Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN MATERI

GANGGUAN PERTUMBUHAN
PROLIFERASI DAN DIFERENSIASI SEL
A. PENDAHULUAN
Gangguan adalah hal yg menyebabkan ketidakwarasan atau ketidaknormalan (jiwa,
kesehatan, pikiran)
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat
balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiaptiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Proliferasi adalah pertumbuhan atau berkembangbiakan pesat untuk menghasilkan
jaringan baru, bagian, sel, atau keturunan.
Diferensiasi adalah proses pengkhususan keturunan sel-sel induk yang sedang
membelah untuk melakukan tugas/ fungsi tertentu.
Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan berukuran kecil. Maka sel merupakan
unit ( kesatuan zahra ) terkecil organisasi yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologi. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel, karena
itulah sel dapat berfungsi secara autonomy asalkan kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal,
tumbuh berlebihan tidak berbatas, tidak terkordinasi
dengan jaringan normal, tidak berguna bagi tubuh, da n
tumbuh

terus-

menerus

meskipun

rangsang

yang

menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma mengalami


transformasi,

oleh

karena

mereka

terus-

menerus

membelah.
Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus
meskipun rangsang yang memulainya telah hilang.
Proliferasi sel adalah proses fisiologis yang terjadi hampir
pada semua jaringan tubuh manusia pada berbagai
keadaan sel untuk berkembang biak. Homeostatis antara
proliferasi sel dan kematian sel yang terprogram
(apoptosis)

secara

normal

dipertahankan

untuk

menyediakan integritas jaringan dan organ.


Mutasi pada DNA sel menyebabkan kemungkinan
terjadinya neoplasma sehingga terdapat gangguan pada
proses regulasi homeostatis sel. Karsinogenesis akibat
mutasi materi genetik ini menyebabkan pembelahan sel
yang tidak terkontrol dan pembentukan tumor atau
neoplasma.

Metabolisme sel neoplasma


Sel sel neoplasma mendapat energi terutama dari glikolisis anaerob karena kemampuan
sel untuk oksidasi kurang, walaupun hanya mempunyai enzim enzim lengkap untuk oksidasi.
Berbeda dengan sel sel jaringan normal yang susunan enzimnya berbeda, maka susunan
enzim semua sel neoplasma ialah lebih kurang sama (uniform). Sel neoplasma lebih
mengutamakan pembiakan daripada melakukan funngsinya, sehingga susunan enzim untuk
katabolisme menjadi tidak penting lagi. Dasar pertumbuhan neoplasma : hilangnya kontrol
pertumbuhan normal.

B. SIFAT SIFAT NEOPLASMA


Parasit
Autonomi : kemampuan untuk memerintah dirinya sendiri. Tumbuh dengan
kecepatan yang tidak terkoordinasi dengan kebutuhan hospes dan fungsi yang sangat
tidak bergantung pada pengawasan homeostasis sebagian besar sel tubuh lainnya.
Sebenarnya,neoplasma tidak melakukan tujuan adaptif yang menguntungkan hospes,
tetapi lebih sering membahayakan.
Clonal : seluruh populasi sel dalam neoplasma ( dalam medis sering disebut sebagai
tumor ) berasal dari sel tunggal yang mengalami perubahan genetik (DNA)
Neoplasma Jinak
Sel-sel yang berproliferasi cenderung sangat kohesif sehingga waktu neoplastik sel
tumbuh terjadi perluasan massa secara sentrifugal (memusat)
Batas-batas yang nyata : kapsul jaringan ikat padat
Tidak menyebar ke tempat jauh
Pertumbuhan lamban, bisa stabil bertahun-tahun
Neoplasma Ganas
Tumbuh lebih cepat, progresif
Tidak berkapsul, tidak mudah dipisahkan dari
jaringan sekitarnya
Penyebaran tidak teratur
Bersifat tidak kohesif
Menyerbu masuk ke daerah sekitarnya dengan cara
destruktif
Dapat masuk sirkulasi darah, menyebar ke tempat
lain (metastase) tumor sekunder

C. INTERAKSI NEOPLASMA DENGAN HOSPES


Akibat Yang Ditimbulkan Neoplasma Terhadap Hospes
Neoplasma mempengaruhi hospes melalui berbagai cara. Karena neoplasma jinak
tidak melakukan invasi atau metastasis, maka kesulitan yang mereka timbulkan
umumnya bersifat lokal. Ini dapat berkisar dari yang ringan sampai yang fatal.

Misalnya, tumor kecil yang sangat


lunak

dalam

jaringan

penyambung longgar subkutan


lengan

hanya

persoalan

yang

memberikan
ringan.

Pada

masalah yang berlawanan, sebuah


tumor

jinak

sempurna

yang

tumbuh didaerah vital seperti


rongga tengkorak dapat benar-benar mematikan penderita karena adanya penekanan
pada bagian vital otak sewaktu neoplasma tumbuh secara lokal. Karena alasan jinak
seperti ini bukan berarti tanpa akibat.
Beberapa masalah yang disebabkan oleh neoplasma jinak dapat berupa berbagai
penyumbatan jalan tubuh. Sebuah vena atau bagian dari saluran cerna dapat menjadi
tersumbat oleh neoplasma jinak dapat juga menjadi tukak atau terinfeksi, dan dapat
menimbulkan perdarahan yang berarti. Akhirnya, tumor jinak dapat menimbulkan
efek yang menyolok yang tidak bersifat mekanik, tetapi lebih berkaitan dengan sifat
metabolik sel tumor itu.
Neoplasma ganas dapat melakukan apapun yang dilakukan tumor jinak, tetapi
biasanya jauh lebih agresif dan destruktif oleh karena laju pertumbuhan yang
umumnya lebih cepat, dan dengan kemampuan mereka untuk menginvasi dan
merusak jaringan-jaringan lokal, dan menyebar untuk membentuk daerah metastasis
yang jauh. Banyak neoplasma ganas yang sudah lanjut kelihatannya bahkan berebut
zat makanan dengan penderita, secara harafiah menangkap bahan makanan sehingga
merugikan hospes. Dengan demikian semua penderita kanker yang sudah lanjut
sering tampak seperti menderita malnutrisi berat, keadaan yang disebut kakeksia
tumor. Biasanya seorang penderita kankjer lanjut yang sudah lemah ini akhirnya
meninggal akibat pneumonia atau sepsis sitemik.

Pengaruh Hospes Terhadap Neoplasma


Neoplasma membutuhkan suplai oksigen dan zat-zat makanan bagi proliferasi sel-sel
neoplastik, dan ini harus disediakan oleh tubuh. Sel-sel neoplastik itu mampu
mempengaruhi jaringan non-neoplastik di dekatnya guna menghantarkan makanan
untuk sel-sel tumor tersebut. Jadi kerangka kerja pendukung atau stroma neoplasma
tidak hanya berupa jaringan penyambung fibrosa tetapi juga banyak sekali pembuluh
darah berdinding tipis, bercabang-cabang halus.
Berbagai proses dalam tubuh hospes dapat mengatur pertumbuhan sel neoplastik
dan berlaku sebagai pertahanan antineoplastik. Banyak sel neoplastik merupakan
antigen yang cukup berbeda dengan sel hospes normal yang sesuai, sehingga tubuh
mengerahkan reaksi imunologik melawan neoplasma itu.
Keadaan imunologik dari hospes dipertimbangkan dalam merencanakan dan
melaksanakan berbagai cara pengobatan anti neoplastik, dan bahkan dengan
memanipulasi sistem imun untuk menekan pertumbuhan neoplastik.

D. STRUKTUR NEOPLASMA
Neoplasma

terdiri

dari

sel

neoplastik yang berproliferasi yang


berhubungan

dengan

sistem

penyokong yang disebut stroma.


Organisasi sel tumor dan stroma sangat berbeda antara neoplasma, dengan unsurunsur stroma yang dalam kenyataannya relatif seimbang, yang dapat memberi sifat
tersendiri pada neoplasma.
Tumor yang mengandung stroma fibrosa yang sangat padat se cara kasar adalah
sangat keras dan kadang-kadang disebut scirrhous. Tumor yang terutama terdiri dari
sel-sel neoplastik dengan stroma yang relatif sedikit jauh lebih lunak dan kadangkadang disebut medularis.
Karena sel-sel neoplastik berasal dari populasi sel yang sebelumnya normal, mereka
secara metabolik dan mikroskopik mempunyai banyak sifat populasi sel normal. Akan
tetapi tumor berbeda dalam derajat kemiripannya dengan jaringan normal.
Jika kemiripan mikroskopik sel-sel tumor dengan sel leluhur mereka yang normal
dekat, maka neoplasma itu sering disebut sebagai berdiferensiasi baik.
Pada banyak kasus neoplasma
ganas, sel-sel secara individual
menunjukkan

kelainan

morfologis yang kelihatannya


mencerminkan
ganas.

Banyak

mempunyai

potensi
sel

sel

kanker

perbandingan

volume nukleus terhadap volumesitoplasma yang sudah berubah, bentuk nukleus


yang tidak teratur, dan pola kromatin yang tidak teratur.

E. KLASIFIKASI DAN TATA NAMA NEOPLASMA


Klasifikasi neoplasma yang saat ini sering digunakan memakai berbagai kriteria yang
berlainan. Yang paling penting adalah pembedaan antara sifat biologis neoplasma
jinak dan ganas.
Klasifikasi seperti ini dinyatakan dalam sistem pemberian nama yang berperan seperti
sejenis steno, keterangan yang banyak ini disingkat menjadi istilah yang relatif
pendek.
Banyak neoplasma berasal dari epitel

yang merupakan sel-sel yang meliputi

permukaan, membatasi organ-organ dan membentuk berbagai kelenjar. Kata


dasar adeno digunakan untuk menyatakan sel yang berasal dari kelenjar. Akhiran
oma menyatakan neoplasma (dengan beberapa pengecualian). Jadi dalam sistem
tatanama yang sering digunakan, maka adenoma adalah neoplasma jinak yang
berasal dari epitel kelenjar.
Neoplasma yang berasal dari jaringan penyokong tubuh dinamakan menurut jenis
asal jaringan. Jadi neoplasma jinak dari jaringan fibrosa dinamakan fibroma,
neoplasma jinak dari tulang dinamakan osteoma, neoplasma dari tulang rawan
disebut kondroma.
Suatu neoplasma ganas yang berasal dari jaringan penyokong dinamakan sarkoma.
Jenis jaringan asal dipakai sebagai awalan pada istilah ini. Jadi sebuah neoplasma
ganas yang berasal dari jaringan fibrosa adalah fibrosarkoma, yang berasal dari tulang
adalah osteosarkoma, dan yang berasal dari tulang rawan adalah kondrosarkoma.
Neoplasma yang berasal dari jaringan limfoid dinamakan limfoma. Neoplasma seperti
ini umumnya bersifat ganas, sehingga istilah limfoma umumnya sinonim dengan
limfoma maligna.
Limfoma dapat berasal dari setiap kelenjar limfe yang terletak dimana saja di tubuh,
sehingga bukan sajaberasal dari kelenjar limfe dan limpa tetapi dapat juga berasal
dari sel-sel limfoid setiap organ. Limfoma dapat menyerang sumsum tulang secara
ekstensif, dan pada banyak penderita sel limfoma bersirkulasi bersama darah dalam
jumlah yang besar, menimbulkan leukimia.
Istilah leukimia secara harafiah berarti darah putih dan tidak hanya menyinggung
keganasan limfoid, tetapi juga keganasan sel-sel sumsum tulang dengan unsur-unsur
ganas dalam sirkulasi.
Banyak nama khusus digunakan untuk neoplasma yang berasal di tempat-tempat
khas dan khususnya dari jaringan-jaringan tertentu. Jadi glioma berasal dai sel-sel
penyokong gila dalam susunan saraf pusat, mesoteiioma berasal dari sel pembatas
rongga-rongga tubuh, retinoblastoma berasal dari dalam mata, dan sebagainya.

Berdasarkan perilaku klinis, neoplasma dibagi :


- Jinak ( benign )
- Ganas ( malignant )
Istilah benign dan malignant menunjukkan sifat (behavior) biologik tumor. Sifat
biologik ditentukan oleh derajat diferensiasi tumor dan kecepatan tumbuh (juga
kecepatan kematian sel)

Neoplasma (jinak / ganas) mempunyai 2 komponen dasar :


Parenkim : sel tumor / neoplastik yang proliferatif, yang menentukan perilaku

biologis tumor (determine their behavior and pathologic consequences )


Stroma : jaringan pendukung parenkim, tidak bersifat neoplastik, terdiri dari

jaringan ikat & pembuluh darah (the growth and evolution of neoplasms)
Desmoplasia : sel parenkim merangsang pembentukan kolagen dalam jumlah yang
banyak pada stroma
Penamaan neoplasma berdasarkan komponen parenkimnya

Berdasarkan sifat biologik tumor, neoplasma dibagi :


- Jinak
Tumbuh lambat, berkapsul, tidak infiltratif, anak sebar(-), kerusakan jaringan sekitar(-)
Umumnya dapat disembuhkan
- Ganas
Tumbuh cepat, infiltratif, anak sebar (+), kerusakan jaringan sekitar (+), sering
menimbulkan kematian.
- Intermediate (tumor yang agresif local / tumor ganas berderajat rendah)
Invasif lokal, kemampuan metastasis kecil jinak tetapi destruktif / ganas tetapi
metastase lambat.

Berdasarkan klasifikasi lain, neoplasma dibagi :


1. Simple neoplasma
Terdiri dari satu tipe sel.
Contoh : fibroma, fibrosarcoma, adenoma, adenocarcinoma, squamous cell carcinoma.
2. Mixed neoplasma (neoplasma campur)
Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari 1 germ cell layer
Contoh : jinak : Benign mixed tumor dari kelenjar liur, fibroadenoma mamma.
ganas : Wilms tumor (nefroblastoma).
3. Compound neoplasma (neoplasma gabungan)
Terdiri dari > 1 tipe sel yang berasal dari > 1 germ layer
Contoh :
Teratoma tumor yang berasal dari ketiga lapisan germ.
-

ectoderm kulit & glandula sebacea

endoderm epitelial kelenjar

mesoderm tulang, tulang rawan, dll


Contoh : ovarian cystic teratoma (kista dermoid ovarium) sering mengandung
rambut, gigi & tulang.

TATA NAMA / NOMENKLATUR UMUM

TATA NAMA TUMOR JINAK


Secara umum dengan menambah akhiran oma pada sel asal tumor.
1. Mesenkimal tumor:
Fibrosit ---------------------- Fibroma
Lipid -------------------------- Lipoma
Osteosit --------------------- Osteoma
Chondrosit ----------------- Chondroma
Otot polos ------------------ Leiomyoma
Otot bergaris -------------- Rhabdomyoma
Pembuluh darah ---------- Hemangioma, dst.
2. Epitelial (parenkim) tumor tata nama lebih kompleks

berdasarkan sel asal


Adrenocortical adenoma, bronchial adenoma

arsitektur mikroskopis
Adenoma ginjal
Papilloma: squamous cell papilloma, transisional cell papilloma

bentuk makroskopis
Papilloma: membentuk tonjolan seperti jari pada epitel permukaan
Cystadenoma: membentuk massa kistik
Papillary cystadenoma: membentuk papil & menonjol dalam kista
Polyp: membentuk tonjolan diatas permukaan mukosa dan menonjol ke dalam lumen
(lambung/usus)

pengecualian
neoplasma jinak sel epitel plasenta disebut Mola Hidatidosa
TATA NAMA TUMOR GANAS
Tumor ganas mesenkimal : akhiran sarcoma
Fibrosit ---------------------- Fibrosarcoma
Lipid -------------------------- Liposarcoma
Osteosit --------------------- Osteosarcoma
Chondrosit ----------------- Chondrosarcoma
Otot polos ------------------ Leiomyosarcoma
Otot bergaris -------------- Rhabdomyosarcoma
Pembuluh darah ---------- Angiosarcoma, dst.

Pengecualian : limfoma (= limfo sarcoma) : tumor ganas jaringan limfoid


Tumor ganas epithelial ; akhiran carcinoma
Contoh :
Adenoma --- adenocarcinoma
Squamous cell papilloma --- squamous cell carcinoma
Cystadenoma --- cystadenocarcinoma
Pengecualian:
Hepatoma = hepatocellular carcinoma
Basalioma = basal cell carcinoma
Seminoma = carcinoma dari testicular epithelium
Choriocarcinoma = neoplasma ganas dari epitel plasenta (bentuk ganas dari
Mola Hidatidosa)
Melanoma = tumor ganas sel melanosit (jinak : nevus)

F. KARSINOGENESIS
Karsinogen adalah substansi yang dikenal menyebabkan kanker atau setidaknya
menghasilkan peningkatan insidens kanker pada hewan atau populasi manusia.
Karsinogen dibagi menurut asal :
1. Eksogen : kimiawi, virus, fisik
2. Endogen : hormon
Ko-Karsinogen :
1. Diet
2. Umur
3. Keturunan
4. Rangsang menahun
5. Trauma
Onkogen adalah gen dalam virus yang mampu menghasilkan perubahan ganas pada
sel yang terinfeksi; beberapa telah diidentifikasi dalam jaringan manusia sebagai
potensi penyebab kanker.
Para peneliti sedang berusaha untuk mengisolasi anti-onkogen yang menekan tumor
dan dapat digunakan dalam pengobatan kanker. Onkogen tertentu mungkin
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan normal, namun jika mengalami
mutasi dapat menyebabkan sel-sel untuk tumbuh terlalu cepat dan membentuk
tumor.
1. Onkogen chemical : hidrokarbon poisiklik, tembakau, aflatoksin, nitrosamine
2. Onkogen radiasi : radiasi oleh ultraviolet, x-ray, radioisotop, dan bom nuklir
3. Onkogen viral : virus RNA (retrovirus) seperti HIV, dan onkogen virus DNA seperti
papilloma virus, herpes simplex,dan avian
4. Onkogen hormonal : estrogen, steroid, diethylstilbestrol
5. Onkogen genetik

Karsinogenesis dimulai dari kerusakan genetik - yang tidak mematikan (mutasi) yang
diperoleh akibat kerja agen lingkungan (misal, radiasi, kimia, virus) pada sel somatik
atau dari kuman diturunkan. Perkembangan neoplasma dari perluasan sel tunggal
nenek moyang telah menyebabkan kerusakan genetik.
Karsinogenesis adalah proses multilangkah yang meliputi inisiasi (mutasi genetik asli),
promosi (proliferasi klon ganas dan mutasi tambahan), dan progresi (proliferasi yang
diperoleh akibat kerja tumor ganas termasuk infiltrasi dan metastasis).

G. ASPEK KLINIS NEOPLASMA


Dalam neoplasma mulut
Proliferasi sel tumor membentuk massa yang menekan jaringan sekitar sehingga
jaringan yang tertekan menjadi atrofik. Misalnya, adnoma tiroid akan menekan trakea
sehingga mengganggu pernapasan. Kanker mulut akan menginvasi ke struktur
jaringan yang lebih dalam letaknya.
Tumor ganas dapat menyebabkan destruksi jaringan sekitar karena pertumbuhan
infiltratif. Khusus untuk kanker mulut, sangat berbahaya karena beresiko tinggi untuk
membentuk tumor primer keua. Pasien dengan kanker mulut yang mampu bertahan
hidup selama angka kesintasan pertama, mempunyai resiko 20x lebih tinggi untuk
menderita kanker primer kedua. Faktor peningkatan resiko akan berakhir 5 10 tahun
sesudah kanker primer kedua yang pertama terjadi.
Kaheksia adalah suatu keadaan yang sering ditemukan pada penderita tumor ganas.
Penderita sangat lemah, berat badan menurun, keadaan uum sangat buruk sehingga
mudah diserang penyakit lain. Biasanya ada hubungan antara keganasan tumor dan
beratnya kaheksia.
Merastasis dan kaheksia pada penderita tumor ganas sangat menentukan
penyembuhan penyakit dan lamanya penderita dapat hidup. Faktor faktor tersebut
di atas bervariasi, dipengaruhi oleh daya immunologik sel untuk menahan
pertumbuhan dan penyebaran sel tumor. Metastasis dipengaruhi oleh faktor genetik
penderita, juga kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik.
Teori penyebab terjadinya kaheksia :
1. Sel usus tidak dapat lagi menyerap makanan karena kehilangan fungsi akibat kalah
dalam persaingan dengan sel tumor dalam mendapatkan bahan makanan.
2. Anemia berat akibat banyaknya kerusakan sel darah merah. Hal ini disebabkan
adanya hiperplasi susunan retikulendotelial karena dirangsang oleh jaringan tumor
yang nekrotik.
3. Kelaparan karena tukak dan pendarajan, infeksi sekunder, kerusakan alat tubuh
yang penting, nyeri, kurang tidur, dan gelisah.

10

Anda mungkin juga menyukai