I.
: IV
TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
a. Untuk mengetahui jumlah retikulosit dalam darah.
b. Untuk mengetahui metode perhitungan jumlah retikulosit dalam darah.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Untuk mengetahui dan memahami perhitungan jumlah retikulosit metode
supravital.
b. Untuk dapat melaksanakan perhitungan jumlah retikulosit dengan metode
supravital.
c. Untuk dapat menginterpretasikan hasil perhitungan jumlah retikulosit
dalam darah.
II.
METODE
Hitung retikulosit umumnya menggunakan metode pewarnaan supravital.
Sampel darah dicampur dengan larutan Brilliant Cresyl Blue (BCB) atau New
Methylene Blue, maka ribosom akan terlihat sebagai filamen berwarna biru.
Jumlah retikulosit dihitung per 1000 eritrosit dan dinyatakan dalam %, jadi
hasilnya dibagi 10.
III.
PRINSIP
Retikulosit dalam darah diwarnai dengan cara supravital, kemudian jumlahnya
dibandingkan dengan jumlah eritrosit dan dinyatakan dalam % atau promil.
IV.
DASAR TEORI
Darah merupakan gabungan cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel,
yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena yang mengirimkan oksigen dan zatzat gizi kejaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya. Sel
darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat didalam sumsung tulang.
Didalam sumsum tulang, semua sel darah berasal dari satu jenis sel yang disebut
sel stem. Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Jika kandungan oksigen dalam jaringan tubuh atau sel darah merah
berkurang, ginjal akan menghasilkan dan melepaskan eritroprotein (hormon yang
merangsang) sumsum tulang untuk membentuk lebih banyak sel darah merah.
Adanya kelainan darah dapat mendeteksi gangguan atau penyakit dalam
tubuh, inilah yang menyebabkan perlunya kita melakukan pemeriksaan
hematologi untuk mendeteksi kelainan dalam darah. Pemeriksaan hematologi
adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaaan darah dan
komponen-komponennya.
Pemeriksaan hematologi bertujuan:
1. Mendeteksi kelaianan hematologi (anemia dan leukimia) dimana diduga
adanya kelainan jumlah dan fungsi dari sel-sel darah.
2. Membantu mendiagnosis penyakit infeksi dengan melihat kenaikan atau
penurunan jumlah leukosit serta hitung jenisnya.
3. Mengetahui kelainan sistemik pada hati dan ginjal yang dapat mempengaruhi
sel darah bolak balik baik bentuk maupun fungsinya.
4. Mendeteksi penyakit pendarahan yang menunjukakan kelainan faal
hemostatis.
Salah satu pemeriksaan hematologi yang sering dilakukan adalah pemeriksaan
hitung jumlah retikulosit. Pemeriksaan hitung jumlah retikulosit merupakan salah
satu pemeriksaan darah rutin yang sering dilakukan. Retikulosit merupakan sel
darah merah yang muda (percursor sel darah merah) yang terdapat pada sumsum
tulangdan sebagian kecil dapat masuk ke sirkulasi darah perifer, masih
mengandung inti dan serat retikulum (residual DNA). Retikulosit adalah eritrosit
muda yang sitoplasmanya masih mengandung sejumlah besar sisa-sisa ribosom
dan RNA yang berasal dari sisa inti dari bentuk penuh pendahuluannya.
Hitung jumlah retikulosit merupakan indikator aktivitas sumsum tulang dan
digunakan untuk mendiagnosis anemia. Banyaknya retikulosit dalam darah tepi
menggambarkan eritropoesis yang hampir akurat. Peningkatan jumlah retikulosit
didarah tepi menggambarkan eritropoesis akselerasi prosuksi eritrosit dalam
sumsum tulang. Eritropoesis merupakan tahapan atau proses terbentuknya
eritrosit (sel darah merah), tahapan tersebut anatara lain:
1. Rublibast
Disebut juga pronoblas atau proeritrosit, merupakan sel termuda dalam sel
eritrosit. Dalam keadaan normal jumlah rublibast dalam sumsum tulang
adalah kurang dari 1% dari jumlah sel berinti.
2. Prolublisit
NILAI RUJUKAN
Dewasa
: 0,5-1,5%
Bayi baru lahir
: 2,5-6,5%
Bayi
Anak
:0,5-3,5%
:0,5-2,0%
VI.
ALAT DAN BAHAN
a. Alat:
1. Objek glass
2. Cover glass
3. Tabung reaksi kecil
4. Pipet pasteur
5. Mikroskop
b. Bahan:
Sampel darah dengan anikoagulan EDTA
VII.
CARA KERJA
GAMBAR
KETERANGAN
Dipipet 2 tetes reagen Brilliant
Crecyl Blue (BCB) dengan
pipet tetes, dimasukkan pada
tabung reaksi
VIII.
HASIL PENGAMATAN
Gambar retikulosit dibawah
mikroskop
Data Pasien:
Nama
Umur
Jenis kelamin
Waktu pengambilan sampel
Jenis sampel
Retikulosit
3
3
6
Eritrosit
531
390
921
Perhitungan:
Dik
: Jumlah retikulosit = 6
Jumlah eritrosit
= 921
Dit
: % retikulosit
=...?
jumala h retikulosit
retikulosit =
x 100
Jawab
:
jumla h eritrosit
=
6
x 100
921
=0,65147%
IX.
PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini dilakukan menghitung jumlah retikulosit.
Menghitung retikulosit dalam darah merupakan salah satu pemeriksaan
hematologi yang bertujuan untuk untuk mendiagnosis anemia. Banyaknya
Jumlah retikulosit
dihitung per 1000 eritrosit dan dinyatakan dalam % atau promil, jadi hasilnya
dibagi 10.
Pada praktikum menghitung retikulosit ini membuat sediaan basah dan
sediaan kering. Pembuatan sediaan basah dan sediaan kering ini dilakukan dengan
cara mencampurkan darah dengan larutan pewarna BCB dengan perbandingan
1:2. Pada saat pencampuran darah dengan BCB tersebut lebih baik larutan BCB
dimasukkan terlebih dahulu ke dalam tabung reaksi kecil lalu baru ditambahkan
darah dibandingkan darah dimasukkan terlebih dahulu lalu baru ditambahkan
BCB karena hal ini dapat mengakibatkan kontaminasi pada pipet tetes yang
digunakan apabila tidak hati-hati dalam meneteskan BCB ke dalam tabung yang
telah berisi darah tersebut. Setelah darah dengan antikoagulan EDTA dicampur
dengan BCB dikocok agar homogen kemudian ditunggu selama 15 menit
tujuannya agar zat warna BCB terserap baik dalam darah sehingga warna dari
retikulosit dalam darah terlihat dengan jelas. Selanjutnya dibuat sediaan basah
dengan meneteskan satu tetes campuran tersebut diatas objek glass kemudian
ditutup dengan cover glass. Pembuatan sediaan basah ini harus setipis mungkin
agar mudah mengamati retikulosit apabila sediaan yang dibuat terlalu tebal dapat
digunakan tissue dan diletakkan di sekeliling cover glass. Ini bertujuan untuk
menghisap campuran tersebut sehingga sediaan menjadi lebih tipis dari yang
sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan sediaan kering dengan cara
meneteskan satu tetes campuran tersebut diatas objek glass kemudian dibuat
hapusan, hapusan yang dibuat tidak boleh terlalu tebal dan terlalu tipis. Setelah
sediaan siap lalu dihitung dibawah mikroskop dengan metode vertikal atau
horizontal seperti ular. Dibaca jumlah retikulosit dalam 1000 eritrosit atau
mendekati 1000 ertrosit.
darah dengan larutan pewarna BCB (brilliant cresyl blue) atau NMB (new
methylene blue) dengan perbandingan 1:2 ditunggu 15 menit dibuat sediaan
diamati dibawah mikroskop dibaca jumlah eritrosit dalam jumlah 1000
eritrosit atau yang mendekati 1000 eritrosit.
4. Pada praktikum dilakukan perhitungan retikulosit pada pasien atas nama Ni Luh
Nyoman Sri Kasihani, perempuan, 19 tahun. Berdasarakan dari hasil perhitungan
retikulosit didapat kadar retikulosit pada pasien yaitu 0,65147 %. Kadar retikulosit
ini termasuk normal karena masih berada dalam kisaran 0,5-1,5 % untuk
perempuan dibawah umur 50 tahun
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Peje, Puji. 2012. Hitung Retikulosit. Online.
http://pujipeje.blogspot.com/2012/05/retikulosit-adalah-muda-yang. html
Diakses pada tanggal 1 November 2014
Reivi, Rany.2012. Retikulosit. Online.
http://reivi.blogspot.com/2013/05/analis-retikulosit. html
Diakses pada tanggal 1 November 2014
Sulistiani, Evi. 2013. Pemeriksaan Retikulosit. Online.
http://evisulistiani.blogspot.com/2013/04/pemeriksaan-retikulosit. html
Diakses pada tanggal 1 November 2014
Gandasoebrata,1969. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta:Olam Rakyat Jones.
1995. Catatan Kuliah Hematologi
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Pembimbing III
Pembimbing IV