Uji Geometris Mesin Milling
Uji Geometris Mesin Milling
Oleh :
Dindin Sarifatudin
121211073
Dzikry D. Ielmi
121211074
121211076
Fichri Wirandi
121211079
Hilman Karimi
121211082
3 MM 1
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PENDAHULUAN...................................................................................................iii
PRAKTIKUM.................. .......................................................................................1
A. Tujuan ..............................................................................................................1
B.. Alat dan Bahan ...............................................................................................1
C. Keselamatan Kerja............................................................................................1
D. Landasan Teori.................................................................................................2
E. Langkah Kerja...................................................................................................3
LAMPIRAN............................................................................................................4
PENDAHULUAN
Mesin perkakas adalah mesin yang digunakan untuk melakukan proses pemesinan
suatu bahan dasar menjadi produk yang diinginkan. Untuk menghasilkan produk dengan
ketilitian tinggi tentu saja memerlukan mesin perkakas (machine tools) yang digunakan
adalah mesin dengan ketelitian yang tinggi pula. Dikarenakan harga unit mesin perkakas
yang sangat tinggi, apalagi untuk mesin perkakas dengan ketelitian yang tinggi tentu
unitnya lebih mahal pula. Hal tersebut sebanding dengan produk yang dihasilkan nantinya
oleh mesin perkakas.
Meskipun demikian, proses manufaktur secara mass production dengan menggunakan
mesin perkakas yang lebih teliti (higher accuracy machine tools) bisa jadi lebih
menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan mesin perkakas yang kurang teliti.
Hal ini disebabkan adanya peningkatan nilai tambah produk, pengurangan waktu untuk
proses finishing serta pengurangan waktu untuk penyetelan (adjusting) saat komponen itu
dirakit pada sistem yang lebih kompleks.
Perakitan mesin perkakas biasanya dilakukan oleh pihak pabrik dan pabrik
memberikan sertifikat tes hasil uji kinerja dari mesin tersebut untuk menjamin kelayakan
bahwa mesin siap digunakan. Namun kenyataanya tidak seperti yang kita bayangkan,
kinerja mesin perkakas dapat berubah dikarenakan saat proses perakitan maupun
pemindahan mesin dari pabrik perakitan sampai ke customer melalui banyak proses. Maka
dari itu untuk menjaga kinerja mesin perkakas, maka dilakukan pengujian geometris pada
mesin perkakas.
Pengujian geometris merupakan pengujian yang dilakukan pada mesin perkakas
dengan meninjau aspek-aspek ketegaklurusan, kesejajaran, kerataan, kesimetrisan,
kebulatan, kesatusumbuan, kesilindrisan, dan aspek lain yang mutlak harus dimiliki suatu
mesin perkakas. Dengan mengacu pada nilai toleransi yang dimiliki oleh masing-masing
aspek geometris, pengujian geometris pada mesin perkakas dilakukan. Kemudian hasil
pengujian dibandingkan dengan nilai toleransi masing-masing aspek geometris. Bila hasil
pengujian masih berada pada batas toleransi, maka mesin perkakas berada pada kondisi
baik, namun bila nilai hasil pengukuran berada di luar hasil toleransi, maka perlu
dilakukan perbaikan pada bagian mesin tersebut guna menjaga kepresisian mesin tersebut.
PRAKTIKUM
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan uji geometris pada mesin milling sesuai dengan
prosedur standar yang ditentuka.
2. Menjaga dan mengetahui ketelitian produk yang diproses dengan menggunakan
mesin milling.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi mesin milling dan tindakan yang
diperlukan untuk dilakukan ketika hasil pengukuran uji geometris sudah diluar
batas yang diizinkan atau keluar dari batas toleransi.
B. Alat dan Bahan
1. Alat :
-
Mandrel Uji
Angle plat
Kunci pas-pas 14 - 17 mm
Kunci L 8 mm
Arbor
Pengambil gambar
2. Bahan :
-
Job sheet
C. Keselamatan Kerja
1. Mahasiswa diharuskan memakai jas lab dan safety shoes.
2. Mahasiswa diharuskan mematuhi semua peraturan yang berlaku di Laboratorium
Teknik Pemesinan
3. Mahasiswa diharuskan bekerja menurut SOP dan petunjuk Instruktur.
D. Landasan Teori
Uji geometris merupakan salah satu perawatan terhadap aspek geometris dari
sebuah mesin. Pelaksanan uji geometris sangat penting karena dapat mempengaruhi
hasil produk dari proses produksi yang menggunakan mesin tersebut. Berikut aspek
penting dari pengujian geometris terhadap mesin :
-
Ketegaklurusan.
Kesejajaran.
Kerataan.
Kesimetrisan.
Kebulatan.
Kesatusumbuan.
Kesilindrisan.
diantarana :
-
Perancangan mesin.
tertentu diantarnya :
-
Overhaul.
E. Langkah Kerja
Secara umum langkah kerja dalam melkukan praktikum uji
geometris pada mesin milling adalah sebagai berikut :
geometris
Bersihkan secara detil pada komponen tersebut sebelum dilakukan
pengujian
Gunakan peralatan yang sesuai dalam melakukan pengujian pada
komponen tersebut
Catat nilai aktual yang diapat pada tabel yang disediakan
Bandingkan dengan nilai standard yang diizinkan
Tentukan apakah komponen-komponen tersebut dalam kondisi baik
atau kurnang baik, bila kurang baik lakukan perbaiakan.
LAMPIRAN
No
Aspek
Bagian
Alat
Geometris
Mesin
Ukur
Sketsa Gambar
Uraian
Toleransi
Yang
Aktual
Diijinkan
Tindak
Kesimpulan
Lanjut
1. Membersihkan bidang
meja rata yang akan diukur
sehingga terhindar dari
Kedataran
1.
meja kerja
Meja
Kerja
longitudinal
Spirit
Level 0.3
mm/m
0.1 mm
0.3 mm
Buruk
0.1 mm
0.3 mm
Buruk
2.
Kedataran
Meja
Spirit
meja kerja
Kerja
Level 0.3
bagian kanan
arah
longitudinal
mm/m
gambar
1. Membersihkan bidang
meja rata yang akan diukur
sehingga terhindar dari
bram dan kotoran yang
memengaruhi pengukuran
2.Mengukur kedataran meja
kerja menggunakan spirit
level seperti yang terlihat di
gambar
1.
Membersihka
n bidang meja
rata yang
akan diukur
sehingga
terhindar dari
Kedataran
bram dan
meja kerja
3.
bagian kanan
arah
transversal
Meja Kerja
Spirit Level
0.3 mm/m
kotoran yang
memengaruhi
0.04 mm/m
1.2 mm/m
Buruk
pengukuran
2.Mengukur
kedataran
meja kerja
menggunakan
spirit level
seperti yang
terlihat di
gambar
1. Membersihkan bidang
meja rata yang akan diukur
Kedataran
meja kerja
4.
bagian tengah
arah
Spirit
Level 0.3
mm/m
transversal
0.04
mm/m
1.2 mm/m
Buruk
1.5 mm/m
Buruk
Kedataran
5.
meja kerja
Meja
Kerja
transversal
Spirit
Level 0.3
mm/m
0.04
mm/m
1.Membersihkan landasan
meja kerja dari kotoran.
2. Meletakan angle plat
Pada meja kerja.
Dial
Kesejajaran
gerak vertikal
6.
Kepala Cutter
Terhadap Meja
Kerja
-Kepala
Tetap
-Meja
Kerja
Indikator
Tusuk
0.01 mm
dan
Angle
Plat
0.02
0.36
mm /
mm/300
300 mm
mm
Buruk
Kesilindrisan
-Spindel
Indikator
putaran spindle
vertikal
Tusuk
vertikal.
-Arbor
0.001
mm
0.005
mm
0.002 mm
Baik
0.21 mm
Buruk
dengan memutarkan
spindel utama sebesar
360 lalu diukur
penyimpangan terbesar
dengan menggunakan
8.
Kerataan Meja
Meja
Dial
Kerja
kerja
Indikator
Tusuk
0.01 mm
0,1 mm
Kesilindrisan
Spindel
Tusuk
putaran spindle
Horizont
0.001
Horizontal.
al
mm
dan
arbor
0.005 mm
0.019
mm
Baik
dengan memutarkan
spindel utama sebesar
360 lalu
diukurpenyimpangan
terbesar dengan
menggunakan dial
indikator tusuk
putaran spindle
horizontal
-Spindel
Indikator
Horizont
Tusuk
al
0.001
-Arbor
mm
0.005/
0.001/
100 mm
100 mm
0.04
0.3
mm/m
mm/m
Baik
Kedataran
11.
Landasan
Kepala Tetap
bagian depan
Spirit
n Kepala
Level 0.3
Tetap
mm/m
3. Mengukur penyimpangan
putaran kedataran
landasan kepala tetap bagian
Buruk
10
1. Membersihkan landasan
Kedataran
12.
Landasan
Kepala Tetap
bagian belakang
Spirit
3. Mengukur penyimpangan
n Kepala
Level 0.3
Tetap
mm/m
0.04
0.3
mm/m
mm/m
0,01/ 100
0.08 /100
mm
mm
Buruk
belakang dengan
menggunakan spirit level
1. Membersihkan landasan
meja kerja dari kotoran
2. Menyeting dial indikator
Kerataan
13.
landasan
vertikal meja
kerja
Landasa
Dial
Indikator
Vertikal
Tusuk
Meja
0.01 mm
Kerja
Buruk
3.Mengukur kerataan
landasan meja kerja dengan
menaik-turunkan eretan
bawah meja kerja
11
1. Membersihkan landasan
spindel dari kotoran
2. Menyeting dial indikator
14.
Dial
Kerataan
Landasa
Indikator
Landasan
n Spindle
Tusuk
Spindle Vertikal
Vertikal
0.01 mm
landasan spindle.
0,01 mm /
100 mm
0.01
mm/100
Baik
mm
3.Mengukur kerataan
landasan dengan
menggerakkan eretan
15.
Kerataan
Landasa
Dial
landasan
Indikator
vertikal meja
Horizont
Tusuk
kerja
al Meja
0.01 mm
Kerja
spindle
1. Membersihkan landasan
meja kerja dari kotoran
2. Menyeting dial indikator
0,01 mm /
0.01
100 mm
mm/100
Baik
mm
meja kerja
1. Membersihkan landasan
spindle dari kotora.
16.
Kedataran
Landasa
Landasan
n Spindle
Kepala Spindle
Horizont
Horizontal
al
0.04
Baik
0,05/100
0.05/100
Baik
mm
mm
mm/m
17.
Kesatusumbuan
Spindle
Horizontal
-Spindle
Dial
horizonta Indikator
Tusuk
-Arbor
0.01 mm
13
arah gerakan
kepala spindle
horizontal
-Meja
kerja
-Spindle
vertikal
-Angle
plat
0,01 mm
0.02 mm
Buruk
3.Mengukur kesejajaran
meja kerja dan arah gerak
spindel vertikal dengan
menggerakan spindle
vertikal arah longitudinal.
14
19.
Kesikuan
Pe-
Dial
Peluncur
luncur
Indikator
Vertikal
Meja
Tusuk
dengan Meja
Mesin
0.01 mm
Diukur Pada
Arah
dan
Bagian
Vertikal
Mandrel
Uji
Belakang
Silinder
Sepanjang 150
mm
0.01 mm
0.73 mm
Buruk
indikator.
arah gerakan
kepala spindle
horizontal
-Meja
kerja
-Spindle
vertikal
-Angle
plat
0,01/100
0.02/100
mm
mm
Buruk
16
Indikator
Putaran
Spindel
Tusuk
2. Mengukur penyimpangan
Spindel Cutter
Cutter
0.001
Arah Radial
mm
0.005
0.001
Baik
17