DisusunOleh
Ernita
Nim: 112402 S 11061
HALAMAN PERSETUJUAN
GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN
PADA BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG
KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2014
(Jumiana, S,SiT)
HALAMAN PENGESAHAN
GAMBARAN PERSEPSI IBU TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA
BALITA DI DESA BEURINGEN GEDONG
KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
DisusunOleh
Ernita
Nim: 112402 S 11061
Telah Dipertahankan didepan Dewan Penguji dan diterima sebagai Syarat untuk
Menyelesaikan Program Diploma III Kebidanan Akademi
Kebidanan Darussalam Lhokseumawe
Pada Tanggal
30 Agustus 2014
TandaTangan
Penguji I
Penguji II
Penguji III
: (Jumiana, S,SiT) :
Mengetahui
Direktur Akademi Kebidanan
Lhokseumawe
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tingg yang, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diajukan dalam naskah ini
dan disebutkan pula dalam daftar pustaka.
Ernita
KATA PENGANTAR
6. Dosen dan Staf Akademik yang telah memberikan ilmu, dan kesempatan serta
bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan semangat serta memberikan
pengorbanan material dan moril.
8. Teman-teman seperjuangan yang saling membantu dan memberikan semangat dalam
menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Dalam penyusunan Karya TulisI lmiah ini penulis menyadari bahwa ini masih
banyak kekurangan baik dari segi isi dan penulisannya. Untuk itu Penulis mohon maaf
atas segala kekurangan dan penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Ernita
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................iii
PERNYATAAN .......................................................................................................iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................................v
DAFTAR ISI .............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xi
INTISARI .................................................................................................................xii
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian (Umum dan Khusus).......................................................6
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................6
E. Ruang Lingkup.............................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori.............................................................................................8
B. Kerangka Teori ............................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep .........................................................................................22
B. Desain Penelitian .........................................................................................23
C. Variabel Penelitian .......................................................................................23
D. Defenisi Operasional ....................................................................................24
E. Cara PengukuranVariabel ............................................................................25
F. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................26
G. Populasi dan Sampel ....................................................................................26
H. Alatdan Metode Pengumpulan Data ............................................................27
I. Metode Pengolahan dan Analisa Data .........................................................27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...........................................................................................30
B. Pembahasan .................................................................................................33
C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................37
B. Saran ...........................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 : Definisi Operasional ...................................................... 24
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ......................................... 30
Tabel 4.2 : Distribusi Gambaran Persepsi Ibu tentang Promosi Kesehatan pada
Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 ................. 31
Tabel 4.3 : Distribusi Gambaran Persepsi Ibu tentang Promosi Kesehatan pada
Balita di DesaBeuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 .................. 32
Tabel 4.4 : Distribusi Gambaran Persepsi Ibu tentang Promosi Kesehatan pada
Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 ................. 32
Tabel 4.5 : Distribusi Gambaran Persepsi Ibu tentang Promosi Kesehatan pada
Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 ................. 33
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Teoritis ................................................. 21
Gambar 3.1 : Kerangka Konsep ............................................................................. 22
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Promosi kesehatan (Health Promotion) merupakan perwujudan dari
perubahan konsep pendidikan kesehatan seperti yang terjadi pada struktural
organisasi WHO (World Healht Organization). Penyelenggaraan promosi kesehatan
dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan
sektor kesehatan, tetapi melibatkan juga koordinasi dan kerjasama segenap unsur
masyarakat (Mubarak, 2011).
Kesehatan balita merupakan indikator penting dalam penyelenggaraan
pembangunan di bidang kesehatan. Dalam indikator Indonesia Sehat 2020 ditegaskan
bahwa indikator derajat kesehatan masyarakat meliputi ukuran-ukuran kesakitan,
kematian serta status gizi yang berkaitan langsung dengan ibu dan anak sebagai
bagian dari masyarakat yang tergolong kelompok rentan. Sebagai indikator terpenting
dari derajat kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak memerlukan penanganan
yang sangat serius, baik dari segi teknis maupun manajemen (Idris, 2014).
Masih banyak ibu yang kurang memahami cara merawat dan menjaga
kesehatan balita. Berbagai persepsi ibu mengenai promosi kesehatan balita, ada yang
berpendapat bahwa promosi kesehatan balita tidak berperan penting dalam
meningkatkan kesehatan balita. Terbukti dengan didapatkan data bahwa ibu masih
beranggapan bahwa promosi kesehatan balita tidak mencakup semua lapisan
masyarakat. Pola fikir ibu yang seperti ini dapat memperhambat tumbuh kembang
balita (Idris, 2014).
Anak di bawah usia lima tahun (balita) merupakan salah satu periode usia
manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentan usia balita dimulai dari 2 sampai 5
tahun atau usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
Usia anak adalah periode yang sangat menentukan perkembangan pada usia dewasa
nantinya (Mubarak, 2011).
Pentingnya upaya promosi kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan ibu
dan anak secara optimal berdasarkan pada kenyataan bahwa masalah-masalah
kesehatan ibu dan anak yang muncul, umumnya diakibatkan oleh kebiasaan, gaya
hidup maupun perilaku ibu, baik semasa prakonsepsi, kehamilan, kelahiran maupun
semasa pengasuhan bayi dan balita. peran manajemen dalam program promosi
kesehatan ibu dan anak (KIA) berlandaskan pada teori-teori mengenai kedua hal
tersebut. Pengetahuan berkenaan dengan teori-teori manajemen dan teori-teori yang
berkenaan dengan perubahan perilaku sebagai inti dari promosi kesehatan, bertujuan
untuk memandu promotor kesehatan dalam memilih dan menentukan metode yang
tepat dalam melaksanakan programnya (Ilirdha, 2012).
Menurut Notoatmodjo (2005), promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media
karena melalui media, pesan-pesan disampaikan dengan mudah dipahami dan lebih
menarik. Media juga dapat menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi,
mempermudah pengertian. Disamping itu, dapat mengurangi komunikasi yang
verbalistik dan memperlancar komunikasi. Dengan demikian sasaran dapat
dari promosi kesehatan balita dan 27 % ibu tidak perduli dengan promosi kesehatan
balita karena ibu-ibu beranggapan bahwa cara meningkatkan derajat kesehatan
balitanya tidak melalui pendidikan promosi kesehatan melainkan melalui asupan
nutrisi saja (Profil Kesehatan Aceh, 2010).
Data dari Dinas Kesehatan Aceh Utara Tahun 2009 menyebutkan bahwa masih
banyaknya ditemukan kendala dalam promosi kesehatan balita terutama di desa-desa
terpencil yang ada di Aceh Utara, ini disebabkan oleh masih banyak ibu-ibu yang
lebih mengutamakan bagaimana cara memenuhi kebutuhan balitanya dari pada
mengikuti penyuluhan tentang promosi kesehatan balita (Adnyana, 2012).
Berdasarkan survey awal yang penulis lakukan di desa Beuringen Kecamatan
Geudong Kabupaten Aceh Utara 3 dari 10 ibu yang memiliki balita memahami
tentang pengertian kesehatan balita, pengertian media, keuntungan media dan
pengertian promosi kesehatan balita.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan
masalah yaitu Gambaran persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita di Desa
Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara tahun 2014.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita di
Desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui persepsi ibu ditinjau dari penginderaan di Desa Beuringen
Geudong Kabupaten Aceh Utara tahun 2014.
2. Untuk mengetahui persepsi ibu balita ditinjau dari perhatian di Desa
Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utaratahun 2014.
3. Untuk mengetahui persepsi ibu ditinjau dari penilaian di Desa Beuringen
Geudong Kabupaten Aceh Utara tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Diharapkan ibu dapat meningkat pengetahuan tentang penanganan kesehatan
balita melalui berbagai penyuluhan kesehatan balita yang disampaikan oleh tenaga
kesehatan.
2. Bagi Tempat Penelitian
Dapat diajdikan salah satu sumber informasi dan referensi bagi tenaga
kesehatan dan ibu-ibu yang memiliki balita dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi balitanya.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang persepsi ibu tentang promosi kesehatan
pada balita sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan dan dapat
dijadikan referensi pada penulisan selanjutnya.
E. Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam penelitian ini untuk mengetahui persepsi ibu
tentang promosi kesehatan pada balita di Desa Beuringen Geudong Kabupaten
Aceh Utara.
2. Ruang Lingkup Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita di Desa
Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara.
3. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei s/d Agustus tahun 2014.
4. Ruang Lingkup Tempat
Penelitian ini dilakukan di Desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh
proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera,
kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan baru kemudian
individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi
individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada
disekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang
bersangkutan (Sunaryo, 2006).
Menurut Walgito (2007), persepsi merupakan proses psikologis dan
hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga
membentuk proses berpikir. Persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang
dalam
memberikan
kesan,
penilaian,
pendapat,
merasakan
dan
informasi
yang
menghubungkan
seseorang
dengan
lingkungannya.
b. Proses Pembentukan Persepsi
Menurut Hestina (2013) proses persepsi meliputi 3 (tiga) tahap yaitu :
1) Sensasi (penginderaan) adalah proses pengiriman pesan ke otak melalui
panca indra yaitu mata, hidung, telinga, lidah dan kulit. Panca indera
adalah reseptor yang menghubungkan otak kita dengan lingkungan sekitar.
Informasi yang kita tangkap dari proses melihat, mencium, mendengar,
merasakan
dan
meraba
tersebut
kita
proses
kembali
untuk
dan binatang bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem
pendengaran yang terdiri dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.
Tidak semua suara dapat dikenali oleh semua binatang. Beberapa
spesies dapat mengenali amplitudo dan frekuensi tertentu. Manusia dapat
mendengar dari 20 Hz sampai 20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar
frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus, sistem pendengaran dapat
menjadi rusak.
3) Persepsi perabaan
Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit. Kulit
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian epidermis, dermis, dan subkutis.
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot
dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang
peka terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur
suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit
dilengkapi dengan reseptor reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit
ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan,
ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk
rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat
epidermis.
4) Persepsi penciuman
Persepsi
penciuman
atau
olfaktori
didapatkan
dari
indera
penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor
tespesialisasi pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel
sensor pada antena invertebrata. Untuk hewan penghirup udara, sistem
olfaktori mendeteksi zat kimia asiri atau, pada kasus sistem olfaktori
aksesori, fase cair. Pada organisme yang hidup di air, seperti ikan atau
krustasea, zat kimia terkandung pada medium air di sekitarnya. Penciuman,
seperti halnya pengecapan, adalah suatu bentuk kemosensor. Zat kimia
yang mengaktifkan sistem olfaktori, biasanya dalam konsentrasi yang
sangat kecil, disebut dengan bau.
5) Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan
yaitu lidah. Pengecapan atau gustasi adalah suatu bentuk kemoreseptor
langsung dan merupakan satu dari lima indra tradisional. Indra ini merujuk
pada kemampuan mendeteksi rasa suatu zat seperti makanan atau racun.
Pada manusia dan banyak hewan vertebrata lain, indra pengecapan terkait
dengan indra penciuman pada persepsi otak terhadap rasa. Sensasi
pengecapan klasik mencakup manis, asin, masam, dan pahit. Belakangan,
ahli-ahli psikofisik dan neurosains mengusulkan untuk menambahkan
kategori lain, terutama rasa gurih (umami) dan asam lemak.
Pengecapan adalah fungsi sensoris sistem saraf pusat. Sel reseptor
pengecapan pada manusia ditemukan pada permukaan lidah, langit-langit
lunak, serta epitelium faring dan epiglotis.
meningkatkan
kemampuan
mengontrol
kesehatan,
sehingga
yang
stabil
(a
stable
ecosystem),
sumber
daya
yang
lingkungan
yang
mendukung
(create
supportive
(strengthen
community
enivorments)
3) Memperkuat
kegiatan-kegiatan
komunitas
actions)
4) Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skils)
5) Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)
6) Bergerak ke masa depan (moving into the future)
3. Konsep Balita
a. Pengertian Balita
Anak balita sebagai masa emas atau Golden Age yaitu insan manusia
yang berusia 0-5 tahun (UU No. 20 Tahun 2003), meskipun demikian
sebagian pakar menyebutkan bahwa anak balita adalah anak dalam rentang
usia 0-8 tahun (Depkes, 2009).
Balita merupakan salah satu periode manusia setelah bayi sebelum anak
awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan lima tahun atau 2460 bulan. Periode ini juga disebut juga sebagai usia prasekolah (Mubarak,
2011).
Balita adalah bayi yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia
ini otak anakmengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan
istilah masa keemasan The Golden Age dan pada masa ini harus
kilogram)
dan
ukuran
panjang
(cm,
meter),
sedangkan
dan
tingkah
laku
sebagai
hasil
berinteraksi
dengan
adalah
bertambah
sempurnanya
fungsi
dari
alat
sekali
faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
B. Kerangka Teoritis
Berdasarkan landasan teori, maka kerangka teoritis penelitian dapat
digambarkan secara sistematis sebagai berikut :
Kategori
Positif
Negatif
:
: kategori yg digunakan
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teoritis, maka kerangka konsep dalam penelitian ini
dibuat berdasarkan kerangka teoritis, dapat digambarkan secara sistematis sebagai
berikut :
Persepsi ibu
Promosi kesehatan
pada balita
B. Desain Penelitian
Menurut Arikunto (2010), jenis penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yaitu gambaran secara umum.
Deskriptif adalah pengumpulan informasi mengenai status gejala yang ada menurut
apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak dimasukkan
untuk menguji hipotesa tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang
suatu variabel, gajala dan keadaan.
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk menggambarkan persepsi ibu
tentang promosi kesehatan pada balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh
Utara Tahun 2014.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu hal yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2010). Variabel dalam penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah variabel penginderaan (sensasi) ibu tentang promosi kesehatan
pada balita perhatian (atensi) ibu yentang promosi kesehatan pada balita dan
penilaian (interpretasi) ibu tentang promosi kesehatan balita yang mempengaruhi
persepsi ibu tentang promosi kesehatan balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten
Aceh Utara Tahun 2014.
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No
Variabel
Persepsi ibu
tentang
promosi
kesehatan
pada balita
Penginderaan
(sensasi) ibu
tentang
promosi
kesehatan
pada balita
Perhatian
(atensi) ibu
tentang
promosi
kesehatan
pada balita
Defenisi
Operasional
Hasil
pemahaman atau
pendapat ibu
tentang promosi
kesehatan pada
balita
Informasi yang
di tangkap
melalui panca
indera ibu
tentang promosi
kesehatan pada
balita
Pandangan ibu
tentang promosi
kesehatan pada
balita
Kuisioner
Skala
Ukur
Nominal
Hasil
Ukur
Positif
x 34, 55
Negatif
x < 34,55
Penyebaran
kuesioner
Kuesioner
Ordinal
Positif
x 34, 55
Negatif
x < 34,55
Penyebaran
kuesioner
Kuesioner
Nominal
Positif
x 34, 55
Negatif
x < 34,55
Cara Ukur
Alat Ukur
Penyebaran
kuesioner
Penilaian
(interpretasi)
ibu tentang
promosi
kesehatan
pada balita
Tanggapan ibu
tentang promosi
kesehatan pada
balita
Penyebaran
kuesioner
Kuesioner
Nominal
Positif
x 34, 55
Negatif
x < 34,55
Keterangan :
: Nilai rata-rata
Jumlah pertanyaan
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi yaitu seluruh populasi
diajadikan sampel dengan jumlah ibu 40 ibu pada bulan Juli 2014. Kriteria
sampel dalam penelitian ini adalah:
15 pernyataan yang terdiri dari 5 soal tentang persepsi ibu ditinjau dari
penginderaan, 5 soal tentang persepsi ibu ditinjau dari perhatian dan 5 soal
ditinjau dari penilaian. kuesioner telah disusun dengan sistematis agar dapat
memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang ingin diketahui,
yang dijawab dan diisi langsung oleh responden. Setelah respon mengisi
jawaban kemudian peneliti mengumpulkan hasil jawaban responden.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari buku dan internet.
P = x 100 %
Keterangan :
: Jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 14 s/d 18 Juli
2014 di desa Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara terhadap 40 ibu yang
memiliki balita maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1
DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK GAMBARAN PERSEPSI IBU
TENTANG PROMOSI KESEHATAN BALITA DI DESA BEURINGEN
GEUDONG KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2014
Karakteristik
Umur
Frekuensi (F)
Presentase (%)
20-35 tahun
>35 tahun
17
23
42,5
57,5
Jumlah
Pendidikan
40
100
SMA
DII
DIII
SI
14
5
17
4
35
12,5
42,5
10
Jumlah
Penyuluhan
40
100
Pernah
Tidak pernah
40
-
100
-
Jumlah
40
100
Kategori
Positif
Negatif
Jumlah
Frekuensi (F)
24
16
40
Presentase (%)
60
40
100
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi
ibu tentang promosi kesehatan pada balita di desa Beuringen Geudong Kabupaten
Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu berada pada
Kategori
Positif
Negatif
Jumlah
Frekuensi
17
23
40
Presentase
42,5
57,5
100
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi
ibu ditinjau dari penginderaaan tentang promosi kesehatan di desa Beuringen
Geudong Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi
ibu berada pada kategori negatif 23 responden (57,5%).
4. Persepsi ibu ditinjau dari perhatian (atensi)
Tabel 4.4
DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PERSEPSI IBU DITINJAU DARI
PERHATIAN TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA
BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG
KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2014
No
1
2
Kategori
Positif
Negatif
Jumlah
Frekuensi
23
17
40
Presentase
52,5
42,5
100
Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi
ibu ditinjau dari perhatian tentang promosi kesehatan di desa Beuringen Geudong
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu
berada pada kategori positif 23 responden (57,5).
5. Persepsi ibu ditinjau dari penilaian
Tabel 4.5
DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN PERSEPSI IBU DITINJAU DARI
PENILAIAN TENTANG PROMOSI KESEHATAN PADA
BALITA DI DESA BEURINGEN GEUDONG
KABUPATEN ACEH UTARA
TAHUN 2014
No
1
2
Kategori
Positif
Negatif
Jumlah
Frekuensi
19
21
40
Presentase
47,5
52,5
100
Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat hasil penelitian mengenai gambaran persepsi
ibu ditinjau dari penilaian tentang promosi kesehatan di desa Beuringen Geudong
Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014 maka diperoleh sebagian besar persepsi ibu
berada pada kategori negatif 21 responden (52,5).
B. Pembahasan
Penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 14 s/d 18 Juli 2014 di desa
Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara untuk melihat gambaran persepsi ibu
tentang promosi kesehatan pada balita, maka diperoleh hasil persepsi dengan
kategori positif dengan rincian sebagai berikut :
1. Persepsi ibu ditinjau dari penginderaan
Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari penginderaan berada pada
kategori negatif yaitu 23 responden (57,5%). Hal ini dakarenakan respon atau
daya tangkap ibu terhadap penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
kurang maksimal sehingga mempengaruhi penerimaan informasi yang diperoleh
dari penyuluhan.
2. Persepsi ibu ditinjau dari perhatian
Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari perhatian berada pada kategori
positif yaitu 23 responden (57,5%). Hal ini dikarenakan informasi yang
disampaikan oleh tenaga kesehatan menarik dan metode yang disampaikan tidak
membosankan sehingga perhatian ibu terpusat pada objek atau informasi yang
disampaikan tenaga kesehatan.
3. Persepsi ibu ditinjau dari penilaian
Hasil penelitian tentang persepsi ibu ditinjau dari penilaian berada pada kategori
kategori negatif 21 responden (52,5%). Hal ini disebabkan oleh penafsiran
informasi yang diterima oleh masing-masing ibu berbeda, hal ini dipengaruhi
oleh daya tangkap dan perhatian ibu terhadap materi yang disampaikan oleh
tenaga kesehatan.
Sebagian besar dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat bahwa ibu
memiliki persepsi yang negatif mengenai promosi kesehatan pada balita. Hal ini
dikarenakan ibu memiliki tingkat pendidikan yang baik beranggapan bahwa ibu
mampu secara mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatan balitanya karena ibu
berpendapat bahwasannya apa yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dalam
sebuah promosi kesehatan baik bidan, perawat atau dinas kesehatan di desa
Beuringen Geudong Kabupaten Aceh Utara adalah hal yang biasa saja.
Masih banyak ibu yang kurang memahami cara merawat dan menjaga
kesehatan balita. Berbagai persepsi ibu mengenai promosi kesehatan balita, ada yang
berpendapat bahwa promosi kesehatan balita tidak berperan penting dalam
meningkatkan kesehatan balita. Terbukti dengan didapatkan data bahwa ibu masih
beranggapan bahwa promosi kesehatan balita tidak mencakup semua lapisan
masyarakat. Pola pikir ibu yang seperti ini dapat memperhambat tumbuh kembang
balita (Idris, 2014).
Promosi Kesehatan (Health Promotion) merupakan ilmu dan seni membantu
masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefenisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan
intelektual. Agar promosi kesehatan dapat berjalan secara sistematis, terarah dan
terencana sesuai konsep promosi kesehatan bahwa individu dan masyarakat bukan
hanya objek/sasaran yang pasif menunggu tetapi juga sebagai pelaku maka perlu
pengelolaan program promosi kesehatan mulai dari pengkajian, perencanaan,
penggerakan, pelaksana, pemantauan dan penilaian (Bowden, 2011).
Diharapkan kepada seluruh ibu untuk menerapkan apa yang telah didapat
dari penyuluhan/promosi kesehatan terutama kesehatan pada balita karena balita
suatu masa yang masih rentan terhadap penyakit sehingga dapat meningkatkan
derajat kesehatan keluarga dan secara tidak langsung telah berpratisipasi dalam
menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi/balita di Indonesia. Kesehatan
adalah kunci utama kemajuan sebuah bangsa.
C. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian, penulis mengalami banyak kendala baik dalam
segi penulisan dan pembiayaan. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis
kesulitan dalam memperoleh sumber buku-buku yang membahas tentang promosi
kesehatan pada balita. Sedangkan, proses penelitian penulis mengalami kesulitan
dalam penyebaran kuesioner karena jarak tempuh dari tempat tinggal penulis dan
biaya yang harus penulis keluarkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian mengenai Gambaran Persepsi Ibu tentang
Promosi Kesehatan pada Balita di Desa Beuringen Kabupaten Aceh Utara Tahun
2014 sebsanyak 40 responden ibu yang memiliki balita, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari penginderaan,
mayoritas persepsi ibu berada pada kategori negatif yaitu 23 responden (57,5%).
2. Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari perhatian,
mayoritas persepsi ibu berada pada kategori positif yaitu 23 responden (57,5%).
3. Persepsi ibu tentang promosi kesehatan pada balita ditinjau dari penilaian,
mayoritas persepsi ibu berada pada kategori negatif 21 responden (52,5%).
B. Saran
1. Bagi Responden
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana (2012). Media Sebagai Alat Bantu. From: http://www./2012/10/12/ mediasebagai-alat-bantu, (diakses, 11 April 2014).
Arikunto, S (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Aziz, H (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Budiarto (2003). Metodelogi Penelitian Dan Analisis Data. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
Depkes, RI (2009). Promosi Kesehatan Ibu, Bayi Dan Balita. Jakarta.
Hamalik,
dkk
(2008).
Klasifikasi
Media
Promosi
Kesehatan.
From:http://www./2012/10/12/ klasifikasi-media-promosi-kesehatan, (diakses,
10 April 2014)
Ilirdha (2012).Media Promosi Kesehatan. From:
http://ilirdha.wordpress.com/2012/10/12/media-promosi-kesehatan, (diakses 10
April).
Idris
LEMBARAN KUESIONER
Data Responden
Nama
Umur
Pendidikan
Petunjuk pengisian
a. Bacalah dengan baik dan teliti setiap pertanyaan
b. Berilah tanda check list () pada kolom alternatif jawaban
ALTERNATIF
PERNYATAAN
RR
TS
No
1
2
3
4
5
B
6
7
8
9
10
C
11
12
13
14
15
Penginderaan
Promosi kesehatan balita sebuah alat bantu dalam
meningkatkan derajat kesehatan
Gambar, liflet dan spanduk adalah alat bantu yang
digunakan dalam promosi kesehatan balita
Pelaksanaan posyandu salah satu bentuk promosi
kesehatan balita
Promosi kesehatan balita sebuah informasi penting
untuk kesehatan
Penggunaan panca indra yang baik memudahkan
penyampaian pesan dalam sebuah promosi kesehatan
balita
Perhatian
Promosi kesehatan adalah kombinasi pendidikan dan
kesehatan
Promosi kesehatan balita bertujuan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan balita
Promosi kesehatan mendorong ibu agar mampu
mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat
Promosi kesehatan balita memperlambat tumbuh
kembang balita
Upaya promosi meliputi ASI, gizi dan nutrisi,
pertumbuhan dan perkembangan, interaksi serta
imunisasi merupakan tujuan promosi kesehatan balita
Penilaian
Promosi kesehatan balita tidak bermanfaat bagi
pertumbuhan dan perkembangan balita
Promosi kesehatan balita mempersulit ibu dalam
merawat balita
Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
membantu tumbuh kembang balita
Mendorong ibu untuk menggunakan sarana pelayanan
kesehatan balita secara tepat adalah tujuan promosi
kesehatan balita
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang merawat balita
tidak diperlukan promosi kesehatan balita