Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh :
Diaz Dwi Yusanto
0410650027-65
EKSPLORASI KOSEP
ARSITEKTUR ORGAIK FRAK LLOYD WRIGHT
PADA TAMA WISATA ALAM CAGAR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh :
Diaz Dwi Yusanto
0410650027-65
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
EKSPLORASI KOSEP
ARSITEKTUR ORGAIK FRAK LLOYD WRIGHT
PADA TAMA WISATA ALAM CAGAR
Disusun Oleh :
Diaz Dwi Yusanto
0410650027-65
Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 8 Januari 2009
DOSEN PENGUJI
Penguji I
Penguji II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Arsitektur
iii
NIM
: 0410650027-65
Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fafkultas Teknik,
Universitas Brawijaya, Malang
KOSEP
ARSITEKTUR
ORGAIK
2.
3.
iv
RIGKASA
DIAZ DWI YUSATO, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya,
Maret 2009, Eksplorasi Konsep Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright pada Taman
Wisata Alam Cangar, Dosen Pembimbing : H e r r y S a n t o s a , S T . , M T . dan Ir. Haru A.
Razziati, MT.
Perkembangan industri pariwisata menjadi salah satu industri yang akan tumbuh
dan dominan di berbagai belahan dunia. Orientasi pengembangan wisata alam mulai
mengarah bagaimana mengembangkan pariwisata tanpa mengubah dan merusak alam.
Langkah pemeliharaan dan pelestarian alam antara lain dalam bentuk greenspeak dan back
to nature.
Indonesia memiliki sekian banyak kekayaan alam beserta panoramanya. Namun
secara umum pemanfaatan wisata alam sebagai bagian kekayaan alam di Indonesia belum
banyak dilakukan secara optimal yang mengakibatkan kerusakan alam. Studi kasus yang
diambil adalah Taman Wisata Alam Cangar, Batu. Taman Wisata Alam Cangar memiliki
potensi-potensi yang cukup banyak sebagai taman wisata alam. Namun pada
pelaksanaannya pembangunan Cangar sebagai taman wisata alam, kurang memperhatikan
fungsi utama bahwa Cangar berada pada kawasan konservatif. Yang terjadi adalah
pembangunan lingkungan binaan yang tidak selaras dengan lingkungan alam sekitar
sehingga sedikit banyak telah mengubah keasrian alam Cangar.
Dari fenomena tersebut maka perlu adanya perancangan wisata alam yang berbasis
alam. Konsep perancangan yang digunakan adalah Konsep Arsitektur Organik Frank
Lloyd Wright. Konsep arsitektur organik Frank Lloyd Wright digunakan dalam proses
perancangan ini karena merepresentasikan prinsip-prinsip alam yang dipadukan dengan
kemampuan manusia sehingga didapat bentuk bangunan (lingkungan binaan) alami. Secara
garis besar prinsip-prinsip dan karakter arsitektur organik yang akan diterapkan adalah
unity, simplicity, harmon, continuity, plasticity,
tenuity.
Dengan mengaplikasikan konsep arsitektur organik Frank Lloyd Wright yang
menerapkan prinsip-prinsip alam, diharapkan tercipta suatu tempat wisata yang selaras
dengan kondisi lingkungan alam sekitar sehingga fungsi rekreasi dan konservasi dapat
terakomodasi pada Taman Wisata Alam Cangar.
v
SUMMARY
DIAZ DWI YUSATO, Architecture Departement, Engineering Faculty of Brawijaya
University, Maret 2009, Exploration Concept of Frank Lloyd Wrights Organic
Architecture in Taman Wisata Alam Cangar, By Guidance of : H e r r y S a n t o s a ,
S T . , M T . dan Ir. Haru A. Razziati, MT.
The development of the tourism industry became one of the industries that will
grow and dominant in the world. The orientation of the nature visit development began to
tent to how to develope the tourism without changing and damaging nature. The step about
the maintenance and nature perpetuation such as based on the form of greenspeak and the
back to nature.
Indonesia had however many nature wealth as well as his panorama. However
generally the utilisation of the nature tour as the part of the nature wealth in Indonesia
often was not yet carried out optimally that resulted in nature damage. The case study
which was taken was the Cangar National Recreation Park, Batu. The Cangar national
recreation park had the potentials that enough as the national recreation park. However in
his implementation the Cangar development as the national recreation park, not all that
paid attention to the main function that Cangar was into the conservative region. That
happened was the development of the cultivation environment which was not suitable with
the surrounding nature environment so as more or less had changed beauty of Cangar
nature.
From the phenomenon then needed the nature visit designing of based on nature.
The concept of designing which used was the Frank Lloyd Wrights Organic Architecture
concept. Frank Lloyd Wrights Organic Architecture concept was used in the designing
process because it representated the principles of nature which combined with the human
capabiliity so as to be gotten by the shape of the building (the cultivation environment)
natural. In outline, the character and principles of organic architecture which will be
applied were unity, simplicity, harmon, continuity, plasticity, integrity, character,
discipline, and tenuity.
By applying Frank Lloyd Wrights Organic Architecture concept which applied
principles of nature, it was hoped created a tourist attraction which is suitable with the
surrounding nature environment condition so as the function of conservation and recreation
could accommodated to the Cangar National Recreation Park.
vi
KATA PEGATAR
Alhamdulillahhirabbilaalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya maka penyusunan Skripsi dengan judul Eksplorasi Konsep
Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright pada Taman Wisata Alam Cangar ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini dapat terwujud karena adanya bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya sampaikan
penghargaan, rasa hormat, dan terima kasih kepada :
1. Kedua orangtua dan keluarga yang selama ini telah memberikan doa dan
dukungan yang tak terhingga.
2. Ir. Rinawati PH,. MT. dan Ir. Damayanti Asikin,. MT selaku dosen staf pengelola
Skripsi.
3. Bapak Herry Santosa, ST., MT
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ........................................
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI..................................................
LEMBAR ORISINALITAS ................................................................................
RINGKASAN ......................................................................................................
SUMMARY.........................................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM..................................................................
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
BAB I PEDAHULUA
1.1. Latar Belakang
1.1.1. Kebutuhan Rekreasi Bagi Manusia
dan Hubungannya dengan Lingkungan
1.1.2. Gambaran Umum Kondisi Alam Indonesia
1.1.3. Perkembangan Wisata Alam Indonesia
1.1.4. Potensi Alam Kepariwisataan Kota Batu
1.1.5. Potensi dan Permasalahan Wisata Alam Cangar
1.2. Identifikasi dan Batasan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
1.2.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan dan Kegunaan Kajian
1.4.1. Tujuan Kajian
1.4.2. Kegunaan Kajian
1.5. Kerangka Pemikiran
BAB II TIJAUA PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pariwisata
2.1.1. Pengertian Pariwisata
2.1.2 Jenis Wisata
2.1.3. Wisata Alam
2.1.4. Wisata Alam Cangar
2.1.5. Tinjauan Fasilitas Wisata
2.2. Arsitektur Organik dan Frank Lloyd Wright
2.2.1. Perkembangan Arsitektur Organik Frank Llyod Wright
2.2.2. Prinsipprinsip Desain dan Karakter Arsitektur Frank
Lloyd Wright
2.2.3. Aspek Fisik Bangunan
2.2.3.1. Space Building
2.2.3.2. Site Building
2.2.3.3. Form-Function-Construction
2.2.3.4. Material Building
2.2.3.5. Scale Building
2.3. Pengolahan Massa Pada Lahan Berkontur
2.4. Tinjauan Sirkulasi
viii
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
xii
xiii
1
1
2
2
3
5
8
8
8
9
9
9
9
11
12
13
13
13
14
18
19
19
22
29
29
32
34
34
35
37
39
41
42
42
43
43
43
43
44
46
46
49
50
50
54
55
55
55
55
56
56
56
56
56
56
57
57
57
57
57
58
58
59
59
59
60
61
61
61
62
65
65
ix
66
67
68
69
70
70
72
73
74
4.4.1. Gapura
76
76
4.4.3. Loket
77
4.4.4. Taman
77
4.4.5. Mushola
78
79
79
4.4.8. Playground
80
80
4.4.10. Shelter
81
82
82
83
83
84
86
86
94
96
96
99
100
104
113
x
118
118
119
4.6.6.3. Vegetasi
120
121
122
126
126
126
126
127
127
4.7. Pembahasan
128
4.7.1. Form-Function-Construction
128
131
134
136
137
140
5.2. Saran
141
142
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA
xi
16
74
84
97
100
104
112
Diagram
Diagram 1.1 Kerangka Pemikiran
Diagram 2.1 Kerangka Teori
Diagram 3.1 Kerangka Penelitian
11
54
60
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Fasilitas yang tidak terawat pada Taman Wisata Alam Cangar
6
Gambar 2.1 The J. L. Cochrane House
19
Gambar 2.2 Froebel Blocks
21
Gambar 2.3. Konstruksi Froebel di Wrights George Blossom House
21
Gambar 2.4. Husser House Plan, Chicago, 1899
24
Gambar 2.5. System in the Husser House
24
Gambar 2.6. Kent House, New York, 1885-86
24
Gambar 2.7. Grid Structure dalam Barton House, Buffalo, New York
25
Gambar 2.8. David Wright House (Phoenix, Ariz. 1952)
25
Gambar 2.9. Demonstrasi tangan Wright hubungan balok dan langit - langit
26
Gambar 2.10. Sturges House, Los Angeles, California, USA, 1939
26
Gambar 2.11. Robie House, Chicago, Illinois, 1906-1909
27
Gambar 2.12. Denah Robie House dan Interior
27
Gambar 2.13. Robert Evan House, Longwood, Illinois, 1908
28
Gambar 2.14. Pope-Leighey House, Virginia, 1939
29
Gambar 2.15. Cantilever
29
Gambar 2.16. Transformasi konsep ruang pada arsitektur modern
31
Gambar 2.17. Jendela Sudut pada Kaufmann House
32
Gambar 2.18. Bradley House, S. Harrison, Kankakee, 1900
33
Gambar 2.19. Taliesi West, Spring Green, 1910-1920
33
Gambar 2.20. Robie House, Chicago, Illinois
34
Gambar 2.21. Edgar J. Kaufmann House (Falling Water), Bear Run Pennsylvania,
1935-39
35
Gambar 2.22. The William Winslow House, River Forest, Illinois, 1893
36
Gambar 2.23. Goetsch Winkler House, Okemos, Michigan, 1939
36
Gambar 2.24. Pengolahan Massa di Lahan Datar dan Berkontur
37
Gambar 2.25. Teknik Panggung
37
Gambar 2.26. Teknik cut (a), teknik fill (b)
38
Gambar 2.27. Teknik freestanding, platform, cantilevered, dan cut and fill
38
Gambar 2.28. Penggunaan Teknik Split Level
38
Gambar 2.29. Penggunaan Teknik Split Level dan Sengkedan
39
Gambar 2.30. Penggunaan Sengkedan berdiri sendiri dan tersusun
39
Gambar 2.31. Bentuk Lintasan Dalam Grafik
40
Gambar 2.32. Tanaman sebagai pengatur pandangan
45
Gambar 2.33. Pencahayaan Matahari
46
Gambar 2.34. Pertukaran Kalor
47
Gambar 2.35. Perletakan Bangunan
48
Gambar 2.36. Perletakan Bangunan dan Pohon sebagai peneduh
48
Gambar 2.37. Sistem Drainase
48
Gambar 2.38. Kesan Cahaya
49
Gambar 2.39. Efek Psikologi Warna
49
Gambar 2.40. Pertukaran Panas antar bidang
50
Gambar 2.41. Struktur dan Konstruksi
51
Gamabr 2.42. Pengudaraan udara melalui genteng dan celah pada bubungan
51
Gambar 2.43. Rumah yang diteduhi oleh pohon
52
Gambar 2.44. Penggunaan sirip pada jendela
52
xiii
63
64
64
65
66
67
68
69
69
69
69
71
71
72
72
75
76
76
77
78
78
79
80
80
80
81
81
82
82
83
83
84
86
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
93
94
94
95
96
117
118
xv
119
119
120
121
122
123
124
125
125
126
127
127
128
129
129
130
131
132
132
133
133
134
135
136
137
138
139
132