TURBIN UAP
Oleh :
Muhammad Ruswandi Djalal
442 08 008
III D-4 ENERGI
442 08 008
PERCOBAAN 3
TURBIN UAP
sebagai berikut : Uap masuk kedalam turbin melalui nosel. Didalam nosel energi
panas dari uap dirubah menjadi energi kinetis
pengembangan. Tekanan uap pada saat keluar dari nosel lebih kecil dari pada
saat masuk ke dalam nosel, akan tetapi sebaliknya kecepatan uap keluar nosel
lebih besar dari pada saat masuk ke dalam nosel.
Uap yang memancar keluar dari nosel diarahkan ke sudu-sudu turbin yang
berbentuk lengkungan dan dipasang disekeliling roda turbin. Uap yang mengalir
melalui celah-celah antara sudu turbin itu dibelokkan kearah mengikuti
lengkungan dari sudu turbin. Perubahan kecepatan uap ini menimbulkan gaya
yang mendorong dan kemudian memutar roda dan poros turbin. Jika uap masih
mempunyai kecepatan saat meninggalkn sudu turbin berarti hanya sebagian
yang energi kinetis dari uap yang diambil oleh sudu-sudu turbin yang berjalan.
Supaya energi kinetis yang tersisa saat meninggalkan sudu turbin dimanfaatkan
maka pada turbin dipasang lebih dari satu baris sudu gerak. Sebelum memasuki
baris kedua sudu gerak. Maka antara baris pertama dan baris kedua sudu gerak
Turbin Uap
442 08 008
dipasang satu baris sudu tetap ( guide blade ) yang berguna untuk mengubah
arah kecepatan uap, supaya uap dapat masuk ke baris kedua sudu gerak dengan
arah yang tepat.
Kecepatan uap saat meninggalkan sudu gerak yang terakhir harus dapat dibuat
sekecil mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak
mungkin. Dengan demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena
kehilangan energi relatif kecil.
a. Siklus Rankine pada PLTU
Siklus dasar yang praktis untuk turbin PLTU adalah siklus Rankine.
Secara sederhana siklus Rankine yang ideal dapat diperlihatkan pada gambar a)
Sedangkan untuk diagram aliran siklus Rankine dalam suatu pembangkitan
dapat dilihat pula pada gambar b)
Turbin Uap
442 08 008
442 08 008
Turbin Impulse
Prinsip kerja dari turbin impuls yaitu turbin yang proses ekspansi
lengkap uapnya hanya terjadi pada kanal diam (nosel) saja, dan energi kecepatan
diubah menjadi kerja mekanis pada sudu-sudu turbin. Kecepatan uap yang keluar
dari turbin jenis ini bisa mencapai 1200/detik. Turbin jenis ini pertama kali dibuat
oleh de Laval, yang mana turbin ini mampu beroperasi pada putaran 30.000rpm.
Pada aplikasinya turbin impuls ini dilengkapi dengan roda gigi reduksi untuk
memindahkan momen putar ke mekanisme yang akan digerakkan seperti
generator listrik.Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin
sederhana berrotor satu atau banyak (gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu
pada rotor itu. Sudu biasanya simetris dan mempunyai sudut masuk dan sudut
keluar.
Rata.
Turbin Reaksi
Turbin reaksi yaitu turbin yang ekspansi uapnya tidak hanya terjadi
pada laluan-laluan sudu pengarah (nosel) yang tetap saja tetapi juga terjadi pada
laluan sudu gerak (sudu-sudu cakram yang berputar), sehingga terjadi penurunan
keseluruhan kandungan kalor pada semua tingkat sehingga terdistribusi secara
seragam. Turbin yang jenis ini umumnyan digunakan untuk kepentingan industri.
Kecepatan uap yang mengalir pada turbin (yang biasanyan nekatingkat) lebih
rendah yaitu sekitar 100 200 m/detik.Turbin reaksi mempunyai tiga tahap,
Turbin Uap
442 08 008
yaitu masing-masingnya terdiri dari baris sudu tetap dan dua baris sudu gerak.
Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan dengan mudah dari sudu impuls
karena tidak simetris, karena berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan
sudu tetap walaupun arahnya lengkungnya berlawanan.
Ciri-ciri turbin ini adalah :
-
2.
Dalam Turbin
Turbin Tunggal ( Single Stage )
Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih turbin ini cocok untuk untuk
daya kecil, misalnya penggerak kompresor, blower, dll.
Turbin Bertingkat (Aksi dan Reaksi ).
Turbin Uap
442 08 008
sehingga
Turbin Uap
442 08 008
3.3. ANALISA
1. Membuktikan nilai , h1 = 2825 kJ/kg
Untuk :
T = 191 oC
Maka, didapatkan :
P
164,97
7,25
10
179,91
Jadi, didapat pada tekanan P = 7,25 bar/0,725 Mpa, memiliki temperature saturasi =
166,22
Turbin Uap
442 08 008
temperature itu maka kondisi uap berada pada uap panas lanjut. Selanjutnya mencari
entalpi pada tekanan P = 7,25 bar/0,725 Mpa, dengan menggunakan tabel uap panas
lanjut A-4, diperoleh :
Menghitung nilai entalpi (h) dan entropi (s) pada tekanan P = 7 bar/0,725 Mpa
dengan menggunakan tabel A-4 :
Maka, didapatkan :
T
180
2799,1
6,7880
191
200
2844,8
6,8865
h = 2824,235 kJ/kg
Turbin Uap
s = 6,8421 kJ/kgoK
442 08 008
Menghitung nilai entalpi (h) dan entropi (s) pada tekanan P = 10 bar/ 1 Mpa
dengan menggunakan tabel A-4 :
Maka, didapatkan :
T
179,91
2778,1
6,5865
191
200
2827,9
6,6940
h = 2805,59 kJ/kg
s = 6,6456 kJ/kgoK
Jadi, setelah mendapat nilai entalpi masing-masing tekanan yang ada di tabel uap,
maka dapat kita interpolasi dengan cara sebagai berikut :
Turbin Uap
442 08 008
Menghitung nilai Entalpi pada tekanan P = 7,25 bar/0,725 Mpa dan T = 191 oC
P
2824,235
6,8421
7,25
10
2805,59
6,6456
h1 = 2822,681 kJ/kg
s1 = 6,8257 kJ/kgoK
Jadi, setelah dilakukan perhitungan dengan cara seperti di atas, maka didapat nilai
entalpi pada tekanan P = 7,25 bar/0,725 Mpa dan T=191 oC, h1 = 2822,681 kJ/kg dan s1
= 6,8257 kJ/kgoK.
Turbin Uap
10
442 08 008
Untuk, T = 104 oC
P = 0,09 bar/0,009 Mpa
Mencari temperature saturasi untuk P = 0,09 bar/0,009 Mpa, dengan cara
interpolasi seperti berikut, Dengan menggunakan tabel A-3 :.
Maka, didapatkan :
0,08
41,51
0,09
0,10
45,81
Turbin Uap
11
442 08 008
Jadi, didapat pada tekanan P = 0,09 bar/0,009 Mpa, memiliki temperature saturasi =
43,3
temperature itu maka kondisi uap berada pada uap panas lanjut. Selanjutnya mencari
entalpi pada tekanan P = 0,09 bar/0,009 Mpa, dengan menggunakan tabel uap panas
lanjut A-4, diperoleh :
Maka. Diperoleh :
80
2650,1
104
120
2726,0
h = 2695,64 kJ/kg
Turbin Uap
12
442 08 008
Maka, didapatkan :
P
80
104
120
h
2645,6
x
2723,1
h = 2692,1 kJ/kg
Jadi, setelah mendapat nilai entalpi masing-masing tekanan yang ada di tabel uap,
maka dapat kita interpolasi dengan cara sebagai berikut :
Turbin Uap
13
442 08 008
Menghitung nilai Entalpi pada tekanan P = 0,09 bar/0,009 Mpa dan T = 104 oC
0,06
2695,64
0,09
0,35
2692,1
h2 = 2695,273 kJ/kg
Jadi, setelah dilakukan perhitungan dengan cara seperti di atas, maka didapat nilai
entalpi pada tekanan P = 0,09 bar/0,009 Mpa dan T=104 oC, h2 = 2695,273 kJ/kg.
Turbin Uap
14
442 08 008
sf
sg
0,08
0,5926
8,2287
0,09
0,10
0,6493
8,1502
Turbin Uap
15
sf = 0,62095 kJ/kgoK
442 08 008
sg = 8,1894 kJ/kgoK
sehingga :
= 0,8198
Setelah mendapat nilai x, maka selanjutnya dapat dicari nilai h f2s dan
hfg(2s), juga dengan menggunakan tabel A-4, pada tekanan P = 0,09 bar, diperoleh
:
Turbin Uap
16
442 08 008
hf
hfg
0,08
173,88
2403,1
0,09
0,10
191,83
2392,8
hf = 182,855 kJ/kg
sehingga :
b. h2s = hf2s + x . hfg(2s)
= 182,855 + 0,8198 . 2397,95
= 2148,69 kJ/kg
c.
Turbin Uap
17
442 08 008
Turbin Uap
18
442 08 008
Untuk :
191 oC
2825
150 oC
104 oC
2695
6,8
8,48
Turbin Uap
19
442 08 008
Jenis Analisa
Tabel uap
Diagram h-s
Enthalpy, h
Entropy, s
Enthalpy, h
Entropy, s
(kJ/kg)
(kJ/kgoK)
(kJ/kg)
(kJ/kgoK)
2822,68
6,8257
2695,27
8,6175
2825
6,8
2695
8,48
2823,4
6,8261
2695,2
8,5180
3.7. KESIMPULAN
1. Dengan menggunakan tabel uap, didapatkan enthalpy dan entropy :
- Untuk, P = 0,725 Mpa dan T = 191 oC :
h1 = 2822,68 kJ/kg dan s1 = 6,8257 kJ/kgoK
- Untuk, P = 0,009 Mpa dan T = 104 oC
h2 = 2695,27 kJ/kg dan s2 = 8,6175 kJ/kgoK
2. Dengan menggunakan diagram h-s, didapatkan enthalpy dan entropy :
- Untuk, P = 0,725 Mpa dan T = 191 oC :
h1 = 2825 kJ/kg dan s1 = 6,8 kJ/kgoK
- Untuk, P = 0,009 Mpa dan T = 104 oC
h2 = 2695 kJ/kg dan s2 = 8,48 kJ/kgoK
3. Dengan menggunakan software steam tables, didapatkan enthalpy dan
entropy :
- Untuk, P = 0,725 Mpa dan T = 191 oC :
h1 = 2823,4 kJ/kg dan s1 = 6,8261 kJ/kgoK
- Untuk, P = 0,009 Mpa dan T = 104 oC
h2 = 2695,2 kJ/kg dan s2 = 8,5180 kJ/kgoK
Turbin Uap
20