Agent
Environment
juga
mempengaruhi
status
kesehatan
karena
ada
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin mempengaruhi status kesehatan karena ada penyakit
yang terjadi lebih banyak atau hanya ditemukan mungkin pada wanita
atau hanya pada laki-laki, misalnya pada wanita terjadi kanker serviks,
pada laki-laki kanker prostat.
4. Etnis/ras/warna kulit
Etnis/ras mempengaruhi status kesehatan karena dapat perbedaan
antara ras kulit putih dengan orang kulit hitam, misalnya ras kulit putih
memiliki resikolebih tinggi terkena kanker kulit dibandingkan orang ras
kulit hitam.
5. Keadaan Fisiologis tubuh
Keadaan fisiologis tubuh merupakan keadaan tubuh yang
normal.
1. Faktor Nutrisi
Nutrisi dapat menyebabkan penyakit dalam bentuk kelebihan gizi dan
kekurangan gizi. Bentuk kelebihan gizi misalnya tingginya kadar
glukosa, kolesterol, kelebihan konsumsi vitamin tertentu. Bentuk
kekurangan gizi misalnya keadaan kurang gizi seperti defisiensi lemak,
protein, vitamin.
2. Faktor Kimia
Faktor kimia dapat menyebabkan penyakit dalam bentuk keracunan
zat-zat berbahaya bagi tubuh, misalnya karbon monoksida, asbes,
kobalt atau zat alergen.
3. Faktor Fisik
Faktor fisik dapat menyebabkan penyakit dalam bentuk fisik atau
benda yang dapat terlihat oleh mata juga terdefinisi oleh pikiran,
misalnya suhu, debu, radiasi, trauma mekanik (jatuh, tabrakan,
pukulan)
4. Faktor Biologis
Faktor biologis dapat menyebabkan penyakit, diamna faktor biologis ini
terdiri dari berbagai jenis, seperti :
a. Metazoa, seperti cacing tambang, cacing gelang, Schistosomiasis.
b. Protozoa, seperti disentri amoeba, plasmodium malariae.
c. Bakteri, seperti treponema pallidum, streptococcuspneumoniae,
mycobacterium tuberculosis.
d. Funi (jamur), seperti Histoplasma capsulatum, Taenia pedis.
e. Virus, seperti measels, mumps, smallpox, polio.
Dari segi epidemiologi selain menggunakan konsep agen sebagai
penyebab penyakit juga menggunakan terminologi faktor risiko. Dimana
agen merupakan penyebab pasti suatu penyakit, sedangkan faktor resiko
merupakan
kemungkinan
diantaranya
adalah
faktor
gaya
hidup,
gangguan
gizi,
c. Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah semua faktor di luar individu yang dapat berupa
lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi. Yang termasuk faktor
lingkungan adalah :
1. Lingkungan Fisik, misalnya air, tanah, iklim, struktur bumi, dan
sebagainya.
2. Lingkungan Biologis, misalnya orang yang tinggal di lingkungan yang
padat, flora (sebagai sumber makanan) dan fauna (sebagai sumber
protein).
3. Lingkungan Sosial, misalnya a-sosial, urbanisasi, lingkungan kerja,
keadaan perumahan, keadaan soaial masayarakat (kekacauan,
bencana alam, perang, banjir).
4. Lingkungan Ekonomi, misalnya status ekonomi, kemakmuran.
3. Infeksi (infectiouness)
Infeksi merupakan kemampuan penjamu yang terinfeksi untuk
menularkan penyakit pada orang lain karena kuman berada dalam
tubuh manusia dapat berpindah kepada manusia dan sekitarnya.
b. Karakteristik Agen
Agen
mempunyai
karakteristik
tersendiri
dalam
menyebabkan
merupakan
kemampuan
organisme
untuk
merupakan
kemampuan
organisme
untuk
merupakan
kemampuan
organisme
tertentu
untuk
merupakan
kemampuan
organisme
untuk
Infektivitas
Patogenisitas
Cacar
Sedang
Cacar
Virulensi
Rabies
Cacar
Poliomyelitis
Campak chikenpox
Tuberkulosis
Ebola
Common cold
Hantavirus
AIDS
Ebola
Ebola
AIDS
Rubella
Rubella
poliomyelitis
Mumps
mumps
Common cold
Rendah
Tuberkulosis
Poliomyelitis
campak
Tuberkulosis
Sangat
Lepra
Lepra
rendah
Rubella
Chikenpox
Common cold
c. Karakteristik Lingkungan
Lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dalam menimbulkan status
sakit, misalnya:
1. Topografi
Topografi berkaitan dengan situasi lokasi tertentu, baik yang natural
maupun buatan manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya dan
penyebaran suatu penyakit tertentu.
2. Geografis
Geografis merupakan keadaan yang berhubungan dengan struktur
geologi bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakit.
orang
dikatakan
memiliki
kasus
TBC
setelah
dokter
adalah
karakteristik
dari
individu
yang
mempengaruhi
BAB II
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR (PM)
A. Definisi Penyakit Menular
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat berpindah dari satu orang ke
orang yang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penyakit menular
ini ditandai dengan adanya agen atau penyebab penyakit yang hidup dan
berpindah.
Suatu penyakit dapat menular dari satu orang ke orang yang lain ditentukan
oleh 3 faktor:
a. Agen (penyebab penyakit)
b. Host (induk semang)
c. Route of transmission (jalannya penularan)
arthropoda
(serangga),
seperti
pada
penyakit
scabies,
terutama
pada
host/penjamu
dimana
mikro-
10
11
tidak
menurunkan
kesehatannya
karena
masih
dapat
penularannya
kemungkinan
hanya
sampai
tiga
bulan
penyakit
tertentu
dengan
infeksi
tanpa
gejala,
berarti
pada mereka dengan TBC primer atau dengan tes tuberkulin yang positif,
tidak bersifat carrier.
Jadi manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir penyakit menular
dapat dibagi dalam tiga kategori utama.
1. Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai penderita,
umpamanya pada penyakit cacar, campak maupun TBC dan lepra
dapat pula digolongkan pada kelompok ini.
2. Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
seperti pada dipteri, kolera, tifus abdominalis dan lain-lain.
3. Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita, akan tetapi
tidak dapat menularkan langsung penyakitnya ke penjamu potensial
lainnya, tetapi harus melalui perantara hidup seperti vektor atau
penjamu antara lain seperti malaria, filaria dan sebagainya.
b. Reservoar pada Binatang
Selain dari manusia sebagai reservoir, maka penyakit menular yang
mengenai manusia dapat berasal dari binatang terutama yang termasuk
dalam kelompok penyakit zoonosis yaitu penyakit pada binatang
vertebrata yang dapat menular pada manusia. Beberapa penyakit
zoonosis utama dan reservoir utamanya adalah :
(1) Pes : tikus
(2) Rabies : anjing
(3) Bovine tuberculosis : sapi
(4) Leptospirosis : tikus
(5) Virus encephlitides : kuda
(6) Trichinosis : babi
(7) Hidatosis : anjing
(8) Brocellossis : kambing
c. Benda- benda mati sebagai Reservoar
Penyakit-penyakit yang mempunyai reservoar pada benda-benda mati
pada dasarnya adalah saprofit hidup dalam tanah. Pada umumnya bibit
penyakit ini berkembang biak pada lingkungan yang cocok untuknya. Oleh
karena itu bila terjadi perubahan temperatur atau kelembaban dari kondisi
13
dimana ia dapat hidup maka ia berkembang biak dan siap infektif. Contoh
Clostridium tetani penyebab tetanus, C. Botulinum penyebab keracunan
makanan dan sebagainya.
kuman
TBC
dilakukan
dengan
penemuan
kumannya
di
batu/dahaknya.
E. Macam-macam Penularan
Route penularan adalah suatu mekanisme dimana agen/penyebab penyakit
tersebut ditularkan dari satu orang lain atau dari reservoar kepada host baru.
Penularan ini melalui berbagai cara antara lain:
1.
Kontak langsung
Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung ini pada
umumnya terjadi pada masyarakat yang hidup di lingkungan yang
padat sehingga cenderung terjadi di kota daripada di desa yang
penduduknya masih jarang. Contohnya penyakit kulit seperti gatalgatal, panu, kadas.
14
2.
Inhalasi (inhalation)
Inhalasi adalah penularan melalui udara/pernafasan. Penyakit yang
ditularkan melalui udara ini sering disebut air bone infection.
Contohnya TBC.
3.
Infeksi (infection)
Penularan ini melalui perantara tangan, makanan dan minuman.
Contohnya kolera, typhus.
4.
5.
pada
waktu
mengandung,
misalnya
syphilis
dan
toxoplasmosis.
F. Faktor Host
Terjadinya suatu penyakit infeksi pada seseorang ditentukan pula oleh faktorfaktor yang ada pada host itu sendiri. Dengan kata lain, penyakit-penyakit dapat
terjadi pada seseorang tergantung oleh kekebalan/resistensi orang yang
bersangkutan.
adalah
membatasi
ruang
gerak
penderita
dan
sarang
atau
tempat
hidup
binatang,
misalnya
16
BAB III
EPIDEMOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
A.
Penyakit kronik
Penyakit kronik dapat di pakai untuk penyakit tidak menular
karena kelangsungannya biasanya bersifat kronik (menahun)
atau lama. Namaun ada juga penyakit tidak menular yang
keberlangsungannya mendadak/akut, misalnya keracunan.
2.
Penyakit non-infeksi
Penyebab
penyakit
tidak menular
mikroorganisme,namun
tidak
berarti
biasanya
tidak
bukan
ada
oleh
peranan
Penyakit degenerative
Kejadian penyakit tidak menular bersangkutan dengan proses
degenerasi atau penuaan sehingga penyakit tidak menular
banyak di temukan pada usia lanjut.
4.
17
berkembang.
2. Rantai penularan yang jelas
3. Perlangsungan akut
6. Diagnosis mudah
6. Diagnosis sulit
penyebabnya
8. Biaya relatif murah
8. Biaya mahal
18
DAFTAR PUSTAKA
Noor, N. Nasry. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Rineka Cipta,
Jakarta, 2006
Maryani, L., Muliani, R. Epidemiologi Kesehatan Pendekata Penelitian, Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2010
19