PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran ilmu kelistrikan terdapat hubungan timbal balik antara
teori dan praktek. Hubungan timbal balik ini merupakan kaitan yang sangat erat,
dimana pengetahuan yang kita dapatkan dalam teori haruslah kita praktekkan,
Karena dengan praktek akan membantu kita untuk mengetahui dan mengerti serta
mampu melaksanakan pekerjaan dilapangan/industri dengan baik dan benar.
Umumnya kegiatan praktek ini dilakukan didalam bengkel dan laboratorium.
Untuk melaksanakan kegiatan ini dibutuhkan tenaga yang efesien, agar
menghasilkan pula hasil yang baik. Untuk mencapai efesiensi kerja didalam
bengkel perlu mempersiapkan terlebih dahulu tenaga dan pengalaman kerja pada
waktu melaksanakan praktek.
Kemagnetan, seperti halnya kelistrikan, tidak dapat dilihat, tetapi efeknya
dapat dilihat dan dirasakan. Magnet dapat menarik beberapa logam, seperti besi
dan baja. Zat yang mengandung besi, seperti serbuk besi, akan tertarik pada
magnet batang dan berjajar untuk menunjukkan arah garis gaya dari medan
magnetic tersebut.
Bahan yang dapat ditarik magnet, dapat dijadikan magnet. Jika meletakkan
sebuah paku baja dekat megnet, paku baja tersebut akan menjadi magnet dan tetap
menjadi magnet meskipun sudah menjauhkan dengan magnet asalnya. Hal yang
sama dapat terjadi pada besi, namun paku besi akan lebih cepat kehilangan sifat
magnetiknya apabila magnet sudah dijauhkan. Bahan yang mampu menyimpan
sifat magnet secara permanen (tetap) disebut magnet tetap (magnet permanen).
Sedangkan bahan yang menyimpan sementara sifat magnet disebut magnet
sementara.
Kita tahu, hidup sehari-hari ini sangat memerlukan adanya listrik, karena
listrik adalah bagian dari hidup kita. Mulai dari belajar, memasak, mandi, hingga
mencuci. Karena itu kita harus ramah terhadap benda-benda yang sangat
memerlukan listrik tersebut. Kita tahu, bahwa menurut Hukum Kekekalan Energi,
kita tidak dapat menciptakan energi, kita hanya bisa mengubahnya, misalnya dari
1201033041
energi kimia menjadi energi kinetik. Listrik merupakan sebuah energi, dan energi
tersebut suatu saat dapat berkurang, dalam arti berubah menjadi energi lain,
sementara energi lain akan lambat berubah menjadi energi listrik. Disini, saya
akan membuat Generator yang ukurannya relatif kecil yang dapat mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik dengan menggunakan alat-alat dan bahan
yang sederhana.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
1. Memahami Prinsip kerja dari Generator Induksi 3 fasa
2. Mampu melakukan perhitunan lilitan kumparan secara baik dan
benar sesuai dengan pentunjuk yang berlaku
3. Mahir melakukan perawatan dan perbaikan pada generator
b. Tujuan Khusus
1. Mampu membuat dan membaca gambar atau single line diagram
untuk rangkaian kumparan.
2. Mampu membongkar lilitan yang telah dan mengganti lilitan yang
baru berdasarkan perhitungan.
3. Mampu memasang kembali rotor ke dalam stator pada generator
C. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Generator 3 phase ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari generator ?
3. Bagaimana cara menghitung lilitan kumparan primer dan sekunder?
4. Bagaimana pembongkaran lilitan lama dan mengganti ke lilitan yang
baru .
5. Memasang kembali rotor ke stator pada rumah Generator
D. Batasan Masalah
Membongkar dan mengganti lilitan pada Generator Induksi 3 phase.
1201033041
BAB II
TEORI DASAR
II.
GENERATOR
2.1 Pengertian
Generator menggunakan prinsip elektrostatik. Dimana Michael Faraday
homopolar
yang
dikembangkan
selanjutnya
menyelesaikan
1201033041
1201033041
Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di
dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan
untuk mendapatkan tegangan induksi.
1201033041
Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator
ditempatkan.
Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk
silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip
sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.
Inti kutub
Kumparan medan
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi
sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan.
Pada kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar
sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian
ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan
suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar.
1201033041
Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi
biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau cylinderica
poles dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan
terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi.
Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000
rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau salient pole dengan
jumlah kutub-kutub yang relatif banyak.
Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat
sebagai bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai
bagian yang berputar.
c. Prinsip kerja
Generator serempak (sinkron) adalah suatu penghasil tenaga listrik dengan
landasan hukum Faraday. Jika pada sekeliling penghantar terjadi perubahan
medan magnet, maka pada penghantar tersebut akan dibangkitkan suatu gaya
gerak listrik (GGL) yang sifatnya menentang perubahan medan tersebut. Untuk
dapat terjadinya gaya gerak listrik (GGL) tersebut diperlukan dua kategori
masukan, yaitu:
-
Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang akan menghasilkan
medan magnet yang dapat diatur dengan mudah.
USSumbu PutarIfIf
dimana:
1201033041
If : Arus medan
U S : Kutub generator
Sumbu Putar : Poros Generator
: Fluks medan
Apabila rotor generator diputar pada kecepatan nominalnya, dimana putaran
tersebut diperoleh dari putaran penggerak mulanya (prime mover), kemudian pada
kumparan medan rotor diberikan arus medan sebesar If, maka garis-garis fluksi
yang dihasilkan melalui kutub-kutub inti akan menghasilkan tegangan induksi
pada kumparan jangkar stator sebesar:
Ea = C. n.
dimana:
Ea : Tegangan induksi yang dibangkitkan pada jangkar generator
C : Konstanta
n : Kecepatan putar
: Fluksi yang dihasilkan oleh arus penguat (arus medan)
1201033041
a. Komponen generator
Stator
-
Pengertian
o Komponen generator yang berbentuk gulungan yang terbuat dari
tembaga yang di isolasikan dalam bentuk plat yang berbentuk
persegi panjang.
Fungsi
o Menghasilkan fluksi fluksi magnetik. Untuk menghindari
gagalnya isolasi antara lilitan penghantar.
i. Rotor
Pengertian
o
Fungsi
1201033041
ii. Sikat
Pengertian
o
Fungsi
o
Memusat/konsentris/spiral winding
1201033041
10
Jerat/buhul/lap winding
Gelombang
a. Rumus-rumus
Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan
Z.bila pangkal diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan
pangkal W ujngnya Z. Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa
dbagi 4 dan 3
b. Contoh perhitungan
1201033041
11
Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4,
single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung
lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30 radian
Jarak antar alur 30 radian
KAL =KAR .p =30 . 2=60 listrik
Kp =120/KAL =120/60 =2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan .
U | 1-4 I I 7-10 I X
V I 3-6 I I 9-12 I Y
W I 5-8 I I 11-2 I z
Gmbar bentangan :
1201033041
12
1201033041
13
V I 5-11 I I 17-23 I Y
I 6-12 I I 18-24 I
W I 9-15 I I 21-3 I z
I 10-16I I 22-4 I
Gambar bentangan :
Penyelesaian :
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =10. 2=20 listrik
Kp =120/KAL =120/20 =6
tama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut.
1201033041
14
U I 1-10 I I 19-28 I X
I 2-11 I I 20-29 I
I 3-12 I I 21-30 I
V I 7-16 I I 25-34 I Y
I 8-17 I I 26-35 I
I 9-18 I I 27-36 I
W I 13-22I I 31-4 I z
I 14-23I I 32-5 I
I 15-24I I 33-6 I
Gambar bentangan :
1201033041
15
1201033041
16
Supaya terjadi dua fase, Belitan Utama (BU) dibuat dari kawat yang lebih
besar dari Beltan Bantu (BB) dan pada belitan bantu dihubungkansebuah
kapasitor yang nilainya tertentu.
Contoh Belitan :
A. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 24
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.2 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/24 =15 radian
Jarak antar alur 15 radian
KAL =KAR .p =15. 2=30 listrik
Kp =90/KAL =90/30 = 3
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 4
Dafar belitannya sebagai berikut.
I 1-7 I I 21-15 I -------------------- I 4-10 I I 24-18 I
A I 2-8 I I 20-14 I a ----------------B I 5-11 I I 23-17 I b
I 3-9 I I 19-13 I ---------------------I 6-12 I I 22-16 I
Gambar bentangan :
1201033041
17
1201033041
18
BAB III
ALAT DAN BAHAN
Multimeter
Obeng
Kunci ring pass
Kunci inggris
Traker
Gunting
Pisau
Tang kombinasi
Tang potong
1 buah
3 buah
1 set
1 buah
1 unit
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 unit
1 kayu
secukupnya
secukupnya
1 meter
1 kayu
BAB IV
LANGKAH KERJA
1. Menentukan kerusakan yang terjadi pada motor 3 pasha dengan cara :
a. Memutar poros motor dengan menggunakan tangan dan
merasakan apakah terasa ringan atau berat. Apabila terasa
1201033041
19
pemotongan
kumparan,
terlebih
dahulu
1201033041
20
1201033041
21
a. Hubungan Seri
b. Hubungan Paralel
1201033041
22
1201033041
23
1201033041
24
BAB V
ANALISA
Salah satu tujuan perawatan dan perbaikan adalah agar peralatan mencapai
umur maksimum daripada mengganti dengan yang baru. Namun hal ini tidak
dapat diberlakukan secara umum tergantungdari macam dan jenis serta teknologi
dari peralatan tersebut.Untuk mencapai tujuan tersebut, suatu kebijakan perawatan
dan perbaikanharus diarahkan pada efisiensi dan efektifitas kerja, tidak bersifat
reaktif (bertindak apabila peralatan mengalamikerusakan) melainkan harus
bersifat proaktif (bertindak/merencanakan suatu tindakan sebelum peralatan rusak
1201033041
25
1201033041
26
Dilakukan apabila suku cadang yang rusak tidak dapat diperbaiki lagi
sehingga bagian tersebut harus diganti dengan yang baru, atau bila biaya
perbaikan lebih tinggi dari pada biaya penggantian. Atau penggantian sukucadang
yang dilakukan secara berkala, misalnya penggantian oli mesin, penggantian
bearing, penggantian terminal dan lainlain.
Konstruksi motor induksi relatif sederhana bila dibandingkan dengan
motor arus searah atau motor sinkron, sehingga prosedur pemeliharaannya tidak
terlalu sulit. Apabila dirawat dengan baik dan rutin motor induksi bisa
dipergunakan bertahun-tahun. Gangguan/kerusakan pada motor induksi hampir
sama dengan gangguan mesin-mesin listrik lainnya, ialah gangguan elektris dan
mekanis, seperti:
Kumparan stator terhubung singkat dengan rangka,
Kumparan stator terhubung singkat satu dengan lainnya.
Kumparan stator terputus.
Hubungan dari kumparan stator ke terminal terputus.
Bantalan aus.
Poros motor tidak lurus.
Pada praktek bengkel maintance dan repair ini, pertama kili pratikan
mendapatkan job memperbaiki sebuah Generator induksi 3 fasa, pertama pratikan
membersihkan Generator tersebut, setelah dibersihkan pratikan memeriksa jenis
kerusakan generator dengan cara memutar poros generator, setelah diputar poros
generator berputar dengan baik, setelah itu partikan melakukan pemeriksaan
kumparan Generator dengan menggunakan multimeter, pratikan memeriksa
hubungan kumparan, setelah dilakukan pengujian teryata kumparan ada yang
tidak terhubung, maka pratikan melakukan pembongkaran body Generator,
pratikan membuka motor pratikan memisahkan bagian rotor dan stator Generator,
setelah itu pratikan melakukan pemeriksaan kumparan, setelah diperiksa ternyata
ada kumparan Generator yang rusak karena terbakar.
1201033041
27
1201033041
28
Gambar. Bentangan Kumparan Motor Induksi 3 Fasa, 4 Kutub yang akan di lilit
ulang
Setelah
selesai
memasukan
kumparan
kedalam
alus
maka
kita
1201033041
29
kurang bagus dan di sebabkan beberapa hal lainya seperti isolasi enamel yang
berkuranng saat melilit kumparan pada mal dan pada saat memasukan kumparan
ke dalam alur motor.
BAB VI
KESIMPULAN
1201033041
30
Adapun kesimpulan yang diambil dari hasil praktek yang telah didapat
adalah sebagai berikut :
1. Untuk menentukan jenis kerusakan generator maka kita harus memeriksa
bagian-bagian generator. Pertama kita periksa bagian rotor, setelah itu
stator dengan menguji kumparan stator dengan menggunakan multimeter
dan alat ukur lainya.
2. Jika kumparan generator yang rusak maka kita ganti dengan kumparan
baru, kumparan yang lama kita bongkar.
3. Sebelum kumparan lama di bongkar kita harus membuat gambar
bentangan kumparan dan cara penyambungan kumparan dan mengetahui
berapa jumlah lilitan pada setiao kumparan.
4. Setelah selesai mencatat data maka kita lakukan pembongkaran kumparan
dan kita lilit kumparn baru dan kita msukan kembali pada alus motor.
5. Setelah semua kumparan masuk maka kita lakukan penyambungan dan
kita lakukan pengetesan motor.
6. Melakukan perawatan motor secara berkala agar terhindar dari kerusakan.
7. Lakukan Pelilitan motor sesuai dengan jenis bentangan, besar kawat email
dan jumlah lilitan sesuia dengan tipe motor itu sendiri.
1201033041
31