Anda di halaman 1dari 21

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum dengan judul “Kebakaan”


Disusun oleh :

Nama : FAJAR ASHAR

NIM : 091214015

Kelas : FISIKA

Kelompok : IV

Setelah diperiksa dengan teliti oleh asisten atau koordinator asisten maka
dinyatakan diterima.

Makassar, December 2009


Assistant Coordinator Assistant

Syamsul Rijal Ermila Rusmala


NIM: 051404017 NIM:

Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab

HARTATI, S.Si, M.Si


NIP:19704005200032002

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keturunan adalah lewat sifat-sifat keturunan (dari orang tua atau
leluhur). Ini adalah proses di mana sebuah sel atau organisme keturunan
mengakuisisi atau cenderung menjadi karakteristik induknya sel atau
organisme. Melalui keturunan, variasi yang ditunjukkan oleh individu
dapat mengumpulkan dan menyebabkan spesies berevolusi. Studi dalam
biologi hereditas disebut genetika, yang meliputi bidang Epigenetika.
Orang dahulu memiliki berbagai macam ide tentang hereditas:
Theophrastus mengajukan bahwa bunga jantan membuat bunga betina
menjadi matang; Hippocrates menduga bahwa "benih" diproduksi oleh
berbagai anggota tubuh dan di wariskan pada saat pembuahan, dan
Aristoteles berpikir bahwa laki-laki dan perempuan dicampur air mani
pada saat pembuahan. Aeschylus, pada 458 SM, mengusulkan laki-laki
sebagai orangtua, dengan wanita sebagai "perawat untuk kehidupan muda
ditaburkan dalam dirinya". Berbagai mekanisme herediter dibayangkan
tanpa benar diuji atau diukur. Ini termasuk campuran warisan dan
pewarisan sifat dapatan. Meskipun demikian, orang-orang mampu
mengembangkan hewan peliharaan serta tanaman melalui seleksi buatan.
Pewarisan sifat dapatan juga membentuk bagian dari ide awal evolusi
Lamarck. Pada abad ke-9 Masehi, Afro-Arab Al-Jahiz penulis dianggap
sebagai efek lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk
bertahan hidup, dan pertama menggambarkan perjuangan untuk eksistensi.
Gagasannya tentang perjuangan untuk eksistensi di dalam Kitab Hewan
telah diringkas sebagai berikut: "Hewan terlibat dalam perjuangan untuk
eksistensi, karena sumber daya, untuk menghindari makan dan
berkembang biak. Faktor-faktor lingkungan mempengaruhi organisme
untuk mengembangkan karakteristik baru untuk memastikan kelangsungan
hidup, sehingga berubah menjadi spesies baru. Hewan yang bertahan
untuk berkembang biak dapat menularkan sukses mereka karakteristik
keturunan.
B. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini kita bisa membuktikan jumlah rasio
genotipe dan fenotipe dari Hukum Mendel dan berdasarkan karakteristik
keturunan manusia
C. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah membuat siswa mengerti dan tahu
tentang karakteristik hereditas manusia dan dapat mengetahui tentang
Hukum Mendel

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel, menjelang akhir
abad ke-19 membuat persimpangan serangkaian percobaan pada kacang
polong (Pisum sativum). Dari eksperimen yang dilakukan selama
bertahun-tahun, Mendel menemukan prinsip-prinsip warisan, yang
kemudian menjadi dasar utama bagi perkembangan genetika sebagai
cabang ilmu pengetahuan. Berkat pekerjaan ini, Mendel diakui sebagai
bapak genetika.Mendel memilih kacang polong sebagai bahan percobaan,
terutama karena tanaman ini memiliki beberapa pasang sifat yang sangat
mencolok perbedaan, seperti warna bunga mudah untuk membedakan
antara ungu dan putih. Selain itu, kacang polong dapat dilumatkan
tanaman itu sendiri, dan dengan bantuan manusia, dapat juga dilumatkan
salib. Hal ini disebabkan oleh adanya bunga sempurna, bunga yang
memiliki alat kelamin laki-laki dan perempuan. Pertimbangan lain adalah
bahwa kacang polong memiliki siklus hidup relatif pendek, dan mudah
untuk menumbuhkan dan memelihara. Mendel juga beruntung, karena
kebetulan ia menggunakan kacang polong adalah tanaman diploid
(mempunyai dua set kromosom). Jika ia menggunakan poliploid
organisme, sehingga ia tidak akan mendapatkan salib yang sederhana dan
mudah untuk dianalisis. (Alimuddin, 2003). Dalam satu percobaan Mendel
menyilangkan tanaman kacang polong tinggi dengan singkat. Tanaman
yang dipilih galur murni tanaman, tanaman yang ketika dilumatkan itu
sendiri tidak akan menghasilkan tanaman yang berbeda. Pada tanaman
tinggi ini akan tetap tinggi tanaman menghasilkan. Demikian pula tanaman
pendek akan selalu menghasilkan tanaman pendek. Dengan galur murni
tinggi disilangkan dengan galur murni pendek, Mendel, semua tanaman
semakin tinggi. Selain itu, tumbuhan tingkat tinggi diperbolehkan untuk
menyeberang lumat itu sendiri. Menunjukkan rasio ternyata keturunan
(perbandingan) tanaman tinggi tanaman pendek dari 3: 1. Dalam skema,
percobaan Mendel dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut.
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂

DD dd

Gamet D d

F1 : Tinggi

Dd

Pulverized itself (Dd x Dd)

F2 :

Gametes D d

Gametes
D DD Dd

(high) (short)
D Dd dd
(high) (short)
(pendek)
Tinggi (D-): pendek (dd) = 3: 1 DD: Dd: dd = 1: 2: 1

Gambar 2.1. Diagram persimpangan Monohybrid untuk kualitas tinggi


tanaman
Tinggi dan individu pendek digunakan dalam persilangan awal
dikatakan tua-tua (orang tua), disingkat P. Hasil adalah keturunan
hereditas (berbakti) generasi pertama, disingkat tanaman dalam P
F1.Higher generasi dilambangkan dengan DD, dd adalah tanaman pendek.
Sementara itu, tanaman tinggi diperoleh pada generasi F1 diwakili oleh
Dd. Monohybrid salib pada diagram di atas, tampak bahwa untuk
menghasilkan individu Dd F1, maka baik DD dan dd untuk membentuk
generasi P gamet (sel kelamin). Masing-masing bentuk DD D gamet,
individu-individu membentuk gamet dd d. Dengan demikian, Dd di F1
individu merupakan hasil dari penggabungan dua gamet. Demikian pula,
ketika individu lain melakukan penyerbukan Dd diri untuk menghasilkan
F2, lalu masing-masing akan membentuk gamet pertama. Gamet yang
dihasilkan oleh individu Dd ada dua macam, yaitu D dan d. Lebih jauh
lagi, kombinasi gamet tersebut diperoleh individu dengan perbandingan
generasi F2 DD: Dd: dd = 1: 2: 1. Jika DD dan dd dikelompokkan menjadi
satu (baik untuk individu yang mewakili tinggi), maka rasio menjadi D-:
dd = 3: 1. Dari diagram juga dapat dilihat bahwa pewarisan suatu sifat
ditentukan oleh warisan dari bahan tertentu, yang dalam contoh ini
diwakili oleh D atau d. Mendel yang disebut materi ini sebagai warisan
genetik (keturunan), yang pada tahap berikutnya sampai sekarang disebut
gen. (Anonim1, 2009). Ada beberapa istilah yang perlu Anda ketahui
untuk menjelaskan prinsip-prinsip warisan. Seperti telah disebutkan di
atas, P adalah individu tetua, F1 adalah keturunan generasi pertama, dan
F2 adalah keturunan generasi kedua. Selanjutnya, gen D dikatakan sebagai
gen atau alel dominan, adalah d gen gen atau alel resesif. Alel adalah
bentuk-bentuk alternatif gen terletak pada lokus (tempat) tertentu. Gen
dominan dikatakan gen d, karena ekspresi gen akan menutupi ekspresi gen
d jika mereka bersama-sama dalam satu individu (Dd). Dengan demikian,
gen dominan adalah gen yang ekspresinya menutupi ekspresi alelnya.
Sebaliknya, gen resesif adalah gen yang ekspresinya ditutupi oleh ekspresi
alelnya. Individu Dd dinamakan individu heterozigot, dan DD adalah
individu masing-masing individu dd disebut homozigot dominan dan
homozigot resesif. Sifat yang dapat secara langsung diamati pada individu-
individu tersebut, yaitu, tinggi atau pendek, disebut fenotipe. Jadi, fenotipe
adalah ekspresi gen yang langsung dapat diamati sebagai suatu sifat pada
suatu individu. Sementara itu, susunan genetik yang mendasari munculnya
suatu sifat yang disebut genotipe. Dalam contoh di atas, fenotipe tinggi
(D-) dapat dihasilkan dari genotipe DD atau Dd, fenotipe pendek (dd)
hanya dihasilkan dari genotipe dd. Tampaknya bahwa individu homozigot
resesif, lambang untuk fenotipe sama untuk genotipe simbol. (Anonim2.
2009) Hukum segregasi, Sebelum melakukan salib, setiap individu
menghasilkan gamet yang mengandung setengah dari isi gen gen individu.
Sebagai contoh, individu-individu akan membentuk gamet DD D, dan
individu-individu akan membentuk gamet d. dd Pada individu Dd, yang
menghasilkan gamet gamet D dan d, akan terlihat bahwa gen D dan gen d
akan dipisahkan (disegregasi) ke gamet yang terbentuk itu. Prinsip ini
kemudian dikenal sebagai hukum Mendel hukum segregasi atau aku
Hukum segregasi: "Pada waktu terakhir pembentukan gamet, tiap pasang
gen akan disegregasi ke setiap gamet terbentuk" UU Pemilu Independen,
Persilangan yang hanya menyangkut satu jenis pola pewarisan sifat-sifat
tersebut dengan yang disebutkan di atas disebut Mendel monohybrid salib.
Mendel melakukan monohybrid salib untuk ke enam jenis properti, yaitu
warna bunga (ungu-putih), warna kotiledon (hijau-kuning), warna biji
(hijau-kuning), bentuk polong (rata-berlekuk), permukaan biji (halus-
keriput), dan lokasi bunga (aksial-terminal) (Eisenmesser EZ. 2005).
Selain monohybrid salib, Mendel juga membuat salib dihibrid, yang
melintasi melibatkan dua macam pola sesaat perwarisan alam. Salah
satunya adalah persimpangan kedelai murni biji kuning-halus dengan galur
murni biji hijau-keriput. Tanaman kedelai menghasilkan generasi F1
semua biji kuning-halus. Ketika tanaman F1 diperbolehkan dilumatkan itu
sendiri, maka diperoleh empat macam individu generasi F2, masing-
masing dari benih-halus kuning, kuning-keriput, hijau-halus, dan hijau-
keriput dengan rasio 9: 3: 3: 1. Jika gen yang menyebabkan biji kuning
dan hijau, masing-masing adalah gen G dan g, adalah gen yang
menyebabkan biji halus dan keriput, masing-masing adalah gen W dan gen
w, maka persilangan dihibrid skema terdsebut dapat digambarkan sebagai
berikut diagram. (Parson. 1994)
Jika gen yang menyebabkan biji kuning dan hijau, masing-masing
adalah gen G dan g, adalah gen yang menyebabkan biji halus dan keriput,
masing-masing adalah gen W dan gen w, maka persilangan dihibrid skema
terdsebut dapat digambarkan sebagai berikut diagram.

P: ♀ Kuning, halus x Green, keriput ♂

GGWW ggww

Gamet GW gw

F1 : kuning; halus

GgWw

(GgWw x GgWw )

F2

Gam GW Gw gW gw
et ♂

Gamet ♀
GW GGWW GGWw GgWW GgWw

(kuning, (kuning, halus) (kuning, halus) (Kuning,


halus) halus)
Gw GGWw GGww GgWw Ggww

(Kuning, (Kuning, kasar) (Kuning, kasar) (Kuning,


halus) kasar)
gW GgWW GgWw ggWW ggWw

(Kuning, (kuning, halus) (hijau, halus) (hijau,


halus) halus)
Gw GgWw Ggww ggWw ggww

(kuning, (Kuning, kasar) (hijau, halus) (hijau,


halus) kasar)

Dihibrid silang dari diagram di atas dapat dilihat bahwa rasio F2 fenotip 9:
3: 3: 1 sebagai akibat dari segregasi gen G dan W independen. Dengan
demikian, gamet terbentuk dapat mengandung kombinasi gen dominan
dengan gen dominan (GW), gen dominan dengan gen resesif (Gw dan
gW), dan gen resesif dengan gen resesif (gw). Ini yang kemudian dikenal
sebagai pemilu yang bebas hukum (hukum macam independen), atau
hukum Mendel II. Pemisahan dari pasangan gen tidak bergantung pada
segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet yang terbentuk
akan menjadi kombinasi gen seleksi secara bebas. Diagram dari kombinasi
gamet dan gamet ♀ ♂ dalam menghasilkan generasi F2 individu seperti
pada Gambar 2.2 disebut Punnett diagram. Ada cara lain yang dapat
digunakan untuk menentukan kombinasi gamet pada individu generasi F2,
menggunakan diagram anak garpu (fork baris). Metode ini didasarkan
pada perhitungan matematis bahwa salib adalah salib dihibrid monohybrid
dua kali (Yatim, Wildan. 1974).
BAB III
Metode Percobaan

A. Tempat dan Tanggal


Percobaan dilakukan di:
Hari dan Tangga l: Rabu, Desember 16, 2009
Waktu :13,15-14,50
Tempat : Laboratorium Biologi Sebelah Timur
Lantai 3 FMIPA UNM Fakultas
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat berupa kaca Pembesar
2. Bahan
Bahan berupa Daftar Fenotipe
A. Prosedur Kerja
Lihat ke fenotipe karakteristik dari masing-masing keturunan yang ada
dari daftar fenotipe dalam diri kita. Jika tidak bisa mengatasi silahkan
meminta bantuan ke teman dalam kelompok Anda. Kemudian,
perhatikan bentuk tabel hasil Jika mereka memiliki fenotipe adalah
yang dominan, jadi beri tanda (-) untuk kedua gen. Catatan dan
mengamati karakteristik teman untuk kelompok lain dan menghitung
presentasi

DAFTAR UNTUK FENOTIFE KETURUNANMANUSIA BAHWA


OLEH KONTROL IT DENGAN 1 GEN 2 ALLEL DAN SETIAP
SATU DIBUAT A FENOTIFE BERSIH
Lesung dari dagu adalah yang dominan (D) dan tidak adalah resesif
(dd)
Ujung daun telinga telinga sebagai bebas adalah yang dominan (E) dan
tidak adalah resesif (ee)
Ibu jari tangan kiri di atas tangan kanan adalah yang dominan (F) dan
tidak adalah resesif (ff) Tulang buku jari kelingking yang paling ujung
itu berjalan miring adalah yang dominan (B) dan tidak adalah resesif
(bb)
Rambut di dahi menonjol adalah yang dominan (W) dan tidak adalah
resesif (ww)
Rambut di jari (di kedua sendi) adalah yang dominan (M) dan tidak
adalah resesif (mm)
Lesung pipi adalah yang dominan (P) dan tidak adalah resesif (pp)
Dapat memutar / lidahnya bisa sepanjang dominan (L) dan tidak
adalah resesif (ll)
Orang yang memiliki gigi seri dari pada dan menjadi celah (G) dan
bukan adalah resesif (gg)

BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Data Pribadi
a. Lesung dari dagu adalah yang dominan (D) dan tidak adalah resesif
(dd) Dd
b. Tip of the aurikel telinga sebagai bebas adalah yang dominan (E) dan
tidak adalah resesif (ee) Ee
c. Thumb dari tangan kiri di atas tangan kanan adalah yang dominan (F)
dan tidak adalah resesif (ff)
d. tulang buku jari kelingking yang paling ujung itu berjalan miring adalah
yang dominan (B) dan tidak adalah resesif (bb) Bb
e. rambut di dahi menonjol adalah yang dominan (W) dan tidak adalah
resesif (ww) 6 rambut di jari (di kedua sendi) adalah yang dominan (M)
dan tidak adalah resesif (mm)
f. Lesung Pipi adalah yang dominan (P) dan tidak adalah resesif (pp) Pp
g. Dapatkah memutar / lidahnya bisa sepanjang dominan (L) dan tidak
adalah resesif (ll) LL
h. Orang-orang yang memiliki gigi seri dari pada dan menjadi celah (G)
dan bukan gg)

1. Analisis Data
a. Analisis Data Grup
1) Lesung dagu

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 0 / 4 ×


100% = 0%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 4 / 4 ×


100% = 100%

2) Ujung daun telinga telinga sebagai bebas


Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 1 / 4 ×
100% = 25%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 3 / 4 ×


100% = 75%

3) Ibu jari tangan kiri di atas tangan kanan

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 3 / 4 ×


100% = 75% Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) ×
100% = 1 / 4 × 100% = 25%

4) Tulang buku jari kelingking yang paling ujung itu berjalan miring
Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 4 / 4 ×
100% = 100%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 0 / 4 ×


100% = 0%

5) Rambut di dahi menonjol

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 0 / 4 ×


100% = 0% Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) ×
100% = 4 / 4 × 100% = 100%

6) Rambut di jari (di kedua ruas)

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 4 / 4 ×


100% = 100% Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) ×
100% = 0 / 4 × 100% = 0%

7) Lesung pipi

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 1 / 4 ×


100% = 25% Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) ×
100% = 3 / 4 × 100% = 75%

8) Dapat memutar dan melipat lidahnya

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 3 / 4 ×


100% = 75% Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) ×
100% = 1 / 4 × 100% = 25%

9) Orang yang memiliki gigi seri dari pada dan kesenjangan

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 4 / 4 ×


100% = 100% Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) ×
100% = 0 / 4 × 100% = 0%

a. Analisis Data kelas


1) Lesung Dagu

Dominan= (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 0 / 32 ×


100% = 0%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 32/32 ×


100% = 100%

2) Ujung daun telinga telinga sebagai bebas

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 8 / 32 ×


100% = 25% Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) ×
100% = 24/32 × 100% = 75%

3) Ibu jari tangan kiri di atas tangan kanan

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 16/32 ×


100% = 50%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 16/32 ×


100% = 50%

4) Tulang buku jari kelingking yang paling ujung itu berjalan miring

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 19/23 ×


100% = 59,4%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 14/23 ×


100% = 43,75%

5) Rambut di dahi menonjol

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 7 / 32 ×


100% = 21,875%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 25/32 ×


100% = 78,125%

6) Rambut di jari (di kedua sendi)


Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 32/32 ×
100% = 100%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 0 / 32 ×


100% = 0%

7) Lesung Pipi

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 5 / 32 ×


100% = 15,625%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 27/32 ×


100% = 84,75%

8) Dapat memutar / lidahnya akan bersama

Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 16/32 ×


100% = 50% Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) ×
100% = 16/32 × 100% = 50%

9) Orang yang memiliki gigi seri dari pada dan kesenjangan Dominan =
(Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 21/32 × 100% =
65,625%

Resesif = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 11/32 ×


100% = 34,4%

A. Pembahasan
1. Analisis Data Group

Lesung dagu sifat dominan (D) dan resesif (d), frekuensi untuk sifat
lesung dagu, anggota grup IV dengan semuanya bersifat resesif Persentase
100%. Ujung daun telinga Menggantung dominan sifat bebas (E) dan
resesif (e), frekuensi untuk sifat ini berdasarkan hasil Pengamatan, untuk
sifat dominan (E) dengan jumlah frekuensi sebanyak 1 orang dengan
Persentase 25% dan untuk sifat resesif sebanyak 3 orang dengan
Persentase 75 %.
Ibu jari tangan kiri diatas tangan kanan ibujari adalah sifat dominan (F)
dan sifat resesif (f). Untuk sifat Dominan pada grup yaitu 75% dan untuk
sifat resesifnya 25%. Ujung ibu jari kelingking adalah menyerong kedalam
sifat dominan (B), resesif (b). Untuk sifat dominan yang di miliki
kelompok ini semuanya bersifat dominan dengan Persentase 100%.
Rambut dahi menjorok Merupakan sifat dominan (W), sifat resesif (w)
semuanya bersifat resesif dengan Persentase sebesar 100%. Rambut pada
ruas jari Merupakan sifat dominan (M), sifat resesif (m). Semuanya
bersifat dominan dengan Persentase sebesar 100%
Lesung pipi Merupakan sifat dominan (P), sifat resesif (p). Dominan
memiliki sifat untuk Persentase sebesar 25% dan Untuk sifat yg resesif
Persentase sebesar 75%.
Menggulung lidah memanjang Merupakan sifat dominan (L) dan
resesif (l). Dominan memiliki sifat untuk Persentase sebesar 75% dan
untuk sifat yg resesif Persentase sebesar 25%
Gigi seri atas sifat Merupakan bercelah dominan. Sifat dominan untuk
semuanya bersifat dominan dengan Persentase sebesar 100%.

2. Analisis Data Semua grup


Adanya lesung dagu Merupakan sifat dominan (D) dan resesif (d). Data
untuk ini semua sampel bersifat resesi (d) dengan Persentase sebesar 100%
Memiliki telinga ujung bebas Menggantung Merupakan sifat dominan
(E) dan resesif (e). Dominan memiliki sifat untuk Persentase sebesar 25%
dan memiliki sifat resesif Persentase sebesar 75%.
Pada ibu jari tangan kiri diatas tangan kanan ibu jari Merupakan sifat
dominan. Untuk sifat dominan dan resesif pada data ini memiliki hasil
yang sama dengan Persentase sebesar 50%.
Pada ruas jari kelingking paling ujung menyerong kedalam. Untuk data
pada sifat dominan ini memiliki Persentase sebesar 59,4% dan memiliki
sifat resesif sebesar 43,75%.
Ruas untuk rambut yang menjorok Merupakan sifat dominan (W), sifat
resesif (w). Untuk data pada sifat dominan ini memiliki Persentase sebesar
21.875% dan memiliki sifat resesif sebesar 78.125%.
Untuk rambut yang tumbuh pada ruas jari Merupakan sifat dominan
(M) dan resesif (m). Untuk data pada sifat dominan ini memiliki
Persentase sebesar 100%. Semuanya bersifat kelompok dominan.
Lesung pipi yang mempunyai sifat Merupakan dominan (P) dan resesif
(p). Untuk data pada sifat dominan ini memiliki Persentase sebesar 15.625
dan resesif memiliki Persentase sebesar 84,75%.
Dapat menggulung lidah dan memanjang Merupakan bersifat dominan
(L), resesif (l). Sifat dominan untuk data pada Persentase sebesar ini
memiliki yang sama dengan sfat resesif sebesar 50%.
Untuk gigi seri atas bercelah bersifat dominan (G) dan resesif (g).
Untuk data pada sifat dominan ini memiliki Persentase sebesar 65,625%
dan resesif memiliki Persentase sebesar 34,4%
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan
Bahwa yang dapat diambil setelah pengamatan ini adalah: Setiap
organisme, perubahan oleh faktor keturunan (gen) Menurut Hukum
Mendel dari salib dominan yang akan menutupi bahwa alel resesif jika
kedua ada mungkin sama Setiap organisme memiliki karakteristik
keturunan, yang mengatur karakteristik keturunan oleh gen
B. Saran Praktikan berikutnya, harus membuat pekerjaan yang baik
dengan kelompok lain demikian, praktikum akan lebih baik dan dengan
cara ini praktikum bisa selesai dengan cepat
DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin. 2003. Genarl Biologi. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM


Anonim1. 2009. Hereditys. file: www. / / / http:/heredity/.htm.
Anonim2. 2009. Segregasi dari Mendel .. www. wikipedia.com.
Eisenmesser EZ. 2005. Gregor Mendel's experiment.Jakarta: Erlangga
Parson.1994. Biologi universitas. Jakarta: Pustaka Setia
Yatim, Wildan. 1974. Biologi dari Universitas. Bandung: Tarsito

Anda mungkin juga menyukai