INTOKSIKASI ALKOHOL
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
Disusun Oleh:
Krisna Muhammad
20090310079
Diajukan Kepada:
Dr. Waisul Choroni, Sp.PD
BAB I
LAPORAN KASUS
I.
II.
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. A I
Umur
: 28 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
Pekerjaan
: Buruh
No RM
: 527231
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
: Penurunan Kesadaran
2. Keluhan Tambahan
Riwayat stroke
III.
Sistem cerebrospinal
Sistem respirasi
Sistem urogenital
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Lemah, Agitasi
Kesadaran
: Somnolen
Tanda vital
: TD
: 140/90mmHg
Nadi
: 90 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,7 C
1. Pemeriksaan Kepala
a. Bentuk Kepala = Mesochepal, simetris
b. Wajah
= Oedem (-)
c. Mata
d. Hidung
= Discharge (-/-),
e. Telinga
= Deformitas (-/-)
f. Mulut
2. Leher
Pembesaran kelenjar thyroid dan limfonodi (-), JVP (-)
3. Pemeriksaan Thorax
3
Pulmo
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
= Sonor (+/+)
- Auskultasi
Cor
S1 S2 Reguler cepat, Bising jantung (-)
4. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
: distensi (-)
: Timpani
Palpasi
5. Pemeriksaan Ekstremitas
-
Superior
= Oedem (-/-)
Inferior
= Oedem (-/-)
: 14,8
(12-16 g/dl)
AL
: 16,00
(5 11 103/uL)
AE
: 5.92
AT
: 356
HMT
: 43,7
(36-46 vol %)
Hitung Jenis
: 48
(< 31)
SGPT
: 83
(< 31)
Ureum
: 13
(17 43)
Creatinin
: 0.76
(0.60 1.10)
Warna
: Kuning
Kekeruhan
: Keruh
Reduksi
: Negatif
Bilirubin
: Negatif
Keton Urin
: Negatif
BJ
: 1.030
: 6.50
Protein
: +2
Urobillinogen : 0.20
Nitrit
: Negatif
Eritrosit
: 0-1
Lekosit
: 1-3
Sel Epitel
: Positif
Ca Oksalat
: Negatif
Asam Urat
: Negatif
Amorf
: Negatif
Eritrosit
: Negatif
Leukosit
: Negatif
Granular
: Negatif
Bakteri
: Negatif
AL ulang (26-03-2014)
AL
: 10,8
(5 11 103/uL)
Elektrokardigram (EKG)
V.
DIAGNOSIS KERJA
-
Intoksikasi Alkohol
Intoksikasi Metanol
Intoksikasi Organofosfat
Vomitus Profus
Dyspepsia
Edema Cerebri
Tumor Otak
O2 3 lpm
FOLLOW UP PASIEN
Tanggal
Anamnesis
25/03/2014
OS sudah sadar
dengan keluhan
kaku dan sakit
pada dada dan
leher. Os tidak
menyatakan habis
meminum alkohol
campuran beli jadi
yang tidak tahu
dengan apa
dicampur
Pemeriksaan
fisik
KU: lemah, CM
TD: 100/60
N: 88
R: 18
T: 36,8
Mata : CA -/-, SI -/Leher : JVP (-)
Thorax: vesikuler
+/+, RBB -/-,
Cor: S1 S2 reguler,
Bising (-)
Assesment
Terapi
26/03/2014
beberapa jam
sebelum ual
muntah. sesak (Nyeri perut dan
ulu hati (-) Pusing
(+),mual (-), dan
muntaH (-) diare
(-).
Riwayat: Minum
alkohol (+),
Perokok (+) DM (-),
sakit jantung (-) HT
(-), Asma (-), alergi
(+)
Abdomen: NT (-),
supel (+), BU (+) N
Ekstremitas: akral
hangat, nadi kuat,
udem tungkai (-/-).
OS mengeluh nyeri
dada atas dan
leher berkurang.
Rasanya menjadi
kaku dan panas.
Mual -, muntah -,
nyeri perut -, diare
-. Nafsu makan
baik, BAB TAK, BAK
TAK
KU: lemah, CM
TD: 110/70
N: 78
R: 22
T: 36,5
Mata : CA -/-, SI -/Leher : JVP (-)
Thorax: vesikuler
+/+, RBB -/-,
Cor: S1 S2 reguler,
Bising (-)
Abdomen: NT (-),
supel (+), BU (+) N
Ekstremitas: akral
hangat, nadi kuat,
udem tungkai (-/-).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. DEFINISI
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh
yang
dapat
mengakibatkan
gangguan
kesehatan
bahkan
dapat
aritmia jantung fatal ketika kadar alkohol darah lebih dari 0,4
mg/ml
2.2 EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan penelitian pria 4 kali lebih sering menjadi pecandu
alkohol dibandingkan wanita. Kira-kira 85% dari semua penduduk
Amerika Serikat pernah menggunakan minuman yang mengandung
alkohol sekurang-kurangnya satu kali dalam hidupnya. Dan kira-kira 51%
dari semua orang dewasa di Amerika Serikat merupakan pengguna alkohol
saat ini. Di Indonesia sendiri ada sekitar 3,4 juta orang pecandu alkohol
yang 80% diantaranya berusia 20-24 tahun dan hampir 8% orang
dewasa.1,5,7
2.3 ETIOLOGI
2.3.1 Riwayat Masa Kanak-kanak
Beberapa faktor telah teridentifikasi dalam riwayat masa kanakkanak dari seseorang yang memiliki gangguan berhubungan dengan
alkohol. Anak-anak beresiko yang memiliki gangguan berhubungan
dengan alkohol yaitu jika satu atau lebih orang tuanya adalah pengguna
alkohol.1
Pada riwayat masa kanak-kanak terdapat gangguan defisit-atensi /
hiperaktivitas atau gangguan konduksi atau keduanya yang meningkatkan
9
alkohol
melalui
mulutnya.
Beberapa
dokter
psikiatrik
khususnya
kebiasaan
minum
pada
orang
tua
dapat
langsung
berhubungan
dengan
perkembangan
gangguan
12
menimbulkan
efek
karena
ikatannya
dengan
membran
yang
13
d) Efek prilaku
Hasil akhir aktivitas molekular adalah bahwa alkohol memiliki fungsi
depresan yang sangat mirip dengan barbiturat dan benzodiazepin. Pada
konsentrasi 0,05% alkohol didalam darah, maka pikiran, pertimbangan, dan
pengendalian akan mengalami kemunduran dan sering kali terputus. Pada
konsentrasi 0,1 aksi motorik akan canggung. Pada konsentrasi 0,2% fungsi
seluruh daerah motorik menjadi terdepresi, bagian otak yang mengontrol
prilaku emosional juga terpengaruhi. Pada konsentrasi 0,3% seseorang
biasanya mengalami konfusi dan dapat menjadi stupor. Pada konsentrasi 0,40,5% dapat terjadi koma. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, pusat primitif di
otak yang mengontrol pernapasan dan kecepatan denyut jantung akan
terpengaruhi dan dapat terjadi kematian.1
e) Efek fisiologis lain
Hati
Efek dari penggunaan alkohol yang utama adalah terjadinya kerusakan
hati. Penggunaan alkohol walaupun dalam jangka waktu yang pendek dapat
menyebabkan akumulasi lemak dan protein yang dapat menimbulkan
perlemakan hati (fatty liver) yang pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya
pembesaran hati.1
Sistem gastrointestinal
Meminum alkohol dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
terjadinya esofagitis, gastritis, aklorhidria, dan ulkus lambung. Perkembangan
menjadi
varises
esofagus
dapat
menyertai
pada
seseorang
dengan
14
dan
glutamatpiruvat
transaminase
(SGPT)
atau
alanin
aminotransferase (ALT).1
15
2.5 GANGGUAN-GANGGUAN
Kadar Alkohol Dalam Darah dan Hubungannya Dengan Gejala Pada Sistem Saraf
Pusat.6
KONSENTRASI (g/dl)
PEMINUM
PEMINUM KRONIK
SPORADIK
0,050-0,075 (taraf pesta)
Euforia, Suka
berkumpul
(gregarious), suka
segar
mengomel
(garroulous)
0,100 (intoksikasi secara Tidak terkoordinasi
Gejala minimal
hukum*)
0,125-0,150
Perilaku tak
Menyenangkan, mulai
Terkontrol
euforia, kurang
16
koordinasi
0,200-0,250
Hilang
Membutuhkan
kewaspadaan,
usaha
lethargy
pertahankan
untuk
mem-
emosi/kontrol motorik
0,300-0,350
Fatal,
mungkin
Mengantuk, lamban
mem- Koma
butuhkan
Hemodialysis
*) Di beberapa Negara (atau negara bagian di AS seperti California) secara hukum
kadar 0.080 sudah ditetapkan sebagai intoksikasi.
2.6 Ketergantungan Alkohol dan Penyalahgunaan Alkohol
Diagnosis dan gambaran klinis:
Pola penggunaan alkohol sering kali disertai dengan prilaku berikut ini:1
a. Ketidak mampuan memutuskan atau berhenti minum
b. Usaha berulang untuk mengontrol atau menurunkan minum yang
berlebihan dengan tidak minum minuman keras (periode abstinensia
temporer) atau membatasi minum pada waktu tertentu
c. Pesta minuman keras (tetap terintoksikasi sepanjang hari untuk
sekurangnya dua hari)
d. Mengkonsumsi kadang-kadang 5 takaran minuman keras (atau
ekuivalennya pada bir atau anggur)
e. Periode amnestik untuk peristiwa yang terjadi selama terintoksikasi
(blackout)
f. Terus minum walaupun adanya suatu gangguan fisik serius yang telah
diketahuinya dieksaserbasi oleh penggunaan alkohol
g. Minum alkohol yang bukan minuman, seperti bahan bakar atau produk
komersial yang mengandung alkohol
Disamping itu orang dengan ketergantungan alkohol dan
penyalahgunaan alkohol menunjukkan gangguan fungsi sosial dan
pekerjaan
karena
penggunaan
alkohol,
seperti
kekerasan
saat
17
19
20
Medikasi
Terapi obat untuk intoksikasi dan putus alkohol
Masalah
Obat
Jalur
Dosis
Keterangan
25-100 mg tiap
4-6 jam
klinis
Gemetaran
chlordiazepoxide Oral
dan agitasi
ringan sampai
sampai pasien
sedang
tenang; dosis
selanjutnya harus
ditentukan secara
individual dan
dititrasi
Halusinosis
Diazepam
Oral
Berikan sampai
Agitasi parah
Lorazepam
Oral
jam
pasien tenang;
dosis selanjutnya
jam
harus ditentukan
chlordiazepoxide Intravena
Diazepam
Intravena
secara indivisual
dan dititrasi
Delirium
Lorazepam
Intravena
tremens
Terapi Prilaku
Terapi prilaku mengajarkan seseorang dengan gangguan berhubungan
alkohol untuk menurunkan kecemasan. Latihan ditekankan pada latihan relaksasi,
latihan ketegasan, keterampilan mengendalikan diri, dan strategi baru untuk
menguasai
lingkungan.
Sejumlah program
pembiasaan prilaku
(operant
23
BAB III
PEMBAHASAN
O2 3 lpm
24
DAFTAR PUSTAKA
2011.
Available
on:
25