tapi
ingat ini harus dirahasiakan."
Jennifer ingin laki-laki itu berhenti berbicara. Kliennya yang
pertama sudah menunggu di ruang tunggu. "Akan saya ingat."
"Cooper. Helen Cooper. Dia mempunyai sebidang tanah
milik di Long Island, tapi mereka telah merampasnya."
Jennifer mencatatnya dengan patuh di dalam buku
catatannya. "Baik. Di sanatorium apa kata Anda dia
ditempatkan?"
Terdengar bunyi gagang telepon diletakkan dan hubungan
pun terputus. Jennifer melemparkan catatan tadi ke keranjang
sampah.
Dia berpandangan dengan Cynthia. "Keras benar dunia di
luar sana," kata Cynthia. "Nona Marshall menunggu, dia ingin
berbicara dengan Anda."
Seminggu sebelumnya Jennifer telah berbicara dengan
Lorretta Marshall melalui telepon. Nona Marshall telah
meminta Jennifer untuk membelanya dalam menuntut Curtis
Randall III sebagai ayah dari bayinya. Curtis Randall III adalah
seorang laki-laki kaya yang punya pergaulan luas dalam
masyarakat.
Jennifer sudah pula berbicara dengan Ken Bailey tentang
hal itu. "Kita memerlukan informasi tentang Curtis Randall III.
Dia tinggal di New York, tapi kudengar dia sering berada di
Palm Beach. Aku ingin tahu latar belakangnya, dan apakah dia
pernah meniduri seorang gadis bernama Lorretta Marshall."
Sudah diberikannya pada Ken nama hotel-hotel di Palm
Beach yang diberikan wanita itu padanya. Dua hari kemudian
Ken Bailey melapor kembali.
182
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
183
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
184
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
185
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
186
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
187
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
188
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
189
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
190
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
191
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
192
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
193
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
194
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
195
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
196
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
197
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
198
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
199
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
200
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
201
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
202
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
203
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
204
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
205
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
206
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
17
Halaman depan dari surat kabar New York Times memuat
dua buah berita menarik, berdampingan. Yang satu adalah
berita bahwa Jennifer Parker telah berhasil membebaskan
seorang wanita yang telah dituduh membunuh suaminya.
Yang sebuah lagi adalah berita tentang Adam Warner yang
mencalonkan dirinya untuk keanggotaan Senat Amerika
serikat.
Jennifer membaca berita tentang Adam berulang kali.
Berita itu mengemukakan tentang latar belakangnya, tentang
jasanya sebagai seorang penerbang dalam perang Vietnam,
dan memberitakan pula bahwa dia telah menerima bintang
Distinguised Flying Cross atas keberaniannya. Berita Ini penuh
dengan pujian-pujian, dan beberapa orang terkemuka yang
dimintai keterangannya mengatakan bahwa Adam Warner
akan mengharumkan nama Amerika Serikat dan bangsanya.
Pada akhir berita itu diisyaratkan bahwa bila Adam berhasil
dalam kampanyenya, maka hal itu akan merupakan batu
207
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
208
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
209
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
atau lakukan akan ada artinya sedikit pun bagi saya." Lalu
gagang telepon dibantingnya!
Michael Moretti terduduk di meja kerjanya sambill menatap
gagang telepon yang sudah terputus hubungannya, di
tangannya. Dia merasa hatinya tergelitik, tetapi rasa itu
bukanlah rasa marah. Dia tak tahu benar apa itu, dan dia tak
yakin apakah dia menyukainya atau tidak. Sepanjang
hidupnya dia sudah biasa memakai perempuan, dan
penampilannya yang tampan dengan rambut dan mata yang
berwarna hitam, serta kebengisannya yang tak dapal
disangkal, telah memudahkannya untuk mendapatkan teman
tidur hingga dia tak ingat lagi sudah berapa banyaknya.
Pada dasarnya, Michael Moretti amat membenci wanita.
Mereka terlalu lembut. Mereka tak punya semangat. Rosa
umpamanya. Dia sama saja dengan seekor anjing kesayangan
yang melakukan apa saja yang diperintahkan padanya, pikir
Michael. Dia mengurus rumahku, memasak untukku,
memarahiku bila aku ingin dimarahi, menutup mulutnya bila
kusuruh diam.
Michael tak pernah mengenal perempuan yang punya
semangat, yang berani melawannya. Tapi Jennifer telah berani
memutuskan pembicaraannya dengan telepon. Apa katanya
tadi? Tak satu pun yang akan Anda katakan atau lakukan,
akan ada artinya sedikit pun bagi saya. Michael Moretti
mengingat kata-kata itu lalu tersenyum sendiri. Jennifer keliru.
Dia, Michael, akan menunjukkan bahwa dia keliru.
Dia duduk bersandar, mengingat-ingat bagaimana Jennifer
di pengadilan, membayangkan wajahnya, membayangkan
tubuhnya. Tiba-tiba dia membayangkan bagaimana Jennifer di
tempat tidur. Mungkin dia bagaikan seekor kucing yang
garang. Dibayangkannya tubuh Jennifer tanpa pakaian,
memberontak melawannya. Diangkatnya gagang telepon lalu
memutar suatu nomor.
210
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
211
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
212
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
213
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
214
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
215
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
216
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
217
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
218
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
219
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
220
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
221
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
222
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
223
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
224
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
225
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
18
"Kami telah mengatur serangkaian perjamuan makan
malam untuk mengumpulkan dana di seluruh negara. Kita
hanya akan mendatangi kota-kota besar. Kota-kota yang
kurang penting akan kita capai melalui beberapa pertunjukan
tv nasional, seperti acara Inilah Bangsamu, acara Hari ini dan
acara Pertemuan dengan Pers. Menurut perhitungan kami,
kami akan mengumpulkan.... Adam, kau mendengarkan atau
tidak?"
Adam berpaling pada Stewart Needham dan ketiga laki-laki
lain dalam ruang pertemuan itu — mereka itu adalah ahli-ahli
media massa, kata Needham meyakinkan — dan Adam
berkata, "Ya, tentu, Stewart."
Padahal dia sedang memikirkan sesuatu yang sama sekali
lain. Jennifer. Adam menginginkan Jennifer berada di sini, di
226
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
19
227
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
230
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
231
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
232
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebuah layar yang bisa dibawa dan sebuah proyektor film, lalu
mereka mulai memasangnya.
Patrick Maguire bangkit, terkejut. "Tunggu! Apa-apaan ini?"
Jennifer menyahut dengan polos, "Inilah gambar-gambar
yang telah Anda izinkan saya untuk mempertunjukkannya."
Patrick Maguire tetap saja berdiri dengan hati yang
mendidih. Jennifer tidak mengatakan apa-apa tentang gambar
hidup. Tetapi sudah terlambat untuk menyatakan
keberatannya. Dia mengangguk singkat lalu duduk lagi.
Jennifer minta supaya layar itu ditempatkan sedemikian
hingga juri dan Hakim Silverman dapat melihatnya dengan
jelas.
"Bisakah saya minta supaya ruangan digelapkan, Yang
Mulia?"
Hakim memberi aba-aba pada seorang petugas, yang lalu
menurunkan kerai. Jennifer berjalan ke proyektor, yang
berukuran enam belas milimeter, lalu menghidupkannya, dan
layar pun hidup.
Selama tiga puluh menit berikutnya tak terdengar bunyi di
dalam ruang sidang itu. Sebelum itu, Jennifer telah menyewa
seorang kameraman profesional dan seorang direktur
periklanan yang masih muda untuk membuat film itu. Mereka
membuat film mengenai kehidupan Connie Garret dalam
sehari, dan itu merupakan sebuah kisah yang polos, nyata,
dani mengerikan. Tak ada lagi yang ketinggalan untuk
diangankan. Film itu menunjukkan gadis muda yand buntung,
diangkat waktu bangun pagi, dibawa kalau ingin ke wc,
dibersihkan seperti seorang bayi yang tak! berdaya...
dimandikan... disuapi, dan diganti pakaiannya.... Jennifer telah
berulang kali melihat film itu, namun kini, ketika dia
melihatnya lagi, tenggorokannya terasa tersumbat lagi, dan
matanya digenangi air. Dia tahu bahwa film itu memberikan
233
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kesan yang sama pula atas diri hakim dan juri sertai penonton
sidang di ruangan itu.
Setelah film berakhir, Jennifer berpaling padai Hakim
Silverman. "Sekarang Penggugat beristirahat."
Lebih dari sepuluh jam juri keluar, dan dengan berlalunya
setiap jam, semangat Jennifer pun makin lemah. Semula dia
yakin akan mendapatkan keputusan segera. Bila mereka
terkesan oleh film itu sebagaimana dia sendiri, pengambilan
keputusan itu seharusnya hanya memerlukan tak lebih dari
satu atau dua jam. Waktu juri keluar beriring-iringan, Patrick
Maguire bingung sekali karena dia merasa yakin bahwa dia
pasti kalah, bahwa dia sekali lagi telah menilai Jennifer terlalu
rendah. Tetapi setelah berjam-jam berlalu dan para juri masih
belum juga kembali, harapan Maguire mulai timbul. Para juri
tidak akan memerlukan waktu begitu lama untuk mengambil
keputusan yang berdasarkan emosi. "Kita akan menang. Makin
lama mereka di dalam bertengkar, makin banyak emosi
mereka yangi berkurang."
Beberapa menit sebelum tengah malam, ketua juri
memberikan surat pendek kepada Hakim Silverman untuk
dibacakan. Hakim mempelajari permintaan ilu, lalu
mengangkat mukanya. "Harap kedua pembela mendekat ke
meja Dewan Hakim."
Setelah Jennifer dan Patrick Maguire berdiri di hadapannya,
Hakim Silverman berkata, "Saya akan memberitahukan pada
Anda mengenai surat pendek yang baru saja saya terima dari
Ketua Juri. Dewan Juri bertanya apakah mereka bisa
mendapatkan izin yang sah untuk memberikan kepada Connie
Garret lebih dari lima juta dolar, seperti yang dituntut oleh
pembelanya”.
Jennifer tiba-tiba merasa pusing. Hatinya terasa terangkat.
Dia berpaling untuk melihat Patrick Maguire. Wajah laki-laki itu
pucat-pasi.
234
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
20
Waktu Jennifer berjalan memasuki kantornya esok paginya,
didapatinya beberapa helai surat kabar terletak berjajaran di
atas meja kerjanya. Fotonya erpampang di halaman depan
dari semua surat kabar itu. Dalam jambangan terdapat empat
puluh delapan tangkai bunga mawar merah yang cantik-
cantik. Jennifer tersenyum. Rupanya Adam masih, sempat
mengiriminya bunga.
Dibuka kartunya lalu membaca: Selamat. Michael Moretti.
Interkom berbunyi dan Cynthia berkata, "Tuan Adam
menelepon."
Jennifer cepat-cepat mengangkat teleponnya. Dia berusaha
menjaga agar suaranya terdengar tenang. "Halo, Sayang."
"Kau telah berhasil lagi."
"Aku beruntung."
"Klienmu yang beruntung. Beruntung karena kau
pembelanya. Kau tentu merasa senang sekali."
Memenangkan perkara memang membuatnya senang.
Tetapi bila bersama Adam dia merasa senang sekali. "Ya."
sahutnya.
235
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
236
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
237
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kini Adam teringat akan peristiwa itu lagi, waktu itu berkata
pada Jennifer, "Mary Beth yang punya gagasan untuk
bercerai."
Adam berbicara terus, tetapi Jennifer sudah tidak
mendengarkan lagi; dia hanya mendengar suara musik. Dia
merasa dirinya bagai mengambang, melambung. Dia tadi telah
menguatkan hatinya untuk mendengar Adam mengatakan
bahwa mereka tidak akan bisa bertemu lagi — dan sekarang
ternyata begini! Semuanya ini terlalu banyak untuk diresapi.
238
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
239
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
240
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
241
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
21
242
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
243
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
244
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
245
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Uang mengalir terus, tapi itu tak penting bagi Jennifer. Dia
memberikan uang ekstra banyak pada stafnya dan
menghambur-hamburkan hadiah-hadiah.
Perusahaan-perusahaan yang harus melawan Jennifer
dalam sidang tak lagi mengirim pengacara-pengacara mereka
yang kelas dua, jadi Jennifer harus berhadapan dengan
pembela-pembela terkemuka yang berbakat di dunia.
Dia diterima menjadi anggota persekutuan pengacara yang
bernama American College of Trial Lawyers, dan Ken Bailey
pun sangat terkesan.
"Tuhanku," katanya, "tahukah kau, hanya satu persen dari
para pengacara di negeri ini yang bisa masuk?"
"Rupanya aku telah menjadi wanita pilihan mereka," kata
Jennifer sambil tertawa.
Bila Jennifer membela seorang terdakwa Manhattan, dia
selalu yakin bahwa Robert Silva-lah yang akan menjadi
penuntut umumny atau yang menjadi dalangnya. Makin
banyak kemenangan yang dicapai Jennifer, makin bertambah
kebencian laki-laki itu padanya.
Pada suatu sidang di mana Jennifer dihadapkan pada jaksa,
Di Silva menempatkan belasan ahli kenamaan di mimbar saksi
untuk mendukung tuntutannya.
Jennifer tidak memanggil ahli-ahli. Dia hanya berkata pada
para juri: "Bila kita ingin membuat pesawat antariksa atau
ingin mengukur jarak bintang, kita minta bantuan para ahli.
Tapi bila kita ingin sesuatu yang sangat penting dijalankan
dengan sebaik-baiknya, kita kumpulkan saja dua belas orang-
orang biasa untuk melakukannya. Sepanjang ingatan saya,
pendiri agama Kristen pun berbuat demikian pula."
Dan Jennifer memenangkan perkara itu.
Salah satu teknik yang menurut Jennifer sangat efektif bagi
juri adalah dengan mengatakan, "Saya tahu bahwa kata-kata
246
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
22
Perkara Perampok Berjas Hujan telah membuat nama
Jennifer tercantum pada tajuk rencana surat-surat kabar lagi.
Terdakwa mendapatkan perhatian Jennifer melalui Pater Ryan.
248
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
249
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
250
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
251
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
252
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
253
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
254
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
255
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
256
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
257
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
259
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
260
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Semuanya tak akan sama di sini bila kau tak ada. Aku
akan kehilangan kau."
Jennifer jadi ingin tahu apakah Ken masih berhubungan
dengan pemuda berambut pirang itu.
"Tolong pertahankan benteng kita sampai aku kembali."
Biasanya Jennifer suka bepergian dengan pesawat terbang.
Selama berada di udara, dia menganggap dirinya bebas dari
segala tekanan, suatu pelarian sementara dari semua masalah
yang menyesakkan selama dia berada di bumi, suatu oasis
yang sepi di angkasa, jauh dari klien-kliennya yang tak sudah-
sudahnya menuntut. Namun, penerbangan menyeberangi
Atlantik ini tidak menyenangkan. Rasanya terempas-empas
luar biasa, dan perut Jennifer terasa mual dan terbalik.
Waktu pesawat terbang akan mendarat di Nice esok
paginya, barulah dia merasa agak baik. Sebuah helikopter
sudah siap menunggu untuk menerbangkannya ke Monte
Carlo. Jennifer belum pernah menumpang helikopter dan dia
ingin merasakannya. Tetapi kenaikan pesawat yang mendadak
dan geraknya yang menukik membuatnya mabuk lagi. Dia tak
dapat menikmati pemandangan Pegunungan Alpen yang
sangat indah di bawah, juga Grand Corniche dengan mobil-
mobil yang tampak seperti mainan, yang sedang mendaki sisi
gunung yang curam dengan jalan yang melingkar.
Bangunan-bangunan Monte Carlo mulai kelihatan, dan
beberapa menit kemudian helikopter itu mendarat di depan
kasino musim panas yang modern dan berwarna putih, di
pantai.
Cynthia telah menelepon sebelumnya, dan Rick Arlen sudah
ada di tempat itu untuk menjemputnya.
Laki-laki itu merangkul Jennifer. "Bagaimana
perjalananmu?"
"Agak kurang mulus."
261
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
262
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
263
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
264
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
265
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
266
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
267
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
268
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
269
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
270
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
271
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
24
Adam sedang dalam putaran terakhir dari kampanye
berkeliling negara. Beberapa kali dia menelepon Jennifer, tapi
dia selalu dikelilingi rencana perjalanannya dan dia tak punya
kesempatan untuk berbicara banyak, sedang Jennifer tak pula
berkesempatan untuk menyampaikan beritanya.
Jennifer tahu mengapa Mary Beth sampai hamil: dia telah
merayu Adam supaya mau tidur dengannya. Tapi Jennifer
ingin mendengarnya dari Adam sendiri.
"Beberapa hari lagi aku akan kembali dan kita akan
bercakap-cakap," kata Adam.
Kini lima hari lagi menjelang pemilihan. Adam memang
pantas menang karena dia lebih baik. Jennifer merasa Mary
Beth memang benar waktu dia mengatakan bahwa itu
mungkin merupakan batu loncatan untuk kedudukan
kepresidenan di Amerika Serikat. Jennifer akan memaksa
dirinya untuk menunggu dan melihat bagaimana jadinya.
272
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
273
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
25
"Inilah pemilihan dengan perbedaan suara yang terkecil,
yang pernah kita alami selama bertahun-tahun," kata penyiar
tv.
Jennifer seorang diri di rumah melihat penghitungan suara
pada siaran tv stasiun NBC. Dia baru saja menyiapkan
makanan ringan berupa telur dadar dan roti panggang, tapi
kemudian terlalu gugup untuk bisa makan sesuatu. Dia duduk
dengan mengenakan kimono, meringkuk di sofa,
mendengarkan nasibnya disiarkan pada berjuta-juta orang.
Setiap penonton punya alasan masing-masing untuk nonton,
untuk menginginkan salah seorang calon menang atau kalah,
tapi Jennifer yakin bahwa tak seorang pun di antara mereka
yang terlibat dalam pemilihan itu sedalam dia. Bila Adam
menang, itu akan merupakan akhir dari hubungan mereka,
dan... akhir dari bayi dalam rahimnya.
Tampak sekilas gambar Adam di layar, dan di sisinya, Mary
Beth. Jennifer bisa berbangga diri karena kepandaiannya
menafsirkan orang, tapi dia telah benar-benar terkicuh oleh
sikap dan mulut manis perempuan keparat itu. Dia berusaha
terus untuk menekan bayangan Adam yang meniduri
perempuan itu dan membuatnya hamil.
Edwin Newman berkata, "Inilah suara-suara masuk yang
terakhir dalam perebutan kursi senat antara anggota lama,
John Trowbridge dan penantangnya Adam Warner. Di
Manhattan, John Trowbridge mengumpulkan dua ratus dua
puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh lima suara, sedang
Adam Warner dua ratus empat belas ribu delapan ratus
sembilan puluh lima.
Di Daerah Pemilihan Empat Puluh Lima dari daerah
perwakilan di Queens, John Trowbridge unggul dua setengah
persen”
Hidup Jennifer sedang diukur dengan angka-angka persen.
274
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
275
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
26
276
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
277
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
278
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
27
Telepon-telepon dari Adam tak lagi diterima atau
dibalasnya. Surat-suratnya dikembalikan tanpa dibuka. Pada
surat yang terakhir diterimanya, ditulisnya meninggal di
amplopnya, lalu dimasukkannya kembali ke kotak pos. Itu
memang kenyataannya, pikir Jennifer, aku memang sudah
mati.
Dia tak tahu bahwa ada rasa sakit yang sehebat itu. Dia
ingin menyendiri, namun dia tak sendiri. Ada seorang manusia
lain dalam tubuhnya dan merupakan bagian dari dirinya dan
bagian dari Adam. Dan dia akan membinasakannya.
Dipaksanya dirinya untuk memikirkan di mana dia akan
menggugurkan kandungannya. Beberapa tahun yang lalu,
suatu pengguguran akan berarti seorang dokter gadungan
dalam sebuah kamar yang kotor dan jorok yang tersembunyi
di sebuah lorong— tapi itu tak perlu lagi sekarang. Sekarang
dia bisa saja pergi ke sebuah rumah sakit dan meminta supaya
pengguguran itu dilakukan oleh seorang ahli terkenal. Harus di
suatu tempat di luar New York City. Foto-foto Jennifer sudah
terlalu sering masuk surat-surat kabar, sudah terlalu sering
muncul di tv. Dia perlu tempat di mana dia tak dikenal, suatu
tempat di mana orang tidak akan bertanya-tanya. Tak boleh
diketahui adanya kaitan antara dia dan Adam Warner. Senator
Amerika Serikat Adam Warner. Bayi mereka harus mati tanpa
diketahui orang.
Jennifer membayangkan, bagaimana kira-kira bayi itu, dan
dia mulai menangis demikian hebatnya hingga napasnya
sesak.
Hari mulai hujan. Jennifer menengadah ke langit dan
berpikir apakah Tuhan ikut menangisinya.
Ken Bailey adalah satu-satunya orang yang dapat
dipercayai Jennifer untuk membantunya.
279
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
280
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
281
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
282
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
283
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
284
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
285
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
287
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
olah bekas dipukuli, dan dia ingin tahu berapa lama dia tak
sadar. Dia masih hidup, tapi bayinya....
Dijangkaunya bel yang terpasang di tempat tidurnya, lalu
ditekannya. Bel itu ditekannya terus, serasa tak bisa berhenti.
Dia kebingungan.
Seseorang jururawat muncul di pintu lalu cepat-cepat pergi
lagi. Beberapa saat kemudian Dokter Linden masuk bergegas.
Dia mendekat ke sisi tempat tidur, lalu dengan halus
melepaskan jari-jari Jennifer dari bel itu.
Jennifer mencengkam lengan dokter itu kuat-kuat dan
berkata dengan suara serak, "Bayi saya.... dia mati!"
"Tidak, Nyonya Parker," kata Dokter Linden. "Dia masih
hidup. Saya harap dia laki-laki. Anda terus-menerus
menyebutnya Adam."
28
Hari Natal berlalu, dan tahun baru pun tiba, tahun seribu
sembilan ratus tujuh puluh tiga. Salju yang turun dalam bulan
Februari digantikan oleh angin keras dalam bulan Maret, dan
Jennifer tahu bahwa sudah tiba waktunya dia berhenti
bekerja.
Dia mengadakan rapat staf di kantornya.
"Aku akan mengambil cuti besar," Jennifer mengumumkan.
"Aku akan pergi selama lima bulan."
Terdengar gumam mereka terkejut.
"Tapi bukankah kami masih akan bisa menghubungimu?"
tanya Dan Martin.
"Tidak, Dan. Aku tidak akan bisa dihubungi."
Ted Harris menatapnya dari balik kaca matanya yang tebal.
"Jennifer, kau tak bisa begitu saja....”
288
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
289
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
290
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
291
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
292
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
293
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
294
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
295
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
29
Bayi itu diberinya nama Joshua Adam Parker, beratnya
empat kilogram enam ons. Dia bertubuh sempurna. Jennifer
tahu bahwa bayi selalu jelek waktu dilahirkan, kulitnya kisut
dan merah, mirip monyet kecil. Tapi Joshua Adam tidak. Dia
cantik. Para jururawat di rumah sakit itu berulang kali
mengatakan betapa tampannya Joshua, dan Jennifer tak
bosan-bosannya mendengar pujian itu. Persamaannya dengan
Adam nyata sekali. Joshua Adam bermata abu-abu kebiru-
biruan seperti ayahnya dan bentuk kepalanya sempurna. Bila
Jennifer memandangnya dia serasa melihat Adam.
Perasaannya aneh, suatu pembauran yang tajam antara
kebahagiaan dan kesedihan. Betapa akan senangnya Adam
melihat putranya ini!
296
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
297
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
298
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
299
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
30
Menghilangnya Jennifer Parker secara tiba-tiba telah
menimbulkan banyak desas-desus di antara kantor-kantor
pengacara di Manhattan.
Setelah dalam kalangan itu tersiar kabar bahwa Jennifer
sudah kembali, perhatian orang bukan main besarnya. Tamu-
tamu yang diterima Jennifer makin lama makin banyak. Para
ahli hukum dari kantor-kantor pengacara lain mampir untuk
menjenguk.
Cynthia, Dan, dan Ted telah memasang hiasan-hiasan
kertas di seluruh ruangan, disertai kata-kata Selamat Datang
Kembali. Mereka menyuguhkan sampanye dan kue-kue.
"Pagi-pagi begini?" protes Jennifer.
Tapi anak buahnya bersikeras.
"Keadaan di sini kacau sekali tanpa kau," kata Dan Martin.
"Kau tidak berencana untuk berbuat begitu lagi, kan?"
Jennifer melihat padanya lalu berkata, "Tidak, aku tidak
punya rencana untuk melakukannya lagi."
Tamu-tamu yang tak disangka-sangka berdatangan,
mereka ingin meyakinkan diri bahwa Jennifer baik-baik saja
dan mendoakan keselamatannya.
300
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
301
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
302
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
303
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
304
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
305
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
32
Dalam bulan-bulan berikutnya, Senator Adam Warner
menjadi buah bibir orang ramai. Latar belakangnya,
kemampuannya, dan kharismanya, telah membuatnya
diterima baik di senat sejak semula. Dia berhasil menduduki
beberapa tempat dalam beberapa panitia penting dan dia
mensponsori suatu peraturan perburuhan yang penting yang
berjalan dengan lancar dan mulus. Adam Warner punya
sahabat-sahabat yang berkuasa dalam kongres. Banyak orang
yang mengenal dan menghormati ayahnya. Sudah menjadi
pengertian umum bahwa Adam akan memperebutkan
kedudukan kepresidenan kelak. Jennifer merasakan
kebanggaan yang manis-manis getir.
Jennifer sering kali menerima undangan dari klien-klien,
rekan-rekan seprofesi, dan sahabat-sahabat, untuk makan
malam, menonton sandiwara, atau ke berbagai pertemuan
amal, tapi hampir semua ditolaknya. Hanya sekali-sekali dia
keluar makan malam dengan Ken Bailey. Dia senang sekali
kalau sedang bersama Ken. Laki-laki itu lucu dan suka
307
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
308
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
309
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
310
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Joshua baik-baik saja. Dia mau makan, dia tak demam, dan
dia kelihatan senang.
"Apakah dia kehilangan aku?" tanya Jennifer.
"Dia tidak mengatakannya," desah Nyonya Mackey.
Jennifer tahu bahwa Nyonya Mackey menganggapnya
bodoh, tapi dia tak peduli. "Katakan padanya aku akan
kembali besok."
"Akan saya sampaikan pesan itu, Nyonya Parker."
Jennifer berniat untuk makan malam seorang diri di
kamarnya, tapi entah mengapa, kamar itu tiba-tiba terasa
menekan, rasanya dinding-dindingnya menjepitnya. Dia tak
bisa berhenti memikirkan Adam.
Bagaimana dia sampai bisa bercinta dengan Mary Beth dan
membuatnya hamil, padahal...
Kepura-puraan yang sering dimainkan Jennifer, bahwa
Adam-nya sedang mengadakan perjalanan bisnis dan segera
akan kembali padanya, kali ini tak berhasil. Pikiran Jennifer
selalu pada gambar Mary Beth yang memakai baju tidurnya
dari bahan renda dan Adam...
Dia harus keluar ke suatu tempat di mana banyak orang
berkumpul. Barangkali sebaiknya aku nonton suatu
pertunjukan. Dia mandi cepat-cepat, berpakaian, lalu pergi.
Di ruang pertunjukan utama, Marty Allen akan mengadakan
pertunjukan. Di depan pintu masuk untuk pertunjukan akhir,
terlihat antrian yang panjang sekali. Jennifer menyesal
mengapa dia tidak meminta pada Peter Fenton untuk
memesankan tempat di situ.
Dia mendatangi petugas di dekat pintu dan bertanya,
"Berapa lama saya harus menunggu untuk mendapatkan
sebuah meja?"
"Berapa orang dalam rombongan Anda?"
311
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
312
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
314
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
315
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
316
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
317
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
33
Di Washington, popularitas Adam Warner makin meningkat.
Dia makin sering menjadi bahan berita dalam surat-surat
kabar dan majalah-majalah. Adam mulai mengadakan
penyelidikan mengenai sekolah anak-anak Yahudi, dan
mengetuai suatu panitia senat yang pergi ke Moskow untuk
menjumpai orang-orang yang berbeda pendapat dengan
mereka. Di surat kabar ada foto-foto tentang kedatangannya
di lapangan Terbang Sheremetyevo, sedang disalami perwira-
perwira Rusia yang tak tersenyum. Waktu Adam kembali
sepuluh hari kemudian, surat-surat kabar memberikan pujian-
pujian hangat mengenai hasil perjalanannya.
Pemberitaan tentang dia makin meluas. Rakyat ingin
membaca tentang Adam Warner dan media massa memenuhi
selera mereka. Adam menjadi ujung tombak dalam
perombakan senat. Dia mengetuai suatu panitia yang
318
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
319
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
34
Musim-musim datang dan pergi, dan semuanya itu berkisar
di seputar Joshua. Dialah yang merupakan pusat dari dunia
Jennifer. Dia memperhatikan anaknya itu tumbuh dan
berkembang, dari hari ke hari, dan rasanya tak terhingga
ajaibnya waktu anak itu mulai berjalan, berbicara, dan
mengeluarkan pendapatnya. Suasana hati anak itu terus-
menerus berubah, kadang-kadang dia liar dan agresif dan ada
kalanya dia malu dan penuh kasih sayang. Dia menjadi risau
320
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
321
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
322
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
35
Pada suatu siang, sudah agak malam, waktu Jennifer
sedang bersiap-siap untuk meninggalkan kantor, Cynthia
berkata, "Ada seorang yang bernama Clark Holman di
telepon."
Mula-mula Jennifer ragu, tapi kemudian berkata, "Baiklah
kuterima."
Clark Holman adalah seorang pengacara, anggota
persekutuan pembela yang sah.
"Maaf, aku mengganggumu, Jennifer," katanya, "tapi kami
ada perkara, yang tak seorang pun mau menanganinya, dan
aku akan berterima kasih sekali kalau kau bisa membantu
kami. Aku tahu betapa sibuknya kau, tapi....”
"Siapa terdakwanya?"
"Jack Scanlon."
323
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
324
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
325
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
326
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
327
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
328
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
329
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
330
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
331
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
332
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
334
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
335
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
336
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
337
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
339
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
36
"Maaf, Nyonya. Ini Restoran Tony. Kami tak kenal Michael
Moretti."
340
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
341
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
342
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
343
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
344
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
345
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
346
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
347
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
348
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
349
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
350
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Baik."
Gus Stavros turun ke lantai bawah, diikuti oleh kedua laki-
laki tadi. Baru enam bulan yang lalu Stavros menyuruh pasang
suatu sistem alarm yang beragam. Ada lonceng yang bisa
ditariknya dan ada pula tempat-tempat tersembunyi di lantai
yang bisa diinjaknya, yang akan menjamin datangnya
bantuan. Tapi dia tidak melakukan satu pun dari
kemungkinan-kemungkinan itu karena nalurinya mengatakan
bahwa dia sudah akan mati sebelum siapa pun sempat datang
padanya. Dia tahu bahwa satu-satunya kesempatannya adalah
memberikan kedua laki-laki itu apa saja yang mereka ingini.
Dia hanya berdoa jangan sampai dia mati gara-gara serangan
asma celakanya, setelah laki-laki itu pergi.
Dinyalakannya lampu-lampu di lantai bawah dan mereka
semua berjalan ke arah pintu depan. Gus Stavros tak tahu apa
yang sedang terjadi, tapi dia sadar bahwa bahaya yang
mengancamnya bisa jauh lebih besar. Bila kedua laki-laki itu
datang semata-mata untuk merampoknya, mereka bisa saja
membersihkan isi toko itu tadi dan sudah pergi sekarang. Tapi
mereka agaknya hanya tertarik pada satu macam barang. Dia
ingin tahu bagaimana mereka itu bisa menghindari sistem
alarm baru yang hebat, yang terpasang di pintu-pintu dan
jendela-jendela, tapi dia memutuskan untuk tidak bertanya.
"Bergerak terus," kata Joseph Colella.
Gus melihat ke nomor surat gadai itu lagi, lalu mulai
mencari arsipnya. Dia menemukan apa yang dicarinya,
mengangguk dengan puas, lalu pergi ke sebuah brankas besar
yang bisa dimasuki orang, membukanya, dengan kedua orang
itu tetap dekat di belakangnya. Stavros mencari di sepanjang
rak lemari, sampai dia menemukan sebuah amplop kecil.
Sambil berbalik pada kedua laki-laki itu, dibukanya amplop itu
lalu dikeluarkannya sebentuk cincin bermata berlian besar
yang berkilauan ditimpa sinar lampu dari atas.
351
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
352
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
353
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
354
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
355
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
357
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
358
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
359
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
360
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
361
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
362
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
PELAYANAN MEMUASKAN
Joseph Colella dan Salvatore Fiore duduk dalam mobil
mereka yang diparkir di seberang bungalow nomor tujuh.
Beberapa menit sebelumnya, mereka telah mendengar bunyi
tukul dari dalam, jadi mereka tahu bahwa Frank Jackson
masih ada di situ.
Seharusnya kita melompat saja dan membunuhnya secara
mendadak, pikir Fiore. Tapi instruksi Michael Moretti berbunyi
lain.
Mereka duduk bersandar menunggu.
Pukul delapan kurang seperempat pagi.
Di dalam bungalow nomor tujuh, Frank Jackson sedang
melakukan persiapan-persiapannya yang terakhir. Anak laki-
laki itu telah mengecewakannya. Dia telah pingsan. Semula
Jackson ingin menunggu sampai Joshua sadar kembali,
sebelum memukulkan paku-paku berikutnya, tapi dia sudah
terlambat. Diangkatnya jerigen bensin, lalu dipercikkannya
bensin ke tubuh anak itu dengan berhati-hati, jangan sampai
mengenai muka yang bagus itu. Dia sempat membayangkan
tubuh di bawah piama itu dan ingin supaya dia masih sempat
untuk.... ah, tidak, itu bodoh sekali. Setiap saat Clara mungkin
tiba. Dia sudah harus siap berangkat bila perempuan itu tiba.
Dia merogoh sakunya, mengeluarkan kotak korek api lalu
diletakkannya dengan rapi di sebelah jerigen bensin, tukul,
dan paku-paku. Orang-orang selalu tidak memikirkan betapa
pentingnya kerapian.
Frank Jackson melihat ke arlojinya lagi dan berpikir apa
gerangan yang menghambat Clara.
Pukul delapan kurang sepuluh menit pagi.
Di luar bungalow nomor tujuh, mobil hitam mewah berhenti
mendadak hingga tergelincir, dan Michael Moretti melompat
363
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
364
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
365
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
366
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
BAGIAN II
37
Dalam keadaan tanpa busana, Jennifer berdiri menatap ke
luar jendela yang besar, dari mana dia dapat melihat Teluk
Tangier. Hari itu hari yang indah dalam musim gugur,
udaranya dingin, dan di teluk itu tampak banyak sekali layar-
layar putih, bagaikan burung air, dan kapal-kapal motor yang
menderu-deru bunyinya. Lima atau enam buah kapal pesiar
sedang berlabuh di pelabuhan. Jennifer merasakan kehadiran
Michael, lalu berbalik.
"Kau suka pemandangan itu?"
"Suka."
Michael memandangi tubuh Jennifer. "Aku juga suka."
Tangannya merayap ke payudara Jennifer, lalu mengelusnya.
"Mari kita kembali ke tempat tidur.".
Jennifer menggigil oleh sentuhannya. Michael menuntut
sesuatu yang tak pernah diminta oleh laki-laki lain mana pun
juga, dan Michael melakukan apa-apa yang tak pernah
diperbuat orang atas dirinya sebelumnya.
"Ya, Michael."
Mereka berjalan kembali ke kamar tidur, dan di sana,
sesaat lamanya, Jennifer terkenang akan Adam Warner. Tapi
kemudian dia lupa segala-galanya, kecuali apa yang sedang
terjadi atas dirinya.
367
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
368
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
369
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
370
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
371
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
372
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
373
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
374
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
375
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
376
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
377
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
378
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
379
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
380
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
39
Kejadiannya perlahan-lahan sekali hingga seolah-olah sama
sekali tak terjadi. Dimulai dengan Vasco Gambutti, dan tak
lama setelah itu Michael meminta Jennifer untuk menangani
suatu perkara lain lagi, kemudian satu lagi, hingga segera
menjadi suatu rangkaian perkara yang tak berkesudahan.
Michael menelepon Jennifer dan berkata, "Aku butuh
bantuanmu, Manis. Salah seorang anak buahku menghadapi
kesulitan."
Jennifer lalu teringat kata-kata Pater Ryan, Seorang
temanku menghadapi masalah kecil. Apakah ada
perbedaannya? Amerika telah menerima penyakit Godfather.
Jennifer membujuk dirinya sendiri dengan berkata bahwa apa
yang dilakukannya sekarang sama saja dengan yang
dilakukannya selama ini. Sebenarnya perbedaan itu ada —
bahkan suatu perbedaan besar.
Dia berada di tengah-tengah suatu organisasi dunia yang
besar.
Michael mengajak Jennifer ke rumah pertanian di New
Jersey. Di situlah Jennifer pertama kali bertemu dengan
Antonio Granelli, dan beberapa orang lain dari organisasi itu.
381
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada sebuah meja besar dalam dapur kuno itu ada Nick
Vito, Arthur Scotto yang diberi gelar Fat Artie, Salvatore Fiore,
dan Joseph Colella.
Waktu Jennifer dan Michael masuk, mereka berdiri di
ambang pintu mendengarkan Nick Vito sedang berkata, "...
seperti waktu aku sedang main di Atlanta. Tiba-tiba datang si
pengganggu keparat itu dan mencoba menyikutku sebab dia
juga mau main."
"Kau kenal orangnya?" tanya Fat Artie Scotto.
"Buat apa tahu? Dia minta supaya lampu dinyalakan. Dia
mencoba memelukku."
"Memelukmu?"
"Ya. Dia belum terlalu mabuk."
"Apa yang kaulakukan?"
"Eddy Fratelli dan aku membawanya ke sudut halaman dan
menembaknya. Peduli apa, biar bagaimanapun nasibnya
memang sial."
"Hei, apa kabar si kecil Eddie?"
"Dia sedang mendekam di Penjara Lewisburg."
"Bagaimana dengan ceweknya. Hebat perempuan itu."
"Memang. Aku kepingin main dengan dia."
"Tapi dia masih setia pada Eddie. Entah apa sebabnya."
"Aku suka pada Eddie. Dia pemberani." Benar-benar
percakapan orang-orang gembel.
Michael tertawa melihat reaksi Jennifer mendengar
percakapan itu, lalu berkata, "Mari kuperkenalkan pada Papa."
Antonio Graneli merupakan suatu kejutan besar bagi
Jennifer. Dia duduk di kursi roda, seorang laki-laki yang lemah
382
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
383
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
384
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
385
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
386
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
387
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
388
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
389
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
390
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
391
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
392
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
40
Di Washington DC, suatu panitia penyelidikan senat yang
diketuai oleh Adam Warner, telah mencapai hari terakhir
dari suatu pemeriksaan intensif mengenai pesawat
pembom XK-1, yang sedang diminta persetujuannya dari
senat oleh angkatan udara. Berminggu-minggu lamanya saksi-
saksi mata berdatangan ke Capitol Hill. Sebagian dari mereka
393
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
394
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
395
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hampir tak bisa berpikir dengan waras lagi. Dia makin banyak
bergantung pada pertimbangan Michael. Meskipun dengan
enggan, dia bahkan sudah mau menerima Jennifer.
Tidak demikian halnya dengan Thomas Colfax. Perselisihan
antara Michael dan Colfax telah makin meruncing. Colfax
menyadari bahwa Michael dengan sengaja menggantikan dia
dengan perempuan itu. Colfax mengakui sendiri bahwa
Jennifer memang seorang ahli hukum yang pintar, tapi apa
yang bisa diketahui perempuan itu tentang kebiasaan borgata
itu? Tentang apa yang telah membuat persekutuan itu bisa
bekerja begitu lancarnya selama betahun-tahun ini? Mengapa
Michael sampai bisa memasukkan seorang asing — seorang
wanita pula lagi! — dan mempercayakan pada wanita itu
rahasia mati-hidup mereka. Keadaan itu tak dapat
dipertahankan. Colfax telah berbicara dengan pemimpin
tertinggi organisasi, para perwira organisasi, dan para
prajuritnya, seorang demi seorang, menyatakan rasa
kuatirnya, mencoba menarik mereka ke pihaknya, tapi mereka
semua takut melawan Michael. Bila Michael mempercayai
perempuan itu, maka mereka tahu bahwa mereka pun wajib
mempercayainya juga.
Thomas Colfax menyadari bahwa dia akan harus menunggu
saatnya. Tapi dia pasti mencari jalan untuk menyingkirkan
perempuan itu.
Jennifer menyadari benar perasaan Colfax itu. Dia telah
menggantikan laki-laki itu, dan harga diri Colfax tentulah tidak
akan mau memaafkannya. Kesetiaannya pada sindikat itu
akan membuatnya tetap bertahan dan melindungi Jennifer,
tapi bila rasa bencinya menjadi lebih hebat daripada
kesetiaannya itu...
Michael berpaling pada Jennifer. "Pernahkah kau
mendengar tentang Adam Warner?"
396
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
397
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
398
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
399
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
400
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
41
Waktu berlalu bagaikan sebuah sungai yang tak bertepi, tak
berbatas. Musim-musimnya tidak lagi ditandai oleh musim
salju, semi, gugur, atau musim panas, melainkan oleh hari-
hari ulang tahun, kesenangan, kesulitan, dan penderitaan. Ada
pertempuran-pertempuran pengadilan yang dimenangkan, dan
ada perkara yang kalah, kenyataan mengenai Michael serta
kenangan tentang Adam. Tapi terutama Joshua-lah yang
401
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
402
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tentu, Joshua."
Mereka duduk di meja dapur dan Jennifer menyiapkan roti
berlapis mentega kacang dan menuang segelas susu untuk
Joshua.
"Apa masalahnya?"
Suaranya tenang dan mengandung rasa kuatir. "Anu....
saya mendengar kawan-kawan bercakap-cakap, dan saya jadi
ingin tahu.... apakah masih akan ada seks bila saya sudah
besar?"
Jennifer membeli sebuah kapal layar Newport yang kecil,
dan pada hari-hari akhir pekan, Jennifer dan Joshua pergi ke
teluk untuk berlayar. Jennifer senang memperhatikan wajah
Joshua kalau dia sedang memegang kemudi. Wajahnya dihiasi
senyum penuh kebanggaan, yang disebut Jennifer senyum
Eric the Red. Joshua pandai sekali berlayar, seperti ayahnya.
Kenangan itu menyadarkan Jennifer. Dia berpikir, apakah dia
ingin menghidupkan kembali hidupnya bersama Adam dahulu
melalui anaknya itu. Semuanya yang dilakukannya dengan
Joshua — berlayar, atau peristiwa-peristiwa olahraga lain —
semuanya adalah hal-hal yang telah dilakukannya pula dengan
ayah anak itu. Jennifer meyakinkan dirinya bahwa dia
melakukan itu semua karena Joshua suka melakukannya, tapi
dia tak yakin apakah dia benar-benar jujur. Diperhatikannya
Joshua mengurus layar kapalnya, wajahnya berseri-seri,
pipinya kecoklatan oleh matahari dan angin, dan Jennifer
menyadari bahwa apa pun alasannya tidaklah penting.
Yang penting adalah bahwa anaknya berbahagia hidup
bersamanya. Anak itu bukan menjadi pengganti ayahnya. Dia
adalah dirinya sendiri dan Jennifer mencintainya lebih dari
siapa pun juga di muka bumi ini.
42
403
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
404
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
405
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
406
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
407
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
408
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
43
Keadaan kacau sekali di The Cow Palace, San Francisco,
tempat yang penuh dengan delegasi dari seluruh negara.
Mereka itu ribut dan berbicara nyaring. Ada tiga orang yang
bersaing untuk menjadi calon presiden, dan masing-masing
409
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
410
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya?"
"Jangan panggil saya Saudara Presiden."
Blair Roman tertawa, "Maaf. Terselip lidah, A.W. Dalam
pikiran saya, Anda sudah berada di Gedung Putih. Percayalah,
saya yakin Andalah orangnya untuk kedudukan itu, kalau
tidak, saya tidak akan mau menangani kampanye ini. Saya
terlalu kaya untuk bekerja dengan mengharapkan uang."
Waspadalah terhadap orang-orang yang berkata bahwa
mereka terlalu kaya untuk bekerja dengan mengharapkan
uang, pikir Adam.
"Kami sudah tahu bahwa Andalah orang untuk kedudukan
itu.... Sekarang kita ingin memberitahu rakyat mengenai hal
itu. Lihat saja kertas-kertas yang sudah saya siapkan ini,
beberapa bagian dari negara ini sudah saya bagi-bagi menjadi
beberapa kelompok etnis. Kami akan mengirim Anda ke
tempat-tempat penting di mana kita bisa memberikan kesan
yang mendalam."
Dia membungkuk mendekati wajah Adam dan berkata
dengan bersungguh-sungguh, "Istri Anda juga merupakan
bahan kampanye yang baik. Majalah-majalah wanita akan
berebutan mencari bahan tentang kehidupan keluarga Anda.
Kami benar-benar akan mempropagandakan Anda, A.W."
Adam mulai merasa tak senang. "Lalu bagaimana rencana
Anda untuk melakukannya?"
"Mudah saja. Anda adalah suatu barang produksi, A.W.
Kami akan berusaha untuk menjadikan Anda laku, seperti juga
kami berusaha membuat barang-barang produksi lainnya laku
terjual. Kami...."
Adam menoleh pada Stewart Needham. "Stewart, bisakah
aku berbicara empat mata denganmu?"
411
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
412
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
413
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
414
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
415
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
416
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
417
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
418
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
419
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
420
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
421
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
422
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
424
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
425
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
426
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
427
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
428
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
429
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
431
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
432
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
433
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
434
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
435
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
436
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
437
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
438
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
439
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
440
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
441
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
442
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
443
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
444
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
445
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
446
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
447
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
448
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
449
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya, Pak."
"Kau sendiri harus hadir waktu makanannya sedang
dimasak."
"Ya, Jenderal."
"Bila ada seseorang yang menaruh perhatian yang tak
wajar tentang dia, segera laporkan padaku. Ada pertanyaan?"
"Tidak, Pak."
"Bagus, Al. Lakukan semua dengan baik. Bila terjadi
sesuatu yang tak beres, aku yang akan dihukum."
Jennifer terbangun oleh bunyi hujan halus di atap. Hujan
turun pagi-pagi sekali, dan Jennifer berbaring saja
mendengarkan rintik-rintiknya yang halus mengenai rumah.
Dia melihat kejam weker. Sudah waktunya untuk
melakukan kegiatan hariannya.
Setengah jam kemudian, Jennifer turun ke lantai bawah, ke
kamar makan untuk sarapan bersama Joshua. Tapi anak itu
tak ada di situ.
Nyonya Mackey masuk dari dapur. "Selamat pagi, Nyonya
Parker."
"Selamat pagi. Mana Joshua?"
"Dia kelihatan begitu letih hingga saya pikir, biarkan saja
dia tidur lebih lama. Besok dia harus ke sekolah."
Jennifer mengangguk. "Pikiran yang baik."
Dia sarapan seorang diri, lalu naik ke lantai atas untuk
pamit pada Joshua. Anak itu masih tergolek di tempat
tidurnya, tidur nyenyak.
Jennifer duduk di tepi tempat tidurnya dan berkata
perlahan-lahan, "Hei, Penidur, aku mau pamit."
450
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
451
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
452
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
453
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
454
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
455
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya."
"Mari silakan ikut kami."
Maka menyusullah suatu kaleidoskop yang kabur, yang
terdiri dari bunyi cahaya dan gerak. Jennifer melihat Joshua
didorong melalui lorong rumah sakit yang panjang dan putih
ke kamar foto.
Jennifer ingin ikut, tapi petugas berkata, "Anda harus
mendaftarkan putra Anda dulu."
Seorang wanita yang kurus di meja depan bertanya pada
Jennifer, "Bagaimana cara Anda membayar? Apakah Anda
seorang pemegang asuransi Blue Cross atau asuransi lain?"
Ingin rasanya Jennifer berteriak pada perempuan itu dan
kembali ke sisi Joshua, tapi dipaksanya dirinya untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Setelah pertanyaan-
pertanyaan terjawab dan Jennifer sudah mengisi beberapa
formulir, barulah wanita itu mengizinkan Jennifer pergi.
Dia bergegas ke kamar foto, lalu masuk. Kamar itu kosong,
Joshua sudah tak ada di situ. Jennifer berlari ke luar, ke
lorong, sambil melihat ke sekelilingnya dengan gugup.
Seorang jururawat lewat.
Jennifer mencekam lengan jururawat itu. "Mana anak
saya?"
"Saya tak tahu," sahutnya. "Siapa namanya?"
"Joshua. Joshua Parker."
"Di mana Anda meninggalkannya tadi?"
"Dia — dia tadi sedang difoto — dia —"Jennifer mulai
kacau. "Apa yang diperbuat orang atas diri anakku? Katakan!"
Jururawat itu memperhatikan Jennifer dengan cermat, lalu
berkata, "Tunggu di sini, Nyonya Parker. Saya akan mencoba
mencari tahu."
456
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
457
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
458
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
460
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
461
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
462
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
463
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
464
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
465
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
466
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
467
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
468
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
469
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
471
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
472
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tak lapar. Kurasa aku tak akan pernah mau makan
lagi."
"Kau harus makan."
Dan Jennifer heran karena ternyata Michael benar. Waktu
perawat datang membawakan telur setengah matang dengan
roti panggang dan teh di nampan, dia menyadari bahwa dia
lapar sekali.
Michael tetap saja di situ dan memperhatikannya, dan
setelah Jennifer selesai, Michael berkata, "Aku harus kembali
ke New York untuk menyelesaikan beberapa urusan. Beberapa
hari lagi aku akan kembali."
Dia membungkuk lalu mencium Jennifer dengan lembut.
"Sampai ketemu hari Jumat." Perlahan-lahan dibelaikannya
jari-jarinya ke wajah Jennifer. "Aku ingin kau cepat sembuh.
Kau dengar itu?"
Jennifer memandangnya lalu berkata, "Ya, aku dengar."
Ruang pertemuan yang besar di markas Korps Marinir
Amerika Serikat penuh orang hingga melimpah. Di luar
ruangan, satu skuadron pengawal bersenjata siap siaga. Di
dalam berkumpul orang-orang istimewa. Suatu dewan juri
khusus duduk di kursi, di sepanjang dinding. Di suatu sisi
sebuah meja panjang, duduk Adam Warner, Robert Di Silva,
dan Asisten direktur dari FBI. Di hadapan mereka duduk
Thomas Colfax.
Adam yang mengusulkan untuk membawa juri khusus itu
ke markas.
"Itulah satu-satunya jalan, kita pasti bisa melindungi
Colfax."
Dewan juri khusus menyetujui usul Adam, dan sekarang
sidang rahasia itu akan dimulai.
473
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
474
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
475
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
476
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
477
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
478
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
479
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
480
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
481
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
482
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
483
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Celaka!"
"Mike menyerahkannya pada Gino. Gino memakai kawat
Jimmy sendiri untuk mencekiknya. Anak itu mati perlahan-
lahan."
Pintu terbuka dan keempat laki-laki itu menoleh ke arah
pintu. Seorang laki-laki penjaja surat kabar masuk dengan
membawa New York Post edisi petang.
Joseph Colella berseru, "Mari sini, Koran." Dia berpaling
pada kawan-kawannya. "Aku kepingin tahu keadaan di
Hialeah. Aku bertaruh pada pacuan kuda hari ini."
Penjaja-koran itu sudah berumur tujuh puluhan dan berkulit
kasar karena sengatan matahari. Dia menyerahkan selembar
surat kabar pada Joseph Colella yang memberinya satu dolar.
"Ambil saja sisanya."
Michael Moretti pun akan berkata begitu. Joseph Colella
mulai membuka surat kabar itu, lalu mata Nick Vito
menangkap sebuah foto di halaman depan.
"Hei!" serunya. "Aku pernah melihat orang itu!"
Tony Santo ikut mengintip melalui bahu Vito. "Tentu,
Goblok. Itu kan Adam Warner. Dia sedang memperebutkan
kursi presiden."
"Bukan," kata Vito berkeras. "Aku pernah melihat-nya."
Dikernyitkan alisnya, mencoba untuk mengingat. Tiba-tiba dia
ingat.
"Aku ingat! Dialah laki-laki yang kulihat dalam bar di
Acapulco bersama Jennifer Parker."
"Bicara apa kau itu?"
"Ingatkah kalian waktu aku berada di sana bulan yang lalu
untuk menyerahkan suatu bungkusan? Aku melihat laki-laki ini
bersama Jennifer Parker. Mereka sedang minum-minum."
484
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
485
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
486
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
487
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
488
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
489
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
491
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
492
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
493
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
494
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
495
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
496
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
497
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
498
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jalan Bugis ini pada tengah malam, dan mereka harus keluar
menjelang jam enam pagi, supaya warung-warung bisa dibuka
lagi untuk dagang. Bila Anda sudah siap, kita bisa pergi."
"Saya sudah siap."
Sedang berjalan itu, mau tak mau bayangan Ken Bailey
terkilas di pikiran Jennifer, dan dia berpikir, Kuharap kau
bahagia.
Dalam perjalanan pulang, Jennifer memutuskan bahwa,
ada sopir atau tidak, dia akan menyebutkan nama Bjork.
Waktu mobil membelok ke Orchard Road, Jennifer berkata
dengan tegas, "Mengenai Stefan Bjork —"
"Oh ya. Sudah saya atur, Anda bisa menemuinya jam
sepuluh besok pagi."
55
Di Washington d.c. Adam Warner yang sedang menghadiri
suatu rapat dipanggil untuk menerima telepon yang mendesak
dari New York.
Jaksa Robert Di Silva yang menelepon. Suaranya bernada
penuh kemenangan. "Juri besar khusus baru saja
mengembalikan tuduhan yang kita minta atas semua penjahat
itu! Kita sudah siap untuk bergerak." Tak ada jawaban.
"Apakah Anda ada di situ, Senator?"
"Masih." Adam memaksakan nada antusias ke dalam
suaranya. "Itu berita besar."
"Kita harus bisa mulai mengepung dalam waktu dua puluh
empat jam. Bila Anda bisa terbang ke New York, saya rasa kita
harus mengadakan rapat terakhir besok pagi dengan semua
badan-badan, supaya kita bisa mengatur langkah-langkah kita.
Bisa Anda usahakan itu, Senator?"
499
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
56
Ruang pengunjung di Penjara Changi adalah sebuah
ruangan kecil yang kosong, dengan dinding yang dikapur
putih.
Ruang itu hanya berisi sebuah meja panjang dengan kursi-
kursi kayu yang keras, yang ditempatkan di kedua belah
sisinya. Jennifer menunggu sambil duduk di salah sebuah kursi
itu. Dia mengangkat mukanya waktu pintu terbuka, dan Stefan
Bjork masuk digiring oleh seorang pengawal yang berseragam.
Bjork berumur tiga puluhan. Dia seorang laki-laki jangkung
yang berwajah suram dan matanya menonjol. Dia menderita
kelainan kelenjar gondok, pikir Jennifer. Tampak jelas memar
pada dahi dan pipinya. Laki-laki itu duduk di seberang
Jennifer.
"Saya Jennifer Parker, pembela Anda. Saya akan mencoba
mengeluarkan Anda dari sini."
Laki-laki itu memandangnya dan berkata, "Sebaiknya
segera saja".
Kata-kata itu mungkin suatu ancaman, mungkin pula suatu
permohonan. Jennifer ingat kata-kata Michael: Usahakan
supaya dia bisa ditahan di luar dengan jaminan, sebelum dia
membuka mulut.
500
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
501
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
503
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
504
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
505
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
506
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
507
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
508
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
509
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
510
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
511
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
512
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
57
Waktu Michael Moretti meninggalkan makam ayah
mertuanya, dia sudah terlambat untuk pergi memenuhi suatu
janji. Dia memutuskan untuk menelepon kantornya dan
membatalkannya. Dia berhenti di sebuah tempat telepon
umum di tepi jalan raya dan memutar nomor kantornya.
Telepon berbunyi dan suatu suara menjawab, "Bangunan
Acme."
Michael berkata, "Di sini Mike. Katakan —"
"Tuan Moretti tak ada. Telepon saja nanti."
Michael merasa tubuhnya menegang. Dia hanya berkata.
"Restoran Tony."
Dia mengembalikan gagang telepon, lalu bergegas kembali
ke mobil. Rosa melihat wajahnya dan berkata, "Adakah
sesuatu yang tak beres, Mike?"
"Entahlah. Kau akan kuantar ke rumah saudara sepupumu.
Tinggal di sana sampai kau mendengar berita dari aku."
*
513
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
514
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
515
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
516
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
517
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
58
Nick vito adalah laki-laki yang kecerdasannya terbatas.
Caranya mengabdi pada organisasi adalah dengan
menjalankan semua perintah tanpa bertanya dan
melaksanakannya dengan efisien. Nick Vito sudah sering
518
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
519
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
520
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
522
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
523
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
59
524
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
525
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
526
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
528
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
60
Singapore airlines Penerbangan 246 mendarat di Lapangan
Udara Heathrow di London pukul setengah delapan pagi. Para
penumpang lain ditahan di tempat duduk masing-masing,
sampai Jennifer dan kedua petugas FBI keluar dari pesawat
dan masuk ke kantor pengamanan lapangan udara.
Ingin benar Jennifer membaca surat kabar untuk
mengetahui apa yang sedang terjadi di negerinya, tapi kedua
pengiringnya yang diam terus-menerus menolak
permintaannya itu, dan menolak diajak berbicara.
529
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
530
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
61
Petugas-petugas pemandu di tanah, yang memakai tutup
telinga yang kebesaran, mengayun-ayunkan kedua tongkatnya
yang berlampu sorot, memandu pesawat jumbo 747 ke arah
jalur tempat menunggu. Pesawat berhenti di lingkaran
tertentu dan setelah diberi aba-aba, pilot menghentikan
keempat mesin turbo buatan Pratt And Whitney.
Di dalam pesawat, pramugara berbicara melalui pengeras
suara, "Tuan-tuan dan Nyohya-nyonya, kita baru saja
mendarat di Lapangan Udara Kennedy, New York. Terima
kasih atas penerbangan Anda dengan TWA. Para penumpang
harap tinggal di tempat duduk sampai ada pengumuman
selanjutnya. Terima kasih."
Terdengar dengung suara protes orang. Sesaat kemudian
pintu dibuka. Kedua orang petugas FBI yang duduk dengan
Jennifer di bagian depan pesawat bangkit.
Salah seorang di antaranya menoleh pada Jennifer dan
berkata, "Mari."
Para penumpang melihat dengan perasaan ingin tahu
waktu ketiga orang itu meninggalkan pesawat.
Beberapa menit kemudian terdengar lagi suara pramugara
melalui pengeras suara, "Terima kasih atas kesabaran Anda,
Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya. Sekarang Anda boleh turun."
Sebuah mobil pemerintah menunggu di jalan masuk, di
samping lapangan udara. Mula-mula mereka berhenti di
Gedung Metropolitan Correctio-nal Centre di Park Row nomor
150. Gedung itu berhubungan dengan Gedung Pengadilan
Amerika Serikat di Foley Square.
531
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
532
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
533
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
534
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
535
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
536
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mulut Jennifer tiba-tiba terasa kering. "Di mana —?" Dia tak
dapat mengucapkan kata-kata itu. "Di ma — di mana itu akan
terjadi?"
"New Canaan. Di jembatan."
Mereka sedang melewati Queens. Di depan tampak sebuah
pusat perbelanjaan dengan sebuah apotek.
"Gino, bisakah kau berhenti di toko obat itu? Aku harus
membeli sesuatu."
"Tentu." Dengan cekatan dia memutar kemudi dan
membelok memasuki jalan masuk ke pusat perbelanjaan.
"Perlukah kubantu?"
"Tidak, tidak, aku — aku hanya sebentar." Jennifer keluar
dari mobil lalu masuk bergegas. Di bagian belakang toko itu
ada sebuah tempat telepon. Jennifer membuka dompetnya.
Dia tak punya uang kecil, hanya mata uang Singapura saja.
Dia cepat-cepat pergi ke kasir lalu mengeluarkan selembar
uang dolar.
"Bisa saya minta tukaran dengan uang kecil?" Kasir yang
sedang merasa bosan mengambil uang Jennifer dan
memberinya segenggam uang logam. Jennifer berlari ke
tempat telepon. Seorang wanita gemuk sedang mengangkat
gagang telepon dan memutar nomor telepon.
Jennifer berkata, "Saya dalam keadaan darurat. Bisakah
saya —"
Wanita itu memandangnya dengan mendelik dan terus
memutar.
"Halo, Hazel," teriak wanita itu. "Ramalan bintangku tepat.
Hari ini aku sial sekali! Ingatkah kau sepatu yang ingin kubeli
di Toko Delman? Percayakah kau, sudah mereka jual sepatu
satu-satunya yang pas untukku itu."
Jennifer mencolek wanita itu dan meminta, "Tolonglah!"
537
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
538
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
539
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
540
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Michael —"
"Duduk."
Dia mengerling ke pintu. Gino Gallo sedang berdiri
bersandar pada daun pintu itu, memperhatikan Jennifer
dengan air muka polos.
"Kau tidak akan pergi ke mana-mana," kata Michael. '
"Aku tak menger —"
"Jangan bicara. Jangan ucapkan sepatah kata pun lagi."
Mereka duduk menunggu, saling menatap, dan satu-
satunya bunyi dalam kamar itu hanyalah bunyi detik jam pada
dinding yang terasa nyaring. Jennifer mencoba membaca
mata Michael, namun mata itu hampa, tak ada bayangan apa-
apa.
Dering telepon memecahkan kesunyian kamar itu. Michael
mengangkat gagangnya. "Halo?... Yakinkah kau?... Baiklah.
Pergi dari situ." Dikembalikannya gagang telepon, lalu melihat
pada Jennifer. "Jembatan New Canaan penuh dengan polisi."
Jennifer merasakan kelegaan merayapi seluruh tubuhnya.
Dia merasa senang sekali. Michael sedang memperhatikannya,
dan dia berusaha untuk menyembunyikan perasaan itu.
"Apa artinya itu?" tanya Jennifer.
"Tak apa-apa," sahut Michael, "tak apa-apa. Karena bukan
di situ Adam Warner akan mati."
62
Jembatan kembar di Garden State Parkway tidak tercantum
pada peta. Garden State Parkway melintasi Sungai Raritan di
antara kedua cabang Amboy yang membelah jembatan
menjadi dua, sebuah ke arah utara yang sebuah lagi ke
selatan.
541
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
542
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
543
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
544
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
545
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
546
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
63
547
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
548
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
549
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
550
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
551
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
552
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
553