Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
ADITYA KRISNA
22020113210041
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Sepsis adalah infeksi bakteri umum generalisata yang biasanya terjadi pada
bulan pertama kehidupan. (Muscari, Mary E. 2005. ).
Sepsis neonatorum adalah infeksi bakteri pada aliran darah bayi selama
empat minggu pertama kehidupan.(Bobak, 2005)
Sepsis adalah infeksi berat dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri
dalam darah.(Surasmi, Asrining. 2003, hal 92).
B. PROSES PATOFISIOLOGI
Sepsis dimulai dengan invasi bakteri dan kontaminasi sistemik. Pelepasan
endotoksin oleh bakteri menyebabkan perubahan fungsi miokardium,
Asidosis metabolik
Sepsis neonatorum
( Bobak : 2005 )
D. MANIFESTASI KLINIS
Pada bayi baru lahir, infeksi harus dipertimbangkan pada diagnosis banding
tanda-tanda fisik. Semua ini mungkin mempunyai penjelasan noninfeksi.
Bila
banyak
sistem
terlibat
atau
bila
tanda-tanda
kardiorespirasi
2. Infeksi pada selaput otak (meningitis) atau abses otak bisa menyebabkan
koma, kejang, opistotonus (posisi tubuh melengkung ke depan) atau
penonjolan pada ubun-ubun
3. Infeksi pada tulang (osteomielitis) menyebabkan terbatasnya pergerakan
pada lengan atau tungkai yang terkena
4. Infeksi pada persendian bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan,
nyeri tekan dan sendi yang terkena teraba hangat
5. Infeksi pada selaput perut (peritonitis) bisa menyebabkan pembengkakan
perut dan diare berdarah.
Tanda awal mungkin terbatas pada hanya satu sistem, seperti apnea,
takipnea
dengan
retraksi,
atau
takikardia,
namun
pemeriksaan
Hasil
Kepala
Muka
Mata
Telinga
Mulut
aspirin,
asetaminofen
Rasional : mengurangi demem dengan aksi sentral pada hipotalamus
dilakukan
tindakan
1x24
jam
diharapkan
a. Monitoring tanda-tanda vital setiap dua jam dan pantau warna kulit
Rasional : Perubahan tanda-tanda vital yang signifikan akan
mempengaruhi proses regulasi ataupun metabolisme
dalam tubuh
b. Observasi adanya hipertermi, kejang dan dehidrasi.
Rasional : Hipertermi sangat potensial untuk menyebabkan kejang
yang akan semakin memperburuk kondisi pasien serta
dapat menyebabkan pasien kehilangan banyak cairan
secara evaporasi yang tidak diketahui jumlahnya dan
dapat menyebabkan pasien masuk ke dalam kondisi
dehidrasi.
c. Berikan kompres hangat jika terjadi hipertermi, dan pertimbangkan
untuk langkah kolaborasi dengan memberikan antipiretik.
Rasional: Kompres air hangat lebih cocok digunakan pada anak
dibawah usia 1 tahun, untuk menjaga tubuh agar tidak
terjadi hipotermi secara tiba-tiba. Hipertermi yang terlalu
lama tidak baik untuk tubuh bayi oleh karena itu
pemberian antipiretik diperlukan untuk segera menurunkan
panas, misal dengan asetaminofen.
d. Berikan ASI/PASI sesuai jadwal dengan jumlah pemberian yang
telah ditentukan
Rasional: Pemberian ASI/PASI sesuai jadwal diperlukan untuk
mencegah bayi dari kondisi lapar dan haus yang berlebih.
H. DAFTAR PUSTAKA
Bobak. Buku ajar keperawatn maternitas. Jakarta: EGC. 2005.
Behrman. Nelson ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC. 2000.
Wong, L. Donna. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol. 1. Jakarta: EGC,
2009