I. PENGANTAR
Tidak dapat dipungkiri, bahwa acapkali era budaya (cultural ages of man)
diasosiasikan dengan penemuan dan pemanfaatan mineral, antara lain: zaman batu (stone
age, sebelum 4000 SM), zaman tembaga (Bronze age, 4000 - 1500 SM), zaman besi (Iron
age 1500 SM - 1780), zaman Baja (Steel age 1780 1945 M), dan zaman nuklir
(Nuclear age sejak 1945 M). Dalam pelaksanaannya, kegiatan pertambangan di suatu
daerah akan memberikan dampak terhadap lingkungannya, baik dampak positif maupun
negatif. Kontribusi positif dari industri pertambangan antara lain :
terbuka
adalah
metode
penambangan
yang
segala
aktivitas
penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan
tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara bebas. Tambang bawah tanah
adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitasnya dilakukan di bawah
permukaan bumi, dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar.
Tambang bawah air adalah metoda penambangan yang kegiatan penggaliannya dilakukan
di bawah permukaan air atau endapan mineral berharganya terletak di bawah permukaan
air. Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
diaplikasikannya berbagai cara baru dalam usaha mengambil bahan galian, saat ini yang
diperlukan suatu klasifikasi metode penambangan yang mempunyai ciri (Hartman, 1987):
1. Umum (dapat diaplikasikan pada tambang terbuka atau bawah tanah, untuk semua
komoditi tambang, batubara atau non batubara).
2. Meliputi metoda yang sedang berjalan dan metode baru (novel) yang sedang
dikembangkan tetapi belum dapat dibuktikan secara keseluruhan.
3. Mengenali perbedaan kelas metoda yang besar dan biaya relatif.
4
KELAS
Mekanis
(Mechanical)
SUBKLAS
Tambang Terbuka
(Surface Mining)
Placer
Aqueous
TRADISIONAL
Solution
Unsupported
NOVEL
Supported
Caving
METODE
KOMODITAS
Metal, Nonmetal
Quarry
*Open Cast Mining
Auger Mining
Hydraulicking
Dredging
Borehole Mining
Leaching
*Room & Pillar
Mining
*Stope & Pillar
Mining
Shrinkage Stoping
*Sublevel Stoping
Cut and Fill Stoping
Stull Stoping
Square Set Stoping
*Longwall Mining
Sublevel Caving
*Block Caving
Rapid Excavation
Automation, Robotics
Hydraulic Mining
UG Gasification
Underground
Retorting
Ocean Mining
Nuclear Mining
Extraterrestrial Mining
Nonmetal
Coal, Nonmetal
Coal
Metal, Nonmetal
Metal, Nonmetal
Nonmetal
Metal
Catatan : Tanda * menunjukkan metode paling penting dan paling sering digunakan
Sumber : Hartman, 1987
Coal, Nonmetal
Metal, Nonmetal
Metal, Nonmetal
Metal, Nonmetal
Metal
Metal
Metal
Coal
Metal
Metal
Noncoal
All
Coal, Softrock
Coal
Hydrocarbons
Metal
Noncoal
Metal, Nonmetal
(The cardinal rule or mine exploitation is to select a mining method that best matches the
unique characteristics (natural, geologic, environmental, etc) ot the mineral deposit
being mined, within the limits imposed by safety, technology, and economics, to yield the
lowest cost and return the maximum profit.)
Faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem penambangan adalah sebagai
berikut :
3. Sifat-sifat Geoteknik (mekanika tanah dan batuan) untuk bijih dan batuan
sekelilingnya. Sifat mekanis dari material endapan dan batuan sekitarnya merupakan
faktor kunci dalam pemilihan peralatan pada tambang terbuka (pada tambang bawah
tanah hal ini berpengaruh pula pada kelas metoda yang dipilih : unsupported,
supported, atau caving)
a. Sifat elastik (kekuatan, modulus elastis, nisbah Poisson, dll)
b. Perilaku elastik atau viskoelastik (flow, creep)
c. Keadaan tegangan (tegangan awal, induksi)
d. Konsolidasi, kompaksi dan kompetensi
e. Sifat-sifat fisik lainnya (bobot isi - SG, voids, porositas, permeabilitas,
kandungan lengas - moisture content)
4. Konsiderasi Ekonomi
Faktor-faktor ini akan mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa pengembalian
dan keuntungan
a. Cadangan (tonase dan kadar / kualitas)
b. Laju produksi (produksi per satuan waktu)
c. Umur tambang
d. Produktivitas (produksi per satuan pekerja dan waktu, missal ton/karyawan-shift)
e. Perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang cocok
5. Faktor Teknologi
a. Perolehan tambang (mine recovery)
b. Dilusi (jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih / batubara)
c. Ke-fleksibelitas-an metode dengan perubahan kondisi
d. Selektivitas metode untuk batubara dan waste
e. Konsentrasi atau dispersi dari pekerjaan
f. Modal, pekerja, dan intensitas mekanisasi
6. Faktor Lingkungan
a. Kontrol bawah tanah
b. Penurunan permukaan tanah (subsidence)
c. Kontrol atmosfir (kontrol kualitas, kontrol panas dan kelembaban, serta untuk
tambang bawah tanah : ventilasi,)
d. Kekuatan pekerja (pelatihan, recruitment , kondisi kesehatan dan keselamatan
kerja, kehidupan dan pemukiman)
2.3.1
10
(a)
(b)
Gambar 2.1. (a) Open Pit PT. Freeport Indonesia, (b) PT Bumi Suksesindo
11
B. Quarry (Kuari)
Kuari adalah suatu metode tambang terbuka yang ditetapkan untuk menambang
endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri. Berdasarkan letak
endapan yang digali atau arah penambangannya secara garis besar kuari dapat
dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Side hill type, diterapkan untuk menambang batuan atau endapan mineral
industri yang letaknya di lereng bukit atau endapannya berbentuk bukit.
Berdasarkan jalan masuk ke pemuka penambangan dibedakan menjadi dua,
yaitu :
a. Jalan masuk berbentuk spiral
b. Jalan masuk langsung
2. Pit type, diterapkan untuk menambang batuan atau endapan mineral industri
yang terletak pada suatu daerah yang relatif datar. Jadi tempat kerjanya
(front) digali ke arah bawah sehingga membuat cekungan (pit). Berdasarkan
jalan masuk ke pemuka kerja, memiliki tiga kemungkinan jalan masuk, yaitu:
a. Jalan masuk spiral
b. Jalan masuk langsung
c. Jalan masuk zig-zag
C. Strip Mine
Yang dimaksud dengan strip mine adalah sistem tambang terbuka yang
diterapkan untuk menambang endapan-endapan sedimenter yang letaknya
kurang lebih mendatar, misalnya tambang batubara, tambang-tambang garam,
dan lain-lain.
D. Alluvial Mine
Adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan
alluvial, misalnya tambang bijih timah, pasir besi, dan lain-lain. Berdasarkan
cara penggaliannya, maka alluvial mine dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu :
a. Tambang semprot (hydraulicking)
b. Penambangan dengan kapal keruk (dredging)
c. Manual mining method
1) Tambang semprot
Sesuai dengan namanya, penggalian endapan pada tambang semprot dilakukan
dengan menggunakan semprotan air yang bertekanan tinggi dengan
menggunakan alat penyemprot yang dinamakan monitor atau water jet atau
giant. Kekuatan tekanan disesuaikan dengan jenis material yang digali.
Tekanan ini bisa sampai 10 atm.Syarat utama pemakaian cara penambangan
dengan tambang semprot adalah harus tersedia banyak air, baik untuk
penggaliannya maupun untuk pengolahannya.
13
2.3.2
Pengelompokan
Metode
Tambang
Terbuka
Berdasarkan
Proses
Penambangannya
Sedangkan
pengelompokkan
yang
lain
berdasarkan
pada
proses
Keempat metoda ini adalah diterapkan pada 90% dari produksi permukaan.
Secara luas, metode open pit dan open cast menggunakan siklus operasi
penambangan yang konvensional; pemecahan batuan dengan pemboran dan
peledakan, diikuti operasi penanganan material penggalian, pemuatan dan
pengangkutan. Pada quarry dan auger, peledakan merupakan kegiatan yang
selalu melekat bersamanya. Pada open pit mining, tanah penutup dikupas dan
ditransportasikan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan
mineral dibawahnya, sedangkan open cast mining yang hampir sama
metodanya dengan open pit mining, tetapi berbeda pada satu hal yaitu : tanah
penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan tetapi diangkut langsung ke
daerah yang berbatasan dan telah ditambang. Penambangan material disini
terdiri dari penggalian dan pengangkutan (casting), yang pada umumnya
16
dikombinasikan oleh suatu alat saja. Beberapa petunjuk praktis dari ukuran
jenjang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tinggi Jenjang
ft
m
40 - 60
30 - 45
40 - 100
50 - 75
12 - 18
9 - 14
12 - 30
15 - 23
Lebar Jenjang
ft
m
80 - 125
60 - 100
60 - 150
50 - 100
24 - 38
18 - 30
18 - 45
15 - 30
Kemiringan
Lereng
50 - 60
60 - 70
50 - 60
60 - 70
Quarry hampir sama dengan open pit, tetapi jenjangnya pendek dan hampir
vertikal. Meskipun kuari selama ini diterapkan untuk bahan galian logam,
namun lebih disukai bila membatasi kuari untuk operasi batu berdimensi.
Jadi batu gamping yang di-crusher dihasilkan oleh open pit mine sedangkan
batu gamping berdimensi dihasilkan oleh kuari.
17
Pengembangan dan persiapan daerah untuk auger mining adalah tugas yang
mudah jika dilakukan bersamaan dengan pemakaian metode open cast atau open
pit. Setelah kondisi dinding tinggi, auger drilling dapat ditempatkan pada lokasi.
Kondisi endapan yang dapat menggunakan metode ini berdasarkan Pfleider
(1973) dan Anon (1979) adalah endapan yang memiliki bentuk tabular dan
berlapis, kemiringannya mendekati horisontal, keseragaman bijih tinggi, kadar
dapat sangat rendah dan kedalamannya dangkal (terbatas sampai ketinggian
dinding dimana auger ditempatkan). Semua aplikasi penambangan dengan
18
menggunakan auger, diterapkan pada dinding tinggi atau singkapan dari batubara
di daerah pegunungan dan dirangkaikan dengan metode penambangan open pit
atau open cast.
Gambar 2.7. Variasi dari Berbagai Open Pit Mining (Hartman, 1987)
Gambar 2.8. Auger Mining Pada Lapisan Batubara Dengan Kemiringan Lapisan
Yang Rendah (Salem Tool Inc.,1996)
19
Gambar 2.9. Auger Mining Pada Lapisan Batubara Dengan Kemiringan Lapisan
Yang Curam (Salem Tool Inc.,1996)
Secara geologi, suatu endapan placer adalah suatu konsentrasi mekanik dari
mineral berat, yang dapat menjadi suatu endapan bijih jika menguntungkan
dari segi nilainya. Pada umumnya endapan ini adalah emas, intan, timah
20
21
: 40 - 150 mm
Tekanan head
: 30 - 250 Ildetik
Kecepatan waterjet :
Pasir
0. 15 m/detik
Kerikil (gravel)
1.5 m/detik
Boulders
3.0 m/detik
2. Hidraulik
a. Suction (open intake suction line)
b. Cutter head (excavation by rotating cutter on suction line).
23
24
Bila produksi bijih konvensional menjadi lebih sulit dan lebih mahal, maka
daya tarik solution mining sebagai metoda eksploitasi meningkat. Solution
mining adalah salah satu metoda ekstraksi aqueous dimana mineral diperoleh
biasanya di tempat dengan dilarutkan, dicairkan, diluluhkan atau slurrying
meskipun beberapa persiapan atau eksploitasi di bawah tanah, tetapi hampir
semua operasi dilakukan di permukaan. Pada borehole mining, air diinjeksikan
melalui lubang bor ke dalam formasi mineral yang kemudian dilarutkan,
dicairkan atau sluffies menjadi mineral berharga dan dipompakan ke
permukaan melalui lubang bor. Kadang-kadang suatu reagen ditambahkan ke
air, yang membentuk leaching kimia. Contoh mineral yang dapat dieksploitasi
dengan borehole mining adalah : Evaporit (garam, potash, dan trona dengan
dissolusi, belerangdengan melting (frasch process), phospat, kaolin, oil sand;
batubara, gilsonite, uranium dengan slurrying (percobaan) dan uranium dan
liquate dengan leaching kimia.
25
Gambar 2.15. Solution Mining : Boreholes Extraction Tambang Uranium (Hartman, 1987)
26
27
28
Pustaka :
1. Crawfrod, H., 1979, Open Pit Mine Planning and Design, SME-AIME, 1979
2. Hartman, H.L., 1987, Introductory Mining Engineering, John Wiley and Sons,
New York
3. Irwandy Arief, Tambang Terbuka, Teknik Pertambangan ITB, Bandung
29