Anda di halaman 1dari 3

Produk

Gambar 1. Struktur kimia dekstrin


Dekstrin merupakan suatu polisakarida dengan rumus molekul (C6H10O5)n yang
molekul-molekulnya terdiri dari sekitar 23 satuan cincin -glukosida. Dekstrin
dihasilkan dari proses hidrolisis tidak sempurna pati dengan katalis asam atau enzim
pada kondisi yang dikontrol. Pada prinsipnya, pembuatan dekstrin dilakukan dengan
memotong rantai panjang pati dengan katalis asam atau enzim menjadi molekul-molekul
yang berantai lebih pendek dengan jumlah untuk glukosa di bawah sepuluh. Dalam
proses ini, molekul-molekul pati mula-mula pecah menjadi unit-unit rantai glukosa yang
lebih pendek dan disebut sebagai dekstrin. Kemudian dekstrin dipecah menjadi glukosa.
Namun, banyak terdapat sisa cabang pada amilopektin tertinggal dan disebut dekstrin.
Desktrin dikelompokkan berdasarkan cara pembuatan dan reaksi warnanya
dengan iodium. Berdasarkan cara pembuatannya, dekstrin dikelompokkan menjadi
dekstrin putih, dekstrin kuning, dan british gum. Dekstrin putih dibuat dengan
menggunakan suhu rendah, pH rendah serta waktu yang cepat dan menghasilkan produk
konversi tanpa perubahan warna yang mencolok. Dekstrin kuning dibuat dengan
menggunakan suhu tinggi, pH rendah serta waktu yang lama dan menghasilkan produk
konversi tingkat tinggi. British gum dibuat dengan menggunakan suhu tinggi, pH tinggi
serta waktu mendekati 20 jam dan menghasilkan produk dengan warna yang lebih gelap
daripada dekstrin putih.
Berdasarkan reaksi warnanya dengan iodium, dekstrin dikelompokkan menjadi
amilodekstrin, eritrodekstrin, dan akrodekstrin. Amilodekstrin dihasilkan pada tahap
awal hidrolisa dan memberikan warna biru jika direaksikan dengan iodium.
Eritrodekstrin dihasilkan pada tahap hidrolisa lanjutan dan memberikan warna merah
kecoklatan jika direaksikan dengan iodium. Akrodekstrin dihasilkan pada tahap akhir
hidrolisa dan tidak memberikan warna jika direaksikan dengan iodium (Anonim 2009)

Umumnya dekstrin digunakan sebagai bahan perekat, seperti perekat perangko,


amplop, hingga wallpaper (Shreve 1977). Untuk penggunaan dalam industri, dekstrin
diproduksi dengan cara pemanasan pati kering atau dengan menggunakan katalisator
asam untuk menghasilkan bubuk deksrin yang tidak berwarna, tak berasa, tak berbau,
dan jika dicampurkan dengan air akan menjadi bahan perekat pasta yang kuat. Selain
digunakan sebagai bahan perekat, dekstrin juga digunakan sebagai bahan campuran tinta
pada percetakan, pengental zat warna pada industri tekstil, bahan pengental cat, bahan
pembuatan korek api, dan untuk keperluan binatu.
Sifat fisik dan kimia dekstrin berbeda-beda tergantung sumber bahan yang
digunakan untuk membuat dekstrin. Menurut Durrant (1959), dekstrin memiliki sifat
sebagai berikut:
berbentuk serbuk/butiran
memiliki sifat amorf
berwarna putih kekuningan
larut dalam air, kental, dan memiliki daya rekat
bersifat optis aktif dextrorotary, ()20 = +195
memberikan warna merah-kecoklatan dengan larutan iodine
Mutu dekstrin untuk industri pangan telah ditetapkan dalam SNI 01-2593-1992
dan dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1. Syarat mutu dekstrin industri pangan
No
Uraian
Satuan
1
Warna
2
Warna dengan larutan lugol
3
Kehalusan mesh 80, %b/b
4
Air, %b/b
5
Abu, % b/b
6
Serat kasar, % b/b
7
Bagian yang larut dalam air
%
dingin
o
8
Kekentalan
E
9
Dekstrosa
10
Derajat asam
Ml NaOH
0,1 N/100
g
11
Cemaran logam
Timbal (Pb)
Mg/kg
Tembaga (Cu)
Mg/kg
Seng (Zn)
Mg/kg
Timah (Sn)
Mg/kg

Persyaratan
Putih sampai kekuning-kuningan
Ungu kecoklat-coklatan
Min 90 (lolos)
Maks 11
Maks 0,5
Maks 0,6
Min 97
3-4
Maks 5
Maks 5

Maks 2
Maks 30
Maks 40
Maks 40

12

Arsen

13

Cemaran mikroba
Kapang dan ragi
Ragi
Total aerobic plate count
Bakteri caliform
Salmonella

Mg/kg

Maks 1

MPN/g
MPN/g
MPN/g
MPN/g
MPN/100
g

Maks 102
10-102
102-106
Maks 10
0

Daftar pustaka
Anonim. 2009. Dextrin [terhubung berkala]. http://ebookpangan.com (12 Oktober 2014)
Durrant, P. J. 1959. Organic Chemistry. Glasgow: Longmans Green and Compant Ltd
Shreve, R. N. 1977. Chemical Process Industry. New York: Mc Graw Hill Book Co.

Anda mungkin juga menyukai