DISUSUN OLEH :
KELAS : 5 ELB
I.
PENDAHULUAN
Dewasa ini, semakin banyak gardu induk yang menggunakan pemutus tenaga
berisolasi gas SF6 (sulphur hexafluorida). Gas SF6 memiliki berat molekul 146 dan
tersusun atas 22% berat belerang dan 78% berat fluor. Molekul SF6 terbentuk
sedemikian rupa sehingga atom belerang berada pada pusat oktahedron yang beraturan
dengan masing-masing sebuah atom fluor pada setiap ujung oktahedron.
Keuntungan isolasi gas SF6 adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan
tidak mudah terbakar pada temperatur 150 C. Gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak
metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus
tenaga. Jika media isolasi pemutus tenaga adalah gas SF6, maka perlu diteliti apakah
terjadi penurunan kekuatan dielektrik dari gas SF6 setelah terjadi busur api pada sela
kontaknya.
II.
TEORI DASAR
II.1.
Pengertian dasar
Setiap sistem tenaga listrik dilengkapi dengan sistem proteksi untuk mencegah
terjadinya kerusakan pada peralatan pada sistem dan mempertahankan kestabilan sistem
ketika terjadi gangguan,sehingga kontinuitas pelayanan dapat dipertahankan.Salah satu
kompunen sistem proteksi adalah Pemutus daya (circuit breaker ).Pemutus daya atau
circuit breaker adalah sakelar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau
memutuskan arus atau daya listrik sesuai dengan ratingnya.
II.2.
Busur api atau Arcing adalah suatu fenomena yang terjadi pada peralatan tegangan
tinggi terutama circuit breaker atau PMT yang ditimbulkan karena adanya proses
pemutusan rangkaian suatu sistem pada saat rangkaian dialiri arus bolak-balik
(AC).Ketika kontak PMT / CB dipisahkan, beda potensial di antara kontak tersebut
menimbulkan medan elektrik di antara kontak tersebut. Medan elektrik ini akan
menimbulkan ionisasi yang mengakibatkan terjadinya perpindahan elektron bebas ke sisi
beban sehingga muatan akan terus berpindah ke sisi beban dan arus tetap mengalir.
Karena hal ini menimbulkan emisi thermis yang cukup besar, maka timbul busur api (arc)
di antara kontak PMT tersebut. Agar tidak mengganggu kestabilan sistem, maka arc
tersebut harus segera dipadamkan.
II.3.
rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan
terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas
yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan busur api, minyak
mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen yang bersifat menghambat
produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung pada
pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gas Hasil
Dekomposisi minyak. Sakelar PMT minyak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Sakelar PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit Breaker)
2. Sakelar PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low oil Content Circuit Breaker)
rangkaian bertegangan sampai 765 kV.PMT udara hembus dirancang untuk mengatasi
kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan
yang tidak mudah terbakar dan tidak menghalangi pemisahan kontak, sehingga
pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat.
kV.Pada PMT vakum, kontak ditempatkan pada suatu bilik vakum.Untuk mencegah udara
masuk kedalam bilik, maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat
ketat dengan perapat logam.
sampai
765
kV,
PMT
(Sulphurhexafluoride).Sifatgas
beracun
dan
tidak
yang
dipakai
menggunakan
SF6murniadalahtidakberwarna,
mudah
terbakar.
Pada
suhu
media
tidak
diatas
gas
SF6
berbau,
tidak
150
C,
gas
Circuit Breaker Media Pemadam Busur Api jenis SF6 Dengan Sistem
peralatan tegangan tinggi yaitu circuit breaker atau pemutus daya.Sulpur hexa florida
(SF6) merupakan jenis senyawa gas yang terbentuk dari unsur sulphur dan unsur florida.
GasSF6berfungsi sebagai pemadam busur api yang timbul antara kontak-kontak pada
waktu
membuka
dan
sebagai
isolasi
antara
kontak
bagian-bagian
yang
bertegangan.Dalam unjuk kerjanya gas jenis SF6 juga mempunyai sifat sebagai berikut
apabila digunakan sebagai pemadam busur api :
1. Cepat untuk membentuk kembali kekuatan dielektrik ( dielectric strength).
2. Tidak menjadi karbon selama terjadi busur api (arcing).
3. Tidak mudah terbakar.
4. Konduktivitas panasnya yang baik (thermal conductivity).
5. Tidak menimbulkan bunyi yang besar pada saat circuit breaker (PMT) menutup atau
membuka.
pada waktu membuka dan sebagai isolasi antara kontak bagian-bagian yang bertegangan.
Pemakaian gas SF6sebagai media pemutus ini hdala yang paling baru. Mula-mula sistem
desain dengan gas SF6 ini sama atau meniru dari PMT air blast breaker (ABB) dengan
suatu tangki yang kemudian disemburkan atau ditiupkan ke arah kontak-kontak utama
dan juga memadamkan busur api yang terjadi, ini kira-kira sama dengan PMT air blast.
tetap bawah meninggalkan kontak tetap atas. Pertama kali silinder bergerak akan terpisah
dengan jari-jari koritak tetap kemudian jari-jari busur akan terpisah dari batang busur dan
akhirnya ujung busur akan terpisah dengan batang busur. Pada saat ujung busur terpisah
dengan batang busur akan terjadi loncatan api yang segera dipadamkan oleh hempasan
gas SF6
Pada Proses Penutupan : Tabung kontak bergerak yang berhubungan dengan kontak
tetap bawah bergerak kearah bagian-bagian kontak tetap dan terminal atas sehingga
kontak tetap dan terminal atas (upper terminal) ke terminal bawah (lower terminal).
II.5.
Penggunaan Mekanisme Penggerak PMT jenis Pegas dan Hidrolik pada PMT
Keterangan gambar :
menggerakkan batang PMT (15) sehingga PMT trip dan sektor penunjang kembali pada
posisi semula.
o MekanismePenggerakHidrolik
Gambar 4 Mekanis hidrolik pada jenis PMT dengan media gas , tipe FA-1 buatan Merin
Gerin 6 SF
Proses Penutupan PMT dan Pengisian Pegas Pelepas
Bila kumparan penutup (26) mendapat impuls listrik, maka katup penutup (4) bergerak
sehingga minyak bertekanan tinggi dari tabung pengumpul masuk melalui katup penutup (4)
dan katup (8) dan mendorong piston katup saluran (7), katup saluran (7) tertutup dan perapat
dalam katup (6) terbuka. Bersamaan dengan itu piston control katup (17) dari katup utama
(16) juga mendapat tekanan minyak yang mengalir melalui pembatas aliran (14), sehingga
minyak dari tabung pengumpul mengalir melalui katup utama ke tabung saluran cepat (34)
dan terus ke silinder utama (31). Dalam silinder utama ini minyak menekan piston yang
dihubungkan dengan gerak PMT dan sekaligus menekan pegas pentrip (36) yang dengan kata
lain menisi pegas pentrip.
Pemeliharaan PMT