PENDAHULUAN
Fraktur Metakarpal adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan ditentukan
sesuai jenis dan luasnya (Brunner Suddarth.2002) atau fraktur yang terjadi pada ujung jari
karena trauma pada sendi interfalang, atau terjadi pada metacarpal karena karena tidak tahan
terhadap trauma langsung ketika tangan mengepal dan dislokasi basis metacarpal I (Arief
Mansjoer.2000)
Berdasarkan jenisnya fraktur metacarpal dibagi menjadi 3, yaitu: Baseball Finger
(Mallet Finger), Boxer Fracture (Street Fighters Fracture), dan Fracture Bennet
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Baseball finger (Mallet finger) merupakan fraktur dari basis falang distal pada
insersio dari tendon ekstensor. Ujung jari yang dalam keadaan ekstensi tiba-tiba fleksi
pasif pada sendi interfalang distal karena trauma, sehingga terjadi avulsi fragmen tulang
basis falang distal pada insersi tendon ekstensor jari.
Umumnya cedera atletik, Mallet Finger terjadi ketika sendi terluar dari jari
terluka. Pemain basket dan baseball secara rutin mengalami jammed finger, tapi cedera
dapat terjadi karena crush accident pada pekerjaan atau bahkan karena jari terpotong saat
bekerja di dapur.
1. MANIFESTASI KLINIS :
Pasien tidak dapat melakukan gerakan ekstensi penuh pada ujung distal falang.
Ujung distal falang selalu dalam posisi fleksi pada sendi interfalang distal dan terdapat
hematoma pada dorsum sendi tersebut.
2. DIAGNOSIS :
Dalam banyak kasus, dokter akan menganjurkan foto rontgen agar dapat
mengetahui adanya fraktur utama dan sendi-sendi yang malalignment.
3. PENATALAKSANAAN :
Dilakukan imobilisasi menggunakan gips atau metal splinting dengan posisi ujung
jari hiperekstensi pada sendi interfalang distal sedangkan sendi interfalang proksimal
dalam posisi sedikit fleksi (Mallet splint).
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memeriksa posisi jari dan kondisi kulit.
Pemeriksaan bisa mencakup beberapa berbagai tes gerakan dan penilaian rasa di jari. Ini
akan memastikan bahwa tidak ada kerusakan pada saraf. Sinar-X mengidentifikasi lokasi
dan luasnya fraktur.
3. PENATALAKSANAAN :
Reposisi tertutup dengan cara membuat sendi metakarpofalangeal dan interfalang
proksimal dalam keadaan fleksi 90, kaput metakarpal V didorong ke arah dorsal, lalu
imobilisasi dengan gips selama 3 minggu.
C. FRACTURE BENNET
Fraktur Bennet merupakan fraktur dislokasi basis metakarpal I.
1. MANIFESTASI KLINIS :
Tampak pembengkakan di daerah karpometakarpal (CMC) I, nyeri tekan, dan
sakit ketika digerakkan.
2. DIAGNOSIS :
Seorang dokter harus mengkonsulkannya secepat mungkin. Pembengkakan yang
berkelanjutan dapat membuat tulang lebih sulit untuk diluruskan kembali. Pengobatan
4
tertunda akan membuat fraktur jauh lebih sulit untuk diobati dan dapat menyebabkan
hasil yang buruk. Padded splint dapat digunakan untuk mencegah tulang dari bergerak
lebih jauh keluar dari alignment.
Dokter akan memeriksa cedera, mengambil riwayat medis, dan memerintahkan
untuk mengambil sinar-X dari cedera.
3. PENATALAKSANAAN :
Dilakukan reposisi tertutup dengan cara melakukan ekstensi dan abduksi dari ibu
jari tangan, diimobilisasi. Kadang-kadang pada keadaan yang tidak stabil, perlu reposisi
terbuka dengan kawat Kirschner atau dilakukan reposisi tertutup di bawah C arm dan
diikuti dengan asi dengan memakai wire (percutaneus pinning).
II.
III.
KOMPLIKASI FRAKTUR :
1. Mal union
Keadaan di mana fraktur menyembuh pada saatnya, tetapi terdapat deformitas yang
berbentuk angulasi, varus/valgus, rotasi, kependekan.
2. Delayed union
Fraktur yang tidak sembuh setelah selang waktu 3 5 bulan (tiga bulan untuk anggota
gerak atas dan
lima
anggota
bawah).
gerak
bulan
untuk
3. Non union
Apabila fraktur tidak menyembuh antaran 6 8 bulan dan tidak didapatkan
konsolidasi sehingga terdapat pseudoartritis (sendi palsu).
4. Osteomielitis
Infeksi tulang akut atau kronis, biasanya disebabkan oleh bakteri atau jamur. Infeksi
yang menyebabkan osteomielitis sering dimulai di bagian lain dari tubuh dan
menyebar ke tulang melalui darah. Terutama pada fraktur terbuka
5. Nekrosis Avaskular
Hilangnya/terputusnya supply darah pada suatu bagian tulang sehingga menyebabkan
kematian tulang tersebut. Sesuai dengan anatomi vascular, maka nekrosis avaskular
pascatrauma sering terjadi pada kaput femoris yaitu pada fraktur kolum femoris, pada
navikulare manus, dan talus.
6. Atrofi Sudeck
Suatu komplikasi yang relative jarang pada fraktur ekstremitas, yaitu adanya disuse
osteoporosis yang berat pada tulang distal dan fraktur disertai pembengkakan jaringan
lunak dan rasa nyeri.
10
BAB III
KESIMPULAN
Fraktur Metakarpal adalah fraktur yang terjadi pada ujung jari karena trauma pada
sendi interfalang, atau terjadi pada metacarpal karena karena tidak tahan terhadap trauma
langsung ketika tangan mengepal dan dislokasi basis metacarpal I.
Fase remodeling
Fase hematoma
12
DAFTAR PUSTAKA
13