Anda di halaman 1dari 8

54

DAFTAR PUSTAKA
.
Almeida, M. 2009. Estrogens Attenuate Oxidative Stress and the Differentiation and
Apoptosis of Osteoblasts by DNA Binding Independent Actions of the ER. J
Bone Miner Res, 25(4): 769781.
Arjmandi, B. H., Getlinger, M. J., Goyal, N. V., Alekel, L., Hasler, C. M., Juma, S., et
al. (2008). Role of soy protein with normal or reduced isoflavone content in
reversing bone loss induced by ovarian hormone deficiency in rats. The
American Journal of Clinical Nutrition, 68(6 Suppl), 1358S-1363S.
Bartold PM & Narayanan AS. 2011. Biology of The Periodontal Connective Tissues.
USA, Quintessence Publishing co. Inc: pp.203-5, 211.
Berkovitz BKB, Moxham BJ, and Newman HM. 2012. The Periodontal Ligament in
Health and Disease. 24th. London, Mosby-Wolfe: pp.55-6, 71-2.
Buencamino, MC., Palomo, L., Tackher, H. 2013. How Menopause Affect Oral
Health and What We Can Do About It. Cleaveland Clinic Jurnal Of Medicine.
Buttros Dde A N-NJ, Nahas EA, Cangussu LM, Barral AB, Kawakami MS. Risk
factors for osteoporosis in postmenopausal women from southeast Brazilian.
2011. Juni; 33(6):295-302.
Carranza FA et al. 2012. Carranzas Clinical Periodontology. 9th Edition.
Philadelphia, WB. Saunders Company: pp. 140, 338, 398-400, 678-9, 681-2.
Chen, Y. M., Ho, S. C., Lam, S. S., Ho, S. S., & Woo, J. L. (2009). Beneficial effect of
soy isoflavones on bone mineral content was modified by years since
menopause, body weight, and calcium intake: A double-blind, randomized,
controlled trial. Menopause (New York, N.Y.), 11(3), 246-254.
Cheung AM FD, Kapral M, Diaz N-Granados, Dodin S. Prevention of Osteoporosis
and

Osteoporotic

Fracturesin

Postmenopausal

Women.

CMAJ.

2008;170(11):1665-7.
Cho, E. 2010. Periodontitis In Estrogen Hormones-Deficient Women. (online).
http://www.naturalhormones. net/estrogen/research/periodont itis-estrogenhormones deficientwomen. html

55

Deliemunthe, SH. 2011. Pengantar Priodonsia, Perawatan Periodontal, Periodonsia


Klinis. Medan, Universitas Sumatra Utara Press: Hlm: 27,47.
DepKes RI . 2004. Analisa Tingkat Osteoporosis di Indonesia . Puslitbang Gizi
Depkes.
Eley BM & Cox DL. 2010. Bacterial Colonization of Saliva and Plaque. Clinical
Infection Disease 4: pp.314-6.
Fatmah. Osteoporosis dan Faktor Risikonya pada Lansia Etnis Jawa. 2008;43(2):5767.
Folwarczna, J., Zych, M., Burczyk, J., Trzeciak, H., & Trzeciak, H. I. (2009). Effects
of natural phenolic acids on the skeletal system of ovariectomized rats. Planta
Medica, 75(15), 1567-1572.
Guyton AC, Hall JE. Text book of medical physiology (Taste and smell). 11th Ed.
Mississippi: Elsevier Book Aid International, 2009:663-7.
Handajani J. 2009. Kadar sIgA Saliva Penderita Gingivitis Setelah Berkumur
Epigalocatechin Gallate Ekstrak The (Camellia sinensis). J Ked Yarsi,14 (2):
106-110
Hartiningsih, Devita A. Dan Dhirgo A., 2012. Respons Metafisis Tulang Femur
Distalis Tikus Ovariektomi yang Mengkonsumsi Kalsitriol. Jurnal Kedokteran
Hewan Vol. 6 No. 2.
Humason GL, 2010. Animal Tissue Techniques. W.H. Freeman and Company, San
Francisco.
Larsen K, Melmed et al. Osteoporosis. William Textbook of Endocrinology. 10 ed:
Elvieser Inc.; 2007
Leslie, C., at all., 2010, Topley and Wilsons Microbiology and Microbial Infection :
Systematic Bacteriology 9 th edition, 1317-1325, Oxford University
Press,Inc., New York
Lister, C., Skinner, M., & Hunter, D. (2007). Fruits, vegetables and their
phytochemicals for bone and joint health. Curr Top Nutraceut Res, 5, 6782.
Luigi Mario Chiechi dan Loredana Micheli, 2005, Utility of Dietary Phitoestrogen in
Preventing Postmenopouse Osteoporosis, Current Topics in Nutraceutical
Researc, Volume 3, No. 1, November 2004, Hlm. 15-28.
Macdonald HM NS, Golden MH, Campbell MK, Reid DM. Nutritional associations
with bone loss during the menopausal transition: evidence of a beneficial

56

effect of calcium, alcohol, and fruit and vegetable nutrients and of a


detrimental effect of fatty acids. 2007:15565
Malole, M. B. M. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan Di Laboratorium. Bogor.
2009.
Masyitha, D. 2006. Struktur Mikroskopik Tulang Mandibula pada Tikus Ovarektomi
dan Pemberian Pakan Rasio Fosfat/Kalsium Tinggi. Media Kedokteran
Hewan Vol. 22 No. 2
Mawi M. Proses menua sistem organ tubuh pada lanjut usia. Maj Ilmiah Ked Gigi.
2005;16:61. Indonesian.
Nester, at all., 2008 , Microbiology A Human Perspective 4 th edition, 646-648, Mc
Graw Hill, New York.
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2013.
Noengki Prameswari dan Paulus Liben, 2007, Peranan RANK, RANKL, dan
Osteoprotegerin dalam Osteoklastogenesis, Majalah Ilmu Faal Indonesia,
Volume 03, Maret 2004, Hlm. 109-120.
Othman A., Ismail A., Ghani NA., Adenan I. 2007, Antioxidant Capacity and
Phenolic Content of Cocoa Bean. Food Chemistry.,1523-1530.
Perno M. 2001. Pharmacotherapy in Periodontal Therapy. Access: pp.9.
Pearce, E.C., 2010, Anatomi dan Fisiologis untuk Para Medis, Dentika Dental Jurnal,
3(12): 121-281.
Rickne C.Scheid. 2012. Woelfels dental anatomy. 8th Ed. Philadelphia :Lippincott
Williams & Wilkins
Pudjirochani E. Cara penanganan penderita lanjut usia di bidang Prostodonsia. Dent
J. 2008 35:3-36. Indonesian
Salvi GE & Lang NP. 2014. Host Response Modulation in The Management of
Periodontal Disease. Journal Clinical Periodontology. 32(6). Pp. 118..
Shin H., Kim S., & Jeong H. 2007. Epigallocatechin-3-gallate Inhibits Secretion of
TNF-alpha, IL-6 and IL-8 Through The Attenuation of ERK and NFkappaB in
HMC-1 cells. Int Arch Allergy Immunol , 142 (4), 335-44.
Subhashini R., Mahadeva RU., Sumathi, P., Gunalan G. 2010. A Comparative
Phytochemical Analysis of Cocoa and Green Tea. Indian Journal of Science
and Technology , 3 (2), 188-192.
Soemitro S. Kesehatan jaringan periodontal pada lanjut usia. JITEKGI. 2006;3:3841. Indonesian.

57

Trzeciakiewicz, A. (2009). When nutrition interacts with osteoblast function:


molecular mechanisms of polyphenols. Nutrition Research Reviews, 22, 6881.
Velioglu, Y. S., Mazza, G., Gao, L., & Oomah, B. D. (2007). Antioxidant activity and
total phenolics in selected fruits, vegetables, and grain products. Journal of
Agricultural Food & Chemistry, 46, 41134117.
Viereck, V., Grundker, C., Blaschke, S., Siggelkow, H., Emons, G., & Hofbauer, L. C.
(2006). Phytoestrogen genistein stimulates the production of osteoprotegerin
by human trabecular osteoblasts. Journal of Cellular Biochemistry, 84(4),
725-735.

58

1. Tahapan overiektomi :
a. Persiapan
No Prosedur Kerja
1

Siapkan
perlengkapan pendukung
pembedahan
terdiri dari:
Blangko untuk mencatat data
Kamera digital
Jas lab, masker, dan gloves
Siapkan semua peralatan dan
bahan operasi di meja operasi.
Lakukan desinfeksi meja operasi
dengan spraying etanol 70% di
seluruh meja operasi.
Lapisi meja dengan wrapping
plastic kemudian desinfeksi lagi
dengan spraying etanol 70%
Tempatkan peralatan bedah pada
satu box yang disemprot etanol
70%.
Peralatan bedah yang disiapkan terdiri
dari:
Gunting bedah (2 macam) : kecil
bengkok besar.
Pinset tumpul, digunakan untuk
memudahkan membedah dan
memegang ovarium dan objek.
Papan bedah, tempat operasi
dilakukan.
Beker glass, tempat etanol 70%
untuk merendam jarum bedah,
benang bedah dan peralatan
bedah setelah digunakan.
Kapas untuk membersihkan
bleeding,
Betadine untuk menghentikan
pendarahan dan mengobati luka
setelah operasi dilakukan
Cat gut ukuran 4.0/ 6.0
Jarum bedah yang berdiameter

Perhatian/Gambar

59

4
5

6
7

paling kecil (13 mm).


Timbang tikus, catat berat badannya,
kemudian siapkan di atas meja untuk
dianestesi.
Siapkan larutan anestesi pada tikus
dengan campuran :
acepromazine : 0,5-2,5 mg/kg
BB
ketamin : 50-150 mg/kg BB di
dalam spuit disposable insulin
perkiraan volume larutan 0,2
ml
Timbang tikus, catat berat badannya,
kemudian siapkan di atas meja untuk
dianestesi.
Siapkan larutan anestesi pada tikus
dengan campuran :
acepromazine : 0,5-2,5 mg/kg
BB
ketamin : 50-150 mg/kg BB di
dalam spuit disposable insulin
perkiraan volume larutan 0,2
ml
Lakukan anestesi di daerah paha
bagian dalam/luar secara intra
muscular. Sekitar 5 menit, tikus akan
tertidur ( 45 menit)
Letakkan tikus di atas papan kayu
yang sebelumnya telah terlapisi
plastik lalu keempat kaki ditancapkan
dengan jarum (posisi tikus telungkup)

b.

ovariektomi tikus

No Prosedur Kerja

Perhatian

60

Cukur rambut tikus di area bedah


seluas 4 cm2

Insisi pada area bedah (agak


menjorok ke dalam tubuh jika
dipegang atau 2 cm mengikuti
tulang belakang dengan jarak 1,5
cm dari tulang belakang)

Totolkan kapas pada badan tikus


yang

mengalami

pendarahan

kapiler
4

Cari ovarium (berbentuk granulgranul seperti anggur dan berada


di bawah kolon) kemudian potong
dan sisihkan

Oleskan betadin pada luka yang


terbuka

Jahit kulit dalam sebanyak 1


simpul dan kulit luar sebanyak 2

61

simpul
7

Tempatkan

tikus

yang

telah

dioperasi pada kandang tunggal


yang beralaskan kertas dan tisu
lalu diberi makanan dan botol
minum.
8

Dokumentasikan setiap tahap yang


dilakukan

Anda mungkin juga menyukai