KISTOMA OVARII
Oleh :
Ika Fiila Sari
G 0001107
Dhian Prasetyo A
G 0002051
Pembimbing :
dr. Darto, Sp.OG(K)
ABSTRAK
sinistra,
batas
bawah
kesan
masuk
panggul.
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. MIOMA UTERI
1. Definisi
Mioma uteri merupakan tumor jinak otot rahim, disertai jaringan
ikatnya. Mioma uteri berbatas tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari otot
polos jaringan fibrous, sehingga mioma uteri dapat berkonsistensi padat
jika jaringan ikatnya dominan, dan berkonsistensi lunak jika otot rahimnya
yang dominan. Mioma uteri biasa juga disebut leiomioma uteri, fibroma
uteri, fibroleiomioma, mioma fibroid atau mioma simpel.
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling sering ditemukan
yaitu satu dari empat wanita selama masa reproduksi yang aktif. 11
Kejadian mioma uteri sukar ditetapkan karena tidak semua mioma uteri
memberikan keluhan dan memerlukan tindakan operatif. Walaupun
kebanyakan mioma muncul tanpa gejala tetapi sekitar 60% ditemukan
secara kebetulan pada laparatomi daerah pelvis. 1,3,15 Mioma uteri yang
tidak memberikan gejala klinik yang bermakna paling sering ditemukan
pada dekade ke-4 dan ke-5 serta lebih sering pada wanita kulit hitam, dan
sekitar 5-10% merupakan submukosa. 1,3,14 Diet dan lemak tubuh juga
berpengaruh terhadap resiko terjadinya myoma. Marshall (1998), Sato
(1998) dan Chiaffarino menemukan bahwa resiko myoma meningkat
seiring bertambahnya indeks massa tubuh dan konsumsi daging dan ham.
Sebagian besar mioma uteri ditemukan pada masa reproduksi,
karena diduga berhubungan dengan aktivitas estrogen. Dengan demikian
mioma uteri tidak dijumpai sebelum menarke dan akan mengalami regresi
setelah menopause, tetapi tidak jika mioma uteri tidak regresi setelah
menopause atau bahkan bertambah besar maka kemungkinan besar mioma
uteri tersebut telah mengalami degenerasi ganas menjadi sarkoma uteri.
Bila ditemukan pembesaran abdomen sebelum menarke, hal itu pasti
bukan mioma uteri tetapi kemungkinan besar kista ovarium dan resiko
(2,6%),
umumnya
tumbuh
ke
arah
vagina
4. Gambaran Klinik
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara
kebetulan pada pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak
mempunyai keluhan apa-apa dan tidak sadar bahwa mereka sedang
mengandung satu tumor dalam uterus.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
timbulnya
gejala
klinik
meliputi:
a. Besarnya mioma uteri.
b. Lokalisasi mioma uteri.
c. Perubahan-perubahan pada mioma uteri.
Gejala klinik terjadi hanya pada sekitar 35 % 50% dari pasien
yang terkena.
Adapun gejala klinik yang dapat timbul pada mioma uteri:
a. Perdarahan abnormal
Merupakan gejala klinik yang sering ditemukan (30%). Bentuk
perdarahan yang ditemukan berupa: menoragi, metroragi, dan
hipermenorrhea. Perdarahan dapat menyebabkan anemia defisiensi Fe.
Perdarahan abnormal ini dapat dijelaskan oleh karena bertambahnya
area permukaaan dari endometrium yang menyebabkan gangguan
kontraksi otot rahim, distorsi dan kongesti dari pembuluh darah di
sekitarnya dan ulserasi dari lapisan endometrium.
b. Penekanan rahim yang membesar
1). Terasa berat di abdomen bagian bawah.
2). Gejala traktus urinarius: urine frequency, retensi urine,
obstruksi ureter dan hidronefrosis.
3). Gejala intestinal: konstipasi dan obstruksi intestinal.
4). Terasa nyeri karena tertekannya saraf.
c.
Infertilitas,
Akibat penekanan saluran tuba oleh mioma yang berlokasi di
3. Gejala klinis
1. Adanya rasa penuh pada perut bagian bawah dan tanda massa yang padat
kenyal.
2. Adanya perdarahan abnormal.
3. Nyeri, terutama saat menstruasi.
4. Infertilitas dan abortus.
4. Pemeriksaan luar
Teraba massa tumor pada abdomen bagian bawah serta pergerakan tumor
dapat terbatas atau bebas.
5. Pemeriksaan dalam
Teraba tumor yang berasal dari rahim dan pergerakan tumor dapat terbatas
atau bebas dan ini biasanya ditemukan secara kebetulan.
6. Pemeriksaan penunjang
1. USG, untuk menentukan jenis tumor, lokasi mioma, ketebalan
endometriium dan keadaan adnexa dalam rongga pelvis. Mioma juga dapat
dideteksi dengan CT scan ataupun MRI, tetapi kedua pemeriksaan itu lebih mahal
dan tidak memvisualisasi uterus sebaik USG. Untungnya, leiomiosarkoma sangat
jarang karena USG tidak dapat membedakannya
6. Komplikasi
Mioma uteri dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut :
a. Perdarahan sampai terjadi anemia.
b. Torsi tangkai mioma dari :
1). Mioma uteri subserosa.
2). Mioma uteri submukosa.
c. Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi.
d. Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan.
Pengaruh mioma terhadap kehamilan.
1. Infertilitas.
2. Abortus.
3. Persalinan prematuritas dan kelainan letak.
4. Inersia uteri.
5. Gangguan jalan persalinan.
6. Perdarahan post partum.
7. Retensi plasenta.
Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri
1. Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen.
2. Kemungkinan torsi mioma uteri bertangkai.
7. Diagnosis Banding
a. Tumor solid ovarium.
b. Uterus gravid.
c. Kelainan bawaan rahim.
d. Endometriosis, adenomiosis.
e. Perdarahan uterus disfungsional.
8. Penanganan
Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan
ukuran tumor, dan terbagi atas :
1. Penanganan konservatif, bila : mioma yang kecil pada pra dan post
menopause tanpa gejala. Cara penanganan konservatif sebagai berikut :
a.
10
Bila anemia,
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
11
tangkai dan jelas yang dengan mudah dapat dijepit dan diikat. Bila
miomektomi menyebabkan cacat yang menembus atau sangat
berdekatan
dengan
endometrium,
kehamilan
berikutnya
harus
ii.
3)
i.
ii.
iii.
Penekanan buli-buli dan frekuensi urine yang berulangulang dan tidak disebabkan infeksi saluran kemih. 1,6,10
c. Penanganan Radioterapi
1) Hanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat dioperasi (bad
risk patient).
2) Uterus harus lebih kecil dari usia kehamilan 12 minggu.
3) Bukan jenis submukosa.
4) Tidak disertai radang pelvis atau penekanan pada rektum.
5) Tidak dilakukan pada wanita muda, sebab dapat menyebabkan
menopause.
12
B. KISTOMA OVARII
Kistoma ovarii merupakan golongan tumor neoplastik ovarium. Klasifikasi
tumor neoplastik jinak ovarium belum dapat diberikan secara tuntas karena masih
belum dapat diterima karena tumor-tumor yang sama bisa dari asal yang berbeda.
Kebanyakan tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama
tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda merupakan akibat
pertumbuhan, aktivitas endokrin dan komplikasi tumor-tumor tersebut.
Adanya tumor pada rongga perut bawah bisa menyebabkan benjolan perut.
Pembesaran dari tumor dapat memberikan gejala yang mengganggu antara lain :
gangguan miksi, tekanan dari tumor dapat menyebabkan obstipasi, odema pada
tungkai, rasa sesak nafas dan pada tumor yang besar dapat mengurangi nafsu
makan. Komplikasi komplikasi yang ditimbulkan dari tumor neoplastik jinak
ovarium antara lain : perdarahan kista, Torsio lebih sering jika diameter >5 cm
dan bertangkai, infeksi, robekan dinding kista, perubahan keganasan.
Pada kasus kasus tertentu ditemukannya komplikasi ascites dan
hidrothorax disebut dengan sindroma Meigs.
Kistoma ovarii mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai
seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan
didalam kista jernih, serous dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak
lapisan epitel kubik. Berhubung dengan adanya tangkai, dapat terjadi torsi
(putaran tangkai) dengan gejala-gejala mendadak. Terapi terdiri atas pengangkatan
kista dengan reseksi ovarium, akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera
dilakukan pemeriksaan secara histologi untuk menilai apakah ada keganasan.
BAB II
13
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 37 tahun
Alamat
Pekerjaan
: Swasta
Status Perkawinan
: Kawin
Pekerjaan
: Swasta
Tanggal Masuk
: 12 Desember 2007
No CM
: 80 19 73
II. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
: Disangkal
R. DM
: Disangkal
R. Penyakit Jantung
: Disangkal
R. Alergi Obat
: Disangkal
R. Operasi
: Disangkal
R. Mondok di RS
: Disangkal.
14
: Disangkal
R. DM
: Disangkal
R. Asma
: Disangkal
R. Alergi Obat
: Disangkal
f. Riwayat Haid
Menarche
: 13 tahun
Lama Haid
: 7 hari
Siklus Haid
: 28 hari
Nyeri haid
: (+)
g. Riwayat Fertilitas
: baik
h. Riwayat Obstetri
: I. Perempuan, 18 tahun
j. Riwayat Perkawinan
k. Riwayat KB
: Tidak KB.
Tanda Vital
: Tensi
: 110/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
RR
: 16 x/menit
Suhu
Kepala
: Mesocephal
Mata
Leher
Thorak
Cor
15
Abdomen
teraba
massa
padat,
berbatas
tegas,
dextra,
batas
kiri
linea
: Oedem (-/-)
Genital
b. Status Ginekologis
Pemeriksaan Dalam
VT
kesan
digerakkan
portio
berasal
tidak
dari
adnexa,
bergerak,
massa
darah
(-),
discharge (-)
Inspekulo
IV PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 28 Agustus 2007 :
16
Hb
Hct
Eritrosit
Leukosit
Gol Darah
GDS
Trombosit
: 14,7 g/dl
: 44,1 %
: 4.790.000/L
: 7.200 /L
:O
: 89 mg/dL
: 343.000 /L
Ureum
Creatinin
Na
K
Cl
PP test
HBsAg
: 31 mg/dl
: 1,1 mg/dl
: 144 mmol/L
: 5,7 mmol/L
: 110 mmol/L
: negatif
: negatif
USG :
VU terisi cukup, tampak uterus berubah menjadi massa tumor ukuran 11 x
10 cm, tak tampak endometrial line, ekhostruktur in homogen. Tampak
massa hipoechoic ukuran 8 x 9 cm kesan dari adnexa kiri.
Kesan : menyokong gambaran myoma uteri + kistoma ovarii.
Foto thoraks
Kesan : cor dan pulmo dbN
Pemeriksaan Ca-125 : 76,29 u/ml (N : <35 u/ml)
V. KESIMPULAN
Seorang P1A0 38 tahun, pada abdomen teraba massa dengan konsistensi
padat, berbatas tegas, permukaan tidak berbenjol, dengan batas atas : 1 jari
di bawah pusat, batas kanan : linea medioclavicularis dextra, batas kiri linea
medioclavicularis sinistra, batas bawah : kesan masuk panggul
VI. DIAGNOSIS
Myoma uteri + Kistoma ovarii
VII. PROGNOSIS
Dubia
VIII. PENATALAKSANAAN
-
Mondok Bangsal
17
BAB II
PEMBAHASAN
18
Mioma Uteri
Myoma uteri merupakan tumor yang paling sering terjadi pada saluran
reproduksi wanita yang berasal dari otot polos uterus. Penyebab myoma uteri
tidak diketahui. Faktor keturunan tidak berperan dalam hal ini walaupun pada
orang berkulit hitam kejadian myoma uteri 10 kali lebih sering ditemukan.
Pada kasus ini penegakan diagnosis diperoleh dari :
Anamnesis :
Benjolan pada perut. Benjolan dirasa sejak 1 tahun yang lalu, semakin lama
dirasa semakin membesar, disertai rasa mules dan pinggang mules. Menstruasi
tidak teratur, perdarahan di luar siklus menstruasi (+) pada bulan Agustus.
Menstruasi yang banyak jumlahnya (+) pada bulan Juli, selama 7 hari, 3-4 kali
ganti pembalut/hari. Nyeri haid (+) Saat haid darah banyak.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum
Vital sign
: T : 110/70 mmHg
Rr : 16 x/menit
N : 80 x/menit
Abdomen
S : 36,7C
dengan
konsistensi
padat,
berbatas
tegas,
Inspekulo
: V/U tenang, dinding vagina dbN, portio livid (-), utuh, OUE
tertutup, darah (-), discharge (-)
19
Pemeriksaan Penunjang :
USG : VU terisi cukup, tampak uterus berubah menjadi massa tumor ukuran 11 x
10 cm, tak tampak endometrial line, ekhostruktur in homogen. Tampak massa
hipoechoic ukuran 8 x 9 cm kesan dari adnexa kiri.
Kesan : menyokong gambaran myoma uteri + kistoma ovarii.
.
Sumber bacaan:
Wiknjosastro, Hanifa, dkk. 2002. Ilmu Kandungan, Edis ketigai. Jakarta, yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
20