Anda di halaman 1dari 9

Tugas Metode Penelitian (Proposal Penelitian)

ANALISIS MIKROTREMOR KAWASAN UNIV.


SUMATERA UTARA, KOTA MEDAN, PROVINSI
SUMATERA UTARA, BERDASARKAN METODE
HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO
(NAKAMURA METHOD)

DIAJUKAN OLEH :
RIZKY RAMADHAN
NIM. 1104107010011

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Universitas Sumatera Utara terletak di Padang Bulan, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara. Kawasan ini merupakan kawasan pendidikan dengan gedunggedung yang mengelilinginya yang keberadaannya sangatlah vital di Kota Medan.
Kota Medan sendiri, merupakan sebuah kota metropolitan dimana jumlah
penduduknya lebih padat dibandingkan jumlah penduduk didaerah lainnya dengan
formasi batuan yang terdiri dari bongkah-bongkah kerikil, lempung, lanau dan
batu pasir. Di kota ini, banyak sekali bangunan-bangunan pencakar langit yang
berdiri kokoh seakan-akan daerah ini merupakan daerah dengan batuan keras.
Getaran dipermukaan tanah dengan amplitudo rendah yang disebabkan oleh
penyebab alami seperti angin, gelombang laut, aktivitas manusia dan lainnya yang
dalam istilah disebut dengan mikrotremor sangatlah beragam yang terjadi di kota
ini. Amplitudo mikrotremor yaitu sebesar 0,1 sampai 1 mikron dan amplitudo
kecepatan yaitu 0,0001 sampai 0,01 cm/detik yang hanya dapat dideteksi dengan
menggunakan seismograph tertentu. Secara umum, perekaman mikrotremor yang
akan dilakukan di USU tidak berbeda dengan perekaman gelombang seismik yang
biasa dilakukan dengan menggunakan seismometer.
Implementasi mikrotremor dalam bidang prospecting, khususnya dalam
merancang bangunan tahan gempa, juga dapat dipakai untuk investigasi struktur
bangunan yang rusak akibat gempa yang kemungkinan bisa terjadi di Kota Medan
dan USU. Dalam merancang bangunan tahan gempa, sebaiknya perlu diketahui
periode natural dari tanah setempat untuk menghindari adanya fenomena
resonansi yang dapat memperbesar (amplifikasi) getaran jika terjadi gempa bumi
di daerah kawasan pendidikan di Kota Medan tersebut.

Mikrotremor juga dapat dipakai untuk mengetahui jenis tanah atau top soil
di kawasan USU berdasarkan tingkat kekerasannya, dimana semakin kecil periode
dominan tanah di kawasan ini maka tingkat kekerasannya semakin besar atau
tanah yang mempunyai periode dominan besar makin lunak atau lembek sifatnya.
Untuk melakukan pengukuran periode dominan tanah natural di kawasan ini
sebaiknya dilakukan pada saat getaran tremor yang lain minimal, misalnya pada
waktu malam hari dimana aktivitas manusia tidak ada, sehingga diharapkan
getaran yang terekam benar-benar getaran asli dari tanah di kawasan tersebut.

1.2. Perumusan Masalah


a. Apakah kawasan Univ. Sumatera Utara merupakan kawasan rawan
bencana akibat gempa bumi?
b. Seberapa besarkah potensi kerusakan yang akan dialami oleh Univ.
Sumatera Utara akibat gempa bumi berdasarkan nilai 3 parameter dari
metode Nakamura?
c. Seberapa kuatkah kekuatan tanah pada kawasan ini serta apakah jenis
tanah atau top soil pada kawasan ini?
d. Bagaimanakah hasil dari peta mikrozonasi yang menjadi hasil dari
penelitian ini?
e. Berapakah nilai regangan geser lapisan tanah permukaan serta nilai
percepatan gelombang pada batuan dasar?

1.3. Batasan Masalah


batasan-batasan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
a. Metode yang digunakan adalah Metode Horizontal to Vertikal Spectrum
Ratio (Metode Nakamura).
b. Didalam penelitian ini tidak mengkorelasikan hasil dengan kondisi
geologi.

c. Ruang lingkup penelitian ini hanya di kawasan Univ. Sumatera Utara


saja.

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tanah, apakah
kawasan ini merupakan kawasan rawan bencana akibat gempa bumi serta
seberapa besar kerusakan yang akan terjadi pada kawasan ini akibat gempa bumi
dengan membuat peta mikrozonasi kawasan Univ. Sumatera Utara.

1.5. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara garis besar, penelitian ini memberikan sumbangan kepada
dunia pendidikan dan masyarakat agar dapat tanggap serta meningkatkan
kesadaran akan potensi kerusakan akibat bencana alam khususnya gempa
bumi yang terjadi didaerah mereka dan bagaimana menghindari dampak
negatifnya.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini juga memberikan manfaat kepada peneliti sendiri dan
kepada khalayak ramai. Bagi peneliti sendiri, ini merupakan langkah
awal dari pembelajaran tentang mikrotremor dengan metode tersebut dan
bagi khalayak ramai, ini merupakan pemacu semangat mereka untuk
lebih sadar akan hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan tanah serta
dampak gempa bumi yang terjadi didaerahnya dan lebih sadar mengenai
berguna atau tidaknya metode geofisika itu.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pulau Sumatera dicirikan oleh tiga sistem tektonik. Berurutan dari barat ke
timur yaitu zona subduksi oblique dengan sudut penunjaman yang landai, sesar
Mentawai dan zona sesar besar Sumatera. Akibatnya, Pulau Sumatera seringkali
dikatakan memiliki tingkat kegempaan yang tinggi. Contoh dari gempa-gempa
besar yang akhir-akhir ini terjadi di Pulau Sumatera adalah gempa Aceh (2004)
9,0 SR yang juga melanda kawasan Sumatera Utara dan gempa Padang (2009) 7,3
SR.
Metode Nakamura (Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio) pertama
kali diperkenalkan oleh Nogoshi dan Igarashi (1971) dan disebarluaskan oleh
Nakamura (1989). Teknik estimasi rasio antara komponen horizontal dan vertikal
dari spektrum amplitudo Fourier dari gelombang alam (ambient vibration) yang
direkam pada satu stasuin. Analisa spektral merupakan suatu operasi pokok
transformasi Fourier yang merubah domain waktu menjadi domain frekuensi.
Fast Fourier Transform (FFT) merupakan suatu algoritma yang dapat digunakan
untuk menghitung transformasi Discrete Fourier Transform dengan lebih cepat
dan efisien.
Metode HVSR Horizontal to Vertical Spectrum Ratio merupakan salah
satu teknik yang paling mudah dan murah untuk memahami sifat struktur lapisan
bawah permukaan tanpa menyebabkan gangguan pada struktur daerah tersebut.
Metode HVSR memperlihatkan hubungan antara perbandingan spektrum HN
dengan ellipticity curve dari gelombang permukaan Rayleigh. Ellipticity curve
digunakan dalam teknik kegempaan untuk menentukan frekuensi dasar dari lokasi
gempa dan sangat responsif terhadap lokasi dan kedalaman dan suatu lapisan.
Pada penelitian ini elipticity curve dan HVSR digunakan untuk memodelkan
struktur bawah permukaan dangkal kawasan Univ. Sumatera Utara.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian

: 30 Juni 2013 s.d 30 Agustus 2013 (2 bulan).

Tempat penelitian

: Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara.

Lokasi ini dipilih karena merupakan kawasan pendidikan yang cukup vital
keberadaannya di kota Medan dengan bangunan yang bertingkat (didominasi
bangunan yang sudah tua) dan sehari-hari ramai dengan perkuliahan. Titik
koordinat lokasi yaitu 462133.18 m E dan 394282.08 m N.
Dikarenakan lokasi yang akan dilakukan penelitian merupakan kawasan
ramai dan peralatan yang digunakanpun sangat sensitif terhadap sebuah gerakan
kecil sekalipun. Maka pengambilan data penelitian akan dilakukan pada malam
hari dimana saat itu noise yang menjadi penggangu diharapkan dapat dikurangi.

3.2. Alat dan Bahan Penelitian


Alat dan bahan yang digunakan yaitu :
1. Laptop.
2. Beberapa software pendukung seperti Datapro, Geopsy, Surfer dan
Photoshop.
3. Seperangkat seismometer portable waktu singkat.
4. GPS (Global Positioning System) portable.
5. ACCU.
6. Kompas.

3.3. Prosedur Penelitian


Langkah pelaksanaan penelitian dibagi menjadi tiga bagian, yaitu akuisisi
data, pengolahan data (data processing) dan interpretasi data. Untuk tercapainya
tujuan dari penelitian ini, maka peneliti akan melakukan tanya jawab dengan
dosen pembimbing dan juga staf ahli BMKG Provinsi Sumatera Utara serta
mencari referensi sebanyak mungkin.
a. Akuisisi data
Akuisisi data atau pengambilan data terbagi atas dua tahap, yaitu
penentuan titik-titik dan pengambilan data. Penentuan titik-titik haruslah sesuai
dengan aturan agar jarak dan lokasi dari tiap-tiap titik tidak menjadi masalah
dalam pengolahan data yang dilakukan setelah proses akuisisi data ini. Begitu
juga dengan proses pengambilan datanya.
b. Pengolahan data
Data mentah hasil pengukuran dilapangan merupakan data yang harus
diolah terlebih dahulu. Data tersebut merupakan data getaran tanah dalam fungsi
waktu yang tersusun atas tiga komponen, yaitu komponen vertikal (data sampai
kebawah permukaan), komponen horizontal (utara-selatan) dan komponen
horizontal (timur-barat). Data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan
software Datapro dan Geopsy dan kemudian hasilnya berupa rasio H/V.
c. Interpretasi data
Data berupa rasio H/V (HVSR) yang didapatkan dari proses pengolahan
data kemudian dipakai dalam interpretasi data yaitu digunakan dalam pembuatan
peta kontur yang menunjukkan puncak HVSR (A) dan juga frekuensi predominan
(Hz) serta indeks kerentanan seismik (Kg). Kemudian hasilnya akan diketahui
seberapakuatkah ketahanan tanah di kawasan Universitas Sumatera Utara itu dan
apabila

ada

hasil-hasil

terdahulu,

maka

akan

dilakukan

perbandingan

seberapabesarkah perubahan yang telah terjadi akibat gempabumi yang


sebelumnya pernah melanda kawasan itu. Data geologi daerah tersebut juga bisa

dijadikan perbandingan apabila data geologi tersebut merupakan data geologi


terbaru ataupun data geologi yang tingkat kedetailannya bagus.
Berikut data geologi daerah tersebut :

Dan ini hasil foto udara daerah tersebut menggunakan google earth :

Anda mungkin juga menyukai