Anda di halaman 1dari 14

BENTUK

1. Pengertian
Bentuk adalah sebuah istilah inklusif yang memiliki bebrapa makna. Ia bisa menujuk pada
sebuah penampilan eksternal yang dapat dikenali, seperti kursi atau tubuh manusia yang
mendudukinya.
Bentuk arsitektural adalah titik sentuh antara massa dan ruang. Bentuk-bentuk arsitektural,
tekstur, material, modulasi cahaya dan bayangan, warna, semua berkombinasi untuk
menghadirkan suatu kualitas atau roh yang mengartikulasikan ruang. Kualitas arsitektur
akan ditentukan oleh keahlian sang desainer dalam menggunakan dan menghubungkan
elemen-elemen ini, baik di dalam ruang interior maupun di dalam ruang di sekeliling
bangunan ( Edmund N. Bacon, The Design Of Cities, 1974).

2. Sifat visual bentuk


Sifat visual bentuk adalah hal yang bisa membedakan sebuah bentuk dengan lingkungannya.
a. Ukuran
Ukuran adalah dimensi fisik panjang, lebar, dan kedalaman sebuah bentuk. Jika
dimensi-dimensi tersebut menentukan proporsi suatu bentuk, maka skalanya akan
ditentukan melalui ukurannya secara relatifterhadap bentuk-bentuk yang lain di
dalam lingkungannya.

b. Warna
Warna adalah suatu fenomena persepsi cahaya dan visual yang bisa digambarkan
dalam suatu persepsi individu terhadap nilai rona, saturasi, dan nuansa. Warna
merupakan atribut terjelas dalam membedakan sebuah bentuk dari lingkungannya.
Ia juga mempengaruhi beban visual sebuah bentuk.

c. Tekstur
Tekstur adalah kualitas visual dan terutama indera sentuhan yang diberikan pada
suatupermukaan melalui ukuran, bentuk dasar, tatanan, dan proporsi bagianbagiannya. Tekstur juga menetukan tingkat dimana prmukaan sebuah bentuk
mereflesikan atau menyerap cahaya langsung.

3. Bentuk dasar
Bentuk dasar adalah garis luar karakteristik atau konfigurasi permukaan sebuah bentuk yang
khusus. Bentuk dasar merupakan aspek prinsip yang membantu kita mengidetifikasi serta
mengkategorikan bentuk.
Dalam arsitektur kita mengenal tiga bentuk dasar utama yaitu :

Bujur sangkar
segitiga
lingkaran
a. Bujur sangkar
Sebuah fitur bidang yang memiliki empat sisi yang sama panjangnya dan empat
buah sudut tegak lurus.
Bujur sangkar melambangkan murni dan rasional. Secara bilateral ia merupakan
sebuah fitur yang simetris dan memiliki dua sumbu yang tegak lurus dan sama
panjangnya
b. Segitiga
Sebuah figur bidang yang ditutup oleh tiga sisi dan memiliki tiga buah sudut.
Segitiga menekankan stabilitas. Jika diletakan pada salah satu sisinya, segitiga
merupakan sebuah figur yang luar biasa stabil. Namun jika dijungkit dan berdiri di
salah datu titik sudutnya, entah ia akan seimbang dalam kondisi kelabilan
maksimum atau cenderung jatuh ke salah satu sisinya.
c. Lingkaran
Sebuah bidang yang melengkung dari setiap titik yang memiliki jarak yang sama dari
sebuah tititk pusat di dalam kurva tersebut.
Lingkaran merupakan sebuah fitur yang memusat, introvert, yang normalnya adalah
stabil dan memiliki titik tengah sendiri di dalam lingkungannya. Lingkaran yang
diletakan ditengah-tengah sebuag bidang akan menguatkan sifat-sifat kepusatannya.
Namun bila diasosiasikan dengan bentuk-bentuk lurus maupun bersudut atau
ketempatan sebuah elemen di sepanjang kelilingnya, maka hal ini dapat
menyebabkan gerakan berputar yang sangat terasa di dalam lingkaran tersebut.

4. Bentuk- bentuk solid primer dalam arsitektur


Bentuk-bentuk solid primer yang dapat kita kenali seperti kubus kerucut bola tabung dan
limas. Bentuk bentuk dasar primer dapat dipanjangkan atau diputar untuk menghasilkan
bentuk atau bentuk padat (solid) volumetris yang berbeda, biasa, dan mudah dikenali.
Lingkaran menghasilkan bola dan tabung; segitiga menghasilkan kerucut dan limas; bujur
sangkar menghasilkan kubus. Dalam konteks ini, istilah solid tidak merujuk pada kekakuan
unsurnya, namun lebih pada suatu figur atau tubuh geometris tiga dimensional.
a. Bola

Bola adalah sebuah solid yang dihasilkan dari perputaran sebuah setengah lingkaran
di sepanjang garis tengahnya, yang jarak seluruh titik di permukaannya sama ke titik
pusatnya. Bola merupakan sebuah bentuk terpusat dan sangat terkonsentrasi.
Seperti halnya lingkaran yang menjadi sumber kemunculannya, bola memiliki pusat
sendiri dan biasanya stabil di dalam lingkungannya. Ia dapat dimiringkan dan
bergerak memutar ketika diletakan di atas bidang yang menurun. Dari segala titik
pandang, bola mempertahankan bentuk dasar melingkarnya.
b. Tabung

Tabung adalah sebuah solid yang dihasilkan dari perputaran sebuah persegi pada
salah satu sisinya. Tabung terpusat pada sumbu yang melewati titik-titik pusat kedua
permukaan lingkarannya. Ia dapat diperpanjang dengan mudah di sepanjang arah
sumbunya. Tabung stabil jika diletakan di atas salah satu permukaan lingkarannya; ia
akan labil jika sumbu pusatnya dimiringkan dari keadaan vertikal.
c. Kerucut

Kerucut adalah sebuah solid yang dihasilkan dari perputaran sebuah segitiga sikusiku pada salah satu sisinya. Seprti halnya tabung, kerucut merupakan bentuk yang
sangat stabil jika duduk di atas alas lingkarannya, dan menjadi labil ketika sumbu
vertikalnya dimiringkan atau dijatuhkan. Ia juga dapat berdiri di atas puncaknya
dalam kondisi kesetimbangan yang sangat rawan.

d. Limas

Limas adalah polyhedron (solid bersisi banyak) yang memiliki sebuah alas polygonal
dan permukaan segitiga yang bertemu pada sebuah titik bersama atau vertex. Limas
memiliki sifat-sifat yang serupa kerucut. Namun, karena permukaannya merupakan
bidang datar, limas dapat duduk dalam cara yang stabil diatas sembarang
permukaannya. Jika kerucut sebuah bentuk yang lembut, maka limas relative keras
dan bersudut.
e. Kubus

Kubus adalah sebuah solid prismatik yang disatukan oleh enam buah sisi
bujursangkar yang sama, sudut antara dua muka manapun yang berdekatan adalah
tegaklurus. Karena kesetaraan dimensinya, kubus merupakan sebuah bentuk yang
statis yang kurang memiliki arah atau pergerakan. Ia merupakan bentuk yang stabil
kecuali berdiri di atas salah satu ujung atau sudutnya. Meskipun profil sudutnya
dipengaruhi oleh sudut pandang kita, kubus tetap merupakan bentuk yang sangat
mudah dikenali.
Contoh contoh bentuk solid primer

MONTREAL BIOSPHERE, Oktober 2005

Wangz hotel - Singapura

Monument Jogja Kembali

Museum Sepuluh Nopember Surabaya

Residence Antilia India

5. Bentuk beraturan dan tak beraturan


a. Bentuk beraturan
Bentuk berturan merujuk pada bentuk yang bagian-bagiannya terhubung satu sama
lain dengan cara yang konsisten dan teratur. Mereka umumnya stabil dan simetris
pada satu sumbu atau lebih. Bola, tabung, kerucut, limas, dan kubus merupakan
contoh bentuk-bentuk teratur.
Bentuk beraturan dapat mempertahankan keteraturannya sekalipun
ditranformasikan secara dimensional atau dengan penambahan maupun
pengurangan elemen-elemennya.

Robot building Bangkok Thailand

Gedung DPR Indonesia

b. Bentuk tidak beraturan


Bentuk tidak beraturan merupakan bentuk yang bagian-bagiannya secara alamiah
tidak sama dan terkait satu sama lain dengan cara yang tidak konsisten. Mereka
umumnya asimetris dan lebih dinamis dibandingkan dengan bentuk beraturan.
Mereka dapat terbentuk dari bentuk beraturan yang elemen-elemen tak
beraturannya dikurangkan atau dihasilkan dari suatu komposisi tidak beraturan dari
bentuk-bentuk tidak beraturan.

The Krzywy Domek Polandia

Nord LB building - Jerman

6. Tranformasi Bentuk
a. Transformasi Dimensional
Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara merubah satu atau lebih
dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya.

b. Transformasi Subtraktif (Pengurangan)


Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara mengurangi sebagian
volumenya. Dengan tergantung pada tingkat proses subtraktifnya, bentuk dapat
mempertahankan identitas aslinya atau dapat ditranformasikan ke dalam bentuk
baru.

c. Transformasi Aditif (Penambahan)


Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara menambahkan elemen-elemen
pada volumenya. Sifat dari proses aditif ini serta jumlah dan ukuran relative elemen
elemen yang ditempelkan akan menentukan identitas bentuk awalnya dirubah
atau dipertahankan.

Contoh contoh Transformasi Bentuk


Transformasi Dimensional

water cube Beijing

Barcode Building Rusia

Aldar Properties Headquarters - Dubai

Doors - Korea

Transformasi Subtraktif

Rumah Kediaman Gwathmey New York

Dome House Florida

digital beijing building china

Casa de musica - Porto, Portugal

Ark Solar Jepang

Transformasi Aditif

Gereja Blenduk Semarang

Tokyo House Jepang

Victorian School of Art and Science, Inggris

habitat 67 - canada

Cubic Houses Rotterdam

TUGAS

TEORI ARSITEKTUR I

BENTUK

MAHASISWA
NO. REGIS

: JOHAN D. ATTI
: 221 13 009

UNIVERSITAS KATHOLIK

WIDYA MANDIRA
KUPANG

Anda mungkin juga menyukai