PENDAHULUAN
Sampling adalah proses untuk mendapatkan sebagian kecil dari suatu massa
yang besar (endapan) yang cukup representatif untuk mewakili massa endapan
tersebut akan tetapi dalam pelaksanaannya sering terjadi kendala dalam
memperhitungkan cara yang repsentatif dengan biaya yang ekonomis.Dari
masalah tersebut untuk melakukan proses sampling dengan baik dan benar
terlebih dahulu harus dipahami tentang hal-hal berikut:
1. Tipe dan pola penyebaran dari endapan yang akan kita ambil sampelnya
harus disesuikan dengan metoda pengambilan sampelnya
2. Kondisi geologi dan morfologi daerah yang kita lakukan pengambilan
sampel harus dipahami untuk mendukung proses pengerjaan sampel
3. Lokasi pengambilan contoh hal ini berkaitan dengan prosedur
pengambilan dan peralatan yang digunakan
4. Nilai endapan dan besar investasi merupakn faktor kunci dalam
pelaksanaan teknis proses pengambiolan sampel karena setiap kegiatan
harus yang repsentatif dan ekonomis
UMUR
FORMASI
Oligosen Mandalika
Miosen
Awal
SATUAN
BATUAN
Lava
Mandalika
SIMBOL
Breksi
volkanik
mandalika
PEMERIAN
Satuan batuan ini
Menempati kurang
lebih 3% dari total
luas
keseluruhan,
warna
abu-abu,
kecoklatan,
masif,
hipokristalin,
granularitas, fanerik
halus, inequigranular,
komposisi:
kuarsa,
biotit, plagioklas
Satuan batuan ini
menempati kurang lebih
97% dari total luas
keseluruhan, coklat
kehitaman, masif,
fragmen: andesit, basal,
trakit, silika, berbutir
halus sampai kerakal,
buruk, menyudut
tanggung, terbuka
Zona bijih
Urat-urat
yang simple,
tidak
beraturan
ekstrusif, biasanya
disertaibeberapa
sesar turun,
kekar,
dsb. dengan
Logam bijih
Mineral Bijih
Mineral ikutan
(gangue)
Ubahan batuan
samping
Tekstur dan
dolomitisasi,
Crustificationkloritisisasi.
(banding), sangat umum sering sebagai fine
Struktur
Inklusi fluida (Fluid Inclusion) adalah material fluida berukuran mikro yang
terdapat dalam suatu mineral yang umumnya hadir dalam bentuk tiga
fase/fluida, yaitu padat, cait atau gas. Fluida tersebut mengisi sisa ruangan dan
terperangkap pada saat pendinginan karena adanya perbedaan koefisien tingkat
penyusutan yang lebih besar dari pada mineral pengandungnya (Yuwono, 1994).
Adanya pertumbuhan kristal yang tidak sempurna mengakibatkan fluida pada
kristal terperangkap dalam rongga tipis yang biasanya berukuran < 100 m
(Evans, 1982).
Permasalahan yang akan diteliti yaitu geologi daerah telitian
besertakeberadaan urat/vein yang mengandung mineral bijih yang bersifat
ekonomis yang nantinya menyangkut dana operasional untuk melakukan
eksplorasi lebih lanjut. Permasalahan tersebut dirumuskan menjadi:
1. Bagaimana kendali geologi terhadap kehadiran mineral emas-perak di
daerah telitian?
2. Bagaimana pola penyebaran zona mineralisasi melalui media/rekahan
yang berkembang?
3. Bagaimana hubungan mineralisasi yang berasosiasi dengan endapan
emas pada daerah telitian?
adanya bentukan struktur geologi baik sesar maupun patahan yang menunjukkan
adanya potensi endapan emas epitermal dan mineral pembawa).
Metode Sampling
Dalam tahapan pengambilan sampel eksplorasi proses pengambilan
didasarkan pada kondisi endapan, tipe endapan, pola penyebaran endapan dan
jumlah endapan, secara garis besar pola pengambilan sampel dibagi atas:
1. Chanel sampling: Merupakan metode pengambilan sampel yang terletak
dekat permukaan
2. Chip sampling: Merupakan proses pengambilan sample dari suatu
singkapan
batuan
biasa
dalam
eksplorasi
merupakan
kegitan
71 pada N 160E
35
72 pada N 315E
71 pada N 218E
52
28
76 pada N 192E
68
29
74pada N 188E
71 pada N 184E,
69 pada N 211E,
72 pada N 275E
68 pada N 061E
68 pada N 183E ,
70 pada N 213E
69 pada N 059E
71 pada N 186E,
268oE
Pengolahan Data
Pengolahan data sampling eksplorasi bertujuan untuk menilai kelayakan
ekonomi yang repsentatif dari hasil lapangan, biasa dalam penolahan data
eksplorasi dipakai analisa geostatistik,
Aplikasi statistik di dalam eksplorasi terdapat antara lain dalam
perhitungan koefisien dan koefisien variasi. Pengetahuan mengenai kedua hal ini
sangat membantu dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan.
Keterangan
N : jumlah data
X : kadar
Y :ketebalan
koefisien korelasi dapat digunakan umpamanya untuk mencari hubungan
antara ketebalan endapan dengan kadar secara statistik. Kemungkinankemungkinan yang dihadapi adalah sebagai berikut, dari hasil proses chanel
sampling daerah penelitian didadat data sebagai berikut
0.84
32
71 pada N 160E
1.97
36
72 pada N 315E
1.52
35
71 pada N 218E
0.71
28
76 pada N 192E
0.63
48
74pada N 188E
1.22
56
70 pada N 189E
0.84
22
71 pada N 184E
1.55
20
69 pada N 211E,
1.18
16
72 pada N 275E
2.39
20
68 pada N 061E
2.02
26
68 pada N 183E
1.70
18
70 pada N 213E
2.83
20
69 pada N 059E
0.63
20
71 pada N 186E,
2.53
14
NO
KEDUDUKAN UMUM
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
72 pada N 340E
71 pada N 160E
72 pada N 315E
71 pada N 218E
76 pada N 192E
74pada N 188E
70 pada N 189E
71 pada N 184E
69 pada N 211E,
72 pada N 275E
68 pada N 061E
68 pada N 183E
70 pada N 213E
69 pada N 059E
71 pada N 186E,
Jumlah
Kandungan Emas
(gr/ton) - x
0.84
1.97
1.52
0.71
0.63
1.22
0.84
1.55
1.18
2.39
2.02
1.7
2.83
0.63
2.53
Ketebalan Vein
(cm) - y
32
36
35
28
48
56
22
20
16
20
26
18
20
20
14
x*y
0.7056
3.8809
2.3104
0.5041
0.3969
1.4884
0.7056
2.4025
1.3924
5.7121
4.0804
2.89
8.0089
0.3969
6.4009
1024
1296
1225
784
2304
3136
484
400
256
400
676
324
400
400
196
22.56
411
41.276
13305
26.88
70.92
53.2
19.88
30.24
68.32
18.48
31
18.88
47.8
52.52
30.6
56.6
12.6
35.42
573.34
Analisis data
r = -0,36
Kesimpulan
Daerah petelitian termasuk ke dalam zona Pegunungan Selatan Jawa
Timur yang merupakan jalur pegunungan yang banyak mengandung sumber
daya mineral. Adanya batuan terobosan pada daerah Trenggalek menyebabkan
terbentuknya mineralisasi pada batuan yang mengubah batuan menjadi
bernilai ekonomis, seperti adanya kandungan emas, galena, perak pada uraturat batuan.
Berdasarkan pola sebaran endapan endapan , tipe endapan dan bentuk
morfologi endapan yang terdapat dilokasi penelitian maka dilaksanakan metode
chanel sampling dengan pembuatan parit uji dan sumur uji untuk mengetahui
arah urat , penyebaran dan ketebalannya, sehingga setelah dianalisis dengan
koefisien korelasi didapat nilainya -0.36 dengan madsud koefisien linear negative
(tidak ada hubungan kadar dengan ketebalan urat batuan)
1
0
1
1