Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester. Trimester pertama adalah 12 minggu sejak
hari pertama wanita terakhir menstruasi. Bagi kebanyakan calon ibu, ini adalah masa-masa yang
menggembirakan, mendebarkan, sekaligus penuh keingintahuan. Begitu banyak perubahan pada
diri calon ibu sejak terjadinya konsepsi: janin berkembang pesat dan tubuh sang ibu juga mulai
menyesuaikan diri dengan kehamilan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar
dinegara berkembang dan dinegara miskin. Sekitar 25 50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Heath Organization (WHO)
memperkirakan lebih dari 585 000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia
selatan wanita berkemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan / persalinan selama
kehidupan, Negara afrika 1 : 14 sedangkan di Amerika Utara 1 : 6,366. Lebih dari 50% kematian
di Negara berkembang sebenarnya dapat di cegah dengan tehnologi yang ada serta biaya relatif
rendah.
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan
eklamsi. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan,
misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu sejak prahamil dapat
berpengaruh terhadap kehamilannya. Hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan ibu tentang
kehamilan. Penyebab tak langsung kematian ibu antara lain adalah : anemia, Kekurangan Energi
Kronik (KEK) dan keadaan 4 terlalu (terlalu muda/ tua, sering dan banyak. Kematian ibu di
Indonesia diwarnai oleh hal hal non teknis yang masuk katagori penyebab mendasar seperti :
rendahnya status wanita, ketidak berdayaannya dan taraf pendidikan yang rendah.
Menurut Nell, ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali hamil.
Selanjutnya menurut Sastrowinoto bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan pertemuan
antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil atau kehamilan adalah suatu
keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu
hamil tersebut mengadakan keseimbangan untuk menyesuaikan diri dengan adanya individu
tersebut. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang
menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang dapat diduga dam ada yang tidak
dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya komplikasi persalinan. Persulitan menurut adaptasi
fisika, psikologis dan sosial dari kedua pasangan .
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
B.
pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu sangat penting juga untuk mengetahui
tanggal hari pertama haid terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan dan bila
persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)
Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan
pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008).
d. Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena
janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro,
2008).
e.
Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi
pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan
hilang setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
f.
progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae. Glandula montgomeri tampak lebih
jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).
g. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu nafsu makan
timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang,
sehingga kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan (Wiknjosastro, 2008 ).
h. Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus
yang menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro, 2008).
i.
Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi
kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma
gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang
berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen
menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit (Wiknjosastro, 2008 ).
j.
Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu (Wiknjosastro,
2008 ).
k.
Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya
penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadangkadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah
genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat
menghilang setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).
Berdasarkan pemeriksaan :
a.
Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah
pembuahan
b. Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan stetoskop
leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG
c.
Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan berusia
18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16 minggu. Terlihat atau teraba gerakan janin
dan bagian-bagian janin.
d. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
C.
1.
Minggu ke 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya konsepsi atau
fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi mengalami pembelahan dan
akhirnya bernidasi di endometrium yang telah disiapkan.
2.
Minggu ke 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan bagian blastokist,
terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan meliputi
seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan
ini dinamakanectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan
amnion, yaitu ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm.
selanjutnya
timbul
lapisan
Minggu ke 3
lain
lebih
tebal
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai hari ke 15
sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh
sederhana, yaitu :
a. Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit dan sistem saraf
seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir berjumlah
kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar
sesuai pertumbuhan tubuh.
b. Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung, pembuluh darah dan
corpus, limpa ginjal dan genetalia.
c.
Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum, paratiroid, tiroid,
timus, liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga tengah, kandung
kencing, uretra, genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum dan
garis uterus. pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari penonjolan dan
penebalan mesoderm yang
disebut urogenital
ridge,
dilanjutkan
dengan
migrasi
sel-
Minggu ke 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kira-kira 5
mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah bawah menjadi ekor dan ke arah
samping menjadi tubula. Penutupan saluran pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah
oksiput.
Pericardial
jantung
membesar
karena
mengangkatnya
kepala,
pertumbuhan
laringotracheal dan paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi
rahang yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran
darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver dan pankreas,
tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang, plasenta tumbuh sempurna.
5.
Minggu ke 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong (CRL). Sebelum
pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4
mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari
pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk
kaki dan tangan berupa benjolan.
6.
Minggu ke 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan melengkung melampaui jantung. Posisi mata, hidung
dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak tangan berkembang
menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium
terjadi lebih lambat dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti
kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan perpanjangan muka.
Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi
vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah
menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40-50.
7. Minggu ke 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama kalinya.
Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan berenang di dalam
rahim, walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk
lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan,
otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
8. Minggu ke 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri manusia, hemisfer
serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio. Letak wajah setengah
bagian bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang.
jari-jari memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin
bagian
luar
bisa
dilihat
oleh
mata
kelamin,
yang
namun
sudah
masih
terlatih,
mulai
membingungkan.
Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar
kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin perempuan dibentuk dari duktus
Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari sistem duktus Wolfii.
9. Minggu ke 9 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis besar, perbandingan
ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah berkembang labih panjang.
Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai
maturitas, sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai
diproduksi oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu
ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.
2. Sistem Reproduksi
a.
Uterus
Pada minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad.
Seiring dengan perkembangan kehamilan, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan
menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
b. Serviks Uteri
Pada trimester pertama kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini
terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan
jaringan elatis, serabut kolagaen bersatu dengan arah pararel terhadap sesamanya sehingga
serviks menjadi lunak pada dinding kondisi tidak hamil, tetapi tetap mampu mempertahankan
kehamilan.
c. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luterum graviditatum, korpus luteum
graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian korpus luteum mengecil setelah plasenta
terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan prostegeron. Proses ovulasi
selama kehamilan akan terhenti dan kematangan volikel baru ditunda, hanya satu korpus luteum
yang dpat ditemukan oleh ovarium. Volikel ini akan befuksi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berepran sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif
minimal dengan korpus luteum gravidarum akan meneruskan funsinya sampai terbentuknya
plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
d.
Payudara
Payudara akan membesar dang tegang akibat hormon somatomamotropin,estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan asi. Estrogen menimbulkan hipertropik sistem
saluran, sedangkan prgesteron menambah sel-sel asinus pada payudara.
Somamotropin mempengaruhi [ertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam
sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasien. Dengan demikian payudara di persiapakan untuk
laktasi. Disamping itu perubahan progesteron dan somatomatropin terbentuk lemak di sekitar
alveolua-alveolus, sehingga payudara menjadi besar. Papilia mamae akan membesar, lebih
tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areole mamae karena hiperpigmentasi. Lemak
yang
muncul
di
aerola
primer
disebut
lemak tuberkel
montgomery. Grandula
Hormon Plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin secara
langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin meningkat dan menekan
produksi tiroksin, kortikosteroid dan steroid, dan akibatnya plasma yang mengandung hormonhormon ini akan meningkat jumlahnya. Tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan
yang besar.
2.
Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofise anterior meningkat antara 30%-50%, yang menyebabkan perempuan
hamil menderita pusing. Sekresi prolaktin, hormon adrenokortikotropik, hormon tirotropik dan
melanocyt stimulating hormon meningkat.
3.
Kelenjar Tiroid
Dalam masa kehamilan, normalnya ukuran kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran kira-kira
13% akibat adanya hiperplasi dari jaringan glandula dan peningkatan vaskularitas. Secara
fisiologis akan terjadi peningkatan ambilan iodine sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap
iodine yang meningkatkan laju filtrasi glomerolus.
4.
Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormon estrogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak kortisol
plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH, dan ini terjadi sejak usia 12 minggu
hingga masa aterm. Karena kortisol bebas menekan produksi ACTH, disimpulkan adanya
gangguan mekanisme feed-back. Diperkirakan kortisol bebas yang meningkat mempunyai efek
yang berlawanan terhadap insulin. Dengan meningkatkan kadar glukosa dalam darah, adanya
asam lemak dan produksi glikogen serta menurunnya tingkat penyebaran glukosa oleh otot dan
lemak, dapat membuat kebutuhan fetus akan glukosa terpenuhi.
4. Sistem Kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu, kadar Ig G, Ig A
dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah
pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.
5. Sistem Perkemihan
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%. Dinding
saluran kemih dapat tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin
hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal.
6. Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah, selain itu
terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan
patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).
7. Sistem Musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvic pada
akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya dalam
menguatkan posisi janin di akhir kehamilan dan saat kelahiran.
8. Sistem Kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja jantung menyebabkan otot jantung mengalami hipertrofi,
terutama ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung. pembesaran uterus menekan
jantung ke atas dan kiri. Pembuluh jantung yang kuat membantu jantung mengalirkan darah
keluar jantung ke bagian atas tubuh, juga menghasilkan elektrokardiografi dan radiografi yang
perubahannya sama dengan iskemik oada kelainan jantung. Perlu diperhatikan juga jantung pada
perempuan hamil normal. Suara sistolik jantung dan murmur yang berubah adalah normal.
9. Sistem Integumen
Peningkatan aktifitas melanophore stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (-> linea grisea), striae
lividae pada perut, dsb.
10. Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid. Kebutuhan
karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui). Kebutuhan
protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat
sampai 300 g/100ml. Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan. Khusus untuk
metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih
rendah secara bermakna karena :
1. ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat
2.produksi glukosa dari hati menurun
3. produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena
adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk /
tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit
kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun
emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan
sakit kepala.
e.
Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di bagian perut bawah
atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah
normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk
menyokong rahim.
f.
Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap normal sebab
hal ini termasuk gejala morning sickness.
E.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis
dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui
tahapan sebagai berikut :
1.
Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran sosialnya
melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model
peran (role model). Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya
akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang
ibu.
2.
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan
diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya
menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang,
wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa
kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia daptasi
dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring
dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk
dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.
3.
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam
penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat positif dan
berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan
kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi
kesehatan keluarga.
4.
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan
perjanjian dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin menepati janji mengenai
kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan
sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.
Perubahan psikologi yang terjadi pada kehamilan trimester pertama:
1.
Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
2.
Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan
Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan
seksama.
5.
Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.
6.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Apabila kondisi - kondisi ini terjadi secara beruntun sedikitnya selama 2 minggu maka akan
menimbulkan kondisi psikologis yang bermasalah yang sifatnya memerlukan adanya
pengobatan.
G.
Oksigen
Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan kehamilan
serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat badan antara 6-19 kg dan
sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan
3.
Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena funsi ekskresi
meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga menggunakan minyak telon kemudian
dibilas denga air bersih
4.
Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan kandung kemih
sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus menurun sehingga terjadi
konstipasi.
5.
Seksual
Periksa kehamilan
Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang kesehatan ibu
dan janin.
8.
Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang bisa
menyebabkan kematian ibu dan janin.
H.
Perdarahan Pervaginam
Penanganan : Lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan ibu termasuk tanda-tanda vital
(tekana darah, nadi, pernafasan, temperature)
2.
Hiperemesis Gravidarum
Mola
Penanganan : jika diagnosis kehamilan mola ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, dan lakukan
evakuasi jaringan mola dan berikan infuse.
4.
Penanganan : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat
5.
Penglihatan kabur
Penanganan : : jika ibu tidak sadar/kejang segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat
6.
Penanganan : istirahat yang cukup dan tingkatkan makanan yang mengandung protein dan
kurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
7.
Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh memburuknya keadaan dan terjdi gejala-gejala sakit
kepala, mual, dan nyeri uluh hati
8.
Demam
Ibu hamil dengan suhu lebih dari 38 0C merupakan masalah gejala infeksi dalam kehamilan.
Penanganan : Istirahat yang cukup, minum air putih yang banyak, dan kompres untuk
menurunkan suhu.
I. Pemeriksaan Diagnostik
1.
a.
Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah koitus)
b.
2.
Palpasi abdomen
Pemeriksaan USG
a.
b.
Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan
4.
Pemeriksaan Rontgen
a.
Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamila
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
a) Pengkajian
1.
Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat dapat
menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-hal
di bawali ini :
a.
b.
c.
f.
g.
2.
Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya. Riwayat
kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama. Penggunaan
kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
3.
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal bisa
berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi, prosedur infeksi dan
trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
4.
Riwayat Kesehatan
Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi untuk
c.
f.
g.
h.
Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
i.
j.
Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko terinfeksi
toxoplasma.
k.
l.
5.
Riwayat keluarga
Memberikan
informasi
tentang
kesehatan
keluarga,
termasuk
penyakit
kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti tuberkulosis dan
hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
6.
Tanda-tanda Vital
a.
Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan memengaruhi
tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan
sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
b.
Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan cemas,
hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan
keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi
seharusnya sama kuat dan teratur.
c.
Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea terjadi
karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral,
ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d.
Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6C. Peningkatan suhu menandakan terjadi infeksi
dan membutuhkan perawatan medis.
2.
Sistem Kardiovaskuler
a.
Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa
berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat
perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari
atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema
pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi
pada kehamilan.
3.
a.
Sistem Muskuloskeletal
Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini
mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b.
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan kenaikan
berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan
kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat
badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan,
hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
c.
Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang berguna
untuk persalinan per vaginam.
d.
Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus bisa
dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi ibu
berbaring.
4.
Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan
gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan
karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5.
Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice menandakan
gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra
berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda
menandakan pengisian kapiler baik.
6.
Sistem GI
a.
Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi berwarna
kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi
terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit
periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua
lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising
usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.
Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia
tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
2.
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
4.
hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
5.
Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan
Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene
C. Rencana Intervensi
1.
2.
3.
INTERVENSI
RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 2 jam dan tidur Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik
malam 8 jam.
yang
berkenan
dengan
jaringan ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun yang normal Membantu menyusun
pertumbuhan
prioritas
yang
dan
waktu
untuk
menguji
perubahan
shift
kerja
untuk
2.
pembawa oksigen.
Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
2.
3.
4.
kebiasaan
RASIONAL
Kesejateraan janin-ibu tergantung pada
asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan nutrisi ibu selama kehamilan
menggunakan batasan 24 jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia
cenderung
obesitas/diabetes
tahun).
gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji
Memakan bahan bukan makanan pada
pilihan bahan bukan makanan dan tingkat kehamilan
motivasi untuk memakannya
karena
kebutuhan
psikologis,
Informasikan
2.
3.
INTERVENSI
Tentukan
frekwensi/beratnya
mual/muntah
Anjurkan
klien
mempertahan
kan
RASIONAL
Memberikan data yang berkenaan dengan
4.
Ri
si
ko
mual/muntah
Membantu
menetukan
hiperemesis
input/output, tes urine dan penurunan BB grafidarum. Pada awalnya muntah dapat
setiap hari.
mengakibatkan
alkalosis,
dehidrasi
dan
peningkatan
intervensi lanjut.
masukan
Membantu mengatasi mual/muntah dan
suhu
dan
perubahan
kulit,
ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal, yang ditandai
oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot
Tujuan
lebih nyaman
KH :
1.
2.
INTERVENSI
Anjurkan klien memperhatikan higyene
individu
perorangan
dan
menghindari mengabsorpasi
ulang
RASIONAL
Meningkatkan
perubahan
higyene
secret
dengan
vagina
yang
berkemih. Anjurkan menghindari minuman perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi
mengandung kafein
BAB 4
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai minggu ke
12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah, nyeri pada payudara, dll.
Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma di dalam tuba falopii, kemudian
bernidasi pada endometrium uterus. Setiap ibu hamil akan mengalami perubahan fisiologis baik
secara fisik maupun psikologis. Secara fisik ibu akan mengalami perubahan pada sistem
reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem kekebalan, sistem perkemihan, sistem pencernaan,
sistem muskuloskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem integumen, metabolisme sistem
pernafasan dan sistem persyarafan.
Masalah keperawatan yang mungkin timbul pada kehamilan trimester pertama antara
lain : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ketidaknyamanan, kekurangan volume cairan,
keletihan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymus. 2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban.http://parentsindonesia.com/article.php?
type=article&cat=pregnancy&id=263 diakses tanggal 21 September 2012 pukul 23 : 04
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
Helda. 2012. Askep Perubahan Selama Hamil.http://heldaupik.blogspot.com/2012/02/askep-perubahanselama-kehamilan.html diakses tanggal 21 September 2012 pukul 20 : 00
Salmah. Rusmiati. Maryanah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Syahputra,
Adi.
2012. Perubahan
Anatomi
dan
Fuadi.
2009. Asuhan
Keperawatan
Trimester