Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
Teori umum terdiri dari beberapa pengertian-pengertian sebagai berikut :
2.1.1
Pengertian Database
Menurut Obrien (2005, p211), database adalah kumpulan terintegrasi dari
2.1.2
2.1.3
yang diambil dari ringkasan data warehouse ke dalam informasi yang relevan untuk
membuat keputusan, dalam bentuk multidimensional cubes, yang secara khusus diquery-kan oleh OLAP dan reporting front-ends. Menurut Conolly dan Begg (2005,
p1171), data mart merupakan bagian dari data warehouse yang mendukung
kebutuhan informasi bagian departemen atau fungsi bisnis tertentu. Karakteristik
yang membedakan antara data mart dengan data warehouse yaitu:
Data mart berfokus pada kebutuhan pengguna yang berhubungan dengan satu
bagian departemen atau fungsi bisnis.
Data mart lebih dimengerti dan digunakan karena berisi data yang lebih sedikit
dibandingkan data warehouse.
2.1.4
dirancang untuk menangani jumlah hasil transaksi yang tinggi, dengan transaksi
yang biasanya membuat perubahan kecil bagi data operasional organisasi, yaitu data
yang memerlukan penanganan operasi setiap hari.
Menurut Kimball dan Ross (2002, p408), OLTP adalah deskripsi awal dari
setiap aktifitas dan sistem yang berhubungan dengan proses memasukkan data ke
dalam sebuah database. Berdasarkan definisi definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa OLTP adalah suatu sistem yang dirancang untuk menangani proses
pemasukkan data ke dalam database yang memiliki jumlah transaksi yang tinggi
dan biasanya merupakan data operasional harian dari perusahaan.
2.1.5
2.1.6
10
jumlah yang cukup besar untuk memastikan kalau data warehouse telah
diimplementasikan dengan baik, biaya yang dikeluarkan tergantung dari
solusi teknikal yang diinginkan. Akan tetapi, setelah data warehouse
digunakan, maka kemungkinan didapatkannya ROI (Return on Investment)
relatif lebih besar.
Keuntungan kompetitif
Keuntungan Kompetitif didapatkan apabila pengambil keputusan
11
12
Nonvolatile. Sekali dimasukkan ke dalam warehouse, data adalah readonly, mereka tidak dapat diubah. Data usang dibuang dan perubahan
direkam sebagai data baru. Hal itu memungkinkan data warehouse untuk
disesuaikan hampir secara eksklusif untuk akses data.
13
Data Operasional
Data operasional adalah data yang digunakan untuk mendukung proses
bisnis sehari-hari.
yang bersifat current dan terintegrasi yang digunakan untuk analisis. Atau
dengan kata lain, ODS mendukung proses transaksi operasional maupun
proses analisis. Dengan adanya ODS maka pembangunan data warehouse
14
menjadi lebih mudah karena ODS dapat menyediakan data yang telah
diekstrak dari sumber dan telah dibersihkan sehingga proses pengintegrasian
dan restrukturisasi data untuk data warehouse menjadi lebih sederhana.
Load Manager
Disebut juga komponen front end menangani semua operasi yang
Warehouse Manager
Warehouse manager menangani semua operasi yang berhubungan
Query Manager
Query manager (disebut juga komponen backend) menangani semua
15
Detailed Data
Dalam data warehouse, area ini adalah tempat penyimpanan semua
detailed data dalam skema basis data. Detailed data dibagi menjadi 2, yaitu
current detail data (tempat penyimpanan semua detailed data yang bersifat
current) dan old detailed data ( tempat penyimpanan semua detailed data
yang bersifat old).
teringkas secara light dan high (predefined lightly and highly summarized)
yang dihasilkan oleh warehouse manager. Tujuan dari ringkasan informasi
ini adalah untuk mempercepat tanggapan terhadap permintaan user.
Ringkasan data di-update secara berkala seiring dengan bertambahnya data
dalam data warehouse.
data dan data yang telah diringkas. Tujuannya adalah untuk penyimpanan
(archiving) dan backup. Data kemudian ditransfer ke media penyimpanan
seperti magnetic tape atau optical disk.
Metadata
Digunakan untuk menyimpan semua definisi metadata (keterangan
16
Inflow
Merupakan proses ekstraksi, pembersihan, dan pengisian data dari
sumber data ke dalam data warehouse. Proses inflow ini berkonsentrasi pada
proses mengambil data dari sumber sistem dan memasukannya ke dalam
data warehouse. Cara lainnya yaitu data dimasukan ke dalam operational
data store (ODS) sebelum dikirim ke data warehouse. Proses rekontruksi
data meliputi :
a. Membersihkan data yang kotor
b. Restrukturisasi data untuk dicocokan dengan kebutuhan dari data
warehouse, contohnya menambah atau membuang field-field, dan
denormalisasi data.
c. Memastikan bahwa sumber data konsisten dengan dirinya sendiri
dan dengan data lainnya yang sudah ada di data warehouse.
17
Upflow
Merupakan penambahan nilai ke dalam data di dalam data warehouse
data
dengan
proses
memilih,
memperhitungkan,
Downflow
Merupakan proses mengambil dan mem-backup data dalam data
18
Outflow
Merupakan proses membuat data agar tersedia bagi enduser Outflow
Metaflow
Merupakan proses manajemen metadata. Metaflow merupakan proses
19
terpisah (seperti divisi), area fungsional, unit geografis, atau grup pemasaran
produk. Data warehouse fungsional berfokus pada kebutuhan dari sebuah
fungsi bisnis, misalkan departemen, divisi, dan sebagainya. Keuntungan dari
data warehouse ini adalah memberikan fleksibilitas karena dapat
disesuaikan dengan permasalahan bisnis spesifik dan kemungkinan dari
departemen atau lini bisnis tertentu, disamping relatif lebih murah dan lebih
sederhana untuk diimplementasikan.
Perusahaan umumnya membangun beberapa rangkaian data warehouse
fungsional untuk mendukung area yang berbeda-beda, dan hal ini
memberikan pengembangan yang cepat. Perusahaan juga dapat memberikan
respon yang lebih cepat terhadap kesempatan pasar.Namun, terdapat resiko
hilangnya konsistensi data di luar lingkungan fungsi bisnis bersangkutan.
Apabila pendekatan ini lingkupnya diperbesar dari lingkungan fungsional
menjadi lingkup perusahaan, konsistensi data perusahaan tidak dapat
dijamin.
20
21
dapat diakses user via gateway pusat menyediakan view logical atas data
corporate dalam gambaran yang dapat dipahami oleh user. Gateway
tersebut akan melakukan parse dan mendistribusikan query secara real-time
ke sumber data terpisah dan mengembalikan result set-nya ke user. Data
warehouse terdistribusi adalah data warehouse yang komponennya
didistribusikan ke beberapa database fisikal yang berbeda.
Pendekatan ini umumnya dipilih saat perusahaan besar ingin mengikut
sertakan level organisasinya yang lebih rendah dalam pengambilan
keputusan, sehingga diperlukan penurunan data untuk pembuatan keputusan
ke komputer lokal tempat pengambilan keputusan lokal. Umumnya, data
warehouse terdistribusi melibatkan data yang paling redundan dan
konsekuensinya adalah proses load dan update yang sangat kompleks.
Pendekatan ini memerlukan biaya yang sangat besar karena setiap sistem
pengumpul data fungsional dan sistem operasinya dikelola secara terpisah.
Disamping
itu,
supaya
berguna
bagi
perusahaan,
data
harus
2.1.7
22
Pemilihan Proses
Data mart pertama yang akan dibangun harus tepat waktu, disesuaikan dengan
anggaran dan menjawab pertanyaan bisnis yang penting. Data mart adalah
bagian dari data warehouse yang mendukung kebutuhan pada suatu unit
departemen dari perusahaan atau fungsi bisnis.
Pemilihan Grain
Memilih grain berarti menentukan secara tepat apa yang direpresentasikan oleh
record pada tabel fakta. Sebagai contoh PropertySale merepresentasikan fakta
mengenai setiap penjualan properti dan menjadi tabel fakta dari skema bintang
PropertySale. Oleh karena itu, grain dari tabel fakta PropertySale adalah
penjualan
properti
itu
sendiri.
Ketika
grain
dipilih,
dimensi
dapat
23
dengan ciri ini, dua data mart dapat berbagi satu atau lebih data mart, dimensi
tersebut harus sesuai. Sebagai contoh, dimensi-dimensi yang sesuai dengan
penjualan
properti
dan
periklanan
properti
adalah
dimensi
Time,
Pemilihan Fakta
Sumber dari sebuah tabel fakta menentukan fakta mana yang bisa digunakan
dalam data mart. Semua fakta harus diekspresikan pada tingkat yang telah
ditentukan oleh sumber. Misalnya, jika sumber dari tabel fakta adalah property
sale, maka semua fakta numerik harus menunjuk pada particular sale.
24
25
2.1.8
struktur logikal yang memiliki tabel fakta di tengahnya, yang terdiri atas data
faktual, dan dikelilingi oleh tabel-tabel dimensi yang berisi referensi data. Skema
bintang mengeksploitasi karakteristik data faktual seperti fakta yang digenerasikan
oleh events yang muncul pada waktu yang lampau dan tidak berubah. Skema
bintang dapat digunakan untuk mempercepat kinerja query dengan informasi
referensi denormalisasi ke tabel dimensi tunggal.
Skema bintang memiliki beberapa kelebihan yang tidak ada dalam struktur
relasional biasa. Keuntungan skema bintang yaitu :
26
Proses query yang bisa diprediksi, aplikasi data warehouse yang mencari data
dari level yang di bawahnya akan mudah menambahkan jumlah attribute pada
tabel dimensi dari sebuah skema bintang. Aplikasi yang mencari data dari level
yang setara akan menghubungkan tabel fakta yang terpisah melalui tabel
dimensi yang dapat diakses bersama.
2.1.9
27
Extraction
Menurut Kimball dan Ross (2002, p8), extraction ialah langkah pertama dalam
proses mendapatkan data ke dalam lingkungan data warehouse. Langkah
pertama dari proses ETL adalah proses penarikan data dari satu atau lebih
sistem operasional sebagai sumber data (biasa diambil dari sistem OLTP, tapi
bisa juga dari sumber data di luar sistem database). Kebanyakan proyek data
warehouse menggabungkan data dari sumber-sumber yang berbeda. Pada
hakekatnya, proses ekstraksi adalah proses penguraian dan pembersihan data
yang diekstrak untuk mendapatkan suatu pola atau struktur data yang
diinginkan.
28
Transformation
Menurut Kimball dan Ross (2002, p8), setelah data di extract, ada sejumlah
transformation yang mungkin dilakukan, seperti melakukan cleansing data
(memperbaiki kesalahan pengejaan kata, mengatasi masalah elemen yang
hilang, atau mengubah ke bentuk standard), mengkombinasikan data dari
berbagai sumber, dan memberikan warehouse keys.
Proses membersihkan data yang telah diambil pada proses extract sehingga
data itu sesuai dengan struktur data warehouse atau data mart.
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam tahap transformasi :
a. Hanya memilih kolom tertentu saja untuk dimasukkan ke dalam data
warehouse.
b. Menerjemahkan nilai berupa kode (misal, database sumber menyimpan nilai
1 untuk pria dan 2 untuk wanita, tetapi data warehouse menyimpan M untuk
pria dan F untuk wanita). Proses yang dilakukan disebut automated data
cleansing, tidak ada pembersihan secara manual selama proses ETL.
c. Mengkodekan nilai-nilai ke dalam bentuk bebas (misal, memetakan
male,1, dan Mr ke dalam M).
d. Melakukan
perhitungan
nilai-nilai
baru
(misal
sale_amount
qty*unit_price).
e. Menggabungkan data dari berbagai sumber bersama-sama.
f. Membuat ringkasan dari sekumpulan baris data (misal, total penjualan untuk
setiap bagian).
Kesulitan yang terjadi pada proses transformasi adalah :
a. Data harus digabungkan dari beberapa sistem terpisah.
29
Loading
Menurut Kimball dan Ross (2002, p8), setelah melakukan transformasi maka
data dapat dimuat ke dalam data warehouse. Merupakan tahap akhir dalam
proses ETL. Proses memasukkan data ke dalam target akhir, dalam hal ini
adalah data warehouse atau data mart. Data berasal dari proses transformasi.
Setelah data yang dihasilkan dari proses transformasi sesuai dengan kondisi
yang diinginkan pada data warehouse atau data mart, maka proses loading akan
berjalan. Data dari staging area akan dipindahkan ke dalam data warehouse
atau data mart.
30
31
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Pengertian Persediaan
Menurut Alfredson (2007, p342), persediaan adalah aset yang tersedia untuk
dijual dalam proses bisnis biasa atau aset yang ada dalam proses produksi seperti
untuk dijual atau aset dalam bentuk material atau supplier untuk digunakan dalam
proses produksi atau dalam memberikan pelayanan.
Pendapat Warren, Reeve, Fess (2005:440) mengatakan persediaan adalah
barang dagang yang disimpan untuk dijual dalam operasi bisnis perusahan, dan
bahan yang digunakan dalam proses produksi atau disimpan untuk tujuan itu.
Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami
proses produksi selanjutnya disebut persediaan barang dagang
Jadi dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan suatu aset yang
tersedia yang disimpan untuk digunakan dalam proses produksi atau disediakan
untuk memenuhi permintaan pelanggan setiap waktu.
Metode Pencatatan Persediaan
Berdasarkan pendapat Horngren et al (2002, p169-170), terdapat dua tipe utama
dari sistem persediaan, yaitu :
a.
Sistem ini dilakukan dengan melakukan perhitungan fisik dari persediaan yang ada
di gudang pada setiap akhir periode, dan menggunakan data yang di dapat untuk
membuat laporan keuangan.
32
b.
Adalah suatu sistem yang mencatat seluruh barang yng dibeli dan dijual, persediaan
dihitung setidaknya sekali setahun, dan dapat digunakan untuk seluruh tipe atau
jenis barang.
2.2.2
Pengertian Penjualan
Menurut Marom, Chairul (2002, p28), penjualan adalah penjualan barang
dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan
adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual
menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah
uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
Klasifikasi Transaksi Penjualan
Menurut Midjan, La (2001, p170), transaksi penjualan dapat di klasifikasikan
sebagai berikut :
a.
Penjualan Tunai
Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi secara
kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap kontan.
b.
Penjualan Kredit
Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan.
33
c.
Penjualan Tender
Adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk
memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.
d.
Penjualan Ekspor
Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang
mengimpor barang tersebut.
e.
Penjualan Konsinyasi
Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga
sebagai penjual.
f.
Penjualan Grosir
Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui
pedagang grosir atau eceran.
2.2.3
Pengertian Pembelian
Menurut Kakouris (2006, p709), pembelian sekarang diakui sebagai sebuah
fungsi strategis, tidak hanya karena keputusan dibuat oleh manajer pembelian yang
memiliki pengaruh besar pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, tetapi juga
karena para pebisnis harus mengatur proses yang menghubungkan mereka dengan
para pemasok mereka.
34
Menurut
Mulyadi
(2001,
p299-300),
pembelian
digunakan
dalam
35