Anda di halaman 1dari 32

ELECTROPLATING

Ditulis oleh Suparni Setyowati Rahayu pada 24-07-2009


Elektroplating dibuat dengan jalan mengalirkan arus listrik melalui larutan antara logam atau
material lain yang konduktif. Dua buah plat logam merupakan anoda dan katoda dihubungkan
pada kutub positif dan negatif terminal sumber arus searah (DC). Logam yang terhubung dengan
kutub positif disebut anoda dan yang terhubung dengan kutub negatif disebut katoda. Ketika
sumber tegangan digunakan pada elektrolit, maka kutub positif mengeluarkan ion bergerak
dalam larutan menuju katoda dan disebut sebagai kation. Kutub negatif juga mengeluarkan ion,
bergerak menuju anoda
dan disebut sebagai anion. Larutannya disebut elektrolit.
Hubungan antara voltase dalam elektrolit dan kekuatan arus listrik yang mengalir ditunjukkan
oleh hukum Ohm yaitu :

Besarnya listrik yang mengalir yang dinyatakan dengan Coulomb adalah sama dengan arus
listrik dikalikan dengan waktu. Dalam pemakaian secara umum atau dalam pemakaian
elektroplating satuannya adalah ampere-jam (Ampere-hour) yang besarnya 3600 coulomb, yaitu
sama dengan listrik yang mengalir ketika arus listrik sebesar 1 ampere mengalir selama 1 jam.

Michael Faraday pada tahun 1833 menetapkan hubungan antara kelistrikan dan ilmu kimia pada
semua reaksi elektrokimia. Dua hukum Faraday ini adalah :
1. Hukum I : Jumlah dari tiap elemen atau grup dari elemen-elemen yang dibebaskan pada
kedua anoda dan katoda selama elektrolisa sebanding dengan jumlah listrik yang mengalir dalam
larutan.
2. Hukum II : Jumlah dari arus listrik bebas sama dengan jumlah ion atau jumlah substansi ion
yang dibebaskan dengan memberikan sejumlah arus listrik adalah sebanding dengan berat
ekivalennya.
Hukum I membuktikan terdapat hubungan antara reaksi kimia dan jumlah total listrik yang
melalui elektrolit. Menurut Faraday, arus 1 Ampere mengalir selama 96.496 detik ( 26,8 jam)
membebaskan 1,008 gram hidrogen dan 35,437 gram khlor dari larutan asam khlorida encer.
Seperti hasil yang ditunjukkan bahwa 96.496 coulomb arus listrik membebaskan satu satuan
berat ekivalen ion positif dan negatif. Oleh sebab itu 96.496 coulomb atau kira-kira 96.500
coulomb yang disebut 1 Faraday sebanding dengan berat 1 elektrokimia. Untuk menentukan
logam yang terdeposisi dengan arus dan waktu dapat ditentukan :

Langkah selanjutnya adalah mengalikan bilangan Faraday dengan bilangan gram yang
diendapkan oleh 1 Faraday (gram ekivalen), maka persamaannya menjadi:

Untuk menentukan tebal pelapisan yang terjadi perlu diketahui berat jenis dari logam yang
terlapis pada katoda. Hubungan berat jenis dengan harga-harga yang lainnya adalah sebagai
berikut :

Efisiensi plating pada umumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda maupun katoda.
Efisiensi katoda yaitu arus yang digunakan untuk pengendapan logam pada katoda dibandingkan
dengan total arus masuk. Arus yang tidak dipakai untuk pengendapan digunakan untuk

penguraian air membentuk gas hidrogen, hilang menjadi panas atau pengendapan logam-logam
lain sebagai impuritas yang tak diinginkan. Efisiensi anoda yaitu perbandingan antara jumlah
logam yang terlarut dalam elektrolit dibanding dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut
Hukum Faraday.Kondisi plating yang baik bila diperoleh efisiensi katoda sama dengan efisiensi
anoda, sehingga konsentrasi larutan bila menggunakan anoda aktif akan selalu tetap.

Efisiensi arus katoda sering dipakai sebagai pedoman menilai apakah semua arus yang masuk
digunakan untuk mengendapkan ion logam pada katoda sehingga didapat efisisensi plating
sebesar 100 % ataukah lebih kecil. Adanya kebocoran arus listrik, larutan yang tidak homogen
dan elektrolisis air merupakan beberapa penyebab rendahnya efisiensi.
Elektrolisis air merupakan reaksi samping yang menghasilkan gas hidrogen pada katoda dan gas
oksigen pada anoda.Reaksi elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut :

Secara praktis efisiensi plating dinyatakan sebagai perbandingan berat nyata terhadap berat
teoritis endapan pada katoda.
Apabila logam dimasukkan pada larutan yang mengandung ionnya sendiri akan menimbulkan
beda potensial antara logam tersebut dengan larutan. Beda potensial ini disebabkan karena atom
dari logam untuk menjadikan satu atau lebih muatan negatif dan lepas ke dalam larutan dalam
bentuk ion.
Pada saat yang bersamaan terjadi reaksi kebalikan dalam larutan. Dua reaksi yang berlawanan
tersebut berlangsung pada kecepatan yang tidak sama, maka potensial ini akan diatur oleh
permukaan logam dan elekrolit yang berhubungan dengan permukaan logam. Akhirnya kondisi
setimbang tercapai dimana ionisasi dan pelepasan berlangsung tepat pada kecepatan yang sama.

Kesetimbangan ini disebut dengan potensial kesetimbangan atau potensial bolak-balik pada
partikel logam pada laruan yang dipergunakan.

Potensial elektroda standar berdasarkan skala hidrogen, dimana semua logam-logam sebelum
hidrogen pada skala hidrogen mampu menggantikan hidrogen dari larutan yang mengandung ion
hidrogen, dan logam-logam setelah hidrogen pada skala hidrogen biasanya tidak dapat
menggantikan hidrogen secara langsung. Berikut ini adalah skala hidrogen :

Logam seng, timah hitam dan timah putih dinamakan logam dasar karena mudah larut di dalam
asam dan ditunjukkan oleh tanda potensial negatif, sedangkan kebalikan dari ketiga logam diatas
adalah logam mulia seperi tembaga, perak dan emas ditunjukkan oleh tanda potensial positif.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/dasar-teorielektroplating/
KOROSI

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia!

[tutup]

Korosi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan
berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku
sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai
katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari
besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara
kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi
adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral
logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah
diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja
paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan
korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya
korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan
oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektrode lainnya yang
akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.
http://id.wikipedia.org/wiki/Korosi (26-12-14; JAM 20:55)

Electroplating
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Mesin tembaga electroplating untuk layering PCB

Elektroplating adalah proses yang menggunakan listrik arus untuk mengurangi logam terlarut
kation sehingga mereka membentuk lapisan logam yang koheren pada elektroda . Istilah ini juga
digunakan untuk listrik oksidasi dari anion ke substrat padat, seperti dalam pembentukan perak
klorida pada kawat perak untuk membuat elektroda perak / perak klorida . Electroplating
terutama digunakan untuk mengubah sifat permukaan suatu benda (misalnya abrasi dan
ketahanan aus, korosi perlindungan, pelumasan , kualitas estetika, dll), tetapi juga dapat
digunakan untuk membangun ketebalan pada bagian berukuran atau membentuk objek dengan
electroforming .
Proses yang digunakan dalam elektroplating disebut elektrodeposisi. Hal ini analog dengan sel
galvanik bertindak secara terbalik . Bagian yang akan berlapis adalah katoda sirkuit. Dalam salah
satu teknik, yang anoda terbuat dari logam yang akan dilapisi pada bagian. Kedua komponen
direndam dalam larutan disebut elektrolit yang mengandung satu atau lebih terlarut garam logam
serta lainnya ion yang memungkinkan aliran listrik. Sebuah catu daya memasok arus langsung ke

anoda, oksidasi atom logam yang terdiri dan memungkinkan mereka untuk larut dalam larutan.
Pada katoda, ion logam terlarut dalam larutan elektrolit berkurang pada antarmuka antara solusi
dan katoda, sehingga mereka "piring keluar" ke katoda. Tingkat di mana anoda dibubarkan sama
dengan tingkat di mana katoda berlapis, vis-a-vis arus melalui rangkaian. Dengan cara ini, ionion dalam bath elektrolit terus diisi ulang oleh anoda. [1]
Proses elektroplating lainnya dapat menggunakan anoda non-konsumsi seperti timah atau
karbon. Dalam teknik ini, ion logam yang akan dilapisi harus secara periodik diisi ulang di
kamar mandi karena mereka ditarik keluar dari solusi. [2] Bentuk yang paling umum dari
electroplating digunakan untuk membuat koin seperti uang , yang kecil seng plat tercakup dalam
lapisan tembaga . [3]

Isi

1 Proses
o 1.1 Mogok
o

1.2 Pulse electroplating atau Pulse elektrodeposisi (PED)

1.3 Brush electroplating

1.4 Electroless deposisi

1,5 Kebersihan

2 Efek

3 Sejarah

4 Penggunaan

5 Hull sel

6 Haring-Blum Sel

7 Referensi
o

7.1 Bibliograf

Proses

Electroplating dari logam (Me) dengan tembaga dalam bak tembaga sulfat

Kation mengasosiasikan dengan anion dalam larutan. Kation ini berkurang pada katoda untuk
deposit dalam logam, nol valensi. Sebagai contoh, dalam larutan asam, tembaga teroksidasi di
anoda Cu 2+ dengan kehilangan dua elektron. Rekan Cu 2+ dengan anion SO 4 2- dalam larutan
untuk membentuk tembaga sulfat. Pada katoda, Cu 2+ direduksi menjadi logam tembaga dengan
mendapatkan dua elektron. Hasilnya adalah transfer efektif tembaga dari sumber anoda ke piring
meliputi katoda.
Plating yang paling sering adalah logam tunggal elemen , bukan paduan . Namun, beberapa
paduan dapat Elektrodeposisi, terutama kuningan dan solder .
Banyak mandi plating termasuk sianida logam lainnya (misalnya, kalium sianida ) selain sianida
logam yang akan disimpan. Ini sianida bebas memfasilitasi korosi anoda, membantu untuk
mempertahankan tingkat ion logam konstan dan berkontribusi terhadap konduktivitas. Selain itu,
bahan kimia non-logam seperti karbonat dan fosfat dapat ditambahkan untuk meningkatkan
konduktivitas.
Ketika plating tidak diinginkan pada area tertentu dari substrat, stop-off diterapkan untuk
mencegah mandi dari kontak dengan substrat. Khas stop-off termasuk tape, foil, lak , dan lilin . [4]
Pemogokan

Awalnya, deposit plating khusus yang disebut "serangan" atau "Flash" dapat digunakan untuk
membentuk sangat tipis (biasanya kurang dari 0,1 mikrometer tebal) plating dengan kualitas
tinggi dan patuh terhadap substrat. Ini berfungsi sebagai dasar untuk proses pelapisan berikutnya.
Sebuah pemogokan menggunakan kepadatan arus tinggi dan mandi dengan konsentrasi ion yang
rendah. Proses ini lambat, proses plating sehingga lebih efisien digunakan setelah ketebalan
mogok yang diinginkan diperoleh.

Metode mencolok juga digunakan dalam kombinasi dengan plating logam yang berbeda. Jika
diinginkan untuk piring satu jenis deposito ke logam untuk meningkatkan ketahanan korosi tetapi
logam ini memiliki adhesi inheren miskin untuk substrat, pemogokan dapat pertama disimpan
yang kompatibel dengan keduanya. Salah satu contoh dari situasi ini adalah adhesi miskin
elektrolit nikel pada seng paduan, dalam hal serangan tembaga yang digunakan, yang memiliki
kepatuhan yang baik untuk keduanya. [2]
Pulsa electroplating atau Pulse elektrodeposisi (PED)

Sebuah modifikasi sederhana dalam proses elektroplating adalah electroplating pulsa. Proses ini
melibatkan bolak cepat dari potensi atau arus antara dua nilai yang berbeda menghasilkan
serangkaian pulsa amplitudo yang sama, durasi dan polaritas, dipisahkan oleh arus nol. Dengan
mengubah amplitudo pulsa dan lebar, adalah mungkin untuk mengubah komposisi film disimpan
dan ketebalan. [5]
Sikat electroplating

Sebuah proses yang terkait erat adalah sikat electroplating, di mana daerah lokal atau seluruh
item yang berlapis menggunakan sikat jenuh dengan larutan plating. Sikat, biasanya stainless
steel tubuh dibalut dengan bahan kain yang baik memegang solusi plating dan mencegah kontak
langsung dengan item yang berlapis, terhubung ke sisi positif dari tegangan rendah sumber listrik
arus searah, dan item menjadi berlapis terhubung ke negatif. Operator dips sikat di plating solusi
kemudian berlaku untuk item, bergerak sikat terus-menerus untuk mendapatkan pemerataan
bahan plating. Sikat electroplating memiliki beberapa keunggulan dibandingkan tangki plating,
termasuk portabilitas, kemampuan untuk plat item yang untuk beberapa alasan tidak dapat tangki
berlapis (satu aplikasi adalah plating dari bagian-bagian kolom yang sangat besar dukungan
dekoratif dalam restorasi bangunan), rendah atau tidak ada persyaratan masking, dan relatif
rendah plating persyaratan volume larutan. Kelemahan dibandingkan dengan tangki plating dapat
mencakup keterlibatan operator besar (tangki plating dapat sering dilakukan dengan perhatian
minimal), dan ketidakmampuan untuk mencapai sebagai besar ketebalan pelat.
Deposisi electroless

Biasanya sel elektrolit (terdiri dari dua elektroda, elektrolit, dan sumber eksternal arus)
digunakan untuk elektrodeposisi. Sebaliknya, proses deposisi electroless hanya menggunakan
satu elektroda dan tidak ada sumber eksternal arus listrik. Namun, solusi untuk proses tanpa
listrik perlu mengandung agen pereduksi sehingga reaksi elektroda memiliki bentuk:

Pada prinsipnya setiap peredam berbasis air dapat digunakan meskipun potensi redoks setengah
sel peredam harus cukup tinggi untuk mengatasi hambatan energi yang melekat dalam kimia cair.
Electroless nikel plating menggunakan hypophosphite sebagai peredam sementara plating logam
lain seperti perak, emas dan tembaga biasanya menggunakan aldehida berat molekul rendah.

Keuntungan utama dari pendekatan ini lebih elektroplating adalah bahwa sumber daya dan
mandi plating tidak diperlukan, mengurangi biaya produksi. Teknik ini juga dapat piring bentuk
dan jenis permukaan beragam. The downside adalah bahwa proses plating biasanya lebih lambat
dan tidak dapat membuat pelat tebal seperti logam. Sebagai konsekuensi dari karakteristik ini,
deposisi electroless ini sangat umum dalam seni dekoratif.
Kebersihan

Kebersihan adalah penting untuk sukses electroplating, karena lapisan molekul minyak dapat
mencegah adhesi lapisan. ASTM B322 adalah panduan standar untuk membersihkan logam
sebelum elektroplating. Proses pembersihan meliputi pembersihan pelarut, pembersih deterjen
alkali panas, elektro-membersihkan, dan pengobatan asam dll Tes industri yang paling umum
untuk kebersihan adalah tes waterbreak, di mana permukaan yang dibilas dan diadakan vertikal.
Kontaminan hidrofobik seperti minyak menyebabkan air untuk bead dan putus, memungkinkan
air untuk mengalirkan cepat. Sempurna permukaan logam yang bersih hidrofilik dan akan
mempertahankan lembar tak terputus air yang tidak manik atau mengalirkan. ASTM F22
menggambarkan versi tes ini. Tes ini tidak mendeteksi kontaminan hidrofilik, tetapi proses
electroplating dapat menggantikan ini dengan mudah karena solusi yang berbasis air. Surfaktan
seperti sabun mengurangi sensitivitas tes dan harus benar-benar dibilas.

Effects
Electroplating perubahan kimia, fisik, dan sifat mekanik dari benda kerja. Contoh dari perubahan
kimia adalah ketika nikel plating meningkatkan ketahanan korosi. Contoh dari perubahan fisik
adalah perubahan dalam penampilan luar. Contoh dari perubahan mekanis adalah perubahan
kekuatan tarik atau permukaan kekerasan yang merupakan atribut yang diperlukan dalam
industri perkakas. [6] Electroplating emas asam pada tembaga / sirkuit berlapis nikel yang
mendasari mengurangi resistansi kontak serta kekerasan permukaan. Tembaga bidang tindakan
baja ringan berlapis sebagai masker jika kasus pengerasan daerah tersebut tidak desired.Tin
berlapis baja krom berlapis untuk mencegah menumpulkan permukaan karena oksidasi timah.

Sejarah

Nikel plating
Lihat juga: Johann Wilhelm Ritter

Meskipun tidak dikonfirmasi, Parthia Baterai mungkin sistem pertama yang digunakan untuk
elektroplating.

Elektrokimia modern ditemukan oleh ahli kimia Italia Luigi V. Brugnatelli di 1805. Brugnatelli
digunakan rekannya Alessandro Volta penemuan 's lima tahun sebelumnya, tumpukan volta ,
untuk memfasilitasi elektrodeposisi pertama. Penemuan Brugnatelli yang ditindas oleh Akademi
Ilmu Pengetahuan Perancis dan tidak menjadi digunakan dalam industri umum selama tiga puluh
tahun berikutnya.
Pada 1839, para ilmuwan di Inggris dan Rusia telah independen merancang proses pengendapan
logam mirip dengan Brugnatelli untuk elektroplating tembaga percetakan piring.

Boris Jacobi dikembangkan elektroplating, electrotyping dan patung galvanoplastic


di Rusia

Boris Jacobi di Rusia tidak hanya menemukan kembali galvanoplastics, tetapi dikembangkan
electrotyping dan patung galvanoplastic . Galvanoplastics cepat datang ke fashion di Rusia,
dengan orang-orang seperti penemu Peter Bagration , ilmuwan Heinrich Lenz dan penulis fiksi
ilmiah Vladimir Odoyevsky semua kontribusi terhadap pengembangan lebih lanjut dari
teknologi. Di antara kasus yang paling terkenal dari penggunaan electroplating pada pertengahan
abad ke-19 Rusia adalah patung galvanoplastic raksasa St. Katedral Isaac di Saint Petersburg dan
emas dilapisi kubah dari Katedral Kristus Sang Juru Selamat di Moskow , gereja Ortodoks
tertinggi di dunia . [7]

Patung Galvanoplastic di St. Katedral Isaac di Saint Petersburg .

Segera setelah itu, John Wright dari Birmingham , Inggris menemukan bahwa potasium sianida
adalah cocok elektrolit untuk emas dan perak electroplating. Rekan Wright, George Elkington
dan Henry Elkington dianugerahi paten pertama untuk menyepuh pada tahun 1840. Kedua
kemudian mendirikan industri electroplating di Birmingham dari mana menyebar di seluruh
dunia.
The Norddeutsche Affinerie di Hamburg adalah yang pertama pabrik electroplating modern yang
mulai produksi pada tahun 1876. [8]
Sebagai ilmu elektrokimia tumbuh, hubungannya dengan proses electroplating menjadi dipahami
dan jenis-jenis proses electroplating logam non-dekoratif dikembangkan. Electroplating
komersial nikel, kuningan, timah , dan seng dikembangkan oleh 1850-an. Elektroplating mandi
dan peralatan berdasarkan paten dari Elkingtons yang ditingkatkan untuk mengakomodasi
plating berbagai benda skala besar dan untuk manufaktur dan rekayasa aplikasi khusus.
Industri plating menerima dorongan besar dengan munculnya perkembangan pembangkit listrik
di akhir abad ke-19. Dengan arus yang lebih tinggi, komponen mesin logam, hardware, dan
otomotif bagian yang membutuhkan perlindungan korosi dan sifat memakai ditingkatkan,
bersama dengan penampilan yang lebih baik, dapat diproses dalam jumlah besar.
Dua Perang Dunia dan tumbuh penerbangan industri memberikan dorongan untuk perkembangan
lebih lanjut dan perbaikan termasuk proses seperti hard kromium plating , perunggu paduan
plating, plating nikel sulfamate, bersama dengan berbagai proses plating lainnya. Peralatan
Plating berevolusi dari dioperasikan secara manual tank kayu tar berlapis untuk peralatan
otomatis, mampu memproses ribuan kilogram per jam bagian.
Salah satu Amerika fisikawan Richard Feynman proyek pertama ini adalah untuk
mengembangkan teknologi untuk menyepuh logam ke plastik . Feynman mengembangkan ide
asli dari temannya menjadi penemuan yang sukses, sehingga majikannya (dan teman) untuk
menepati janji komersial ia dibuat tetapi tidak bisa dipenuhi sebaliknya. [9]

Penggunaan
Electroplating banyak digunakan dalam berbagai industri untuk pelapisan benda logam dengan
lapisan tipis dari logam yang berbeda. Lapisan logam diendapkan memiliki beberapa properti
yang diinginkan, dimana logam objek kekurangan. Misalnya kromium plating dilakukan pada
banyak objek seperti bagian mobil, keran mandi, kompor gas dapur, pelek dan banyak lainnya
untuk fakta bahwa kromium sangat tahan korosi, dan dengan demikian memperpanjang
kehidupan bagian. Electroplating memiliki penggunaan yang luas dalam industri. Hal ini juga
digunakan dalam pembuatan perhiasan murah. Electroplating meningkatkan kehidupan logam
dan mencegah korosi.

Sebuah solusi seng diuji dalam sel lambung

Hull sel
Sel Hull adalah jenis sel uji yang digunakan untuk kualitatif memeriksa kondisi mandi
electroplating. Hal ini memungkinkan untuk optimasi untuk berbagai rapat arus, optimasi
konsentrasi aditif, pengakuan efek pengotor dan indikasi kemampuan daya makro-melempar. [10]
Sel Hull ulangan mandi plating pada skala laboratorium. Itu diisi dengan sampel larutan plating,
anoda sesuai yang terhubung ke rectifier . "Pekerjaan" diganti dengan panel uji sel lambung yang
akan berlapis untuk menunjukkan "kesehatan" dari bak mandi.
Sel Hull adalah wadah trapesium yang memegang 267 ml larutan. Bentuk ini memungkinkan
seseorang untuk menempatkan panel uji pada sudut ke anoda. Akibatnya, deposit berlapis pada
kepadatan arus yang berbeda yang dapat diukur dengan penggaris sel lambung. Volume larutan
memungkinkan untuk optimasi kuantitatif konsentrasi aditif:. 1 gram Selain 267 mL setara
dengan 0,5 oz / gal di tangki plating [11]

Haring-Blum Sel
The Haring-Blum sel digunakan untuk menentukan lempar kekuatan makro sel mandi.Dinding
plating terdiri dari 2 katoda paralel dengan anoda tetap di katoda middle.The berada pada jarak
dari anoda dengan perbandingan 1: 5. makro melempar daya menghitung dari ketebalan plating
di dua katoda ketika arus dc dilewatkan untuk jangka waktu tertentu sel time.The ini dibuat dari
Perspex atau kaca. [12] [13] [14]

Referensi
1.
2.

Dufour, IX-1.
Dufour, IX-2.

3.

"US Mint Virtual Tour" . US Mint.

4.

Dufour, IX-3.

5.

MS, Chandrasekar; Malathy Pushpavanam (2008). "Pulse dan pulsa


membalikkan plating-Konseptual, keuntungan dan aplikasi" Electrochimica
Acta:. 3313-3322. doi : 10,1016 / j.electacta.2007.11.054 .

6.

Todd, Robert H .; Dell K. Allen; Leo Alting (1994). "Permukaan Coating".


Proses Manufaktur Reference Guide . Industri Tekan Inc pp. 454-458. ISBN 08311-3049-0 .
Sejarah galvanotechnology di Rusia (Rusia)

7.
8.

Stelter, M .; Bombach, H. (2004). "Proses Optimasi di Copper


electrorefning" Advanced Material 6:. 558. doi : 10,1002 / adem.200400403 .

9.

Richard Feynman, Tentunya Kau Bercanda, Mr Feynman! (1985), dalam


bab. 6: ["Kepala Riset Chemist dari Metaplast Corporation"]

10.

Logam Finishing: Buku Pedoman dan Directory. Isu 98 95. 1998. p.


588.

11.

Hull Sel 101

12.

Haring-Blum Sel p.444, Elektrokimia Kamus oleh Allan J.Bard, Gyorgy


Inzelt, Fritz

13.

Haring HE, Blum.W (1923) Trans.Am.Electrochem Soc, 44: 313

14.

p122, Elektrokimia Teknik Sains dan Teknologi Kimia dan lain ,,,, By
Hartmut Wendt, Gerhard Kreyse.

Bibliograf
Dufour, Jim (2006). Sebuah Pengantar Metalurgi, 5. Cameron.
LAPORAN ELEKTROKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROKIMIA


ELEKTROPLATING LEMPENG BESI (Fe) DENGAN PELAPIS
TEMBAGA (Cu)
I.

TUJUAN

Mempelajari proses pelapisan besi dengan menggunakan logam pelapis tembaga.

Menghitung berat, volume, dan juga tebal lapisan yang dihasilkan.

II.
1.1.

DASAR TEORI
PRINSIP DASAR EKLEKTROPLATING
Elektroplating merupakan teknik pelapisan secara elektrodeposisi, yaitu
proses pengendapan pelapis logam secara elektrokimia. Cara pelapisan ini
memerlukan arus listrik searah (DC). Bila listrik mengalir antara anoda dan katoda,

didalam larutan konduktor/larutan elektrolit, maka akan terjadi reaksi kimia pada
permukaan logam tersebut. Pada sistem demikian, bila diberi tegangan atau beda
potensial, ion-ion bergerak menuju elektroda. Kation bergerak menuju katoda dan
anion menuju anoda. Masing-masing mempunyai laju yang khas (konduktivitas ion
spesifk).

Konduktivitas

total

larutan

tertentu

merupakan

penjumlahan

dan

konduktivitas ion individu segenap ion yang dikandungnya.


1.2.

ELEKTRODA
Elektroda merupakan kutub atau lempeng pada suatu sel elektrolitik ketika
arus listrik memasuki atau meninggalkan sel. Elektroda dimana proses reduksi
berlangsung disebut sebagai katoda yang merupakan kutub negatif(penarik
elektron), sedangkan elektron dimana proses oksidasi berlandsung disebut anoda
yang merupakan kutub positif (pelepas ektron).
Anoda biasanya terkorosi dengan melepaskan elektron-elektron dari atomatom logam netral untuk membentuk ion-ion bersangkutan. Berbagai anoda
dipergunakan pada elektroplating. Ada anoda inert, ada anoda aktif (terkorosi).
Anoda dapat merupakan logam murni, dapat pula sebagai alloy. Katoda biasanya
tidak mengalami korosi, walaupun mungkin menderita kerusakan dalam kondisikondisi tertentu. Dalam larutan, ion-ion positif bergerak ke katoda dan ion-ion
negatif bergerak ke anoda. Adapun logam yang biasa digunakan sebagai elektroda
adalah logam yang tidak larut dalam larutan elektrolit yang digunakan sebagai
pelapis.

1.3.

JENIS LARUTAN ELEKTROLIT


Jenis larutan elektrolit yang dipakai dalam elektroplating ialah elektrolit asam,
netral dan basa. Dinamakan larutan elektrolit sebab dapat menghantarkan arus
listrik.
Bak pelapisan pada umunya mengandung :

Garam yang mengandung ion logam


Garam yang berfungsi menambah daya hantar larutan
Larutan yang bertindak sebagai buffer untuk menjaga pH larutan yang dikehendaki

Adition Agent untuk mempengaruhi jenis larutan yang dihasilkan

1.4.

VOLTASE, TAHANAN DAN HATARAN


Aliran antara kutub positif dan negatif dari sumber arus lansung dilengkapi
dengan suatu alat elektrolit, maka sejumlah arus listrik yang akan lewat sangat
bergantung pada dua faktor, yaitu :

Gaya gerak listrik (ggl) atau dinamakan electro motif force (e. m. f. ) atau voltase
yang digunakan pada baterai atau sumber arus ion sebagai sumber arus yang
melalui elektrolit.
Tahanan listrik dari elektrolit yang berbanding terbalik dengan arus yang lewat. Jika
tahanan diperbesar maka kuat arus yang ditimbulkan makin kecil, begitulah
sebaliknya.

Untuk memulai suatu elektrolisa harus melampaui GGL balik galvanik atau potensial
penguraian Ed. Harga ini dinyatakan dengan E d= EAnoda - EKatoda dapat dengan mudah
dihitung. Persamaan untuk menentukan potensial yang diperlukan sebagai berikut :
Edigunakan = Ed + iR +

katoda

anoda

Dengan Ed = Eanoda - Ekatoda adalah potensial penguraian menurut Nernst.


Faktor ini berbanding terbalik dengan tahanan, dimana jika daya hantarnya
bertambah maka arus yang lewat besar.
Berdasarkan Hukum Ohm:

I=

Dimana, I = Arus (Ampere)


E= e.m.f (volt)

R= Tahanan (Ohm)
Berdasarkan penemuan dari Michael Faraday pada tahun 1883 yang dikenal
sebagai hukum Faraday, menetapkan hubungan listik dan kimia dari elektrolit atau
reaksi elektrokimia. Kedua hukum tersebut adalah:
a.

Berat logam yang diendapkan pada katoda selama elektrolisis adalah sebanding
dengan jumlah arus listrik yang melalui larutan.

b.

Untuk sejumlah arus yang lewat selama elektrolisis, berat logam yang diendapkan
sebanding dengan berat ekivalennya.
Berdasarkan kedua hukum tersebut diatas diperoleh:

Dimana, W = Berat endapan (gram)


I = Kuat Arus (ampere)
t = Waktu pelapisan (detik)
A= Berat atom (garam/mol)
Z = Valensi
F = Konstanta Faraday (96500 Coloumb)
1.5.

TEBAL LAPISAN
Tebal lapisan dapat ditentukan dari berat endapan yang diperoleh dengan
hukum Faraday, dimana terlebih dahulu mencari volume lapisan.
Volume Lapisan =

Sehingga:
Tebal Lapisan =

1.6.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAPISAN

Logam Dasar
Digunakan untuk pembuatan elektroda (katoda) atau benda kerja harus
berbentuk batang yang mempunyai penampang melintang bulat atau persegi
(berbentuk pelat). Logam dasar harus bebas dari lemak dan kotoran-kotoran oksida
yang dapat mempengaruhi pelekatan lapisan dan dapat menimbulkan korosi.
Rapat Arus
Pada proses ini jumlah logam yang terdeposisi pada katoda atau yang
lenyap dari anoda. Rapat arus yang timbul dapat mempercepat terjadinya
pengendapan namun hasilnya kasar.di samping itu rapat arus yang tinggi dapat
menyebabkan pelarutan kembali pada lapisan yang terbentuk. Rapat arus yang
rendah menyebabkan pelepaan ion lambat sehingga membutuhkan waktu yang
relatif lama.

Konsentrasi Larutan Elektrolit


Pada larutan yang konsentrasinya rendah, proses pelapisan berlangsung
lama dan kemungkinan tidak terjadilapisan. Sebaliknya pada larutan yang
konsentrasinya tinggi, akan menghasilkan lapisan yang melekat kuat tatapi
kemungkinan lapisan yang terjadi kasar.
pH Larutan
larutan yang bersifat netral atau mendekati netral mudah menjadi larutan
yang bersifat basa dipermukaan katoda, sehingga lapisan yang terbentuk akan
tercampur dengan lapisan garam basa atau hidroksida.pH yang terlalu rendah
memudahkan terjadinya reaksi pembentukan gas hidrogen dan melarutnya kembali
lapisan yang terjadi. Nilai potensial (E) untuk elektroda hidrogen bergantung pada
konsentrasi ion hidrogennya. Misalnya di buat konsentrasi sel hidrogen yang satu
dalam keadaan baku dan sel hidrogen yang lain tidak dalam keadaan baku.

H+ + e-

Anoda : H2 (g)

Eo =

0,0 Volt
Katoda : H+ (baku) + e-

H2

Reaksi sel : H2 (g) + H+ (baku)

Eo = 0,0 Volt

H+ + H2 (g)

Eo = 0,0

Volt
Berdasarkan persamaan Nernst :

Jika tekanan gas = 1 atm, [H+]baku = 1 M, maka:


Esel = 0,0 0,059/1 log [H+]
Esel = 0,059 pH
pH = Esel/0,059
III.

3.1
3.1.1

METODE

WAKTU DAN TEMPAT


WAKTU
Praktikum ini dialkukan pada hari Kamis, 20 Mei 2010 jam 05.00 WIT dan hari
Jumat, 21 Mei 2010 jam 09.00 WIT.

3.1.2

TEMPAT
Pelaksanaan ini yaitu di Laboratosium jurusan Kimia Universitas Negeri Papua
Manokwari.

3.2

ALAT DAN BAHAN

3.2.1

ALAT
Alat yang digunakan yaitu : gelas piala, pipet tetes, gelas ukur, statif, kabel,
penjepit mulut buaya, gegep, pemanas, corong, timbangan, amplas, thermometer,
tisu, allumunium foil, rectifer (sumber arus DC)

3.2.2

BAHAN
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: Lempengan Besi, H 2SO4, NaOH,
Na2CO3, CuSO4.

3.3

CARA KERJA

3.3.1

TAHAP PENGERJAAN AWAL

3.3.1.1

Pembersihan Secara Mekanik


Amplas permukaan lempeng besi hingga halus dan hilang karat yang menempel
pada besi.

3.3.1.2

Pembersihan Lemak dan Minyak


Pembuatan larutan pencuci lemak dan minyak : campurkan 12,9 gram NaOH
dan 25 gram Na2CO3 kemudian larutkan dan tmabhakan air hingga volumenya 1 L.
Cara Menghilangkan Lemak dan Minyak : celupkan lempeng besi yang telah
diamplas dalam larutan pencuci lemak dan minyak pada suhu 70 oC selama 15
menit.

3.3.1.3

Pembersihan Karat
Pembuatan larutan penghilang karat : campurkan 20 mL H2SO4 pekat dan
larutkan dalam 80 mL aquades.
Penghilangan Karat : Celupkan lempeng besi dalam larutan pencuci karat selama
lima belas menit pada suhu 40oC-60oC.

3.3.1.4

Pembilasan dan Penimbangan


Setelah dicuci dengan pencuci alkali dan pencuci karat, bilas dalam aquades
sehingga lempeng bersih dari karat maupun lemak dan minyak. Selanjutnya
keringkan lalu timbang berat awalnya.

3.3.2
3.3.2.1

TAHAP PELAPISAN
Pembuatan Larutan Elektrolit

Campurkan 200 gram CuSO4 dan 30 gram H2SO4 kemudian larutkan hingga
volumenya 1 L. pH larutan terukur 1.
3.3.2.2

Proses Elektroplating

Hubungkan anoda dengan kutub positif pada rectifer, dan katoda pada kutub
negative.

Anoda yang digunakan adalah logam tembaga dan katodanya adalah lempeng
besi (bahan Kerja)

Celupkan anoda dan katoda pada larutan elektrolit dan alirkan arus 1Ampere
selama 5 menit.

Putuskan arus dan angkat logam kerja, keringkan kemudian timbang.


Susunan alat electroplating

ANOD
A

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN


Berat lempeng besi awal = 109,1004 gram
Berat lempeng besi setelah pelapisan = 109,6974 gram
Ukuran lapisan pada lempeng besi :
Panjang

= 5,9 cm

Lebar

= 5,1 cm

Tinggi

= 0,2 cm

4.2 PERHITUNGAN

Catatan : luas penampang dari logam yang dilapisi membentuk balok tanpa tutup.
Karena hanya setengah dari lempeng yang terlapisi. Sementara salah satu sisinya
tidak terlapisi.

4.3 PEMBAHASAN
Electroplating merupakan salah satu cara yang biasa digunakan dalam
proses pelapisan suatu logam dengan logam lain yang lebih tahan terhadap korosi.
Selain itu, teknik ini juga dimanfaatkan untuk memperindah suatu logam.
Pada praktikum ini, logam yang kita lapisi yaitu lempeng besi dengan logam
pelapis tembaga. Yang mana sifat dari besi yang mudah mengalami korosi ketika
kontak dengan udara. Oleh karena itu perlu adanya pelapisan dengan logam lain
agar besi tidak mudah mengalami korosi. Sifat besi yang pada dasarnya rentan
terhadap korosi maka sebelum dilakukan electroplating perlu adanya pembersihan
permukaan lempeng tersebut.
Proses pembersihan lempeng besi dilakukan dalam tiga tahap yaitu
pembersihan secara mekanik, pembersihan lemak dan minyak, serta pembersihan
karat. Proses pembersihan karat dilakukan dengan menggunakan amplas, yang
mana pada tahap ini pengamplasan bertujuan untuk menghilangkan sebagian karat
dan juga memperhalus permukaan lempeng. Penghalusan lempeng bertujuan agar
hasil pelapisan bias rata dan juga halus sehingga bias tampak lebih indah.
Penghilangan karat pada tahap ini hanya sebagian saja yang bias dihilangkan. Oleh
karena itu pada tahap selanjutnya akan dibersihkan lagi.
Penghilangan lemak dan minyak dilakukan dengan mencelupkan lempeng
yang telah halus kedalam larutan alkali.yang terdiri dari campuran NaOH dan
Na2CO3. NaOH pada tahap ini berfungsi untuk menyabunkan lemak dan minyak
yang menempel pada lempeng besi. Ketika lipid telah tersabunkan maka secara
otomatis akan terlepas dari lempeng dan terlarut dalam larutan pencuci. Pada
proses ini terlihat adanya lapisan-lapisan tipis lemak dan minyak yang terapung di
permukaan larutan. Lemak dan minyak ini dihilangkan dengan tujuan agar tidak
mengurangi daya hantar listrik dan juga permukaan kontak antara logam dasar
dengan logam pelapis.
Larutan pencuci yang digunakan untuk menghilangkan karat yaitu terdiri
dari 20% H2SO4. Asam sulfat merupakan asam yang sangat kuat sehingga mampu
meutuskan ikatan antara logam dan oksidanya. Pada tahap ini peristiwa yang bias

diamati adalah terjadinya gelembung-gelembung dalam larutan dan juga larutan


menajdi warna keruh akibat karat besi yang terlepas dari lempeng besi.
Penghilangan karat ini bertujuan agar lapisan yang terbentuk relative lebih kuat dan
tidak mudah mengelupas.
Setelah dilakukan tahap persiapan, maka kita telah mendapatkan lempeng
besi yang telah siap untuk dilapisi dengan tembaga. Pada tahap pelapisan, lempeng
besi yang ditempatkan pada posisi katoda dan tembaga pada posisi anoda
menyebabkan terbentuknya lapisan pada bagian katoda (bahan kerja). Pada
praktikum ini kita menggunakan larutan elektrolit asam yang terdiri dari CuSO 4 dan
H2SO4. pH yang terukur pada larutan ini adalah 0.
Pada saat arus mengalir, maka akan terjadi reaksi kimia dalam system, yang
mana ion postif dalam larutan akan bergerak mendekati kutub negative (katoda)
dan ion negative akan bergerak mendekati kutub positif (anoda). Rekasi reduksi
terjadi dikatoda dan reaksi oksidasi terjadi di anoda. Dalam hal ini, tembaga yang
kita gunakan sebagai anoda akan mengalami oksidasi sehingga melepaskan
elektronnya. Sementara lempeng besi akan mengalami reduksi sehingga akan
menerima electron.
Hasil pelapisan yang kita lakukan memiliki permukaan yang kasar dan
mudah sekali terlepas. Warna yang tebentuk adalah warna tembaga karena
pelapisnya yang kita gunakan adalah tembaga. Sementara itu, hasil yang kita
peroleh sangatergantung pada beberapa factor yaitu Arus yang mengalir, pH, dan
konsentrasi larutan, serta logam dasar itu sendiri.
Pada

percobaan

ini,

kita

tidak

melakukan

optimasi

factor-faktor

electroplating yang penting, yaitu pH, konsentrasi, arus, dan waktu kontak. Dalam
percobaan ini arus dibuat dalam 1 Ampere, pH = 0, waktu = 5 menit. Seharusnya
kondisi tersebut dibuat dalam kondisi optimum. Kondisi optimum itu sendiri bisa
ditentukan dengan eksperimen. Akan tetapi karena jumlah bahan yang sedikit maka
kita tidak bisa melakukan penentuan tersebut.
Permukaan lapisan yang kasar disebabkan karena kondisi-kondisi tersebut
tidak sesuai. Dimana rapat arus yang tinggi akan mempercepat pembentukan
lapisan akan tetapi hasilnya kasar, selain itu juga kemungkinan disebabkan karena

konsentrasi larutan yang terlalu tinggi sehingga berdampak pada lapisan hasil yang
kasar. Akan tetapi jika dikarenakan konsentrasi yang tinggi maka lapisan yang
didaptkan sangat kuat. Sementara pada percobaan ini lpisan sangat rapuh dan
mudah terkelupas. Hal ini menunjukan bahwa yang lebih utama menyebabkan hasil
yang kasar adalah rapat arus yang tinggi. Selain itu juga permukaan logam yang
kurang halus menambah resiko munculnya hasil yang kasar.
Lapisan logam yang mudah terlepas bisa disebabkan karena penampang
logam yang dilapisi masih banyak mengandung kotoran seperti lemak dan minyak,
ataupun masih banyak mengandung karat. Karena besi sangat rentan terserang
korosi ketika sedikit kontak dengan udara.
Selain itu satu hal penting yang perlu kita perhatikan adalah arus yang
engalir. Ketika rectifer belum dihubungkan dengan larutan, arus yang terbaca
memang 1 A. tetapi ketika logam kerja dicelupkan, ternyata arus yang terbaca
menurun tidak mencapai 1 Ampere. Padahal dalam system terdapat larutan dan
elektroda yang sebenarnya memiliki nilai hambatan. Sehingga perlu diperhitungkan
ketika kita ingin mendapatkan arus yang sesuai dengan keinginan.

V.
5.1 KESIMPULAN

PENUTUP

Setelah melakukan praktikum ini dan dilakukan analisis dapat disimpulkan beberapa
hal:

Lapisan yang dihasilkan kasar dan mudah terlepas akibat ketidaksesuainnya


kondisi-kondisi system.

Lapisan yang diperoleh memiliki ketebalan 1,1 x 10 -3 cm yang terdistribusi pada


permukaan seluas 62,38 cm3 dengan berat 0,597 gram.

DAFTAR PUSTAKA
Langsa, markus H. 2010. Penuntun praktikum elektrokimia. Jurusan Kimia.
Manokwari.
Atkins, PW. 1983. Kimia Fisika jilid II. Erlangga. Jakarta.
Anonym. 2010. Tembaga. http://www.wikipwdia.org/tembaga.html download at 1
Juni 2010 09:23 pm.
Rahayu, Setyo w. 2009. Proses electroplating tembaga, nikel,
http://www.chem-is-try.org/proses-elektroplating-tembaga-nikel-khrom/
at: 25 Mei 2010 08:32 pm

dan krom.
download

Rahayu, Setyo w. 2009. Dasar teori electroplating. http://www.chem-is-try.org/dasarteori-elektroplating/ download at 25 Mei 2010 08:36 pm

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROKIMIA

ELEKTROPLATING LEMPENG BESI (Fe) DENGAN LOGAM


TEMBAGA (Cu)

OLEH
MUHAMMAD DAILAMI
200739010

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI
2010
Diposkan oleh muhammad dailami di 4:17 AM
(http://kimiaunipa.blogspot.com/2010/06/laporan-elektrokimia.html)

teknik elektroplating chrome

TEKNIK PELAPISAN KROM


PRINSIP DASAR PELAPISAN KROM
Keterangan gambar :
a. Transformator
b. Bak proses
c. Plat anoda
d. Larutan penghantar
e. Benda kerja ( objek pelapisan krom )
Prinsip dasar pelapisan krom adalah perpindahan partikel dari plat anoda ( yang
terhubung dengan kutub positif (+) sumber arus ) dengan plat katoda ( benda
kerja/benda yang akan di krom yang terhubung dengan kutub negative (-) sumber
arus ) melalui media larutan kimia.

Sifat-sifat pelapisan krom


warna putih kemilau
Reflektiftas tinggi
Resistan kusam /pudar yang baik
Resistan karat ekselen
Tahan gores ekselen

Dalam dunia logam ada beberapa teknik pelapisan terhadap logam, diantaranya
yaitu lapis seng / zink, galfanis, perak, emas, brass, tembaga, nickel,chrome/ krom.
Krom atau elektroplating chrome adalah salah satu teknik pelapisan logam yang
bertujuan untuk melapisi logam agar tahan terhadap karat dan juga untuk
menambah keindahan logam yang di lapis.
Hal yang paling penting dalam sifat lapis krom adalah warna putih kemilau yang
menyenangkan. Pemantulan cahaya yang tinggi, selalu mengkilap selama
penggunaan, hal itu disebabkan karena krom mempunyai ketahanan tarnish yang
tinggi. Juga memiliki resistansi korosi yang sangat baik sebab logamnya tidak
bereaksi secara kimia terhadap lembabnya udara, oksigen atau konsentrasi normal
oleh kontaminan di atmosfer. Pemakaian yang bagus dan resistansi terhadap
goresan adalah faktor-faktor yang penting dalam pemilihan logam kromium untuk
pengerjaan akhir pada benda-benda otomotif, pegangan pintu atau benda kerja
lainnya. Pada kenyataan dari sekian banyak penerapan pelapisan logam dikerjakan
dengan fnishing krom karena kombinasi keunikan dan sifat-sitat lapis krom.
Benda kerja pelapisan krom
Baja (bemper mobil, asesoris kendaraan, peralatan rumah tangga, perangkat
olahraga)
Seng berbasis logam cor celup (gagang pintu, perangkut pembakaran)
Plastik ABS polypropilene, polisufone (asesori kendaraan, perangkat RT, pipa)
almunium (asesori kendaraan, perangkat dapur)
kuningan, perunggu( perangkat kelautan, pipa)
stainless steel (penutup kawat, asesori kendaraan)
besi
Kita melihat variasi yang bermacam-macam dan bahan dasar yang difnishing
dengan lapis krom dekoratif, diantaranya baja, seng plastik, stainless steel,
almunium. besi, kuningan perunggu yang merupakan lapis logam yang paling
sedikit digunakan. Akan tetapi dalam daftar ini hanya stainless steel yang dapat
dilapis krom secara langsung. Bemper baja sebagai contoh perlu lapis pendahuluan
dengan lapis nikel atau kombinasi tembaga dan nikel. Seng berbasis logam cor
celup dilapis dengan tembaga, kemudian I atau 2 kali lapis nikel, diikuti dengan
krom. Plastik seperti ABS, polypropilene. dan polysulfone yang telah dicetak
menjadi benda-benda fungsional atau keperluan dekorasi (seperti knop. terali, dan
trim interior), sebelum dilapis dengan krom perlu dilapisi elektrolisa tembaga atau

nikel terlebih dahulu, selanjutnya lapis elektrodeposit tembaga atau nikel dan
terakhir lapis krom. Paduan krom atau stainless steel digunakan untuk hiasan
otomotif. mempunyai ketahanan korosi yang baik tapi berbeda tipis corak/warna
dengan benda yang dilapis krom. Pelapisan kromium diatas stainless steel dapat
langsung dilakukan, dan hasil keduanya sangat baik dan resistan korosi. Alumunium
digunakan untuk artikel seperti hiasan otomotif dan alat-alat rumah tangga karena
bobotnya yang ringan. Untuk alumunium ini ada perlakuan awal yang khusus yang
selanjutnya dilapis pendahuluan dengan tembaga dan nikel terakhir lapis krom.
Kuningan dan perunggu hiasan digunakan untuk perangkat militer dan
perlengkapan pekerjaan mematri, dan selalu dilapis tembaga. diikuti satu atau
beberapa lapis nikel sebagai persiapan pelapisan lapis krom.
Gambar diatas adalab benda-benda yang mungkin terbuat dan bahan plastik atau
terbuat dari seng. Plastik dibuat lebih sensitif jika dilapis secara kimiawi dengan
palladium. kemudian ditutup dengan lapisan tembaga atau nikel supaya permukaan
plastik jadi konduktif (mengalirkan arus listrik) sebagai syarat dalam proses
elektroplating. benda dengan bahan dasar seng selalu dilapisi tembaga sianida
dengan ketebalan yang cukup untuk melindungi permukaan dan mencegah
serangan pada seng oleh larutan pelapisan berikutnya. Benda yang terbuat dari
baja kebanyakan selalu dilapis dengan kromium.
Benda tersebut bisanya dilapis pendahuluan dengan nikel atau lapis tembaga
dengan nikel.

Dasar-dasar langkah pelapisan krom:


1. Lapis tembaga
Adalah lapisan pertama dalam teknik pelapisan krom yang berfungsi untuk
memberikan kekuatan rekatan krom, untuk lapis tembaga ini bisa di ganti dengan
lapis brass karena brass mempunyai senyawa logam yang sama dengan tembaga
dan tidak mempengaruhi hasil kerja.
2. Lapis nickel
Menjadikan logam yang di lapis tahan terhadap karat dan memberi dasar yang
mengkilap terhadap lapisan krom
3. Lapis chrome
Menyempurnakan ketahanan logam yang sudah di lapis nickel terhadap karat dan
menambah keindahan logam
Cara pengerjaan krom ( khusus krom logam) di bagi menjadi 2 berdasarkan jenis
logamnya:
Logam penghantar listrik : Baja,Seng berbasis logam cor celup, kuningan, perunggu,
besi
Melapis krom logam jenis ini sebenarnya bisa dikerjakan benga dikerjakan dengan 3

langkah proses pengerjaan pelapisan yaitu pelapisan tembaga, pelapisan nickel,


dan pelapisan chrome.
Logam yang rendah daya hantar listriknya : aluminium murni dan campuran.
Sebelum melakukan 3 langkah proses pengerjaan pelapisan seperti pada logam
penghantar listrik logam ini memerlukan lapisan dasar tambahan,yaitu bisa di
tambah lapisan alumon, zinkcate, bondal dip, atau yang lain.
Beranda
Langganan: Entri (Atom)

ebook teknik elektro plating chrome atau krom


pemesanan ebook teknik elektro plating chrome atau krom
bila anda berminat menjadi pengusaha krom anda bisa memesan ebook
yang berisi tentang langkah-langkah pengerjan krom :
cara pelapisan krom, bahan pelapisan krom, alat pelapisan krom,
campuran larutan kimia krom dan cara mencampur.
anda dapat memesanya dengan mengirim email ke
indochrome@gmail.com

counter
Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.
http://indochrome.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai