NIM : 091214015
Kelas : FISIKA
Kelompok : IV
Setelah diperiksa dengan teliti oleh asisten atau koordinator asisten maka
dinyatakan diterima.
Mengetahui
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keturunan adalah lewat sifat-sifat keturunan (dari orang tua atau
leluhur). Ini adalah proses di mana sebuah sel atau organisme keturunan
mengakuisisi atau cenderung menjadi karakteristik induknya sel atau
organisme. Melalui keturunan, variasi yang ditunjukkan oleh individu
dapat mengumpulkan dan menyebabkan spesies berevolusi. Studi dalam
biologi hereditas disebut genetika, yang meliputi bidang Epigenetika.
Orang dahulu memiliki berbagai macam ide tentang hereditas:
Theophrastus mengajukan bahwa bunga jantan membuat bunga betina
menjadi matang; Hippocrates menduga bahwa "benih" diproduksi oleh
berbagai anggota tubuh dan di wariskan pada saat pembuahan, dan
Aristoteles berpikir bahwa laki-laki dan perempuan dicampur air mani
pada saat pembuahan. Aeschylus, pada 458 SM, mengusulkan laki-laki
sebagai orangtua, dengan wanita sebagai "perawat untuk kehidupan muda
ditaburkan dalam dirinya". Berbagai mekanisme herediter dibayangkan
tanpa benar diuji atau diukur. Ini termasuk campuran warisan dan
pewarisan sifat dapatan. Meskipun demikian, orang-orang mampu
mengembangkan hewan peliharaan serta tanaman melalui seleksi buatan.
Pewarisan sifat dapatan juga membentuk bagian dari ide awal evolusi
Lamarck. Pada abad ke-9 Masehi, Afro-Arab Al-Jahiz penulis dianggap
sebagai efek lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk
bertahan hidup, dan pertama menggambarkan perjuangan untuk eksistensi.
Gagasannya tentang perjuangan untuk eksistensi di dalam Kitab Hewan
telah diringkas sebagai berikut: "Hewan terlibat dalam perjuangan untuk
eksistensi, karena sumber daya, untuk menghindari makan dan
berkembang biak. Faktor-faktor lingkungan mempengaruhi organisme
untuk mengembangkan karakteristik baru untuk memastikan kelangsungan
hidup, sehingga berubah menjadi spesies baru. Hewan yang bertahan
untuk berkembang biak dapat menularkan sukses mereka karakteristik
keturunan.
B. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini kita bisa membuktikan jumlah rasio
genotipe dan fenotipe dari Hukum Mendel dan berdasarkan karakteristik
keturunan manusia
C. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah membuat siswa mengerti dan tahu
tentang karakteristik hereditas manusia dan dapat mengetahui tentang
Hukum Mendel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Biarawan Austria bernama Gregor Johann Mendel, menjelang akhir
abad ke-19 membuat persimpangan serangkaian percobaan pada kacang
polong (Pisum sativum). Dari eksperimen yang dilakukan selama
bertahun-tahun, Mendel menemukan prinsip-prinsip warisan, yang
kemudian menjadi dasar utama bagi perkembangan genetika sebagai
cabang ilmu pengetahuan. Berkat pekerjaan ini, Mendel diakui sebagai
bapak genetika.Mendel memilih kacang polong sebagai bahan percobaan,
terutama karena tanaman ini memiliki beberapa pasang sifat yang sangat
mencolok perbedaan, seperti warna bunga mudah untuk membedakan
antara ungu dan putih. Selain itu, kacang polong dapat dilumatkan
tanaman itu sendiri, dan dengan bantuan manusia, dapat juga dilumatkan
salib. Hal ini disebabkan oleh adanya bunga sempurna, bunga yang
memiliki alat kelamin laki-laki dan perempuan. Pertimbangan lain adalah
bahwa kacang polong memiliki siklus hidup relatif pendek, dan mudah
untuk menumbuhkan dan memelihara. Mendel juga beruntung, karena
kebetulan ia menggunakan kacang polong adalah tanaman diploid
(mempunyai dua set kromosom). Jika ia menggunakan poliploid
organisme, sehingga ia tidak akan mendapatkan salib yang sederhana dan
mudah untuk dianalisis. (Alimuddin, 2003). Dalam satu percobaan Mendel
menyilangkan tanaman kacang polong tinggi dengan singkat. Tanaman
yang dipilih galur murni tanaman, tanaman yang ketika dilumatkan itu
sendiri tidak akan menghasilkan tanaman yang berbeda. Pada tanaman
tinggi ini akan tetap tinggi tanaman menghasilkan. Demikian pula tanaman
pendek akan selalu menghasilkan tanaman pendek. Dengan galur murni
tinggi disilangkan dengan galur murni pendek, Mendel, semua tanaman
semakin tinggi. Selain itu, tumbuhan tingkat tinggi diperbolehkan untuk
menyeberang lumat itu sendiri. Menunjukkan rasio ternyata keturunan
(perbandingan) tanaman tinggi tanaman pendek dari 3: 1. Dalam skema,
percobaan Mendel dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut.
P: ♀ Tinggi x Pendek ♂
DD dd
Gamet D d
F1 : Tinggi
Dd
F2 :
Gametes D d
Gametes
D DD Dd
(high) (short)
D Dd dd
(high) (short)
(pendek)
Tinggi (D-): pendek (dd) = 3: 1 DD: Dd: dd = 1: 2: 1
GGWW ggww
Gamet GW gw
F1 : kuning; halus
GgWw
(GgWw x GgWw )
F2
Gam GW Gw gW gw
et ♂
Gamet ♀
GW GGWW GGWw GgWW GgWw
Dihibrid silang dari diagram di atas dapat dilihat bahwa rasio F2 fenotip 9:
3: 3: 1 sebagai akibat dari segregasi gen G dan W independen. Dengan
demikian, gamet terbentuk dapat mengandung kombinasi gen dominan
dengan gen dominan (GW), gen dominan dengan gen resesif (Gw dan
gW), dan gen resesif dengan gen resesif (gw). Ini yang kemudian dikenal
sebagai pemilu yang bebas hukum (hukum macam independen), atau
hukum Mendel II. Pemisahan dari pasangan gen tidak bergantung pada
segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet yang terbentuk
akan menjadi kombinasi gen seleksi secara bebas. Diagram dari kombinasi
gamet dan gamet ♀ ♂ dalam menghasilkan generasi F2 individu seperti
pada Gambar 2.2 disebut Punnett diagram. Ada cara lain yang dapat
digunakan untuk menentukan kombinasi gamet pada individu generasi F2,
menggunakan diagram anak garpu (fork baris). Metode ini didasarkan
pada perhitungan matematis bahwa salib adalah salib dihibrid monohybrid
dua kali (Yatim, Wildan. 1974).
BAB III
Metode Percobaan
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pribadi
a. Lesung dari dagu adalah yang dominan (D) dan tidak adalah resesif
(dd) Dd
b. Tip of the aurikel telinga sebagai bebas adalah yang dominan (E) dan
tidak adalah resesif (ee) Ee
c. Thumb dari tangan kiri di atas tangan kanan adalah yang dominan (F)
dan tidak adalah resesif (ff)
d. tulang buku jari kelingking yang paling ujung itu berjalan miring adalah
yang dominan (B) dan tidak adalah resesif (bb) Bb
e. rambut di dahi menonjol adalah yang dominan (W) dan tidak adalah
resesif (ww) 6 rambut di jari (di kedua sendi) adalah yang dominan (M)
dan tidak adalah resesif (mm)
f. Lesung Pipi adalah yang dominan (P) dan tidak adalah resesif (pp) Pp
g. Dapatkah memutar / lidahnya bisa sepanjang dominan (L) dan tidak
adalah resesif (ll) LL
h. Orang-orang yang memiliki gigi seri dari pada dan menjadi celah (G)
dan bukan gg)
1. Analisis Data
a. Analisis Data Grup
1) Lesung dagu
4) Tulang buku jari kelingking yang paling ujung itu berjalan miring
Dominan = (Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 4 / 4 ×
100% = 100%
7) Lesung pipi
4) Tulang buku jari kelingking yang paling ujung itu berjalan miring
7) Lesung Pipi
9) Orang yang memiliki gigi seri dari pada dan kesenjangan Dominan =
(Jumlah dominan) / (jumlah praktikan) × 100% = 21/32 × 100% =
65,625%
A. Pembahasan
1. Analisis Data Group
Lesung dagu sifat dominan (D) dan resesif (d), frekuensi untuk sifat
lesung dagu, anggota grup IV dengan semuanya bersifat resesif Persentase
100%. Ujung daun telinga Menggantung dominan sifat bebas (E) dan
resesif (e), frekuensi untuk sifat ini berdasarkan hasil Pengamatan, untuk
sifat dominan (E) dengan jumlah frekuensi sebanyak 1 orang dengan
Persentase 25% dan untuk sifat resesif sebanyak 3 orang dengan
Persentase 75 %.
Ibu jari tangan kiri diatas tangan kanan ibujari adalah sifat dominan (F)
dan sifat resesif (f). Untuk sifat Dominan pada grup yaitu 75% dan untuk
sifat resesifnya 25%. Ujung ibu jari kelingking adalah menyerong kedalam
sifat dominan (B), resesif (b). Untuk sifat dominan yang di miliki
kelompok ini semuanya bersifat dominan dengan Persentase 100%.
Rambut dahi menjorok Merupakan sifat dominan (W), sifat resesif (w)
semuanya bersifat resesif dengan Persentase sebesar 100%. Rambut pada
ruas jari Merupakan sifat dominan (M), sifat resesif (m). Semuanya
bersifat dominan dengan Persentase sebesar 100%
Lesung pipi Merupakan sifat dominan (P), sifat resesif (p). Dominan
memiliki sifat untuk Persentase sebesar 25% dan Untuk sifat yg resesif
Persentase sebesar 75%.
Menggulung lidah memanjang Merupakan sifat dominan (L) dan
resesif (l). Dominan memiliki sifat untuk Persentase sebesar 75% dan
untuk sifat yg resesif Persentase sebesar 25%
Gigi seri atas sifat Merupakan bercelah dominan. Sifat dominan untuk
semuanya bersifat dominan dengan Persentase sebesar 100%.
A. Kesimpulan
Bahwa yang dapat diambil setelah pengamatan ini adalah: Setiap
organisme, perubahan oleh faktor keturunan (gen) Menurut Hukum
Mendel dari salib dominan yang akan menutupi bahwa alel resesif jika
kedua ada mungkin sama Setiap organisme memiliki karakteristik
keturunan, yang mengatur karakteristik keturunan oleh gen
B. Saran Praktikan berikutnya, harus membuat pekerjaan yang baik
dengan kelompok lain demikian, praktikum akan lebih baik dan dengan
cara ini praktikum bisa selesai dengan cepat
DAFTAR PUSTAKA