Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
YANG BERKAITAN
DENGAN KEKRISTENAN
FALLACY MUSLIM
Saya tidak membuat note ini untuk membela Kristen. Kesalahan atau kebenaran
Kristen tidak pernah saya bawa-bawa dalam setiap tulisan saya untuk Islam.
Saya membuat note ini untuk menunjukkan seberapa anehnya dan bengkoknya
logika muslim yang menyerang kekristenan demi melakukan pembenaran bagi
Islam dan Muhammad.
Check this out..
#1
Dalam diskusi di FFI ataupun di FB yang mengkritik islam, rekan2 muslim
paling hebat kalau membuat argumen2 OOT (Out Of Topic) ke Kekristenan.
Muslim tidak peduli apapun topik yang sedang dibahas, mereka akan
selalu membuat statement2 yang itu2 saja yang mendiskreditkan Kristen,
seperti:
Memangnya Yesus itu Tuhan? Yesus tuh bukan Tuhan tauk, dia cuma nabi
Tuhan kok bisa mati digantung di tiang jemuran?
Tuhan kok matinya porno amat cuma pake kolor?
Yesus kan homo makanya enggak pernah menikah
Apaan tuh trinitas, Tuhan kok ada 3, sejak kapan 1+1+1=1
Alkitab tu kitab porno Gimana kalo ada anak kecil baca kitab Kidung
Agung?!
Paulus tuh penyesat tauk. Yesus enggak pernah minta disembah sebagai Tuhan,
itu karangan Paulus si penyesat
Alkitab tu sudah dirubah-rubah isinya. Alkitabmu yang sekarang kamu baca
itu udah palsu tauk, nggak asli lagi
Para romo dan suster kan bercabul ria di dalam gereja
Kresten kalo ke gereja kan nggak sopan, pake baju yang seksi2 dan pake
sendal Nginjek tai dari jalan pun dibawa masuk ke dalam gedung gereja
Otak muslim sudah disetting otomatis jika menemukan kritik tentang
Islam & Muhammad tak peduli apapun kritiknya argumen2
mendiskreditkan kekristenan seperti yang saya tulis di atas itu akan selalu
dikeluarkan oleh mereka.
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
#2
Muslim suka sekali mengatakan bahwa Alkitab Kristen telah diubah-ubah. Tapi
ketika diberi pertanyaan balik, Alkitab seperti apakah yang belum diubah,
muslim malah dengan percaya dirinya mengatakan bahwa kafir Kristen yang
harus menunjukkan Alkitab yang asli.
Ini argumen yang jelas bikin orang ketawa sampai mules.
Dimana-mana jika ada seorang pendakwa, maka si pendakwa inilah yang harus
menyertakan bukti untuk dakwaannya.
Begitu juga ketika muslim menuduh bahwa Alkitab Kristen itu sudah
diubah dan palsu, muslim harus bisa menyertakan bukti Alkitab seperti
apakah yang asli dan tidak berubah, sehingga bisa kelihatan di bagian
mana sajakah Alkitab itu telah diubah. Bukannya malah menyuruh si
tertuduh (yaitu orang Kristen) untuk menyediakan Alkitab yang belum
diubah.
Lha wong muslim yang menuduh kok malah orang Kristen yang disuruh
membawa bukti. Edan memang muslim tuh.
__________
#3
Muslim suka sekali mengatakan bahwa nubuat (ramalan) tentang Muhammad
sebagai Mesias itu terdapat dalam Alkitab. Muslim suka sekali mengais2 ayat2
Alkitab yang kemudian diklaimnya merupakan nubuat untuk Muhammad.
Argumen ini sebenarnya semakin menampakkan kebodohan muslim sendiri.
A). Di satu sisi muslim mengatakan bahwa Alkitab itu sudah diubah-ubah dan
palsu.
B). Tapi di sisi yang lain muslim mengatakan bahwa Alkitab (perhatikan poin
a) yang sudah dianggap palsu dan berubah-rubah tersebut mengandung
nubuat untuk Muhammad disana-sini.
Jika muslim sudah jelas menuduh bahwa isi Alkitab itu sudah berubah
dan palsu, kenapa pula mereka masih menggunakan kitab palsu tersebut
untuk mencari pembenaran bagi Muhammad?
Bukankah menurut muslim Alkitab itu sudah dipalsukan? Kok masih bisabisanya nyomot ayat2 dari kitab palsu itu untuk dijadikan bukti bagi kenabian
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
Muhammad? Ini kan sama saja muslim memberi bukti palsu karena diambil
berdasar kitab palsu. Totally morron!
__________
#4
Muslim suka sekali memposting link-link video ataupun link-link artikel yang
menceritakan perbuatan mesum yang diperbuat oleh para pemimpin gereja di
jaman ini.
Rupanya muslim tidak paham bahwa ini pun merupakan cacat logika.
Jika ingin melakukan perbandingan kritik, tentulah obyek yang
diperbandingkan harus sebanding, Apple to Apple.
Tapi yang dilakukan oleh para muslim itu bukan melakukan perbandingan
Apple to Apple melainkan Apple to Pineapple.
Ketika Muhammad dikritik sebagai manusia amoral, muslim dengan sigapnya
akan mengajukan kritik balik yang disangkanya merupakan kritik sebanding
yaitu dengan cara mengkritik Paus Katolik/Uskup/Biarawan & Biarawati yang
dikatakannya hidup amoral.
Memangnya para Paus, Uskup dan Biarawan/Biarawati itu mengaku sebagai
nabi seperti si Muhammad yg mengaku-ngaku diri sebagai nabi?
Apakah mereka itu merupakan teladan hidup sempurna bagi orang Kristen
sebagaimana Muhammad adalah panutan hidup terbaik bagi setiap muslim?
Apakah mereka itu merupakan pendiri iman Kristen sebagaimana Muhammad
adalah pendiri kepercayaan Islam?
Membuat perbandingan kritiknya saja sudah salah pilih obyek tapi PD-nya
amit-amit, disangkanya dengan begitu sudah berhasil membuktikan bahwa
Islamlah yang benar dan Kristen yang bejat.
Semestinya jika muslim ingin men-counter kritik terhadap Muhammad
yang amoral, coba cari dan temukan kisah hidup Yesus yang amoral, maka
barulah ini merupakan pembandingan Apple to Apple yang benar dan dapat
diterima logika sehat.
__________
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
#5
Muslim suka sekali mengatakan bahwa Alkitab sekarang itu palsu dan telah
diubah-ubah, dengan mengajukan argumennya yaitu terjemahan LAI yang
berbeda-beda, begitu pula dengan adanya beberapa versi terjemahan Alkitab.
Apakah beda terjemahan itu berarti memalsukan Alkitab?
A). Misal: kata listen dan hear diterjemahkan sebagai mendengar
dalam Bahasa Indonesia, sekalipun listen secara penggunaannya memiliki arti
yang berbeda dari hear.
Apakah jika dalam satu kalimat kitab, ada kata listen yang diterjemahkan
sebagai mendengar dan dalam kalimat lain ada kata hear yang juga
diterjemahkan sebagai mendengar maka ini berarti terjadi pemalsuan terhadap
kitab tersebut?
B). Jika menerjemahkan berarti memalsukan dan memelintirkan arti, maka
Quran pun berarti telah dipalsukan pula. Toh Quran pun mengalami proses
terjemahan demi bisa memahami makna huruf2 Arab tesebut.
Tanpa terjemahan, bisakah muslim memahami Quran dalam bahasa Arab?
Jika dikatakan tidak perlu terjemahan, cukup belajar saja Bahasa Arab
kemudian baca Quran berbahasa Arab tanpa perlu terjemahan
Lah memangnya waktu proses mempelajari Bahasa Arab itu tidak melalui
proses pemahaman terhadap bahasa sendiri lebih dahulu? Sama saja kan harus
melalui proses menerjemahkan ke dalam bahasa yang kita pahami.
(Btw, mau lihat seberapa banyaknya versi terjemahan untuk Quran? Lihat disini:
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_translations_of_the_Qur'an)
C). Jika menerjemahkan berarti memalsukan, coba renungkan saja contoh
simpel ini:
Buku trilogy The Lord of The Rings yang dikarang oleh J. R. R. Tolkien,
kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk salah satunya
adalah Bahasa Indonesia, apakah kita mengatakan isi cerita trilogy LOTR edisi
Bahasa Indonesia tersebut adalah palsu dan telah dipalsukan?
Hahaha
Benar2 logika amburadul ala muslim!
***
Sumber *with many thnx to Miki
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
Humor
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose
email: namasamaran@riseup.net
twitter: @islamexpose