Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A Identifikasi
Name
Gender
: Male
Age
: 5 month (14-5-2014)
RM
: 684878
Admitted
: 18/10/2014
B Anamnesis
Keluhan Utama:
Celah pada bibir atas
Anamnesis Terpimpin
Dialami sejak lahir. Pasien lahir dengan cara cesar, cukup bulan, segera
menangis, berat lahir 5kg. Sewaktu mengandung, ibunya sering mengambil
obat-obatan dari dokter kerna sering sakit. Riwayat keluarga yang mempunyai
penyakit kongenital yang sama ada.
C. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Sakit sedang/Gizi Baik/Compos Mentis
Status Vitalis
BP
: 90/60 mmHg
Pulse
: 102x/min
RR
: 26x/min
Temp
: 36,50 C
Status Lokalis
Regio lip superior
Inspeksi:
Terdapat celah pada bibir. Edema (-), Haematom (-).
Palpation :
Nyeri tekan (-).
D.Hasil Pemeriksaan
Examinations
Results
WBC
10.700/mm3
RBC
4,86 x 106/mm3
Hb
13,8 gr/dl
HCT
39 %
PLT
238.000/mm3
SGOT
43 U/l
SGPT
37 U/l
Ureum
20 mg/dl
Creatinin
0,40 mg/dl
CT
BT
HBsAg
Non reactive
E. Diagnosis Sementara
Labioschizis Inkomplit
F. Penatalaksanaan
Rencana Labioplasty
TINJAUAN PUSTAKA
CLEFT LIP ATAU PALATE (CLP)
I. Pendahuluan
Cleft lip atau labioschisis adalah suatu kelainan bawaan berupa celah pada
bibir atas diantara
inkomplit.Celah pada satu sisi disebut labioschisis unilateral dan jika celah
terdapat pada kedua sisi disebut labioschisis bilateral. Kelainan ini terjadi karena
adanya gangguan pada kehamilan trimester pertama yang menyebabkan
tergangguanya proses tumbuh kembang janin. 1,2
Permasalahan pada penderita celah pada bibir dan langit-langit sudah
muncul sejak penderita lahir. Derita psikis yang dialami pula oleh penderita
setelah menyadari dirinya berbeda dengan yang lain. Secara fisik adanya celah
akan membuat kesukaran minum karena adanya daya hisap yang kurang. Se1ain
itu terjadi permasalahan dalam segi estetik/kosmetik, perkembangan gigi yang
tidak sempurna serta gangguan pertumbuhan rahang dan gangguan bicara berupa
suara sengau. Penyulit yang juga mungkin terjadi pada penderita celah bibir
adalah infeksi pada telinga tengah hingga gangguan pendengaran.1
Pada orang kulit putih, cleft lip dengan atau tanpa cleft palate ditemukan
sekitar 1 dari 1000 kelahiran hidup, dua kali lebih banyak di banding populasi di
Asia dan setengah dari populasi di Amerika. Kelainan ini lebih sering ditemukan
pada laki-laki daripada wanita, juga dikatakan bahwa kelainan ini lebih banyak
ditemukan pada sisi wajah sebelah kiri daripada sebelah kanan.3,4,5,6
Secara umum, kelainan ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan
lingkungan. Sekitar 33- 36 % dari kasus yang ditemukan menunjukkan riwayat
keluarga yang menderita celah pada bibir berisiko menderita kelainan yang sama.
Cleft lip dengan atau palate dikaitkan dengan lebih dari 150 sindrom, sindrom
yang paling umum adalah Van der Woude. Sedangkan faktor lingkungan antara
yang paling penting dari sisi kosmetik.Lapisan sagital bibir dari luar ke dalam
yaitu epidermis, dermis, jaringan subkutaneus, m. orbicularis oris, submukosa dan
mukosa. Bibir atas yang normal mempunyai otot orbicularis oris utuh, 2 buah
philthrum ridge yang sejajar dan sama panjang dengan di tengahnya terbentuk
philthrum collum. Disamping itu mempunyai cupid bow, dibagian permukaan
mempunyai vermilion yang simetris.7
Otot primer pada bibir adalah orbicularis oris, yang memiliki dua
komponen yaitu komponen eksternal dan internal. Serabut otot internal berjalan
horizontal atau sirkumferensial yang berperan dalam proses makan. Sedangkan
serabut otot eksternal berjalan obliq dan berfungsi untuk membentuk ekspresi dan
pergerakan bibir saat berbicara. 4,5
Kompetensi oris dikendalikan oleh m. orbicularis oris, dengan musculus
ekspresi wajah lainnya daerah otot ini dikenal dengan istilah modiolus.
1. Muskulus elevator terdiri dari m. levator labii superior alaeque nasi, m. levator
labii superior, m. zygomaticum major, m. zygomaticum minor dan m. levator
anguli oris.
2. Muskulus retraktor bibir atas disusun oleh m. zygomaticum major, m.
zygomaticum minor dan m. levator anguli oris.
3. Muskulus depresor meliputi m. depresor anguli oris danm. depresor labii
inferior. Muskulus retraktor bibir bawah terdiri dari m. depresor anguli oris
dan m. platysma, sedangkan m. mentalis berfungsi untuk protrusi bibir.8
Serabut superficial dari orbicularis menembus garis tengah dan masuk ke
lateral kulit yang berlawanan dengan philtral groove forming dari philtrum
collum. Hasilnya bagian sentral philtral collum tertekan akibat tidak adanya
serabut otot yang
medial elevator labii superioris ke bawah untuk masuk ke sudut ipsilateral dari
collum philtrum dan vermillion junction, membantu untuk mempertahankan
daerah terbawah collum philtrum dan puncak dari cupid bow. 4,5
serabut otot yang menyilang embryologic fault line dari processus nasalis dan
maxillaris. Hasilnya simetris tetapi terjadi pembentukan otot yang abnormal
diantara equilibrium normal yang ada dengan kelompok otot oral dan nasolabial.
6
perkembangan wajah.
Rombensefalik
Membentuk bagian posterior kepala, lateral muka dan sepertiga muka bagian
bawah (regio latero posterior). Ada bagian-bagian yang mengalami tumpang
tindih akibat impuls-impuls pertumbuhan yang terjadi, disebut diacephalic
borders.
3. Diasefalik
Diacephalik borders pertama yaitu sela tursika, orbita dan ala nasi, selanjutnya
ke arah filtrum; dan filtrum merupakan penanada(landmark) satu-satunya dari
diacephalic borders yang bertahan seumur hidup. Diacephalic borders kedua
adalah regio spino-kaudal dan leher.9
Teori Fusi
Disebut teori klasik. Pada akhir minggu keenam dan awal minggu ketujuh
masa kehamilan, prosesus maksilaris berkembang ke arah depan menuju garis
median, mendekati prosesus nasomedialis dan kemudian bersatu. Bila terjadi
kegagalan fusi antara prosesus maksilaris dengan prosesus medialis maka
celah bibir akan terjadi.8
2.
3.
celah
bibir, yaitu
adanya
fusi
prosesus
maksilaris
dan
10
dan memanjang hingga ke hidung atau dengan kata lain unilateral komplit
memberikan gambaran keadaan dimana te1ah terjadi pemisahan pada salah
satu sisi bibir, cuping hidung dan gusi. Unilateral komplit memiliki dasar dari
palatum durum yang merupakan daerah bawah daripada kartilago hidung.
11
S selalu di tengah
12
Yang mendahului S adalah bagian kanan dan sesudah S adalah bagian kiri
Anamnesis
Pada anamnesis adanya keluhan yang diderita sejak lahir berupa celah pada
13
Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan Fisis di daerah wajah diagnosis CLP dapat di tegakkan.
Pemeriksaan Penunjang
Pada saat dalam kehamilan, pemeriksaan celah dini pada janin dapat kita
dalam
mendiagnosis
deformitas
bibir
atau
langit-langit
ultrasonographer harus dapat melihat wajah janin.Hal ini sering tidak mudah dan
tes mungkin harus diulangi beberapa kali.Salah satu studi besar melaporkan
bahwa kurang dari sepertiga dari deformitas (celah) bibir dan langit-langit kasus
sebelumnya didiagnosis dengan USG. Tingkat deteksi bervariasi tergantung pada
14
(a)
(b)
Gambar 13. USG 3-dimensi memperlihatkan adanya facial cleft pada fetus usia
22 minggu(a) dan facial cleft pada usia kehamilan 32 minggu
VIII. Penatalaksanaan
Penderita CLP mengalami berbagai permasalahan yang ditimbulkan akibat
cacat ini adalah psikis, fungsi, dan estetik dimana ketiganya saling
berhubungan.Untuk fungsi dan nilai estetik baik untuk bibir, hidung dan
rahangnya diperlukan pembedahan. Disamping jasa seorang spesialis Bedah
Plastikjuga dibutuhkan sebuah tim dokter lain yang terdiri dati dokter THT,
dokter gigi spesialis ortodentis, dokter anak, tim terapi bicara dan pekerja sosial.2,3
Bayi yang baru lahir dengan CLP segera dipertemukan dengan pekerja
sosial untuk diberi penerangan (edukasi) agar keluarga penderita tidak mengalami
stress dan menerangkan harapan yang bisa didapatkan dengan perawatan yang
menyeluruh bagi anaknya. Selain itu dijelaskan juga masalah yang akan dihadapi
kelak pada anak. Menerangkan bagaimana memberi minum bayi agar tidak
15
memperhatikan
penderita
sejak
lahir
hingga
dewasa
tanpa
16
menyeimbangkan penutupan celah yang dikenal dengan teknik double unilimb ZPlasty dimana didapatkan skar luka hanya teratas pada bagian bawah bibir.4,1
17
panjang di sisi
terpendek dari bibir. Teknik ini menghasilkan panjang bibir yang baik tetapi
jaringan parut yang terbentuk tidak terlihat alami. 3,5
18
19
Teknik Millardmembuat dua flap yang berlawanan di mana pada sisi medial
dirotasi ke bawah dari kolumella untuk menurunkan titik puncak ke posisi normal
dan sisi lateral dimasukkan ke arah garis tengah untuk menutupi defek pada dasar
kolumella.3
Bagian bibir yang normal disiapkan untuk menerima bagian sisi yang
sumbing pada teknik Miliard, untuk itu maka sisi yang sehat dengan cupids bow
harus diiris sepanjang bawah kolumella dan dibebaskan ke bawah, ke arah estetika
normal. Bagian bibir yang sumbing harus diiris sedemikian rupa untuk mengisi
gap celah yang telah disiapkan pada bibir yang sehat.3,5
3. Teknik untuk Bilateral Cleft Lip
Sebuah prosedur bedah yang dengan banyak variasi untuk perbaikan dari
bilateral cleft lip telah banyak dijelaskan oleh para ahli. Diantaranya adalah teknik
yang diperkenalkan Veau III, Tennison , Manchester , Millard , dan lain-lain. Dua
metode umum yang digunakan untuk membangun pusat bibir vermilion
.Pertama.melibatkan mukosa terlihat pada aspek yang lebih rendah dari prolabial
kulit untuk membentuk pusat vermilion , seperti yang digunakan Manchester.
Manchester tidak mengembalikan kontinuitas orbicularis oris. Teknik ini tidak
memberikan hasil yang memuaskan karena mengakibatkan penampilan abnormal
pada bibir atas. Sebaliknya, Millard memperbaiki ketinggian lengkap terlibat
prolabium dan reconstitution orbicularis di premaxilla. Selain itu, Millard
membelok segmen lateral prolabium yang dimaksudkan untuk menambahkan
tinggi columellar pada tahap berikutnya.3,5
20
XI. Postoperasi
Makanan oral: untuk anak yang masih menyusui, setelah operasi boleh
langsung disusui. Namun ada beberapa center yang masih menganjurkan untuk
memberikan makanan lewat NGT sampai 10 hari postoperatif kemudian baru bisa
makan sebagaimana biasa.5
Aktifitas: menginstruksikan kepada kedua orang tua untuk tidak
memberikan mainan atau dot yang memiliki permukaan yang tajam selama 2
minggu setelah operasi. Beberapa center menganjurkan untuk memakai Velcro
elbow immobilizers pada pasien selama 10 hari untuk meminimalisir resiko
cedera pada bibir yang telah direkonstruksi. Secara periodik diganti beberapa kali
sehari dibawah supervisi.5
Perawatan Bibir: garis jahitan luka yang terbuka pada dasar dari bibir dan
hidung dapat dibersihkan menggunakan cotton swabs yang dicelupkan ke
hidrogen peroksida serta antibiotik topikal dapat diberikan beberapa kali sehari.
Pengangkatan jahitan luka yang permanen pada 5 sampai 7 hari postoperatif jika
menggunakan cyanoacrylate adhesive, tidak ada penatalaksanaan tambahan
selama periode pertengahan postoperatif dan secara bertahap mulai meningkat 612 bulan setelah rekonstruksi. Kedua orang tua juga diinstruksikan untuk memijat
bibir atas selama fase ini dan mencegah untuk menempatkan anak pada daerah
yang terkena cahaya matahari langsung sampai scarnya sembuh.5
XII. Prognosis
Tindakan operasi yang berhati-hati dan rekonstruksi yang mendetail pada
umumnya menghasilkan perbaikan yang lebih baik, sehingga terlihat sebagai bibir
yang normal. Pada kenyataannya banyak faktor yang berpengaruh di luar dari
teknik perbaikan itu sendiri. Pada akhirnya, hasil yang dicapai tergantung dari
komplikasi yang terjadi, keadaan tulang tengkorak dimana terjadi celah, dan efek
pertumbuhan dan perkembangan jaringan dari masing-masing individu.5
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Marzoeki J. Teknik pembedahan celah bibir dan langit-langit. Jakarta: Sagung
Seto; 2001; Hal. 1-8
2. Anonim. Cleft lip and Palate. Available from: www.childrenshealth-CleftLip-and-Palate.html
3. Hopper RA, Cutting C, Grayson B. Cleft Lip and Palate. In : Thorne CH,
Beasley RW, Aston SJ, Bartlett SP, Gurtner GC, Spear SL, editors. Grabb and
Smiths Plastic surgery. 6th edition. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins, 2007; p. 201-14
4. Margulis A. Cleft Lip. In Kryger ZB, Mark Sisco. Practical Plastic Surgery.
Austin,Texas: Landes Biosciencep. 2007; p. 348-54
5. Patel PK. Craniofacial, Unilateral Cleft Lip Repair. Available at :
www.emedicine1279641-overview,craniofacial.htm
22
6. Dixon MJ, Mary L, Terri H, Jefferey CM. Cleft lip and palate Synthesizing
genetic and environmental influences. NIH public Access. 2011.
7. Sandberg DJ, Michael DJ. Neonatal Cleft Lip and Cleft Palate Repair. 2002.
Available from : http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-1510181/Neonatalcleft-lip-and-cleft.html
8. Al Fatih M. Labio Gnato Palatoschisis. Available at:
http://www.scribd.com/doc/55885689/labio-gnato-palatoschisis
9. Patel PK. Craniofacial, Bilateral Cleft Lip Repair. 13 April, 2009. Available
at: http://emedicine.medscape.com/article/1279040-overview
10. Egan T and Gregory A. Clef Lip and palate. In Dolan RW. Facial Plastic,
Reconstructive, and Trauma Surgery. New York: Marcel Dekker. p.358-70
11. Anonim. Cleft Lip and Cleft Palate. UNSW Embriology. Available at:
http://php.med.unsw.edu.au/embryology/index.php?
title=2011_Group_Project_11
12. Anonim. Cleft Lip and Palate. Wikipedia. Available at:
http://en.wikipedia.org/wiki/Cleft_lip_and_palate
13. Mulliken JB. The Changing Faces of Children with Cleft Lip and Palate.
NEJM. Available at: http://www.operationrestorehope.org/images/pdfs/CleftsNEJM-2004.pdf
14. Mulliken JB. Double Unilimb Z-Plastic Repair of Microform Cleft Lip.
Boston Mass. Available at:.http://medpro.smiletrain.org/library/images/pdf
23