a.
Proses Sianamida
Sampai saat perang dunia I, pembuatan amonia dipelopori oleh Amerika Serikat
melalui proses sianamida, sebagai berikut:
-
Mula-mula batu tohor (CaO) dan batu bara (C) dipanaskan dalam tanur listrik
untuk memperoleh kalsium karbida (CaC2).
CaO(s) + 3 C(s)
CaC2(s) + CO(g)
Kemudian, kalsium karbida dialirkan gas nitrogen (N2) untuk membentuk kalsium
sianamida (CaCN2).
CaC2(s) + N2(g)
CaCN2(s) + C(s)
CaCO3(s) + 2NH3(g)
Kp
300
4.34 x 10
400
1.64 x 10
450
4.51 x 10
500
1.45 x 10
550
5.38 x 10
600
2.25 x 10
Sampai akhir Perang Dunia II, kapasitas pabrik diperluas dan produksi sintesis gas
terus didasarkan pada batubara sampai tahun 1950-an. Dengan tumbuhnya
ketersediaan bahan baku petrokimia yang murah dan proses gasifikasi baru yang
menghemat biaya (dengan steam reforming dan oksidasi parsial) terbentuklah suatu
era baru dalam industri amonia. Pembangunan dimulai di Amerika Serikat, di mana
steam reforming dari gas alam digunakan untuk produksi gas sintesis.
2. Reforming Unit
Di Reforming Unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air,
dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa
gas-gas Hydrogen dan Carbon Dioksida dikirim ke Secondary Reformer dan
direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas Hidrogen , Nitrogen dan
Karbon Dioksida Gas-gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit Purifikasi dan Methanasi
untuk dipisahkan gas karbon dioksidanya.
Tahap-tahap reforming unit adalah :
a.
Primary Reformer
Seksi ini bertujuan untuk mengubah feed gas menjadi gas sintesa secara ekonomis
melalui dapur reformer dengan tube-tube berisi katalis nikel sebagai media kontak
feed gas dan steam pada temperature (824 oC)dan tekanan (45 46 kg/cm2) tertentu.
Adapun kondisi operasi acuan adalah perbandingan steam to carbon ratio 3,2 : 1.
Persamaan Reaksi :
CH4 + H2O CO + 3 H2
H = - Q
CO + H2O CO2 + H2
H = + Q
Secara overall reaksi yang terjadi adalah reaksi endothermic sehingga membutuhkan
burner dan gas alam sebagai fuel.
b.
Secondary Reformer
Gas yang keluar dari primary reformer masih mengandung kadar CH4 yang cukup
tinggi, yaitu 12 13 %, sehingga akan diubah menjadi H2 pada unit ini dengan
perantaraan katalis nikel pada temperature 1002,5 oC.
Persamaan Reaksi : CH4 + H2O 3 H2 + CO
Kandungan CH4 yang keluar dari Secondary reformer ini diharapkan sebesar 0.34 %
mol dry basis. Karena diperlukan N2 untuk reaksi pembentukan Amoniak maka
melalui media compressor dimasukkan udara pada unit ini.
Persamaan Reaksi :
2H2 + O2 2H2O
CO + O2 2CO2
a.
maka gas proses didinginkan hingga temperature 371 oC untuk merubah CO menjadi
CO2 dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
CO + H2O CO2 + H2
Kadar CO yang keluar dari unit ini adalah 3,5 % mol dry basis dengan temperature
gas outlet 432 oC- 437 oC.
b.
CO2 Removal
Karena CO2 dapat mengakibatkan degradasi di Amoniak Converter dan
merupakan racun maka senyawa ini harus dipisahkan dari gas synthesa melalui unit
CO2 removal yang terdiri atas unit absorber, striper serta benfield system sebagai
media penyerap. System penyerapan di dalam CO2 absorber ini berlangsung secara
counter current, yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan larutan benfield
dari bagian atasnya.
Gas synthesa yang telah dipisahkan CO2-nya akan keluar dari puncak absorber,
sedangkan larutan benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit CO2 stripper
dan dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang dipisahkan digunakan
sebagai bahan baku di pabrik urea. Adapun reaksi penyerapan yang terjadi :
K2CO3 + H2O + CO2 2KHCO3
d.
Methanasi
Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung CO2 dan CO
relative kecil, yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang selanjutnya akan diubah
menjadi methane di methanator pada temperature sekitar 316 oC.
Persamaan Reaksi :
CO + 3H2 CH4 + H2O
Synthesis Loop
Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan
Amoniak Refrigerant
Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah
tertentu gas-gas terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak
Refrigerant yang berfungsi untuk Mem-flash amoniak cair berulang-ulang dengan
cara menurunkan tekanan di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas-gas
terlarut, sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil panas dari
gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari Loop Synthesa
dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda di setiap tingkat
refrigeration.
Produk Amoniak yang dihasilkan terdiri atas dua, yaitu Warm Ammonia Product
(30 oC) yang digunakan sebagai bahan baku untuk pabrik urea, Cold Ammonia
Product (-33 oC) yang disimpan dalam Ammonia Storage Tank.\
Refferensi :
Brown, Theodore L., LeMay,Jr., H. Eugene, Bursten, Bruce E. "Chemistry: The Central Science".
Tenth Ed., Upper Saddle River, NJ: Pearson, 2006. Table 15.2.
Max Appl "Ammonia" in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry 2006 Wiley-VCH, Weinheim
http://www.pusri.co.id/ina/amonia-proses-produksi-amonia/ diakses tanggal 2 Desember 2014 pukul
15.00 WIB
Sindhuwati, Titi. 2012. Pembuatan Amonia. http://titi-sindhuwati.blogspot.com/2012/01/pembuatanamonia.html diakses tanggal 2 Desember 2014 pukul 17.00 WIB