Anda di halaman 1dari 4

ANC

Ilustrasi Kasus
Seorang ibu hamil datang ke praktik Anda untuk memeriksakan kehamilannya.
A. ANAMNESIS
1. Sapa pasien.
2. Perkenalkan diri.
3. Ibu datang sendiri atau ada keluarga yang menemani? Ya keluarga dipersilakan masuk
4. Tanya identitas pasien dan suami (nama, usia, alamat, pekerjaan, pendidikan terakhir).
5. Keluhan utama: Ada yang dapat saya bantu?
6. Riwayat obstetri:
a. G: Hamil ke berapa?
b. P:
Persalinan sebelumnya ditolong siapa?
Di mana?
Bagaimana cara persalinannya?
Ada penyulit antepartum, peripartum, dan postpartum pada ibu?
Anak lahir hidup?
Berat lahir?
Ada masalah pada bayi?
c. A: pernah keguguran?
7. Riwayat menstruasi:
a. HPHT
b. Menurut perkiraan Ibu berapa usia kehamilan saat ini?
Usia kehamilan: {(tanggal pemeriksaan-HPHT) x 4 : 3}
c. Setiap menstruasi berapa hari?
d. 1 siklus berapa hari?
e. Teratur setiap bulan?
f. Bagaimana perdarahan saat menstruasi?
8. Taksiran persalinan dari HPHT: tanggal+7, bulan-3, tahun+1
9. Riwayat pernikahan, pekerjaan, dan pendidikan
a. Ibu menikah usia berapa? Suami?
b. Apa pernah menikah sebelumnya (pernikahan pertama)?
10. Riwayat kontrasepsi:
a. Pernah menggunakan kontrasepsi?
b. Jenis apa?
c. Sejak kapan?
d. Kapan berhenti menggunakan?
e. Mengapa diberhentikan?
11. Riwayat antenatal care:
a. Sebelumnya pernah melakukan pemeriksaan kehamilan?
b. Kapan?
c. Di mana? Dengan siapa?
d. Sudah ke berapa kali?
e. Apa saja yang dilakukan?
f. Diberi obat?
g. Pernah disuntik tetanus? Berapa kali?
12. Riwayat penyakit dan pengobatan:
a. Pernah menderita penyakit apa saja saat hamil ini?

b. Konsumsi obat-obatan?
c. Pernah di USG? Hasilnya apa?
d. Pernah diperiksa laboratorium? Hasilnya?
13. Riwayat kebiasaan:
a. Merokok?
b. Memelihara hewan peliharaan?
c. Diet?
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Informed consent:
a. Jelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien: pengukuran tinggi rahim, pemeriksaan
letak janin, dan mencari denyut jantung janin.
b. Jelaskan tujuan pemeriksaan: perkiraan usia kehamilan, mengetahui letak janin, dan
denyut jantung janin.
c. Minta ibu senyaman mungkin dan pemeriksaan yang akan dilakukan tidak membahayakan
janin.
d. Memastikan ibu dudah paham dengan prosedur dan tujuan pemeriksaan
e. Minta persetujuan ibu secara verbal.
2. Persiapan:
a. Alat dan bahan
b. Minta pasien untuk BAK
c. Minta pasien naik ke meja periksa.
d. Minta pasien membuka area yang akan diperiksa.
e. Menyalakan lampu dan mengarahkannya ke meja periksa.
f. Minta didampingi pula dengan perawat.
g. Cuci tangan dan keringkan.
3. Pemeriksaan umum:
TB
BB
Frekuensi napas
Nadi
Tekanan darah
Suhu
4. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien.
5. Pemeriksaan tinggi fundus uteri:
a. Pastikan aksis uterus berada di tengah
b. Reposisi uterus dan janin hingga terpastikan di garis tengah
c. Letakkan sisi radial dari jari telunjuk (kiri) pada fundus uteri. Pastikan hal ini tidak
menyebabkan penekanan uterus ke bawah.
d. Tandai fundus uteri dan letakkan ujung pita ukuran di garis tengah fundus. Titik ini
merupakan titik awal pengukuran.
e. Panjangkan meteran hingga mencapai simfisis pubis.
f. Lihat angka yang tertera pada meteran.
g. Kembalikan alat ke tempat semula.
6. Pemeriksaan Leopold:
a. Leopold I (menentukan bagian atas janin): meraba fundus uteri dengan kedua tangan.
1) Pemeriksa berada di kanan pasien dan menghadap pasien
2) Letakkan ujung jari pemeriksa di funfus uteri.
3) Palpasi bagian anak dengan menggerakkan kedua tangan untuk mengeksplor area
tersebut dengan jari pemeriksa dan tentukan bagian anak yang terdapat di fundus.

Kepala: lebih tegas, keras, bulat, bergerak independen dari


tubuh
Bokong: batas tidak terlalu tegas, lunak, bergerak
bersamaan tubuh janin

b. Leopold II (menentukan lokasi punggung janin dan bagian kecil janin): tangan I menahan
sisi abdomen yang berlawanan dan tangan II bergerak perlahan dan melingkar dari segmen
atas ke bawah uterus. Raba bagian janin pada kedua sisi uterus dengan cara yang sama.
Punggung: keras dan permukaan sulit digerakkan
Lutut dan siku: teraba beberapa nodulasi angular

c. Leopold III (menentukan bagian terbawah dan presentasi janin): pegang bagian abdomen
di atas simfisis pubis, tekan perlahan, dan gerakkan dengan lembut ke kanan dan kiri.
Bagian terbawah janin: kepala atau bokong
Engaged atau floating

d. Pemeriksaan Leopold IV (menentukan prominentia sefalik dan menentukan kepala masih


floating atau sudah engaged): pemeriksa menghadap kaki pasien, mempalpasi kepala janin
bersamaan dengan menekan ke arah bawah membetuk cekungan, dan meraba bagian
kepala janin yang belum masuk pintu atas panggul.

7.

8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Auskultasi DJJ (Normal: 120-160 kali/menit).


a. Ambil stetoskop monoaural dengan tangan kiri dan letakkan dasar kerucutnya pada area
punggung anak.
b. Tempelkan telinga pemeriksa ke phone dan dengarkan DJJ.
c. Jika tergaggu dengan ketebalan abdomen, letakkan dasar kerucut pada area yang lebih
tipid (misalnya 3 cm di bawah umbilicus).
d. Dengan DJJ selama 5 detik dan lakukan sebanyak 3x interval masing-masing 5 detik.
e. Jumlahkan hasilnya lalu dikalikan empat sehingga dapat perkiraan DJJ per menit.
f. Perhatikan perbedaan hitungan tiap 5 detik karena dapat digunakan untuk memantau
adanya irama irregular.
g. Letakkan alat pemeriksaan ke tempat semula.
Jelaskan bahwa pemeriksaan telah selesai.
Minta ibu memakai kembali pakaiannya lalu disuruh duduk untuk dijelaskan tentang hasil
pemeriksaan.
Pencatatan hasil pemeriksaan di rekam medis.
Tetapkan keadaan pasien dalam bentuk simpulan, diagnosis kerja, atau diagnosis banding.
Tetapkan prognosis berdaraskan hasil pemeriksa.
Tentukan kunjungan berikutnya.
Jelaskan jika diperlukan pemeriksaan atau konsultasi dari bagian lain, minta informed
consent.
Jelaskan tanda bahaya agar segera datang ke sarana kesehatan terdekat.
Jelaskan pada pasien mengenai sarana kesehatan yang lebih tinggi dari sistem rujukan.
Pastikan pasien mengerti semua informasi baik hasil pemeriksaan, diagnosis, dan rencana
penatalaksanaan.

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium: darah rutin
USG
D. DIAGNOSIS
Diagnosis ibu, diagnosis jenin
Jadi,
Ny. X, .... tahun, GxPxAx (+ komplikasi), janin (tunggal/ganda) (hidup/mati) presentasi ....

Anda mungkin juga menyukai