Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB II
ISTILAH - ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM ILMU HUKUM
A. MASYARAKAT HUKUM
B. SUBJEK HUKUM
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
singkatnya
diperlakukan
C. OBJEK HUKUM
D. LEMBAGA HUKUM
E. ASAS HUKUM
F. SISTEM HUKUM
Dalam suatu sistem terdapat ciri-ciri tertentu yaitu terdiri dari komponenkomponen yang satu sama lain berhubungan ketergantungan dan dalam
keutuhan organisasi yang teratur serta terintegrasi.
Dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud sistem hukum adalah suatu
kesatuan peraturan-peraturan hukum, yang terdiri atas bagian-bagian
(hukum) yang mempunyai kaitan (interaksi) satu sama lain, tersusun
sedemikian rupa menurut asas-asasnya, yang berfungsi untuk mencapai
suatu tujuan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
a.
Sistem hukum ini mulai berkembang di Inggris pada abad XI yang sering
disebut sebagi sistem Common Law dan sistem Unwritten Law (tidak
tertulis). Walaupun disebut sebagai written law, hal ini tidak sepenuhnya
benar karena didalam sistem ini dikenal pula adanya sumber-sumber hukum
yang tertulis (statues).
Sistem hukum Anglo Amerika ini dalam perkembangannya melandasi pula
hukum positif di negara-negara Amerika Utara, seperti Kanada dan beberapa
negara Asia yang termasuk negara persemakmuran Inggris dan Australia,
selain di Amerika Serikat sendiri.
Sumber hukum dalam sistem hukum Anglo Amerika ialah putusanputusan hakim/pengadilan(Judicial decisions). Hakim mempunyai wewenang
yang sangat luas untuk menfsirkan peraturan hukum yang berlaku. Selain
itu, menciptakan prinsip-prinsip hukum baru yang akan menjadi pegangan
bagi hakim-hakim lain untuk memutuskan perkara yang sejenis.
Sistem hukum Anglo Amerika menganut suatu doktrin yang dikenal dengan
nama the doctrine of precedent/Stare Decisis. Pada hakikatnya doktrin ini
menyatakan bahwa dalam memutuskan suatu perkara, seorang hakim harus
mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada dalam
putusan hakim yang lain dari perkara atau putusan hakim yang telah ada
sebelumnya(preseden). Kalau itu dianggap tidak sesuai lagi dengan
perkembangan zaman, hakim dapat menetapkan putusan baru berdasarkan
nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan akal sehat (common sense) yang
dimilikinya.
Sistem hukum ini semula dianut oleh masyarakat Arab sebagai awal dari
timbulnya penyebaran Agama Islam . kemudian berkembang ke negara-negara
lain di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika secara individual atau kelompok.
Sementara itu untuk beberapa Negara di Afrika dan Asia perkembangannya
sesuai dengan pembentukan negara yang berasaskan ajaran Islam. Bagi
negara Indonesia, walaupun mayoritas warga negaranya beragama Islam,
pengaruh agama itu tidak besar dalam negara. Hal itu karena asas
pembentukan negara bukanlah menganut ajaran Islam.
1.
2.
3.
4.
Sistem hukum Islam dalam Hukum Fiqih terdiri dari dua hukum pokok.
1. Hukum Rohaniah, lazim disebut ibadat, yaitu cara-cara menjalankan ibadah
terhadap Allah SWT yang dimulai dengan ikrar syahadat, shalat, puasa, zakat,
dan menjalankan haji.
2. Hukum duniawi, terdiri dari :
a. muamalat, yaitu tata tertib hukum dan peraturan mengenai antar manusia
dalam bidang jual beli, sewa-menyewa, perburuhan, hukum tanah, hukum
perikatan, hak milik, hak kebendaan, dan hubungan ekonomi pada umumnya.
b. nikah, yaitu perkawinan dalam arti membentuk sebuah keluarga yang terdiri
dari syarat-syarat dan rukun-rukunnya, hak dan kewajiban, dasar-dasar
perkawinan poligami dan akibat-akibat hukum perkawinan.
c. Jinayat, yaitu hukum pidana yang meliputi ancaman hukuman terhadap
hukum Allah dan tindak pidana kejahatan.
Dalam hukum Islam adapula cabang hukum lainnya yaitu :
1. Aqdiyah, ialah, ialah peraturan hukum pengadilan, meliputi kesopanan hakim,
saksi, beberapa hak peradilan, dan cara-cara memerdekakan budak (kalau
masih ada)
2. Al-Khilafah, ialah mengatur mengenai kehidupan bernegara, meliputi bentuk
Negara dan dasar-dasar pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara,
kepemimpinan, dan pandangan Islam terhadap pemeluk agama lain.
Sistem hukum Islam ini menganut suatu keyakinan dari ajaran agama
Islam dengan keimanan lahir batin secara individual. Negara-negara yang
menganut asas hukum Islam, dalam bernegara melaksanakan hukum
peraturan-peraturan hukumnya secara taat. Hal itu berdasarkan peraturan
perundang-undanagan negara yang dibuat dan tidak bertentangan dengan
ajaran Islam.
G. PERISTIWA HUKUM