Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembimbing :
dr. Irmansyah, Sp.KJ (K)
Disusun oleh :
Deslia Chaerani
030.09.065
STATUS PASIEN
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT DR. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR
: 30.03.01
Nama Pasien
: Tn.H
: Deslia Chaerani
: 14 Desember 2014
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS
Nama
: Tn.H
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 36 Tahun
Tanggal Lahir
: 11 Februari 1978
Agama
: Islam
: Sunda/ Indonesia
Status Pernikahan
: Belum menikah
Pendidikan Terakhir
: SMK
Pekerjaan
Alamat
Dari autoanamnesa dan alloanamnesa, Pasien dibawa oleh keluarga ke RSMM karena
sering marah marah dan merusak barang alat-alat di rumah sejak + 1 bulan SMRS, sering
mengancam keluarganya, membakar baju, sering bicara dan tertawa sendiri dengan kata-kata
aneh. Pasien sering sekali memarahi anggota keluarga di rumah tanpa sebab yang jelas. Pasien
sering merasa ketakutan apabila melihat aparat kepolisisan atau TNI. Keluarga mengatakan
sekitar 4 bulan yang lalu pasien melihat di depan matanya kejadian orang dibacok saat perebutan
lahan di tempat kerjanya di Jakarta dan pasien juga gagal menjadi pegawai tetap di kantornya,
padahal pasien sudah bekerja selama 15 tahun, tetapi orang lain yang baru masuk kerja yang
diterima sebagai pegawai tetap dan pasien berhenti bekerja. Pasien juga ditinggal menikah oleh
kekasihnya. Pasien masih ingat dibawa ke RSMM oleh keluarganya, mereka mengatakan kepada
pasien bahwa ia dirawat agar sembuh, pasien sampai sekarang merasa sakit dalam jiwanya
namun tidak tahu penyebabnya. Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di RS lain, datang dari
rumah karena pasien sering mengamuk.
Pasien mengatakan tidak bisa tidur sejak beberapa bulan ini, paling parah 1 minggu ini.
Pasien merasa dan yakin ada suara orang-orang yang sedang buang dahak, buang ingus, dan
batuk di dekat telinganya. Suaranya begitu jelas sekali, terdengar setiap hari dan sering sekali.
Suara tersebut muncul sejak sekitar bulan Agustus 2014 (sekitar 5 bulan yang lalu). Sangat
mengganggu pasien hingga pasien sulit tidur. Terkadang pasien sering marah akibat kesal
dengan suara tersebut. Pasien yakin dirinya telah berubah, tidak seperti dulu yang sebelumnya
orang yang lebih tenang. Saat pasien pulang ke Bogor, sempat merasa sedih dan sering murung.
Pasien menyangkal melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Tidak merasa
lingkungan berubah.
2.
3.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, ayahnya bseorang petani, ibu kandung
seorang ibu rumah tangga, Tidak ada keluarga yang menderita hal yang sama dengan
pasien.
Genogram
Keterangan :
: Pria
: Meninggal dunia
: Bercerai
: Wanita
: Pasien
: 1 rumah
4
Impian
Ingin bekerja menjadi pegawai tetap seperti PNS setelah diperbolehkan pulang dari
RSMM dan menikah.
2.
Fantasi
Tidak terdapat fantasi pada pasien.
3.
Sistem nilai
Pasien mengakui dirinya sakit seperti jiwanya yang sakit dan bingung mengapa dan tidak
tahu obatnya.
4.
Dorongan kehendak
Pasien ingin cepat sembuh dari sakitnya dan cepat pulang agar dapat bekerja lagi.
5.
6.
2. Kesadaran
-
Biologis
: Compos Mentis
Psikologis
: Terganggu
Sosial
: Terganggu
Sebelum wawancara
Pasien terlihat sedang tidur di tempat tidur.
Selama wawancara
Pasien duduk dengan tenang, kontak mata dengan pemeriksa adekuat.
Afek
Mood
: hypothym
Keserasian : serasi
Empati
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
-
Produktivitas
Kontinuitas Pikiran
: koheren.
Hendaya Berbahasa
: tidak ada
b. Isi Pikir
-
Preokupasi
: tidak ada
Waham
: Waham Kejar
(Pasien yakin ada suara orang yang suka buang dahak, buang
ingus, batuk di dekat telinganya)
Waham Paranoid
6
: Halusinasi Auditorik
(Pasien mendengar suara orang buang dahak, batuk, buang ingus.
Setiap hari, setiap saat selama 5 bulan)
b. Ilusi
: Tidak ada
c. Depersonalisai
: Ada
(Pasien merasa dirinya jauh berubah dari sebelum bulan Agustus
2014 menjadi lebih tidak tenang)
d. Derealisasi
: Tidak ada
b. Daya Konsentrasi
: Baik
(Pasien bisa menyebutkan ulang kartu identitas warna
pink)
c. Kemampuan Diri
-
Kemampuan Membaca
: Baik
(Pasien dapat membaca nama pemeriksa)
Kemampuan Menulis
: Baik
Kemampuan Menggambar
d. Daya Ingat
-
: Baik
7
: Baik
(pasien mengingat kejadian saat dibawa ke IGD
RSMM)
: Baik
(Pasien dapat mengingat tanggal keluar dari
pekerjaannya)
e. Kemampuan Berhitung
: Baik
(Pasien dapat menjawab dengan benar saat
pemeriksa memberikan pertanyaan 7 hari setelah
tanggal 17 Agustus kapan pak? , pasien menjawab
24 Agustus.
f. Pengetahuan Umum
: Baik
(pasien dapat mengetahui siapa nama presiden RI
sekarang)
g. Pikiran Abstrak
: Baik
(Pasien mengetahui arti ada udang di balik batu)
: Baik
(Pasien mengerti bahwa melakukan kekerasan merupakan
tindakan yang tidak benar)
: Baik
(saat ditanyakan bila melihat seorang nenek tua yang ingin
menyebrang jalan apa yang akan dilakukan? Membantu
sampai ke jalan sebrang)
Penilaian realita
: Baik
12. Tilikan
: Derajat 4
: Dapat Dipercaya
A. Status Internus
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Frekuensi napas
: 18x/menit
Frekuensi nadi
: 83x/menit
Suhu
: 36,5oC
Status gizi
Kulit
Kepala
Rambut
Mata
Telinga
Leher
Jantung
Paru
: Pergerakan dinding dada simetris, suara napas vesikuler, Ronkhi /-, wheezing -/-
Abdomen
Ekstremitas
B. Status Neurologis
GCS
: 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk
: (-)
Pupil
: Bulat, isokor
: (-)
Motorik
Sensorik
Reflex fisiologis
: Normal
Reflex patologis
: (-)
Gejala ekstrapiramidal
: (-)
: Normal
: (-)
yang baru masuk kerja yang diterima sebagai pegawai tetap dan pasien berhenti bekerja. Pasien
juga ditinggal menikah oleh kekasihnya.
Pada status mental ditemukan:
Kesadaran Psikologis : Terganggu
Penampilan Umum
Perilaku dan Aktivitas Motorik : Selama wawancara, pasien duduk dengan tenang, kontak mata
adekuat.
Pembicaraan
: Kooperatif
Mood
: Hipothym
Afek
Halusinasi
: Tidak ada
Waham
: Derajat 4
11
Diagnosis Aksis I :
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat cedera kepala, riwayat tindakan
operatif, dan riwayat kondisi medik lain yang dapat secara langsung ataupun tidak
langsung mempengaruhi fungsi otak. Berdasarkan pemeriksaan fisik juga tidak
ditemukan kondisi medis umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Pasien tidak
mengalami gangguan yang bermakna yang menimbulkan gangguan jiwa. Oleh karena itu,
gangguan mental organik (F00-09) dapat disingkirkan.
Pasien tidak mempunyai riwayat penggunaan zat psikoaktif dan alkohol, sehingga
diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-19) dapat
disingkirkan.
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan kedalam:
Berdasarkan PPDGJ III, kasus ini dapat digolongkan kedalam Skizofrenia, karena:
A. Terdapatnya halusinasi, waham dan delusi yang sesuai dengan skizofrenia.
B. Adanya gejala-gejala tersebut berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih.
Diagnosis aksis II
Tidak ada diagnosis.
Diagnosis aksis III
Pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kondisi medik yang
berhubungan dengan kondisi pasien pada saat ini.
Diagnosis aksis IV
Berdasarkan autoanamnesis, didapatkan adanya masalah psikososial dan lingkungan
sebelum timbulnya gejala.
Diagnosis aksis V
Skala GAF :
GAF saat ini: 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik)
12
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
order
Sosiobudaya
X. PROGNOSIS
Ad vitam
: ad bonam
13
Belum menikah
Tidak bekerja
XI. PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka :
Haloperidol tab 3 x 1,5 mg
Risperidon tab 2 x 2 mg
Clozapin tab 1 x 25 mg
Trihexylfenidil tab 3 x2 mg
Psikoterapi
Psikoterapi suportif dengan memberikan pasien kesempatan untuk menceritakan
masalahnya dan meyakinkan pasien bahawa ia sanggup menghadapi masalah yang
ada.
Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur dan memberikan
dukungan kepada pasien bahawa ia dapat kembali pulang ke rumah apabila menurut
dokter yang merawat keadaan dirinya sudah membaik.
Memberikan pengetahuan tentang kehidupan beragama, berkeluarga, dan sosial
yang baik.
informasi
pentingnya
ADL
(Activity
Daily
Living)
dalam
15