HOLISTIK
ORANG YANG TELAH BELAJAR FILSAFAT
- BERWAWASAN LUAS DAN TERBUKA
- MAMPU MENGHARGAI PEMIKIRAN/PENDAPAT/
PENDIRIAN ORG LAIN "AKIBATNYA :MUNCUL BERBAGAI ALIRAN
PEMIKIRAN TTG HUKUM
- TIDAK BERSIFAT AROGAN DAN APRIORI" KEANGKUHAN ILMU/ILMIAH
- TIDAK PERNAH AKAN MEREMEHKAN DISIPLIN ILMU YANG LAIN
FUNDAMENTAL
MAMPU MENGANALISIS SUATU MASALAH
BERFIKIR KRITIS DAN RADIKAL
MEMAHAMI HUKUM SECARA MENDASAR"BUKAN HANYA HUKUM
POSITIF
MEMAHAMI HUKUM POSITIF SEMATA TIDAK AKAN MAMPU
MENGEMBANGKAN HUKUM SECARA BAIK
TIDAK AKAN ADA HAKIM YANG MENJADI CORONG UU
SPEKULATIF
TIDAK SAMA DENGAN GAMBLING
SEMUA ILMU YANG ADA SAAT INI DIAWALI DENGAN SIFAT SPEKULATIF
BERSIFAT INOVATIF
RADIKAL
DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAB SECARA ILMIAH
DENGAN BERFIKIR SPEKULATIF/PROVOKATIF HUKUM DAPAT
DIKEMBANGKAN KE ARAH YANG DICITA-CITAKAN BERSAMA
REFLEKSI KRITIS
FIL. HUKUM "MEMBIMBING KITA UNTUK MENGANALISIS MASALAH
HUKUM SECARA RASIONAL YANG DIPERTANYAKAN SECARA TERUS
MENERUS.
TIDAK MUDAH DIPENGARUHI OLEH OPINI
TIDAK BISA DIBELI DENGAN KARENA MEMILIKI KEYAKINAN TERHADAP
APA YANG DIANGGAP BENAR
MEMILIKI KEMANDIRIAN DAN KEBERANIAN MORAL
Pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh science" menjadi porsi pekerjaan
filsa
Hakikat filsafat
sebelum : semua ilmu bermula dari filsafat- fil, ibu segala ilmu.
Tidak semua pertanyaan yang diajukan oleh science mampu dijawab secara
tuntas oleh Fulsafat.
Fil. Tidak pernah menyelidiki salah satu segi saja dari kenyataan, melainkan
apa saja yang menarik perhatian manusia.
Jawaban yang diberikan oleh fil. Tidak pernah abadi. Ada kesan dari itu ke
situ saja
akan
keadilan
mutlak
(absolute
justice)
juga
merupakan
pencerminan dari usaha manusia dalam menemukan hukum yang lebih tinggi
dari hukum positif
Hukum alam sering disebut hukum yang berlaku universal dan abadi. Hukum
ideal dan hukum yang sempurna. Manusia seharusnya berusaha agar hukum
positif sebanyak mungkin mendekati hukum alam ideal.Contoh dari tata
hukum alam ialah : janji harus ditepati; barang-barang harus mempunyai
pemilik; setiap manusia hendaknya menerima dan mempertahankan haknya.
Selain hukum alam Suerez juga mengenal hukum adat kebiasaan dari rakyat.
dapat
menyelidiki
baik
dan
buruk,
sedangakn
voluntaris
Titik persamaan ketiga kelompok ini ialah Alam (dalam hukum alam
ditafsirkan sebagai alam manusia) yaitu hakikat manusia atau alam-nya.
Thomas Aquino melihat manusia primer sebagai pemikir (makhluk yang
diberi akal), Thomas Hobbes melihatnya sebagai pelaksana atau orang
yang berbuat (diperlengkapi dengan kemauan) dan Lon. L. Fuller,
berpangkal tolak dari manusia yang dapat melakukan hubungan baik (tukang
bicara).
LEGAL POSITIVISM
(Positivisme Hukum)
Positivisme hukum aliran filsafat hukum yang beranggapan bahwa teori
hukum yang bersangkut paut dengan hukum positif
hukum
efektif/tidak efektif
Analytical Jurisprudence
Pelapor aliran ini : Jhon Austin (Inggris)
Aliran ini hanya bersangkut paut dengan hukum positip
Tidak mengkaji hubungan hukum positif dengan hukum tuhan dan kesusilaan
Hukum positif menurut Austin
Peraturan yang berisi petunjuk yang diperuntukkan bagi makhluk yang
berakal dan dibuat oleh makhluk yang berakal yang mempunyai
kekuasaan terhadap mereka itu.
semua hukum adalah perintah (command) yang dibuat oleh penguasa yang
berdaulat yang ditujukan kepada yang diperintah, dengan disertai ancaman, sanksi
apabila perintah itu tidak dipatuhi/dilanggar
Hart dalam tulisannya Positivism and the separation of law and morals ;
menyebutkan 5 ciri positivisme hukum :
Tak ada hubungan yang mutlak antara hukum (law) dan kesusilaan
(morality)
yang
telah
ditetapkan
sebelumnya,
tanpa
Pertimbangan
dibuktikan
mengenai
dengan
kesusilaan
tidak
mempergunakan
dapat
dibuat
tanpa
dan
bukti
argumentasi
berdasarkan logika
Berdasarkan pengertian Austin dan Hart, maka
Hans Kelsen menyebut ajarannya Reine Rechtslehre sebagai ajaran umum tentang
hukum (Algameine Rechtslehre)
Bidangnya :
dan
perlu
untuk
hukum,
oleh
karena
itu,
harus
Artinya
pengetahuan
tentang
hukum
yang
berlaku
bukan
Teori hukum merupakan suatu hal yang formal, satu teori mengenai caranya
mengatur isi hukum yang berubah-ubah dengan cara khusus.
Hubungan antara teori hukum dengan satu sistim hukum positif adalah
hubungan antara hukum yang mungkin dengan hukum yang berlaku
Stufen theorie/stufenbantheory
pertama diperkenalkan oleh murid Hans Kelsen Adolf Merkel
menurut teori ini;
dalam proses itu, apa semula berupa sesuatu yang seharusnya, berubah
menjadi sesuatu yang dapat dilaksanakan.
Grundnorm
Merupakan dasar untuk melahirkan peraturan-peraturan hukum dalam
suatu tatanan sistem hukum tertentu
Grundnorm sebagai dasar legalitas hukum positif
ALIRAN UTILISME
Tokoh utama : Jeremy Bentham, Jhon Stuart Mill & Rudolf van Jhering.
Kejahatan kesusahan
tugas hukum
bukan
langsung
kepada
masyarakat
secara
keseluruhan
Dengan demikian titik berat tetap pada individu jika si individu yang telah
memperoleh
kebahagiaan,
dengan
sendirinya
kebahagiaan
(kesejahteraan
Tujuan sosial hubungan antara tujuan pribadi seseorang dengan kepentingankepentingan orang lain.
MAZHAB SEJARAH
(Historische rechtsschule)
Aliran mazhab sejarah yang terkenal dipelopori oleh Friederich Carl von Savigny,
yakni hukum itu tidaklah dibuat melainkan berkembang bersama-sama dengan
masyarakat.
Mazhab hukum historis lahir pada awal aabad XIX, yakni pada tahun 1814, dengan
diterbitkannya suatu karangan dari F. Von Savigny, yang berjudul: Vom Beruf
unserer Zeit fur Gezetgebung und Rechtwissenchaft (tentang seruan Zaman kini
akan undang-undang dan ilmu hukum). Tokoh mazhab ini ialah F. Von Savigny dan
Sir Henry Maine
Friedrich Carl Von Savigny;
Menurut Savigny hukum merupakan salah satu faktor dalam kehidupan bersama
suatu bangsa, seperti bahasa, adat, moral, dan tatanegara. Oleh karena itu hukum
merupakan sesuatu yang bersifat supra-individual, suatu gejala masyarakat.
Aliran sejarah telah membuka jalan bagi perhatian yang lebih besar terhadap
sejarah dari suatu tata hukum dan dengan demikian mengembangkan pengertian,
bahwa hukum itu merupakan suatu unikum. Keadaan yang demikian ini
menyuburkan dilakukannya penelitian-penelitian serta karya-karya yang bersifat
anthropologis. Maine dianggap sebagai yang pertama-tama melahirkan karya yang
demikan.
Maine mengatakan masyarakat ada yang statis dan ada yang progresip.
Masyarakat progresip adalah yang mampu mengembangkan hukum melalui tiga
cara, yaitu: fiksi, equity dan perundang-undangan. Perubahan masyarakat tidak
selalu menuju kepada yang lebih baik. Perjalanan masyarakat menjadi proresip,
disitu terlihat adanya perkembangan dari suatu situasi yang ditentukan oleh status
kepada penggunaan kontrak.
Friedrich
Karl
von
Savigny
(1770-1861)
Pokok-pokok Pemikiran von Savigny
Karena tidak ada bahasa yang universal, tiada pula hukum yang universal.
Hukum timbul bukan karena perintah penguasa atau karena kebiasaan, tetapi
karena keadilan yang terletak di dalam jiwa bangsa itu (instinktif).
Das Rechts wird nicht gemacht, es ist und wird mit dem Volke.
Friedrich
(1770-1861)
Karl
Von
Savigny
Adapun yang memiliki hukum yang sah hanyalah bangsa dalam pengertian
nasional (negara). Sedangkan bangsa alam memiliki hukum sebagai keyakinan
belaka.
Menurut Puchta, keyakinan hukum yang hidup dalam jiwa bangsa harus
disahkan melalui kehendak umum masyarakat yang terorganisasi dalam
negara.
Melalui UU
Keyakinan hukum yang hidup dalam jiwa bangsa harus disahkan melalui
kehendak umum yang terorganisir dalam negara
3 Dimensi Hukum
Dimensi nilai
Dimensi kaidah
Tercatat: rekaman dari kaidah tidak tertulis yang masih aktual atau
yang sudah menyejarah
Dimensi perilaku
Dalam kaidah hukum teritegrasi antara nilai dan perilaku. Nilai akan
mempengaruhi perilaku mana yang boleh atau tidak dan perilaku mana yang
harus atau tidak untuk dilakukan
Perilaku memberi corak pada nilai yang terkandung dalam suatu kaidah
hukum
Dimensi
Dimensi
Kaidah atau Norma Hukum
Ilmu Hukum
Dimensi
Perilaku atau Realitas Hukum
Sosiologi hukum