Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANATOMI COSTA
Costa terdiri atas 12 pasang. Dibagian posterior bersendi dengan columna
vertebra thoracal (costovertebralis), dibagian depan bersendi dengan sternum (
sternocostalis). Costa 1-7 dibagian depan (costosternalis) berikatan langsung
dengan os sternum yang dikenal dengan costa sejati (costa vera). Costa 8-10
melekat dengan costa yang ada diatasnya yang dikenal dengan (costa spuria).
Costa 11-12 tidak melekat pada costa yang ada diatasnya yang dikenal dengan
costa melayang (costa fluktuantes)
A. Intercostal Muscle
Intercostal muscles, terdiri dari:
1. External intercostal muscle (intercostales externi)
2. Internal intercostal muscle (intercostales interni)
3. Innermost intercostal muscle
BAB II
FISIOLOGI COSTA
Costa berfungsi dalam sistem pernapasan, untuk melindungi organ paru-paru
serta membantu menggerakkan otot diafragma didalam proses inhalasi saat
bernapas. Setelah tulang iga terdapat lapisan otot Musculus pectoralis mayor dan
minor merupakan muskulus utama dinding anterior thorax. Muskulus latisimus
dorsi, trapezius, rhomboideus, dan muskulus gelang bahu lainnya membentuk
lapisan muskulus posterior dinding posterior thorax. Tepi bawah muskulus
pectoralis mayor membentuk lipatan/plika aksilaris posterior.
Setelah lapisan otot. Rongga dada berisi organ vital paru dan jantung,
pernafasan berlangsung dengan bantuan gerak dinding dada. Inspirasi terjadi
karena kontraksi otot pernafasan yaitu muskulus interkostalis dan diafragma, yang
menyebabkan rongga dada membesar sehingga udara akan terhisap melalui
trakea dan bronkus.
Paru-paru dilapisi oleh Pleura. Lapisan ini adalah membran aktif yang disertai
dengan pembuluh darah dan limfatik. Disana terdapat pergerakan cairan,
fagositosis debris, menambal kebocoran udara dan kapiler. Pleura visceralis
menutupi paru dan sifatnya sensitif, pleura ini berlanjut sampai ke hilus dan
mediastinum bersama sama dengan pleura parietalis, yang melapisi dinding
dalam thorax dan diafragma. Pleura sedikit melebihi tepi paru pada setiap arah
dan sepenuhnya terisi dengan ekspansi paru paru normal, hanya ruang potensial
yang ada.
Rongga toraks dibentuk oleh suatu kerangka dada berbentuk cungkup yang
tersusun dari tulang otot yang kokoh dan kuat, namun dengan konstruksi yang
lentur dan dengan dasar suatu lembar jaringan ikat yang sangat kuat yang disebut
Diaphragma. Diafragma bagian muskular perifer berasal dari bagian bawah iga
keenam kartilago kosta, dari vertebra lumbalis, dan dari lengkung lumbokostal,
bagian muskuler melengkung membentuk tendo sentral. Nervus frenikus
mempersarafi motorik dari interkostal bawah mempersarafi sensorik. Diafragma
yang naik setinggi putting susu, turut berperan dalam ventilasi paru paru selama
respirasi biasa / tenang sekitar 75%.
2
BAB III
PATOLOGI INTERCOSTAL NEURITIS
A. Definisi Intercostal Neuritis
Intercostal Neuritis adalah
adalah alat
akhir yang
digunakan
untuk menentukan
BAB IV
PEMERIKSAAN FISIOTERAPI INTERCOSTAL NEURITIS
Anamnesis
Nama : Mr. AA
Umur: 27 thn
Pekerjaan: Engineering
Jenis kelamin: laki-laki
Alamat: Jl. Bersama
Hobi: Futsal dan jalan-jalan.
Agama: Islam
BODY SCHAME
Chief of Complain
Nyeri hebat dada sebelah kiri sulit bernafas
Assymetric :
1. Inspeksi statis:
a. Pasien tampak cemas
b. Badan cenderung bungkuk kedepan
2. Palpasi :
Suhu : Hangat
Tenderness: ada nyeri
Udem : tidak ada
Aktif
Ekstensi
Mampu
Mampu
Full ROM
TIMT
full ROM
Rotasi
Pasif
Mampu
full ROM
Lateral
Fleksi
Mampu
Full ROM
Restrictive
ROM
ADL
Pekerjaan
Rekreasi
Tissue Impairtment :
Muskulotendinogen : Weakness M. intercostalis
Neurogen
Ostheoarthrogen
:-
Psikogen
: Cemas
1. HRS-A
Hasil : 17
Interpretasi : Kecemasan Sedang
2. VAS
Hasil : 8
Interpretasi : Nyeri Berat
3. Tes Sensorik ( Tajam Tumpul, Diskriminasi 2 Titik, Kasar Halus)
Hasil : Pasien sudah dapat membedakan rangsangan dengan baik
Interpretasi : Tidak terdapat gangguan sensorik
4. Lingkar Thorax
a. Upper chest
Hasil : selisih 1 cm (96 97cm)
IP : normal (normal = selisih 1-3cm)
b. Middle chest
Hasil :selisih 2 cm (93 95 cm)
IP : tidak normal (normal = selisih 3-5 cm)
c. Lower chest
Hasil : selisih 4 cm (8690 cm)
IP : tidak normal normal (selisih 5-7 cm)
5. Palpasi Torax
Pump handle movement : normal
Bucket handle movement : (-) chest sinistra
Piston action : (-) chest sinistra
BODY IMAGE
History Taking
Pasien awalnya merasa suhu tubuhnya meninggi, dan besoknya muncul
bintik-bintik gelembung di kulit. Pasien kemudian memeriksakan dirinya ke
dokter dan diberi obat. Gelembung yang muncul dikulit perlahan hilang akan
tetapi rasa nyeri hebat masih terasa seminggu yang lalu di sepanjang bekas
luka, sehingga ketika pasien menarik napas terasa sakit.
Kecemasan
JENIS AKTIVITAS
KRITERIA
FUNGSIONAL
1
BERPAKAIAN
KEMAMPUAN
MENGGUNAKAN TOILET
BERJALAN DI DALAM
RUANGAN
BERJALAN DI LUAR
RUANGAN
NAIK TANGGA
TURUN TANGGA
TOTAL
8 (Ketergantungan sedang)
ATENSI
Pasien telah melakukan pengobatan sesuai dengan informasi yang telah ia
dapatkan dari sekitarnya mulai dari keluarganya rumah sakit hingga ke fisioterapi.
Namun pasien sulit di ajak kerjasama dalam melakukan intervensi terkait
penyakitnya karena kurangnya perhatian pasien terhadap penyakitnya.
PERUBAHAN PRESEPSI
Awalnya pasien ini tidak mau melakukan pengobatan fisioterapi karena ia
menganggap bahwa penyakitnya akan sembuh sendiri, akan tetapi pasien
mendapat saran dan dorongan dari keluarganya, dan akhirnya memutuskan untuk
ke fisioterapis karena nyeri yang mulai menganggu aktifitasnya.
Namun setelah di fisioterapi, pasien akhirnya menyadari bahwa dengan
fisioterapi ia mengalami perubahan yang signifikan.
DIAGNOSIS
Gangguan aktifitas fungsional dan rekreasi akibat Intercostal Neuritis 1 minggu
yang lalu
PROBLEM FT
1. Problem Primer
Nyeri pada M. Intercostalis
2. Problem Sekunder
Spasme
Kecemasan
10
Gangguan pernafasan
3. Problem Kompleks
Gangguan ADL dressing dan selfcare
Tujuan FT
1. Tujuan Umum :
Untuk mengembalikan kemampuan fungsional gerak trunk
2. Tujuan Khusus :
Mengurangi cemas pasien
Menurunkan nyeri pada M. Intercostalis
Meningkatkan ROM Trunk
Mencegah gangguan Postur
Mengatasi gangguan ADL
11
BAB V
INTERVENSI FISIOTERAPI
NO PROBLEM
1
MODALITAS
DOSIS
TENS/Interferensi
F : Setiap terapi
Body Scheme :
a. Nyeri
I : 30 mA
T : local (co pad)
T : 10-15 menit
b. spasme
Massage
F : Setiap hari
I : Gentle
T : friction (transfersal)
T : 5 menit
Connective
manipulation tissue
F : Setiap hari
I : 8 hit 3x repetisi
T:
T : 5 menit
c. Gangguan Gerak
dan
F : Setiap hari
I : 8 hit 3x repetisi
pernafasan
(expansi thorax)
T : Deep breathing
T : 5 menit
12
F : Setiap hari
Stretching Exc.
T :Hold relax
T : 3-5 menit
F : Setiap hari
d. Meningkatkan
ROM
ROM Excercise
I : 8 hit 3x repetisi
T : AROMEX
T : 3-5 menit
F : Setiap hari
e. Mencegah
Gangguan
I : 8 hit 3x repetisi
Postur
T : Kontraksi Isometrik
Bugnet Excercise
T : 5 menit
Body Image
Kecemasan
Komunikasi
F : Setiap hari
Terapeutik
I : Ppasien Fokus
T :Wawancara, nasehat dan
motivasi
T : 5-10 menit
Body Languange
a. Gangguan ADL
PNF
F: 1x/hari
I: Pasien Fokus
T: PNF Dressing, Self Care
(pasien
di
ajak
pergi
13
Kegiatan
F : 1x seminggu
perbengkelan
I : pasien fokus
T : pasien diajak berkeliling
ke toko alat bengkel dan
memodifikasi
mesin
yang
rusak.
T : 30 menit (depend on
patient)
c. Gangguan rekreasi
F: 1x/minggu
I: Pasien Fokus
T: Pasien diajak mengikuti
pameran otomotif dan juga
diajak bermain futsal
T: 30 menit (depend on
patient)
Atensi
(Kualitas Komter
F : 1x /hari
perhatian
penderita
I : pasien fokus
terhadap penyakit)
T : wawancara, motivasi,
- Acuh
nasehat
T :5 menit
Perseption
Persepsi yg tidak logis, Komter u/ mengubah F : 1 x
tidak benar, merugikan persepsi yg negatif
I : Pasien fokus
penderita
T : wawancara, motivasi,
(penderita
nasehat
sembuh sendiri)
T : 5 menit
14
Penanaman
Memori Pelupa:
latihan
keluarga
Desain F : 1 x
mlbtkn I : Pasien dan keluarga
fokus
T : wawancara, motivasi,
nasehat
T : 5 menit
15
BAB VI
EVALUASI
No
Problem AFPR
Alat ukur
5 x Terapi
Pre
Post
Keterangan
Body Scheme
Nyeri
Vas
Meteran
Signifikan turun
Normal
thorax)
Meningkatkan ROM
Goniometer
Meningkat
Body Image
Rasa cemas
HRS-A
17
Kecemasan
menurun
Body languange
Gangguan ADL
ADL modifikasi
Kemandirian
meningkat
Attention
Hamilton scale
17
13
Penurunan
tingkat
kecemasan
Perseption change
Hamilton scale
17
14
Penurunan
tingkat
kecemasan
Penanaman memori
16
Penanaman Memori
Pasien di ajarkan beberapa latihan dirumah untuk dilakukan ketika pasien sedang
tidak menjalani fisioterapi. Latihan tersebut kembali ditanyakan kepada pasien
apakah pasien masih ingat dan rutin melakukan latihan tersebut di rumah.
Hasilnya, ada beberapa latihan yang tidak mampu dipraktekkan oleh pasien.
a. Walking
b. Bersepeda
c. Berenang
d. Yoga
e. Dll
17